Professional Documents
Culture Documents
LITURGI
LITURGI
Syalom,
Kita akan memulai dengan ibadah, untuk mengawali ibadah ini saya mengajak kita membuka dalam
Selamat sore Tuhan, selamat sore ya Allah Bapa di sorga. Terima kasih buat penyertaanmu dari pagi hingga
sore hari ini, di saat sore hari ini kami berkumpul kembali untuk hendak beribadah kepadamu. Kiranya engkau
mau meyertai dan memberkati ibadah ini dari awal, pertengahan, hingga akhrinya ibadah ini mau kami alaskan
dalam nama Bapa Anak dan Roh kudus, AMIN.
Kita akan bermazmur bagi Tuhan, saya mengajak kita buka dalam MAZMUR 34:2-11
RENUNGAN/KHOTBAH
Sebelum kita membaca sebagian dari firman Tuhan, mari kita berdoa
Allah Bapa kami dalam kerajaan sorga, tadi kami sudah memuji dan bermazmur bagi Engkau, kini tiba saatnya
kami akan membaca dan mendengar sebagian dari firmanmu, kiranya Engkau tolong memberkati kami,
berikan hikmatmu sehinnga firman itu tidak hanya kami dengar tapi juga dapat mengerti dan melakukannya
dalam kehidupan kami sehari hari. Haleluya AMIN.
RENUNGAN:
Banyak hal dalam hidup dapat menimbulkan kekuatiran. Kita dapat mendaftarkan sederet alasan untuk
kuatir. Kuatir sakit, kuatir uang belanja tak cukup, kuatir kecelakaan, kuatir akan masa depan. Kekuatiran selalu
menyangkut nanti, hari esok atau masa depan yang tak selalu pasti. Justru karena ketidakpastian itulah orang
menjadi kuatir. Pembacaan kita hari ini dalam Matius 6:25-34 berbicara tentang kekuatiran. Bacaan ini adalah
bagian dari Khotbah Yesus di Bukit. Khotbah Yesus di bukit, berisi penyataan dari prinsip-prinsip kebenaran
Allah bahwa orang Kristen harus hidup oleh iman kepada Anak Allah dan oleh kuasa Roh Kudus yang tinggal di
dalam diri kita. Allah sedang bekerja di tengah kehidupan manusia dalam keseharian hidup yang kita jalani
bahkan dalam kesulitan – kesulitan yang kita alami. Tema khotbah kita hari ini adalah Allah bekerja dalam
kesulitan manusia.
Kehidupan yang kita jalani tidak selalu mulus. Kehidupan ini penuh tantangan dan perjuangan. Tapi Yesus
berfirman : “Janganlah kamu kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan dan minum dan
janganlah kuatir pula akan tubuhmu akan apa yang hendak kamu pakai … tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah
dan kebenarannya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Yesus mengajak kita mengubah cara
pandang kita tentang kebutuhan materi. Ia mengingatkan kita bahwa kebutuhan dalam hidup tidak sama
dengan kehidupan itu sendiri. Makanan, pakaian, tempat tinggal, dan harta adalah penunjang kehidupan. Yang
lebih penting untuk kita perhatikan dan yang menjadi kepentingan utama perhatian Tuhan adalah kehidupan
kita. Kita diajak Yesus untuk menghargai hidup berdasarkan kasih dan perhatian-Nya, bukan berdasarkan apa
yang kita makan, pakai, dan miliki.
Hidup kita merupakan berkat yang lebih besar daripada makan, minum dan pakai. Memang benar bahwa kita
harus makan untuk bisa hidup. Tapi hidup bukan melulu soal makan. Makanan dan pakaian tidak lebih tinggi
nilainya daripada hidup itu sendiri. Makanan dan pakaian diperlukan untuk hidup, tetapi tujuan dari hidup itu
sendiri lebih mulia dan lebih istimewa daripada makanan, minuman dan pakaian. Oleh sebab itu Yesus
mengingatkan agar yang kita cari bukan semata – mata makanan, minuman dan pakaian. Yang kita cari bukan
hanya kebutuhan jasmani saja. Carilah yang paling penting dalam hidup yaitu Kerajaan Allah dan kebenarannya
Mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya berarti menempatkan kekuatiran kita dalam harapan dan keyakinan
pada Tuhan. Sebab itu kita jangan melihat masa depan dengan kuatir tetapi lihatlah masa depan dengan
penuh keyakinan dan harapan. Ketika kita berjalan memasuki masa depan sesungguhnya kita berjalan dan
memasukinya bersama Tuhan yang mengaruniakan masa depan itu untuk kita. Memasuki masa depan adalah
memasuki pintu-pintu kebahagiaan.
Ketika satu pintu tertutup, maka pintu yang lain akan terbuka. Kekuatiranlah yang membuat mata kita tak
mampu melihat bahwa ada banyak pintu yang membuat kita bahagia. Sebab itu kerjakan apa yang menjadi
bagian dan tanggung jawab kita. Allah mengerjakan yang menjadi bagianNya. Di dalam doa dan persekutuan
dengan Tuhan kita memiliki keyakinan yang teguh terhadap Tuhan. Kalau bunga dan burung yang tidak bekerja
saja diberi makan oleh Allah Bapa apa lagi kita yang jauh melebihi burung dan bunga. Tuhan sendiri membuka
pintu masa depan kita. Jadilah optimis bukan pesimis. Seorang yang pesimis selalu melihat kesulitan di setiap
kesempatan, tetapi seorang optimis dan positif melihat kesempatan dalam setiap kesulitan. Allah bekerja
dalam kesulitan manusia. Tuhan memberkati kita dengan firmannya amin
Untuk mengaminkan firman sekaligus mengumpulkan persembahan, saya mengajak kita menyanyi bersama
dalam NY KIDUNG JEMAAT 337, BETAPA KITA TIDAK BERSYUKUR.
Untuk menutup ibadah ini dan sekaligus menerima berkat Tuhan, saya mengajak kita menyanyi bersama
dalam NY ROHANI 19, BERKATI DAN LINDUNGI KAMI HU