Professional Documents
Culture Documents
Chindi Laras (19.11.021363) - Analisis Dampak Kebijakan Pemberentian Ekspor Minyak Curah Sawit Oleh Pemerintah
Chindi Laras (19.11.021363) - Analisis Dampak Kebijakan Pemberentian Ekspor Minyak Curah Sawit Oleh Pemerintah
Disusun Oleh:
Sebelumnya pemerintah telah menerapkan kebijakan terkait minyak goreng curah, namun
kebijakan ini dianggap belum efektif karena di beberapa tempat masih ditemui minyak goreng
curah dengan harga di atas Rp14 ribu per liter. Airlangga menegaskan, Direktorat Jenderal Bea
Cukai, Kementerian Keuangan dan Polri melalui Satuan Tugas Pangan akan menerapkan
pengawasan yang ketat dalam pelaksanaan kebijakan ini. Pengawasan akan dilakukan secara
terus-menerus termasuk dalam masa libur Idulfitri. “Evaluasi akan dilakukan secara terus-
menerus atas kebijakan pelarangan ekspor ini. Setiap pelanggaran akan ditindak tegas sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan. Dan dalam hal dianggap perlu, maka akan dilakukan
penyesuaian kebijakan dengan situasi yang ada,” ujarnya. Selain itu, dalam mempercepat
distribusi minyak goreng curah ke masyarakat pemerintah melakukan percepatan pembayaran
subsidi harga melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tanpa
mengurangi good governance-nya. Pemerintah juga menugaskan Perum BULOG untuk
melakukan distribusi minyak goreng curah ke masyarakat, terutama di pasar-pasar tradisional.
Larangan ini berlaku sampai harga minyak goreng curah turun menjadi Rp 14.000 per liter.
Larangan ekspor produk RBD palm olein dilakukan pada tiga jenis HS code, yaitu 15119036,
15119037, dan 15119039. Pengusaha diharapkan membeli tandan buah segar (TBS) kelapa sawit
dari petani dengan harga yang wajar. "Jadi sekali lagi ditegaskan yang dilarang adalah RBD
Palm olein yang HS-nya ujungnya 36,37, dan 39. Untuk yang lain ini tentunya diharapkan para
perusahaan masih tetap membeli TBS dari petani sesuai dengan harga yang wajar. Yang dilarang
adalah RBD palm olein HS ujung 36,37,39,"
Kesimpulannya :
Pada hakikatnya kebijakan atas larangan Pemerintah RI guna menurunkan kelangkaan terhadap
minyak dan jika kelangkaan tersebut ada oknum yang memanfaatkan keadaan. Tentunya ada sisi
positif dan negativnya dengan adanya kebijakan tersebut.