You are on page 1of 13

BAGAIMANA ISLAM MEMBANGUN PERSATUAN DALAM

KEBERAGAMAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Pendidikan Agama

Dosen Pengampu:
Mujahidah, S.Pd.I, M.Pd.I

Oleh:
Kelompok 5
Tazkia Syamilah (230407560005)
Nirma (230407561060)
Armita Karim (230407560054)

KELAS 33E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Bagaimana Islam Membangun Persatuan dalam Keberagaman” ini
dengan tepat waktu.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Mujahidah, S.Pd.I,
M.Pd.I selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Agama yang telah
membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dan juga
terima kasih kepada teman-teman sekelompok yang telah bekerja sama dalam
penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan motivasi sekaligus
menambah wawasan khususnya bagi pemateri, umumnya bagi para pembaca. Tak
lupa juga kami memohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat
kesalahan baik dari segi isi, penulisan, maupun kata-kata yang digunakan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
agar dapat dijadikan acuan dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Watampone, 14 Oktober 2023

Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
A. Pengertian Persatuan dan Keberagaman.......................................................5
B. Konsep Keberagaman Islam dan Membangun Persatuan Umat dalam
Keberagaman........................................................................................................6
C. Sumber Historis, Sosiologis, dan Teologis Tentang Keberagaman Islam
dan Membangun Persatuan Umat dalam Keberagaman.......................................8
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam konteks globalisasi dan keberagaman budaya yang semakin
berkembang, isu persatuan dalam keberagaman menjadi sangat penting.
Islam, sebagai agama yang memiliki pengikut di seluruh dunia, memainkan
peran yang signifikan dalam membangun persatuan ditengah-tengah
keberagaman. Islam bukan hanya sebuah agama, tetapi juga sebuah sistem
nilai yang mendorong toleransi, keadilan, dan perdamaian.
Persatuan dalam ajaran islam secara umum disebut ikhwan yaitu
persaudaraan. Jelas bahwa persaudaraan menyebabkan orang dapat berbuat
damai dan dengan perdamaian maka persatuan dan kesatuan umat bisa
diwujudkan. Tanpa persatuan orang akan mudah bertindak semena-mena
terhadap sesama bahkan terhadap agam sekalipun.
Dari uraian tersebut, makalah ini akan membahas lebih mendalam lagi
mengenai bagaimana islam membangun persatuan dalam keberagaman.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan persatuan dan keberagaman?
2. Bagaimana konsep keberagaman islam dan membangun persatuan
umat dalam keberagaman?
3. Apa sumber historis, sosiologis, dan teologis tentang keberagaman
islam dan membangun persatuan umat dalam keberagaman?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan persatuan dan
keberagaman.
2. Mampu memahami konsep keberagaman islam dan membangun
persatuan umat dalam keberagaman.
3. Untuk mengetahui sumber historis, sosiologis, dan teologis tentang
keberagaman islam dan membangun persatuan umat dalam
keberagaman.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Persatuan dan Keberagaman


Persatuan dalam ajaran islam secara umum disebut ikhwan yaitu
persaudaraan, yang secara umum ukhuawah islamiyah yaitu persaudaraan
dalam islam (saudara sesama umat-umat islam) atau juga kumpulan
individu manusia yang bersatu atau menjadi satu. Jelas bahwa
persaudaraan menyebabkan orang yang dapat berbuat damai dan dengan
perdamaian maka persatuan dan kesatuan umat bisa dapat diwujudkan.
Tanpa persatuan orang akan mudah bertindak semena-mena terhadap
sesama bahkan terhadap yang seagama sekalipun.
Keberagaman atau diversity semula dipergunakan dalam
pengertian secara umum sebagai pernyataan bervariasi (Chris Speechley
dan Ruth Weatley, 2001: 4). Namun, keberagaman kemudian berkembang
dan dipergunakan untuk menjelaskan terdapatnya variasi di tempat
pekerjaan, karena dalam suatu organisasi terdapat orang dengan berbagai
latar belakang dan budaya.
Frederick A. Miller dan Judith H. Katz`(2002: 198) berpendapat
bahwa keberagaman merupakan tentang identitas sosial kelompok yang
meliputi suatu organisasi. Mereka menyatakan pula bahwa terminologi
keberagaman atau diversity sering salah dipergunakan, dengan saling
mempertukarkan dengan pengertian affirmate action, equal employment
opportunity, dan inclusion, karena masing-masing mempunyai makna
sendiri yang unik.
James L. Gibson, Jhon M. Ivancevich dan James H. Donnelly, Jr.
(2000: 43) berpandangan bahwa keberagaman adalah perbedaan fisik dan
budaya yang sangat luas yang menunjukkan aneka macam perbedaan
manusia. Sama halnya dengan Miller dan Katz, Gibson, Ivancevich, dan
Donnelly menilai bahwa banyak pendapat orang tentang keberagaman
yang sangat membingungkan. Keberagaman bukanlah sinonim untuk
equal employment opportunity atau bukan pula sebagai affirmative action.
Pendapat-pendapat tersebut sejalan dengan analisis Roosevelt Thomas
bahwa istilah keberagaman sering dipergunakan untuk kepentingan politik
untuk menjelaskan tentanf humans right dan affirmative action.
Dari uraian tersebut, tampak bahwa cara para ahli mengungkapkan
keberagaman sangat bervariasi, namun menunjukkan adanya persamaan.
Keberagaman menyangkut aspek yang sangat luas, dapat dilihat dari
tingkatannya dan faktor yang mempengaruhinya. Keberagaman dapat
terjadi pada tingkat individu, kelompok, organisasi, komunitas, dan
masyarakat. Keberagaman juga sangat dipengaruhi oleh latar belakang
demografis dan budaya sumber daya manusia, kondisi lingkungan internal
tempat kerja dan kondisi eksternal masyarakat yang dihadapi.
Dengan demikian, keberagaman dapat diartikan sebagai variasi
dari berbagai macam kombinasi elemen demokrafis sumber daya manusia,
organisasional, komunitas, masyarakat, dan budaya.

B. Konsep Keberagaman Islam dan Membangun Persatuan Umat dalam


Keberagaman
Umat islam, sebagaimana umat-umat beragama lainnya yang telah
dahulu lahir, terdiri dari berbagai mazhab dan keyakinan religius. Sebagai
contoh, di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah
merupakan dua organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam terbesar yang
memiliki corak khas dalam keyakinan religiusnya. Kedua ormas ini
memiliki kekayaan budaya yang sangat besar manfaatnya bagi bangsa
Indonesia. NU memiliki pondok-pondok pesantren yang terbesar di
seluruh pelosok Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Muhammadiyah
memiliki sekolah-sekolah dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi
di seluruh pelosok Indonesia. NU memiliki banyak kiai, sedangkan
Muhammadiyah memiliki banyak cendekiawan muslim. Kedua ormas ini
memiliki banyak lembaga sosial. NU memiliki banyak lembaga
pemberdayaan umat dan lembaga rehabilitasi sosial, sedang
Muhammadiyah memiliki banyak rumah sakit, poliklinik, dan panti
asuhan.
1. Perbedaan NU dan Muhammadiyah dalam hal tradisi ibadah
Pada bulan ramadhan, NU tarawih dengan jumlah rakaat
sebanyak dua puluh dengan tiga rakaat witir. Sedangkan warga
Muhammadyah jumlah rakaatnya adalah delapan dengan tiga
rakaat witir. Bagi NU malam jum’at adalah malam yang sakral.
Pada malam ini masjid diramaikan dengan bacaan maulid nabi,
tahlil, yasin, barasanji, dan sebagainya, sedangkan
Muhammadiyah tidak melakukan hal tersebut. Khutbah sholat
Ied dilakukan sebanyak dua kali oleh warga NU sedangkan
warga Muhammadiyah khutbah hanya sekali.
2. Perbedaan NU dan Muhammadiyah dalam hal aspirasi atau
orientasi politik
Partai politik yang senada dengan Muhammadiyah tidak berarti
didirikan oleh Muhammadiyah. Warga Muhammadiyah
memahami bahwa Muhammadiyah secara historis bukan partai
politik, tetapi organisasi sosial, agama, propaganda dan
pendidikan. Di lain sisi, warga NU familiar dengan karakter
NU yang bergumul dengan partai. Sulit dibedakan apakah
partai yang seirama dengan NU didirikan oleh kyai tertentu
atau tidak.
3. Perbedaan NU dan Muhammadiyah dalam hal perspektif
pendidikan
Warga NU banyak menghabiskan waktu untuk belajar di
pesantren yang salafi, mengolah sisi emosional dan “sendiko
dawuh” pada ucapan kyai atau ulama tanpa banyak
pertimbangan logika, alhasil kurang rasional dan lebih
simbolik. Di lain sisi, warga Muhammadiyah yang banyak
mengenyam pendidikan formal terkesan lebih rasional dan
objektif.
Selain NU dan Muhammadiyah, di Indonesia banyak ormas Islam
lainnya. Ada ormas-ormas yang bertarap nasional (seperti NU dan
Muhammadiyah), dan ada juga yang bertarap regional (hanya di daerah
tertentu saja). antara ormas-ormas Islam menjadi hilang.
Secara berangsur-angsur gesekan-gesekan keyakinan religius di
Faktor penyebabnya bisa karena kesadaran masing-masing orang dalam
ormas yang berbeda untuk membina kerukunan antara umat dan antar-
umat beragama dalam rangka membangun persatuan bangsa, atau mungkin
juga karena faktor-faktor lainnya. Dengan terbukanya informasi dan
komunikasi, juga dengan semakin lancarnya tranportasi antardaerah dan
antarnegara, maka arus masuk keyakinan religius yang berbeda ke wilayah
Indonesia pun menjadi semakin mudah. Keberagaman mazhab masyarakat
muslim Indonesia, disebabkan faktor masyarakat bersekolah ke negeri
muslim lainnya atau karena faktor keberhasilan dakwah keyakinan-
keyakinan religius yang berbeda sehingga menganut keyakinan religius
dari negeri-negeri muslim lain. Karena faktor promosi masyarakat muslim
dunia atau karena pemikiran asli kaum muslimin Indonesia, atau gabungan
dari keduanya menjadikan masyarakat muslim Indonesia memberikan
reaksi atas dakwah mazhab baru ini. Melihat keragaman mazhab dan
keyakinan religius, para ulama dan cendekiawan muslim menggagas
perlunya kesatuan umat, yang lebih di kenal dengan “ukhuwah islamiah”
(Persaudaraan Muslim).

C. Sumber Historis, Sosiologis, dan Teologis Tentang Keberagaman


Islam dan Membangun Persatuan Umat dalam Keberagaman
1. Sumber historis dan sosiologis
 Awal Lahirnya Mazhab dalam Islam
Keluarga nabi (ahlul bait) yang saat itu sibuk mengurusi
jenazah nabi, manusia agung, merasa kaget karena Abu Bakar
diangkat menjadi khalifah. Mereka, berdasarkan dalil-dalil
yang mereka miliki, memandang bahwa persoalan khalifah
sudah tuntas. Isyarat Al-Quran dan Nabi Muhammad saw.,
menurut mereka, jelas sekali menyebutkan bahwa keluarga
nabi-lah yang layak menjadi ulil amri karena mereka ma‟shūm
(terbebas dari segala dosa dan kesalahan). Bagi mereka, Ali-
lah(Ali bin Abi Thalib k.w.) yang pantas menjadi khalifah
pertama itu. Pada saat itu sebetulnya sudah ada dua mazhab
dalam Islam, yaitu mazhab sahabat (yang dipelopori oleh kaum
Muhajirin dan Ansar) dan mazhab keluarga nabi (yang
dipelopori oleh Ali bin Abi Thalib k.w., Siti Fathimah Az-
Zahra putri Nabi Muhammad saw.-, dan tokoh-tokoh Bani
Hasyim – kerabat-kerabat Nabi Muhammad saw.-). Inilah
sebenarnya benih-benih munculnya dua mazhab dalam Islam,
yakni mazhab Suni dan mazhab Syiah. Kedua mazhab itu
sebenarnya berpedoman pada AlQuran yang sama dan nabi
yang sama. Oleh karena itu, pada masa Khulafā`ur Rāsyidīn al
- Mahdiyyīn kedua mazhab ini tidak menampakkan perbedaan
yang tajam. Perbedaan mulai tampak, misalnya, ketika
menetapkan perawi-perawi hadis yang dapat dipercaya.
Mazhab Suni lebih banyak memilih hadis yang diriwayatkan
para sahabat nabi, sedangkan mazhab Syiah lebih banyak
memilih hadis yang diriwayatkan keluarga nabi, walaupun
dilihat dari isinya (matan hadis) banyak yang sama.
 Pentingnya Mengenal Mazhab
Sedikitnya ada empat alasan, kita perlu mengenal mazhab
dalam Islam. Pertama, adanya beragam mazhab dalam Islam
merupakan realitas, yang harus dipandang sebagai kekayaan
budaya Islam. Tanpa mengenal mazhab dimungkinkan kita
malah memusuhi sesama Islam, yang tentunya akan
memperlemah kekuatan umat Islam (padahal musuh Islam
adalah orang-orangkafir, orang-orang munafik, dan orang-
orang zalim); kedua, adanya beragam mazhab memungkinkan
kita memiliki banyak pilihan untuk mengatasi permasalahan
kehidupan modern. Kita yang bermazhab syafi`i tidak bisa
bersikeras hanya bermazhab Syafi`i dalam semua hal. Imam
Syafi`i berpendapat bahwa wudu akan batal jika kulit laki-laki
bersentuhan dengan kulit perempuan. Pendapat ini tidak bisa
dipertahankan dalam ibadah haji karena selalu berdesak-
desakan (yang memungkinkan sering terjadinya persentuhan
kulit antara jemaah laki-laki dan perempuan dan sulit untuk
berwudu). Dalam keadaan seperti ini maka kita yang
bermazhab Syafi`i harus beralih ke mazhab lain yang
berpendapatan tidak batalnya wudu jika kulit laki-laki
bersentuhan dengan kulit perempuan (misal, mengambil
mazhab Hanafi). Malah situasi modern dimungkinkan
dibutuhkan mazhab baru yang lebih sesuai dengan konteks
zaman dan tempat. Ketiga, di era globalisasi yang ditandai
dengan revolusi informatika arus informasi begitu mudah
diakses, termasuk informasi tentang Islam. Tanpa mengenal
mazhab, orang akan bingung karena beragam pemikiran dan
hukum Islam yang berbeda-beda, bahkan saling bertentangan.
Dengan mengenal mazhab, maka kita tidak akan kaget dengan
perbedaan pemikiran dan produk hukum itu; dan keempat,
sekarang gerakan ukhuwah islamiah didengungkan oleh hampir
setiap ulama, cendekiawan muslim, dan orang-orang Islam
pada umumnya. Tanpa memahami mazhab yang berbeda-beda
upaya ini hanyalah sebuah slogan palsu, yang mudah
diucapkan dan sulit dilaksanakan.
 Mazhab Fikih di Indonesia
Secara umum di Indonesia terdapat dua mazhab besar, yaitu
mazhab yang berpegang pada empat mazhab (Syafi`i, Maliki,
Hanafi, dan Hanbali) dan mazhab yang langsung berpegang
pada Al-Quran dan As-Sunnah. Masyarakat Nahdlatul Ulama
(NU) dan kaum ahlus sunnah wal jamā‟ah (Aswaja) lainnya a
berpegang pada empat mazhab, sedangkan masyarakat
Muhammadiyah dan Persatuan Islam (Persis) berpegang pada
Al-Quran dan As-Sunnah. Sebenarnya, mereka yang berpegang
pada empat mazhab pun berpegang pada Al-Quran dan As-
Sunnah, yakni Al-Quran dan As-Sunnah sebagaimana
dipahami imam mazhab.
2. Sumber Teologis
Hasil ijtihad para mujtahid dapat berbeda karena perbedaan
penafsiran lafal dalam Al-Qur’an maupun hadis. Terkadang dalam satu
lafal mengandung makna ganda. Contohnya lafal quru’ dalam Q.S Al-
Baqarah/2:228. Ulama Hanafiyah memaknai quru’ sebagai haid
(menstruasi), sedangkan ulama Syafi’iyah memaknai quru’ sebagai
thuhr (suci). Bagi Imam Hanafi, jika seorang istri yang telah bercerai
hendak menikah lagi dengan laki-laki lain harus menunggu tiga kali
haid, sedangkan menurut Imam Syafi’i, istri yang telah bercerai harus
menunggu tiga kali suci jika ingin menikah lagi.
Adapun menurut tokoh persatuan Islam (Persis), Almarhumah
Abdurrahman (1993), sebab timbulnya perbedaan mazhab adalah
sebagai berikut :
a. Untuk memperoleh suatu keterangan, pada masa para imam hidup
tidak semudah seperti sekarang. Selain tempat para guru yang lain
berjauhan letaknya, jumlah hadis yang diterima masing-masing
guru kadang-kadang tidak sama.
b. Teknik grafika (mencetak) belum ada seperti sekarang. Adanya
Qaul Qadim dan Qaul Jadid membuktikan bahwa keterangan itu
berangsur-angsur diperoleh atau dalam urusan duniawi terjadi
perubahan dalam masyarakat.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Bagaimana islam mempersatukan keberagamanan yaitu dengan
cara mengenal mazhab-mazhab dalam Islam. Pertama, adanya beragam
mazhab dalam Islam merupakan realitas, yang harus dipandang sebagai
kekayaan budaya Islam. Kedua, adanya beragam mazhab memungkinkan
kita memiliki banyak pilihan untuk mengatasi permasalahan kehidupan
modern. Ketiga, di era globalisasi yang ditandai dengan revolusi
informatika. Tanpa mengenal mazhab, orang akan bingung karena
beragamnya pemikiran dan hukum Islam yang berbeda-beda, bahkan
bertentangan. Keempat, sekarang gerakan ukhuwah islamiah
didengungkan oleh hampir setiap ulama, cendekiawan muslim,dan orang-
orang Islam pada umumnya. Tanpa memahami mazhab yang berbeda-
beda upaya ini hanyalah sebuah slogan palsu, yang mudah diucapkan tapi
sukar dilaksanakan.

B. Saran
Kami mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, namun kami berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan ilmu
pengetahuan mengenai bagaimana islam membangun persatuan dalam
keberagaman. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
pembaca kami harapkan sebagai bahan evaluasi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Artha Novia. (2019). Bagaimana Islam Membangun Persatuan Dalam
Keberagaman. Diakses melalui https://id.scribd.com/document/436112823/2-
Makalah-Bagaimana-Islam-Membangun-Persatuan-Dalam-Keberagaman pada
tanggal 14 Oktober 2023.
Tiara, K.A. (2022). Keberagaman adalah menerima perbedaan ketahui
faktor penyebabnya. Diakses melalui https://m.brilio.net/amp/wow/keberagaman-
adalah-menerima-perbedaan-ketahui-faktor-penyebabnya-220607c.html pada
tanggal 14 Oktober 2023.
Leti V. dan Nurlailatul M. (2017). Islam Membangun Persatuan Dalam
Keberagaman. Diakses melalui https://id.scribd.com/document/374038699/Islam-
Membangun-Persatuan-Dalam-Keberagaman pada tanggal 14 Oktober 2023.

You might also like