Professional Documents
Culture Documents
Bab Iii
Bab Iii
BAB III
STUDY KASUS
I. PENGKAJIAN
IDENTITAS
Nama (inisial) :Ny.S
No. RM : 1-xx-xx-xx
Usia : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : JL. Xxxxxx
Diagnosa medis : Struma
Tindakan operasi : Sub Total Thyroidectomy
A. PRE OPERASI
1) Persiapan operasi
a. Informed consent : ada
b. Sedia darah : ya
Jenis darah : PRC
Jumlah :500 cc ( 2 klof)
c. Skeren : ya/ tidak
d. Baju operasi : ya
e. Riwayat alergi/asma : Tidak ada
f. Saturasi O2 pre operasi : 99%
g. Kesulitan bernafas : Tidak ada
h. Persiapan operasi : ( √ ) puasa ( ) cukur ()
radiologi
( ) EKG (√) USG ()
lainnya :...........
2
2) Data
DS : Paien mengatakan takut menghadapi operasi
DO : Pasien tampak gelisah
Kesadaran: Compos mentis GCS : E4 V5 M6
TD : 120/80 mmHg
RR : 23x/m
HR : 98x/m
Pemeriksaan penunjang :
1). Hasil Laboratorium :
1. Hematologi:
- Hemoglobin:13,2 g/dl (High)
- Trombosit : 290.000 uL
2. Hemostatis :
- PT : 10,2 detik
- APTT : 27,2 detik
3. Gula Darah Sewaktu : 207 mg/dl
3) Patologi Anatomi
Kesimpulan : AJH tiroid struma adenomatosa
4) USG COLLI
Kesimpulan :
Glandula tiroid kanan : ukuran normal, parenkim
homogen, kapsul utuh, tampak lesi hipo-isoekoik, bentuk oval
batas jejas reguler ukuran subsentrimeter.
Glandula tiroid kiri : ukuran membesar, parenkim
inhomogen, kapsul utuh tampak multiple lesi hipo-isoekoik,
bentuk lobulated, batas jejas (ukuran sebesar ± 2.2 x 2.9 x 3.8
cm). Pada pemeriksaan dengan CDS tampak vaskularisasi
intralesi.
Isthmus tak menebal
Glandula submandibula dan glandula parotis kanan kiri :
ukuran tak membesar parenkim homogen tak tampak nodul tak
tampak limfadenopati regio colli.
3
Kesan:
Pembesaran tiroid kiri disertai multiple nodul solid di
dalamnya (ukuran sebesar ± 2.2 x 2.9 x 3.8 cm), curiga
maligna. Nodul kecil, DD/limfonodi intraglanudular tiroid
kanan.
5) Pemeriksaan Thorax
Foto thorax PA/AP
Cor tak membesar
Sinus dan diafragma normal
Pulmo :
Hilus normal
Corakan bronchovascular bertambah
Tak tampak infiltrat/nodul/konsilidasi
Skeletal/soft tissue normal.
Kesan :
Tak tampak metastasis intrapulmonal
Tak tampak cardiomegly
B. INTRA OPERASI
DS :-
DO : Pasein tidak sadar pengaruh anestesi, terpasang, LMA, OPA
TTV:TD : 70/47mmHg , P : 80, R :20 , SPO2 : 100%
( √) Penata anastesi
JAM TTV
(09.35) TD : 95/65 mmHg P : 70x/m, R:20 x/m,
SPO2 :98%
(09.40) TD :156/96 mmHg P : 68x/m, R:21 x/m,
SPO2 :100%
(09.55) TD :178/55 mmHg P : 60x/m, R:21 x/m,
SPO2 :99%
(10.00) TD :114/44 mmHg P : 60x/m, R:20x/m,
SPO2 :100%
(10.15) TD :114/85 mmHg P : 62x/m, R:20 x/m,
SPO2 :98%
(10.15) TD :141/67 mmHg P : 60x/m, R:21 x/m,
SPO2 :100%
(10.30) TD :130/65 mmHg P : 93x/m, R:21 x/m,
SPO2 :99%
(10.45) TD :130/65 mmHg P : 78/m, R:21 x/m,
SPO2 :100%
5
C. POST OPERASI
DS :
DO :
Monitor TTV (TD, RR, HR, suhu) dan kesadaran tiap 15 menit :
JAM TTV
(11.00) TD : 168/80 mmHg, P:67x/menit, R:20x/m, SPO2:
100%
(11.15) TD : 170/80 mmHg, P:80x/menit, R:21x/m, SPO2:
100%
(11.30) TD : 150/80 mmHg, P:70x/menit, R:21x/m, SPO2:
100%
(11.45) TD : 130/80 mmHg, P:80x/menit, R:21x/m, SPO2:
100%
KRITERIA SKOR
6
- Apnea 0
Jumlah 8
NB: Dibua dengan waktunya bisa lihat di sataus Pasien
D. ANALISA DATA
Pre Operasi
7
Intra operasi
Post operasi
DS: Penurunan Ketidakefektifan
DO: Kesadaran bersihan jalan napas
- Pasien tampak batuk
tidak efektif,
- Suara napas ngorok Hipersekresi di
(gargling) jalan napas
TTV: TD : 168/80 mmHg,
P:67x/menit, R:20x/m,
SPO2: 100%: Bersihan jalan
napas inefektif
8
Intra Operatif:
Intra Operatif
12
Diagnosa Keperawatan: Resiko syok hipovolemik dengan faktor risiko terputusnya kontituinitas jaringan pembuluh darah akibat
insisi
TUJUAN DAN
INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA HASIL
Setelah dilakukan 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Adanya perubahan tanda-tanda vital seperti respirasi
tindakan keperawatan menunjukkan kurang ventilasi yg masuk.
selama 15 menit 2. Observasi perdarahan 2. Mengetahui tingkat perdarahan yang dialami klien
diharapkan Tidak terjadi
perdarahan dengan 3. Hentikan Perdarahan selama proses 3. Mencgah terjadinya syok hipovolemik.
kritetia hasil : pembedahan.
1. tidak terjadi
perdarahan di area 4. Kolaborasi dengan dokter dalam 4. Cairan intravena diperlukan untuk mengatasi kehilangan
insisi pemberian cairan. cairan tubuh secara hebat.
2. tanda-tanda vital
dalam batas normal. 5. Kolaborasi dengan dokter dalam 5. Mengatasi syok hipovolemik.
pemberian tranfusi darah.
13
Post Operatif
Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan hipersekresi di jalan napas ditandai dengan
bunyi napas pasien ngorok (gargling), TTV : BP: 95/65 mmHg, P : 70 x/menit, R : 20 x/menit, SpO2 : 98 %.
P : Hentikan intervensi
16