Professional Documents
Culture Documents
Mankep
Mankep
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT berkat karunia dan
rahmatnya akhirnya penyusun dapat menyelesaikan proses penyusunan Makalah
dengan judul “ Delegasi Dan Supervisi Dalam Keperawatan”
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi mata kuliah
Keperawatan Jiwa. Selain itu, makalah disusun guna memberikan informasi dan
pengetahuan tentang “ Delegasi Dan Supervisi Dalam Keperawatan”
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini
disebabkan keterbatasan pengetahuan dan waktu yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna
menyempurnakan makalah ini di masa yang akan datang agar lebih baik. Semoga
makalah yang sederhana ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
Kelompok 13
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1. Latar Belakang............................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH.............................................................................4
3. TUJUAN......................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................5
2.1 Pengertian Pendelegasian.........................................................................5
2.1.1 Alasan Pendelegasian...........................................................................5
2.1.2 Aspek Penting Dalam Pendelegasian...................................................6
2.1.3 Ketidakefektifan Dalam Pendelegasian...............................................7
2.1.4 Wewenang Yang Didelegasikan...........................................................8
2.1.5 Pedoman Pelimpahan Wewenang yang Efektif..................................9
2.1.6 Penyebab Gagalnya Delegasi................................................................9
2.1.7 Keberhasilan Pendelegasian...............................................................10
2.2 Pengertian Supervisi...............................................................................11
2.2.1 Fungsi dan Tujuan Supervisi..............................................................12
2.2.2 Prinsip Supervisi..................................................................................13
2.2.3 Teknik supervisi...................................................................................15
BAB III..................................................................................................................19
PENUTUP.............................................................................................................19
3.1 Kesimpulan..............................................................................................19
3.2 Saran........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendelegasian merupakan elemen yang esensial pada fase pengarahan
dalam proses manajemen karena sebagian besar tugas yang diselesaikan oleh
manajer (tingkat bawah, menengah dan atas) bukan hanya hasil usaha mereka
sendiri, tetapi juga hasil usaha pegawai. Bagi manajer, pendelegasian bukan
merupakan pilihan tetapi suatu keharusan. Ada banyak tugas yang sering kali
harus diselesaikan oleh satu orang. Dalam situasi ini, pendelegasian sering
terkait erat dengan produktivitas.
Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian. Kadang kala
manajer harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat menangani
masalah yang lebih kompleks atau yang membutuhkan keahlian dengan tingkat
yang lebih tinggi. Manajer dapat mendelegasikan tugas jika seseorang telah
dipersiapkan dengan lebih baik atau memiliki keahlian yang tinggi atau lebih
cakap tentang cara menyelesaikan masalah. Pendelegasian juga dapat
digunakan sebagai sarana pembelajaran atau “pemberian” kesempatan kepada
pegawai. Pegawai yang tidak didelegasikan tanggung jawab yang sesuai dapat
menjadi bosan, tidak produktif, dan tidak efektif. (Marquis, Bessie L, dkk.2010
)
Supervisi merupakan bagian dari fungsi directing pengarahan (dalam fungsi
manajemen yang berperan untuk mempertahankan agar segalam kegiatan yang
telah diprogram dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Supervisi secara
langsung memungkinkan manajer keperawatan menemukan berbagai
hambatan/permasalahan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di ruangan
dengan mencoba memandang secara menyeluruh faktor-faktor yang
mempengaruhi dan bersama dengan staf keperawatan untuk mencari jalan
pemecahannya.
2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang di maksud dengan degelasi dan supervisi ?
b. Apa saja aspek penting dalam pendelegasian ?
c. Apa saja wewenangan yang didelegasikan kepada perawat ?
d. Apa fungsi dan tujuan dari supervisi
e. Bagaimana prinsip dan teknik supervisi
3. TUJUAN
a. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan degelasi dan supervisi
b. Untuk mengetahui aspek penting dalam pendelegasian
c. Untuk mengetahui wewenangan yang didelegasikan kepda perawat
d. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan dari supervisi
e. Untuk mengetahui prinsip dan teknik supervisi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pendelegasian
Menurut Marquis dan Huston (1998) dalam Nursalam (2002) bahwa
pendelegasian adalah penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain. Dapat
juga diartikan sebagai suatu pemberian suatu tugas kepada seseorang atau
kelompok dalam menyelesaikan tujuan organisasi.
Pendelegasian adalah bagian dari manajemen yang memerlukan latihan
manajemen profesional yang dikembangkan untuk dapat menerima
pendelegasian tanggung jawab secara struktural(Swanburg, RC., 2000).
Pendelegasian sebagai penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain
atau dapat juga diartikan sebagai pelimpahan suatu tugas kepada seseorang
atau kelompok dalam menyelesaikan tujuan organisasi (Marquis dan Huston,
2010 dalam Nursalam, 2015)
2.1.1 Alasan Pendelegasian
Adapun beberapa alasan mengapa pendelegasian diperlukan,
beberapa diantaranya adalah :
a. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan mencapai
hasil yang lebih baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri.
b. Agar organisasi berjalan lebih efisien.
c. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan dapat
memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih
penting.
d. Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan
berkembang, bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi
untuk belajar dari kesalahan atau keberhasilan.
Manajer perawat/bidan seharusnya lebih cermat dalam
mendelegasikan tugas dan wewenangnya, mengingat kegiatan perawat
dan bidan berhubungan dengan keselamatan orang lain (pasien). Oleh
karena itu sebelum mendelegasikan tugas/wewenang hendaknya
dipahami benar tingkat kemampuan dari perawat/bidan yang akan
diberikan delegasi.
2.1.2 Aspek Penting Dalam Pendelegasian
a. Fokus pendelegasian adalah hasil kerja yang diharapkan tercapai,
dalam upaya menggapai sasaran/tujuan akhir dari organisasi.
b. Pendelegasian dilaksanakan dengan sikap hormat yang didasarkan
atas penghargaan dan kesadaran terhadap diri sendiri sebagai sesuatu
yang "berharga", serta memerhatikan harga diri dan kehendak bebas
orang lain, di mana setiap pekerja dipandang sebagai subjek, dan
bukan objek kerja
c. Pendelegasian yang menghasilkan melibatkan harapan-harapan yang
meliputi bidang berikut.
1) Menekankan pada tercapainya hasil-hasil yang didambakan atau
diinginkan pada waktu depan yang telah ditentukan ("desired
results"). Pendelegasian menyatakan dengan tegas tentang apa
yang harus dicapai, bukan bagaimana mencapainya, di mana
fokus utama diarahkan kepada hasil produksi. Pendelegasian
memberikan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban
membuat/memberi laporan pada awal tugas, dalam tugas, dan
akhir tugas untuk diketahui dan dievaluasi oleh pemimpin.
2) Pelaksanaannya dilandasi pedoman/petunjuk ("guidelines") yang
jelas, baik bagitugas maupun pelaksana tugas. Artinya
pendelegasian menyatakan pedoman- pedoman, larangan-
larangan, dan batas-batas dimana seseorang harus
bekerja/melakukan kewajibannya. Hal ini menolong setiap orang
untuk bekerja dengan baik/patut.
3) Melibatkan sumber-sumber daya ("resources") yang pasti.
Pendelegasian menyatakan (disertai dengan pernyataan) akan
adanya sumber-sumber daya, antara lain sumberdaya manusia,
keuangan, teknis, atau organisasi yang dapat dipakai seseorang
untuk menyelesaikan tugas yang didelegasikan kepadanya.
4) Dinyatakan dengan adanya tanggung jawab dan pertanggung
jawaban ("responsibility"dan "accountability"). Pendelegasian
menyatakan patokan yang akan digunakan untukmenilai
hasil/prestasi akhir, yang diwujudkan dengan adanya tanggung
jawab dan pertanggungjawaban kerja yang dapat dilakukan
dengan membuat/memberi pelaporan pada awal tugas, dalam
tugas, dan akhir tugas untuk diketahui dan dievaluasi oleh
pemimpin.
5) Mempertimbangkan risiko-risiko yang akan terjadi atau ditindaki
("consequences"). Pendelegasian dapat menyatakan akibat-akibat
yang akan terjadi, yang baik maupunyang tidak baik, sebagai
hasil dari suatu pekerjaan atau tugas yang didelegasikan. Akibat-
akibat ini dapat diukur melalui evaluasi/pengkajian yang
dilakukan denganmeneliti deskripsi tugas dan hasil kerja atau
produk yang telah dilakukan ataudihasilkan. Dengan menanyakan
apakah semuanya ini telah dilakukan dengan baikdan sesuai
dengan rencana, ketentuan dan prosedur, ataukah malah
sebaliknya.
2.1.3 Ketidakefektifan Dalam Pendelegasian
Delegasi dalam praktek keperawatan professional sering
mengalami masalah, dimana proses delegasi tidak dilaksanakan secara
efektif. Hal ini dikarenakan tiga hal :
a. Pendelegasian yang terlalu sedikit (under –delegasi) : Staf diberi
wewenang yang sangat sedikit, terbatas dan sering tidak terlalu jelas,
sehingga tugas tersebut tidak dapat diselesaikan dengan baik
b. Pendelegasian yang berlebihan (over-delegasi) : Penggunaan waktu
yang sia-sia, yang disebabkan keterbatasan menajer untuk
memonitori dan menghabiskan waktu dalam tugas organisasi. Staf
akan merasa terbebani dan dapat terjadi penyalahgunaan wewenang
yang diberikan.
c. Pendelegasian yang tidak tepat (improper delegasi) : Kesalahan yang
ditemukan adalah, pendelegasian menjadi tidak efektif jika
diberikan kepada orang yang tidak tepat, dan alasan delegasi hanya
karena faktor senang/tidak senang. Pelimpahan ini tidak efektif
karena kecendrungan pimpinan menilai pekerjaanya berdasarkan
unsur Subyektif.
2.1.4 Wewenang Yang Didelegasikan
Tidak semua tugas dan wewanang didelegasikan oleh pimpinan
kepada bawahan, maka untuk itu pimpinan perlu mempertimbangkan
mana yang layak dan pantas untuk didelegasikan (Bantu,Tampubolon,
2004).
Seorang manager dapat mendelegasikan Sebagian dari tugas dan
wewanang seperti memimpin, Menyusun, merencanakan dan
mengawasi serta meneliti yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi
manajemen bila ia mempunyai orang-orang yang wajar untuk ini dan
jika ia mengembalikan keputusan yang tetap mengenai apa yang harus
dilakukannya sendiri (Bantu,Tampubolon, 2004). Wewenang yang
didelegasikan juga berpatokan pada jenis fungsi yang didelegasikan.
Perbandingan dari masing-masing fungsi yang paling banyak
didelegasikan adalah fungsi pelaksanaan. sebagai dari kegiatan atau
wewenang personalia yang tidak dapat didelegasikan misalnya
pemberian bonus, perubahan perjanjian atau pemecahan keluh-kesah
pegawai.