80

DAFTAR NOTASI

1. POMPA

a’’ : Area alir pipa, in2

BHP : Break Horse Power, HP

ID : Inside Diameter Pipa, in

Dopt : Diameter Optimal Pipa, in

Gc : Percepatan Gravitasi, ft/s2

F : Faktor gesekan

Hfc, suc/dis : Sudden Contraction friction loss, ft lbf/lb

Hfe, suc/dis : Sudden expansion friction loss, ft lbf/lb

Hfc, suc/dis : Fitting dan Valve friction loss, ft lbf/lb

Hff, suc/dis : Skin friction loss pada suction / discharge ft lbf/lb

Hf, suc/dis : Total suction friction loss, ft lbf/lb

Hd : Discharge head, lb lbf/lb

Hs : Suction head, lb lbf/lb

Kc,Ke : Kontraksi expansion loss, ft

L : Panjang pipa, m

Le : Panjang ekivalen pipa, m

MHP : Motor Horse Power, HP

NPSH : Net Positif Suction Head, ft

OD : Outside Diameter, in

Pi : Tekanan Uap, Psi

Qf : Kapasitas design pompa, Gpm

 81

qf : Volumetrik flowrate, ft3/dt

Re : Bilangan Reynold

Vsuc, dis : Suction/discharge velocity, ft/detik

W : Laju alir massa, kg/jam

Ws : Work shaft, ft lbf/lbm

ԑ : Ekivalen roughness, ft

μ : Viscositas, Cp

ρ : Densitas, lb/ft

η : Efisiensi pompa

2. TANKI

C : Tebal korosi yang diizinkan, m

E : Efisiensi pengelasan

h : Tinggi kerucut, m

H : Tinggi silinder, m

Ht : Tinggi total tanki, m

ID : Diameter dalam tanki, m

OD : Diameter luar tanki, m

P : Tekanan operasi, kg/cm2, psi

R : Jari-jari tanki, m

S : Working stress untuk carbon steel, lb/m2

t : Tebal dinding tanki, m

V : Volume tanki, m3
 82

Vk : Volume kerucut, m3

Vs : Volume silinder, m3

Vt : Volume total tanki, m3

α : Sudut eivansi kerucut

3. KOMPRESSOR

Hp : Tenaga yang di perlulakan compressor, Hp

N : Jumlah stage

T : Temperature, ℃

T1 : Temperatut gas masuk compressor, ℃

T2 : Temperatut gas keluar compressor, ℃

P1 : Tekanan masuk, lb/ft2

P2 : Tekanan keluar, lb/ft2

Qp : Kapasitas compressor, ft3/detik

Rc : Rasio compressor

W : Laju alir massa, lbm/jam

Ρ : Densitas, lb/ft3

η : Efisiensi motor

4. HEATER

A : Area perpindahan panas, ft3

a’’ : Area alir pipa, in2

aa : Flow area, ft
 83

c : panas spesifik dari fluida dingin atau fluida yang dihitung,

Btu/lb F

De, De’ : Diameter ekivalen, ft

∆Fa : Pressure drop untuk annulus, ft

∆Fp : Pressure drop untuk inner pipe, ft

f : Faktor gesekan

Ga : Kecepatan massa, lb/ft2 jam

h,hi,ho : Koefisien perpindahan panas secara umum untuk fluida dingin

dan panas, Btu/jam ft2 ℉

hio : Koefisien perpindahan panas, Btu/jam ft2 ℉

ID : Diameter dalam tanki, m

jH : Faktor perpindahan panas

K : Thermal conductivity, Btu/lb ft2 ( ℉ /ft)

LMTD : Log Mean Temperatur Different, ℃

OD : Diameter luar tanki, m

Rd : Faktor pengotor

Re : Bilangan Reynold

Tavg : Temperatur rata-rata untuk fluida panas, ℃

T1 : Temperatur masuk untuk fluida panas, ℃

T2 : Temperatur keluar untuk fluida panas, ℃

Tavg : Temperatur rata-rata untuk fluida dingin, ℃

t1 : Temperatur masuk untuk fluida dingin, ℃

t2 : Temperatur keluar untuk fluida dingin, ℃

 84

Uc : Clean coefficient, Btu/jam ft2 ℉

∆P : Pressure drop, Psi

W : Laju alir massa, kg/jam

5. COOLER

A : Area perpindahan panas, ft2

A’t : Area alir pipa, in2

At : Flow area, ft2

C : Panas spesifik dari fluida dingin atau fluida yang dihitung, Btu/ lb

De,D’ : Diameter ekivalent, ft

∆ Fa : Pressure drop unuk annulus, ft

∆ Fi : Pressure drop unuk inner pipe, ft

f : Faktor gesekan

Gs : Kecepatan massa, lb/ft2 jam

h , hi , ho : Koefisien perpindahan panas secara umum untuk fluida dingin

dan panas, Btu/jam ft2 ℉

hio : Koefisien perpindahan panas, Btu/jam ft2 ℉

ID : Diameter dalam tanki, m

jH : Faktor perpindahan panas

K : Thermal conductivity, Btu/lb ft2 ( ℉ /ft)

LMTD : Log Mean Temperatur Different, ℃

OD : Diameter luar tanki, m

 85

Rd : Faktor pengotor

Re : Bilangan Reynold

Tavg : Temperatur rata-rata untuk fluida panas, ℃

T1 : Temperatur masuk untuk fluida panas, ℃

T2 : Temperatur keluar untuk fluida panas, ℃

Tavg : Temperatur rata-rata untuk fluida dingin, ℃

t1 : Temperatur masuk untuk fluida dingin, ℃

t2 : Temperatur keluar untuk fluida dingin, ℃

Uc : Clean coefficient, Btu/jam ft2 ℉

∆P : Pressure drop, Psi

W : Laju alir massa, kg/jam

6. KONDENSOR

A : Area perpindahan panas, ft2

A’t : Area alir pipa, in2

At : Flow area, ft2

C : Panas spesifik dari fluida dingin atau fluida yang dihitung, Btu/ lb

De,D’ : Diameter ekivalent, ft

∆ Fa : Pressure drop unuk annulus, ft

∆ Fi : Pressure drop unuk inner pipe, ft

f : Faktor gesekan

Gs : Kecepatan massa, lb/ft2 jam

 86

h , hi , ho : Koefisien perpindahan panas secara umum untuk fluida dingin

dan panas, Btu/jam ft2 ℉

hio : Koefisien perpindahan panas, Btu/jam ft2 ℉

ID : Diameter dalam tanki, m

jH : Faktor perpindahan panas

K : Thermal conductivity, Btu/lb ft2 ( ℉ /ft)

LMTD : Log Mean Temperatur Different, ℃

OD : Diameter luar tanki, m

Rd : Faktor pengotor

Re : Bilangan Reynold

Tavg : Temperatur rata-rata untuk fluida panas, ℃

T1 : Temperatur masuk untuk fluida panas, ℃

T2 : Temperatur keluar untuk fluida panas, ℃

Tavg : Temperatur rata-rata untuk fluida dingin, ℃

t1 : Temperatur masuk untuk fluida dingin, ℃

t2 : Temperatur keluar untuk fluida dingin, ℃

Uc : Clean coefficient, Btu/jam ft2 ℉

∆P : Pressure drop, Psi

W : Laju alir massa, kg/jam

 87

7. ABSORBER

A : Tower cross sectional area, m2

aA : Spesifik interfacial surface untuk absorpsi, m2/m3

aD : Spesifik surface dari packing, m2/m3

C : Korosi yang diizinkan, m

c : Molar densitas dari liquid, mol/m3

CD : Empirical constant, tabel 6-3, Treyball

Dg,Di : Difusitas gas, Difusitas liquid, m2/detik

Ds : Diameter sphere of same surface

Dt : Diameter tower, m

E : Joint efisiensi

Fg : Koefisient perpindahan panas untuk gas, mol/m2 detik

FL : Koefisient perpindahan panas untuk liquid, mol/m2 detik

G : Laju alir gas, kg/jam

G’ : Gas masuk, kg/jam

Ha : Tinggi absorber

HtG,HtL,HToG : Tinggi transfer unit pada fase gs, liquid, keseluruhan, m

h : Tinggi ellipsoidal, m

j : Faktor konversi

L : Laju alir liquid, kg/jam

L’ : Liquid masuk, kg/jam

M : Rata-rata slope pada kurva equilibrium

Scl,Scg : Schmitdt Number untuk liquid, gas

 88

t : Tebal dinding,m

P : Tekanan, atm

R : Jari-jari tanki, m

S : Tekanan kerja yang diinginkan

X,Y : Konsentrasi dalam liquid, gas, fraksi mol

Z : Tinggi packing, m

μG,μL : Viscositas gas, Viscositas liquid, kg/m detik

β : Empirical Constant

φL : Liquid hold up, fraksi dari volume packed

φG : Gas hold up, Volume fraksi

8. REAKTOR

A : Luas permukaan panas, ft2

CAO,CBO : konsentrasi metanol/posgen mula-mula, kmol/m3

DT : Diameter tanki, m

Ea : Energi aktivasi, kkal/kmol

Fao,Fbo : Molar feed rate komponen A/B, kmol/jam

HT : Tinggi tanki, m

hio : Koefisien perpindahan panas, Btu/jam ft2 ℉

k : Konstanta kecepatan reaksi, m3/kmol jam

N : Jumlah putaran pengaduk, rpm

no : Jumlah orifice

V : Volume reactor
 89

P : Power pengaduk, Hp

Qo : Laju alir umpan, m3/jam

-rA : kecepatan reaksi, kmol/m3 jam

ΣAB : Diameter efektif methanol dan posgen, cm2

τ : Waktu tinggal, menit

9. EVAPORATOR

A : Area perpindahan panas, ft2

a’’ : Area alir pipa, in2

aa : Flow area, ft

c : Panas spesifik dari fluida dingin atau fluida yang dihitung,

Btu/lb F

De,D’ : Diameter ekivalent, ft

∆ Fa : Pressure drop unuk annulus, ft

∆ Fi : Pressure drop unuk inner pipe, ft

f : Faktor gesekan

Ga : Kecepatan massa, lb/ft2 jam