You are on page 1of 13

MAKALAH INI DI BUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

MATEMATIKA BISNIS

Dosen Pengampu : Ali Rachmad Hasibuan, M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 4:

Beny Sitakar (0506203027)

Fazran Rahman Berutu (0506203144)

Sri Wahyuni (0506203135)

Nurhazizah (0506203109)

Riska Arianti Nasution (0506203110)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
begitu banyak nikmat. Selain itu kami juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan
hidayahnya baik iman maupun Islam. Dengan nikmat dan hidayahnya pula kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah “Matematika Bisnis”.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ali Rachmad M.m. selaku dosen mata
kuliah Matematika Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah
pengetahuan dan wawasan dengan bidang studi yang saya pelajari.

Kami menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan kesalahan baik
dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karna itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran positif untuk perbaikan di kemudian hari.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................


DAFTAR ISI .................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................
B. Rumusan Masalah .............................................................................
C. Tujuan Penulisan ...............................................................................

BAB II
PEMBAHASAN
1. Diffrensial konstanta .........................................................................
2. Differensial fungsi pangkat ..............................................................
3. Differensial perkalian konstanta dengan fungsi ...............................
4. Differensial pembagian konstanta dengan fungsi .............................
5. Differensial penjumlahan ( pengurangan) fungsi .............................
6. Differensial perkalian fungsi .............................................................
7. Differensial pembagian fungsi ..........................................................
8. Differensial fungsi komposit .............................................................
9. Differensial fungsi berpangkat .........................................................
10. Differensial fungsi kompleks ............................................................
11. Differensial fungsi balikan ................................................................
12. Differensial implisit...........................................................................

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan ...................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika sebagai alat untuk analisis dalam berbagai bidang cabang disiplin ilmu,
mempunyai peranan sangat menonjol sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam
mempelajari teori ekonomi ilmu-ilmu sosial, matematika semakin banyak digunakan sebagai alat
untuk mengambil keputusan ataupun perencanaan.

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang aplikasinya sangat mempengaruhi


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan matematika selalu dibutuhkan,
tidak hanya dibidang matematika saja, tetapi juga mempengaruhi cabang ilmu lainnya. Selain itu,
banyak fenomena yang selalu kita jumpai dan itu menerapkan prinsip-prinsip matematika dalam
kehidupan sehari-hari.

Agar perubahan perilaku itu memberikan hasil sesuai dengan tujuan pembelajaran
matematika maka dituntut keaktifan Mahasiswa dalam belajar. Mahasiswa harus menyenangi
matematika karena matematika memberikan mereka tantangan dalam proses pengerjaannya.
Seharusnya mahasiswa penuh semangat, kreatif, gigih, dan antusias dalam belajar matematika.

Kenyataan yang ada di lapangan belum menunjukkan pembelajaran matematika di sekolah


maupun di Universitas belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini terlihat dari berbagai
aktivitas-aktivitas lain yang dilakukan mahasiswa dalam proses belajar-mengajar. Bagi siswa
maupun Mahasiswa matematika hanyalah pelajaran yang terdiri dari sekelumit angka-angka,
serta tidak tahu untuk apa sebenarnya mereka mempelajari dan memecahkan persoalan
matematika tersebut. Hal ini disebabkan siswa tidak memahami konsep dengan baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu differensial konstanta dan bagai mana contoh serta penyelesaian nya?
2. Apa pengertian fungsi pangkat berikan contoh dan penyelesaian nya
3. Bagaimana contoh dan penyelesaian serta pengertian dari perkalian konstanta
dengan fungsi ?
4. Apa pengertian dari pembagian kosntanta dengan fungsi berikan contoh dan
penyelesaiannya !
5. Bagaimana contoh dan penyelesaian serta pengertian dari differensial penjulahan
(pengurangan) fungsi ?
6. Tuliskan pengertian dan contoh serta penyelesaian dari perkalian fungsi!
7. Tuliskan pengertian dan contoh serta penyelesaian dari pembagian fungsi!
8. Tuliskan pengertian dan contoh serta penyelesaian dari fungsi komposit!
9. Apa pengertian fungsi berpangkat berikan contoh dan cara penyelesaiannya !
10. Sebutkan satu contoh dan cara penyelesaian serta fungsi dari differensial
kompleks !
11. Sebutkan satu contoh dan cara penyelesaian serta fungsi dari differensial balikan !
12. Sebutkan satu contoh dan cara penyelesaian serta fungsi dari differensial implisit !

C. Tujuan penulisan :
 Ditujukan untuk memenuhi tugas matematika bisnis ini
 Mengetahui fungsi dari diffensial ini
 Belajar memahami 12 materi yang ada
 Dapat melihat contoh dan cara penyelesaian nya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kaidah-kaidah differensial
Secara umum membentuk turunan sebuah fungsi dapat di lakukan dengan cara lebih dulu
menemukan koefisien differensialnya, kemudian menentukan limit kuosien differensial
tersebut untuk pertambahan variabel bebas mendekati nol. Berikut sejumlah kaidah yang
dapat di gunakan untuk menurunkan berbagai bentuk fungsi.

1. Differensial konstanta
Jika y = k, dimanan k adalah konstanta, maka dy/dx = 0 contohnya : y = 5,
Maka dy/dx = 0

Atau lebih mudahnya kalau kita mengganti symbol dy/dx menjadi y,


Misalnya:

y = 100  y’ = 0
y = 1/2  y’ = 0

2. Differensial fungsi pangkat


Jika y = xn , dan adalah konstanta maka
dy/dx = nxn-1

contoh:

y = x3
y’ = 3 x 3 – 1 = 3X2
y = x –b
y’ = -8x -9

3. Differensial perkalian konstanta dengan fungsi


dy dv
y = K.V ; V = g(x), maka = K.
dx dx

dy
contoh : y = 3x5 maka = 3(5x4) = 15x4
dx
4. Differensial pembagian konstanta dengan fungsi
dy
−K .
k dy dx
y = ; v = g(x), maka =
y dx 2
v

3 3
dy −7(4 x ) −28 x
❑ ❑
contoh : y = 7/x4  = =
dx 4 2 8
(x ) x
❑ ❑ ❑
5. Differensiasi penjumlahan/pengurangan fungsi
y=u+v ; u=g(x), v=h(x), maka
dy/dx=du/dx+dv/dx
Contoh : y=8x^5 +4x^3, maka u=8x^5 ; dv/dx=40x^4
V=4x^3 maka, dv/dx=12x^2
dy/dx=40x^4 +12x^2
6. Differensial perkalian fungsi
Turunan fungsi (diferensial) ialah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya fungsi
f menjadi f’ yang memiliki nilai tak beraturan. Turunan ( diferensial ) dipakai sebagai suatu
alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika.

Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan
oleh Sir Isaac Newton ( 1642 – 1727 ), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan
Gottfried Wilhelm Leibniz ( 1646 – 1716 ), ahli matematika bangsa Jerman

Rumus Turunan Fungsi Perkalian


f(x) = u.v
f'(x)=u'v + uv'

Keterangan :
u' menyatakan turunan fungsi u
v' menyatakan turunan fungsi v

Contoh Soal
Carilah turunan dari y= (2x2 + x)(4x + 1)

Pembahasan
u = 2x2 + x
u’= 4x + 1

v = 4x + 1
v’= 4

y’ = u’v + uv’
y’ = (4x + 1)(4x + 1) + (2x2 + x)(4)
y’ = (16x2 + 4x + 4x + 1)+(8x2 + 4x)
y’ = 24x2 + 12x + 1

7. Rumus Turunan Fungsi Pembagian


f(x) =
u
v

f'(x) =
u'v - uv'/v2
Contoh Soal
Jika f(x) =
(x2 + 1)
(x - 1)
. Carilah turunan f'(x) ?

Pembahasan
u = x2 + 1
u'= 2x

v=x-1
v' = 1

f'(x) =
u'v - uv'/v2

f'(x) =
2x(x - 1) - (x2 + 1)1 /
(x - 1)2

f'(x) =
2x2 - 2x - x2 - 1 /
(x - 1)2

f'(x) =
x2 - 2x - 1 /
(x - 1)2

Pembahasan soal turunan fungsi pembagian;


Jika f(x) = (x2 + 1) / (x -1) maka f'(x) = ...
A. (x2 - 2x - 1) / (x - 1)2
B. (x2 + 2x - 1) / (x - 1)2
C. (x2 - 2x + 1) / (x - 1)2
D. (x2 - 2x - 1) / (x + 1)2
E. (x2 + 2x + 1) / (x + 1)2

Pembahasan
Misal:
U = x2 + 1 maka U' = 2x
V = x - 1 maka V' = 1
Jadi,
F'(x) =u'v-uv' / v2
F'(x) =4x3.(x2-2) -(x4+2). 2x /(x2-2) 2
F'(1) =4.1 pangkat 3.(x2-2) -(x4+2). 2x /(1pangkat 2-2) 2
F'(x) =4 (1) -6 /(-1) 2
=10

8. Differensial fungsi komposit


Jika y=f(u) sedangkan u=g(x),dengan bentuk lain y=f{g(x)}, maka :

dy dy dy
= °
dx du dx

Contoh : y¿ ¿ → Misal: U=4 x3 +5❑ → y=u2

dy dy
=12 x2 , =2u
dx dx

dy dy dy 5 2
= ° =2u(12 x2 ¿=2(4 x3 +5) (12 x2)=96 x ¿ ¿+120 x ¿ ¿
dx du dx

9. Differensial fungsi berpangkat


Jika y=u n, dimana u=g(x) dan n adalah konstanta, maka dy/dx =nun-1 .(du/dx)
Contoh :
dy
y=¿ ¿+5 ¿ ¿2, → Misal :u=4 x3 +5→ =12 x2
dx
dy n−1 dy 5 2
=nu ° =2 ¿ ¿+5 ¿ ¿❑ ¿)=96 x ¿ ¿+120 x ¿ ¿
dx dx

10. Differensial kompleks


Jika (𝑧) bernilai tunggal dalam suatu daerah ℜ di bidang z, maka turunan fungsi 𝑓(𝑧)
didefinisikan sebagai 𝑓′ ( 𝑧) = lim ∆𝑧→0 𝑓( 𝑧+∆𝑧)−𝑓(𝑧) ∆𝑧 asalkan limit ini ada, yaitu tidak
bergantung dari caranya ∆𝑧 → 0. Dalam hal ini kita mengatakan bahwa (𝑧) mempunyai
turunan (differentiable) di z. Contoh 1. Gunakan definisi untuk menentukan turunan dari 𝑤 =
(𝑧) = 𝑧3 − 2𝑧 di titik a) 𝑧 = 𝑧0 dan b) 𝑧 = −1. Cara penyelesaian: a) Berdasarkan definisinya,
turunan di 𝑧 = 𝑧0 maka 𝑓′ ( 𝑧0) = lim ∆𝑧→0 𝑓( 𝑧+∆𝑧)−𝑓(𝑧) ∆𝑧 = lim ∆𝑧→0
(𝑧0+∆𝑧)3−2(𝑧0+∆𝑧)−{𝑧0 3−2𝑧0} ∆𝑧 = lim ∆𝑧→0 𝑧0 3+3𝑧0 2∆𝑧+3𝑧0∆𝑧2+∆𝑧3 −2𝑧0−2∆𝑧−
{𝑧0 3−2𝑧0} ∆𝑧 = lim ∆𝑧→0 3 𝑧0 2 + 3𝑧0∆𝑧 + (∆𝑧)2 − 2 = 3𝑧0 2 − 2 Secara umum, 𝑓′ ( 𝑧) =
3𝑧2 − 2 untuk semua 𝑧. b) Jika 𝑧 = −1, maka 𝑓′ ( ) = 3(1)2 − 2 = 3 − 2 = 1. PERSAMAAN
CAUCHY RIEMANN Syarat yang diperlukan agar fungsi 𝑓 terdiferensial di 𝑧0 = 𝑥0 + 𝑖𝑦0
adalah syarat Chauchy Riemann, yang menghubungkan derivative-derivatif parsial tingkat
pertama dari fungsi bagian real dan fungsi bagian imajiner dari 𝑓. Teorema 3.2.1 Jika (𝑧) =
𝑢(𝑥, 𝑦) + 𝑣(𝑥, 𝑦) terdifferensial di 𝑧0 = 𝑥0 + 𝑖𝑦0, maka 𝑢(𝑥, 𝑦) dan 𝑣(𝑥, 𝑦) mempunyai
derivative parsial pertama di ( 𝑥0, 𝑦0) dan di titik ini dipenuhi persamaan Chachy Riemann
𝑢 𝑥 = 𝑣 𝑦 dan 𝑢 𝑦 = − 𝑣𝑥 atau dapat di tulis persamaan Cauchy Riemann adalah: 𝜕𝑢 𝜕𝑥 = 𝜕𝑣
𝜕𝑦 dan 𝜕𝑢 𝜕𝑦 = − 𝜕𝑣 𝜕𝑥3. 2 derivatif 𝑓 di 𝑧0 dapat dinyatakan dengan 𝑓′ ( 𝑧0) = 𝑢 𝑥( 𝑥0,
𝑦0) + 𝑖𝑣 𝑥( 𝑥0, 𝑦0) terhadap 𝑥 dan 𝑓′ ( 𝑧0) = 𝑢 𝑦( 𝑥0, 𝑦0) − 𝑖𝑣 𝑦( 𝑥0, 𝑦0) terhadap y Jika
persamaan Chaucy Riemann tidak dipenuhi di ( 𝑥0, 𝑦0) maka 𝑓(𝑧) = 𝑢(𝑥, 𝑦) + 𝑣(𝑥, 𝑦) tidak
terdifferensial di 𝑧0 = 𝑥0 + 𝑖𝑦0. Contoh 2. Buktikan (𝑧) = |𝑧|2 tidak terdifferensiasi di 𝑧 ≠ 0.
Bukti: 𝑓(𝑧) = 𝑥2 + 𝑦2 sehingga 𝑢(𝑥, 𝑦) = 𝑥2 + 𝑦2 dan 𝑣(𝑥, 𝑦) = 0 Persamaan Chaucy
Riemann 𝜕𝑢 𝜕𝑥 = 2𝑥 dan 𝜕𝑢 𝜕𝑦 = 2𝑦 𝜕𝑣 𝜕𝑦 = 0 dan − 𝜕𝑣 𝜕𝑥 = 0 𝜕𝑢 𝜕𝑥 = 𝜕𝑣 𝜕𝑦 ⇔ 2𝑥 = 0
(1) dan 𝜕𝑢 𝜕𝑦 = − 𝜕𝑣 𝜕𝑥 ⇔ 2𝑥 = 0 (2) (1) dan (2) tidak dipenuhi jika 𝑥 ≠ 0 atau 𝑦 ≠ 0, jadi
pasti 𝑓 tidak terdiferensial. PERSAMAAN CAUCHY RIEMANN PADA KOORDINAT
KUTUB Jika (𝑧) = 𝑢(𝑥, 𝑦) + 𝑖𝑣(𝑥, 𝑦) dapat diilustrasikan dalam koordinat kartesius, maka
dengan menggunakan hubungan 𝑥 = 𝑟 cos 𝜑 dan 𝑦 = 𝑟 sin 𝜑 diperoleh 𝑧 = 𝑟 cos 𝜑 + 𝑖 𝑟 sin
𝜑 sehingga 𝑓(𝑧) = 𝑢(𝑟, 𝜑) + 𝑖 𝑣(𝑟, 𝜑) dalam sistem koordinat kutub. Teorema 3.2.2 Jika 𝑓(𝑧)
= 𝑢(𝑟, 𝜑) + 𝑖 𝑣(𝑟, 𝜑) terdifferensial dan kontinu pada suatu kitar (𝑟0, 𝜑0) dan jika dalam
kitar tersebut 𝑢 𝑟, 𝑢 𝜑, 𝑣 𝑟, 𝑣 𝜑 ada dan kontinu di (𝑟, 𝜑) dan dipenuhi Chaucy Riemann
yaitu: 𝜕𝑢 𝜕𝑟 = 1 𝑟 𝜕𝑣 𝜕𝜑 dan 1 𝑟 𝜕𝑢 𝜕𝜑 = − 𝜕𝑣 𝜕𝑟 , 𝑟 ≠ 0

11. Differensial balikan


Fungsi Balikan dan Turunannya
ABAB
f f -1
Misal f fungsi dari himpunan ke himpunan B, adalah f -1 fungsi balikan dari f.
Contoh 1. Diketahui f(x) = 2x, fungsi balikan dari f yaitu f -1 (x) =
x
2
1
.
Contoh 2. Diketahui f(x) = x2
, fungsi balikan dari f yaitu ...
Kriteria suatu fungsi y = f(x) mempunyai invers adalah
a. merupakan fungsi satu – satu; jika x1 ≠ x2 maka f(x1) ≠ f(x2)
b. tiap garis datar memotong grafik tersebut pada paling banyak 1 titik
c. f monoton murni, yaitu fungsi naik pada interval I atau turun pada I
d. f ‘(x) > 0 atau f ‘(x) < 0
Kriteria bahwa suatu fungsi memiliki balikan adalah fungsi tersebut harus monoton
murni, atau fungsi tersebut pada daerah asalnya berupa fungsi naik atau fungsi
turun. Suatu fungsi f dikatakan monoton murni jika f ‘(x) > 0. Pada contoh 1, f(x) =
2x adalah fungsi monoton murni sehingga fungsi f memiliki fungsi balikan. Jika f
mempunyai fungsi balikan yaitu f -1
, maka f -1
juga memiliki balikan yaitu f.

12. Differensial implist

Persamaan yang dapat dituliskan dalam bentuky = f(x) disebut persamaan fungsi eksplisit.

Sebagai contohnya yaitu y=3x2+5x−7;y=x2+sinx


Tidak semua fungsi dapat dituliskan dalam bentuk eksplisit. Contohnya seperti berikut ini:

cos(x+y)+xy2−−−√−5x=0;y+cos(xy2)+3x2=5y2−6

Secara umum, fungsi f(x,y) = c, dengan c anggota dari bilangan real disebut persamaan fungsi
implisit. Turunan fungsi implisit dilakukan pada fungsi-fungsi implisit tanpa mengubah bentuk
fungsi implisit menjadi fungsi eksplisit. Menurunkan fungsi implisit terhadap x dapat dilakukan
dengan cara seperti berikut ini:

1. Turunkan kedua ruas (ruas kanan dan ruas kiri) terhadap x.

2. Gunakan aturan rantai

3. Tentukan dy/dx
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Persamaan differensial memegang peranan penting dalam rekayasa, fisika, ilmu ekonomi dan
berbagai macam disiplin ilmu. Teori persamaan differensial sudah cukup berkembang, dan
metode yang digunakan bervariasi sesuai jenis persamaan. Persamaan differensial terbagi
menjadi dua yaitu persamaan differensial biasa dan persamaan differensial parsial. Persamaan
differensial biasa (PDB) adalah persamaan differensial di mana fungsi yang tidak diketahui
(variabel terikat) adalah fungsi dari variabel bebas tunggal. Persamaan differensial parsial (PDP)
adalah persamaan differensial di mana fungsi yang tidak diketahui adalah fungsi dari banyak
variabel bebas, dan persamaan tersebut juga melibatkan turunan parsial. Didalam persamaan
differensial biasa, dipelajari tentang konsep persamaan differensial linear dan Persamaan
differensial linear orde satu. Persamaan differensial linear adalah persamaan yang mengandung
turunan tingkat satu yaitu turunan dengan satu peubah bebas. Sedangkan Persamaan differensial
linear orde satu adalah persamaan yang mengandung turunan tingkat satu dimana turunan
tertinggi yang terdapat dalam persamaan tersebut adalah satu.
DAFTAR PUSTAKA

Garrison. 2006. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.

Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: SalembaEmpat.

Subramanyam, KR dan John, J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Bustami dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Prawirosentono, Suyadi. 2001. Manajemen Operasi, analisis dan studi kasus. Jakarta: Bumi
aksara.

Simamora, Henry. 2012. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Star Gate Publisher.

Hansen dan Mowen. 2011. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.

https://www.kontensekolah.com

You might also like