You are on page 1of 18

LAPORAN PRAKTIKUM MORFOLOGI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN

“MORFOLOGI DAN ANATOMI PADA BUAH DAN BIJI”

Dosen Pengampu: DRS. I MADE DIARTA.,M.SI

Disusun Oleh:

Kelompok 2

• I Kadek Thiwi Setianingsih (2309484010037)


• Joy Anastasya Assa (2309484010038)
• Ni made Mila Ardiani (2309484010039)
• I Kadek Nata Wijaya (2309484010040)
• Ni Putu Novia Angga Canti (2309484010042)
• Dewa Ayu Triana Lestari (2309484010043)
• Maria Hilarine Yakoba Imelda (2309484010044)
• Sang Ayu Made Dian Pramita (2309484010045)

PROGRAM STUDI D-3 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023/2024
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Morfologi tumbuhan merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari mengenai
susunan tubuh serta bentuk tumbuhan yang terbagi atas morfologi luar dan morfologi dalam yang
dikenal sebagai anatomi. Morfologi dari suatu jenis tumbuhan merupakan salah satu ciri yang
mudah untuk diamati (Hadiyanti et al., 2018).

Morfologi tumbuhan membahas morfologi akar; morfologi batang; morfologi daun;


metamorfosis akar, batang dan daun; morfologi bunga; morfologi buah dan morfologi biji.
Morfologi tumbuhan juga merupakan syarat dan bekal dalam mempelajari taksonomi tumbuhan.
Materi morfologi tumbuhan juga dipenuhi dengan terminologi berupa hafalan dalam bahasa asing
atau latin (Hasairin 2011). Secara umum tumbuhan memiliki organ-organ berupa akar, batang, daun,
bunga, buah, dan biji. Setiap organ-organ yang ada pada tumbuhan mempunyai fungsi khusus
masing-masing. Fungsi utama organ akar pada tumbuhan, yaitu sebagai alat untuk mengabsorpsi
air, menyerap nutrisi berbagai garam mineral yang terlarut di dalam tanah, dan sebagai pengokoh
tumbuhan pada tempat tumbuhnya tanaman.

Banyak orang belum dapat membedakan antara buah dan sayuran. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2014), buah merupakan bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau putih dan
biasanya berbiji, sedangkan sayur merupakan daun-daunan, tumbuh-tumbuhan, polong atau bijian,
dan sebagainya yang dapat dimasak. Namun secara botani, buah merupakan bagian dari tanaman
yang strukturnya mengelilingi biji dimana struktur tersebut berasal dari indung telur atau sebagai
bagian dari bunga itu sendiri. Sayur adalah bahan makanan yang berasal dari bagian tumbuhan
seperti daun, batang, dan bunga (Sediaoetomo, 2004 dalam Farida, 2010).

Biji merupakan salah satu alat perkembangbiakan tanaman yang memiliki arti penting bagi
kelanjutan pertumbuhan tanaman. Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan
kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai
proses perkecambahannya (Lima, 2012).

Apel merupakan salah satu buah yang paling banyak dikonsumsi di berbagai negara. Mereka
banyak dikonsumsi segar atau dalam bentuk olahan, seperti jus dan apel kering. Apel mengandung
beberapa zat serta komponen-komponen non-gizi, termasuk serat makanan, mineral, dan vitamin.
Selain itu, apel merupakan salah satu sumber alami utama fisikokimia yang sebagian besar
mengungkapkan kapasitas antioksidan yang relevan (Jensen, 2007).
Buah apel yang banyak dikonsumsi baik hewan maupun manusia memiliki bentuk bulat
dengan lekukan dibagian atasnya. Buah apel memiliki kulit dengan tekstur mengkilat dan berpori.
Buah apel memiliki warna yang berbeda-beda tergantung dari varietasnya mulai dari hijau, kuning,
hijau kemerahan, merah, dan hijau kekuningan. Daging buah apel berwarna putih dengan serat halus
didalamnya, teksturnya renyah dan terasa manis jika buah sudah masak. Buah biasanya akan tumbuh
4- 5 bulan setelah penyerbukan. Buah apel yang masak memiliki tanda yakni aromanya yang ahrum,
warna cerah dan nampak segar.

Biji buah apel tertanam dalam daging buah dengan warna cokelat. Biji ini berbentuk lonjong
dan pipih dengan ujung meruncing dan membulat pada bagian pangkalnya. Biji apel mengandung
sedikit kandungan sianida yang bisa membahayakan tubuh manusia bila dikonsumsi dalam dosis
tertentu.

Tanaman jeruk merupakan tanaman buah yang berasal dari Asia (Syaifullah, 2020) dan
sudah sejak lama tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. (Ridjal, 2008). Selama
kurun waktu 2010- 2014 sentra produksi jeruk di Indonesia didominasi oleh lima provinsi yaitu
Sumatera Utara, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Bali, dan Kalimantan Selatan. Kabupaten Batu
Bara merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Sumatera Utara. Berdasarkan Badan Pusat
Statistik Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara, pada tahun 2016 jeruk diproduksi
sebanyak 467.746 ton. Hal itu membuktikan bahwa Sumatera Utara merupakan salah satu sumber
produksi terbesar di Indonesia. (Suwandi, 2015).

Tanaman jeruk menjadi salah satu jenis tanaman hortikultura yang layak dibudidayakan dan
memiliki nilai ekonomis tinggi karena banyak diminati oleh masyarakat, baik dalam bentuk buah
segar maupun hasil olahan (Suamba dkk., 2014). Tak hanya daging buahnya, bagian dari buah jeruk
yang tidak dimakan seperti kulit dan biji pun dapat diolah menjadi beberapa produk yang bernilai
ekonomi cukup tinggi, seperti bahan sabun wangi, pectin, gula tetes, aroma kue, dan lain-lain
(Suhaeni, 2017). Hal ini menjadikan jeruk sebagai salah satu komoditas buah andalan yang
didasarkan dari potensi keanekaragaman varietas jeruk yang tinggi di Indonesia (Fikrinda, 2012).

Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman berbentuk perdu atau semak
dengan tinggi mencapai dua meter. Tanaman ini tumbuh baik pada dataran tinggi ataupun rendah
yang kondisinya tidak terlalu basah. Tanah yang baik untuk penanaman tomat adalah tanah yang
gembur dengan pH sekitar 5 – 6 serta dengan pengairan yang cukup dan teratur. Buah tomat dapat
dipanen pada umur 2 – 3 bulan setelah penanaman. Tanamantomat merupakan tanaman semusim
karena hanya dapat dipanen satu kali dan kemudian mati (Tugiyono, 1986).
Buah tomat berbentuk bulat, bulat lonjong, bulat pipih, atau oval. Buah yang masih muda
berwarna hijau muda sampai hijau tua. Buah yang sudah tua berwarna merah cerah, atau gelap,
merah kekuning-kuningan, atau merah kehitaman. Ada juga buah yang berwarna kuning.

Biji tomat berbentuk pipih, berbulu, dan diselimuti daging buah. warna bijinya ada yang
putih, putih kekuningnan, ada juga yang kecokelatan. Biji ini umumnya digunakan untuk
perbanyakan tanaman. Buah tomat yang masih muda umumnya terasa getir dan berbau tidak enak
karena adanya kandungan lycopersicin yang berupa lendir dan dikeluarkan oleh 2 – 9 kantong
lendir. Lycopersicin pelan-pelan akan hilang seiring dengan semakin matangnya buah sehingga
baunya akan hilang dan rasanya pun menjadi enak, terasa asam manis. Warna buah yang tadinya
hijau akan lambat laun menjadi warna kuning, dan seiring dengan proses pematangan akan menjadi
merah yang menandakan telah matangnya buah. Ukuran buah cukup bervariasi dengan diameter
antara 2 – 15 cm, tergantung varietasnya (Tim Penulis PS, 2009).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam laporan praktikum ini, yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan morfologi buah?

2. Apa yang dimaksud dengan morfologi biji?

3. Bagiamana morfologi dari buah apel, buah jeruk, buah tomat?

4. Bagaimana morfologi dari buah?

5. Bagaimana morfologi dari biji ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum pengamatan morfologi dan anatomi akar serta bunga, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian dengan morfologi buah

2. Untuk mengetahui pengertian dengan morfologi biji

3. Untuk mengetahui morfologi dari buah dan biji

4. Untuk mengetahui morfologi dari buah

2. Metode Praktikum
Pada praktikum ini, menggunakan metode pengamatan . pengamatan merupakan metode
pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung kepada objek yang diteliti
sehingga dapat dipahami cara kerja sistem yang berjalan.

Adapun prosedur pengamatan yang kami lakukan, yaitu:

1. Prosedur Morfologi Praktikum Buah Jeruk


Setiap kelompok mengamati dan menggambar bentuk jeruk dari 3 jenis tumbuhan yang
diberikan. Pengamatan yang kami lakukan meliputi :
a. Jenis-jenis buah
b. Bagian-bagian buah
c. Bagian-bagian biji

2. Prosedur Morfologi Praktikum Buah Apel


Setiap kelompok mengamati dan menggambar bentuk buah dari 3 jenis tumbuhan yang
diberikan. Pengamatan yang kami lakukan meliputi :
a. Jenis-jenis buah
b. Bagian-bagian buah
c. Bagian-bagian biji

3. Prosedur Morfologi Praktikum Buah Tomat


Setiap kelompok mengamati dan menggambar bentuk buah dari 3 jenis tumbuhan yang
diberikan. Pengamatan yang kami lakukan meliputi :
a. Jenis-jenis buah
b. Bagian-bagian buah
c. Bagian-bagian biji

3. HASIL PRAKTIKUM

3.1 Morfologi buah

No. Nama Tumbuhan Gambar Akar Keterangan


1. Buah apel a. Jenis buah :
(Malus Domestica) Buah sejati (berdaging)

b. Bagian – bagian
Buah:
1) Tangkai buah
2) Eksocarp
3) Endocarp
4) Biji
5) Mesocarp
6) Kepala putik
7) Benang sari
8) Lengkungan ujung
bunga
9) Kelopak
2. Buah Jeruk a. Jenis buah :
(Citrus) Buah sejati
(berdaging)
b. Bagian buah :
1) Eksocarp
2) Mesocarp
3) Biji
4) Endocarp
3. Tomat a. Jenis buah :
(Solanum Buah sejati
lycopersicum) (Berdaging)
b. Bagian buah
:
1) Eksocarp
2) Biji
3) Mesocarp
4) Endocarp

3.2 Morfologi Biji

No. Nama Tumbuhan Gambar Anatomi Keterangan


1. Biji apel Bagian biji :
(Malus Domestica) 1) Kulit biji
2) Tali pusar
3) Inti biji
4) Bakal biji
tumbuh
2. Biji jeruk Bagian biji :
(Citrus) 1) Kulit biji
2) Tali pusar
3) Inti biji
4) Bakal biji
tumbuh
3. Biji tomat Bagian biji :
(Solanum 1) Kulit biji
lycopersicum) 2) Tali pusar
3) Inti bji
4) Bakal biji
tumbuh

4. Pembahasan

4.1 Buah apel

Apel (Malus domestica) merupakan tanaman buah tahunan berasal dari Asia Barat yang
beriklim sub tropis. Apel dapat tumbuh di Indonesia setelah tanaman apel ini beradaptasi
dengan iklim di Indonesia, yaitu iklim tropis (Baskara, 2010). Penanaman apel di Indonesia
dimulai sejak tahun 1934 dan berkembang pesat pada tahun 1960 hingga sekarang. Apel di
Indonesia dapat tumbuh dan berbuah baik di dataran tinggi, khususnya di Malang (Batu dan
Poncokusumo) dan pasuruan (Nongkojajar), jawa timur (Fajri, 2011). Tumbuhan apel
dikategorikan sebagai salah satu anggota keluarga mawar-mawaran dan mempunyai tinggi
batang pohon dapat mencapai 7-10 meter. Daun apel sangat mirip dengan daun tumbuhan
bunga mawar. Berbentuk bulat telur dan dihiasi gerigi-gerigi kecil pada tepiannya (Anonim,
2010).

secara morfologis susunan tumbuhan apel memiliki batang yang berkayu, keras, dan kuat
berwarna cokelat kekuningan. Daun apel berbentuk bulat telur dan bergerigi pada bagian
tepi dengan bulu-bulu halus pada permukaan bawah daun. Pohon apel membentuk akar
tunggang dengan bunga yang berwarna putih sampai merah jambu pada ketiak daun,
masing-masing memiliki 5 helai mahkota bunga. Buah apel mempunyai bentuk bulat sampai
lonjong bagian pucuk buah berlekuk - lekuk dangkal, kulit agak kasar dan tebal, pori- pori
buah kasar, renggang tetapi setelah tua menjadi halus dan mengkilat. Bagian pucuk buah
berlekuk dangkal, kulit agak kasar dan tebal, pori-pori buah kasar dan renggang, tetapi
setelah tua menjadi halus dan mengkilat. Warna buah hijau kekuning-kuningan, hijau
berbintik-bintik, merah tua, dan sebagainya sesuai dengan varietasnya. Biji buah apel ada
yang berbentuk panjang dengan ujung meruncing, ada yang berbentuk bulat berujung
tumpul , ada pula yang bentuknya antara bentuk pertama dan kedua. ( Soelarso (1997)).

Klasifikasi botani buah apel sebagai berikut :

• Kingdom : Plantae
• Divisi : Spermatophyta
• Kelas : Dicotyledonae
• Ordo : Rosales
• Famili : Rosaceae
• Genus : Malus
• Spesies : Malus sylvestris Mill.

4.2 Buah Jeruk

Tanaman Jeruk termasuk kelas tanaman biji berkeping dua.MenurutPrihatman (1996) cit.,
Rijal(2008).

Jeruk (Citrus sp.) adalah tanaman tahunan berasal dari Asia, terutama Cina. Sejak ratusan tahun
yang lampau, tanaman ini sudah terdapat di Indonesia, baik sebagai tanaman liar maupun sebagai
tanaman di pekarangan (Pracaya, 2009). Buah jeruk merupakan buah yang memiliki prospek cerah
untuk dikembangkan. Jeruk (Citrus sp.) dapat dijumpai dalam setiap musim sebab tanaman jeruk
termasuk mudah dan cocok di berbagai kondisi iklim, dapat ditanam dimana saja, baik di dataran
rendah maupun di dataran tinggi (Jumiana, 2013).
Jeruk merupakan salah satu tanaman hortikultura komoditas buah-buahan yang sangat disukai
oleh masyarakat dan dapat dikonsumsi baik dalam bentuk buah segar maupun hasil olahan. Buah
jeruk kaya akan vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh. Pada jeruk manis terdapat
kalori 51 kal, protein 0.9 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 11.4 g, mineral 0.5 g, kalsium 33 mg, fosfor
23 mg, besi 0.4 mg dan asam askorbat 49 mg. Buah jeruk juga mengandung beta karoten dan
thiamin (Anonim, 2008).

Klasifikasi botani buah jeruk sebagai berikut :

• Divisi : spermatophyta
• sub divisi :angiospermae
• kelas : Dicotyledonae
• ordo : rutales
• Keluarga :Rutaceae
• Genus : citrus
• Spesies : citrus sp

Biji pada buah jeruk umumnya bersifat poliembrioni, yakni setiap bijinya tumbuh lebih dari satu
tunas, satu dari embrio dan lainnya dari kulit biji. Biji jeruk berbentuk bulat telur kecil yang terdiri
dari lapisan luar dan lapisan dalam.97 Biji pada tanaman jeruk memiliki dua lapisan yaitu lapisan
luar dan lapisan dalam. Lapisan luar (epidermis) ini bertekstur kaku seperti kulit dan berwarna
putih kekuningan. Lapisan luar pada biji buah jeruk ini berfungsi untuk melindungi utama pada
bagian biji yang terdapat di dalamnya. Sedangkan lapisan dalam (dermis) memiliki lapisan yang
berwarna hijau muda. Kulit biji berasal dari selaput bakal biji. Kulit biji berfungsi untuk
melindungi calon biji dari beberapa kerusakan zat maupun kerusakan dari lingkungan luarnya.

Biji tanaman jeruk terdapat di dalam bulir buah.Biji buah jeruk sangat berpariasi jumlahnya dari
yang tidak berbiji sampai berbiji banyak. Warna biji biasanya putih atau putih keabuan. Biji
tanaman jeruk berbentuk bulat telur (elips), yang satu sisinya berujung tumpul dan ujung yang
lainya lebih lebar. Biji bersifat poliembrional, embrio berwarna putih (Pracaya, 2009).

Biji jeruk manis (Citrus sinensis) mengandung flavonoid dan minyak. Hal ini menandakan biji
jeruk manis memiliki banyak kegunaan seperti antibakteri dan sebagai bahan sintesis biodiesel.
Pembuatan biodiesel dari biji jeruk manis dengan efisiensi 96,82% menggunakan reaksi
transesterifikasi (Azad, 2017).
4.3 Buah Tomat

Tanaman tomat merupakan tanaman herba semusim dari keluarga Solanaceae. Warna buah
tomat bervariasi dari kuning, orange sampai merah tergantung dari pigmen yang dominan. Buah
tomat adalah buah buni, buah yang masih muda memiliki warna hijau dan memiliki bulu yang keras,
setelah tua buah akan berwarna merah muda, merah atau kuning mengkilat dan relatif lunak. Buah
tomat memiliki diameter sekitar 4 – 15 cm, rasanya juga bervariasi mulai dari asam hingga asam
kemanisan. Buah tomat berdaging dan banyak mengandung air, didalamnya terdapat biji berbentuk
pipih berwarna coklat kekuningan. Buah tomat memiliki panjang 3 - 5 mm dan lebar 2 - 4 mm. Biji
tomat saling melekat, diselimuti daging buah dan tersusun berkelompok dengan dibatasi daging
buah. Jumlah biji tomat setiap buah bervariasi, umumnya adalah 200 biji per buah (Nyoman, 2016).
Tomat mengandung vitamin yakni alkaloid solanin, asam malat, asam sitrat, adenine, vitamin B1,
B2, B6, C dan E yang berfungsi untuk mengobati beberapa penyakit seperti sariawan, beri-beri,
radang syaraf dan sebagainya (Dalimartha, 2011).

Tanaman tomat tergolong tanaman semusim (annual). Artinya, tanaman berumur pendek yang
hanya satu kali berproduksi dan setelah itu mati.

Secara taksonomi tanaman tomat digolongkan sebagai berikut :

• Kingdom : Plantae
• Divisio : Magnoliophyta
• Kelas : Magnoliopsida
• Subkelas : Asteridae
• Ordo : Solanales
• Famili : Solanaceae
• Genus : Solanum
• Species : Solanum lycopersicum L
DAFTAR PUSTAKA

Hermila N (2021). BAB II TINJAUAN PUSTAKA konsumsi sayur dan buah

Abbas, V. A. A. 2018. Morfologi dan Taksonomi Apel Manalagi (Malus sylvestris). Yogyakarta

Ramadhani AN . 2022.

Nyoman 2016. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Dan Morfologi Tomat (Solanum
Lycopersicum).

Dalimartha 2011. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Dan Morfologi Tomat (Solanum
Lycopersicum).
LAMPIRAN

I. Buah apel

II. Buah jeruk


III. Tomat

IV. Biji buah apel

V. Biji buah jeruk


VI. Biji tomat

You might also like