You are on page 1of 7

RANCANGAN TATA LAKSANA

ORGANISASI PANITIA REKAM MEDIK


RUMAH SAKIT ................................................................

OLeh : Adzanri., SS., MH


Komite Etik dan Hukum RSUP Dr M Djamil Padang

Tugas pokok yang sangat penting dilaksanakan oleh panitia rekam medik adalah melakukan
(1).Identifikasi kelengkapan isi rekam medik, (2) Evaluasi terhadap
tingkat keterisian rekam medik,
(3) Evaluasi tingkat kertebacaan tulisan rekam medik
yang disi oleh PPA (Profesi Pemberi Asuhan) dan Tenaga Kesehatan lain yang diberikan kewenangan untuk
mengisi rekam medik........disamping itu juga membuat
panduan (SOP) tata cara mengisi rekam medik yang baik benar.......
yang tidak kalah penting panitia rekam medik juga melakukan evaluasi tentang
format rekam medik yang efisien dan bernilai guna, secara rutin membuat laporan....... rekam medik salah
satu dokumen penting dalam pembayaran syarat sah dijadikan acuan dalam pembayaran asuransi
kesehatan, termasuk klaim pembayaran BPJS......setiap rumah sakit wajib mempunyai unit pengelolaan
rekam medis.............
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan Rekam medis dalam konstek kekinian di sarana pelayanan kesehatan sangat
penting dan sangat mendukung pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesonal, oleh sebab itu, di
dalam rumah sakit ada organisasi rekam medik yang satu bertugas melaksanakan “Penyelenggaran
organisasi kegiatan rekam medis”, sedangkan yang satu lagi organisasi rekam medis disebut
juga “Panitia Rekam Medis” berfungsi sebagai pengawasan dalam penyelenggara rekam medis,
tugas panitia rekam medis adalah melakukan evaluasi format rekam medis, tingkat keterbacaan
isi rekam medis, tingkat keterisian rekam medis ini dilakukan evaluasi bulan dan dilaporkan pada
pimpinan rumah sakit.

Pasal 46 UU No 29/2004 tentang praktik kedokteran, rekam medis :(1) Setiap dokter
atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis.(2) Rekam
medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera dilengkapi setelah pasien selesai
menerima pelayanan kesehatan. (3) Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu,
dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan.

Pasal 47 UU No 29/2004 tentang Praktik Kedokteran , (1) Dokumen rekam medis


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 merupakan milik dokter, dokter gigi, atau sarana
pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis merupakan milik pasien. (2) Rekam medis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh dokter atau
dokter gigi dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan. (3) Ketentuan mengenai rekam medis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 29 Huruf (h) UU No 44 Tentang Rumah Sakit, salah satu kewajiban Rumah
Sakit adalah "Menyelenggarakan Rekam Medis". RUMAH SAKIT WAJIB ADA REKAM
MEDIS di Rumah Sakit......

Penyelenggaran rekam medis juga telah diatur dengan Permenkes No


269/Menkes/III/2008, tentang rekam medis sebagai pedoman dalam menyelengarakan di institusi
pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta.
(Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008:Rekam Medis. (1)Dokumen rekam medis
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 merupakan milik dokter, dokter gigi, atau sarana
pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis merupakan milik pasien)

Dalam konteks kekinian rekam medik bukan hanya diisi oleh dokter/dokter gigi
saja, tetapi juga sudah disediakan oleh format yang wajib diisi oleh tenaga admimitrasi
rumah sakit, juga ada format yang wajib diisi oleh profesi keperawatan dalam
memberikan asuhan kepeawatan, apoteker dan nutrisionis dan tenaga kesehatan lainnya
yang diberikan kewenangan oleh rumah sakit, ada juga catatan terintegrasi yang
mengkokoordinasikan antar profesi dalam memberikan asuhan pada pasien.

Kelengkapan resume medis atau ringkasan medis dinyatakan dalam Pasal 4 ayat (2)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 yaitu isi
ringkasan pulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat:
a. Identitas pasien
b. Diagnosis masuk dan indikasi pasien dirawat
c.Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis akhir, pengobatan, dan
tindak lanjut; dan
d. Nama dan tanda tangan dokter atau dokter gigi yang memberikan pelayanan kesehatan.

Pasal 70 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan,"(1)Setiap


Tenaga Kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan wajib membuat
rekam medis Penerima Pelayanan Kesehatan. (2) Rekam medis Penerima Pelayanan Kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera dilengkapi setelah Penerima Pelayanan
Kesehatan selesai menerima pelayanan kesehatan. (3) Setiap rekam medis Penerima Pelayanan
Kesehatan harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan atau paraf Tenaga

Pasal 71 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan," (1)


Rekam medis Penerima Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 merupakan
milik Fasilitas Pelayanan Kesehatan. (2) Dalam hal dibutuhkan, Penerima Pelayanan Kesehatan
dapat meminta resume rekam medis kepada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 tahun 2012 tentang Rahasia Kedokteran, Pasal 1
Nomor 5 tentang pengertian rekam medis : Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain
yang diberikan kepada pasien, termasuk dalam bentuk elektronik. Pasal 7 ayat (4) Dalam hal
pembukaan rahasia kedokteran dilakukan atas dasar perintah pengadilan atau dalam
sidang pengadilan, maka rekam medis seluruhnya dapat diberikan.
Organisasi rekam medis salah satu aspek penilaian dalam akreditasi Rumah sakit. Dalam
buku KARS 2018 Edisi Fungsi rekam medis mempunyai aspek antara lain :
1. a) Aspek adminitrasi
2. b) Aspek medis
3. c) Aspek hukum
4. d) Aspek keuangan
5. e) Aspek penelitian
6. f) Aspek kegiatan pelayanan medis
7. g. Aspek dokumentasi

B. DASAR HUKUM
1. Undang Undang No 8/1999 Tentang perlindungan Konsumen
2. Undang undang No 29/2004 tentang Kedokteran pasal 46 tentang Rekam medis
3. Undang undang No 36/2009 tentang Kesehatan pada pembukan point (b)
4. Undang undang No 44/2009 tentang Rumah Sakit
5. Permenkes 269/Menkes/III/2008 tentang rekam medis telah diberlakukan secra efektif sejak
12 Maret 2009, peraturan ini pengganti permenkes No 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang
rekam medis.
6. Surat Keputusan Direktur Utama tentang Instalasi dan Bagan Organisasi Rekam Medik.
7. Surat Keputusan Direktur Utama tentang kebijakan Rekam Medik Nomor ..........................
8. Surat Keputusan Direktur Utama tentang Panitia Rekam Medis Nomor...................................
C.Uraian Tugas Ketua Panitia Rekam Medis

Nama Jabatan : Ketua Panitia Rekam Medis


C.1.Ihktisar jabatan
Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direkrtur Utama melalui Direktur Medik dan
Keperawatan dalam menyusun dan merumuskan penyelenggaraan mutu pelayanan rekam medik yang
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh RS .........................
C.2.Tugas pokok :
1. Menyusun dan mengusulkan bentuk serta isi formulir rekam medik yang akan digunakan dalam
penyelenggaraan Rekam Medik RS .......................................
2. Merangcang dan menyusun penyelenggaraan Rekam Medik RS ................
3. Memberi saran dan pertimbangan yang terkait dalam penyelenggaraan Rekam Medik
4. Memimpin rapat dan membuat jadwal pertemuan dalam ruang lingkup pantia rekam medik
5. Menjamin terlaksananya penyelenggaraan rekam medik baik sistem maupun prosedur.
6. Menghadiri undangan yang telah ditetapkan oleh Direktur Utama RS ..................
C.3.Wewenang :
1. Melakukan evaluasi terhadap kinerja yang mencakup terhadap format dan mutu pengisian dan
pelayanan medik.
2. Memberikan saran dan pertimbangan atau menolak berkas rekam medis yang tidak memenuhi standar
3. Menilai kinerja staff

C.4.Dalam melaksanakan tugas Ketua Panitia Rekam Medik dibantu oleh :


1. Koord Sub Perencanaan mutu Formulir Rekam Medik :
a) Anggota
b) Anggota
c) Anggota

2. Koord Sub Evaluasi Penyelengaraan Mutu Rekam Medik


a) Anggota
b) Anggota
c) Anggota

C.5.Dalam Melaksanakan tugas panitia rekam medik dibantu oleh seorang sekretariat

D.Bahan Kerja, Perangkat kerja, hasil kerja


D.1.Bahan Kerja

o Penyusunan rencana operasional


Panitia Rekam Medik
o Pendistibusian tugas
o Pemberian petunjuk kerja kepada
o Masukan / Ide/Konsep rencana bawahan
operasional tahun berjalan o Penyiapan pembinaan dan
(beban Kerja) penataan kelembagaan
o Daftar tugas bawahan o Pelaksanaan evaluasi kegiatan
o Laporan kegitan panitia rekam medik
o Disposisi Pimpinan o Penysunan laporan dan
pelaksanaan tugas

D.2.Perangkat kerja

o Komputer, ATK, Jaringan Digunakan untuk :


Internet, Alat Komunikasi, o Pelaksanaan tugas sehari hari
Kantor, Ruang rapat o Penyusuanan rencana
o SK Direktur Utama RSUP .... operasional, pendistbusian tugas,
No .......Tentang Panitia Rekamo Pemberian petunjuk kerja pada
Medik
o Struktur Organisasi RSUP ...
bawahan

D.3.Hasil Kerja

Rencana Operasional Panitia


Rekam Medik :
o Saran, pertimbangan, perumusan
rekam medik
o Kelengkapan Isi Rekam Medik Satuan hasil :
o Kebijakan yang terkait o Dokumen
Rekam Medik o Dokumen
o Rekomendasi terkait rekam o Dokumen
medik o Dokumen
o Laporan dan evaluasi kinerja o Dokumen
panitia rekam medik o Dokumen

Bagan Organisasi Panitia Rekam Medik Nomor : ...........................................................

Ketua :
Ketua Sub I
Anggota
Anggota
Anggota
Ketua Sub II
Anggota
Anggota
Anggota

Sekretariat

Padang, ...........................2018

Pimpinan/Direktur/Direktur Utama

.....................................................

E. BEBERAPA POINT POINT PENTING TENGAN REKAM

Permenkes No 269/2008 tentang Rekam Medis Pasal Ayat (1). “Rekam medis adalah berkas
yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien”.
ISI REKAM MEDIK
Jenis Dan Isi Rekam Medis, Pasal 2
(1) Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik.
(2) Penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi elektronik diatur lebih
lanjut dengan peraturan tersendiri.
(3) Isi rekam medis pasien dalam keadaan bencana, selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) ditambah dengan :
a. jenis bencana dan lokasi dimana pasien ditemukan;
b. kategori kegawatan dan nomor pasien bencana masal; dan
c. identitas yang menemukan pasien;
(4) Isi rekam medis untuk pelayanan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan.
(5) Pelayanan yang diberikan dalam ambulans atau pengobatan masal dicatat
dalam rekam medis sesuai ketentuan sebagaimana diatur pada ayat (3) dan disimpan pada sarana
pelayanan kesehatan yang merawatnya.

INFORMASI REKAM MEDIK


(1) Pasal 10 Ayat (2), Permenkes No 269 tentang Rekam Medis, berbunyi Informasi tentang identitas,
diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal:
a. untuk kepentingan kesehatan pasien;
b. memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum atas perintah
pengadilan;
c. permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri;
d. permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan; dan
1. untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak menyebutkan
identitas pasien.

BERKAS REKAM MEDIK


Pasal 12 Permenkes No 269 tentang Rekam Medis,
2. Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan.
3. Isi rekam medis merupakan milik pasien.
4. Isi rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam bentuk
ringkasan rekam medis.
5. Ringkasan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diberikan, dicatat, atau
dicopy oleh pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis pasien atau
keluarga pasien yang berhak untuk itu.

PEMANFATAN REKAM MEDIK


Pasal 13 Permenkes No 269 tentang Rekam Medis,
(1) Pemanfaatan rekam medis dapat dipakai sebagai:
a. pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien;
b. alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi dan penegakkan
etika kedokteran dan etika kedokteran gigi;
c. keperluan pendidikan dan penelitian;
d. dasar pembayar biaya pelayanan kesehatan; dan
f. data Statistik kesehatan.
(2) Pemanfaatan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c yang menyebutkan identitas
pasien harus mendapat persetujuan secara tertulis dari pasien atau ahli warisnya dan harus dijaga
kerahasiaannya.
(3) Pemanfaatan rekam medis untuk keperluan pendidikan dan penelitian tidak diperlukan persetujuan
pasien, bila dilakukan untuk kepentingan negara.
PENGORGANISASIAN, Pasal 15 “Pengelolaan rekam medis dilaksanakan sesuai dengan
organisasi dan tata kerja sarana pelayanan kesehatan”.

Nama : adzanri.,ss.,mh
• Tempat tugas : sekretaris komite etik dan hukum rumah sakit rsup dr m djamil .....tim anti fraud rsup
dr m djamil padang.....sekretaris budaya keselamatan/assesor internal akreditasi/tim zona wilayah
bebas korupsi..... Rsup dr m djamil s/d skrg.....
• Mengajar di pps (s2) ilmu hukum ubh mata kuliah “alternatif penyelesaian sengketa
medik”/pembimbing tesis mahasiswa s2 ilmu hukum ubh...skrg
• Mantan sekretaris instalasi bedah sentral 2004-2008
• Mantan kepala instalasi humas promkes dan pemasaran 2009-2011
• Mantan sekretaris instalasi pelayanan jantung terpadu 2014-2017
• Mantan sekretaris instalasi gawat darurat 2017-2018
• Pelatihan mediator 2018 surabaya terakreditasi mahkamah agung ri

You might also like