You are on page 1of 14

TERM OF REFERENCE

(TOR)
TB PARU
A. Latar Belakang
Tuberkulosis atau TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan
oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB
menyerang paru, tetapi dapat juga mengenaiorgan tubuh lainnya. Pada tahun
1993 World Health Organization (WHO) menyatakan TB sebagai suatu problema
kesehatan masyarakat yang sangat penting dan serius di seluruh dunia dan
merupakan penyakit yang menyebabkan kedaruratan global (Global Emergency)
karena pada sebagian besar negara di dunia penyakit TB paru tidak terkendali, ini
disebabkan banyaknya penderita yang tidak berhasil disembuhkan, serta sebagai
penyebab kematian utama yang diakibatkan oleh penyakit infeksi. (Depkes RI,
2002).
Diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh bakteri ini.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab semakin meningkatnya penyakit Tb
paru di dunia antara lain karena kemiskinan, meningkatnya penduduk dunia,
perlindungan kesehatan yang tidak mencukupi, kurangnya biaya untuk berobat,
serta adanya epidemi HIV terutama di Afrika dan Asia (Depkes RI, 2008).
Munculnya pandemi HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired
Immune Deficiency Syndrome) di dunia menambah permasalahan penyakit
tuberkulosis paru, koinfeksi dengan HIV akan meningkatkan risiko kejadian
penyakit tuberkulosis paru secara signifikan. Pada saat yang sama kekebalan
ganda kuman tuberkulosis terhadap obat anti Tuberkulosis (MDR=Multi Drug
Resistance), semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil
disembuhkan. Keadaan tersebut pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya
epidemik penyakit tuberkulosis paru yang sulit ditangani (Depkes RI, 2008).
Menurut Depkes RI (2005), Asia Tenggara menanggung bagian yang
terberat dari beban tuberkulosis paru global yakni sekitar 38% dari kasus
tuberkulosis paru dunia. Sedangkan menurut Fatiyyah, et al (2011), dalam
bukunya menyebutkan bahwa jumlah kasus terbanyak adalah wilayah Asia
Tenggara (35%), Afrika (30%) dan wilayah Pasifik Barat (20%). Sebanyak 11-13%
kasus tuberkulosis paru adalah HIV positif, dan 80% kasus tuberkulosis paru -HIV
berasal dari regio Afrika. Pada tahun 2009, diperkirakan kasus tuberkulosis paru
multidrug-resistant (MDR) sebanyak 250.000 kasus (230.000-270.000 kasus),
tetapi hanya 12% atau 30.000 kasus yang sudah terkonfirmasi. Dari hasil data
WHO tahun 2009, lima negara dengan insidens kasus terbanyak yaitu India (1,6-
2,4 juta), China (1,1-1,5 juta), Afrika Selatan (0,4-0,59 juta), Nigeria (0,37-0,55
juta) dan Indonesia (0,35-0,52 juta). India menyumbangkan kira-kira seperlima
dari seluruh jumlah kasus di dunia (21%).
Pada tahun 2010, Indonesia mempunyai target indikator case detection
rate (CDR) sebesar 73% dengan capaian 73,02% dan target angka keberhasilan
pengobatan atau success rate (SR) 88% sedangkan pencapaian adalah 89,3%.
untuk tahun 2014, target CDR dan SR adalah masing-masing sebesar 90% dan
88%. Target stop Tb partnership pada tahun 2015 yaitu mengurangi rerata
prevalens dan kematian dibandingkan pada tahun 1990. Pada tahun 2050
targetnya adalah mengurangi insiden global kasus tuberkulosis paru aktif menjadi
kurang dari 1 kasus per satu juta populasi per tahun (Fatiyyah, et al,. 2011).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan audiens dapat mengetahui tentang
Penyakit TB dan cara pencegahannya.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta/klien mampu :
- Menyebutkan Pengertian TBC
- Menyebutkan Etiologi TBC
- Menyebutkan tanda dan gejala TBC
- Menyebutkan Klasifikasi dari TBC
- Menyebutkan pencegahan penularan TBC
- Menyebutkan Perawatan TBC
1. Metode
Ceramah, demonstrasi dan diskusi/tanya jawab
2. Media
Laptop, LCD dan leaflet.
3. Sasaran / target : Pasien dan keluarga pasien
4. Materi Penyuluhan
1. Pengertian TBC
2. Etiologi TBC
3. Tanda dan Gejala TBC
4. Klasifikasi dari TBC
5. Pencegahan penularan TBC
6. Perawatan TBC
(Materi Terlampir)
5. Pelaksanaan
Hari / tanggal : Kamis ,15 Juli 2023
Waktu : 10.00- 10.30 WIB
Tempat : Ruang tunggu Poli RSU Aisyiyah Padang

C. Pengorganisasian
1. Moderator : Ns. Mike Sutia Mainingsih, S.Kep
Tugas :
- Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menjelalaskan tujuan dari penyuluhan
- Menyebutkan materi yang akan di berikan
- Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
(kontrak waktu)
- Kontrak bahasa
- Menuliskan pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan
- Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi
- Mengatur waktu penyuluhan
2. Penyaji : dr. Amna Resti
Tugas :
- Mengali pengetahuan peserta tentang konsep teoritis TBC
- Menjelaskan materi mengenai TBC dan cara perawatannya
- Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan
3. Fasilitator :
- Iqbal Ramadhan
Tugas :
- Menyiapkan tempat dan media sebelum mulai
- Mengatur teknik acara sebelum penyuluhan
- Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
- Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
- Memotivasi keluarga untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya
- Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
- Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan

D. Setting Tempat

Keterangan : : Layar : Peserta


: Moderator
: Fasilitator
: Penyaji

E. SUMBER DANA DAN RENCANA ANGGARAN


Pembiayaan kegiatan ini berasal dari dana anggaran Rumah Sakit Umum Aisyiyah
Padang

NO KEGIATAN SATUAN HARGA


SATUAN
1 Biaya Narasumber Paket 100.000
2 Lefleat Buah 50.000
6 Snack Org/hari 100.000
7 Air Minum Kemasan Org/hari 50.000
Total Biaya 300.000
F. Kegiatan

Tahapan dan Kegiatan Peserta


No Kegiatan Penyuluhan
Waktu Penyuluhan
1 Pembukaan 5 menit  Memberikan Salam  Menjawab salam
 Kontrak waktu  Mendengarakan dan
 Kontrak bahasa merespon persepsi
 Menjelaskan tujuan perawat untuk siap
penyuluhan mengikuti
 Menyebutkan materi yang penyuluhan
akan disampaikan
 Memperkenalkan anggota
kelompok dan pembimbing
2 Pelakasanaan 20 menit  Menggali pengetahuan  Memperhatikan
audiens tentang pengertian
TBC  Mendengarkan
 Memberikan reinforcement  Mendengarkan
positif
 Mendengarkan
 Menjelaskan pengertian TBC
 Menggali pengetahuan
 Mendengarkan
audiens tentang etiologi TBC
 Memberikan reinforcement
 Memperhatikan
positif
 Menjelaskan tentang etiologi
 Mendengarkan
TBC

 Mendengarkan
 Menggali pengetahuan
audiens tentang tanda dan
gejala TBC
 Mendengarkan
 Memberikan reinforcement
positif
 Mendengarkan
 Menjelaskan tentang tanda
dan gejala TBC
 Memperhatikan
 Menggali pengetahuan
audiens tentang klasifikasi TBC
 Memberikan reinforcement
 Mendengarkan
positif
 Menjelaskan tentang klasifikasi
TBC
 Menggali pengetahuan
audiens tentang pencegahan
penularan TBC
 Memberikan reinforcement
positif
 Menjelaskan tentang
pencegahan penularan TBC
 Menggali pengetahuan
audiens tentang perawatan
TBC
 Memberikan reinforcement
positif
 Menjelaskan tentang
perawatan TBC
3 Penutup  Menyimpulkan dan  Mendengarkan dan
5 menit mengavaluasi hasil berperan aktif dalam
pembelajaran menyampaikan
 Menyampaikan salam penutup materi yang
diberikan
 Membalas salam
penutup

G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
- Moderator Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
- Moderator Memperkenalkan diri
- Moderator Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
- Moderator Menyebutkan materi yang akan di berikan
- Moderator Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu
penyuluhan (kontrak waktu)
- Moderator Menuliskan pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan
- Moderator Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi
materi
- Moderator Mengatur waktu penyuluhan
- Penyaji Mengali pengetahuan peserta tentang konsep teoritis
manajemen nyeri
- Penyaji Menjelaskan materi tentang TBC dan Cara pencegahannya
- Penyaji Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan
- Fasilitator Mengatur teknik acara sebelum penyuluhan
- Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
- Fasilitator Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam
penyuluhan
- Fasilitator Memotivasi keluarga untuk mengajukan pertanyaan saat
moderator memberikan kesempatan bertanya
- Fasilitator Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
- Peserta hadir sesuai dengan yang diharapkan
- Setting waktu dan tempat sesuai dengan yang diharapkan
- Ketersediaan media sesuai dengan yang diharapkan
- Setting tempat yang aman, nyaman dan tenang
2. Evaluasi proses
a. Peserta mengikuti penyuluhan sampai selesai
b. Diharapkan tidak ada peserta yang keluar selama penyuluhan berlangsung
c. Peserta dapat mengikuti penyuluhan dengan tenang
. MATERI

TBC/Tuberkulosis

1. Pengertian TBC/Tuberkulosis
TBC adalah suatu penyakit infeksi yang dapat mengenai paru-paru
manusia yang disebabkan oleh kuman atau basil yaitu Mycobacterium
Tuberculosis.
2. Etiologi (penyebab) TBC
Penyebab penyakit TBC adalah diakibatkan adanya infeksi dari
kuman (bakteri) yang bernamaMycobacterium tuberculosis dan biasanya
menyerang paru-paru. TBC menular melalui udara misalnya pada waktu
penderita batuk/bersin, meludah, berbicara. Kemudian masuk ke paru-
paru dan menyebar kebagian tubuh lainnya melalui pembuluh darah
3. Tanda dan gejala TBC
1. Batuk terus menerus selama 3 minggu atau lebih.
2. Dahak bercampur darah, batuk darah.
3. Sesak nafas dan nyeri dada
4. Badan lemah ,nafsu makan turun
5. Berat badan turun
6. Tidak enak badan
7. Berkeringat malam walaupun tanpa aktifitas
8. Demam meriang lebih dari satu bulan
4. Klasifikasi / macam-macam penyakit TBC
1. Penyakit TBC paru
Jenis TBC ini paling lazim terjadi. TBC paru dapat diketahui melalui
beberapa gejala, salah satunya adalah batuk berdahak terus-menerus
selama kurang lebih tiga minggu. Selain itu, penderita berkeringat
pada malam hari dengan alasan yang kurang jelas (tanpa melakukan
aktivitas fisik). Selama itu juga badan akan terasa semakin melemah
dan nafsu makan menurun. Dada penderita juga akan terasa sesak
dan nyeri serta batuk yang diderita lama kelamaan akan disertai
darah. Sebaiknya lakukan konsultasi ke dokter jika anda menemukan
gejala ini pada diri atau anggota kelurga anda.

2. Tuberkulosis Tulang
Berbeda dengan penyakit TBC yang menyerang paru-paru, penyakit
TBC tulang, memiliki ciri khas selain ciri umum TBC; penderita biasanya
merasakan pegal-pegal dan nyeri pada tulang. Sendi-sendi yang sakit
terlihat bengkak dan penderita merasa sulit bergerak. Selain itu,
daerah kulit di mana tulang diserang akan terlihat berwarna merah
kebiruan seperti terdapat memar. Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi
ini dapat berakibat kelumpuhan.

3. Tuberkulosis Kelenjar
Berbeda dengan TBC paru-paru dan tulang, penyakit TBC
kelenjar menyerang area kelenjar getah bening pada tubuh dan bagian
seperti pada leher, ketiak, atau lipatan paha. Meskipun gejalanya sama
seperti batuk dan berkeringat dingin, tipe Tuberculsos ini menimbulkan
benjolan pada daerah-daerah yang rawan terkena TBC. Benjolan
awalnya berukuran kecil; namun, jika dibiarkan akan terus membesar

4. Pencegahan penularan penyakit TBC


Bagi yang sehat tetap mempertahankan pola hidup sehat, seperti :
a. Makan dengan gizi seimbang.
b. Istirahat yang cukup.
c. Menjemur kasur atau tikar secara teratur.
d. Membuka jendela pada pagi hingga sore hari, agar rumah
mendapat cahaya dan udara yang cukup.
Bagi penderita TBC :
e. Berobat secara teratur sampai tuntas.
f. Apabila anda batuk tutup mulut anda agar orang disekitar
anda tidak tertular.
g. Jangan meludah disembarang tempat
h. Alat makan sebaiknya tersendiri.
i. Gunakan kaleng tertutup yang diisi larutan desinfektan (Lysol)
untuk manampung dahak anda.
5. Perawatan TBC
1. Meningkatkan istirahat
2. Jika hidung tersumbat
bersihkan dengan sapu tangan
3. Bila demam segera kompres dengan air biasa
4. Tingkatkan makanan dengan makanan bergizi
5. Banyak minum air hangat
6. Bila batuk tutup dengan sapu tangan
7. Jika batuk berdahak, buanglah dahak pada tempat tertutup
8. Segera periksakan ketempat pelayanan kesehatan terdekat

You might also like