Professional Documents
Culture Documents
(Revisi) Pedoman Pelayanan Transportasi
(Revisi) Pedoman Pelayanan Transportasi
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat. Taufiq dan Hidayah
Nya yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga buku Pedoman Pelayanan Ambulans
Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Padang ini dapat selesai disusun.
Buku panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Padang.
Dalam Pedoman ini diuraikan tentang pengertian dan tata laksana dalam memberikan
pelayanan Ambulans di Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Padang.
Tidak lupa pula kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Pedoman Pelayanan Ambulans Rumah Sakit
Umum ‘Aisyiyah Padang .
Padang
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................2
KEPUTUSAN DIREKTUR.....................................................................................................4
RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PADANG.......................................................................4
DI RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PADANG......................................................................4
BAB 1.................................................................................................................................... 7
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 7
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................7
B. TUJUAN PEDOMAN :................................................................................................. 7
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN...................................................................................7
D. BATASAN OPERASIONAL........................................................................................... 8
E. LANDASAN HUKUM...................................................................................................8
BAB II.................................................................................................................................... 9
STANDAR KETENAGAAN.......................................................................................................9
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA......................................................................9
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN......................................................................................... 9
C. PENGATURAN JAGA.................................................................................................. 9
BAB III................................................................................................................................. 10
STANDAR FASILITAS............................................................................................................10
A. DENAH RUANGAN...................................................................................................10
B. STANDAR FASILITAS ( GAMBARAN MOBIL )............................................................10
BAB IV................................................................................................................................. 14
TATA LAKSANA PELAYANAN...............................................................................................14
A. Tatalaksana Penggunan Ambulans Pasien Rawat Inap............................................14
B. Tatalaksana Penggunaan Ambulans Bagi Pasien di Luar Rumah Sakit Umum
‘Aisyiyah Padang.......................................................................................................14
C. Persyaratan Transportasi Pasien dengan Ambulans................................................14
D. Pemeliharaan Fasilitas Ambulans / Transportasi.....................................................15
BAB V..................................................................................................................................17
LOGISTIK.............................................................................................................................17
BAB VI.................................................................................................................................19
KESELAMATAN PASIEN.......................................................................................................19
BAB VII................................................................................................................................22
KESELAMATAN KERJA.........................................................................................................22
BAB VIII...............................................................................................................................26
PENGENDALIAN MUTU...................................................................................................... 26
BAB IX................................................................................................................................. 32
PENUTUP............................................................................................................................ 32
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PADANG
NOMOR :
Tentang :
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN AMBULANCE / TRANSPORTASI
DI RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PADANG
Bismillahirrahmanirrahiim
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Pasal 2
a. Rumah Sakit menyelenggarakan pelayanan ambulance kepada masyarakat secara
terus menerus selama 24 jam, 7 hari kerja.
b. Ambulance merupakan kendaraan roda empat dengan luas ruangan yang cukup
memadai untuk membawa pasien dalam keadaan berbaring beserta petugas medis
dan dapat melakukan tindakan medis yang diperlukan.
Pasal 3
a. Ambulance dilengkapi peralatan untuk monitoring dan pelayanan Bantuan Hidup
Dasar.
b. Ambulance harus memiliki penampilan dan dilakukan pemeliharaan yang baik karena
merupakan media promosi rumah sakit.
c. Pemeliharaan kendaraan dikelola oleh bagian rumah tangga.
Pasal 4
a. Pengangkutan pasien dari satu fasilitas pelayanan medik ke tempat lain untuk rujukan
atau melakukan pemeriksaan penunjang.
b. Untuk menjemput pasien dari suatu tempat ke Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Padang
c. Sasaran Untuk meningkatkam pelayanan dalam keamanan dan kenyamanan saat
melakukan transfer pasien, baik keluar rumah sakit ataupun kedalam rumah sakit
Pasal 5
a. Seluruh tindakan medis yang dilakukan di ambulance harus dilakukan pencatatan pada
berkas rekam medis pasien.
Pasal 6
a. Seluruh kegiatan ambulance dilakuan kegiatan pencatatan, pelaporan dan evaluasi
secara rutin dan merupakan bagian dari pelaporan IGD
b. Peraturan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Tembusan :
1. Unit Terkait
2. Arsip
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Transportasi merupakan kegiatan pemindahan penumpang atau barang
dari suatu tempat ke tempat lain, dimana di dalamnya terdapat unsur pergerakan
(movement). Transportasi sangat memegang peranan penting dalam
pengembangan suatu Rumah Sakit. Proses transfer pasien dari atau ke rumah sakit
membutuhkan pelayanan transportasi khusus. Kendaraan yang dirancang khusus
untuk pengangkutan orang sakit dikenal dengan ambulans. Ambulans dapat berupa
kendaraan apa saja yang di dalamnya dirancang untuk pelayanan pasien selama
dalam perjalanan.
Di rumah sakit pelayanan transportasi, baik penggunaan transportasi
pasien, jenazah, dan operasional rumah sakit diseluruh unit terkait, dalam
melakukan tugas pengantaran maupun penjemputan masih terdapat kendala dan
belum sempurna. Namun usaha-usaha tetap dilakukan untuk menciptakan
transportasi rumah sakit yang baik, transportasi yang komprehensif, efisien dan
efektif sehingga diharapkan mampu mengoptimalkan kegiatan pelayanan yang
berada di RSU ‘Aisyiyah Padang.
B. TUJUAN PEDOMAN :
1. Tujuan Umum
Pedoman pelayanan unit kendaraan ini bertujuan untuk menjadikan pelayanan
di bidang transportasi rumah sakit dapat berjalan optimal, efektif dan efisien
baik bagi pengemudi maupun semua pihak yang dilayani.
2. Tujuan Khusus
a. Supaya rumah sakit memiliki sistem pelayanan transportasi yang efektif dan
efisien.
b. Terciptanya budaya disiplin.
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN
1. Mengantar pasien yang dirujuk dari Rumah Sakit ke Rumah Sakit lain yang
dituju.
2. Menjemput pasien yang membutuhkan transportasi ke Rumah Sakit untuk
memperoleh pelayanan kesehatan.
3. Mengantar pasien dari Rumah sakit ke rumah pasien.
4. Mengantar pasien rawat inap yang memerlukan transportasi ke luar Rumah
sakit dengan tujuan untuk pemeriksaan penunjang, tindakan medis.
5. Pelayanan Ambulance Kesehatan Masyarakat untuk kegiatan sosial.
6. Pelayanan m obil j enasah.
7. Melayani permintaan transportasi untuk seluruh kebutuhan rumah sakit.
8. Ketersediaan Pelayanan Ambulans.
9. Penyedia / Pendamping Pelayanan Ambulans.
10. Kecepatan Memberikan Pelayanan Ambulans Rumah Sakit.
11. Tidak Ada Kecelakaan Ambulans yang Menimbulkan Kecacatan / Kematian.
12. Kepuasan Pelanggan.
D. BATASAN OPERASIONAL
Bagian kendaraan adalah unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan
pelayanan transportasi pasien dari rumah sakit ke rumah sakit lain yang di tuju, dari
rumah pasien ke rumah sakit, dari Rumah Sakit ke rumah pasien dan pelayanan
kegiatan sosial kesehatan masyarakat dengan cara aman selain itu memberikan
pelayanan bagi transportasi jenazah maupun kebutuhan transportasi rumah sakit
E. LANDASAN HUKUM
a. Undang - undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Undang undang no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas
c. PP no 44 tahun 1993 tentang kendaraan dan pengemudi
d. Undang - undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
e. Undang undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit
f. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 0701 / YANMED / RSKS / GDE /
VII / 1991 Tentang Pedoman Pelayanan Gawat Darurat
g. Keputusan Menkes RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tantang Standar
Pelayanan Minimal RS (SPMRS)
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
C. PENGATURAN JAGA
B. Tatalaksana Penggunaan Ambulans Bagi Pasien di Luar Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah
Padang
1. Petugas Unit Gawat Darurat menerima permintaan ambulans dari keluarga pasien.
2. Perawat menanyakan kondisi dan kebutuhan pasien pada keluarga
3. Perawat menginformasikan kepada dokter jaga tentang kondisi pasien.
4. Perawat menginformasikan rencana penggunaan ambulans pada petugas receptionis
5. Petugas Receptionis menghubungi supir jaga untuk disambungkan dengan petugas
IGD
6. Supir menyiapkan fasilitas ambulans sesuai dengan kondisi pasien yang akan
dijemput.
3) Bila dari hasil skrining petugas Rumah Sakit dicurigai COVID-19 maka pasien/
pengunjung dan petugas Rumah Sakit tersebut diarahkan ke fasilitas triase
COVID-19.
4) Bila dari hasil skrining petugas Rumah Sakit tidak memenuhi kriteria kecurigaan
COVID-19, maka bisa langsung ke tempat yang ingin dituju.
5) Bila dari hasil skrining Petugas tidak memenuhi kriteria kecurigaan COVID-19
maka langsung diarahkan untuk lanjut ke triase IGD atau poliklinik rawat jalan
non COVID.
6) Bagi Petugas dalam keadaan gawat darurat yang tidak memungkinkan dilakukan
skrining, maka petugas tersebut dikelompokan ke dalam petugas suspek COVID-
19 sampai dapat dibuktikan hasilnya negatif.
7) Bangunan untuk tempat skrining dapat berupa bangunan sementara, bangunan
yang sudah ada, atau tenda sederhana. Untuk tempat skrining harus dipastikan
memiliki ventilasi alami yang memadai
8) Lokasi skrining :
• Pastikan lokasi sedekat mungkin dengan pintu masuk utama
Rumah Sakit guna memusatkan semua pintu masuk.
• Pastikan akses yang baik untuk petugas dengan keamanan
yang terjamin.
• Upayakan lokasi skrining cukup luas untuk menghindari antrian.
• Alur semua pasien, pengunjung dan petugas yang mengakses
bersifat satu arah.
BAB V
LOGISTIK
B. PENYEDIAAN PERALATAN
Dalam penyediaan peralatan Transportasi di rumah sakit menggunakan
prosedur yang diterapkan di rumah sakit, yaitu melalui persetujuan Direktur dan
Kepala Bagian Umum dan Administrasi melalui bagian Tim Pengadaan / Kasubag RT
rumah sakit.
A. PENGERTIAN
Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem keselamatan pasien memiliki 6 sasaran,
yaitu ketepatan identifikasi pasien (nama, tanggal lahir), peningkatan komunikasi
efektif (S-BAR), peningkatan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi
prosedur dan tepat pasien operasi, pengurangan resiko infeksi, pengurangan resiko
pasien jatuh (lihat gelang warna kuning pada pasien), adapun yang terdapat di
bagian kendaraan meliputi :
1. Ketepatan identifikasi pasien (nama, tanggal lahir, alamat)
2. Peningkatan Komunikasi efektif (SBAR)
3. Pengendalian infeksi
4. Mengurangi resiko pasien jatuh
A. TUJUAN
Keselamatan pasien ini bertujuan antara lain
1. Sebagai unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja
yang aman, baik berupa materil maupun non material
2. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
3. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
4. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di rumah sakit
B. PELAKSANAAN
Sistem keselamatan pasien
1. Ketepatan identifikasi pasien
Pasien yang akan menggunakan ambulance kegawatan darutan / transportasi
diidentifikasi terlebih dahulu menggunakan identitas pasien yang meliputi :
• Nama
• Tanggal lahir
• Alamat
2. Peningkatan Komunikasi efektif (SBAR)
1.1. Petugas dari ruang perawatan / unit gawat darurat menginformasikan
permintaan penggunaan Ambulance kepada petugas transportsi melalui
telepon secara jelas
1.2. Petugas transportasi mencatat permintaan ambulance pada buku pesanan
dan mengklarifikasi kembali kepada bagian yang akan menggunakan
ambulance pada saat siap pengantaran atau penjemputan
1.3. Petugas kasir bangsal/ruang perawatan memberikan formulir permintaan
ambulance kepada keluarga pasien yang digunakan untuk pembayaran
administrasi ambulance dan diberikan kepada petugas ambulance untuk
pelayanan penggunaan ambulance sesuai tempat yang akan dituju
1.4. Petugas ambulance bersama perawat menyiapkan peralatan yang akan
digunakan untuk pengantaran atau penjemputan pasien
3. Pengendalian infeksi
3.1. Cuci tangan sebelum dan sesudah bekerja untuk mencegah infeksi silang
3.2. Pemakaian alat pelindung diri untuk mencegah kontak dengan darah dan
cairan infeksi yang lain seperti masker, sarung tangan, googles dan apron
jika dibutuhkan
3.3. Pengelolaan jarum dan alat tajam lain untuk mencegah perlukaan
3.4. Pembersihan ambulance setiap penggunaan pengantaran ataupun
penjemputan pasien
3.5. Pengelolaan limbah rumah sakit dan sanitasi ruangan
A. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya
selama melakukan pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah
satu faktor yang harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada seorang pun didunia ini
yang menginginkan terjadinya kecelakaan. Keselamatan kerja sangat
bergantung .pada jenis, bentuk, dan lingkungan dimana pekerjaan itu dilaksanakan.
A. INDIKATOR MUTU
Dasar pemikiran Perdir No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit Umum
Numerator
Denominator
Formula pengukuran
Standar Tersedia
Metodologi Concurrent
pengumpulan data
Publikasi data
■ Bulanan :
- Laporan kepada Komite Mutu
■ Triwulan
- Laporan kepada Komite Mutu
- Laporan kepada Direktur
■ Semester
- LaporanKepada Komite Mutu
- Laporan kepada Direktur
- Laporan kepada Dewan Pengawas/Pemilik
3. Kecepatan Memberikan Pelayanan Ambulans Rumah Sakit
Definisi operasional Kecepatan memberikan pelayanan ambulans adalah waktu yang
dibutuhkan mulai permintaan ambulans diajukanoleh pasien/
keluarga pasien di rumah sakit sampai dengan tersedianya
ambulans.
Formula pengukuran Total waktu pelayanan ambulans dalam satu bulan (dalam
menit)
Metodologi Concurrent
pengumpulan data
Publikasi data
■ Bulanan :
- Laporan kepada Komite Mutu
■ Triwulan
- Laporan kepada Komite Mutu
- Laporan kepada Direktur
■ Semester
- Laporan Kepada Komite Mutu
- Laporan kepada Direktur
- Laporan kepada Dewan Pengawas/Pemilik
4. Tidak ada kecelakaan ambulance yang menimbulkan kecacatan / kematian
Definisi operasional Kecelakaan yang terjadi pada ambulans yang menimbulkan
kecatatan atau kematian
Dasar pemikiran Perdir No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit Umum
Metodologi Concurrent
pengumpulan data
Publikasi data
■ Bulanan :
- Laporan kepada Komite Mutu
■ Triwulan
- Laporan kepada Komite Mutu
- Laporan kepada Direktur
■ Semester
- Laporan Kepada Komite Mutu
- Laporan kepada Direktur
- Laporan kepada Dewan Pengawas/Pemilik
5. Kepuasan pelanggan
Definisi operasional Kepuasan : pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap
jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit.
Kepuasan pelanggan dapat dicapai bila pelayanan yang
diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini
dapat diketahui dengan melakukan survei kepuasan pelanggan
untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan
mengacu pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM).
Kesinambungan
Dasar pemikiran
1. Undang-Undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang-Undang No 25 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Publik
3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No
KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
Instansi Pemerintah
4. Keputusan Menteri Kesehatan No 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Numerator Jumlah pasien berisiko jatuh yang mendapatkan ketiga upaya
pencegahan risiko jatuh
Formula pengukuran Total NRR Tertimbang Unsur X nilai konversi interval terkecil
(25)
Metodologi Survei
pengumpulan data
Publikasi data
■ Bulanan :
- Laporan kepada Komite Mutu
■ Triwulan
- Laporan kepada Komite Mutu
- Laporan kepada Direktur
■ Semester
- LaporanKepada Komite Mutu
- Laporan kepada Direktur
■ Laporan kepada Dewan Pengawas/Pemilik
BAB IX
PENUTUP
Ditetapkan di : Padang
Pada tanggal : 27 Muharram 1445 H
14 Agustus 2023 M