You are on page 1of 14

MAKALAH

PEMBELAJARAN BACA TULIS ARAB

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pembelajaran Bahasa Arab Anak Usia Dini

Disusun Oleh :
Kelompok 3

1. Rima Mariam Nurhamzah


2. Rahayu

DOSEN PENGAMPU :
Eko Rojana, M.A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
SYEKH BURHANUDDIN PARIAMAN
1445 H / 2023M
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, Sehingga kami penulis dapat
menyesaikan makalah ini yang berjudul “Pembelajaran Baca Tulis Arab”.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Kekasih Allah nabi
besar Muhammad SAW. Karena berkat beliau yang telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan yang kita rasakan seperti sekarang
ini.
Penyusun mengucapakan banyak terima kasih kepada Bapak Eko
Rojana, M.A selaku dosen pengampu mata kuliah “Pembelajaran Bahasa Arab
Anak Usia Dini”, dan semua yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu, kami berharap kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Pariaman, Oktober 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Metode membaca huruf Arab................................................ 3
B. Metode Iqro........................................................................... 5
C. Metode Qiro’ati..................................................................... 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................ 11
B. Saran...................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Arab telah lama masuk ke wilayah Indonesia. Yaitu bersamaan
dengan awal masuknya agama Islam ke nusantara. Sekarang ini bahasa Arab
dipelajari minimal khususnya di Indonesia berdasarkan dua alasan, yang
pertama alasan komunikasi, kedua tuntunan dan tuntutan dari agama karena
sangat erat kaitannya dengan berbagai bentuk peribadatan dalam Islam.
Disamping kedudukannya sebagai bahasa kitab suci al-Qur’an. Oleh karena
itu, sangat mungkin pengajaran bahasa Arab juga mulai berlangsung
bersamaan dengan tersebarnya Islam ke Indonesia, yakni sekitar abad ke
12M.1
Pada awalnya, kegiatan pengajaran bahasa Arab masih terbatas untuk
kepentingan bisa membaca Al-Qur’an yang ditulis dengan menggunakan
huruf Arab. Namun demikian, seiring dengan kebutuhan untuk memahami isi
kandungan al-Qur’an, Hadits dan buku-buku Islam lainnya yang masih ditulis
dengan bahasa Arab, maka pengajaran bahasa Arab tidak lagi sebatas untuk
bisa membaca huruf Arab, tetapi lebih dari itu yaitu untuk memahami dan
mendalami lebih jauh tentang ajaran-ajaran Islam. Sejak saat itu pengajaran
bahasa Arab diajarkan lebih serius berdampingan dengan pengajaran
pengetahuan keislaman lainnya, seperti Tauhid, Fiqh, Tafsir, Hadits, Akhlak
dan lain-lain.2 Dan pada dasarnya pengajaran bahasa Arab bertujuan agar
para pelajar atau siswa mempunyai keterampilan berbahasa yaitu
keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan keterampilan menulis.
Mempelajari bahasa asing (Arab) tidaklah semudah mempelajari
bahasa ibu. Oleh karena itu, dibutuhkan metode yang tepat untuk
mempermudah mempelajarinya. Metode merupakan faktor yang sangat
penting, karena menentukan sukses tidaknya tujuan pengajaran. Mulyanto
1
Ahmad Fuad Efendi, Metodologi Pengajaran Bahasa,
(Malang : Misykat, 2005) hlm. 23
2
Drs. H. Syamsuddin Asyrafi, MM, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Pokja
Akademik, 2006), hlm. 56

1
Sumardi berpendapat bahwa dalam pengajaran bahasa, salah satu segi yang
sering disoroti orang adalah segi metode. Sukses tidaknya suatu program
pengajaran bahasa sering kali dinilai dari segi metode yang digunakan, sebab
metodelah yang menentukan isi dan cara mengajarkan bahasa.3
Maka dengam latar belakang tersebut, makalah ini akan membahas tentang
pembelajaran baca tulis arab yang meliputi metode membaca huruf arab, metode
Iqro dan metode Qiro’ati.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi
rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Bagaimana metode mmbaca huruf arab?
2. Bagaimana metode Iqro?
3. Bagaimana metode Qiro’ati?

C. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan memahami metode membaca huruf arab
2. Untuk mengetahui dan mengenal metode Iqro
3. Untuk mengetahui dan mengenal metode Qiro’ati

BAB II
3
Mulyanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing Sebuah Tinjauan dari Segi
Metodologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974) hlm. 7

2
PEMBAHASAN

A. Metode Membaca Huruf Arab

Cara Membaca Huruf Hijaiyah (Huruf Arab) didalam Al-Qur’an


menggunakan bahasa Arab dan huruf hijaiyah. Walau begitu, Al-Qur’an
diturunkan bukan cuma untuk orang Arab saja, tetapi seluruh umat Islam di
dunia tentunya. Untuk itu, agar bisa memahami isi bacaan Al-Qur’an, kita
harus tahu cara membacanya. Bagi orang Indonesia sendiri , huruf hijaiyah
bukan huruf yang utama digunakan sehari-hari.
Di sekolah biasa pun yang diajarkan adalah cara membaca huruf latin.
Akan tetapi, untuk belajar membaca huruf Arab, kini sudah banyak sekolah
madrasah atau guru mengaji yang mau mengajarkannya. Tapi, masih banyak
orang yang masih tidak bisa membaca Al-Qur’an. Ada yang ketika kecilnya
belajar, tapi karena sering tidak dipraktikkan, bacanya jadi tidak lancar.
Namun, belajar tidak mengenal kata terlambat. Selagi belum masuk ke liang
lahat, masih ada waktu untuk belajar.
Huruf yaitu lambang bunyi. Kata huruf berasal dari bahasa Arab: harf atau
huruf. Huruf Arab disebut juga huruf hijaiyah, Kata hijaiyah berasal dari
kata kerja hajja yang artinya mengeja, menghitung huruf, membaca huruf demi

huruf. Huruf hijaiyah di mulai dari alif dan berakhir pada huruf ‘ya’secara
terpisah-pisah. Huruf hijaiyah merupakan huruf Alquran yang lazim dimulai

dari huruf Alif sampai huruf Ya.


Metode membaca huruf arab, Pengenalan dan penguasaan huruf hijaiyah
yang merupakan dasar untuk membaca dan mempelajari kitab suci
Alquran sejak dini sangat penting. Dalam mengajarkan peserta didik
untuk mengenal dan menghafalkan huruf - huruf hijaiyah, sangat terkait
dengan proses mengajarkan cara membaca dan menuliskannya.
Pengenalan huruf hijaiyah kepada peserta didik dibutuhkan metode-
metode yang berguna bagi mereka untuk dilakukan, sehingga peserta

3
didik bisa dengan mudah mengenal serta memahami huruf hijaiyah.
Diantara beberapa metodenya ialah sebagai berikut:

1. Metode Permainan (Game)


Metode bermain dalam belajar pun sangat diperlukan. Seorang
anak akan senantiasan menunjukkan kreativitasnya masing-masing.
Dalam mengenal huruf hijaiyah, metode pemainan sangat menunjang
baik belajar peserta didik untuk memahami huruf hijaiyah. Diantara
permainan itu ialah sebagai berikut:
 Permainan Presiden Alif-Ya
Dalam permainan ini dibutuhkan kertas origami sebanyak
jumlah huruf hijaiyah. Lalu tiap kertas ditulis masing-masing satu
huruf hijaiyah. Setelah masing-masing ditulis pada kertas origami,
pendidik memberikan kertas yang sudah dituliskan huruf hijaiyah
kepada peserta didik. Masing-masing mereka memegang satu kertas.
Dan yang mendapatkan huruf Alif maka ia disebut presiden Alif dan
Ba’disebut presiden Ba’, begitu seterusnya. Permainan dimulai, pendidik
akan memanggil salah satu dari mereka untuk berdiri dan
menyebutkan huruf hijaiyah yang bersama mereka. Setelah pendidik
memanggil dan anak didik tersebut berdiri lalu ia menyebutkan namanya
serta berkata “siap” dan menunjukkan kertas yang ditulis huruf hijaiyah,
setelah itu ia memanggil temannya satu lagi agar bisa duduk
kembali. Lalu temannya berdiri mengucapkan huruf hijaiyah yang ada
padanya lalu menyebutkan huruf yang menjadi milik orang
lain.“Presiden Alif” pendidik memanggil. Peserta didik yang
bersangkutan berdiri “Presiden Alif siap” teriaknya, “Presiden Ba”. Lalu
Presiden Ba’ berdiri dan menyebutkan temannya yang lain, dan begitu
seterusnya.

4
2. Metode Pengelompokan Huruf
Metode pembelajaran dalama pengenalanan huruf Hijaiyah
selain dengan metode bermain seperti diuraikan di atas juga dapat
dilakukan dengan metode pengelompokan huruf. Adapun diantara
metode pengelompokan tersebut antara lain yaitu Berdasarkan bentuk
huruf serupa tapi tidak sama, Persamaan Bentuk Ekor, Berdasarkan Huruf
yang Tidak Bertitik, Berdasarkan Huruf yang Bertitik, Berdasarkan
Perbedaan Huruf Dalam Nada dan lain-lain.

B. Metode Iqro
Menurut Menteri Agama RI (1991) “Metode Iqro’ adalah cara cepat
belajar membaca Al-Qur’an”. Metode Iqro’ adalah suatu metode membaca Al-
Qur’an yang menekankan langsung pada latihan membaca. Adapun buku
panduan Iqro’ terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang sederhana, tahap
demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna.
Metode Iqro’ ini dalam prakteknya tidak membutuhkan alat yang
bermacam-macam, karena ditekankan pada bacaannya (membaca huruf Al-
Qur’an dengan fasih). Bacaan langsung tanpa dieja. Artinya diperkenalkan
nama-nama huruf hijaiyah dengan cara belajar siswa aktif (CBSA) dan lebih
bersifat individual.
Tujuan dari metode iqro' adalah untuk menyiapkan anak didik menjadi
generasi yang qur'ani yaitu generasi yang mencintai Al-Qur'an, komitmen
dengan Al-Qur'an dan menjadikannya sebagai bacaan dan pandangan hidup
sehari-hari.
Menurut Rusdi Saska (2005:2) “Huruf adalah suatu tanda atau lambang
bunyi yang mempunyai bentuk dengan ciri-ciri tertentu, baik mempunyai titik
penyerta atau tidak”. Huruf Arab (huruf Al-Qur’an) secara alfabetis atau
urutan abjadnya disebut huruf Hijaiyah disingkat Rufyah yang di mulai dari
Alif sampai dengan Ya, sebagai huruf dasar atau asli berjumlah 29 huruf.
Sedangkan menurut Abdullah Assyafi’i (1992:9) huruf – huruf Hijaiyah itu
terdiri dari 28 huruf.

5
C. Metode Qiro’ati
1) Pengertian Metode Qiro’ati
Metode Qiroati ialah sebuah metode sederhana dalam belajar baca
tulis Al-Qur‟an yang tertua setelah Metode Baghdadiyah (Turutan) dan
terkemuka diantara berbagai metode pembelajaran Al-Qur‟an yang
terdapat di Indonesia. Setidaknya terdapat kurang lebih 74 metode
pembelajaran Al-Qur’an, tercatat di Jawa timur terdapat 34 metode, di
Jawa tengah terdapat 17 metode dan lainnya terdapat dibeberapa wilayah
di Indonesia. Metode Qiroati merupakan metode pembelajaran dalam Al-
Qur’an yang menekankan bacaan yang baik serta benar, meliputi
makharijul huruf washifatuha, bacaan tartil serta kaedah-kaedah yang
berlaku dalam ilmu tajwid.4
Metode Qiroati mulai dikenalkan penyusunnya yakni KH. Dahlan
Salim Zarkasyi di tahun 1963 di Semarang, Jawa tengah. Pada awalnya
metode tersebut disusun dalam bentuk buku kecil 10 jilid, akan tetapi
setelah itu disederhanakan menjadi 6 jilid untuk murid yang berada di

4
Imam Murjito, Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Qur’an Qiraati. (Semarang :
Koordinator Pendidikan Al-Qur‟an, 2000), 7-8.

6
tingkat TK, 4 jilid untuk murid yang berada di tingkat SD, 3 jilid untuk
murid yang berada di tingkat SMP atau SMA, serta 2 jilid untuk pelajar
yang berada di tingkat kuliah. Disisi lain juga terdapat buku praktis untuk
belajar bacaan Ghorib dan ilmu Tajwid yang diperuntukkan bagi santri
yang telah khatam materi tingkat dasar.5

2) Tujuan Metode Qiro’ati


Dengan adanya tasheh bacaan Al-Qur’an bagi calon pendidik Taman
Kanak-kanak Al-Qur’an,maka dapat disimpulkan tujuan metode Qiro’ati
antara lain :
a. Menjaga kesucian dan kemurnian Al-Qur’an dari segi bacaan
yang sesuai dengan kaidah ilmu tajwid
b. Menyebarluaskan ilmu bacaan Al-Qur’an
c. Memberi peringatan kembali kepada pendidik ngaji agar lebih
berhati-hati dengan mengajarkan Al-Qur’an.
d. Meningkatkan mutu (kualitas) pendidikan atau pengajaran Al-
Qur’an.
Target Metode Qiro’ati, Target yang diharapkan dengan
Qiroati adalah seseorang (siswa/santri) akan mampu membaca
Al-Qur‟an dengan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
Disamping itu pada batas waktu tertentu (lebih kurang 2 tahun)
peserta didik sudah mampu untuk khotam 30 juz (bin nadzar),
Adapun target ini dapat diperjelas dengan dapat membaca Al-
Qur‟an dengan lancar dan tartil yang meliputi Makhraj sebaik
mungkin yaitu Mampu membaca Al-Qur‟an dengan bacaan yang
bertajwid, Mengenal bacaan ghorib dan bacaan yang musykilat,
Hafal (faham) ilmu tajwid praktis, Mengerti sholat, bacaan dan
prakteknya, Hafal surat-surat pendek minimal Adl-Dluha s.d An-
Naas, Hafal doa-doa pendek (doa-doa harian dari bangun tidur

5
Abdullah Habib, Achmad Chalimi, dkk., Pak Dachlan Pembaharu dan Bapak TK Al-Qur’an
(Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Qur‟an Raudhatul Mujawwidin, 2000), 53

7
sampai tidur kembali), Mampu menulis Arab dengan baik dan
benar.6
Qiroati mempunyai ciri-ciri khusus yang tidak dimiliki oleh
metode lain, yaitu tidak di dijual secara bebas, guru-guru lewat
tashih dan pembinaan kelas TKQ/TPQ dalam disiplin yang sama.
Dalam Metode Qiroati disusun buku berdasarkan klasifikasi usia
mulai dari Pra TK (1 jilid), TK (6 jilid), SD (4 jilid), SMP/SMA
(3 jilid), dan Mahasiswa/Dewasa (2 jilid). Namun dalam
perkembangannya ternyata buku 6 jilid untuk usia TK yang
banyak dipergunakan dalam semua tingkatan usia. Ini
dikarenakan buku 6 jilid dianggap lebih mudah karena tulisannya
mudah dibaca serta banyak latihannya.

BAB III
6
Bunyamin Dahlan, Memahami Qiraaty (Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Qur‟an Raudlatul
Mujawwidin, 2003), 3-4

8
PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi yang bisa disimpulkan dari pembahasan diatas dalam pembelajaran


baca tulis arab ada beberapa metode yakni Metode membaca huruf arab,
Pengenalan dan penguasaan huruf hijaiyah yang merupakan dasar untuk
membaca dan mempelajari kitab suci Alquran sejak dini sangat penting.
Diantara beberapa metodenya ialah sebagai berikut: Metode permainan dan
metode pengelompokan huruf.
Tujuan dari metode iqro' adalah untuk menyiapkan anak didik menjadi
generasi yang qur'ani yaitu generasi yang mencintai Al-Qur'an, komitmen
dengan Al-Qur'an dan menjadikannya sebagai bacaan dan pandangan hidup
sehari-hari.
Metode Qiroati ialah sebuah metode sederhana dalam belajar baca tulis
Al-Qur’an yang tertua setelah Metode Baghdadiyah (Turutan) dan terkemuka
diantara berbagai metode pembelajaran Al-Qur’an yang terdapat di Indonesia.

B. Saran

Dengan materi pembelajaran metode membaca dan menulis arab ini


diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan khususnya bagi pembaca dan
umumnya bagi kami sebagai penulis makalah ini .

DAFTAR PUSTAKA

9
Abdullah Habib, Achmad Chalimi, dkk., Pak Dachlan Pembaharu dan Bapak TK
Al-Qur’an (Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Qur‟an Raudhatul Mujawwidin,
2000),

Ahmad Fuad Efendi, Metodologi Pengajaran Bahasa, (Malang : Misykat, 2005)

Asyrafi, syamsudin, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Yogjakarta : Pokja


akademik, 2006)

Bunyamin Dahlan, Memahami Qiraaty (Semarang: Yayasan Pendidikan Al-


Qur‟an Raudlatul Mujawwidin, 2003)

Imam Murjito, Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Qur’an


Qiraati. (Semarang : Koordinator Pendidikan Al-Qur‟an, 2000),

Mulyanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing Sebuah Tinjauan dari Segi


Metodologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974)

10
11

You might also like