You are on page 1of 13

YHs

RINGKASAN HAL PENTING MENGENAI HKBP


NAMA MINGGU DI HKBP DAN ARTINYA
No. NAMA MINGGU ARTINYA Tutup
Langgatan
1 Advent I – IV Masa Menanti / Tahun Baru Gerejawi Ungu
2 Natal I – II Kelahiran Tuhan Yesus / Ari Hatutubu NI Tuhan Jesus Putih
3 Setelah Natal Putih
4 Parpunguan Bodari Putih
4 Tahun Baru Putih
5 Setelah Tahun Baru Putih
6 Ephipanias Pernyataan Allah / Hapapatar Putih
7 I-IV Setelah Ephipanias Putih
8 Septuagesima 70 Hari Sebelum Kebangkitan / 70 Ari Andorang So Haheheon Hijau
9 Sexagesima 60 Hari Sebelum Kebangkitan / 60 Ari Andorang So Haheheon Hijau
10 Estomihi Engkau akan menuntun dan membimbing aku (Maz.31 : 3b) / Hijau
Sai Ho ma gabe partanabatoanku (Psalm.31 : 3b)
11 Invocavit Bila Ia berseru kepadaKu, Aku akan menjawab (Maz.91 : 15a) / Hijau
Jouonna ma Ahu, jadi alusanKu ma ibana (Psalm.91 : 15a)
12 Reminiscere Ingatlah segala rahmatMu dan kasih setiaMu ya Tuhan (Maz.25 : 6) / Ungu
Sai Ingot ma angka denggan ni basaM (Psalm.25 : 6)
13 Okuli Mataku tetap terarah kepada Tuhan (Maz.25 : 15a) / Ungu
Sai tong do mangaranap matangku tu Jahowa (Psalm.25 : 15a)
14 Letare Bersukacitalah bersama-sama (Yesaya 66 : 10a) / Ungu
Marlas ni roha ma hamu (Jesaya 66 : 10a)
15 Judika Berilah keadilan bagiku, ya Allah (Maz.43 : 1a) / Ungu
Luluhon ahu ale Jahowa (Psalm.43 : 1a)
16 Palmarum Palma / Maremare (Matius 21) Ungu
17 Jumat Agung Peringatan Kematian Tuhan Yesus / Hitam
Parningotan Hamamate Ni Tuhan Jesus
18 Minggu Paskah I – II Peringatan Kebangkitan Tuhan Yesus / Putih
Pesta perningotan Haheheon Ni Tuhan Jesus
19 Quasimodogeniti Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir (1 Petrus 2 : 2) / Putih
Songon posoposo na imbaru tubu (1 Petrus 2 : 2)
20 Miserikordias Domini Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan (Maz.33 : 5b) / Putih
Gok asi ni roha ni Jahowa do tano on (Psalm.33 : 5b)
21 Jubilate Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi (Maz.66 : 1) / Putih
Marolop-olop tu Debata sandok tano on (Psalm.66 : 1)
22 Kantate Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan (Maz.98 : 1) / Putih
Endehon hamu ma di Jahowa ende na imbaru (Psalm.98 : 1)
23 Rogate Berdoa (Maz.66 : 20) / Martangiang (Psalm.66 : 20) Putih
24 Kenaikan Tuhan Yesus Putih
25 Exaudi Dengarlah Tuhan seruan yang kusampaikan (Maz.27 : 7) Putih
Sai Tangihon soarangku ale Jahowa (Psalm.27 : 7)
26 Pentakosta I – II Peringatan Turunnya Roh Kudus / Merah
Parningotan di Hasasaor ni Tondi Porbadia
27 Trinitatis Hasitolusadaan Debata Hijau
28 I – XXV Setelah Trinitatis Hijau
29 Ujung Taon Parhuriaon HItam

WARNA TUTUP LANGGATAN


No Warna Arti
1 Violet (Ungu) Warna harajaon, lambang ni hasesaan (pengampunan)
2 Bontar (Putih) Warna habadion dohot hasingkopon (Kesempurnaan)
3 Ratarata Warna hangoluon dohot pertumbuhan, lambang ni praktek ni ngolu ni halak Kristen di
(Hijau) bagasan huaso ni panobusion dohot haluaon na sian Debata
4 Rara (Merah) warna ni mudra dohot api, lambang ni semangat, pujipujian dohot hamuliateon tu Debata.
5 Birong (Hitam) warna hahohomon, lambang ni hamatean dohot arsak ni roha.

SITANGIANGHONON GANUP ARI


Mingg Parmingguon, Parhalado,Ruas, Huria dsa Kamis Hapapatar ni Ngolu Hakristenon
u
Senin Keluarga dohot Ulaon. Jumat Bangso dohot Negara
Selasa Dongan, Sisolhot, Dohot Lingkungan Sabtu Hamuliateon dohot Parhobason tu Parmingguon
Rabu Panogunoguon

URUTAN KEBAKTIAN (AGENDA HKBP)


No Acara Minggu No Acara Minggu No Acara Minggu
1 Marende 6 Manopoti Dosa 11 Tingting
2 Votum 7 Marende 12 Marende (Pelean I)
3 Marende 8 Epistel 13 Jamita
4 Patik 9 Marende 14 Marende (Pelean II)
5 Marende 10 Manghatindanghon 15 Tangiang Penutup, Doa Bapa
Haporseaon Kami, Doksologi, Berkat
YHs
ARTI DARI SETIAP URUTAN KEBAKTIAN MENURUT AGENDA HKBP
Nyanyian Bersama
Nyanyian pembukaan ini sebenarnya merupakan nyanyian panggilan beribadah. Tetapi hati kita sudah harus siap
untuk mengikuti ibadah sejak lonceng dibunyikan. Karena itu, nyanyian ini adalah kesiapan hati kita untuk mengikuti
panggilan ibadah tersebut.
Votum – Introitus – Doa Pembukaan
Votum adalah meterai pertanda bahwa Allah hadir di dalam ibadah tersebut dengan ucapan: “Di dalam Nama Allah
Bapa, dan Nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan Nama Roh Kudus.” Inilah yang membedakan ibadah dengan
pertemuan biasa, ibadah adalah persekutuan umat percaya yang menyambut kedatangan dan kehadiran Allah.
Introitus adalah pernyataan atau ajakan yang dikutip dari nas Alkitab. Bacaan ini diambil berdasarkan Minggu
Gerejawi tertentu. Nas Alkitab ini juga menandakan bahwa jemaat sedang berada dalam suasana perayaan Minggu
Gerejawi tertentu. Nas Alkitab ini disambut jemaat dengan menyanyikan “Haleluya” yang artinya “Pujilah Tuhan!”
Sambutan Jemaat disusul dengan doa pembukaan yang menekankan unsur kebersamaan. Doa ini disampaikan
bersama, memohon agar Tuhan Allah mengatur dan memimpin ibadah tersebut.
Nyanyian Bersama
Nyanyian ini harus sesuai dengan Hari Raya Gerejawi dan merupakan respons Jemaat terhadap doa pembukaan.
Pembacaan Hukum Tuhan Bagian ini adalah lanjutan dari nyanyian pembukaan dalam ibadah. Maksudnya, dengan
memperdengarkan serta memahami Hukum Taurat dari Allah, anggota Jemaat yang beribadah sadar akan kesalahan-
kesalahan dan pelanggaran yang dia lakukan (Roma 3:20b). Hukum Taurat yang dibacakan bisa juga berfungsi sebagai
cermin diri dan peringatan akan dosa kita. Jemaat menyambut dengan memohon kekuatan untuk melakukan Taurat-
Nya.
Nyanyian Bersama
Nyanyian ini berisi respons Jemaat atas harapan Allah untuk menjalankan hukum Tuhan. Isi nyanyian ini harus
berkaitan dengan Hukum Taurat.
Pengakuan Dosa
Setelah Jemaat sadar akan dosa-dosanya, maka tibalah saat untuk mengaku dosa-dosa tersebut ke hadapan Tuhan.
Melalui ‘doa pengampunan dosa’, Jemaat memohon dalam kerendahan hati dan mengiba kepada Tuhan agar dosanya
diampuni (bnd. Luk 15:21). Untuk masuk ke dalam persekutuan dengan Allah, maka segala dosa harus terlebih dahulu
dibersihkan. Setelah berdoa, janji Allah akan pengampunan dosa kita akan dibacakan. Allah mengampuni dosa dari
orang yang telah mengakui dan menyesali dosa-dosanya (Yeh. 33:11). Setelah mendengar pengampunan dosa, kita
bersukacita dan memuji Tuhan dengan mengucapkan “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Maha Tinggi. Amin.”
Nyanyian Bersama
Nyanyian ini adalah respon Jemaat atas pengampunan dosanya.
Pembacaan Firman (Epistel)
Setelah umat mengakui dosanya, maka Allah datang menyapa umatNya melalui Firman yang dibacakan sebagai
petunjuk hidup baru. Ini adalah kata-kata Allah menyapa umatNya melalui surat kiriman (Epistel), yang isinya untuk
mendorong umat berbuat baik dan bersaksi. Setelah pembacaan Alkitab, Liturgis membacakan “Berbahagialah mereka
yang mendengarkan dan memelihara Firman Allah. Amen.” Perkataan ini bermaksud agar umat mengingat bahwa
Firman Allah adalah untuk diindahkan, bukan untuk didiamkan saja.
Nyanyian Bersama
Nyanyian ini adalah respon umat atas pembacaan Alkitab. Karenanya, nyanyiannya pun harus sesuai dengan
pembacaan Epistel.
Pengakuan Iman Rasuli
Bagian ini adalah bagian yang harus ada dalam setiap ibadah Umat Kristen karena melalui bagian ini kita
mengucapkan pengakuan iman kita akan Trinitas: Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus. Kita mengakui ini
karena dosa yang telah dihapuskan dan Firman Allah (Epistel) yang telah dibacakan mendorong kita untuk mengakui
iman kepercayaan kita.
Warta Jemaat
Bagian ini seringkali dirasa tidak perlu terdapat di dalam ibadah. Namun, HKBP memasukkan Warta Jemaat sebagai
bagian dari ibadah karena semua kegiatan Jemaat adalah karya Allah dalam hidup kita. Karena itu, Warta Jemaat
sebenarnya hanya berisi hal-hal yang ada kaitannya langsung dengan kehidupan Jemaat. Setelah Warta, Jemaat
mendoakan hal-hal tersebut.
Nyanyian Bersama
Nyanyian ini merupakan respons Jemaat akan pengakuan imannya, sekaligus pengantar untuk kotbah yang akan
didengarkan. Persembahan juga dikumpulkan pada pada waktu ini. Hal ini berarti bahwa mereka yang bersaksi
melalui Pengakuan Iman, bersaksi juga melalui pengakuan akan berkat Tuhan yang diterimanya dan kesediaan hatinya
untuk memberikan “persembahan syukur” sesuai dengan Taurat.
Khotbah
Kotbah adalah puncak dari acara kebaktian Minggu. Semua bagian dari ibadah minggu tidak boleh lepas dari nas
kotbah yang akan disampaikan. Kotbah bukanlah pidato atau ceramah, melainkan Allah yang berbicara melalui
pengkotbah, sebagai bekal hidup, pegangan dan penuntun hidup Jemaat.
Nyanyian Bersama
Nyanyian bersama ini adalah untuk merespons Firman Tuhan yang baru saja didengar, dan sekaligus sebagai
penekanan kembali kotbah tersebut. Karena kotbah adalah klimaks, maka sebaiknya tidak ada lagi acara yang
dilakukan setelah kotbah.
Doa Persembahan dan Nyanyian Persembahan
Sebelum pulang ke tempat masing-masing jemaat masih diajak untuk mendoakan persembahan yang telah diberikan
karena segala sesuatu perlu dibawa di dalam Dia (Kol. 1:3). Jemaat menyambut doa tersebut dengan nyanyian
bersama, yang menyatakan bahwa segala hal harus diserahkan kepada Tuhan (BE 204:2).
Doa Penutup/Doa Bapa Kami
Jika ibadah dibuka dengan doa, maka diakhir juga dengan doa. Doa penutup juga harus disesuaikan dengan hari raya
gerejawi. Setelah itu doa tersebut disambung dengan Doa Bapa Kami. Ini merupakan doa yang mencakup segala
kepentingan Allah dan kebutuhan manusia. Itulah sebabnya ini menjadi bagian akhir pada doa penutup.
Doksologi
Doksologi adalah bagian dari Doa Bapa Kami yang dinyanyikan Jemaat sebagai respons atas seluruh karya anugerah
Allah. Allah dipuji dan dimuliakan karena Dia adalah pemilik segala sesuatu dan pemberi segala sesuatu (Lihat Mat
6:13).
Berkat
Berkat yang ditulis di Bil 6:24-26 adalah berkat yang juga diberikan kepada Umat Israel. Melalui berkat ini kita
memahami bahwa Allah juga telah memberkati Jemaat dengan berkat yang sama. Sebegai sambutan iman, maka
Jemaat menyanyikan “Amin, Amin, Amin!”, yang berarti “ya benar! Terjadilah.”

Sumber:
https://dongants.wordpress.com/2010/04/18/mengenal-liturgi-tata-ibadah-hkbp/
YHs

MENGENAI DISTRIK
No Distrik Praeses
1 Distrik I Tabagsel Pdt. Horas Y.M Purba, MTh
2 Distrik II Silindung Pdt. Dr. Deonal Sinaga
3 Distrik III Humbang Pdt. Renova Jhonny Sitorus, STh
4 Distrik IV Toba Pdt. Tumpak Siahaan, STh
5 Distrik V Sumater Timur Pdt. Robert Sontar Pandiangan, MTh
6 Distrik VI Dairi Pdt. Winner Sitorus, MMin
7 Distrik VII Samosir Pdt. Mangido Tua Pandiangan, STh, MM
8 Distrik VIII Jakarta Raya Pdt. Midian K.H Sirait, MTh
9 Distrik IX Sibolga Pdt. Hercules Sihotang, MTh
10 Distrik X Medan Aceh Pdt. Sunggul Sirait, STh, MM
11 Distrik XI Toba Hasundutan Pdt. Donda Simanjuntak, STh
12 Distrik XII Tanah Alas Pdt. Julson Pasaribu, MTh
13 Distrik XIII Asahan Labuhan Batu Pdt. Bernard Manik, STh
14 Distrik XIV Tebing Tinggi Deli Pdt. Pantun Silitonga, STh, MSc
15 Distrik XV Sumatera Bagian Selatan Pdt. Dr. Ir. Fritz Sihombing
16 Distrik XVI Humbang Habinsaran Pdt. Kancon Nababan, SmTh
17 Distrik XVII Indonesia Bagian Timur Pdt. Pahala Sitorus, STh
18 Distrik XVIII Jabartengdiy Pdt. Danner W. Siregar, STh, MA
19 Distrik XIX Bekasi Pdt. Banner Siburian, MTh
20 Distrik XX Kepulauan Riau Pdt. Kardi Simanjuntak, STh, MMin
21 Distrik XXI Banten Pdt. Binsar Siahaan, STh, MM
22 Distrik XXII Riau Pdt. Mangantar Tambunan, MTh
23 Distrik XXIII Langkat Pdt. Juniaster Hutauruk, STh
24 Distrik XXIV Tanah Jawa Pdt. Sikpan. K.P Sihombing, MTh, MPd
25 Distrik XXV Jambi Pdt. Hantus Hutapea, STh
26 Distrik XXVI Labuhan Batu Pdt. Robert Silaban, MTh
27 Distrik XXVII Borneo Pdt. Mangatur Manurung, STh
28 Distrik XXVIII Deboskab Pdt. Drs. Berlin Tamba, MDiv
29 Distrik XXIX Deli Serdang Pdt. Same Siahaan, STh
30 Distrik XXX Riau Pesisir Pdt. Jeffrin Sipahutar, STh
31 Persiapan Distrik XXXI Medan Utara (plt) Pdt. Abednego Sitompul, MTh

PIMPINAN HKBP DARI TAHUN KE TAHUN


Ephorus
1. Pdt. Dr. I.L. Nommensen 1861 – 1918
2. Pdt. Valentin Kessel (Pejabat) 1918 – 1920
3. Pdt. Dr. J. Warneck 1920 – 1932
4. Pdt. P. Landgrebe 1932 – 1936
5. Pdt. Dr. E. Verwiebe 1936 – 1940
6. Pdt. K. Sirait 1940 – 1942
7. Pdt. Dr. hc. J, Sihombing 1942 – 1962
8. Ds. Dr,. hc. T.S. Sihombing 1962 – 1974
9. Ds. G.H.M. Siahaan 1974 – 1986
10. Pdt. Dr. S.A.E. Nababan, LLD 1986 – 1998
11. Pdt. Dr. S.M. Siahaan (Pejabat Ephorus) 1992 – 1993
12. Pdt. Dr. P.W.T. Simanjuntak 1993 – 1998
13. Pdt. Dr. J.R. Hutauruk 1998 – 2004
14. Pdt. Dr. Bonar Napitupulu 2004 – 2012
15. Pdt. Willem TP, Simarmata, MA 2012 - 2016
16. Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing 2016 – 2020
Sekretaris Jenderal
1. Ds. K. Sitompul 1950 – 1957
2. Ds. Dr. T.S. Sihombing 1957 – 1962
3. Ds. G.H.M. Siahaan 1962 – 1974
4. Pdt. Dr. F.H. Sianipar 1974 – 1978
5. Ds. P,M. Sihombing, MTh 1978 – 1986
6. Pdt. O.P.T. Simorangkir, SMTh 1986 – 1992
7. Pdt. Dr. S.M. Siahaan 1992 – 1998
8. Pdt. W.T.P. Simarmata, MA 1998 – 2008
9. Pdt Ramlan Hutahaean, MTh 2008 – 2012
10. Pdt. Mori AP. Sihombing, MTh 2012 – 2016
11. Pdt. David Farel Sibuea, MTh, DMin 2016 – 2020
Kepala Departemen Koinonia
1. Pdt. Bistok M. Siagian, STh 2004 – 2008
2. Pdt. Dr. Jamilin Sirait 2008 – 2012
3. Pdt. Welman P. Tampubolon, STh 2012 – 2016
4. Pdt. Dr. Martongo Sitinjak 2016 – 2020
Kepala Departemen Marturia
1. Pdt. Manumpan H. Sihite, STh 2004 – 2008
2. Pdt. Dr. Binsar Nainggolan 2008 – 2012
3. Pdt. Marolop P. Sinaga, MTh 2012 – 2016
4. Pdt. Dr. Anna Ch. Vera Pangaribuan 2016 – 2020
Kepala Departemen Diakonia
1. Pdt. Nelson F. Siregar, STh 2004 – 2012
2. Pdt. BDF. Sidabutar, STh, MM 2012 – 2016
3. Pdt. Debora Sinaga, MTh 2016 – 2020
YHs

MENGENAI KONFESSI
Pengakuan Iman Percaya HKBP tahun 1951 Pengakuan Iman HKBP Tahun 1996
Pasal 1 Tentang Allah Pasal 1 Tentang Allah
Pasal 2 Tentang Allah yang tiga Esa Pasal 2 Firman Allah
Pasal 3 Pekerjaan Kepribadian Allah Bapa Pasal 3 Manusia
yang tiga Esa
Pasal 4 Tentang Firman Allah Pasal 4 Masyarakat
Pasal 5 Tentang Dosa Pasal 5 Kebudayaan dan lingkungan hidup
Pasal 6 Tentang Dosa Warisan Pasal 6 Keselamatan
Pasal 7 Tentang kelepasan dari dosa Pasal 7 Gereja
Pasal 8 Tentang gereja Pasal 8 Sakramen
Pasal 9 Tentang pelayan-pelayan gereja Pasal 9 Majelis Jemaat
Pasal Tentang Sakramen Pasal 10 Tata Gereja
10
Pasal Tentang Tata gereja Pasal 11 Hari Minggu
11
Pasal Tentang Pemerintah Pasal 12 Perbuatan dan Iman
12
Pasal Tentang Hari Minggu Pasal 13 Tentang Pemerintah
13
Pasal Tentang Makanan Pasal 14 Makanan
14
Pasal Iman dan pekerjaan baik Pasal 15 Peringatan akan orang yang meninggal
15
Pasal Tentang Peringatan orang meninggal Pasal 16 Kedatangan Tuhan
16
Pasal Tentang Malaikat Pasal 17 Tentang Malaikat
17
Pasal Tentang hukuman pada hari kiamat
18

KUASA, LAHIRNYA dan PEMAKAIANNYA PENGAKUAN IMAN HKBP (1996)


Kuasa
1. Kuasa (Otoritas) Pengakuan Iman HKBP (PIH) berdasar Alkitab, karena Allah sumber dari kuasa
Alkitab
2. Allah memakai manusia sebagai alatnya dalam menulis kitab suci (2 Tim.3:16a), Allah yang
memakai hambaNya untuk menyusun PI berdasarkan kebenaran Alkitab (2 kor.1:21-22), Kitab
suci bukanlah perkataan manusia tetapi firman Allah (2 Tim.3:16-17)
3. PI mempunyai kuasa menyatakan kepribadian dan rencana Allah Tritunggal, menyatakan
keselamatan oleh Yesus, menyatakan keberadaan gereja di dunia ini dan menyatakan harta rohani
yang perlu diketahui oleh orang percaya (1 Tes. 2:13)
4. PI berkuasa melahirkan meneguhkan iman gereja dan juga punya kekuatan melawan dan menolak
segala ajaran yang menyimpang, yang lahir atas kehendak manusia
5. Seluruh jemaat harus dengan sungguh-sungguh tunduk terhdap seluruh yang diajarkan oleh PI,
dipelajari dlm kerendahan hati dan kasih, karena semua ajaran itu berasal dari Yang Mahatinggi
Lahirnya dan Pemakaian PI
1. PIH merupakan satu kesatuan dengan PI gereja pertama, yang dirumuskan pada 3 watku yang
berbeda yaitu: Apostolicum, Niceanum, Athanasianum
2. PI adalah kesimpulan dari berita dan ajaran Kitab Suci
3. PI meruakan suluh, penuntun dan dasar dari segenap pekerjaan, pengajaran dan khotbah di HKBP
4. PI merupakan dasar bagi HKBP dalam menyusun Anggaran dasarnya, dan bersaksi bersama gereja
gereja di dunia ini.
5. PI jd dasar bagi HKBP melawan dan menolak segala ajaran yang bertentangan dengan Firman
Allah
6. PI menunjukkan jati diri HKBP dalam persaudaraan oikumenis, kesaksian dan keberadaannya di
dunia ini
HKBP adalah gereja yang bersaksi. Yang disaksikan adalah imannya yang didasarkan kitab Suci,
dihayati, dan diwartakan kepada dunia ini, dan jadi pegangan di dunia ini, serta diwariskan kepada
angkatan berikutnya.
PI 1996 muncul agar bentuknya disesuaikan dengan zamannya (yang tidak ada di PI 1951) yaitu
ditambahkannya 3 pasal.
1. Tentang manusia (Pasal 3)
2. Tentang Masyarakat (Pasal 4)
3. Tentang Kebudayaan dan Lingkungan Hidup (Pasal 5)

RINGKASAN SETIAP PASAL (1996)


Tentang Allah (Pasal 1)
1. Kepribadian Allah
Kita percaya dan bersaksi Allah itu Esa, itulah Tuhan Allah, yang tidak berawal dan tidak berakhir,
mahakuasa, keberadaannya tidak terselami, tidak berubah, mahakudus, pemarah terhadap orang
yang tidak tunduk kepadanya, mahatahu, pencipta segalanya, memeliharanya, pemurah, dsa.
YHs
Pengakuan ini kita menekankan bahwa Allah senantiasa dekat, campur tangan, bekerja, mengarut,
dan menghakimi kehidupan setiap orang, kaum, bangsa dan segala ciptaan.
Maka hanya Dia yang kita sembah, dipercayai, dan dituruti.
2. Ketritunggalan Allah
Kita percaya dan bersaksi Allah itu Esa, dan di dalam pernyataanNya yang Tritunggal,
- Allah Bapa; Menciptakan, memelihara dan memrintah segala yang kelihatan dan yang tidak
kelihatan, dari awal hingga selama-lamanya.
- Allah Anak; Yesus Kristus, pernyataan Allah Bapa yang mengosongkan diriNya dan menjadi
manusia, yang dilahirkan dara Maria sebelum bersuami, dikandung dari Roh Kudus
- Allah Roh Kudus ; Pernyataan Allah melalui RohNya.
(Pasal 1,2,3 dlm 1951)
Firman Allah (Pasal 2)
Kita mengakui dan menyaksikan Alkitab yaitu PL dan PB adalah sungguh sungguh Firman Allah.
Semua tulisan di dalam Alkitab adalah ilham untuk mengajar orang menuju kebenaran. Firman itu adalah
daging dan berpusat pada Allah. Bukan hanya pelayan tahbisan yang menerima tugas, tapi semua warga
jemaat mendapat bagian akan pengetahuan yang perlu untuk mempelajari dan menghayati Firman Allah.
Kita menentang tindakan yang memasukkan Alkitab ke dalam peti orang mati karena berkeyakinan
bahwa dengan cara itu dia dapat masuk ke dalam kerajaan Allah. Kita menentang pemakaian Alkitab dalam
memilih hari baik atau menentukan nasib. Saat menerima jabatan baru dalam pemerintahan Alkitab dapat
dipakai sebagai pelengkap dalam menyatakan janji, bukan untuk pemakaian sumpah
(Pasal 4 dlm 1951)
Manusia (Pasal 3)
Merupakan Ciptaan Allah, laki-laki dan perempuan, menurut gambar-Nya, sama dengan perangaiNya
(Imago Dei), dengan martabat yang sama, dan dengan mereka diberikan kuasa untuk menguasai,
memelihara, dan mengolah seluruh ciptaanNya yang ada di dunia ini (KEBEBASAN dan TANGGUNG JAWAB
MANUSIA)
Manusia jatuh ke dalam dosa karena godaan Iblis, dan dosa itu menjadi dosa warisan bagi semua angkatan
yang berikut, menjadikan manusia itu senantiasa dalam pencobaan, dikuasai oleh dosa (Roma 7:17).
Penyelamatan hanya datang dari Allah, melalui penebusan Yesus, ada jalan keselamatan bagi setiap orang.
(Digabung bagian Dosa Pasal 5,6 dlm 1951)
Masyarakat (Pasal 4)
Kita percaya dan bersaksi: Seluruh manusia adalah satu kesatuan di hadapan Allah (Kej,1:27) dan yang
menerima keselamatan itu adalah sama-sama yang ditebus oleh Yesus Kristus (Gal3:28). Keluarga Kristen
merupakan keluarga yang diikat kasih Kristus. Setiap orang yang menuruti kehendak Tuhan hidup dalam
kehidupan saling membantu (Gal.6:2).
Semua manusia mempunyai hak yang sama dan kesetaraan dalam segala hal. Disini kita diajarkan untuk
bertanggungjawab sebagai masyarakat Indonesia melalui iman kita untuk melayani yang berkekurangan.
Dengan keadaan HAK yang sama, maka kita menentang aliran feminisme yang ekstrim.
Kebudayaan dan Lingkungan Hidup (Pasal 5)
Kita percaya dan bersaksi:
1. Allah menciptakan manusia dengan tempat tinggalnya dan tempatnya bekerja di dunia ini
(Kej.2:5-15). Allah memberikan kuasa kepada manusia untuk memelihara dunia ini dengan
tanggungjawab penuh. Berbagai macam (bahasa, alat musik, pengetahuan) merupakan sarana
untuk memelihara dan memperindah persahabatan antar manusia agar melalui kebudayaan,
kerajaa Allah semakin besar. Namun kebudayaan yang menentang Firman Allah harus ditolak.
2. Karya Yesus Kristus adalah membebaskan manusia, segala ciptaan dan juga dunia ini. Berarti kita
harus bertanggungjawab dalam melestarikan semua ciptaan Allah supaya manusia itu dapat
bekerja, dan kita menentang akan perusakan lingkungan hidup (membakar dan menebang hutan)
Keselamatan (Pasal 6)
Merupakan karya Allah, yaitu kelepasan dari dosa, dari kuasa iblis dan maut, dan dari aneka ragam kuasa
yang bertentangan dengan Firman Allah. Penampakan akan keselamatan itu dalam kehidupan orang
percaya di dunia ini ialah kehidupan yang kudus, yang menghasilkan buah-buah Roh, dan semua hanya
oleh Dia.
(Pasal 7 dlm 1951)
Gereja (Pasal 7)
1. Gereja adalah persekutuan orang percaya kepada Yesus Kristus di dunia ini, yang dipanggil,
dikumpulkan, dikuduskan, dan ditetapkan Allah melalui Roh Kudus.
2. Gereja adalah kudus, dan kekudusan ini merupakan milik Kristus, Kepala Gereja itu.
3. Gereja itu adalah Am, yaitu persekutuan semua orang kudus, yang mendapat bagian dalam Yesus
Kristus, tanpa membedakan status sosial, gereja satu dengan lainnya, ataupun bangsa dan Negara.
4. Gereja di dunia ini Esa adanya, itulah Tubuh Kristus, dan keesaan ini adalah keesaan kerohanian.
5. Tanda gereja yang benar adalah:
- Khotbah dan ajaran diajarkan harus murni
- Sakramen ada dua yang dilayankan
- Hukum Pengembalaan dan siasat gereja dilakukan dengan benar
(Pasal 8 dlm 1951)
Sakramen (Pasal 8)
1. Baptisan Kudus
Menjadi bentuk untuk memateraikan seseorang masuk ke tengah gereja. Cukuplah batisan
kudus dilayankan sekali kepada seseorang selama hidupnya.
2. Perjamuan Kudus
Menjadi bentuk untuk menyalurkan daging dan darah Yesus melalui roti dan anggur agar
menerima keampunan dosa, kehidupan dan kebahagiaan.
(Pasal 10 dlm 1951)
Majelis Jemaat (Pasal 9)
Semua orang Kristen menjadi saksi Kristuts di dunia ini, kaum yang dipilih dan dipimpin oleh Kristus
untuk memberitakan pendamaian yang dilakukan Kristus yang memanggil Gereja dari kegelapan ke
YHs
terang. Jabatan Gerejawai semua orang Kristen adalah Jabatan pelayanan. Ada 3 jabatan Kristus sesuai
pemanggilan Allah untuk menjadi pelayan di Gereja : NABI, IMAN, RAJA. Penampakannya :
- Mengkhotbahkan Kabar baik di tengah Gereja, di dunia ini dan kepada segala makhluk.
- Memelihara dan melayankan dua sakramen, yaitu baptisan kudus dan perjamuan kudus.
- Menggembalakan warga gereja.
- Mengawasi seluruh kegiatan gereja.
- Mengajarkan dan memelihara ajaran yang murni.
- Menjalankan hukum siasat gereja dan pengembalaan dan menentang ajaran sesat.
- Menjalankan pelayanan kasih.
- Membebaskan orang dari berbagai kemiskinan dan kebodohan.
- Ikut serta melaksanakan pembangunan yang berdasarkan kebenaran dan keadilan, dan
menjunjung tinggi nilai manuia selaku citra Allah (Imago Dei)
Era Reformasi, Jabaran kependetaannlah yang mencakup semua jabatan tersebut. (Pasal 9 dlm
1951)
Tata Gereja (Pasal 10)
Gereja harus mempunyai Tata Gereja yang berdasarkan Firman Allah, karena ini menjadi satu alat untuk
mengatur, memberitakan ketenangan dan memelihara Gereja. Hal ini berarti menekankan perlunya ada
Siasat Gereja, menolak pandangan yang menyamakan TG dengan Firman Allah, juga pandangan
meniadakan perlunya TG.
(Pasal 11 dlm 1951)
Hari Minggu (Pasal 11)
Hari minggu adalah hari sukacita, merayakan dan mengingat hari kebangkitan Tuhan Yesus dan turunnya
Roh Kudus. Dengan meningat hari minggu kita mengingat pekerjaan penciptaan Allah.
(Pasal 13 dlm 1951)
Perbuatan dan Iman (Pasal 12)
Menekankan agar manusia rajin dan terpanggil bekerja, dan hasil pekerjaannya menjadi korban syukur
bagi Allah dan memperhatikan orang yang berkekurangan (2.Kor.9:2-11). Kita menolak pekerjaan yang
tidak sesuai Firman Tuhan, dan melakukan kerugian bagi orang lain.
(Pasal 15 dlm 1951)
Pemerintahan (Pasal 13)
Pemerintah yang berwibawa datang dari Allah untuk mewujudkan keadilan, melindungi, memelihara,
melawan kejahatan dan menyediakan yang perlu bagi warga Negara dan kehidupan umat.
(Pasal 12 dlm 1951)
Makanan (Pasal 14)
Semua ciptaan Allah adalah baik dan kita tidak memantangkan setiap makanan yang diterima asal dengan
hati yang penuh syukur dan terimakasih. Manusia tidak jadi kudus jika mengindahkan pantangan akan
makanan, karena imanlah yang menerima kekudusan dari Allah.
(Pasal 14 dlm 1951)
Peringatan akan orang yang meninggal (Pasal 15)
Kematian adalah akhir dari hidup manusia di dunia ini untuk berhenti dari segala pekerjaan. Ada
keselematan bagi orang yang percaya pada Yesus, yang telah bangkit dari kematian. Gereja
menyelenggarakan peringatan akan Kematian untuk menyadarkan iman kita supaya tahu akan akhir
hidup, dan selalu berpengharapan kepada Kristus.
Dengan ajaran ini, kita menekankan pengharapan keselelamatan manusia dari antara orang yang mati di
dalam Yesus Kristus. Kita menentang pandangan yang mengatakan bahwa orang yang hidup dapat
menerima berkat dari orang mati, dan menerima sumangot dari roh leluhur.
(Pasal 16 dlm 1951)
Kedatangan Tuhan (Pasal 16)
Yesus akan datang kedua kalinya untuk menyatakan Yerusalem yang baru, sebagai penampakan
keagungan dan kemuliaan Allah, dan saat itulah dunia ini berakhir,. Tidak ada seorang pun yang tahu
kapan waktuNya datang, maka orang percaya harus siaga dan berjaga jaga di dalam kesetiaan dan
pengharapan akan kedatangannya. Kita hendak bersungguh-sungguh memakai waktu dalam kehidupan
kita dalam menyongsong kedatangan Tuhan. Kita menolak kebiasaan yang mencoba menghitung dan
menentukan hari kedatangan Tuhan kedua kalinya
(Pasal 18 dlm 1951)
Tentang Malaikat (Pasal 17)
Malaikat adalah ciptaan Allah, yang taat kepada Dia, dan roh pelayan, yang diutus untuk membantu para
pewaris keselamatan.
(Pasal 17 dlm 1951)
YHs

MENGENAI ATURAN PERATURAN HKBP


(TATA DASAR DAN TATA LAKSANA) AMANDEMEN II
Bab Tata Dasar Bab. Tata Laksana
.
I Ketentuan Umum I Jemaat
II Nama, Tempat, dan Berdirinya II Resort
III Dasar III Distrik
IV Pengakuan IV HKBP Umum
V Peribadahan Kepada Tuhan V Komisi
VI Oikumene VI Tahbisan di HKBP
VII Maksud dan Tujuan VII Rapat di HKBP
VIII Tugas VIII Penutup dan Peralihan
IX Organisasi Lamp. Bagan Organisasi HKBP
X Kewargaan
XI Pelayanan
XII Harta Kekayaan
XIII Anggaran
XIV Penutup

VISI, MISI, DAN PRINSIP HKBP (AP 2002 Amandemen II)


Visi
HKBP menjadi berkat bagi dunia
Misi
1. Beribadah kepada Allah Tri Tunggal Bapa, Anak, dan Roh Kudus dan bersekutu dengan saudara-
saudara seiman
2. Mendidik warga jemaat supaya sungguh-sungguh menjadi anak Allah dan warganegara yang baik.
3. Mengabarkan Injil kepada yang belum mengenal Kristus dan yang sudah menjauh dari gereja.
4. Mendoakan dan menyampaikan pesan kenabian kepada masyarakat dan Negara.
5. Menggarami dan menerangi budaya Batak, Indonesia dan Global dengan Injil
6. Memulihkan harkat dan martabat orang kecil dan tersisih melalui pendidikan, kesehatan, dan
pemberdayaan ekonomi masyarakat
7. Mengembangkan kerjasama oikumene antar gereja dan membangun dialog lintas agama
8. Mengembangkan penatalayanan (pelayan, organisasi, administrasi, keuangan dan asset) yang
bersih, rapih, transparan, akuntabel dan melaksanakan pembangunan gereja
Prinsip
Untuk melaksanakan misi menuju visi tersebut, HKBP berpegang teguh pada prinsip di bawah ini :
a. Sikap inklusif, dialogis dan terbuka
b. Kasih dan cara-cara tanpa kekerasan
c. Transparansi dan akuntabilitas
d. Keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan (Mrk.16:15; Luk.4:18-19) (KPKC)
HKBP (Pasal II AP 2002) adalah persekutuan orang Kristen dari segala suku dan golongan bangsa
Indonesia dan segala bangsa di seluruh dunia yang dibaptis ke dalam nama Allah Bapa, Anak, dan Roh
Kudus. HKBP adalah wujud nyata tubuh Kristus yang mencakup segenap orang percaya dan bersaksi di
seluruh dunia.

TRITUGAS PANGGILAN GEREJA dan DEWAN HKBP


Tritugas Panggilan Gereja
Persekutuan, Kesaksian, dan Pelayanan Diakonia
Dewan HKBP
1. Dewan Koinonia : Organ Pelayanan di tingkat jemaat, yang merencanakan dan melaksanakan
pelayanan untuk memantapkan persekutuan yang sehati, sepikir, dan seperasaan yang mencakup
Seksi Sekolah Minggu, Seksi Remaja, Seksi Pemuda, Seksi Perempuan, dan Seksi Bapak.
2. Dewan Marturia : Organ Pelayanan di tingkat jemaat, yang merencanakan dan melaksanakan
pekerjaan memberitakan Injil di tengah-tengah jemaat dan masyarakat, yang mencakup Seksi
Pekabaran Injil, dan Seksi Musik.
3. Dewan Diakonis : Organ Pelayanan di tingkat jemaat, yang memikirkan dan melaksanakan
pelayanan diakonia, meningkatkan pengetahuan dan kesehatan, demikian juga melaksanakan
percakapan dan komunikasi dengan masyarakat sekitar maupun pemerintah, yang mencakup
Seksi Diakonia Sosial, Seksi Pendidikan, Seksi Kesehatan, dan Seksi Kemasyarakatan.

MAKSUD DAN TUJUAN HKBP MENURUT AP 2002 (Amendemen I)


YHs
No Maksud dan Tujuan
1 Memberitakan dan menghayati Firman Tuhan
2 Memelihara kemurnian pemberitaan dan pengajaran firman Tuhan
3 Menyediakan dirinya agar menjadi kemuliaan Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus
4 Memantapkan dan menguatkan keberadaan HKBP

PESTA GEREJAWI dan PERAYAAN HARI KHUSUS DI HKBP


1.Ibadah malam KelahiranTuhan Yesus 24 Desember 8.Pesta Peringatan Kemandirian HKBP, 10-11 Juli
2.Pesta I dan II Kelahiran Tuhan Yesus (Natal) 9.Pesta Peringatan Berdirinya HKBP, 07 Oktober
3.Peringatan Kematian Tuhan Yesus (Jumat Agung) 10.Pesta Peringatan Reformasi. 31 Oktober
4.Ibadah Subuh Kebangkitan Tuhan Yesus 11.Ibadah Akhir Tahun, 31 Desember
5.Pesta I dan II Kebangkitan Yesus (Paskah) 12.Pesta Tahun Baru 01 Januari
6.Pesta Peringatan Kenaikan Tuhan Yesus 13.Ibadah Menanam Benih (Mananom Boni)
7.Pesta I dan II Turunnya Roh Kudus (Pentakosta) 14.Pesta Panen (Pesta Gotilon)

PARA PIMPINAN HKBP (Syarat dan Lainnya)


EPHORUS Minimal 20 tahun pelayanan pendeta; tidak pernah terkena RPP; sehat jasmani
dan rohani; usia tidak lebih 61 tahun; dipilih di Sinode Godang ½ N + 1; Jika
berhalangan tidak tetap digantikan oleh Kabid Koinonia; jika berhalangan
seterusnya digantikan Kabid Koinonia, lalu diadakan pemilihan lagi
SEKRETARIS JENDERAL Minimal 15 tahun pelayanan pendeta; tidak pernah terkena RPP; sehat jasmani
dan rohani; usia tidak lebih 61 tahun; dipilih di Sinode Godang ½ N + 1; Jika
berhalangan tidak tetap digantikan oleh Kepala Biro Jemaat; jika berhalangan
seterusnya memilih yang baru oleh sinode dari Ephorus.
KABID KOINONIA Minimal 15 tahun pelayanan pendeta; tidak pernah terkena RPP; sehat jasmani
dan rohani; usia tidak lebih 61 tahun; dipilih di Sinode Godang ½ N + 1; Jika
berhalangan tidak tetap digantikan oleh Biro Oikumene; jika berhalangan
seterusnya memilih yang baru oleh sinode dari Ephorus.
KABID MARTURIA Minimal 15 tahun pelayanan pendeta; tidak pernah terkena RPP; sehat jasmani
dan rohani; usia tidak lebih 61 tahun; dipilih di Sinode Godang ½ N + 1; Jika
berhalangan tidak tetap digantikan oleh Biro Pekabaran Injil; jika berhalangan
seterusnya memilih yang baru oleh sinode dari Ephorus.
KABID DIAKONIA Minimal 15 tahun pelayanan pendeta; tidak pernah terkena RPP; sehat jasmani
dan rohani; usia tidak lebih 61 tahun; dipilih di Sinode Godang ½ N + 1; Jika
berhalangan tidak tetap digantikan oleh Biro Diakoni Sosial; jika berhalangan
seterusnya memilih yang baru oleh sinode dari Ephorus.
PRAESES Minimal 15 tahun pelayanan pendeta; tidak pernah terkena RPP; sehat jasmani
dan rohani; usia tidak lebih 61 tahun; dipilih di Sinode Godang dengan
rangking ; Jika berhalangan tidak tetap digantikan oleh Kabid Koinonia
Setempat; jika berhalangan seterusnya digantikan sesuai rangking tertinggi
hasil pemilihan

RAPAT DI HKBP dan TATA TERTIBNYA


RAPAT DI JEMAAT 1. Rapat Jemaat
2. Rapat Pelayanan Tahbisan
3. Rapat Pelayan
4. Rapat Pengurus Sekolah Minggu
5. Rapat Guru Sekolah Minggu
6. Rapat Seksi Remaja
7. Rapat Seksi Pemuda
8. Rapat Seksi Perempuan
9. Rapat Seksi Bapak
10. Rapat Seksi Lansia
RAPAT DI RESSORT 1. Rapat Ressort
2. Rapat Majelis Ressort
RAPAT DI DISTRIK 1. Sinode Distrik
2. Rapat Majelis Pekerja Sinode Distrik
3. Rapat Pemuda Distrik
4. Rapat Perempuan Distrik
RAPAT DI PUSAT 1. Sinode Agung
2. Rapat Majelis Pekerja Sinode
3. Rapat Pimpinan HKBP
4. Rapat Praeses
5. Konferensi Naposobulung
6. Konferensi Perempuan
RAPAT PELAYAN 1. Rapat Pendeta Hatopan
TAHBISAN 2. Rapat Pendeta Distrik
3. Rapat Guru Huria
4. Rapat Bibelvrouw
5. Rapat Diakones
TATA TERTIB
1. Harus berdasarkan Konfesi, Tata Dasar dan Tata Laksana, RPP, dan Agenda HKBP
2. Setiap Rapat dimulai Ibadah (Nyanyian, Doa, Membaca Firman Allah)
3. Pimpinan Rapat yang mengundang peserta, dan harus sampai selambat-lambatnya:
- Di jemaat 3 hari
- Di Ressort 10 hari
YHs
- Di Distrik 14 hari
- Di Sinode Agung 30 hari
4. Rapat sah apabila dihadiri oleh setengah dari jumlah anggota, tidak termasuk pimpinan. Jika
jumlah anggota yang hadir tidak cukup setengah, rapat diundur selama :
- Di jemaat 3 hari
- Di Ressort 10 hari
- Di Distrik 14 hari
- Di Sinode Agung 30 hari

MENGENAI RPP
Bab I Pangantusion Taringot tu Rugut Parmahanion Dohot Paminsangon
Bab II Partondingna Laho Mandalahon Ruhut Parmahanion Dohot Pamninsangon
Bab III Rumang Ni Pangalaosion Na Maralo tu Patik Ni Debata
Bab IV Angka Rumang Ni Pangunjunan Na Boi Paholang Ngolu Sian Hakristenon
Bab V Deba Pangalaho Sialoon Dohot Sipasidingon Unang Hasurahan
Bab VI Hajongjongan Maradophon Parugamo Na Asing Dohot Huria na Mamulik Dohot Bidat
Bab VII Panimpuli

Arti dan Makna


Untuk menjaga kekudusan dari pada gereja di dunia ini
Tiga hal Tujuan yang diperhatikan oleh gereja dalam pelaksanaan Siasat Gereja (RPP)
1. Manogunogu Ruas ni huria asa marsihohot di holong ni Kristus Jesus
2. Manjaga asa polin huhut unang rarat dosa i di tongatonga na
3. Marhitehite jamita, poda, tangiang dohot parmahanion do palumbaon halak naeng mardosa asa dipasiding
dosa i huhut dijamothon dirina.
Tugas dan tanggungjawab gereja terhadap mereka yang terkena sanksi hukum RPP
MENGUNJUNGINYA, MENGINGATKAN, dan MENDOAKAN
Hal yang tidak bisa dilakukan dalam Penggalian tulang belulang menurut RPP
Meratapi, memasukkan tulang belulang ke dalam ulos, menanam pohon pisang di bekas kuburan galian.
Na Mandalanhon RPP, ingkon :
1. Huria do na marmahani dohot na maminsang, jala ingkon do Marrapot mangulahon i
2. Di na marrapot, adong sitangkasan jala panimbangon tu na sala
3. Ndang jadi ginjang ni roha ni maminsang, alai naeng ma Mardongan tangiang padalahon RPP i
a. Molo ruas do na marsala, Rapot parhalado do mambahen paminsangon i tinolopan ni Pandita
b. Molo partohonan do na marsala, Rapot ni donganna satohonan do mambahen paminsangon i:
b.1. jika penatua, maka sesama penatua di gereja itu akan rapat yang dipimpin pendeta
b.2. jika diakones, maka sesama diakones satu distrik akan rapat yang dipimpin Praeses setempat
b.3. jika guru jemaat, maka sesama guru jemat satu distrik akan rapat yang dipimpin Praeses setempat
b.4. jika bibelvrouw, maka sesama bibelvrouw satu distrik akan rapat yang dipimpin Praeses setempat
b,5. jika evangelis, maka sesama evangelis satu distrik akan rapat yang dipimpin Praeses setempat
b.6. jika pendeta :
b.6.1. Jika Kesalahan mengenai administrasi, maka Pucuk Pimpinan yang akan memberi RPP
b.6.2. Jika Kesalahan mengenai Tohonan, Rapat Pendeta Distrik dipimpin Praeses (disetujui KRP) memberi
RPP
b.6.1. Jika Kesalahan mengenai Poda Haporseaon, maka Rapat Pendeta Hatopan yang akan memberi RPP
Siingoton ni na mandalahon RPP :
1. Na padalahon RPP, ingkon dilehon tingki dohot rohana songon parmahan na pauliulihon tondi ni
pangalaosi, unang songon panguhum
2. RPP unang dipadalan molo so ditopot jala ditangkasi hasalaan i, unang holan sahali marrapot, alai dua
manang tolu hali, jala unang tompu dibahen. Ingkon begeon do hatorangan sian pangalaosi sandiri,
ndang sian halak na asing
3. Unang ma masidokdoki didalanhon paminsangon i, unang mamilimili manang marnida bohi laho
padalanhonsa.
4. Unang dipake RPP laho pasombu tagas mamaloshon manang paduruhon dongan, tarlobi molo adong
parsalisihan dohot hamaolon di huria
5. Ingkon dibagasan holong ni roha do padalahon RPP.
Taringot tu na hona RPP :
1. Naeng ma jolo adong boaboa
2. Molo parhalado do na mangalaosi, naeng ma botoon ni Praeses na masa i.
3. Ndang taruli ibana di angka arta ni Debata
4. Ndang jadi marulaon nabadia
5. Ndang jadi tardidi ianakhon nasida molo satahi ama dohot ina hona RPP
6. Ndang lehonon suratsurat hatorangan
7. Ndang boi dohot marsoara di punguan Kristen
8. Ndang jaloon guguan Huria sian ibana
Panjangkonon ni huria di parsala na naeng mulak
Sihobason ni guru huria dohot pandita do ulaon mangjanghon na hona RPP, dohot syarat na ingkon dipatuduhon
dirina na naeng mulak tu huria, jala adong ma rapot sian parhalado di pangidoan ni parsala i. dibahen do di tingting
parmingguon na mulak nasida tu huria, jala las ni roha do di huria, ala nungga moru utang dosa ni huria.
Taringot tu pangjangkonon di halak na matemate ne: na ingkon patuduhon ni dirina do na muba rohana dung
ditangkasi pandita. Jala na boi do pasahaton tu nasida Ulaon na Badia; songoni nang molo monding nasida, boi do
antoan ni huria hombar tu panangkasion ni panditana.
Taringot tu pangjangkonon di parhalado ni huria: boi do nasida mulak muse gabe partohonan dung mulak tu huria
Khusus Bab III, dijelaskan setiap perbuatan yang melawan akan Titah yang kena akan RPP, bagian 1 dari bab III
YHs
digabung Titah I dan II, selanjutnya dijelaskan per Titah (Total ada 9 bagian dari Bab III).
Andorang so pinadalan paminsangon i, sipatupaon ma:
1. Sipaingoton do na marsala i 2 ro di 3 hali paboahon hasalaanna.
2. Boanon ma ibana tu Rapot Parhalado na niuluhon ni Pandita Ressort manang wakilna
3. Bahenon ma surat resmi sian Huria tu ibana
4. Tingting ma di huria
Bab IV : Angka Rumang ni Pangunjunan Na Boi Paholang Ngolu Sian Hakristenon
1. Parbagason (Pemberkatan Nikah)
a. Jika membuka Rumah Tangga, laki laki harus berumur min. 19 tahun, Perempuan min. 16 tahun (Seusai UU
Perkawinan Indonesia). Jika ada lain diantara itu, maka Praeses yang bisa memberi dispensasi.
b. Dilakukan Pastoral dan pengajaran kepada calon pengantin
c. Tidak akan dilakukan pemberkatan di Kristen jika:
- Seorang laki laki dengan Ibu Kedua (Inana Panoroni)
- Laki laki dan adiknya kandung, dengan anak namboru kandung, dan mariboto sian inang na marpariban
tangkas.
- Na ginoar dua pungga saparihotan, tidak bisa mengambil kakak/adik dari suami/istri saudara kita (na
martinodohon).
d. Tingting di Huria akan dilaksanakan setelah Martumpol, dan akan ditingting dua kali. Jika satu kali, karena
ada alasan memaksa, atau dilakukan pemberkatan nikah pada hari minggu, dispensasi dari Pdt Ressort.
e. Pendetalah yang melakukan pemberkatan nikah di gereja. (jika pemberkatan nikah di Kampung, dengan suatu
alasan, maka bisa dilayani oleh Guru Jemaat ataupun Penatua). Catatan sipil menjadi urusan dari Pemerintah.
4 hari setelah tingting kedua, maka bisa dilaksanakan pemberkatan nikah. Jika lain diantara itu, Praeses
memberi dispensasi akan itu
f. Pemberkatan nikah dapat dilakukan kepada yang maiturun/mangalua jika:
- Ada surat dari Pendeta menyatakan mereka tidak bersalah dalam Huria dan adat.
- Ada surat persetujuan dari Paranak dan parboru, ataupun dari wali.
- Jika tidak ada persetujuan dari keluarga, bisa saja dilakukan pemberkatan nikah jika perempuan sudah
berumur 21 tahun.
g. Tidak jadi untuk menikah kembali seorang laki laki yang bercerai, sebelum mantan istrinya menikah
lagi. Akan bisa dilaksanakan pemberkatan nikah jika mantan istri menikah, ataupun dia sudah diterima
kembali ke gereja setelah RPP.
h. Akan dikenakan RPP bagi orang yang 2 istri
i. Jika sudah berakhir masa RPP dan kembali ke huria, maka bisa kembali diawasi oleh huria.
j. Tidak akan diterima pemberkatan nikah bagi seorang duda hingga 6 bulan lamanya, dan 1 tahun
untuk seorang janda.
k. Akan dikenakan RPP bagi Rumah tangga yang kumpul Kebo dan Kawin Kontrak.
l. Akan diwartakan, bahwa seseorang dikenakan RPP jika tidak ada pemberitahuan ke gereja,atau ke agama lain,
atau hanya dalam catatan sipil saja.
m. Akan dikenakan RPP bagi pemberkatan Nikah yang DIPASUPASU RAJA
n. Bisa dilakukan baptisan bagi anak angkat, dengan syarat sudah ada keputusan dari Pengadilan Negeri
o. Akan dikenakan RPP bagi orang yang cerai, maupun cerai dari hukum.
p. Bisa dilakukan baptisan kudus bagi anak angkat, jika sudah mengikuti belajar Malua.
q. Bisa dilaksanakan pemberkatan nikah bagi jemaat dengan orang asing, jika dia dengan agama lain dan mau
menjadi Kristen, dan ada perjanjiannya
r. Akan dikenakan RPP bagi orang Gay dan Lesbian.
s. Diberitahukan bahwa anak laki laki dan anak perempuan mempunyai hak yang sama dalam warisan.
t. Jika seorang suami meninggal, alangkah lebih baik jangan dibagi harta warisan kepada anak jika masih kecil.
u. jika seorang suami meninggal, dan tidak punya anak, maka si istri bisa memakai harta warisan.
v. Bayi tabung dari hasil keturunan suami dan perempuan bisa menerima Baptisan. Jika tidak, maka akan
dikenakan RPP, dan si anak yang akan membawa kembali dirinya ke gereja.
w. Jika seseorang kena RPP, maka tidak akan terikut kepada pasangannya atau anaknya. Jika si ibu atau si bapak
baik dalam gereja dan tidak kena RPP, maka segala keperluannya di Gereja masih bisa diterima.
2. Ari Parsorang ni Dakdanak dohot Pandidion (Hari Kelahiran dan Baptis)
a. Diingatkan oleh penatua agar jangan melakukan yang lain lain dari firman Tuhan disaat kelahiran anak.
b. Harus secepatnya anak yang lahir dibawa untuk dibapti. Tidak ada pesta atau adat untuk menunda nunda itu.
c. Akan dikenakan RPP yang berumah tangga jika lahir anak mereka laki laki sebelum 9 bulan, dan perempuan
sebelum 8 bulan setelah mereka menerima pemberkatan nikah.
3. Parguru Manghatindanghon Haporseaon
Harus ada dilaksanakan kegiatan ini, untuk mengajarkan firman Tuhan, pengakuan iman, hingga buku buku HKBP.
4. Di Tingki na matean (Kematian)
a. Na so jadi:
- Padalahon juhut tata andorang so borhat tu udean, uju monding natuatua (Jambar).
- Patupahon juhut putpur sapata di parmonding ni sahalak na so maranak dohot na so marboru, manang
di parmonding ni anak sasada na so sanga marhasohotan.
- Mambahen sira tu batang ni na mate dohot na mangalangkai bangke ni na mate
- Mangagendai na mate maningkot, ia so ala sahit jiwa manang ala na solpoton.
b. Na jadi :
- Bisa dijadikan kremasi dalam keadaan terpaksa.
- Jemaat yang meninggal bisa dibawa ke gereja jika termasuk orang baik dalam gereja, sesuai
pemberitahuan dari penatua dan persetujuan keluarga.
- Bisa dilakukan kebaktian (marhite agenda) jika ada jemaat yang meninggal, namun mayatnya tidak
dapat ditemukan, dan ini sesuai persetujuan jemaat.
c. Sitiroan (Sipodaan):
- Diingatkan kepada jemaat yang keluarganya meninggal, jangan melakukan yang lain dari firman Tuhan.
- Diingatkan kepada jemaat agar membersihkan kuburan dan juga ziarah, tapi jangan lagi melakukan
Tonatona, marsuap (kecuali untuk membersihkan air mata), mamboan sipanganon
- Na mambae sijagaron, sunggul marata uju monding natuatua
- Diingatkan agar tidak mendirikan tugu, karena tidak baik terhadap kepercayaan, ekonomi, dan sosial
masyarakat menjadi sombong. Lebih baik mendirikan tugu hidup seperti sekolah dll. Tapi jika terpaksa
harus mendirikan tugu untuk menujukkan persatuan ni Ompu, maka lebih diutamakan untuk persatuan
dalam Kristus dan harus di dalam nama Kristus.
5. Mangongkal Holi
- Mampu diterima jika 1. Kuburan rusak; 2. Pembesaran jalan, banjir, menyatukan semua keturunan; 3.
Menyatukan kuburan jika mati di daerah yang sangat jauh.
- Jika ada yang ingin menyatukan saringsaring, maka parhalado huria harus mampu mengingatkan dan
mengawasi agar tidak ada yang melakukan yang lain lain dari Kekristenan, manortori holi, manulangi,
YHs
menangis, membuat holi holi ke ulos, dll.
- Harus diketahui oleh Parhalado jika dilaksanakan Mangongkal holi.
6. Gondang
- Jemaat harus diawasi dan diingatkan bahwa semua kehidupan ini ada dalam Tuhan, melalui bentuk
kematian dan kebangkitanNya.
- Bisa saja ada terjadi seperti kerasukan saat dilaksanakan gondang, yang menunjukkan iman
kepercayaan yang kurang, maka gereja disini harus mengingatkannya. Setiap gondang harus diawasi,
dan harus diakhiri dengan doa.
- Harus diawasi dan diingatkan agar tidak melakukan hasipelebeguon di masa margondang.
- Bisa dilakukan gondang di masa kematian dari keluarga.
BAB V : Deba Pangalaho Sialoon Dohot Sipasidingon Unang Hasurahan
1. Judi
2. Pembunuh
3. Pemabuk dan Ganja

MENGENAI KATEKHISMUS KECIL


Bab I Dasa Titah
Bab II Kesaksian Iman Orang Kristen
Bab III Doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada Murid-MuridNya
Bab IV Sakrament Baptisan Kudus
Bab V Sakrament Perjamuan Kudus

1. Bab I mengenai Dasa Titah dan artinya.


2. Bab II mengenai Kesaksian Iman Orang Kristen (Pengakuan Iman) yang dibagi atas 3 Pasal
- Iman Terhadap Allah Bapa
- Keselamatan Manusia
- Kekudusan Orang Kristen
3. Bab III Doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada Murid-MuridNya (Doa Bapa Kami) terbagi 3 hal dan
artinya
- Kata pembuka
- Permintaan (ada Tujuh)
- Kata Penutup
4. Bab IV Sakrament Baptisan Kudus
- Baptisan bukan hanya air saja, melainkan air yang dipesankan Tuhan dan diberkati dengan firman Allah
(esensi Baptisan)
- Pesan Allah ini tertulis dalam Injil Matius pasal terakhir.
- Baptisan memberi keampunan dosa
- Bunyi janji Allah itu menyatakan dalam Injil Markus pasal terakhir.
- Air dalam baptisan bukan menjadi keutamaan, namun esensi nya yaitu firman Tuhan yang disampaikan.
- Sikap dan tingkah laku seseorang yang telah dibaptiskan ialah: bertobat, tumbuh dalam Allah.
- Rasul Paulus mengatakan dalam suratnya kepada Jemaat di Roma, pasal 6 dalam hal bersikap dan tingkah
laku.
5. Bab V Sakrament Perjamuan Kudus
- Perjamuan kudus adalah memakan daging yang sebenarnya dan minum darah yang sebenarnya dari Tuhan
Yesus Kristus melalui roti dan anggur bagi kita orang Kristen.
- Di semua Injil Matius Markus dan Lukas, dan Paulus menceritakan mengenai Malam Perjamuan Terakhir.
- Sacrament ini menjadi bentuk keampunan dosa
- Sesungguhnya bukan karena memakan dan minum itu yang memberi kemungkinan, tetapi firman itulah yang
diutamakan dan diserahkan kepada orang yang menerima dan percaya akan firman itu.
- Orang yang layak menerima ini adalah orang yang yang mempercayai firman bahwa ini menjadi bentuk
keampunan dosa bagi setiap orang.

PENTING PENTING
Kumpulan dari beberapa Huria Ressort
Kumpulan dari beberapa Ressort Distrik
Unit Pelayanan di bawah Dewan di tingkat Jemaat Seksi
Pengakuan Pemerintah atas HKBP Melalui Beslit No. 48 tgl 11 Juni 1931
Tercantum dalam Staatsblad Tahun 1932 No.360
Surat Keputusan BIMAS No.33 tahun 1988
Pengakuan Iman HKBP didasari dari tiga pengakuan sebelumnya Apolostolicum, Niceanum, dan Atanasianum
Pekabar Injil yang mati di Lobu Pining Samuel Munson dan Hendy Lyman
Pekabar Injil utusan BMS (Baptist Missionary Society)sebelum Richard Burton dan Natanael Ward (Evans?)
RMG
Pekabar Injil utusan NZG bersama lembaga misi Ermelo ke Batak Van der Tuuk, Van Asselt, Van Dallen, Dammerboer, Betz
Pembatisan pertama oleh siapa, kapan, dan dimana Van Asselt tanggal 31 Maret 1861, di Sipirok
Lembaga Missionaris yang mengutus Van Asselt NZG (Nederlands Zendings Genootschaft)
Nama orang yang dipabtis pertama Simon Siregar dan Jakobus Tampubolon
Pendeta Batak pertama yang ditahbiskan (19 Jul 1885) Johannes Siregar, Markus Siregar, Petrus Nasution
Pekerjaan misi (unit Pendidikan) utama 1860-1900 dari Pendidikan Theologi (Seminari)
kerjasama Nommensen, Johansen, Warneck, dan A.Mohri di tanah Pendidikan Umum (Sekolah umum)
Batak
Tanggal pembatisan Raja Pontas Lumbantobing oleh Nommensen Tanggal 27 Agustus 1865 (Almanak)
Tahun 1867 (oleh Buku Raja Pontas Lumbantobing)
Tokoh Utama pendiri Lembaga Pardonganon Mission Batak (PMB) Pdt. Henoch Lumbantobing
Nama nama Wilayah pembagian Distrik pertama yaitu tahun 1911 Angkola/Tapsel; Silindung; Humbang; Toba;
Simalungun (Ookust/SumTim); Samosir
Tahun berapa nama HKB dan HKBP muncul/diperkenalkan 1927 utk nama HKB, 1940 untuk nama HKBP
Pemimpin Pelayanan Kategorial NHKBP tahun 1927 Pdt. Dr. E. Verwiebe
YHs
Penerjemah Alkitab Perjanjian Lama ke Bahasa Batak PH. Johannsen
Penerjemah Alkitab Perjanjian Baru ke Bahasa Batak Dr. I.L. Nommensen
Zuster pertama yang mengajari perempuan di t.batak Zr. Elfieda Harder
Pendeta perempuan pertama (Tahbis 27 Juli 1986) Pdt. Norce P. Lumbantoruan, STh
Jumlah Pasal Pengakuan Iman Rasuli 3 Pasal
Jumlah Distrik sekarang 31 (termasuk Persiapan Medan Utara)
Jumlah Nyanyian Buku Ende 864
Jumlah Nyanyian Buku Ende tanpa Suplemen 556
Penerjemah Buku Ende Haluaon Na Gok ke B. Batak Zr. Elfriede Harder
Masuknya Buku Ende Suplemen (Sangap di Jahowa) Tahun 2003
Judul lagu pertama di Buku Ende Ringgas Ma Ho Tondingku
Distrik yang dipimpin oleh pendeta perempuan (16-20) XI Toba Hasundutan/Pdt. Donda Simanjuntak
Resmi Aturan dan Peraturan HKBP yang dipakai saat ini Tahun 2002 AD II
Kata yang dipakai untuk pengurus kategorial Seksi (contoh seksi Ama,Ina, Naposo,SKM)
Jumlah pasal dari Konfessi HKBP 18 (1951) / 17 (1996)
Pencipta lagu BE.54 (Sonang Ni Borngin Nai) Frans Gruber, abad 18
Pencipta lagu BE.117 (Jahowa Debatanta Do) Martin Luther, 1528
Organisasi HKBP mulai dari bawah sampai atas Huria, Ressort, Distrik, Hatopan
Pelaksanaan Sinode Godang 1 kali 4 tahun
Yang dipilih dalam sinode Godang Ephorus, Sekjen, Kepala Departemen, Praeses
Parjamita Ina di HKBP Bibelvrouw
Perpindahan Sekolah Bibelvrouw Tahun 1936 (Dari Narumonda ke Laguboti)
Umur pensiun Sintua 65 tahun
Lembaga Oikumene benua Asia, Eropa dan Afrika Christian Confrens Asia (CCA)
Ketua Umum PGI (14-19) Pdt.Dr.Henriette T.Hutabarat-Lebang (Toraja)
Sekretaris Umum PGI (14-19) Pdt.Gomar Gultom (HKBP)
Bendahara Umum PGI (14-19) Pnt. Ivan Rinaldi, SE, MM (GEMINDO)
Penahbisan Bibelvrouw pertama 15 Agustus 1935
Tema Jubileum 150 tahun HKBP (07 Okt 2011) Berakar dan Bertumbuh dlm Dia (Kolose 2 : 6 – 7)
Tema HKBP 2019 Ulaon Parasiniorhaon (Lukas 4:16 – 21)
Buku yang berisi Ayat harian, Khotbah Mingguan Almanak
Buku Panduan dalam Ibadah Minggu Agenda (ada Agenda Besar dan Agenda Kecil)
Buku yang memuat Pengakuan Percaya Katekhismus
Buku memuat semua anggaran dasar dan RT HKBP Aturan dan Peraturan HKBP
Buku memuat ketentuan siasat hukum gereja HKBP RPP HKBP
Jumlah Poda Tohonan Pendeta 7
Jumlah Poda Tohonan Guru Huria 5
Jumlah Poda Tohonan Bibelvrouw 5
Jumlah Poda Tohonan Diakones 6
Jumlah Poda Tohonan Sintua
Periode satu seksi di tingkat huria 2 Tahun
Tahun terbit Majalah Immanuel HKBP 1 Januari 1890
Jumlah Sakramen di HKBP 2
Rasul Tanah Batak Dr. I.L. Nommensen
Tahun Pindah SGH dari Pansurnapitu ke Sipoholon 1901
SG pertama sekali memilih Fungsionaris 2004
Pengganti Majelis Pusat setelah AP 2002 Majelis Pekerja Sinode (MPS)
Majelis yang bekerja dalam distrik Majelis Pekerja Sinode Distrik (MPSD)
Pembinaan Tunanetra dan Kejiwaan Hephata Laguboti
Tempat pelaksanaan Jubileum 75 Tahun HKBP Sipirok tahun 1936
Rapat Pendeta dilaksanakan dua kali menurut AP 2002 Distrik dan Hatopan
Salah satu tugas Rapat Pendeta menurut AP 2002 Membicarakan/merumuskan ajaran, teologi,
konfessi dan RPP
Rapat Pendeta dipimpin oleh Ketua Rapat Pendeta
Rapat Pendeta Distrik dimpipin oleh Praeses Distrik setempat
Rapat Guru Huria, Bibelvrouw. Diakones dipimpin oleh Ephorus
Rapat tertinggi di Distrik Sinode Distrik
Rapat tertinggi di HKBP Sinode Agung (Sinode Godang)
Badan HKBP menurut AP 2002 Amandemen II Badan Usaha HKBP (Pengusahaan sumber Dana)
Badan Audit HKBP (evaluasi keuangaan dan unik
kerja)
Badan Penelitian dan Pengembangan HKBP
Badan Penyelenggaran Pendidikan HKBP
Komisi di HKBP Komisi Teologi
Komisi Tata Dasar dan Tata Laksana
Komisi Beasiswa
Komisi Pengembangan Sumber Daya Pelayan
(KPSDP)
Komisi Keuangan
Ayat Keesaaan HKBP dengan segenap umat Kristen (Oikumene) Yohannes 17:21 ; Efesus 4:5-6
Bentuk Kekayaan HKBP menurut AP 2002 Amandemen II Berbentuk Uang, Surat berharga, barang bergerak
maupun tidak bergerak HKBP.
Pengawasan Kekayaan HKBP menurut AP 2002 Amanedemen II Seluruh Jemaat HKBP, badan, organ pelayan,
terutama Badan Audit HKBP.
Anggaran anggaran di HKBP 1.Anggaran Hatopan HKBP diputuskan Rapat MPS
YHs
2.Anggaran Distrik diputuskan Sinode Distrik
3.Anggaran Resort diputuskan Rapat Resort
4.Anggaran Jemaat diputuskan Rapat Jemaat
Pelayan Tahbisan di HKBP (Psl 4 Tata Laksana) Pendeta
Guru Jemaat
Bibelvoruw
Diakones
Penatua
Evangelis.
Pelayan non Tahbisan di HKBP (Psl 4 Tata Laksana) Seluruh Jemaat yang ikut melayani di dalam gereja
(Dirgent, Panitia, GSM, Anggota seksi Huria, Organis
dll)
Jumlah minimal dari keluarga yang ingin mendirikan Huria 25 KK dan 50 warga yang sudah sidi
Fungsi Tata Gereja menurut Konfessi HKBP Psl.11 Saluran utk memberi ketertiban/kesejahteraan di
dalam gereja
Duda bisa menikah lagi setelah berapa lama istri meninggal 6 bulan
(Menurut RPP)
Janda bisa menikah lagi setelah berapa lama istri meninggal 1 tahun
(Menurut RPP)

You might also like