Professional Documents
Culture Documents
PIH BAB 13 Ilman Nurfathan
PIH BAB 13 Ilman Nurfathan
Kelas: B
Semester: 1
NIM:11000123140533
Dosen : prof.Dr.Suteki
TEORI HUKUM(bagian 3)
A.Historis/Sejarah
Teori hukum memiliki tujuan untuk menjelaskan kejadian-kejadian dalam bidang
hukum dan mencoba untuk memberikan penilaian.
Teori tentang hukum dipelajari sejak zaman dahulu oleh para ahli hukum Yunani
maupun Romawi, yakni dengan membuat berbagai pemikiran tentang hukum
sampai kepada akar-akar filsafatnya.
Sejarah teori hukum ini pada hakikatnya merupakan sejarah tentang perkembangan
peradaban manusia mengatur kehidupannya.
Abad ke-17
Pemikiran hukum mendapat penguatan-penguatan rasio secara lebih tegas lagi. Hal
ini terlihat pada tajamnya perbedaan pemikiran hukum alam, yg kemudian
mengakibatkan perpecahnya aliran ini menjadi dua aliran besar, yaitu:
Aliran hukum alam yang irrasional, yakni hukum alam yang bersumber pada rasio
Tuhan.
Aliran hukum alam yang rasional, yakni hukum alam itu bersumber pada rasio
manusia.
Ada nama-nama yang menonjol Hugo de Groot (1583-1645), Samuel von
Pufendor (1632-1694), Christian Thomasius (1655-1728), Benedictus de Spinoza
(1632-1677) dan John Locke (1632-1704).
Abad ke-18
Pikiran manusia sebagian dipengaruhi oleh lahirnya pendekatan-pendekatan
analitis-mekanis. Jika abad ke-17 para ahli cenderung menerangkan sesuatu,
namun pada abad ke-18 pemikiran hukum mengarah ke penilaian terhadap sesuatu.
Nama-nama yang tercatat pada abad ini Immanuel Kant(1724-1804) dan Jean
Jacgues Rousseau (1712-1778).
Sebagian besar teori hukum abad ini didominasi pendekatan analitis mekanis dan
akhirnya pendekatan analitis organis pada abad ke-20.
Perkembangan sejarah teori hukum terus berlanjut seiring waktu dan konteks sosial
yang berubah. Pendekatan baru dan pandangan baru terus muncul untuk
memahami dan membahas hukum dalam konteks modern.
B.Sosiologis Hukum
Secara etimologis, sosiologi berasal dari Bahasa Latin “socius” yang artinya
kawan, serta Bahasa Yunani “logos” yang artinya kata atau berbicara. Jika
digabungkan, maka sosiologi merupakan ilmu yang berbicara mengenai
masyarakat. Aguste Comte juga menegaskan bahwa sosiologi harus dibentuk
berdasarkan pengamatan dan tidak pada spekulasi keadaan masyarakat. Hasil
pengamatan tersebut harus disusun secara sistematis dan metodologis.
Sosiologi hukum menurut sejarah diperkenalkan pertama kali oleh Anzilotti, yang
lahir dari hasil pemikiran para ahli di bidang filsafat hukum dan sosiologi.
Sosiologi hukum memandang hukum dari luar hukum. Dalam hal ini, sosiologi
hukum mencoba untuk memperlakukan sistem hukum dari sudut pandang ilmu
sosial. Pada dasarnya, dalam sosiologi hukum, hukum hanya merupakan salah satu
dari banyak sistem sosial dan bahwa sistem sosial lainnya dalam masyarakat
memberi arti dan pengaruh terhadap hukum itu sendiri.