You are on page 1of 15

MAKALAH FISIKA

GLOBAL WARMING (PEMANASAN GLOBAL)

NAMA : Fayyadh Shabirrijal M


KELAS : X.2

SMAN 4 PEKANBARU
TP 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga makalah yang berjudul, “GLOBAL WARMING (PEMANASAN GLOBAL)” dapat saya
selesaikan dengan baik. Saya berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca tentang pemanasan global.

Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Tuhan karuniai kepada saya sehingga
makalah ini dapat saya susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui
media internet.

Pada kesempatan ini, saya juga mengucapkan terima kasih kepada guru PPL yang telah memberikan
saya tugas makalah ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi saya tentang
pemanasan global.

Demikian makalah ini saya buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidaksesuaian materi yang saya angkat pada makalah ini, saya mohon maaf. Saya menerima kritik dan
saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan
berikutnya.

Pekanbaru, 30 November 2022

Guru PPL

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................................................2
A. Pengertian pemanasan global.........................................................................................................2
B. Penyebab pemanasan global..........................................................................................................3
C. Dampak Pemanasan global.............................................................................................................6
D. Upaya pencegahan dan penanggulangan pemanasan global.........................................................8
BAB III........................................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN..................................................................................................................................11
B. SARAN............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Global Warming atau biasa disebut dengan pemanasan global selalu menjadi pembicaraan utama
masyarakat hampir di seluruh dunia. Perbincangan hangat tentang Global Warming atau pemanasan
global hampir tidak pernah habis di bicarakan. Pemanas global selalu menjadi sorotan dan sangat
diperhatian oleh dunia karen pemanasan global sangatlah membawa dampak yang luar biasa di bumi.
Salah satu penyebab Global Warming atau pemanasan global adalah UHI (Urban Heat Island) atau panas
perkotaan. UHI (Urban Heat Island) di analogikan sebagai “pulau” yang memiliki suhu permukiman
udara sangat panas terpusat pada area urban dan akan semakin turun suhunya pada daerah sub urban
atau rural di sekitarnya. Kajian terkait UHI (Urban Heat Island) sangat penting karena UHI (Urban Heat
Island) sangat memengaruhi kualitas udara, memengaruhi kesehatan manusia dan memengaruhi
penggunaan energi (Guntara, 2016). Beberapa efek negatif dari UHI (UrbanHeat Island) antara lain
adalah kematian ratusan orang pada musim panas yang diakibatkan oleh gelombang panas di daerah
perkotaan, pengurangan kualitas air dalam perkotaan akibat polusi dari panas berlebihan, dan
peningkatan pemakaian listrik sebesar 5-6 %. Akibat pemakaian listrik yang meningkat, mendorong
penambahan penggunaan bahan bakar fosil yang menyebabkan timbulnya pemanasan global (Guntara,
2016).

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pemanasan global


Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ±
0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change
(IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad
ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat
aktivitas manusia”[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya
30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan
tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang
dikemukakan IPCC tersebut

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan
meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka
perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah
kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar
penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan
terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini
mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti
naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan
jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil
pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang
diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang
terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi
perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk
mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-
konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan
meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Pengertian Pemanasan Global Menurut Para Ahli
1. Merriam - Webster
Pemanasan global adalah peningkatan suhu atmosfer dan suhu laut di bumi secara luas dan
diperkirakan terjadi karena peningkatan efek rumah kaca yang dihasilkan terutama dari polusi.

2. Britannica

2
Pemanasan global adalah fenomena yang lebih umum dari perubahan iklim, yang mengacu pada
perubahan yang menentukan iklim.

3. Usliberals
Istilah "pemanasan global" mengacu pada peningkatan suhu rata-rata udara permukaan global dan
lautan sejak sekitar tahun 1950, dan meningkat terus menerus.
4. Agen Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat
Menurut agen perlindungan lingkungan Amerika Serikat pengertian pemanasan global adalah
peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi, baik yang telah berlalu maupun yang sedang terjadi saat
ini. Efek rumah kaca merupakan penyebab pemanasan global yang paling besar sehingga menyebabkan
perubahaan iklim.

5. Asosiasi Energi Matahari New Mexico, Amerika Serikat


Menurut Asosiasi Energi Matahari New Mexico, Amerika Serikat pengertian pemanasan global
adalah peningkatan suhu atau temperatur rata-rata di permukaan bumi sebagai dampak dari efek
rumah kaca.

Efek rumah kaca tersebut merupakan peristiwa terperangkapnya panas di bumi karena terhalang
oleh gas emisi seperti karbondioksida (asap kendaraan bermotor, asap pabrik-pabrik atau industri,
kebakaran hutan) di atmosfir.

6. Natural Resources Defense Council (NRDC)


Menurut NRDC global warming adalah proses peningkatan suhu udara karena terperangkapnya
panas di atmosfir oleh gas karbondioksida yang bisa mengancam perubahan iklim dan dapat
menimbulkan bencana di permukaan bumi. NRDC mengatakan global warming merupakan krisis
lingkungan dan kemanusiaan terbesar yang terjadi pada saat ini.

7. National Wildlife Federation


Menurut National Wildlife Federation, global warming adalah peningkatan suhu udara di bumi yang
mengakibatkan terjadinya berbagai bencana alam, misalnya badai, kekeringan, banjir, dan lain-lain.
Global warming juga mengakibatkan perubahan landscape kehidupan di bumi dan membunuh banyak
species.

B. Penyebab pemanasan global


1. Efek Rumah kaca
Pemanasan Global Efek rumah kaca.
Karbon dioksida atau co2 yang dihasilkan oleh kegiatan di bumi ini seperti pernafasan dan hasil
pembakaran bahan bakar menyelubungi bumi. Karena kadarnya sudah berlebihan maka CO2 seolah
seperti kaca yang menutup permukaan bumi. Selain karbon dioksida juga sulfur dioksida dan metana
pun sama seperti CO2 menyelubungi bumi. Layaknya sifat kaca, gas-gas yang melapisi tadi akan
memantulkan infrared dari matahari yang seharusnya dikembalikan lagi ke angkasa. Infrared
terperangkap di bumi. Emang kenapa kalau infrared wara-wiri di bumi ini?

3
Sinar inframerah memiliki panjang gelombang antara 760 nm sampai 1000 µm dan frekuensi 30 ghz
sampai 40.000 ghz. Tahu tidak?, benda panas akibat getaran atomik dan molekuler dianggap
memancarkan gelombang panas dalam bentuk sinar inframerah. Makanya, sinar inframerah sering
disebut dengan radiasi panas.

Sebenarnya efek rumah kaca itu ada gunanya untuk bumi kita dalam hal memberi panas. Jika tak
ada efek rumah kaca maka bumi ini akan diselimuti oleh dingin. Kebayang dong kalau bumi ini dingin?
Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya
sebelumnya. Andaikan tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi
seluruh permukaan Bumi. Karena efek inilah ,bumi menghangat, namun jika kadar berlebihan maka
akibatnya terjadilah yang dinamakan pemanasan global.

2. Efek Umpan Balik


Selain efek rumah kaca, efek umpan balik juga memberi pengaruh pada pemanasan global. Duh
umpan balik berasa nonton bola. Umpan balik disini contohnya adalah penguapan air.

Proses pemanasan selain menghasilkan karbondioksida juga menghasilkan uap air. Contoh ya reaksi
pembakaran hidrokarbon seperti berikut ini: cxhy + O2 → CO2 + H2O

Nah itu ada H2O alias air dihasilkan. Semakin banyak pemanasan yang terjadi akibat efek rumah
kaca karbon dioksida semakin melimpah uap air yang membumbung ke atmosfer. Uap air sendiri
ternyata memberi efek rumah kaca, seperti gas CO2.

Pemanasan yang terus terjadi itu menambah jumlah uap air secara terus menerus hingga akhirnya
tercapai kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca dari penguapan air disinyalir lebih besar
dari efek rumah kaca gas CO2 yang menghasilkannya. Aneh ya kan kalau banyak air rasanya lembab?

Ya memang kelembaban meningkat, namun meskipun kelembaban meningkat karena kandungan


air banyak, kelembaban relatif udara malah nyaris konstan bahkan berkurang karena udara malah
menghangat. Lamanya umpan balik perlahan mengingat CO2 di atmosfer betah dan berumur panjang.

Umpan balik yang kedua disebabkan penguapan awan. Jika dilihat dari bawah, memang awan
terlihat memantulkan lagi radiasi ke permukaan, akibatnya akan terjadi peningkatan efek pemanasan.
Namun lain lagi jika kita mengintipnya dari atas. Dari atas awan terlihat memantulkan lagi radiasi infra
merah kembali ke angkasa sehingga menurunkan panas dan ada efek pendinginan. Jadi ingat lagu Ariel
Noah ” Sempat kumelihat di balik awan, aku melihat di balik hujan!”

Apakah yang akan dihasilkan penguapan awan itu berupa pemanasan atau pendinginan, itu
tergantung pada beberapa hal seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Umpan balik selanjutnya
adalah sirnanya kemampuan es dalam memantulkan cahaya. Ketika terjadi pemanasan global tentu es di

4
daerah kutub mencair. Ironisnya makin lama pencairannya makin cepat. Ketika es mencair, daratan atau
air dibawahnya akan jadi terbuka.

Jika ketika ditutupi es, eslah yang memantulkan cahaya, namun ketika daratan atau perairan sudah
terbuka, maka baik daratan atau daratan ternyata hanya mampu memantulkan cahaya lebih sedikit dari
es. Kedua bagian itu malah lebih cenderung menyerap panas dari matahari, akibatnya pemanasan
meningkat dan espun cair dan cair lagi. Umpan balik tak selalu negatif. Ada juga positifnya, Umpan balik
positif muncul karena terlepasnya CO2 dan CH4 atau gas metana dari melunaknya tanah beku
(permafrost).

Proses ini adalah mekanisme lainnya yang juga memberikan pengaruh terhadap pemanasan. Selain
itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang ternyata menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon kurang maksimal jika suhunya naik, mengapa? Hal ini
disebabkan oleh berkurangnya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga pertumbuhan diatom
terbatas dibanding fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.

3. Variasi matahari
Kenalan dulu yuk sama variasi matahari, variasi matahari adalah perubahan jumlah energi radiasi
yang dilepaskan matahari. Variasi matahari dipengaruhi siklus matahari 11-tahunan (siklus bintik merah)
selain fluktuasi-fluktuasi lainnya yang tidak periodik. Ada dugaan bahwa adanya variasi matahari
disebabkan oleh umpan balik dari awan telah memberi andil dalam pemanasan saat ini. Penyebab
pemanasan global karena variasi matahari dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah pada
variasi matahari terjadi peningkatan aktivitas matahari.
Aktivitas tersebut mampu menaikkan suhu stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan menurunkan
suhu stratosfer. Semenjak tahun 1960, pendinginan stratosfer ini sebenarnya sudah teramati. Peristiwa
ini sepertinya tidak mungkin terjadi jika penyumbangnya adalah aktivitas matahari,

Penipisan lapisan ozon juga memberikan kontribusi dalam pendinginan. Kombinasi Fenomena
variasi Matahari dengan aktivitas gunung berapi sepertinya telah memberikan efek pemanasan dari
masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
Diperkirakan bahwa matahari mungkin telah memberikan pengaruh terhadap 45-50% peningkatan
suhu rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Para
ilmuwan menyimpulkan bahwa walaupun ada peningkatan sensitivitas iklim terhadap pengaruh
matahari.

Namun sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini fix disebabkan oleh
gas-gas rumah kaca. Beberapa ilmuwan berpendapat Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil
sekitar 0,07% dalam tingkat terang yang dihasilkannya selama 30 tahun terakhir. Dengan angka sekecil
ini sepertinya Efek ini terlalu kecil untuk menyumbang terhadap pemanasan global. Bahkan Sebuah
penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada pemanasan global dengan variasi
matahari sejak tahun 1985 sebenarnya tak ada hubungan sama sekali , baik melalui variasi dari output

5
matahari maupun variasi dalam sinar kosmis. Seperti yang sudah kita ketahui sekarang bahwa terdapat
berbagai proses yang membuat terjadinya pemanasan global yang dapat berdampak pada kehidupan
makhluk hidup.

C. Dampak Pemanasan global

Positif

1. Potensi yang lebih tinggi pada hasil pertanian di daerah yang terletak pada posisi lintang tengah.
2. Potensi penambahan kayu global pada hutan yang dikelola dengan baik dan benar.
3. Peningkatan ketersediaan air untuk populasi pada beberapa wilayah yang relatif kering, sebagai
contoh di sebagian wilayah Asia Tenggara.
4. Pengurangan angka kematian pada musim dingin pada bumi di belahan lintang tengah dan
lintang tinggi.
5. Pengurangan permintaan energi untuk pemanas ruangan akibat suhu udara pada musim dingin
tidak terlalu dingin.

Negatif

1. Iklim Tidak Stabil


Dampak-dampak pemanasan global diantaranya adalah Iklim mulai tidak stabil. Iklim adalah situasi
rata-rata cuaca yang meliputi daerah yang luas dengan waktu yang lama. Sementara cuaca Cuaca adalah
keadaan udara pada suatu saat di daerah yang relatif sempit.

Faktor -faktor yang mempengaruhi iklim dan cuaca adalah sama sinar matahari, suhu, tekanan
udara,kelembaban udara ,angin, awan dan curah hujan. Dahulu tahun 1980 atau 1990-an , iklim begitu
mudah diperkirakan. Biasanya bulan Oktober sampai maret, musim hujan akan terjadi tapi kini seringkali
meleset, sadar ga sih?

Di beberapa daerah kekeringan melanda hebat karena kemarau. Adanya pemanasan global
menyebabkan bagian Utara dari belahan Bumi utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari
daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya gunung-gunung es kini mulai mencair sehingga daratan akan
menyempit. Tak banyak lagi jumpal es yang mengapung.

Daerah-daerah yang dulu mengalami salju ringan kini tak mengalaminya lagi. Di pegunungan di
daerah subtropis, bagian yang tertutup salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair.
Musim tanam akan lebih lama di beberapa area. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan
cenderung untuk bertambah.

Daerah yang hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang menjadi uap dan lepas
dari lautan. Curah hujan di seluruh dunia telah naik sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini .

6
Badai akan ternyata lebih sering melanda. Selain itu, air akan lebih cepat lepas jadi uap dari
tanah.Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya.

Angin akan bertiup lebih kencang dan memiliki pola yang berbeda dengan sebelumnya. Topan badai
(hurricane) yang mendapat kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih dahsyat. Pola cuaca
menjadi sulit terprediksi dan lebih ekstrem.

2. Meningkatnya permukaan air laut


Cairnya es di daerah kutub telah menyebabkan volume air laut akan bertambah ,akibatnya akan
terjadi peningkatan permukaan air laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4
– 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm
(4 – 35 inci) pada abad ke-21 wow!

Apa yang terjadi jika air laut naik? Tentu saja daerah seputaran pantai akan terendam. Seperti
negara Belanda yang kehilangan 17,6 % daerahnya karena tenggelam oleh naiknya 100 cm permukaan
laut. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan mengalami peningkatan. Ketika tinggi lautan
mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang tak bisa dihindari lagi.

3. Suhu global cenderung meningkat


Jika kita membayangkan bahwa,dengan panasnya bumi, maka akan banyak makanan yang
dihasilkan,maka bayangan itu keliru. Mungkin di suatu daerah akan menguntungkan karena mengalami
musim hujan jadi lebih lama,tapi daerah di belahan bumi lain sebaliknya mengalami musim panas
berkepanjangan.

Jika salju di daerah gurun sampai turun, pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-
gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) yang dihasilkan musim dingin, yang
selama ini berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam.
Belum lagi tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih
hebat.

4. Gangguan ekologis
Ketika suhu bumi memanas, kita saja sebagai manusia tak nyaman, begitupun makhluk hidup yang
lain. Efek pemanasan mengganggu kehidupan. Hewan-hewan akan bermigrasi mencari tempat sejuk,
tumbuhan mengubah arah pertumbuhannya mencari tempat yang mendukung pertumbuhannya

Manusia yang dikaruniai akal mungkin akan melakukan hal yang meminimalisir panas yang muncul,
namun makhluk lain tentu tidak. Hewan dan tanaman bisa jadi berakhir dengan kepunahan karena tak
mampu beradaptasi.

5. Dampak sosial dan politik

7
Kondisi cuaca yang tak menentu menyebabkan munculnya berbagai penyakit. Bagi para petani
kondisi hujan yang tak kunjung usai bisa menggagalkan panen, sementara jika panas berkepanjangan
juga menyulitkan mereka untuk memulai pertanian karena susahnya pasokan air.

Panas juga menyebabkan hutan mudah mengalami kebakaran. Banyak titik api yang berpotensi
terbakar. Hutan di Indonesia sudah sering terbakar. Masalah kebakaran hutan sempat pelik dan sulit
dicari solusinya.

D. Upaya pencegahan dan penanggulangan pemanasan global


Upaya-upaya yang bisa dilakukan, untuk mencegah dan menanggulangi dampak dari adanya pemanasan
global, antara lain:

1. Tidak melakukan penebangan liar, dan penggundulan hutan (deforestation).


2. Memberikan pendidikan agar masyarakat memahami tentang pengertian dan dampak dari
adanya pemanasan global.
3. Melakukan reboisasi (kegiatan penghijauan), serta memperluas lahan untuk tumbuhan dan
tanaman hijau. Hal ini dilakukan, karena tumbuhan mampu menyerap gas karbondioksida,
sebagai bagian dari proses fotosintesis.
4. Melindungi dan menjaga lingkungan, dengan menggunakan energi listrik secukupnya, tidak
melakukan pembakaran sampah, membatasi kegiatan merokok dan lain sebagainya.
5. Mengurangi penggunaan batu bara, gasoline, dan bahan bakar organik lainnya.
6. Mengurangi penggunaan produk-produk yang mengandung Chloro-fluorocarbons (cfcs),
dan menggantinya dengan produk yang ramah lingkungan.

BEBERAPA KESEPAKATAN INTERNASIONAL UNTUK MENANGGUALANGI PEMANASAN GLOBAL

1. IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change)


Pada tahun 1988, Badan PBB untuk lingkungan (United Nations Environment Programme) dan
organisasi meteorologi dunia (World Meteorology Organization) mendirikan sebuah panel antar
pemerintah untuk perubahan iklim yang dikenal dengan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate
Change) yang terdiri atas 300 lebih pakar perubahan iklim dari seluruh dunia. IPCC bersekretariat di
Jenewa (Swiss) dan bertemu satu tahun sekali di sebuah rapat pleno yang membahas tiga hal utama :
1. Informasi ilmiah mengenai perubahan iklim
2. Dampak, adaptasi dan kerentanan
3. Mitigasi perubahan iklim

Pada tahun 1990 dan 1992, IPCC menyimpulkan bahwa penggandaan jumlah gas rumah kaca di
atmosfer mengarah pada konsekuensi serius bagi masalah sosial, ekonomi, dan sistem alam di dunia.
Selain itu, IPCC menyimpulkan bahwa emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia juga
memberikan kontribusi pada gas rumah kaca alami dan akan menyebabkan atmosfer bertambah panas.

8
IPCC memperkirakan penggandaan emisi gas rumah kaca akan menyebabkan pemanasan global sebesar
1,5 – 4,5 derajat celcius.

Majelis umum PBB menanggapi seruan IPCC dengan secara resmi membentuk sebuah badan
negosiasi antar pemerintah, yaitu Intergovernmental Negotiating Commitee(INC) untuk merundingkan
sebuah konvensi mengenai perubahan iklim. Laporan IPCC terakhir tahun 2007 secara garis besar terdiri
dari :

Laporan Kelompok Kerja I dikeluarkan pada Februari 2007, menekankan bahwa manusia adalah
penyebab utama peningkatan gas rumah kaca (GRK) di lapisan udara
Laporan Kelompok Kerja II mengenai dampak dan adaptasi perubahan iklim dikeluarkan awal April
2007, membeberkan perkiraan ancaman bencana di banyak negara apabila tidak dilakukan upaya segera
untuk mengurangi kegiatan yang dapat menyebabkan pemanasan global
Laporan kelompok kerja III yang dikeluarkan Mei 2007 menganalisis proses pengurangan emisi
karbon yang sudah dan harus dilakukan, dan strategi adaptasi untuk bertahan terhadap dampak
perubahan iklim yang tidak bisa dihindari.

2. Protokol Kyoto
Protokol Kyoto diadopsi pada sesi ketiga Konferensi Pihak Konvensi (UNFCCC) pada 1997 di Kyoto,
Jepang. Semua pihak dalam UNFCCC dapat menanda tangani atau meratifikasi Protokol Kyoto,
sementara pihak luar tidak diperbolehkan. Negara-negara yang meratifikasi protokol ini berkomitmen
untuk mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida dan lima gas rumah kaca lainnya, atau bekerja
sama dalam perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau menambah emisi gas-gas tersebut,
yang telah dikaitkan dengan pemanasan global. Jika sukses diberlakukan, Protokol Kyoto diprediksi akan
mengurangi rata-rata cuaca global antara 0,02 °C dan 0,28 °C pada tahun 2050.

Menurut rilis pers dari Program Lingkungan PBB :


“ Protokol Kyoto adalah sebuah persetujuan sah di mana negara-negara perindustrian akan
mengurangi emisi gas rumah kaca mereka secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun
1990 (namun yang perlu diperhatikan adalah jika dibandingkan dengan perkiraan jumlah emisi pada
tahun 2010 tanpa protokol, target ini berarti pengurangan sebesar 29%). Tujuannya adalah untuk
mengurangi rata-rata emisi dari enam gas rumah kaca : karbon dioksida, metan, nitrous oxide, sulfur
heksafluorida, HFC, dan PFC yang dihitung sebagai rata-rata selama masa lima tahun antara 2008 –
2012. Targer nasional berkisar dari pengurangan 8% untuk Uni Eropa, 7% untuk AS, 6% untuk Jepang, 0%
untuk Rusia, dan penambahan yang diizinkan sebesar 8% untuk Australia dan 10% untuk Islandia.” .

3. Asia Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC)


Asia Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC) merupakan kerjasama
internasional yang bersifat sukarela antara Australia, Kanada, India, Jepang, Republik Rakyat Cina, Korea
Selatan yang mengumumkan pembentukannya pada tanggal 28 Juli 2005, Menteri Luar Negeri,
Lingkungan dan Energi dari negara-negara peserta sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan

9
dan transfer teknologi yang memungkinkan pengurangan emisi gas rumah kaca yang bersesuaian
dengan UNFCC dan perangkat internasional lainnya seperti Protokol Kyoto.

4. Protokol Montreal
Protokol Montreal adalah sebuah traktat internasional yang dirancang untuk melindungi lapisan
ozon, dengan meniadakan produksi sejumlah zat yang diyakini bertanggung jawab atas berkurangnya
lapisan ozon. Traktat ini berlaku sejak 1 Januari 1989. Traktat ini difokuskan pada beberapa kelompok
senyawa hidrokarbon, halogen, yang diyakini memainkan peran penting dalam penipisan lapisan ozon.
Semua zat tersebut memiliki klorin atau bromin.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Itulah penjelasan tentang pemanasan global yang kini sedang kita alami. Suka tidak suka
kondisi sudah terjadi. Bumi yang kita pijak kini sudah memanas. Bijak dalam menggunakan
bahan bakar bisa menjadi pilihan agar kita mampu meminimalisir CO2 sebagai penyumbang
pemanasan global.

Banyak menanam tumbuhan hijau juga bisa menyebabkan emisi CO2 ke atmosfer
berkurang. Hal-hal kecil yang dapat manusia lakukan, jika secara sistematis maka akan
memberikan efek luar biasa. Mari sayangi bumi ini, hanya ini warisan kita untuk anak cucu
nanti.

B. SARAN
Sebaiknya kita sama² menjaga bumi ini dan lebih bijak dalam bertindak agar bumi ini tidak semakin
memanas.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/pemanasan-global/
https://www.kompasiana.com/meddystmt/54ffa43fa33311ae58510106/dampak-positif-
pemanasan-global
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5749642/pemanasan-global-penyebab-dampak-
dan-upaya-penanggulangannya
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Pemanasan%20Global-ns/
Topik-3.html
https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pemanasan-global-global-warming-
76
http://eprints.ums.ac.id/80184/3/BAB%20I.pdf

12

You might also like