Professional Documents
Culture Documents
Lembaga Keuangan Mikro
Lembaga Keuangan Mikro
MAKALAH
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
(STAI-DDI) PINRANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkat kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga atas kemdahan-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “LEMBAGA
KEUANGAN MIKRO” dengan baik dan tepat waktu.
Dalam proses penulisan makalah ini penulis banyak menemui kesulitan
dalam menjabarkan materi dan keterbatasan kemampuan yang dimiliki, namun
penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam menyajikannya. Oleh karena itu,
penulis sangat menghargai bantuan dari segala pihak yang telah memberi bantuan
baik berupa dukungan semangat dari orang tua, buku-buku, serta bermacam-
macam bahan penulisan sehingga makalah ini dapat terwujud.
Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah
memberi bimbingan berupa materi, orang tua, dan juga teman-teman yang telah
memberi saran, sehingga penulis dapat menyelesaikannya. Demi kesempurnaan
makalah ini, penulis mengharapkan saran dan kritik dari teman-teman.
Dengan demikian, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan pembaca mengenai moderasi beragama dalam kehidupan
kita.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
Di sisi lain terdapat sektor ekonomi yang ikut terkena imbas krisis
moneter, yakni sektor ekonomi mikro, kecil dan menengah.
Tidak berarti dengan adanya krisis moneter pada kisaran tahun
1997-1998 menghilangkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah.
Sektor ini tetap ada meski dirundung berbagai persoalan. Geliat usaha
Mikro, kecil dan menengah inilah yang menjadi tulang punggung ekonomi
kerakyatan pada saat itu sampai sekarang.
Berbagai upaya untuk memperkuat sektor ini terus dilakukan, baik
oleh pemerintah sebagai pemangku kebijakan, pihak swasta (lembaga
keuangan [perbankan]) yang cukup perhatian terhadap sektor ini, ataupun
masyarakat secara langsung yang menjadi motor penggerak dengan terus
menjamurnya lumbung-lumbung usaha. Hal ini disokong pula dengan
adanya pergeseran cara pandang (mindset) sebagian masyarakan pasca
terjadi krisis moneter, dari semula sebagai pegawai atau karyawan menjadi
seorang wirausahawan (entrephener).
Posisi pihak swasta seperti halnya Lembaga Keuangan mempunyai
peran strategis dalam membantu maju dan berkembangnya sektor ekonomi
masyarakat kecil dan menengah ini, apalagi kolaborasi Lembaga
Keuangan dengan operasional dengan prinsip ekonomi syariah yang sudah
teruji ampuh dan lebih resisten pada masa krisis moneter, sehingga pada
waktunya akan cukup mampu menjawab sebagaian kalangan yang
meragukan optimalnya pemberdayaan perekonomian kecil dan menengah.1
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana lembaga keuangan mikro?
2. Apa saja kategori lembaga keuangan mikro?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui lembaga keuangan mikro.
2. Untuk mengetahui apa saja kategori lembaga keuangan mikro.
1
Dr. Mardani, Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia (Bandung: Refika Aditama, 2011),
h. 12
II PEMBAHASAN
A. Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) lahir disebabkan adanya
kesenjangan ekonomi yang membuat para pengusaha dikalangan bawah
tidak dapat bergabung dalam perbankan. LKM diperuntukan untuk
pengusaha atau masyarakat kecil yang ingin mengajukan pembiayaan
ataupun penyimpanan dananya.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2013
tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) adalah lembaga keuangan yang
didirkan untuk jasa pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan
melakukan kegiatan pengelolaan simpanan dan pinjamana atau
pembiayaan dalam ruang lingkup mikro kepada anggota atau masyarakat
dan tidak hanya semata-mata untuk memperoleh keuntungan.
Dari pengertian di atas, apabila dikaitkan dengan kata “syariah”
dapat dipahami bahwa Lembaga Keuangan Syariah adalah badan yang
melalukan kegiatan-kegiatan di bidang keuangan dengan menarik uang
dari masyarakat dan menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat
dengan menggunakan prinsip syariah.
Kata “mikro” pada penyebutan Lembaga Keuangan Mikro Syariah,
memberi pengertian lebih menunjukkan kepada tataran ruang
lingkup/cakupan yang lebih kecil. Dengan asumsi perbandingan bahwa
Lembaga keuangan besar salah satunya adalah berbentuk bank dengan
modal berskala besar, maka Lembaga Keungan mikro adalah bentukan
lain dari bank atau sejenisnya yang mempunyai capital kecil dan
diperuntukan untuk sektor usaha mikro kecil.
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) memiliki beberapa tujuan agar
dapat berjalan dengan baik kegiatan yang ada pada LKM. Tujuan dari
LKM adalah meningkatkan pendanaan skala mikro, membantu
peningkatan produktivitas masyarakat serta pemberdayaan ekonomi, dan
meningkatan penghasilan masyarakat serta mensejahterakan masyarakat
kalangan bawah.
3
4
2
Supriyanto, Ekonomi & Pendidikan (Yogyakarta: FISE Universitas Negeri, 2006), h. 12
3
Ibid, h. 13
5
4
Dr. Mardani, Op.Cit, h. 34
5
Ibid.
6
6
Dahlan, Abdul Aziz, Ensiklopedi Hukum Islam (Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve,
1999), h. 67
7
Ibid.
8
Abdul Manan, Hukum Ekonomi Syariah dalam Perspektif Kewenangan Peradilan
Agama (Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2012), h. 365-366.
8
9
Ibid.
10
G. Karta Saputra, Koperasi Indonesia (Jakarta: Bina Aksara, 1985), h. 1.
9
15
Annonimus, Undang-Undang RI tentang Perbankan syariah (Yogjakarta: Pustaka
Mahardika, 2011), h. 3.
16
Sukrawardi K. Lubis Op.Cit, h. 69
17
Supriyanto, Op. Cit, h. 22
11
18
Mimbar Hukum dan Peradilan, Potret Operasional Lembaga Keuangan Mikro Syariah
(Jakarta: PPHIM, 2011), h. 141.
12
13
DAFTAR PUSTAKA