You are on page 1of 74

Laporan Teknis

Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

1
BAB

1.1. Latar Belakang

Air adalah kebutuhan utama dalam menunjang kehidupan mahluk hidup,


sehingga ketersediaannya harus selalu ada ddan dijaga, salah satau
penggunaan air adalah untuk bidang pertanian, sehingga air sangat diperlukan
dalam menunjang pertumbuhan tanaman dan hasil pertanian guna memenuhi
kebutuhan pokok manusia.
Antisipasi dampak perubahan iklim yang terjadi pada musim kemarau
sangatlah penting dilakukan, salah satu diantaranya adalah peningkatan
kemampuan sumber daya manusia dalam pemahaman perubahan iklim serta
penerapan teknologi adaptasi/mitigasi perubahan iklim. Dan juga perlu ditunjang
sarana prasarana seperti bangunan bangunan irigasi, pompa air dan sejenisnya
yang bisa menunjang kebutuhan air di wilayah pertanian.
Jenis irigasi meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah,
irigasi pompa dan irigasi tambak. Sistim irigasi ini bertujuan untuk mempermudah
dalam pengairan lahan pertanian karena air merupakan salah satu faktor
penting bagi para petani untuk mewujudkan hasil panen yang melimpah. Sulitnya
air di musim kemarau yang panjang membuat saluran irigasi menjadi berkurang
yang berakibat banyaknya sawah yang tidak teraliri air. Sehingga hasil panen
bisa mengalami kegagalan yang berdampak negatif bagi pemenuhan
kebutuhan pokok, perputaran ekonomi dan kesejahteraan hidup para petani.
Keterbatasan jangkauan air sampai ke petak tersier menjadi kendala sawah
dapat terealisasi air. Alternatif lain yang bisa dilaksanakan adalah penyediaan air
baku sebagai sarana penunjang antisipasi keterbatasan air pada musim kemarau

1
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

panjang dan dapat juga digunakan untuk mengairi lahan yang ditanami
komoditas tertentu saat off season.
Setiap bangunan harus direncanakan, dirancang dan dibangun dengan
sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak
dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari kegiatan Penyusunan DED Pembangunan Air Baku ini
adalah sebagai bahan dan acuan dalam pembangunan prasana dan sarana air
baku, untuk menunjang hal tersebut diperlukan data-data mengenai daerah
yang direncanakan yang menyangkut kondisi fisik kawasan, keadaan sosial
ekonomi maupun data sumber air baku yang potensial, dilihat dari kapasitas,
kualitas, dan kontinuitas sumber di samping kondisi topografi dan elevasi sumber
daerah pelayanan.
Layanan jasa konsultan ini mencakup :
- Pembuatan rencana garis besar dan rencana rinci sistem penyediaan air baku
untuk pertanian yang didasarkan pada standar survey dan perencanaan yang
baku.
- Penyiapan rencana anggaran biaya.
- Spesifikasi teknis
- Gambar-gambar kerja, rencana kerja dan syarat yang akan menjadi dokumen
pengadaan penyedia jasa sebelum pelaksanaan fisik dilaksanakan.

Tujuan dan Target Sasaran Terciptanya perencaaan yang didasarkan pada


standar penyediaan air baku serta dapat menggambarkan suatu program
pembangunan dan pengembangan pembangunan air baku dengan biaya
yang ekonomis dan adanya pembangunan air baku secara langsung kepada
masyarakat dan memberikan manfaat berupa terpenuhinya air bagi masyarakat
petani.

2
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

1.3. Ruang Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh konsultan antara lain
meliputi :
1. Tahap Persiapan Sebelum melaksanakan tugasnya, konsultan harus
melakukan :
- Persiapan : menyusun rencana kerja dan metodologi.
- Mendapatkan data-data sekunder yang relevan, melalui peraturan-
peraturan, standar - standar maupun peta yang tersedia.

2. Tahap Pengumpulan Data Pengumpulan data di lapangan didasarkan


pada :
- Pengumpulan data-data kondisi fisik kawasan (geografi, iklim, tata guna
tanah, topografi, dan hidrologi), keadaan sosial ekonomi (kependudukan,
pendidikan, kesehatan, agama, maupun fasilitas / utilitas lainnya).
- Pengukuran topografi, lokasi sumber air baku, jalur pipa saluran maupun
bangunan pelengkap lainnya yang dianggap perlu. Di samping
pengukuran jarak dan elevasi.
- Evaluasi sumber yang potensial terhadap kapasitas, kualitas maupun
kontinuitasnya.

3. Analisa dan Evaluasi Data Guna menentukan alternatif sistem, diperlukan


analisa dan evaluasi terhadap data-data primer dan sekunder yang
diperoleh.

4. Pembuatan Rencana Terinci Konsultan harus melakukan perhitungan


teknis secara rinci terhadap semua komponen sistem penyediaan air baku
yang diperlukan termasuk :
- Gambar bangunan untuk sarana penyediaan air baku dari sumber air
(bisa berupa saluran/bendung/pompa)
- Gambar rencana bangunan pipa
- Gambar rencana jaringan distribusi
- Bangunan-bangunan pelengkap lainnya
3
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Ruang Lingkup pekerjaan meliputi survey dan desain yang meliputi


kelayakan, dan perencanaan detail desain diantaranya :
- Orientasi/identifikasi rencana pembangunan serta penentuan pra-lay out.
- Survey dan analisis hidrologi
- Pengukuran topografi
- Gambar detail desain, BOQ dan RAB, Spesifikasi Teknik

1.3.1 Data Pekerjaan


1. Pekerjaan : Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan
Air Baku
2. Lokasi : Provinsi Lampung
3. Konsultan : PT. RAMA SUMBER TEKNIK
4. Kontrak : 03/KTR/08/KPRTDLH-KAT-AB/APBD/V/2021
5. Tanggal : 25 MEI 2021
6. Nilai Kontrak : Rp. 298.507.000,-
7. Waktu Pelaksanaan : 90 (Sembilan Puluh) hari kalender

1.4. Lokasi Kegiatan


Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air
Baku berlokasi di
Kabupaten Tulang Bawang Barat,
Desa Marga Asri, Kecamatan Tulang Bawang Tengah
Kabupaten Tanggamus
Desa Margodadi, Kecamatan Sumber rejo
Kabupaten Pesisir Barat Propinsi Lampung.
Desa Gedung Cahaya Kuningan, Kecamatan Ngambur
Kabupaten Tulang Bawang,
Desa Penawar Baru, Kecamatan Gedung Aji

4
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

2
BAB

2.1 Gambaran Umum Perencanaan Teknis

Secara umum perencanaan teknis penyediaan air baku untuk pertanian dengan
system jaringan irigasi air tanah adalah mendesain sumur bora tau sumber air dan
jaringannya sehingga bias di distribusikan ke lahan lahan pertanian untuk
digunakan para petani dalam bercocok tanaman.

Adapun tahapan analisa teknis perencanaan konstruksi jaringan irigasi air tanah
(JIAT) sistem perpipaan adalah ebagai berikut :

1. Analisa data lapangan dan data skunder lainnya guna menentukan


kebutuhan air di wilayah kegiatan/pekerjaan :
o Pengolahan data topografi, geodesi dan pemetaan
o Pengolahan data Klimatologi,cuaca dan hidrologi

2. Analisa Kapasitas Sumber Air


o Penentuan pemilihan Jenis sumur pompa dan Mesin Pompa
o Pengolahan Geologi dan Litologi
o Penentuan sumber energy listrik dan kapasitas

5
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

3. Analisa Konstruksi Bangunan Pendukung / Pelengkap


o Jenis Bangunan Pendukung
o Struktur Bangunan
o Material dan jenis

4. Desain Gambar Perencanaan


o Mapping dan Topografi
o Desain jaringan irigasi
o Desain sumur bor dan detail
o Desain bangunan pendukung / Pelengkap
o Desain jaringan listrik

5. Analisa Anggaran dan Biaya


o Menentukan Harga Satuan
o Menghitung Volume
o Menghitung Analisa Harga Satuan
o Menghitung biaya tambahan non teknis
o Menghitung Rencana Anggaran Biaya dan Rekapitulasi

6. Faktor pendukung
o Analisa kebutuhan listrik dan biaya per bulan berdasarkan pola tanam
o Analisa waktupembagian air dan berdasarkan pola tanam
o Aspek operasi seperti peranan kelompok tani, apparat desa, P3AT dll
o Kondisi cara bertani ( tadah hujan )
o Kondisi soosial dan budaya masyarakat

6
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Landasan Teori analisa data lapangan dan data skunder


1. Pengolahan data topografi, geodesi dan pemetaan
Pemetaan topografi merupakan tindakan awal untuk survey dalam
perencanaan JIAT sistem perpipaan. Pemetaan topografi akan
menghasilkan gambaran tentang kondisi JIAT sistem perpipaan terhadap
ketinggian dari muka laut dan perbedaan tinggi elevasi lahan pertanian

Dari kordinat yang didapat dilapangan dan data pengukuran maka


dapat dilakukan digitasi pemetaan melalui google earth dan earth
explorer yang kemudian dilakukan penggambaran kebutuhan pemetaan
wilayah di global mapper

Dengan titik acuan dari SRGI, BIG dan INA-Geoportal maka akan didapat
data mapping dan elevasi yang akurat

2. Pengolahan data Klimatologi,cuaca dan hidrologi


Data curah hujan didapat dari pos pos data PSDA propinsi lampung dan
badan meteorology dan geofisika, selain itu juga didapat data
temperature kelembaban yang kemudian dianalisa menggunakan
program Cropwat versi 8.0 untuk mencari evapotranspirasi dengan
menggunakan metode penman

Adapun urutan perhitungan secara manual adalah sebagai berikut :

a. Kebutuhan Penyiapan Lahan


Untuk urutan perhitungan manual kebutuhan irigasi selama penyiapan
lahan, digunakan metode yang dikembangkan oleh Van de Goor dan
Zijlsha (1968). Metode tersebut

7
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

didasarkan pada laju air konstan dalam lt/dt/ha selama periode


penyiapan lahan dan menghasilkan rumus sebagai berikut:

IR = 𝑀. 𝑒𝑘⁄(𝑒𝑘− 1)
Dimana:
IR : Kebutuhan air irigasi ditingkat persawahan (mm/hr)
M : Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan
perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan
e : Bilangan Napier (2,7183)
k : Konstanta

M = Eo + P
Dimana:
Eo : Evaporasi air terbuka yang diambil 1,1 ETo selama penyiapan
lahan (mm/hr)
P : Perkolasi (mm/hr)

𝑘= 𝑀. 𝑇/𝑆
Dimana:
T : Jangka waktu penyiapan lahan (hr)
S : Kebutuhan air,

Penggunaan konsumtif adalah jumlah air yang dipakai oleh tanaman


untuk proses fotosintesis dari tanaman tersebut. Penggunaan konsumtif
dihitung dengan rumus berikut:

𝐸𝑇𝑐 = 𝑘𝑐. 𝐸𝑇𝑜 (4)


Dengan:
𝐸𝑇𝑐 : Evapotranspirasi Tanaman
𝑘𝑐 : Koefisien tanaman
𝐸𝑇𝑜 : Evapotranspirasi potensial (Penmann modifikasi) (mm/hr)

8
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

b. Perkolasi dan Rembesan


Perkolasi adalah gerakan air ke bawah dari zona tidak jenuh, yang
tertekan diantara permukaan tanah sampai ke permukaan air tanah
(zona jenuh). Daya perkolasi (P) adalah laju perkolasi maksimum yang
dimungkinkan, yang besarnya dipengaruhi oleh kondisi tanah dalam
zona tidak jenuh yang terletak antara permukaan tanah dengan
permukaan air tanah. Pada tanah-tanah lempung berat dengan
karakteristik pengelolahan (puddling) yang baik, laju perkolasi dapat
mencapai 1-3 mm/ hr. Pada tanah-tanah yang lebih ringan laju perkolasi
bisa lebih tinggi.

Tabel 2.1 Harga Perkolasi dari berbagai Jenis Tanah

No Macam Tanah Perkolasi (mm/hr)

1 Sandy Loam 3–6

2 Loam 2–3

3 Clay 1–2

c. Penggantian Lapisan Air


Penggantian lapisan air dilakukan setelah pemupukan. Penggantian
lapisan air dilakukan menurut kebutuhan. Jika tidak ada penjadwalan
semacam itu, lakukan penggantian sebanyak 2 kali, masing-masing 50
mm (atau 3,3 mm/hr selama 1/2 bulan) selama sebulan dan dua bulan
setelah transplantasi.

9
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

d. Curah Hujan Rata-Rata


Cara rata-rata aljabar
Cara ini adalah perhitungan rata-rata aljabar curah hujan di dalam dan
di sekitar daerah yang bersangkutan.

𝑅= 1 / n (𝑅1 + 𝑅2+ . . .+𝑅𝑛)


Dimana:
R : Curah hujan daerah (mm)
n : Jumlah titik-titik (pos-pos) pengamatan
𝑅1, 𝑅2, … , 𝑅𝑛: Curah hujan di tiap titik pengamatan (mm)
Hasil yang diperoleh dengan cara ini tidak berbeda jauh dari hasil
yang didapat dengan cara lain, jika titik pengamatan itu banyak dan
tersebar merata di seluruh daerah itu. Keuntungan cara ini ialah bahwa
cara ini adalah obyektif yang berbeda dengan cara isohyet,
dimana faktor subyektif turut menentukan (Sosrodarsono dan
kensaku: 2003).

e. Curah Hujan Efektif


Curah hujan efektif ditentukan besarnya 𝑅80 yang merupakan curah hujan
yang besarnya dapat dilampaui sebanyak 80% atau dengan kata lain
dilampauinya
kali kejadian dari 10 kali kejadian. Dengan kata lain bahwa besarnya
curah hujan yang lebih kecil dari 𝑅80 mempunyai kemungkinan hanya
20%. Bila dinyatakan
dengan rumus adalah sebagai berikut:

𝑅80 : Curah hujan sebesar 80%


n : Jumlah data
m : Rangking curah hujan yang dipilih

10
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Curah hujan efektif untuk padi adalah 70% dari curah hujan tengah
bulanan yang terlampaui 80% dari waktu periode tersebut. Untuk curah
hujan efektif untuk palawija ditentukan dengan periode bulanan (terpenuhi
50%) dikaitkan dengan tabel Evapotranspirasi tanaman rata-rata bulanan
dan curah hujan rata-rata bulanan (USDA(SCS),1696)
Untuk padi:
Re padi = (R80 x 0,7)/ periode pengamatan

Untuk palawija:
Re palawija = (R80 x 0,5)/ periode pengamatan
Dimana:
Re : curah hujan efektif (mm/hr)
R80 : curah hujan dengan kemungkinan terjadi sebesar 80%.

f. Pola Tanam
Untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman, penentuan pola tanam
merupakan hal yang perlu dipertimbangkan. Tabel di bawah ini merupakan
contoh pola tanam yang dapat dipakai.

Tabel 2.2 Tabel Pola Tanam

g. Analisis Kebutuhan Air Irigasi


11
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Kebutuhan bersih air di sawah untuk padi adalah:


𝑁𝐹𝑅= 𝐸𝑇𝑐+ 𝑃+ 𝑊𝐿𝑅+ 𝑅𝑒

Dimana:
NFR : Netto Field Water Requirement, kebutuhan bersih air di
sawah (mm/hr)
ETc : Evapotranspirasi tanaman (mm/hr)
P : Perkolasi (mm/hr)
WLR : Penggantian lapisan air (mm/hr)
Re : Curah hujan efektif (mm/hr)

Kebutuhan air irigasi untuk padi adalah:

IR = NFR / e
Dimana:
IR : Kebutuhan air irigasi (mm/hr)
e : Efisiensi irigasi secara keseluruhan

Kebutuhan air irigasi untuk palawija


IR = ( ETc-Re ) / e

Kebutuhan pengambilan air pada sumbernya


DR = IR / 8,64

Dimana:
DR : Kebutuhan pengambilan air pada sumbernya (lt/dt/ha)
8,64 : konstanta pengubah mm/hr ke l/dt/ha

12
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

h. Perhitungan Evapotranspirasi
Dalam mencari nilai evapotranspirasi dihitung menggunakan rumus
perhitungan evapotranspirasi potensial (𝐸𝑇𝑜) dengan menggunakan
Metode Penman
Modifikasi (Persamaan 13.) karena adanya data-data yang mendukung.

𝐸𝑇𝑜 = (c.(W. Rn+(1–W).f(u).(ea–ed))


Dimana:
ETo : Evapotranspirasi potensial (mm/hr)
c : Faktor penyesuaian kondisi cuaca akibat siang dan malam
W : Faktor yang mempengaruhi penyinaran matahari (mengacu
tabel Penman hubungan antara temperatur dengan ketinggian)

Rn : Radiasi penyinaran matahari (mm/hr)


: Rns – Rn1
Rns : Harga netto gelombang pendek
: Rs (1-α)
α : Koefisien pemantulan = 0,25
Rn1 : Harga netto gelombang panjang
: f(T) x f(ed) x f(n/N)
f(T) : Pengaruh temperatur terhadap Rn1

f(ed) : Pengaruh tekanan uap terhadap Rn1

f(n/N) : Pengaruh persentase penyinaran matahari terhadap Rn1

13
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

(1-W) : Faktor berat sebagai pengaruh angin dan kelembaban

f(u) : Faktor yang tergantung dari kecepatan angin / fungsi relatif angin

*) Dimana U2 merupakan kecepatan angin selama 24 jam dalam


km/hr diketinggian 2 meter
ea : Tekanan uap jenuh (mbar)
ed : Tekanan uap nyata (mbar)
(ea–ed): Perbedaan tekanan uap air jenuh dengan tekanan uap air nyata
(mbar)

2.2.2 Analisa Kapasitas Sumber Air


1. Penentuan pemilihan Jenis sumur pompa dan Mesin Pompa
Dikarenakan kebutuhan air untuk pertanian dan mengaliri persawahan
yang luas maka di gunakan Sumur bor dalam (deep tubewell) yaitu sumur
bor yang dibuat menggunakan tenaga n = mesin bor dengan kedalaman
berkisar 60m - 200m, diameter pipa antara 6" - 12", bahan konstruksi sumur
dapat berupa pipa besi galvanis, pipa hitam, pipa fiber maupun pipa PVC
dengan spesifikasi khusus, dan pipa saringan dapat dibuat dari bahan besi
stainless, fiber, galvanis atau PVC. Sumur bor ini menyadap akuifer semi
tertekan dana tau akuifer tertekan. Pengambilan air dengan memakai
pompa turbine (vertical turbine pump), pompa listrik submersible/selam
(electric submersible), dan kapasitas 15 liter/detik - 60 liter/detik

2. Pengolahan Geologi dan Litologi


Keterdapatan air bawah tanah
Nilai tahanan jenis tergantung pada jumlah dan mutu air yang
terdapat pada rongga-rongga antar butir ataupun rekahan batuan.

14
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Secara umum tahanan jenis berkurang dengan penambahan porositas


batuan, tingkat kelembaban tanah / batuan serta kandungan garam.
Tahanan jenis mempunyai satuan tahanan (ohm) dikalikan dengan jarak
(meter) dan diukur dengan satuan ohm meter, ohm cm atau ohm feet.

Untuk mengetahui hubungan nilai tahanan jenis dari lapisan


pembawa air (akuifer) dibawah tanah dengan tahanan jenis air dan
lapisan kedap air, berdasarkan hasil percobaan dan penelitian
lapangan (Archie) perkiraan tahanan jenis air tawar antara 10 – 100 ohm
meter yang diperoleh berdasarkan formulasi :
.

Teori penafsiran geolistrik


Penafsiran geolistrik tahanan jenis bertujuan untuk menentukan
penyebaran vertikal nilai tahanan jenis sebenarnya serta ketebalan
lapisan batuan. Nilai tahanan jenis dan ketebalan lapisan diperoleh dari
lengkungan geolistrik tahanan jenis, dimana sebagai ordinat adalah
harga apparent resistivity dalam ohm meter dan absisnya adalah jarak AB
/ 2 dalam meter.
Nilai tahanan jenis sebenarnya dan ketebalan lapisan diperoleh dari
perhitungan dan pencocokan kurva baku dari dua macam lapisan
(two type layers), tiga macam atau empat macam.
Penafsiran geolistrik tahanan jenis dalam menentukan tahanan jenis semu
adalah sebagai fungsi dari kedalaman arus dengan asumsi bahwa :
a. Semua lapisan adalah horizontal.

15
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

b. Tidak terdapat perubahan nilai tahanan jenis dalam satu


lapisan.
c. Semua lapisan bersifat isotropis homogen atau heterogen.

Geolistrik merupakan suatu metode geofisika yang mempunyai tujuan


tahu sifat-sifat kelistrikan susunan batuan di bawah permukaan tanah
dengan langkah menginjeksikan arus listrik ke dalam tanah.
Geolistrik merupakan tidak benar satu metode geofisika aktif, karena arus
listrik berasal berasal dari luar sistem. Tujuan utama dari metode ini
sebetulnya adalah melacak resistivitas atau tahanan tipe berasal dari
batuan. Resistivitas atau tahanan jenis adalah besaran atau parameter
yang memperlihatkan tingkat hambatannya terhadap arus listrik . Batuan
yang mempunyai resistivitas makin besar, perlihatkan bahwa batuan
tersebut sulit untuk dialiri oleh arus listrik. Selain resistivitas batuan, metode
geolistrik juga sanggup dipakai untuk memilih sifat-sifat kelistrikan lain
layaknya potensial diri dan medan induksi.

Resistivitas batuan dapat diukur bersama dengan memasukkan arus listrik


ke didalam tanah melalui 2 titik elektroda di permukaan tanah dan 2 titik
lain untuk mengukur beda potensial di permukaan yang sama. Hasil
pengukuran geolistrik dapat berbentuk peta sebaran tahanan style baik
bersama dengan style mapping atau horisontal maupun sounding atau
kedalaman. Hasil pengukuran geolistrik mapping maupun sounding
disesuaikan dengan keperluan diadakannya akuisisi information dan juga
style konfigurasi yang digunakan.

Penggunaan geolistrik pertama kali ditunaikan oleh Conrad Schlumberger


pada th. 1912. Geolistrik merupakan tidak benar satu metoda geofisika
untuk mengetahui perubahan tahanan tipe susunan batuan di bawah
permukaan tanah bersama langkah mengalirkan arus listrik DC (‘Direct
Current’) yang membawa tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus
listrik ini memakai 2 buah ‘Elektroda Arus’ A dan B yang ditancapkan ke di
dalam tanah bersama dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak
16
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

elektroda AB dapat sebabkan aliran arus listrik mampu menembus susunan


batuan lebih dalam.

Dengan ada aliran arus listrik selanjutnya maka akan menimbulkan


tegangan listrik di di dalam tanah. Tegangan listrik yang berlangsung di
permukaan tanah diukur dengan penggunakan multimeter yang
mengakses melalui 2 buah ‘Elektroda Tegangan’ M dan N yang jaraknya
lebih pendek dari terhadap jarak elektroda AB. Bila posisi jarak elektroda
AB diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang berjalan pada
elektroda MN turut berubah cocok bersama Info model batuan yang turut
terinjeksi arus listrik pada kedalaman yang lebih besar.

Dengan analisis bahwa kedalaman susunan batuan yang sanggup


ditembus oleh arus listrik ini mirip dengan separuh dari jarak AB yang biasa
disebut AB/2 (bila digunakan arus listrik DC murni), maka diperkirakan
pengaruh dari injeksi aliran arus listrik ini bersifat 1/2 bola bersama dengan
jari-jari AB/2.
Umumnya metoda geolistrik yang kerap digunakan adalah yang pakai 4
buah elektroda yang terdapat dalamsatu garis lurus serta simetris pada titik
tengah, yaitu 2 buah elektroda arus (AB) di bagian luar dan 2 buah
elektroda ntegangan (MN) di bagian dalam.

Kombinasi berasal dari jarak AB/2, jarak MN/2, besarnya arus listrik yang
dialirkan dan juga tegangan listrik yang berjalan dapat didapat suatu
harga tahanan jenis semu (‘Apparent Resistivity’). Disebut tahanan tipe
semu gara-gara tahanan model yang juga selanjutnya merupakan
gabungan berasal dari banyak lapisan batuan di bawah permukaan yang
dilewati arus listrik.
Bila satu set hasil pengukuran tahanan model semu berasal dari jarak AB
terpendek hingga yang terpanjang selanjutnya digambarkan terhadap
grafik logaritma ganda bersama dengan jarak AB/2 sebagai sumbu-X dan
tahanan model semu sebagai sumbu Y, maka bakal didapat suatu bentuk

17
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

kurva data geolistrik. Dari kurva data selanjutnya bisa dihitung dan dikira
karakter lapisan batuan di bawah permukaan.

a. Kegunaan Geolistrik
Mengetahui karakteristik susunan batuan bawah permukaan sampai
kedalaman lebih kurang 300 m amat bermanfaat untuk sadar mungkin
terdapatnya susunan akifer yakni susunan batuan yang merupakan lapisan
pembawa air. Umumnya yang dicari adalah ‘confined aquifer’ yaitu
susunan akifer yang diapit oleh lapisan batuan kedap air (misalnya lapisan
lempung) terhadap bagian bawah dan anggota atas. ‘Confined’ akifer ini
mempunyai ‘recharge’ yang relatif jauh, sehingga ketersediaan air tanah
di bawah titik bor tidak dipengaruhi oleh pergantian cuaca setempat.

Geolistrik ini bisa untuk mendeteksi ada susunan tambang yang


mempunyai kontras resistivitas dengan susunan batuan terhadap bagian
atas dan bawahnya. Bisa termasuk untuk menyadari perkiraan kedalaman
‘bedrock’ untuk fondasi bangunan.

Metoda geolistrik juga sanggup untuk menduga terdapatnya panas bumi


(geotermal) di bawah permukaan. Hanya saja metoda ini merupakan
tidak benar satu metoda bantu dari metoda geofisika yang lain untuk jelas
secara pasti keberadaan sumber panas bumi di bawah permukaan.

b. Konfigurasi
Metoda geolistrik terdiri berasal dari beberapa konfigurasi, apabila yang ke
4 buah elektrodanya terletak dalam satu garis lurus dengan posisi
elektroda AB dan MN yang simetris pada titik pusat pada kedua sisi yaitu
konfigurasi Wenner dan Schlumberger. Setiap konfigurasi membawa
metoda perhitungan tersendiri untuk memahami nilai ketebalan dan
tahanan model batuan di bawah permukaan. Metoda geolistrik konfigurasi
Schlumberger merupakan metoda favorit yang banyak digunakan untuk
memahami karakteristik susunan batuan bawah permukaan dengan
ongkos survei yang relatif murah.
18
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Umumnya lapisan batuan tidak membawa pembawaan homogen


sempurna, layaknya yang dipersyaratkan terhadap pengukuran geolistrik.
Untuk posisi lapisan batuan yang terdapat dekat dengan permukaan
tanah dapat amat berpengaruh pada hasil pengukuran tegangan dan ini
dapat sebabkan knowledge geolistrik menjadi menyimpang berasal dari
nilai sebenarnya. Yang sanggup mempengaruhi homogenitas lapisan
batuan adalah fragmen batuan lain yang menyisip terhadap lapisan,
faktor ketidakseragaman berasal dari pelapukan batuan induk, material
yang terdapat pada jalan, genangan air setempat, perpipaan dari bahan
logam yang mampu menghantar arus listrik, pagar kawat yang membuka
ke tanah dsbnya.

Spontaneous Potential’ yaitu tegangan listrik alami yang umumnya


terkandung terhadap susunan batuan disebabkan oleh ada larutan
penghantar yang secara kimiawi mengakibatkan perbedaan tegangan
pada mineral-mineral berasal dari lapisan batuan yang berbeda termasuk
bakal memicu ketidak-homogenan lapisan batuan. Perbedaan tegangan
listrik ini umumnya relatif kecil, tetapi misalnya digunakan konfigurasi
Schlumberger dengan jarak elektroda AB yang panjang dan jarak MN
yang relatif pendek, maka tersedia mungkin tegangan listrik alami
selanjutnya ikut menyumbang terhadap hasil pengukuran tegangan listrik
pada elektroda MN, agar knowledge yang terukur menjadi kurang benar.

Untuk menanggulangi adanya tegangan listrik alami ini hendaknya


sebelum saat ditunaikan pengaliran arus listrik, multimeter diset pada
tegangan listrik alami berikut dan kedudukan awal dari multimeter dibikin
jadi nol. Dengan demikian alat ukur multimeter bakal tunjukkan tegangan
listrik yang amat diakibatkan oleh pengiriman arus pada elektroda AB.
Multimeter yang membawa sarana layaknya ini hanya terdapat pada
multimeter dengan akurasi tinggi.

Konfigurasi Wenner
19
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Pengukuran ini ditunaikan bersama dengan langkah tempatkan titik titik


elektroda bersama dengan beda jarak satu serupa lain yang sama.
Elektroda yang bersebelahan akan berjarak serupa (AM = MN = NB = a).
Konfigurasi ini punyai berlebihan didalam ketelitian pembacaan gara-gara
memiliki nilai eksentrisitas yang tidak amat besar atau berharga sebesar
1/3. metode ini terhitung keliru satu metode bersama tanda yang bagus.
Kelemahan berasal dari metode ini adalah tidak mampu mendeteksi
homogenitas batuan di dekat permukaan yang mampu berpengaruh
pada hasil perhitungan. tak sekedar itu, metode ini butuh biaya yang lebih
mahal kecuali dibandingkan bersama dengan konfigurasi yang lain gara-
gara tiap-tiap berpindah, maka kabel kudu diganti bersama dengan yang
lebih panjang.

Konfigurasi Schlumberger
Penukuran ini ditunaikan bersama cara yang mirip dengan Wenner, tapi
jarak elektroda arus mampu diubah tidak serupa dengan jarak elektroda
potensial. Nilai eksentrisitas dari konfigurasi ini mampu berkisar pada 1/3
atau 1/5. Apabila elektroda arus yang dipindah telah melalui batas
eksentrisitas, wajib ditunaikan shifting pada elektroda potensial supaya nilai
yang didapatkan masih sanggup terbaca.
konfigurasi schlumberger biasanya digunakan untuk sounding, yaitu
pengambilan knowledge yang difokuskan secara vertikal. Kelebihan
berasal dari konfigurasi ini adalah sanggup mendeteksi terdapatnya non-
homogenitas susunan batuan terhadap permukaan dengan langkah
memperbandingkan nilai resistivitas semu ketika shifting. Sedangkan
kelemahannya adalah pembacaan terhadap elektroda MN kecil dikala
AB berada terlalu jauh, nyaris melalui batas eksentrisitasnya.

Konfigurasi Dipole-Dipole
Pengukuran ini dilakukan dengan cara yang sangat tidak sama bersama
dengan dua konfigurasi diatas. Elektroda potensial ditaruh berjauhan
bersama dengan jarak na dari elektroda arus.

20
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

kelebihan berasal dari konfigurasi ini adalah ongkos yang dikeluarkan


tidaklah mahal jikalau dibandingkan bersama dengan wenner dan
schlumberger. konfigurasi ini juga mampu digunakan untuk mapping, yaitu
pengukuran yang memfokuskan hasil secara lateral. untuk kekurangannya
adalah konfigurasi ini punya kualitas isyarat yang jelek kecuali
dibandingkan wenner dan schlumberger. Selain dipole-dipole kami bisa
laksanakan pengurangan elektroda supaya konfigurasi selanjutnya
menjadi pole-dipole (pengurangan 1 elektroda) atau pole-pole (2
elektroda).

3. Penentuan sumber energy listrik dan kapasitas


Dikarenakan sumur bor dalam dan menggunakan mesin submersible yang
cukup besar dengan kapasitas 2200 watt maka ditentukan penggunaan
listrik melalui PLN dengan daya 3500 watt

2.2.3 Analisa Konstruksi Bangunan Pendukung / Pelengkap


Analisa ini didasarkan pada penetuan system irigasi yang akan dipakai, untuk
system irigasi jaringan air tanah maka di tentukan :

1. Jenis Bangunan Pendukung


Rumah Pompa
Reservoar atau bak penampung
Jaringan Pipa
Box Bagi

2. Struktur Bangunan
Struktur bangunan pada bangunan pendukung harus didesain kuat
terhadapa kebutuhan dilapangan, sehingga tidak mengalami kerusakan
yang cepat pada titik titik struktur, Untuk struktur beton bertulang
digunakan K175-K225
3. Material dan jenis

21
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Material digunakan jenis material dengan bahan material kualitas baik,


sehingga tidak cepat mengalami kerusakan.

2.2.4 Analisa Anggaran dan Biaya


1. Menentukan Harga Satuan
Harga satuan yang dipakai adalah basic price dari dina Pengelolaan
Sumber Daya Air Propinsi Lampung tahun 2019

2. Menghitung Volume
Volume dihitung berdasarkan gambar perencanaan

3. Menghitung Analisa Harga Satuan


Analisa Harga Satuan Pekerjaan AHSPyang dipakai adalah SUB Analisa
Bidang Sumber Daya Air Kementrian PUPR yang di tuangkan pada
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumaha Rakyat
No : 28/PRT/M/2016
Tentang : Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pekerjaan Umum

4. Menghitung biaya tambahan non teknis


Menghitung biaya biaya non teknis seperti keselamatan kerja, biaya
pemasangan daya PLN dll berdasarkan survey harga

5. Menghitung Rencana Anggaran Biaya dan Rekapitulasi


Rencana Anggaran Biaya dan Rekapitulasi dihitung dari penjumlah harga
satuan dan volume pekerjaan yang kemudian di rekapitulasi menjadi hasil
total pekerjaan atau nilai keseluruhan pekerjaan

22
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

2.3 Perencanaan Dan Spesifikasi

Berdasarkan penggunaan rumus modifikasi Penman dan kapasitas debit


sumur maka luas daerah oncoran dapat diperhitungkan sekaligus menentukan
rencana debit pemomaan yang akan berpengaruh terhadap pemilihan
diameter pipa PVC maupun pemelihan jenis pompa.
Perhitungan Kebutuhan Air Persiapan Lahan
Contoh perhitungan kebutuhan air pengolahan lahan pada bulan januari
 Mencari harga evaporasi terbuka yang diambil 1,1 ETo selama
penyiapan lahan (Eo)
Etc = ETo x 1,1 = 3.39 mm/hr x 1.1 = 3.73 mm/hr
 Perkolasi
P = 2 mm/hr
 c. Mencari harga kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat
evaporasi dan perlokasi di sawah yang sudah dijenuhkan (M)
M = Etc + P = 3.73 mm/hr + 2 = 5.73 mm/hr
 d. Jangka waktu penyiapan lahan
T = 45 hari
 e. Air yang dibutuhkan untuk penjenuhan ditambah dengan 50mm
S = 250 mm + 50 mm = 300 mm
 Konstanta
K=MxT/S
= 5.73 mm/hr x 45 hr / 300 mm = 0.86
 Kebutuhan air irigasi untuk penyiapan lahan
IR = M.ek / (ek – 1)
= 5.73 mm/hr x 2,7183 0,86 / (2,7183 086 – 1) = 9.94 mm/h
(Perhitungan selanjutnya ditabelkan)

Pola tanam masyarakatnya adalah padi-padi-palawija dengan musim tanam


3 kali dalamsetahun dengan jenis padi varietas biasa.
Contoh Perhitungan kebutuhan air irigasi padi dimulai awal tanam pada
bulan Januari periode 1:
23
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

 ETc = IR pengolahan lahan = 9.94 mm/hr


 P = 2 mm/hr
 WLR = 0
 Re padi = 7.1 mm/hr
 NFR = 9.94 mm/hr + 2mm/hr + 0 – 7.1 mm/hr = 7.95 mm/hr
 IR = 7.95 / 0,65 = 12.23 mm/hr
*) 0,65 : Faktor nilai efisiensi saluran
 Kebutuhan Pengambilan Air Pada Sumbernya
DR = ( 12.23 mm/hr / 8,64)
= 1.42 l/dt/ha
*) 8,64 : Konstanta pengubah mm/hr ke l/dt/ha

Perhitungan Evapotranspiration menggunakan CROPWAT adalah program


berbasis Windows yang digunakan untuk menghitung kebutuhan air tanaman
dan kebutuhan irigasi berdasarkan tanah, iklim dan data tanaman.

Gambar 2.1 Software Crop Water Requirement

24
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

ID WMO : 96291
Nama Stasiun : Stasiun Klimatologi Tanggamus
Lintang : -5.17236
Bujur : 105.18000
Elevasi : 71

Tabel 2.3 Rekap Data Tahunan BMKG dan Pos Hujan Dinas PSDA Pesisir Barat dan Tanggamus
BULAN
NO URAIAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES
1 Tavg: Temperatur rata-rata (°C) 26.50 26.20 26.83 26.45 26.85 26.02 26.61 26.36 25.86 26.23 26.22 26.52
2 RH_avg: Kelembapan rata-rata (%) 84.63 85.41 85.77 85.57 85.48 84.90 83.72 80.11 82.13 83.07 81.67 86.39
3 ff_avg: Kecepatan angin rata-rata (m/s) 2.96 2.96 2.42 1.65 2.03 2.21 2.64 2.37 2.30 2.13 2.06 2.23
Km/jam 12.79 12.77 10.43 7.13 8.75 9.53 11.40 10.24 9.91 9.20 8.88 9.63
4 ss: Lamanya penyinaran matahari (jam) 4.28 4.44 5.25 5.98 4.75 5.07 5.91 6.78 5.71 4.28 4.38 3.71
Persen (%) 35.63 36.98 43.71 49.81 39.62 42.28 49.25 56.49 47.60 35.70 36.50 30.94

25
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Tabel 2.4 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial dengan Metode Penmann Modifikasi ( Tanggamus Pesbar)

26
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Gambar 2.2 Graphic perhitungan Evapotranspirasi Potensial dengan Metode Penmann Modifikasi (Pesbar - Tanggamus)
Program CROPWAT

27
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Tabel 2.5 Perhitungan Kebutuhan Air Penyiapan Lahan Wilayah Pesbar & Tanggamus

BULAN
NO PARAMETER SAT
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUST SEP OKT NOV DES

1 Eto mm/hr
3.35 3.39 3.61 3.52 2.96 2.81 3.08 3.54 3.56 3.33 3.31 3.15

2 Etc mm/hr
3.69 3.73 3.97 3.87 3.26 3.09 3.39 3.89 3.92 3.66 3.64 3.47

3 P mm/hr
2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

4 M mm/hr
5.69 5.73 5.97 5.87 5.26 5.09 5.39 5.89 5.92 5.66 5.64 5.47
5 T hr
45.00 45.00 45.00 45.00 45.00 45.00 45.00 45.00 45.00 45.00 45.00 45.00
6 S mm
300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00

7 K
0.85 0.86 0.90 0.88 0.79 0.76 0.81 0.88 0.89 0.85 0.85 0.82

8 IR mm/hr
9.91 9.94 10.09 10.03 9.64 9.53 9.72 10.04 10.06 9.89 9.88 9.77

28
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Tabel 2.6 Perhitungan Curah Hujan Tanaman Re Periode I & II Wilayah Pesbar & Tanggamus

BULAN
PARAMETER SAT PER
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

I
Curah Hujan 116.18 106.20 99.44 112.76 114.04 67.89 58.64 52.26 68.96 85.49 128.19 154.43
mm
(Re)
II
137.69 87.87 99.80 95.62 74.23 55.53 66.41 55.53 63.88 97.78 117.55 143.81

I
Curah Hujan 81.33 74.34 69.60 78.93 79.82 47.53 41.05 36.58 48.27 59.85 89.73 108.10
mm
70% (Re)
II
96.38 61.51 69.86 66.93 51.96 38.87 46.48 38.87 44.72 68.45 82.29 100.67
I
Curah Hujan 5.42 4.96 4.64 5.26 5.32 3.17 2.74 2.44 3.22 3.99 5.98 7.21
mm/hari
Padi (Re)
II
6.43 4.10 4.66 4.46 3.46 2.59 3.10 2.59 2.98 4.56 5.49 6.71

I
Curah Hujan 58.09 53.10 49.72 56.38 57.02 33.95 29.32 26.13 34.48 42.75 64.09 77.21
mm
50% (Re)
II
68.84 43.94 49.90 47.81 37.11 27.76 33.20 27.77 31.94 48.89 58.78 71.91

I
Curah Hujan 3.87 3.54 3.31 3.76 3.80 2.26 1.95 1.74 2.30 2.85 4.27 5.15
mm/hari
Palawija (Re)
II
4.59 2.93 3.33 3.19 2.47 1.85 2.21 1.85 2.13 3.26 3.92 4.79

29
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Tabel 2.7 Perhitungan Kebutuhan Air Untuk Pola Tanam Padi - Padi – Palawija Wilayah Pesbar & Tanggamus

 Kebutuhan air maksimal untuk Padi berdasarkan perhitungan adalah =9.60mm/hr =1.71 Lt/detik/ha,

30
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Tabel 2.8 Rkapitulasi Data BMKG ( Untuk Wilayah Tuba dan Tubaba )

ID WMO : 96297
Nama Stasiun : Stasiun Geofisika Lampung Utara
Lintang : -4.83631
Bujur : 104.87000
Elevasi :60

NO URAIAN BULAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES

1 Tavg: Temperatur rata-rata (°C) 27.50 27.20 27.83 27.45 27.85 27.02 26.61 27.36 26.86 27.23 27.22 26.87
2 RH_avg: Kelembapan rata-rata (%) 85.63 86.41 84.77 86.57 86.48 85.90 84.72 80.87 83.13 84.07 82.30 86.74
3 ff_avg: Kecepatan angin rata-rata (m/s) 2.64 1.97 1.61 1.10 1.35 1.47 1.76 1.58 1.53 1.42 1.37 1.58
Km/jam 14.26 10.64 8.69 5.94 7.29 7.94 9.50 8.53 8.26 7.67 7.40 8.53
4 ss: Lamanya penyinaran matahari (jam) 4.28 4.44 5.25 5.98 4.75 5.07 5.91 6.78 5.71 4.28 4.38 3.58
Persen (%) 35.63 36.98 43.71 49.81 39.62 42.28 49.25 56.49 47.60 35.70 36.50 29.80

31
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Tabel 2.9 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial dengan Metode Penmann Modifikasi ( Tuba - Tubaba)
Program CROPWAT

32
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Gambar 2.3 Graphic Perhitungan Evapotranspirasi Potensial dengan Metode Penmann Modifikasi ( Tuba - Tubaba)
Program CROPWAT

33
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Tabel 2.10 Perhitungan Kebutuhan Air Penyiapan Lahan Wilayah Tulang Bawang & Tubaba

BULAN
NO PARAMETER SAT
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUST SEP OKT NOV DES

1 Eto mm/hr
3.39 3.40 3.83 3.89 3.47 3.40 3.67 4.12 3.67 3.39 3.31 2.97

2 Etc mm/hr
3.73 3.74 4.21 4.28 3.82 3.74 4.04 4.53 4.04 3.73 3.64 3.27

3 P mm/hr
2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

4 M mm/hr
5.73 5.74 6.21 6.28 5.82 5.74 6.04 6.53 6.04 5.73 5.64 5.27

5 T hr
45.00 45.00 45.00 45.00 45.00 45.00 45.00 45.00 45.00 45.00 45.00 45.00

6 S mm
300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00 300.00
7 K
0.86 0.86 0.93 0.94 0.87 0.86 0.91 0.98 0.91 0.86 0.85 0.79
8 IR mm/hr
9.94 9.94 10.25 10.29 9.99 9.94 10.13 10.46 10.13 9.94 9.88 9.64

34
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Tabel 2.11 Perhitungan Curah Hujan Tanaman Re Periode I & II Wilayah Tulang Bawang dan Tubaba

BULAN
PARAMETER SAT PER
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

I
Curah Hujan 152.04 145.15 132.35 143.10 145.29 96.28 95.46 96.56 117.30 136.06 181.51 191.09
mm
(Re)
II
130.76 122.81 137.91 140.47 105.73 64.93 94.55 86.49 110.60 160.50 154.24 173.74

I
Curah Hujan 106.43 101.60 92.64 100.17 101.71 67.39 66.82 67.59 82.11 95.25 127.06 133.77
mm
70% (Re)
II
91.53 85.96 96.54 98.33 74.01 45.45 66.18 60.54 77.42 112.35 107.97 121.62
I
Curah Hujan 7.10 6.77 6.18 6.68 6.78 4.49 4.45 4.51 5.47 6.35 8.47 8.92
mm/hari
Padi (Re)
II
6.10 5.73 6.44 6.56 4.93 3.03 4.41 4.04 5.16 7.49 7.20 8.11

I
Curah Hujan 76.02 72.57 66.17 71.55 72.65 48.14 47.73 48.28 58.65 68.03 90.76 95.55
mm
50% (Re)
II
65.38 61.40 68.96 70.24 52.87 32.46 47.27 43.25 55.30 80.25 77.12 86.87

I
Curah Hujan 5.07 4.84 4.41 4.77 4.84 3.21 3.18 3.22 3.91 4.54 6.05 6.37
mm/hari
Palawija (Re)
II
4.36 4.09 4.60 4.68 3.52 2.16 3.15 2.88 3.69 5.35 5.14 5.79

35
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Teknis
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Tabel 2.12 Perhitungan Kebutuhan Air Untuk Pola Tanam Padi - Padi – Palawija Wilayah Tulang Bawang & Tubaba

 Kebutuhan air maksimal untuk Padi berdasarkan perhitungan adalah = 12.96mm/hr = 1.5Lt/detik/ha

36
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

2.3.2 Analisa Neraca Air


1. Desa Marga Asri, Tulang Bawang Barat
Tabel 2.13 Data Luas sawah dan Kebutuhan Air Desa Marga Asri, Tulang
Bawang Barat
KEB. AIR KEB AIR
NO LUAS
(DR) /BLOK
BLOK
( Ha ) lt/dtk/Ha lt/dtk
PS 1 1.00 1.50 1.50
PS 2 1.40 1.50 2.10
PS 3 2.90 1.50 4.35
PS 4 3.00 1.50 4.50
PS 5 0.95 1.50 1.43
PS 6 3.50 1.50 5.25
PS 7 3.22 1.50 4.83
PS 8 2.19 1.50 3.29
PS 9 2.28 1.50 3.42
PS 10 3.10 1.50 4.65
PS 11 1.43 1.50 2.15

Tabel 2.15 Data Skema Jaringan PengairanDesa Marga Asri, Tulang


Bawang Barat
Luas Debit P. Pipa
SKEMA JARINGAN A Q P
Ha lt/dtk m
SB >> BPS 1 24.97 37.46 33.80
BPS 1 >> BPS 2 23.97 35.96 76.38
BPS 2 >> BPS 3 22.57 33.86 170.76
BPS 3 >> BPS 4 19.67 29.51 107.90
BPS 4 >> BPS 5 16.67 25.01 221.13
BPS 3 >> BPS 6 15.72 23.58 168.48
BPS 6 >> BPS 7 12.22 18.33 115.70
BPS 7 >> BPS 8 9.00 13.50 217.75
BPS 7 >> BPS 9 6.81 10.22 115.44
BPS 8 >> BPS 10 4.53 6.80 118.76
BPS 9 >> BPS 11 1.43 2.15 121.75

Panjang Total Pipa : 1,467.83

37
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

2. Desa Margodadi, Tanggamus


Tabel 2.14 Data Luas sawah dan Kebutuhan Air Desa Margodadi,
Tanggamus

KEB. KEB
LUAS LUAS LUAS
AIR AIR
NO
BLOK kanan kiri total (DR) /BLOK
( Ha ) ( Ha ) ( Ha ) lt/dtk/Ha lt/dtk
PS 1 2.01 3.21 5.22 1.71 8.92
PS 2 - 2.71 2.71 1.71 4.63
PS 3 1.71 2.39 4.10 1.71 7.01
PS 4 1.68 2.12 3.81 1.71 6.51
PS 5 1.49 1.40 2.89 1.71 4.94
PS 6 2.44 0.89 3.33 1.71 5.70
PS 7 2.72 1.01 3.73 1.71 6.38
PS 8 2.52 1.07 3.59 1.71 6.13
PS 9 1.70 1.54 3.24 1.71 5.55
PS 10 1.55 1.36 2.91 1.71 4.98
PS 11 1.05 0.82 1.86 1.71 3.19

Tabel 2.16 Data Skema Jaringan Pengairan Desa Margodadi, Tanggamus


Luas Debit P. Pipa
SKEMA JARINGAN A Q P
Ha lt/dtk m
SB >> BPS 1 37.39 63.93 80.41
BPS 1 >> BPS 2 32.17 55.01 104.76
BPS 2 >> BPS 3 29.46 50.38 83.55
BPS 3 >> BPS 4 25.36 43.37 96.38
BPS 4 >> BPS 5 21.56 36.86 112.55
BPS 5 >> BPS 6 18.67 31.92 82.96
BPS 6 >> BPS 7 15.34 26.22 88.02
BPS 7 >> BPS 8 11.60 19.84 70.71
BPS 8 >> BPS 9 8.02 13.71 99.15
BPS 9 >> BPS 10 4.77 8.17 84.52
BPS 10 >> BPS 11 1.86 3.19 73.05

Panjang Total Pipa : 818.51

38
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

3. Desa Gedung Cahaya Kuningan, Pesisir Barat


Tabel 2.17 Data Luas sawah dan Kebutuhan Air Desa Gd Cahaya
Kuningan Pesisir Barat
KEB. AIR KEB AIR
LUAS
NO BLOK (DR) /BLOK
( Ha ) lt/dtk/Ha lt/dtk
PS 1A 2.08 1.71 3.56
PS 1 0.71 1.71 1.21
PS 2 0.38 1.71 0.65
PS 3 0.22 1.71 0.38
PS 4 0.40 1.71 0.68
PS 5 0.41 1.71 0.70
PS 6 0.36 1.71 0.62
PS 7 0.85 1.71 1.45
PS 8 0.39 1.71 0.67
PS 9 0.36 1.71 0.62
Luas Total 6.16

Tabel 2.18 Data Skema Jaringan Pengairan Desa Gd Cahaya Kuningan


Pesisir Barat
Luas Debit P. Pipa
SKEMA JARINGAN A Q P
Ha lt/dtk m
BPS 1 BPS 1A 2.08 3.56 171.20
SB >> BPS 1 4.08 10.53 189.10
SB >> BPS 2 3.37 5.76 127.48
BPS 2 >> BPS 3 2.99 5.11 173.44
BPS 3 >> BPS 4 2.77 4.74 36.46
BPS 4 >> BPS 5 2.37 4.05 115.32
BPS 5 >> BPS 6 1.96 3.35 66.96
BPS 6 >> BPS 7 5.13 2.74 92.75
BPS 7 >> BPS 8 3.42 1.28 82.46
BPS 8 >> BPS 9 0.36 0.62 133.89
Panjang Total Pipa : 1,189.04

39
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

4. Desa Penawar Baru, Tulang Bawang


Tabel 2.19 Data Luas sawah dan Kebutuhan Air Desa Penawar baru Tulang
Bawang

KEB. KEB
LUAS LUAS LUAS
AIR AIR
NO
BLOK kanan kiri total (DR) /BLOK
( Ha ) ( Ha ) ( Ha ) lt/dtk/Ha lt/dtk

PS 1
0.60 0.89 1.49 1.50 2.24
PS 2
1.71 0.78 2.49 1.50 3.74
PS 3
1.23 1.43 2.67 1.50 4.00
PS 4
1.51 2.10 3.61 1.50 5.42
PS 5
2.04 1.88 3.93 1.50 5.89
PS 6
1.74 1.55 3.30 1.50 4.94
PS 7
1.73 1.91 3.65 1.50 5.47
PS 8
1.54 2.28 3.83 1.50 5.74
PS 9
1.73 2.82 4.55 1.50 6.83

Tabel 2.20 Data Skema Jaringan Pengairan Penawar baru Tulang Bawang
Luas Debit P. Pipa
SKEMA JARINGAN A Q P
Ha lt/dtk m
BPS 2 >> BPS 1 29.51 44.27 159.77
SB >> BPS 2 28.02 42.03 162.28
SB >> BPS 3 25.53 38.30 119.55
BPS 3 >> BPS 4 22.86 34.30 183.27
BPS 4 >> BPS 5 19.25 28.87 138.98
BPS 3 >> BPS 6 15.32 22.98 128.84
BPS 6 >> BPS 7 12.03 18.04 110.45
BPS 7 >> BPS 8 8.38 12.57 116.20
BPS 7 >> BPS 9 4.55 6.83 146.78
Panjang Total Pipa : 1,266.11

40
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

2.3.2 Schedule Pembagian Air


Schedule atau jadwal pemberian air harus diatur dalam penggunaan pompa
untuk mengairi petak petak sawah, sehingga para petani bias berbagi air
dengan rata dan menghemat air yang ada dalam tanah diwilayahnya masing
masing guna kelanjutan dan kelangsungan pertanian umumnya dan jenis
vairetas padi pada khususnya

Contoh kebutuhan air rata2 secara umum di Indonesia pada iklim tropis dengan
jenis tanaman padi dan varietas unggul dalam 1 hektarnya adalah :
Pelumpuran sawah 100 mm
Penggenangan 50 mm
Pergantian Evaporasi 180 mm / 30 hari
Maka jumlah kebutuhan air total adalah :
100 + 50 + 180 = 330 mm/30hari = 11 mm setiap harinya

Sedangkan kebutuhan air berdasarkan periode atau tata cara tanam padi
adalah sebagai berikut :

1. Desa Marga Asri, Tulang Bawang Barat


Tabel 2.21 Tahapan Pengairan Tanaman Padi Desa Marga Asri
Tanaman Padi

NO Tahapan Periode Keb Air Hari ke

Hari Ltr/dtk mm/ha

1 Penyiapan Lahan/Pembibitan

- Pengolahan Tanah ( Bajak/ngluku ) 21 1.42 7.95 0 - 21

- Perataan Tanah ( Nggaru ) 10 1.50 8.42 21 - 31

- Penanaman ( Nandur ) 5 0.30 1.66 31 - 36

2 Tanam s/d Primordial (pemupukan 1) 5 0.33 1.83 36 - 41

3 Primordial s/d Bunga (pemupukan 2) 20 0.33 1.83 41 - 61

4 Bunga 10 % s/d Penuh 25 0.05 0.26 61 - 86

5 Bunga Penuh s/d Pemasakan 20 -0.20 -1.15 86 - 106

6 Pemasakan s/d Panen 10 -0.35 -0.46 106 - 116

41
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Tabel 2.22 Pengoperasian Pompa Air Submersible ( Kebutuhan Air Maksimal ) Desa
Marga Asri
KEB. KEB
KEB. KEB. 4 MINGGU
AIR AIR
LUAS AIR TOT
NO
(DR) /BLOK TOTAL WAKTU Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
BLOK
( Ha ) lt/dtk/Ha lt/dtk (liter) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam)

PS 1 1.00 1.50 1.50 84,214 16 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

PS 2 1.40 1.50 2.10 117,899 22 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7

PS 3 2.90 1.50 4.35 244,220 45 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5

PS 4 3.00 1.50 4.50 252,641 47 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6

PS 5 0.95 1.50 1.42 80,003 15 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

PS 6 3.50 1.50 5.25 294,748 55 1.8 1.8 1.8 1.8 1.8 1.8 1.8

PS 7 3.22 1.50 4.83 271,168 50 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7

PS 8 2.19 1.50 3.28 184,428 34 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1

PS 9 2.28 1.50 3.42 192,007 36 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2

PS 10 3.10 1.50 4.65 261,063 48 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6

PS 11 1.43 1.50 2.14 120,426 22 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7

JUMLAH TOTAL WAKTU 390 13.0 13.0 13.0 13.0 13.0 13.0 13.0

2. Desa Gedung Cahaya Kuningan, Pesisir Barat


Tabel 2.23 Tahapan Pengairan Tanaman Padi Desa Gedung Cahaya Kuningan
Tanaman Padi

NO Tahapan Periode Keb Air Hari ke

Hari Ltr/dtk mm/ha

1 Penyiapan Lahan/Pembibitan

- Pengolahan Tanah ( Bajak/ngluku ) 30 1.71 9.60 0 - 30

- Perataan Tanah ( Nggaru ) 5 1.68 9.45 30 - 35

- Penanaman ( Nandur ) 5 0.68 3.80 35 - 40

2 Tanam s/d Primordial (pemupukan 1) 5 0.70 3.91 40 - 45

3 Primordial s/d Bunga (pemupukan 2) 20 0.46 2.56 45 - 65

4 Bunga 10 % s/d Penuh 25 0.31 0.53 65 - 90

5 Bunga Penuh s/d Pemasakan 20 0.22 1.26 90 - 110

6 Pemasakan s/d Panen 10 0.00 0.00 110 - 120

42
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Tabel 2.24 Pengoperasian Pompa Air Submersible ( Kebutuhan Air Maksimal ) Padi
Desa Gedung Cahaya Kuningan
KEB. AIR KEB AIR KEB. AIR KEB. 2 MINGGU
NO LUAS TOT
(DR) /BLOK TOTAL Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
BLOK WAKTU
( Ha ) lt/dtk/Ha lt/dtk (liter) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam)

PS 1A 2.08 1.71 3.56 196,578 32 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3 2.3

PS 1 0.71 1.71 1.21 67,101 11 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
PS 2 0.38 1.71 0.65 35,913 6 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4
PS 3 0.22 1.71 0.38 20,792 3 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2

PS 4 0.40 1.71 0.68 37,803 6 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4
PS 5 0.41 1.71 0.70 38,748 6 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4
PS 6 0.36 1.71 0.62 34,023 6 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4
PS 7 0.85 1.71 1.45 80,332 13 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9

PS 8 0.39 1.71 0.67 36,858 6 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4

PS 9 0.36 1.71 0.62 34,023 6 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4

JUMLAH TOTAL WAKTU 95 6.8 6.8 6.8 6.8 6.8 6.8 6.8

3. Desa Penawar baru, Tulang Bawang


Tabel 2.25 Tahapan Pengairan Tanaman Padi Desa Penawar baru
Tanaman Padi

NO Tahapan Periode Keb Air Hari ke

Hari Ltr/dtk mm/ha

1 Penyiapan Lahan/Pembibitan

- Pengolahan Tanah ( Bajak/ngluku ) 35 1.42 7.95 0 - 35

- Perataan Tanah ( Nggaru ) 5 1.50 8.42 35 - 40

- Penanaman ( Nandur ) 5 0.30 1.66 40 - 45

2 Tanam s/d Primordial (pemupukan 1) 5 0.33 1.83 45 - 50

3 Primordial s/d Bunga (pemupukan 2) 20 0.33 1.83 50 - 70

4 Bunga 10 % s/d Penuh 25 0.05 0.26 70 - 95

5 Bunga Penuh s/d Pemasakan 20 -0.20 -1.15 95 - 115

6 Pemasakan s/d Panen 10 -0.35 -0.46 115 - 125

43
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Tabel 2.26 Pengoperasian Pompa Air Submersible ( Kebutuhan Air Maksimal) Desa
Penawar baru
KEB. KEB
KEB. KEB. 35 Hari
AIR AIR
LUAS AIR TOT
NO
(DR) /BLOK TOTAL WAKTU Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
BLOK
( Ha ) lt/dtk/Ha lt/dtk (liter) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam)

PS 1 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7


1.49 1.50 2.24 125,747 23
PS 2 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1
2.49 1.50 3.74 209,805 39
PS 3 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2
2.67 1.50 4.00 224,479 42
PS 4 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6
3.61 1.50 5.42 304,421 56
PS 5 1.8 1.8 1.8 1.8 1.8 1.8 1.8
3.93 1.50 5.89 330,917 61
PS 6 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
3.30 1.50 4.94 277,484 51
PS 7 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6
3.65 1.50 5.47 307,203 57
PS 8 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7 1.7
3.83 1.50 5.74 322,195 60
PS 9 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0
4.55 1.50 6.83 383,304 71
JUMLAH TOTAL WAKTU 13.2 13.2 13.2 13.2 13.2 13.2 13.2
460

4. Desa Margodadi, Tanggamus


Tabel 2.27 Tahapan Pengairan Tanaman Padi Desa Penawar baru
Tanaman Padi

NO Tahapan Periode Keb Air Hari ke

Hari Ltr/dtk mm/ha

1 Penyiapan Lahan/Pembibitan

- Pengolahan Tanah ( Bajak/ngluku ) 30 1.71 9.60 0 - 30

- Perataan Tanah ( Nggaru ) 5 1.68 9.45 30 - 35

- Penanaman ( Nandur ) 5 0.68 3.80 35 - 40

2 Tanam s/d Primordial (pemupukan 1) 5 0.69 3.90 40 - 45

3 Primordial s/d Bunga (pemupukan 2) 20 0.46 2.56 45 - 65

4 Bunga 10 % s/d Penuh 25 0.31 1.72 65 - 90

5 Bunga Penuh s/d Pemasakan 20 0.09 0.51 90 - 110

6 Pemasakan s/d Panen 10 0.00 0.00 110 - 120

44
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Tabel 2.28 Pengoperasian Pompa Air Submersible ( Kebutuhan Air Maksimal ) Desa
Maargodadi
KEB. KEB
KEB. KEB. 5+ MINGGU (40hari)
AIR AIR
LUAS AIR TOT
NO
(DR) /BLOK TOTAL WAKTU Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
BLOK
( Ha ) lt/dtk/Ha lt/dtk (liter) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam) (Jam)

PS 1 5.22 1.71 8.92 501,020 81 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0

PS 2 2.71 1.71 4.63 259,910 42 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1

PS 3 4.10 1.71 7.01 393,689 64 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6

PS 4 3.81 1.71 6.51 365,781 59 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5

PS 5 2.89 1.71 4.94 277,192 45 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1

PS 6 3.33 1.71 5.70 320,101 52 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3

PS 7 3.73 1.71 6.38 358,341 58 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5

PS 8 3.59 1.71 6.13 344,392 56 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4 1.4

PS 9 3.24 1.71 5.55 311,449 51 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3 1.3

PS 10 2.91 1.71 4.98 279,638 45 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1

PS 11 1.86 1.71 3.19 178,912 29 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7

JUMLAH TOTAL WAKTU 583 14.6 14.6 14.6 14.6 14.6 14.6 14.6

45
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

2.3.2 Kapasitas Pompa Air Submersible

Gambar 2.4 Mekanisme Pompa Subsmersible

Sistem jalur perpipaan ditanam pada kedalaman 0,5-1 m di bawah muka tanah.
Material pipa dari PVC yang mampu menahan tekanan sebesar antara 2,5
kg/cm2 - 5 kg/cm2 ,sedang ukuran diameter pipa disesuaikan dengan debit
pemompaan bisa dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 2.29 Diameter Pipa

No. Diameter Pipa (inchi) Debit Pemompaan (l/det)


1. 8 20 – 25
2. 6 15 – 20
3. 4 12 – 15

46
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Berikut Gambar Penampang dari masing masing lokasi dan wilayah :

Gambar 2.5 Penampang Sumur Bor Subsmersible Desa Marga Asri

47
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Gambar 2.6 Penampang Sumur Bor Subsmersible Desa Gd Cahaya


Kuningan

48
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Gambar 2.7 Penampang Sumur Bor Subsmersible Desa Margodadi

49
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Gambar 2.8 Penampang Sumur Bor Subsmersible Desa Pebawar Baru

50
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

2.3.2 Hasil Pengukuran geolistrik

1. Geolistrik Lokasi Kabupaten Tulang Bawang Barat

Tabel 2.30 Data Pengukuran Tahanan Desa Marga Asri

DATA PENGUKURAN TAHANAN JENIS (SCHLUMBERGER)

Titik : TG – 01

Tanggal : 9 agustus 2021


: Desa Marga Asri Kec. Tulang Bawang tengah,
Lokasi
Kab. Tulang Bawang Barat
Koordinat : 4°37'43.06"S, 105° 8'34.85"E

AB/2 MN/2 k Volt mA I mA Rho Ohm m

1,5 0,5 6,25 38 24 9,94

2,5 0,5 18,8 25 41 11,37

4 0,5 49,5 7 25 13,59

6 0,5 112,3 5 36 14,17

8 0,5 200,3 1 18 14,80

10 0,5 313,3 1 25 15,85

12 0,5 451,8 1 27 16,07

15 0,5 706,1 1 33 16,85

20 5 117,8 5 36 17,92

25 5 188,5 5 51 18,64

30 5 274,9 2 36 19,07

40 5 494,8 2 48 19,72

50 5 777,5 1 37 20,89

60 5 1123 1 53 22,47

75 5 867,9 6 195 24,86

100 5 1555 3 200 25,90

125 5 2438 2 180 27,67

150 5 3518 1 169 31,14

51
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Hasil pengolahan data pendugaan geolistrik :

Gambar 2.10 Graphic Vertical Electrical Sounding Desa Marga Asri

52
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Gambar 2.11 Penampang Litologi Desa Marga Asri

53
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

2. Geolistrik Lokasi Kabupaten Tanggamus


:
Tabel2.31 Data Pengukuran Tahanan Desa Margodadi

DATA PENGUKURAN TAHANAN JENIS (SCHLUMBERGER)

Titik : TG - 01

Tanggal : 5 agustus 2021

Lokasi : Desa Margodadi Asri, Kec. Sumber rejo


Kab.Tanggamus

Kordinat : 5°21'50.75"S, 104°41'43.61"E

AB M k Volt I Rho Ohm


/21,5 N/ 0,5 6,25 mA
105 m
35 m
18,78
2 A
2,5 0,5 18,8 33 32 19,30
4 0,5 49,5 12 30 19,65

6 0,5 112,3 7 39 20,89


8 0,5 200,3 8 72 22,22
10 0,5 313,3 5 67 23,23
12 0,5 451,8 3 56 23,88
15 0,5 706,1 2 50 24,67
20 5 117,8 5 23 27,37

25 5 188,5 6 33 31,55
30 5 274,9 6 46 37,44
40 5 494,8 6 70 42,18

50 5 777,5 4 64 54,37
60 5 1123 3 43 67,09
75 5 867,9 5 57 70,28
100 5 1555 2 43 86,29
125 5 2438 2 56 99,78

150 5 3518 2 46 140,87

54
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Gambar 2.13 Graphic Vertical Electrical Sounding Desa Margodadi

55
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Gambar 2.14 Penampang Litologi Desa Margodadi

56
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

3. Geolistrik Lokasi Kabupaten Pesisir Barat


Tabel 2.32 Data Pengukuran Tahanan Desa GD Cahaya Kuningan

DATA PENGUKURAN TAHANAN JENIS (SCHLUMBERGER)

Titik : TG – 01

Tanggal : 13 agustus 2021


: Desa Gedung Cahaya Kuningan Kec. Ngambur
Lokasi
Kab.Pesisir Barat
Koordinat : 5°28'21.57"S, 104°10'43.18"E

AB/2 MN/2 k Volt mA I mA Rho Ohm m

1,5 0,5 6,25 38 24 9,94

2,5 0,5 18,8 25 41 11,37

4 0,5 49,5 7 25 13,59

6 0,5 112,3 5 36 14,17

8 0,5 200,3 1 18 14,80

10 0,5 313,3 1 25 15,85

12 0,5 451,8 1 27 16,07

15 0,5 706,1 1 33 16,85

20 5 117,8 5 36 17,92

25 5 188,5 5 51 18,64

30 5 274,9 2 36 19,07

40 5 494,8 2 48 19,72

50 5 777,5 1 37 20,89

60 5 1123 1 53 22,47

75 5 867,9 6 195 24,86

100 5 1555 3 200 25,90

125 5 2438 2 180 27,67

150 5 3518 1 169 31,14

57
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Gambar 2.16 Graphic Vertical Electrical Sounding Desa GD Cahaya Kuningan

58
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Gambar 2.17 Penampang Litologi Desa GD Cahaya Kuningan

59
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

4. Geolistrik Lokasi Kabupaten Tulang Bawang


Tabel 2.33 Data Pengukuran Tahanan Desa Penawar baru

DATA PENGUKURAN TAHANAN JENIS (SCHLUMBERGER)

Titik : TG - 01

Tanggal : 13 agustus 2021

Lokasi : Desa Penawabaru Kec. Gedung aji

Kab.Tulang bawang

Koordinat UTM : 4°20'8.00"S, 105°19'33.30"E

AB/2 MN/2 k Volt mA I mA Rho Ohm m

1,5 0,5 6,25 29 21 8,58

2,5 0,5 18,8 15 28 10,00

4 0,5 49,5 8 34 11,89

6 0,5 112,3 5 43 12,40

8 0,5 200,3 4 57 13,59

10 0,5 313,3 3 61 14,03

12 0,5 451,8 1 44 14,45

15 0,5 706,1 2 87 15,15

20 5 117,8 3 23 16,31

25 5 188,5 3 33 17,92

30 5 274,9 3 46 19,78

40 5 494,8 3 64 20,44

50 5 777,5 2 66 21,54

60 5 1123 2 87 23,08

75 5 867,9 2 57 24,36

100 5 1555 2 99 27,64

125 5 2438 1 102 30,20

150 5 3518 3 278 33,75

60
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Gambar 2.19 Graphic Vertical Electrical Sounding Desa Penawar baru

61
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Gambar 2.20 Penampang Litologi Desa Penawar baru

62
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

2.3.3 Pemilihan Pompa Submersible

Dari perhitungan kebutuhan air dan kedalaman, maka pompa submersible harus
mampu menghisap/dorong air dengan kedalaman 100m dan kapasitas air yang
dihasilkan minimal 1.5 lt/detik dan material harus stainless steel guna menghindari
korosi pada pompa
Sehingga spesifikasi pompa adalah sebagai berikut :

IQUID
 Pumped liquid : Water
 Liquid max temp : 30 - 40 °C (86 °F)
 Max liquid t at 0.15 m/sec : 30 - 40 °C (86 °F)
 Selected liquid temperature : 20 °C
 Density : 998.2 kg/m³

TECHNICAL
 Pump speed on which pump data are based : 2875 - 2900 rpm
 Actual calculated flow : 5 - 6 m³/h
 Resulting head of the pump : 100 m
 Shaft seal for motor: SIC/SIC - CSA certified
 Approvals on nameplate : CE,EAC - ANSI/NSF 61
certified
 Curve tolerance : ISO9906:2012 3B
 Motor version : T40
 Specification for shaft end : CYLINDRICAL

MATERIALS
 Pump : Stainless steel Corrosion resistant
 Impeller : Stainless steel Corrosion resistant
 Motor : Stainless steel Corrosion resistant

63
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

INSTALLATION:
 Pump outlet : Rp1 1/2
 Motor diameter : 4 inch

ELECTRICAL DATA:
 Rated power - P2: 2.2 kW / 2200VA
 Power (P2) required by pump : 2.2 kW / 2200VA
 Mains frequency : 50 Hz
 Rated voltage : 1 x 220-230 V
 Rated current : 5.75-6.00-6.30 A
 Starting current : 440-450-450 %
 Cos phi - power factor : 0.82-0.76-0.71
 Rated speed : 2840-2860-2870 rpm
 Start. Method : direct-on-line
 Enclosure class (IEC 34-5) : IP68
 Insulation class (IEC 85) :F
 Built-in temp. transmitter : yes
 Windings : Enamelled

OTHERS:
 Minimum efficiency index, MEI ≥ : 0.5
 ErP status : EuP Standalone/Prod.
 Net weight : 26.6 kg (Maks)
 Gross weight : 28.4 kg (Maks)
 Shipping volume : 21.7 m³
 Custom tariff no. : 8413.70.9900

64
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Gambar 2.21 Penampang Pompa Submersible & Pipa Screen LC Carbon

65
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

2.3.4 Perhitungan Listrik Pompa

Listrik yang digunakan pada pompa submersible tersebut diatas adala 2200 watt
1phase 220 v, sehingga kebutuhan meteran listrik dilapangan harus diatas 2200
watt, yaitu menggunakan meteran 3500watt

Dalam penggunaan pompa submersible ini bervariasi tergantung pada aktivitas


atau kegiatan dilapangan / diarea pertanian
a. Perhitungan kebutuhan listrik dan biaya pemakaian
Biaya pemakaian listrik tergantung pada pemakaian pompa tersebut,
sehingga ada kaitannya dengan kebutuhan air dan mekanisme pengairan
dalam bercocok tanam padi
Perhitungan biaya pemakaian listrik perbulannya dhitung atau disesuaikan
per empat (4) bulanan, hal ini menyesuaikan kebutuhan air di sawah dari
mulai pengolahan tanah sampai dengan panen atau satu kali periode
masa tanam.

Berikut Tabel perhitungan kebutuhan dan biaya Listrik per periode tanam
dimasing masing wilayah sumur bor :

Tabel 2.34 Data Perhitungan Kebutuhan dan Biaya Listrik per periode tanam
Desa Gd Cahaya Kuningan Pesisir Barat
Tanam an Padi Kapasitas Biaya 3500VA Total Biaya
Pom pa Periode Pem akaian / Bulan
No. Tahapan Budidaya Padi Luas tot Keb Air Rata2 Subsm ersible /kw h /Bulan

( Ha ) DR (Ltr/dtk) NFR (mm/ha) Jml Air (lt) (Ltr/dtk) Hari ( Jam ) ( kw h ) (Rp) (Rp)

1 Penyiapan Lahan/Pembibitan

- Pengolahan Tanah ( Bajak/ngluku ) 1.71 9.60 591,569.13 30.00 96.66 212.66 1,467.28 312,025.27

- Perataan Tanah ( Nggaru ) 1.68 9.45 582,172.56 5.00

- Penanaman ( Nandur ) 0.68 3.80 233,950.38 5.00


99.24 218.33 1,467.28 320,349.77
2 Tanam s/d Primordial (pemupukan 1) 6.16 0.70 3.91 241,082.38 1.70 5.00

3 Primordial s/d Bunga (pemupukan 2) 0.46 2.56 157,497.82 20.00

4 Bunga 10 % s/d Penuh 0.31 0.53 32,475.46 25.00 10.61 23.35 1,467.28 34,258.59

5 Bunga Penuh s/d Pemasakan 0.22 1.26 77,324.18 20.00


25.27 55.59 1,467.28 81,569.83
6 Pemasakan s/d Panen - - - 10.00

Total Biaya Pem akaian Listrik Sum ur Bor / 4 Bulan ( Perperiode tanam) 748,203.46

66
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Tabel 2.35 Data Perhitungan Kebutuhan dan Biaya Listrik per periode tanam
Desa Marga Asri Tulang Bawang Barat

Tanaman Padi Kapasitas Biaya 3500VA Total Biaya


Pompa Periode Pemakaian / Bulan
No. Tahapan Budidaya Padi Luas tot Keb Air Rata2 Subsmersible /kw h /Bulan

( Ha ) DR (Ltr/dtk) NFR (mm/ha) Jml Air (lt) (Ltr/dtk) Hari ( Jam ) ( kw h ) (Rp) (Rp)

1 Penyiapan Lahan/Pembibitan

- Pengolahan Tanah ( Bajak/ngluku ) 1.42 7.95 1,985,479.24 30.00 324.42 713.73 1,467.28 1,047,248.16

- Perataan Tanah ( Nggaru ) 1.50 8.42 2,102,818.06 5.00

- Penanaman ( Nandur ) 0.30 1.66 415,286.41 5.00


280.56 617.23 1,467.28 905,646.54
2 Tanam s/d Primordial (pemupukan 1) 24.97 0.33 1.83 457,964.30 1.70 5.00

3 Primordial s/d Bunga (pemupukan 2) 0.33 1.83 457,964.30 20.00

4 Bunga 10 % s/d Penuh 0.05 0.26 64,875.49 25.00 21.20 46.64 1,467.28 68,437.62

5 Bunga Penuh s/d Pemasakan 0.05 0.26 64,875.49 20.00


21.20 46.64 1,467.28 68,437.62
6 Pemasakan s/d Panen - - - 10.00

Total Biaya Pemakaian Listrik Sumur Bor / 4 Bulan ( Perperiode tanam) 2,089,769.94

Tabel 2.36 Data Perhitungan Kebutuhan dan Biaya Listrik per periode tanam
Desa Margodadi tanggamus

Tanaman Padi Kapasitas Biaya 3500VA Total Biaya


Pompa Periode Pemakaian / Bulan
No. Tahapan Budidaya Padi Luas tot Keb Air Rata2 Subsmersible /kw h /Bulan

( Ha ) DR (Ltr/dtk) NFR (mm/ha) Jml Air (lt) (Ltr/dtk) Hari ( Jam ) ( kw h ) (Rp) (Rp)

1 Penyiapan Lahan/Pembibitan

- Pengolahan Tanah ( Bajak/ngluku ) 1.71 9.60 3,590,425.63 40.00 586.67 1,290.68 1,467.28 1,893,782.91

- Perataan Tanah ( Nggaru ) 1.68 9.45 3,533,394.81 5.00

- Penanaman ( Nandur ) 0.68 3.80 1,419,921.03 5.00


602.32 1,325.11 1,467.28 1,944,307.05
2 Tanam s/d Primordial (pemupukan 1) 37.39 0.70 3.91 1,463,207.44 1.70 5.00

3 Primordial s/d Bunga (pemupukan 2) 0.46 2.56 955,905.55 20.00

4 Bunga 10 % s/d Penuh 0.31 0.53 197,104.12 25.00 64.41 141.71 1,467.28 207,926.56

5 Bunga Penuh s/d Pemasakan 0.22 1.26 469,305.61 20.00


153.37 337.41 1,467.28 495,073.86
6 Pemasakan s/d Panen - - - 10.00

Total Biaya Pemakaian Listrik Sumur Bor / 4 Bulan ( Perperiode tanam) 4,541,090.37

67
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Tabel 2.37 Data Perhitungan Kebutuhan dan Biaya Listrik per periode tanam
Desa Penawar Baru Tulang Bawang
Tanaman Padi Kapasitas Biaya 3500VA Total Biaya
Pompa Periode Pemakaian / Bulan
No. Tahapan Budidaya Padi Luas tot Keb Air Rata2 Subsmersible /kw h /Bulan

( Ha ) DR (Ltr/dtk) NFR (mm/ha) Jml Air (lt) (Ltr/dtk) Hari ( Jam ) ( kw h ) (Rp) (Rp)

1 Penyiapan Lahan/Pembibitan

- Pengolahan Tanah ( Bajak/ngluku ) 1.42 7.95 2,346,858.35 30.00 383.47 843.64 1,467.28 1,237,858.87

- Perataan Tanah ( Nggaru ) 1.50 8.42 2,485,554.13 5.00

- Penanaman ( Nandur ) 0.30 1.66 490,873.12 5.00


331.62 729.57 1,467.28 1,070,484.20
2 Tanam s/d Primordial (pemupukan 1) 29.51 0.33 1.83 541,318.86 1.70 5.00

3 Primordial s/d Bunga (pemupukan 2) 0.33 1.83 541,318.86 20.00

4 Bunga 10 % s/d Penuh 0.05 0.26 76,683.54 25.00 25.06 55.13 1,467.28 80,894.02

5 Bunga Penuh s/d Pemasakan 0.05 0.26 76,683.54 20.00


25.06 55.13 1,467.28 80,894.02
6 Pemasakan s/d Panen - - - 10.00

Total Biaya Pemakaian Listrik Sumur Bor / 4 Bulan ( Perperiode tanam) 2,470,131.12

2.3 5 Rencana Anggaran Biaya / Engineer Estimate

Perhitungan rencana anggaran biaya adalah hasil akhir dari perhitungan


perencanaan, dimana sebuah perencanaan diketahui biaya pelaksanaan guna
merealisasikan pekerjaaan tersebut, adapun tahapan dalam menghitung atau
meng estimasi rencana anggara biaya adalah :
1. Menentukan harga materian dan pekerjan atau harga upah dan
bahan, dalam hal ini menggunakan basic price di masing masing
kabupaten yang dikeluarkan dinas pengelolaan sumber daya air (PSDA)
Propinsi Lampung tahun 2019
2. Menentukan Analisa perhitungan upah dan bahan yaitu menggunakan
Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Sumber Daya Air
Peraturan mentri PUPR tahun 2016
3. Menghitung Volume Pekerjaan yaitu dihitung dari dimensi2 gambar
perencanaan yang sudah dibuat

68
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

4. Menghitung Rencana Anggaran Biaya yaitu menghitung tiap tiap item


pekerjaan dan kemudian penjumlahan antara volume pekerjaan dan
analisa yang sudah dihitung
5. Merekapitulasi hasil perhitungan sehingga di ketahui biaya per
pekerjaan dan biaya total anggaran biaya dari pekerjaan ini
Adapun nilai total pekerjaan dapat dilihat dari table rekapitulasi dibawah ini
ditiap-tiap wilayah
Tabel 2.38 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya desa GD Cahaya Kuningan

NO URAIAN JUMLAH

I. PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 29,109,094.01

II. PEKERJAAN SUMUR BOR DAN AKSESORISNYA Rp 284,432,548.37

III. PEKERJAAN RESERVOIR / BAK PENAMPUNG 2 UNIT Rp 36,849,544.32

IV. PEKERJAAN INSTALASI JARINGAN PIPA Rp 224,567,359.00

V. PEKERJAAN RUMAH POMPA & JARINGAN LISTRIK Rp 99,705,020.38

VI. PEKERJAAN PAGAR BRC Rp 46,651,748.23

Jumlah Rp 721,315,314.30
PPN 10 % Rp 72,131,531.43
Jumlah + PPN 10 % Rp 793,446,845.73
Dibulatkan Rp 793,446,800.00

Terbilang : Tujuh Ratus Sembilan Puluh Tiga Juta Empat Ratus Empat Puluh Enam Ribu Delapan Ratus Rupiah

Tabel 2.39 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya desa Marga Asri

NO URAIAN JUMLAH

I. PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 31,780,347.24

II. PEKERJAAN SUMUR BOR DAN AKSESORISNYA Rp 249,638,576.47

III. PEKERJAAN RESERVOIR / BAK PENAMPUNG Rp 26,691,359.07

IV. PEKERJAAN INSTALASI JARINGAN PIPA Rp 221,468,828.89

V. PEKERJAAN RUMAH POMPA & JARINGAN LISTRIK Rp 59,915,123.30

VI. PEKERJAAN PAGAR BRC Rp 41,259,461.03

Jumlah Rp 630,753,696.00
PPN 10 % Rp 63,075,369.60
Jumlah + PPN 10 % Rp 693,829,065.60
Dibulatkan Rp 693,800,000.00

Terbilang : Enam Ratus Sembilan Puluh Tiga Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah

69
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Tabel 2..40 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya desa Margodadi

NO URAIAN JUMLAH

I. PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 29,423,543.28

II. PEKERJAAN SUMUR BOR DAN AKSESORISNYA Rp 252,002,812.94

III. PEKERJAAN RESERVOIR / BAK PENAMPUNG Rp 29,553,786.62

IV. PEKERJAAN INSTALASI JARINGAN PIPA Rp 162,776,649.76

V. PEKERJAAN RUMAH POMPA & JARINGAN LISTRIK Rp 50,338,861.98

VI. PEKERJAAN PAGAR BRC Rp 40,685,082.47

Jumlah Rp 564,780,737.04
PPN 10 % Rp 56,478,073.70
Jumlah + PPN 10 % Rp 621,258,810.75
Dibulatkan Rp 621,200,000.00

Terbilang : Enam Ratus Dua Puluh Satu Juta Dua Ratus Ribu Rupiah

Tabel 2.41 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya desa Penawar Baru

NO URAIAN JUMLAH

I. PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 32,394,992.02

II. PEKERJAAN SUMUR BOR DAN AKSESORISNYA Rp 280,715,714.91

III. PEKERJAAN RESERVOIR / BAK PENAMPUNG Rp 28,738,528.39

IV. PEKERJAAN INSTALASI JARINGAN PIPA Rp 176,381,370.87

V. PEKERJAAN RUMAH POMPA & JARINGAN LISTRIK Rp 92,335,356.21

VI. PEKERJAAN PAGAR BRC Rp 43,364,150.12

Jumlah Rp 653,930,112.51
PPN 10 % Rp 65,393,011.25
Jumlah + PPN 10 % Rp 719,323,123.76
Dibulatkan Rp 719,300,000.00

Terbilang : Tujuh Ratus Sembilan Belas Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah

70
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Tabel 2.42 Lampiran perhitungan backup data volume pekerjaan

BACK UP DATA VOLUME PEKERJAAN

KEGIATAN : PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PENYEDIAAN AIR BAKU

NAMA PEKERJAAN : PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PENYEDIAAN AIR BAKU

No. URAIAN/ITEM PEKERJAAN GAMBAR RENCANA PERHITUNGAN VOLUME

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1 Sewa Direksi Keet Jumlah lama penyewaan dalam bulan 3.00 Bulan

2 Papan Nama Pekerjaan Jml Papan nama 1.00 Unit

3 Pengukuran Ulang dan Pemasangan Profil Panjang Jaringan Pipa 1,189.04 M'

Laporan (Laporan harian, mingguan, bulanan,


4 Jumlah Laporan 10.00 Set
SMK2)

5 As Built Drawing Ls 1.00 Set

6 Mobilisasi dan Demobilisasi alat Ls 1.00 Ls

7 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Ls 1.00 Ls

II. PEKERJAAN SUMUR BOR DAN AKSESORISNYA

A Pekerjaan Pengeboran

Pekerjaan Pengeboran ø 8 3/4'', Kedalaman


1 Total Kedalaman 100.00 m'
100 meter

Pekerjaan Reaming ø 8 3/4 - 12", Kedalaman


2 Total Kedalaman 100.00 m'
100 meter

Pengadaan dan Pemasangan Pipa LC Screen


3 Kedalaman Pipa screen 35.00 m'
(Saringan) ø 6"

Pengadaan dan Pemasangan Gravel Pack Dia. 3-


4 Kedalaman P screen x keliling x ketebalan 35.00 x 0.065 2.28 m3
6 mm

5 Reducer PVC ø 8 - 6" (Pipa Screen ke Cassing) Material pabrikan 1.00 Bh

Pengadaan dan Pemasangan Pipa Cassing Pipa


6 Total kedalaman - kedalaman screen 100.00 - 35.00 65.00 m'
Black Steel ø 8"

Pekerjaan Beton Grouting untuk Dinding Sumur


7 keliling grouting x ketebalan x Panjang 3.14 x 0.3048 x 0.05 x 35.00 1.67 m3
Bor (K-125)

Pengadaan dan Pemasangan Pipa Naik/Hisap


8 Kedalaman ( Panjang Pipa Hisap ) 65.00 m'
PVC ø 2"
Pengadaan dan Pemasangan Pompa
9 Jumlah Material Pabrikan ( Pompa Subsmersible )
Submersible 2,2 kW / 3 PK
- Listrik1 Phase - 220 volt - Listrik1 Phase - 220 volt
- Cassing Stainleest - Cassing Stainleest
1.00 Unit
- Daya 2200 Watt - Daya 2200 Watt
- Debit 5 - 6 m3/h - Debit 5 - 6 m3/h
- Min Head 100 m - Min Head 100 m
- Motor 3 Hp - Motor 3 Hp
Pengadaan Kabel NYY 3x 2,5 mm supreme
10 Panjang dari mesin ke sumber listrik 45 + 10 55.00 m'
(Kabel Pompa)

11 Pengadaan dan Pemasangan Otomatis Pompa Ls 1.00 Unit

12 Pekerjaan Pencucian Sumur LS 5.00 Jam

13 Pekerjaan Uji Pemompaan LS 12.00 Jam

B Aksesoris Sumur Bor

1 Pipa Inlet PVC ø 2" (Sumur ke Reservoir) Jumlah Pipa Inlet PVC ø 2" (Sumur ke Reservoir) 8.00 m'

2 Elbow PVC ø 2" (Acc Pipa Hisap)Ø Jumlah Elbow PVC ø 2" (Acc Pipa Hisap)Ø 3.00 Bh

3 Elbow PVC ø 2" (Acc Pipa Inlet) Jumlah Elbow PVC ø 2" (Acc Pipa Inlet) 2.00 Bh

4 Elbow PVC ø 2" (Acc Pipa Outlet) Jumlah Elbow PVC ø 2" (Acc Pipa Outlet) 2.00 Bh

5 Double Neple ø 2" (Acc Pipa Hisap) Jumlah Double Neple ø 2" (Acc Pipa Hisap) 1.00 Bh

6 Shock Drat PVC ø 2" Jumlah Shock Drat PVC ø 2" 4.00 Bh

7 Tee PVC ø 2" Jumlah Tee PVC ø 2" 1.00 Bh

8 Stop Kran ø 2" dengan aksesorisnya Jumlah Stop Kran ø 2" dengan aksesorisnya 2.00 Bh

9 Watermeter kuningan 2" + aksesoris Jumlah Watermeter kuningan 2" + aksesoris 1.00 Bh

71
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

C Pekerjaan Boks Kepala Sumur

1 Pekerjaan Galian Tanah Box Sumur Kedalaman x luas kpl sumur 0.20 x 1.00 x 1.00 0.20 m3

2 Pekerjaan Pasangan Batu Bata Adk. 1:4 Tinngi x Tebal x P. pas bata 0.75 x 0.15 x 4.00 0.45 m3

3 Pekerjaan Timbunan Tanah Kembali 0.20 m3

Pekerjaan Beton Lantai Box Lubang Sumur, Adk.


4 Tebal x Luas penampang 0.10 x 1.00 x 1.00 0.10 m3
1:3:5

5 Pekerjaan Plesteran, Adk. 1:4 P dinding x T dinding (Luar dalam) 4.00 x 0.65 + 2.80 x 0.65 4.42 m2

6 Pekerjaan Acian, Adk. 1:4 = pek Plestersan 4.42 m2

7 Pekerjaan Beton Bertulang Tutup Box

- Pekerjaan Beton K-175 Ketebalan beton x luas penampang 0.08 x 1.00 0.08 m3

- Pekerjaan Pembesian Kubikasi Beton x 100kg besi/kubik 0.08 x 100.00 8.00 Kg

- Pekerjaan Bekisting luas penampang + Luas sisi 1.00 + 0.32 1.32 m2

- Pekerjaan Bongkar Bekisting luas penampang + Luas sisi 1.00 + 0.32 1.32 m2

8 Tarikan Tutup Box, Besi Dia. 16 mm Jumlah tarikan 2.00 Unit

III. PEKERJAAN RESERVOIR / BAK PENAMPUNG

1 Pekerjaan Galian Tanah Pondasi Luas Penampang galian x P. Galian 0.95 x 2.85 x 2.85 7.72 m3

2 Pekerjaan Pasir padat Luas Penampang x P. Pasir padat 0.1 x 2.85 x 2.85 0.81 m3

3 Pekerjaan Timbunan Tanah Kembali 1/4 Galian 1.93 m3

Pekerjaan mengangkut sisa hasil galian


4 Ga;ian - timbunan 7.72 - 1.93 5.79 m3
(dibuang disekitar)

5 Pekerjaan Beton Bertulang K-175 (Sloof)

- Pekerjaan Beton K-175 Luas penampang sloof x p sloof 0.25 x 0.25 x 8.00 0.50 m3

- Pekerjaan Pembesian Kubikasi beton x 100kg besi 0.50 x 100.00 50.00 Kg

- Pekerjaan Bekisting luas 2 sisi soof 0.25 x 8.00 x 2.00 4.00 m2

- Pekerjaan Bongkar Bekisting luas 2 sisi soof 4.00 m2

6 Pekerjaan Beton Bertulang K-175 (Kolom)

- Pekerjaan Beton K-175 Luas penampang kolom x P. kolom x jml kolom 0.06 x 2.00 x 4.00 0.50 m3

- Pekerjaan Pembesian Kubikasi beton x 100kg besi 0.50 x 100.00 50.00 Kg

- Pekerjaan Bekisting luas 4 sisi kolom * Jml Kolom 2.00 x 4.00 8.00 m2

- Pekerjaan Bongkar Bekisting luas 4 sisi kolom * Jml Kolom 8.00 m2

6 Pekerjaan Beton Bertulang K-175 (Kolom)

- Pekerjaan Beton K-175 Luas penampang Balo x P. Balok 0.25 x 0.25 x 8.00 0.50 m3

- Pekerjaan Pembesian Kubikasi beton x 100kg besi 0.50 x 100.00 50.00 Kg

- Pekerjaan Bekisting luas 4 sisi Balok * P balok 2.00 x 8.00 16.00 m2

- Pekerjaan Bongkar Bekisting luas 4 sisi Balok * P balok 16.00 m2

7 Pekerjaan Beton Bertulang K-175 (Lantai)

- Pekerjaan Beton K-175 Luas Lantai x Tebal Beton 4.62 x 0.15 0.69 m3

- Pekerjaan Pembesian Kubikasi Beton x 100kg besi 0.69 x 100.00 69.34 Kg

- Pekerjaan Bekisting Luas Lantai 4.62 m2

- Pekerjaan Bongkar Bekisting Luas Lantai 4.62 m2

- Perancah Bekisting (Dolken) Luas Lantai 4.62 m2

- Pekerjaan Bongkar Bekisting Luas Lantai 4.62 m2

8 Pekerjaan Beton Bertulang K-175 (Dinding)

- Pekerjaan Beton K-175 Luas dinding 4 sisi x tebal dinding 8.00 x 0.15 1.20 m3

- Pekerjaan Pembesian Kubikasi Beton x 100kg besi 1.20 x 100.00 120.00 Kg

- Pekerjaan Bekisting Luas dinding 4 sisi luar dalam 8.00 m2

- Pekerjaan Bongkar Bekisting Luas dinding 4 sisi luar dalam 8.00 m2

9 Pekerjaan Beton Bertulang K-175 (Penutup)

- Pekerjaan Beton K-175 Ketebalan beton x luas penampang 0.08 x 2.15 0.17 m3

- Pekerjaan Pembesian Kubikasi Beton x 100kg besi/kubik 0.17 x 100.00 17.20 Kg

- Pekerjaan Bekisting luas penampang + Luas sisi 2.15 + 0.32 2.47 m2

- Pekerjaan Bongkar Bekisting Ketebalan beton x luas penampang 0.08 x 2.15 2.23 m2

Tarikan Tutup Box, Besi Dia. 16 mm Jumlah tarikan 1.00 Unit

10 Pekerjaan Pasangan Batu Belah Adk. 1:4 Luas penampang pondasi x p pondasi 1.56 x 2.85 4.45 m3

11 Pekerjaan Acian Lantai dan Dinding Luas dinding luar dalam + Luas lantai 20.64 + 4.62 25.26 m2

12 Pengadaan dan Pemasangan Pipa PVC ø 4 " Panjang pipa 7.00 m'

13 Gate Valve ø 4" dan kelengkapannya Jumlah Gate Valve ø 4" dan kelengkapannya 1.00 Bh

IV. PEKERJAAN INSTALASI JARINGAN PIPA

A Pekerjaan Instalasi Jaringan Pipa

1 Pekerjaan Galian Tanah P. Pipa x Luas galian - vol gali box bagi 1,189.04 x 0.30 x 0.80 - 5.58 285.37 m3

Pekerjaan Timbunan Pasir Sebagai Bahan


2 P. Pipa x Luas Pasir - vol gali box bagi 1,189.04 x 0.05 x 0.30 - 5.58 12.26 m3
Pengisi

3 Pekerjaan Timbunan Tanah Kembali Vol galian tanah - Vol pasir 273.11 m3

Pengadaan dan Pemasangan Pipa PVC Dia. 4"


4 Panjang Jaringan Pipa 1,189.04 m'
(Jaringan Pipa)

5 Elbow Dia. 4" (Jaringan Pipa) Jumlah Elbow Dia. 4" (Jaringan Pipa) 35.00 Bh

72
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

B Pekerjaan Boks Bagi

1 Pekerjaan Galian Tanah Luas x kedalaman x jml box bagi 1.30 x 1.30 x 0.30 x 11.00 5.58 m3

2 Pekerjaan Timbunan Tanah Kembali 1/4 Galian 1.39 m3

3 Pekerjaan Lantai Beton Adk. 1:3:5 Luas x Ketebalan x Jml box bagi 1.00 x 0.03 x 11.00 0.33 m3

4 Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Adk. 1:4 Luas dinding x Ketebalan x Jml Box bagi 4.00 x 0.15 11.00 6.60 m3

5 Pekerjaan Pasangan Batu Belah Adk. 1:4 LuasPondasi x P. Pondasi x Jml Box bagi 0.20 x 1.00 x 11.00 2.15 m3

6 Pekerjaan Plesteran, Adk. 1:4 Luas dinding luar dalam x Jml box 8.00 x 11.00 88.00 m2

7 Pekerjaan Acian, Adk. 1:4 Luas dinding luar dalam x Jml box 8.00 x 11.00 88.00 m2

8 Pekerjaan Beton Bertulang Tutup Boks Bagi

- Pekerjaan Beton K-175 Luas penampang x ketebala 1.69 x 0.50 0.85 m3

- Pekerjaan Pembesian Kubikasi vol beton x 100kg 0.85 x 100.00 84.50 Kg

- Pekerjaan Bekisting Luas penampang 1.69 m2

- Pekerjaan Bongkar Bekisting Luas penampang 1.69 m2

9 Stop Kran ø 4" dengan aksesorisnya Jumlah Stop Kran ø 4" dengan aksesorisnya x Jml box bagi 1.00 x 11.00 11.00 Bh

10 Pasangan Gembok & Rantai Box Bagi Jumlah Box Bagi 10.00 Set

V. PEKERJAAN RUMAH POMPA

1 Pekerjaan Galian Tanah Biasa Luas Galian x P. galian 0.65 x 0.60 x 2.00 0.78 m3

2 Pekerjaan Urugan tanah kembali 1/4 vol galian 0.20 m3

Pekerjaan mengangkut sisa hasil galian


3 Vol galian tanah - Vol Timbunan 0.59 m3
(dibuang disekitar)

Pekerjaan Pondasi Pasangan Batu Belah Adk.


4 Luas Pondasi x P. Ponddasi 0.32 x 2.00 0.64 m3
1:4

5 Pasangan Batu Kosong Luas Pas x P. Pasangan 0.07 x 2.00 0.13 m3

6 Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Adk. 1:4 L. dinding - L. roster & pintu x t dinding 30.80 - 4.44 x 0.15 3.95 m3

7 Pekerjaan Plesteran, Adk. 1:4 L. dinding - L. roster & pintu + Luas Profil 30.80 - 4.44 + 3.00 23.36 m2

8 Pekerjaan Acian, Adk 1:4 L. dinding - L. roster & pintu + Luas Profil 30.80 - 4.44 + 3.00 23.36 m2

Pekerjaan Beton untuk Lantai dan Rabat , Adk


9 Lebar Rabat x P. Rabat x Tebal 0.30 x 9.20 x 0.22 0.61 m3
1:3:5 (K-125)

Pekerjaan Beton Bertulang (Sloof, Kolom, Balok,


10
Atap, Listplank)

P/t Jml Item A Tot 3.01 m3

Kolom 15x15 3.85 x 11.00 x 0.02 = 0.95

sloof 15 x 15 9.00 x 0.02 = 0.20


- Pekerjaan Beton K-175
Balok 15 x 20 12.00 x 0.02 = 0.24

Plat t 12 0.12 x 5.76 = 0.69

Listplank 8.80 x 0.10 = 0.88

Plat Kanopi 0.36 x 0.10 = 0.04

- Pekerjaan Pembesian Vol Kubikasi Beton x 100kg 3.01 x 100.00 300.56 Kg

Kolom 15x15 3.85 x 12.00 x 46.20 67.92 m2

sloof 15 x 15 9.00 x 0.02 x 0.20

- Bekisting Lantai beton biasa dengan multiplek Balok 15 x 20 12.00 x 0.55 x 6.60
12 mm (TP) Plat t 12 2.40 x 2.40 x 5.76

Listplank 8.80

Plat Kanopi 0.36

- Perancah bekisting (Dolken) = vol bekisting 67.92 m2

11 Bongkar Bekisting dan Pembersihan Puing = vol bekisting 67.92 m2

12 Pekerjaan Pintu

- Pekerjaan Pembuatan dan Pemasangan Kusen


dimensi kusen x p kusen 7/14 0.070 + 0.14 + 6.20 0.06 m3
Kayu Kelas II

- Pekerjaan Daun Pintu daun pintu panel, kayu


Luas Pintu PxL 1.20 x 2.50 3.00 m2
kelas II

- Pekerjaan Engsel Pintu (stenlist) Jumlah Engesl 3.00 Buah

- Pekerjaan Kunci Pintu + Handel Jumlah Handel + Kunci 1.00 Set

- Pekerjaan Pengecatan Kusen Pintu dan


Luas 3 sisi Kusen x p kusen 0.28 x 6.20 1.74 m2
Jendela

13 Pekerjaan Listrik

- Pasang Instalasi Jumlah titik 4.00 Titik

- Pengadaan dan Pemasangan Lampu LED 9


Jumlah Titik Lampu 2.00 Unit
Watt+Fitting

- Pengadaan dan Pemasangan Stop Kontak Jumlah Stop Kontak 1.00 Buah

- Pengadaan dan Pemasangan Saklar Dobel Jumlah Saklar 1.00 Buah

- Pengadaan dan pemasangan Box Panel Uk 60


Jumlah Box Panel 1.00 Buah
x 40 x 20 cm

73
P T. R ama S u mb er Tek n ik
Laporan Akhir
Penyusunan DED Pembangunan Penyediaan Air Baku

Pemasangan dinding terawang (rooster)


14 Luas Roster PxL 0.24 x 6.00 1.44 m2
12x11x24 campuran 1SP :4PP

15 Pekerjaan Pengecatan Tembok Luas Dinding + L. Lisplank - L Rooster-Lpintu 30.80 - 4.44 + 3.00 29.36 m2

Penyambungan daya listrik 3500 Watt (Pasca


16 LS PLN Mobile daya 3500watt 1.00 Ls
Bayar/Token)

Biaya Penarikan Kabel Twisted, Pembuatan SLO,


17 LS Jasa pemasangan 1.00 Ls
dan perlengkapan lainnya

18 Pengadaan Kabel Twisted 2 x 2,5 Panjang Kabel ke Sumur Bor 550.00 m'

19 Pasangan Tiang Listrik Octagonal

- Pengadaan & Pas Tiang listrik octagonal 6"


Jumlah Tiang Oktagonal Hotdip 11.00 bh
reduce 4" (6m)

- Galian tanah pondasi setempat Luas Penampang x Kedalaman x jml 0.50 x 0.50 x 0.50 x 11.00 1.38 m3

- Cor Beton K175 pondasi setempat L Penampang Pondasi X kedalaman x jml 0.50 x 0.50 x 0.70 x 11.00 1.93 m3

VI. PEKERJAAN PAGAR BRC

1 Pekerjaan Galian Tanah Biasa Luas penampang gali x panjang galian 0.45 x 40 18.00 m3

2 Pekerjaan Urugan tanah kembali 1/4 vol galian 18.00 / 4 4.50 m3

Pekerjaan mengangkut sisa hasil galian


3 Sisa Urugan 18.00 - 4.50 13.50 m3
(dibuang disekitar)

Pekerjaan Pondasi Pasangan Batu Belah Adk.


4 Luas penampang Pond x P pondasi 0.34 x 40 13.50 m3
1:4

5 Pekerjaan Beton Bertulang untuk Sloof

- Pekerjaan Beton K-175 Luas Penampang Sloof x P sloof 0.02 x 36 0.54 m3

- Pekerjaan Pembesian Berat besi x P Besi 0.395 x 205.2 81.05 Kg

- Bekisting Lantai beton biasa dengan multiplek


6 P Sloof x Tinggi Sloof x 2sisi 36 x 0.15 x 2 10.80 m2
12 mm (TP)

7 Bongkar Bekisting dan Pembersihan Puing 10.80 m2

Pekerjaan Pintu Gerbang BRC T = 150 cm x L =


8 Ls 1.00 unit
400 cm

9 Pengadaan dan Pemasangan Pagar BRC P. Pagar 36.00 m'

10 Kunci Gembok & Rantai Pagar BRC LS 1.00 Set

74
P T. R ama S u mb er Tek n ik

You might also like