You are on page 1of 12

MAKALAH

“CARA PEMERIKSAAN STATUS GIZI

PENGUKURAN ANTROPOMETRI & INDEKS MASA TUBUH”

DOSEN PEMBIMBING

NOVIA MAZIRUN, S.ST.,M.Kes,AIFO

DISUSUN OLEH

REZA MUHAMMAD RIZQY 226610401

DEDI ISKANDAR 226610531

BERKAT IMAN MENDOFA 226610605

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENJASKESREK

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

1
KATA PENGANTAR

Mengawali makalah ini, pertama-tama selaku penulis, memanjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah S.W.T., karena makalah yang berjudul “Cara Pemeriksaan Status Gizi ,
Pengukuran Antropometri & Indeks masa tubuh” telah dapat diselesaikan tepat pada
waktunya tanpa ada halangan.

Dengan penuh hormat, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen kami dalam mata ILMU GIZI yang banyak memberikan materi pendukung
kepada kami.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari dosen pembimbing dan rekan-rekan sangat dibutuhkan
untuk penyempurnaan makalah ini. Karena kesalahan adalah milik semua orang dan
kesempurnaan hanya milik Allah S.W.T. Semoga makalah ini dapat berguna dan
membantu proses pembelajaran.

Terima Kasih.

Pekanbaru, 29 Maret 2023

KELOMPOK5

2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul...............................................................................................................1

Kata Pengantar..................................................................................................................2

Daftar isi............................................................................................................................3

BAB I Pendahuluan.........................................................................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................4
D. Manfaat .................................................................................................................4

BAB II Pembahasan........................................................................................................5

BAB III Penutup............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Gizi adalah suatu proses menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Keadaan gizi adalah keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan
penyerapan gizi dan penggunaan zat gizi tersebut atau keadaan fisiologi akibat dari
tersedianya zat gizi dalam sel tubuh.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan metode-metode penilaian status gizi
2. Antropometri gizi
3. Indeks masa tubuh
C. Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan kami menulis makalah ini
adalah :
1. Mengetahui Pengertian dan metode-metode penilaian status gizi
2. Mengetahui Antropometri gizi
3. Mengetahui Indeks masa tubuh

D.Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini, ialah : Dapat digunakan dalam kehidupan
sehari-hari dan dalam masyarakat.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian penilaian status gizi


Menurut Gibson (1998), Penilaian status gizi adalah upaya mengeintrepretasikan
semua informasi yang diperoleh melalui penelitian antropometri, konsumsi makanan,
serta biokimia dan klinik.
Menurut supariasa (2002), Penilaian status gizi adalah cara yang dilakukan untuk
mengetahui status gizi seseorang.
Berdasarkan uraian di atas, penilaian status gizi dapat dilakukan pemeriksaan
secara langsung seperti antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik selain itu juga ada
secara tidak langsung seperti survey, statistik vital dan faktor ekologi.
Survei konsumsi makanan adalah salah satu penilaian status gizi dengan melihat
jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi oleh seserorang. Tujuan survei ini adalah
untuk mengukur jumlah makanan yang dikonsumsi, baik pada individu hingga
kelompok.
Berdasarkan jenis data yang didapat, metodeini dibagi menjadi dua yaitu :
1. Kualitatif
2. Metode yang bersifat kualitatif adalah :

1) Metode frekuensi makanan (food frequency)


2) Metode dietary history
3) Metode telepon
4) Metode pencatatan makanan (food list)

Metode pendaftaran ini dilakukan dengan menanyakan dan mencatat


seluruh bahan makanan yang digunakan keluarga selama periode survei
dilakukan (biasanya 1-7 hart). Pencatatan dilakukan berdasarkan jumlah bahan
makanan yang dibeli, harga dan nilai pembeliannya, termasuk makanan yang
dimakan anggota keluarga diluar rumah. Jadi data yang diperoleh merupakan
taksiran/perkiraan dart responden.

3. Kuantitatif
Metode kuantitatif antara lain :

1) Metode recall 24 jam

Dalam metode ini, ibu atau pengasuh (bila anak masih kecil) disuruh
menceritakan semua yang dimakan dan diminum selama 24 jam yang lalu
(kemarin).

2) Penimbangan makanan (food weghting)


3) Metode food account

Metode pencatatan dilakukan dengan cara keluarga mencatat setiap hari


semua makanan yang dibeli, diterima dari orang lain ataupun dari hasil
produksi sendiri.

4) Metode perkiraan makanan (estimate food record)


5
Pada metode ini responden diminta untuk mencatat semua yang is makan
dan minum setiap kali sebelum makan dalam Ukuran Rumah Tangga (URT)
atau menimbang dalam ukuran berat (gram) dalam periode tertentu.

5) Metode inventaris (intentory method)

Metode inventaris ini juga sering disebut log book method. Prinsipnya
dengan caranya menghitung/mengukur semua persediaan makanan di rumah
tangga (berat dan jenisnya) mulai dari awal sampai akhir survei. Semua
makanan yang diterima, dibeli dan dari produksi sendiri dicatat dan
dihitung/ditimbang setiap hari selama periode pengumpulan data (biasanya
sekitar satu minggu).

6) Metode pencatatan (Household food Records)

Pengukuran dengan metode household food record ini dilakukan


sedikitnya dalam periode satu minggu. Dilaksanakan dengan menimbang atau
mengukur dengan URT seluruh makanan yang ada di rumah, termasuk cara
pengolahannya.

B. Antropometri gizi
Pengukuran Antropometri adalah pegukuran terhadap dimensi tubuh dan komposisi
tubuh.
Antropometri digunakan sebagai metode PSg secara langsung untuk menilai masalah
gizi seperti kurang energi protein dan obesitas.

Gambar 1. Pengukuran Antropometri

Macam-macam pengukuran antropometri yang biasa digunakan adalah :


1. Berat badan
Berat badan merupakan pengukuran yang pling sering digunakan. Berat badan
menceriminkan jumlah protein, lemak, air, dan mineral dalam tubuh.
2. Tinggi badan
Tinggi badan akan dihubungkan dengan umur yang dapat digunakan sebagai
indikator status gizi.
3. Panjang badan
Hal ini dilakukan pada balita berumur kurang dari 2 tahun dan kurang dari 3
tahun.
6
4. Lingkar kepala
Hal ini digunakan pada anak yang berumur 2-3 tahun karena pertumbuhan dada
yang pesat.
5. Lingkar lengan atas
Hal ini digunakan pada balita dan wanita usia subur. Pengukuran ini digunakan
karena relatifmuda, cepat, peralatan yang murah dan tidak memerlukan data umur
untuk balita.
6. Tinggi lutut
Untuk mendapatkan data tinggi badan dari berat badan dapat menggunakan
formula bagiorang yang berusia 59 tahun keatas.
Pria : (2,02 x tinggi lutut (cm)) – (0,04 x umur(tahun)) + 64,19
Wanita : (1,83 x tinggi lutut (cm)) – (0,04 x umur(tahun)) + 84,88

C. Indreks masa tubuh

1.Pengertian indeks masa tubuh

Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat

atau cara sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang

berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan (Supariasa, 2016). Indeks

Massa Tubuh didefinisikan sebagai berat badan seseorang dalam kilogram dibagi

tinggi badan dalam meter (kg/m2) (Irianto, 2017). Penggunaan rumus ini hanya

dapat diterapkan pada seseorang dengan usia 18 sampai 70 tahun, dengan strukrur

belakang normal, bukan atlet atau binaragawan, bukan ibu hamil dan menyusui.

Pengukuran IMT dapat digunakan jika tebal lipatan kulit tidak dapat dilakukan

atau nilai bakunya tidak tersedia (Arisman, 2014).

Komponen dari Indeks Massa Tubuh terdiri dari tinggi badan dan berat

.badan. Tinggi badan diukur dalam keadaan berdiri tegak lurus, tanpa

menggunakan alas kaki, kedua tangan merapat kebadan, punggung menempel

pada dinding serta pandangan lurus kedepan. Lengan relaks dan bagian pengukur

yang dapat digerakkan disejajarkan dengan bagian teratas kepala dan harus

diperkuat dengan bagian rambut yang tebal, sedangkan berat badan diukur dengan

posisi berdiri diatas timbangan berat badan (Arisman, 2014).


7
2.Faktor yang mempengaruhi IMT

Indeks Massa tubuh setiap orang berbeda- beda. Faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi Indeks massa Tubuh diantaranya:

8
a. Usia

Usia mempengaruhi Indeks Massa Tubuh karena semakin bertambahnya

usia seseorang jarang melakukan olahraga. Ketika seseorang jarang melakukan

olahraga cenderung berat badannya akan meningkat sehingga dapat

mempengaruhi Indeks Massa Tubuh (Arisman, 2014).

b. Aktifitas fisik

Aktifitas fisik menggambarkan gerakkan tubuh yang disebabkan oleh

kontraksi otot. Aktifitas fisik berbanding terbalik dengan Indeks Massa Tubuh,

apabila aktifitas fisik meningkat maka hasil Indeks Massa Tubuh akan semakin

normal, bila aktifitas fisiknya menurun maka Indeks Massa Tubuh meningkat

(Ramadhani, 2013).

c. Jenis kelamin

Menurut Asil, dkk (2014), Indeks Massa Tubuh dengan kategori

kelebihan berat badan lebih banyak ditemukan pada laki-laki. Angka obesitas

lebih tinggi ditemukan pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Distribusi

lemak tubuh antara laki-laki dan perempuan juga berbeda.

d. Pola makan

Abramowitz dalam Prada (2014) menyatakan pola makan adalah

pengulangan susunan makanan pada saat makan. Pola makan berhubungan

dengan jenis, proporsi dan kombinasi makanan yang dimakan oleh seseorang,

masyarakat atau sekelompok populasi. Makanan cepat saji dapat mempengaruhi

peningkatan Indeks Massa Tubuh seseorang, ini disebabkan oleh kandungan

lemak dan gula yang tinggi pada makanan cepat saji. Peningkatan porsi dan

frekuensi makan berpengaruh terhadap Indeks Massa Tubuh. Orang yang

mengkonsumsi makanan
9
tinggi lemak akan lebih cepat mengalami peningkatan berat badan dibandingkan

dengan orang yang mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dengan jumlah kalori

yang sama.

e. Berat badan

Pemantauan berat badan normal merupakan hal yang harus diperhatikan

untuk mencegah penyimpangan berat badan. Peningkatan berat badan menjadi

indikator penyerapan gizi seseorang, dimana berat badan digunakan sebagai salah satu

faktor yang mempengaruhi hasil Indeks Massa Tubuh seseorang (Kemenkes, 2014).

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penilaian status gizi adalah cara yang dilakukan untuk mengetahui status gizi
seseorang. Penilaian status gizi dapat dilakukan pemeriksaan secara langsung seperti
antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik selain itu juga ada secara tidak langsung
seperti survey, statistik vital dan faktor ekologi.
Pengukuran Antropometri adalah pegukuran terhadap dimensi tubuh dan komposisi
tubuh. Macam-macam pengukuran antropometri yang biasa digunakan adalah Berat
badan, Tinggi badan, Panjang badan, Lingkar kepala, Lingkar lengan atas dan Tinggi
lutut.
Survei konsumsi makanan adalah salah satu penilaian status gizi dengan melihat
jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi oleh seserorang.
Berdasarkan jenis data yang didapat, metodeini dibagi menjadi dua yaitu Kualitatif dan
Kuantitatif.

B. SARAN
Dalam makalah ini masih banyak kekurangan sehingga saya membutuhkan kritik serta
saran dari dosen pengampu agar makalah ini dapat menjadi lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Catur Rahmand Fabregas. “Pengertian Status Gizi”. Dalam


https://sites.google.com/site/caturrahmandfabregas/artikel-kesehatan

2. Handri Haryadi. 2011. “Penilaian status gizi (penilaian secara langsung/pengukuran


antropometri”. Dalam http://handri-haryadi.blogspot.com/2011/12/v-
behaviorurldefaultvmlo.html?m=1

3. Dina Fitriana. 2017. “Penilaian status gizi secara tidak langsung”. Dalam
https://id.scribd.com/document/361809059/penilaian-status-gizi-secara-tidak-langsung

12

You might also like