Professional Documents
Culture Documents
Literasi Digital
Literasi Digital
LITERASI DIGITAL
Institusi : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta
DOI : 10.53947/perspekt.v1i2.32
Abstrak
Digital technology information that is under the actual situation. Exposure to various kinds of
information from the media makes most people doubt whether the information
is true or not. So, with this phenomenon, knowledge of media literacy is needed
as
the ability to process information. In this case, the misuse of digital technology
can harm personal and social life. Therefore, digital literacy needs to be
developed to build the nation's character to create a generation that is
intelligent and rich in information and critical in choosing good and correct
information. Dimensions of digital literacy include tools and systems,
information and data, sharing and creation, historical and cultural contexts.
Through an understanding of these dimensions, it can be developed into
material that can help someone to be more critical in choosing information.
1. PENDAHULUAN Ini memunculkan Perkembangan
teknologi informasi menjadi bagian dari
Di era revolusi keempat atau 4.0
mulai nya era revolusi digital di Indonesia.
yang dikenal dengan revolusi digital,
Perkembangannya yang sangat pesat
semua informasi dapat diperoleh dengan
mampu memberikan pengaruh besar dan
real-time dan cepat dimana saja dan kapan
mendominasi seluruh sektor kehidupan
saja. Adanya mesin pencari membantu
masyarakat, termasuk di dunia pendidikan.
seseorang mencari bahan rujukan yang
Tuntutan akademik pada tiap jenjang
diinginkannya secara cepat. Hal ini karena
pendidikan di Indonesia berbedabeda
informasi dan aktvitas interaksi media
(Akbar & Anggraeni, 2017). Digital-age
telah terdigitalisasi oleh kemajuan
dalam dunia pendidikan, khususnya pada
teknologi. Friedman dalam Afandi dkk.
pendidikan tinggi, memiliki konsekuensi
mengilustrasikan perubahan ini sebagai
berupa desain pembelajaran dengan
“the world is flat” – yang merujuk pada
memanfaatkan media digital sebagai
sebuah keadaan dimana dunia tidak
sarana untuk meningkatkan pengetahuan
terbatas pada batas-batas negara dan zona
mahasiswa. Media digital dapat
waktu karena perkembangan teknologi
menyajikan materi pembelajaran secara
(Afandi dkk., 2016; Friedman, 2007).
kontekstual, audio maupun visual secara
Perkembangan teknologi informasi telah
menarik dan interaktif (Umam, Kaiful;
menciptakan sebuah “ruang baru” yang
Zaini, 2013). Universitas sebagai bagian
bersifat artifisial dan maya, yang disebut
dari lembaga pendidikan tinggi sudah
cyberspace (Pilliang, 2012).
selayaknya menyesuaikan diri untuk
Perkembangan teknologi informasi
menyelenggarakan proses pembelajaran
direspon dengan adanya penetrasi dan
berbasis digital. Kemajuan teknologi
perilaku penggunaan internet Indonesia
informasi dan internet saat ini
yang mengalami pertumbuhan dari tahun
mengakibatkan sumber daya informasi
ke tahun. Hasil survey APJII (Asosisasi
digital sangat melimpah (Kurnianingsih
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)
dkk., 2017). Di sisi lain, perkembangan
menyebutkan bahwa terdapat peningkatan
teknologi informasi diibaratkan seperti
pengguna internet di Indonesia sejak 2016.
dua sisi mata uang yang memberikan efek
Menurut Gilster yang dikutip oleh A’yuni, menggunakan alat digital secara tepat
literasi digital diharapkan dapat menjadi sehingga ia terfasilitasi untuk mengakses,
sebagai kemampuan dalam memahami serta mengelola, mengintegrasikan,
menggunakan informasi dari berbagai format mengevaluasi, menganalisi sumber daya
(A’yuni, 2015; Gilster, 1997). Gilster digital agar membangun pengetahuan
menjelaskan bahwa konsep literasi bukan baru, membuat media berekspresi,
hanya mengenai kemampuan untuk membaca berkomunikasi dengan orang lain dalam
saja melainkan membaca dengan makna dan situasi kehidupan tertentu untuk
mengerti. Literasi digital mencakup mewujudkan pembangunan sosial, dari
penguasaan ide-ide, bukan penekanan tombol. beberapa bentuk literasi yaitu: komputer,
Jadi Gilster lebih menekankan pada proses informasi teknologi, visual, media dan
berpikir kritis ketika berhadapan dengan komunikasi (Martin, 2008). Senanda
media digital daripada kompetensi teknis dengan pendapat Bawden mengartikan
sebagai keterampilan inti dalam literasi bahwa literasi digital adalah kemampuan
digital, serta menekankan evaluasi kritis dari dalam menggunakan informasi dari
apa yang ditemukan melalui media digital berbagai sumber digital yang disajikan
daripada keterampilan teknis yang diperlukan melalui komputer (Bawden, 2001).
untuk mengakses media digital tersebut. Literasi digital dapat diartikan sebagai
Gilster mendefenisikan bahwa selain seni kemampuan individu untuk menerapkan
berpikir kritis, kompetensi yang dibutuhkan keterampilan fungsional pada perangkat
yaitu kemampuan mempelajari bagaimana digital sehingga ia dapat menemukan dan
menyusun pengetahuan, serta membangun memilih informasi, berpikir kritis,
sekumpulan informasi yang dapat diandalkan berkreativitas, berkolaborasi bersama
dari beberapa sumber yang berbeda (Gilster, orang lain, berkomunikasi secara efektif,
1997). Seseorang yang berliterasi digital perlu dan tetap menghiraukan keamanan
mengembangkan kemampuan untuk mencari elektronik serta konteks sosial-budaya
serta membangun suatu strategi dalam yang berkembang (Hague & Payton,
menggunakan search engine guna mencari 2010). Dari pengertian di atas dapat
informasi yang ada serta bagaimana disimpulkan bahwa literasi digital bukan
menemukan informasi yang sesuai dengan sekedar menggunakan perangkat digital
kebutuhan informasinya. Selain itu saja tetapi literasi digital diharapkan
kemampuan penggunaan tekologi dan mampu untuk menemukan dan memilih
informasi dari perangkat digital membantu informasi, berpikir kritis, berkreativitas,
agar efektif dan efesien dalam berbagai berkolaborasi bersama orang lain,
konteks kehidupan, seperti : akademik, berkomunikasi secara efektif, dan tetap
karir, dan kehidupan sehari-hari. menghiraukan keamanan elektronik serta
konteks sosial-budaya yang berkembang.
Menurut Martin, literasi digital
merupakan kemampuan individu untuk
Berbasis pada literasi komputer dan efektif, dan tetap menghiraukan keamanan
informasi, Bawden menyusun konsep literasi elektronik serta konteks sosial-budaya
digital. Lebih komprehensif dibandingkan yang berkembang (Hague & Payton,
Glitser, Bawden menyebutkan bahwa digital 2010).
literasi menyangkut beberapa aspek berikut
Dalam literasi digital kita harus
ini:
memahami faktor faktor penting agar