You are on page 1of 39

Topik 3

Pendugaan Parameter
Pengertian

⚫ Pendugaan dilakukan terhadap sekelompok


sampel yang mewakili populasi.
⚫ Pendugaan dilakukan untuk mengestimasi
nilai parameter populasi.

2
Jenis Pendugaan

Jenis Pendugaan Sample Populasi

Rata-rata x 
 

Proporsi p
Varian s2  2
Standar Deviasi s 
3
Jenis Pendugaan

❑ Pendugaan titik, adalah nilai tunggal yg


dihitung dari sampel dan digunakan utk
membuat inferensi thd nilai parameter
(kesimpulan)
populasi.
❑ Pendugaan interval, adalah range nilai yg
dihitung dari sampel dan digunakan untuk
membuat inferensi thd nilai paramater
populasi
4
Sifat Estimator yang Baik

⚫ Tidak bias, rata-rata estimator adalah nilai


parameter populasi yang diestimasi.
⚫ Efisien, varians lebih kecil dibanding
estimator lain yang digunakan pada ukuran
sampel yang sama.
⚫ Konsisten, nilai estimator akan semakin
mendekati parameter populasi bila sample
size diperbesar
5
Hirarki Perhitungan

PENDUGAAN

PENDUGAANTITIK PENDUGAANINTERVAL

Dist. Normal Dist. Binomial Sampel Kecil Sampel Besar


Mean Proporsi

6
· Sampel Besar
Dalam kasus dimana jumlah sampel yang diambil cukup
besar atau varians populasi diketahui, maka bisa dipakai
rumus (uji) z.

· Sampel Kecil
Jika sampel kecil (<30) dan varians populasi tidak diketahui,
metode parametrik yang digunakan adalah uji t (student).
Formula Perhitungan

⚫ Formula perhitungan untuk masing-masing


jenis pendugaan akan sangat tergantung
pada diketahui tidaknya standar deviasi
populasi

8
Perumusan untuk Pendugaan
Interval – Sampel Kecil (1)

Bila varian populasi tidak diketahui dan


populasi tidak terbatas
 s s 
p X − t( / 2,d. f )  x  X + t( / 2,d. f )  =1−
 n n
Faktor koreksi untuk populasi terbatas :
N − n
N −1

9
Perumusan untuk Pendugaan
Interval – Sampel Kecil (2)

Pendugaan interval proporsi


 p.q 
p p −t p.q  = 1−
 ( / 2,d. f )  p  p + t( / 2,d. f )
 q q 

10
Perumusan untuk Pendugaan
Interval – Sampel Besar (1)

Bila populasi tidak terbatas



p X − z( / 2)
s
  x  X + z ( / 2) s  = 1− 

 n n

p X − z( / 2)
 x 
  x  X + z ( / 2) x  = 1− 
 n n

11
Perumusan untuk Pendugaan
Interval – Sampel Besar (2)

Pendugaan interval proporsi



p p−z p.q p.q 
 ( / 2)  p  p + z( / 2) = 1− 
 q q 

Faktor Koreksi untuk Populasi Terbatas


N −n
N −1
12
Level Confidence Internal

13
Pendugaan titik,
distribusi binomial (1)

⚫ Contoh
– Dari 100 orang customer, 50 orang diantaranya
menyampaikan keluhannya terhadap pelayanan
pelanggan. Proporsi pelanggan yang mengeluh
dalam populasi binomial :

14
Pendugaan titik,
distribusi binomial (2)


x 50
p= = = 0,5
n 100

1 − p = 1 − 0,5 = 0,5
Varians dan Standard Deviasi Populasi
2  
 = n. p.(1− p) = (100)(0,5)(0,5) = 25

 = 25 = 5

15
Pendugaan interval, sampel besar std
populasi diketahui (1)

⚫ Contoh
– Sampel random nasabah bank sebanyak 100
dipilih dari populasi tidak terhingga. Rata-rata
pendapatan/bulannya 100 nasabah sampel Rp. 2
jt. Jika standar deviasi seluruh nasabah Rp. 200
rb, dugalah interval rata-rata pendapatan/bulan
seluruh nasabah (alpha = 0,05).

16
Pendugaan interval, sampel besar std
populasi diketahui (2)

Diket :
n = 100
x = Rp. 2 juta
 = Rp. 200 ribu
 = 0,05
z0,025 = 1,96

Ditanya : Interval Rata-rata?

Jawab :
p (x - Z(/2)  <  < x + Z(a/2)  ) = 1- 
n n
17
Pendugaan interval, sampel besar std
populasi diketahui (2)

18
Pendugaan interval, sampel besar std
populasi diketahui (3)

 = 0,025  = 0,025

1−  = 0,025

=x  = 2.039.200
x −1,96  = 1.960.800 x +1,96
n n
Pendugaan interval, sampel besar std
populasi tdk diketahui (1)

⚫ Contoh
– Dari sampel 50 cabang sebuah bank
telah dipilih dari seluruh cabang bank
tersebut. Diketahui rata-rata
revenue/bulan cabang terpilih = Rp. 200
jt dengan standar deviasi sampel Rp. 25
jt. Dugalah rata-rata revenue seluruh
10 kantor cabang dengan alpha 0,05.
0
Pendugaan interval, sampel besar std
populasi tdk diketahui (2)

Diket:
s = 50
x = Rp. 200 jt
 = Rp 25 jt
 = 0,05

Ditanya :
Rata-rata revenue ?

Jawab:

p (x - Z(/2) s <  < x + Z(a/2) s ) = 1- 


10
1 n n
Pendugaan interval, sampel besar std
populasi tdk diketahui (2)

10
1
Pendugaan interval, sampel besar std
populasi tdk diketahui (3)

 = 0,025  = 0,025

1 −  = 0,025

=x
 − 1,96 s = 193,062 jt  +1,96 s = 206,938 jt
n n

10
2
Pendugaan interval, sampel besar dari
populasi binomial (1)

⚫ Contoh
– Sampel random 400 karyawan dipilih dari
populasi karyawan sebuah perusahaan. 100
orang diantaranya absen 5 hari dalam setahun.
Pada tingkat alpha 0,1, dugalah proporsi
karyawan yang memiliki absen 5 hari dalam
setahunnya.

10
3
Pendugaan interval, sampel besar std
populasi tdk diketahui (2)

Diket:
n = 400
x = 100
 = 0,1

Ditanya :
proporsi karyawan yang memiliki absen 5 hari dalam setahunnya.

Jawab:

p(p  (/2) p (1-p) = 1- 


10
1 n
Pendugaan interval, sampel besar dari
populasi binomial (2)

10
4
Pendugaan interval, sampel kecil
dgn standar deviasi tdk diketahui (1)

⚫ Contoh
– Sampel random 25 org pegawai, nilai
kinerja rata-rata ke-25 pegawai
adalah 150 dgn standar dev 15. Dgn
interval keyakinan 95 %, dugalah
nilai rata-rata kinerja pegawai
seluruhnya.
10
5
Pendugaan interval, sampel besar std
populasi tdk diketahui (2)

Diket:
n = 25 → t
x = 150
s = 15
 = 5%

Ditanya :
Nilai rata-rata kinerja pegawai seluruhnya

Jawab:

10 p (x - t(/2 , d.f) s <  < x + t(a/2 , d.f) s ) = 1- 


n n
1
Pendugaan interval, sampel kecil dgn
populasi tdk diketahui (2)

10
6
Pendugaan interval, sampel kecil dgn
populasi binomial (1)

⚫ Contoh
– Sampel sebesar 24 orang pegawai diambil dari
populasi binomial. Terdapat 12 org diantaranya yang
memiliki persepsi negatif mengenai sistim karir di
perusahaan tempatnya bekerja. Dugalah proporsi
seluruh pegawai yang memiliki persepsi negatif
mengenai sistem karir, pada interval keyakinan 90 %.

10
7
Pendugaan interval, sampel besar std
populasi tdk diketahui (2)

Diket:
n = 24 → t
x = 12 , p = 12/24 = 50%
 = 10%

Ditanya :
Nilai rata-rata kinerja pegawai seluruhnya

Jawab:

p (p - t(/2 , d.f)  p (1-p) < p < p + t(a/2 , d.f)  p (1-p) ) = 1- 


10 n n
1
Pendugaan interval, sampel kecil dgn
populasi binomial (2)

10
8
Perumusan untuk Pendugaan Beda
Rata-rata dua Kel Sampel

Sampel besar
  2 2 
 ( X1 − X 2 ) − z( / 2) 1 + 2  x  
 n1 n2 
p  = 1− 
 12  22 
 ( X1 − X 2 ) + z( / 2) + 
 n 1 n2 
Sampel kecil menggunakan t tabel
10
Pendugaan proporsi menggunakan beda antara 2 proporsi
9 sampel
Pendugaan interval beda rata-rata 2 populasi,
dgn sampel besar & standar deviasi populasi
tdk diketahui (1)

⚫ Contoh
– Sampel sebanyak 200 orang diambil, terdiri atas
100 orang pegawai level 6 dan pegawai level 7.
Rata-rata gaji pegawai level 6 Rp. 1.400.000,-
dan level 7 Rp 1.000.000. Standar deviasi gaji
pegawai level 6 Rp 250.000 dan level 7 Rp
100.000. Dugalah beda rata-rata dua populasi
pada tingkat alpha 0,1.

11
0
Pendugaan interval, sampel besar std
populasi tdk diketahui (2)

Diket:
n1 = 100, n2 = 100
x1 = Rp. 1,4 jt
x2 = Rp. 1 jt
1 = Rp. 250k
2 = Rp. 100k
 = 10%

Ditanya :
beda rata-rata dua populasi

10 Jawab: p (x1 - x2) - Z(/2)  21 + 22 < 1 − 2 < (x1 - x2) + Z(a/2)  21 + 22 ) = 1- 
n1 n2 n1 n2
1
Pendugaan interval beda rata-rata 2
populasi, dgn sampel besar & standar
deviasi populasi tdk diketahui (2)

11
1
Tugas 1

⚫ Dari 10 divisi yang dipelajari untuk


mengetahui persentase over-budget tiap
divisi, diketahui bahwa 6 di antara 10 divisi
tersebut selalu melebihi pagu anggaran yang
telah ditetapkan. Dugalah proporsi divisi
secara umum yang selalu melebihi pagu
anggaran yang telah ditetapkan, pada tingkat
alpha sebesar 0.05

11
2
Tugas 2

⚫ Selama 10 tahun terakhir, dipelajari


keterlambatan penyampaian laporan
keuangan. Rata-rata keterlambatan yang
terjadi adalah 30 hari dengan standar deviasi
5 hari. Pada tingkat alpha 0.05, dugalah
rata-rata keterlambatan penyampaian
laporan keuangan yang terjadi

11
3

You might also like