You are on page 1of 8

Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 1 : 159-166, 2020

e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.1.20

MORFOLOGI TANAH INCEPTISOL SETELAH DILAKUKAN


PENAMBANGAN UNTUK BAHAN BAKU PEMBUATAN
BATU BATA
Morphology of Inceptisol Soil after Mining for Brick Making Material

Efriandi*
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Jalan Demang Lebar Daun No.
4864, Palembang-Sumatera Selatan, Telp.374456; Fax.350077
*Penulis korespondensi: efri_syarfa@gmail.com

Abstract
The purpose of this study was to observe changes in soil morphology after mining for the brick
industry. The study was carried out by observing four soil profiles. i.e. (1) soils that have never been
mined (control); (2) soils that have been mined and left more than 10 years, (3) soils that have been
mined and left for ± 5 years, and (4) soils that have been mined and left between 1-3 years. The
method used in this study was the observation of a complete profile (cross-section of soil) which
aimed to collect primary data directly through field observations and the description of individual
soil horizons. The implementation of this research consisted of three stages, i.e. soil survey, soil
profile description, and collection of soil samples from soils that have never been mined and that
have been mined for years. Results of this study showed changes in soil morphology after the soils
were mined for years, i.e. yellowish-brown colour, granular structure, loose consistency, no rooting
zone, and abrupt horizons. The Inceptisol soils that have been mined for brick making materials
experienced changes of morphology and soil properties. Further studies on land rehabilitation
technique need to be carried out for consideration in restoring post-mining lands.
Keyword: brick material; Inceptisol; mining; soil morphology

Pendahuluan dan industri yang nantinya setelah penggalian


tetap dimanfaatkan sebagai lahan pertanian
Sumber daya lahan merupakan suatu massa atau tidak. Oleh sebab itu keadaan tanah
yang kita manfaatkan untuk berusaha dan menjadi prioritas utama dalam masalah ini.
untuk kehidupan. Lahan ini bukannya milik Kegiatan penggalian dapat mempengaruhi
kita, tetapi lebih tepat sebagai lahan pinjaman lahan pertanian yang ada. Perubahan
dari anak cucu kita. Oleh karena itu perlu kita penggunaan lahan dapat berakibat berubahnya
kelola secara baik dan benar, sesuai dengan kesuburan tanah baik secara fisik, kimia
potensinya. Selain untuk pertanian lahan dapat maupun biologi yang akan menentukan
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara keberhasilan produksi pertanian (Syukur dan
lain untuk pemukiman, industri, kawasan Nur Indah, 2006). Untuk mengatasi hal itu
lindung dan rekreasi. Pembuatan bata dapat diperlukan suatu reklamasi lahan yang dapat
dikatakan sebagai pemanfaatan lahan dalam mendukung terlaksananya suatu perbaikan
bidang industri, yaitu dengan adanya penggalian lahan yang mengalami kerusakan sebagai akibat
sumber daya lahan untuk menghasilkan barang dari penurunan kualitas sifat-sifat tanah setelah
tertentu. Dalam hal ini tanah merupakan dilakukannya penambangan tanah untuk bahan
sumber daya lahan yang digunakan untuk baku industri bata (Resman, 2011). Selain
keperluan yang berbeda, yaitu dalam pertanian untuk pertanian, lahan dapat dimanfaatkan
http://jtsl.ub.ac.id 159
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 1 : 159-166, 2020
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.1.20

untuk berbagai keperluan, antara lain untuk tekstur, struktur, konsistensi, dan sebagainya
pemukiman, industri, kawasan lindung dan pada tiap-tiap jeluk tanah. Pengambilan contoh
rekreasi. Pembuatan bata dapat dikatakan tanah pada masing-masing jeluk pada setiap
sebagai pemanfaatan lahan dalam bidang profil tanah.
industri, yaitu dengan adanya penggalian Metode yang digunakan dalam penelitian
sumber daya lahan untuk menghasilkan barang ini adalah pengamatan profil lengkap
tertentu. Dalam hal ini tanah merupakan (penampang tanah) yang bertujuan untuk
sumber daya lahan yang digunakan untuk mengumpulkan data primer yang langsung
keperluan yang berbeda, yaitu dalam pertanian melalui pengamatan lapangan dan pemerian
dan industri yang nantinya setelah penggalian individu horison tanah. Pelaksanaan penelitian
tetap dimanfaatkan sebagai lahan pertanian ini meliputi tiga tahap yaitu survei, pemerian
atau tidak. Oleh sebab itu keadaan tanah profil tanah, pengambilan cuplikan tanah dari
menjadi prioritas utama dalam masalah yang lahan tegalan yang belum ditambang dan sudah
ada pada penelitian ini. Sebelum melakukan ditambang untuk analisis laboratorium pada
suatu reklamasi tanah bekas penambangan jeluk tanah 0-10 cm, 10-30 cm, 30-50 cm, dan
diperlukan pengetahuan mengenai morfologi 50-80 cm untuk masing-masing profil tanah
tanah yang dapat mendukung kegiatan dan analisis laboratorium. Pengambilan tanah
penelitian yang mengarah pada reklamasi lahan. yang dilakukan dengan cara pengambilan antar
Dengan dilaksanakannya penelitian ini jeluk dimaksudkan untuk mengetahui adanya
diharapakan akan diketahui perubahan- perkembangan tanah yang mengalami
perubahan sifat morfologi dan sifat fisik tanah perubahan morfologi dan sifat fisika tanah
akibat penambangan tanah untuk bahan baku akibat penambangan dari lapisan teratas sampai
pembuatan batu bata dan jangka waktu lapisan di bawahnya.
pengelolaan tanah sesudahnya. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat digunakan untuk bahan
pertimbangan dalam reklamasi lahan.
Hasil dan Pembahasan
Morfologi tanah dapat diartikan sifat-sifat
tanah yang dapat diamati dan dipelajari di
Metode Penelitian
lapangan. Menurut Darmawidjaja (1970), ciri-
Kegiatan penelitian dilakukan di lahan tegalan ciri morfologi tanah merupakan petunjuk dari
yang merupakan lahan bekas tambang tanah proses-proses yang telah dialami sesuatu jenis
untuk pembuatan batu bata di daerah Pagak tanah selama pelapukan dan perkembangannya.
Kedung Winangun Klirong Kabupaten Dari hal itu dapat dikatakan bahwa pengamatan
Kebumen. Penentuan titik-titik pembuatan tanah sebaiknya dilakukan pada profil tanah
profil, berdasarkan lamanya tanah sudah yang baru dibuat. Pengamatan tanah di
ditambang dan ditinggalkan serta adanya lapangan ini biasanya dimulai dengan
kontrol yakni : Tanah yang tidak ditambang membedakan lapisan-lapisan tanah atau
atau belum pernah ditambang, tanah yang horison-horison (Hardjowigeno, 1993).
sudah ditambang dan ditinggalkan selama lebih Terkait dengan pengamatan horison tanah
dari 10 tahun, tanah yang sudah ditambang dan pasti tidak lepas dengan istilah profil tanah.
ditinggalkan selama ± 5 tahun, dan tanah yang Profil tanah merupakan penampang melintang
sudah ditambang dan ditinggalkan antara 1-3 (vertikal) tanah yang terdiri dari lapisan tanah
tahun. Bahan dan alat yang dipersiapkan yaitu (solum) dan lapisan bahan induk. Pelaksanaan
peta geologi, kompas, klinometer, cangkul, pemerian profil tanah di lapangan pada
pisau, meteran, palu pedologi, kantong plastik, hakikatnya merupakan pengkajian secara teliti
ring sampel, kertas label, karung, kamera dan terhadap horison tanah. Profil tubuh tanah
alat tulis sedangkan untuk bahan yaitu sampel yang telah berkembang akan memperlihatkan
tanah dari masing-masing profil. Pemerian ciri sejumlah horison yang tersusun dari atas ke
morfologi pada setiap profil tanah bawah. Secara genetis horison atas merupakan
menggunakan acuan boring log. Pemerian profil horison dengan tingkat perkembangan paling
meliputi : tebal solum, batas horison, warna, lanjut dan semakin berkurang. Pemerian profil

http://jtsl.ub.ac.id 160
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 1 : 159-166, 2020
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.1.20

tanah ini merupakan metode baku untuk blocky. Struktur tanah yang remah ada pada
mengetahui sejumlah watak tanah. Pemerian tanah Inceptisol yang belum pernah ditambang.
horison-horison tanah di lapangan umumnya Hal ini menjelaskan bahwa struktur tanah yang
berdasarkan pada sejumlah watak tanah yang belum pernah ditambang disebabkan oleh
digunakan sebagai faktor-faktor pembeda adanya pengaruh dari kandungan bahan
antara lain: warna tanah, struktur, konsistensi, organik sedangkan pada tanah yang sudah
perakaran, batas horison. Adapun yang paling pernah ditambang struktur tanahnya granuler
penting dalam pemerian ini adalah batas-batas sampai sub angular blocky. Hal ini disebabkan
tiap horison, ketebalan horison, dan topografi tanah tersebut mengalami penurunan bahan
permukaan tanah. organik sebagai akibat telah dilakukannya
Tanah mendapatkan warnanya dari penambangan tanah selama bertahun-tahun.
berbagai sumber. Pada penelitian yang Selain itu juga kemungkinan disebabkan oleh
dilakukan pada tanah Inceptisol yang sudah adanya percampuran antara pasir dan lempung
ditambang maupun yang belum ditambang yang dilakukan untuk penambangan tanah
didapatkan warna tanah berupa coklat gelap, untuk bahan dasar pembuatan batu bata
coklat kekelabuan sangat gelap, sampai coklat sehingga tanah yang telah dilakukan
kekuningan yaitu berkisar 10 YR 3/2 sampai penambangan untuk bahan dasar pembuatan
10 YR 5/6. Menurut penelitian yang dilakukan batu bata mengalami penurunan kualitas
di lahan karst Gunung Kidul (Taharu, 2006) struktur tanah yang signifikan.
didapatkan warna tanah dari coklat sampai Konsistensi tanah dapat dikatakan
coklat kekuningan gelap yaitu berkisar 7,5 YR sebagai tingkat kelekatan tanah terhadap benda
4/4 sampai 10 YR 4/6. Selain itu pada tanah lain. Konsistensi tanah di lapangan ditentukan
tersebut juga terdapat warna yang gelap, hal ini dalam kondisi basah dan lembab (Sembiring et
akibat dari kandungan bahan organik tanah. al., 2013). Pada profil tanah yang tidak
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi ditambang termasuk konsistensi gembur dan
warna tanah ini dapat diketahui bahwa tanah sedikit lekat, hal ini disebabkan pada tanah
yang ditambang lagi dan ditinggalkan bertahun- tersebut kandungan bahan organiknya masih
tahun dapat berubah warna seiring dengan tinggi, sehingga menghasilkan tanah yang
kerusakan profil tanah yang terjadi akibat gembur. Untuk profil tanah yang telah
penambangan tanah tersebut. ditambang dan ditinggalkan konsistensinya
Semakin coklat warna tanah umumnya termasuk konsistensi lepas-lepas. Hal ini karena
menunjukkan tinginya kandungan geotit, dan dilakukannya penambangan tanah untuk bahan
semakin merah warna tanah semakin tinggi dasar batu bata yang menyebabkan kandungan
kandungan hematit (Sembiring et al., 2013). bahan organik tanah menjadi menurun serta
Tanah yang tidak ditambang cenderung mengurangi vegetasi yang tumbuh di atas tanah
memiliki warna coklat kekuningan pada tersebut. Hasil pengamatan lapangan yang
horizon di atasnya. Warna coklat kekuningan disajikan pada Tabel 1 dan 2 menunjukkan
menunjukkan kandungan bahan orgnaik yang bahwa profil tanah yang tidak ditambang pada
lebih tinggi daripada horizon terbawah. Warna setiap jeluk terdapat perakaran dengan melihat
tanah cenderung gelap karena kandungan keadaan ini dapat diketahui bahwa tanah
bahan organik, selain ini dipengaruhi oleh Inceptisol memiliki tingkat kesuburan yang
bahan induk tanah berupa batuan basal yang baik. Akan tetapi dari pengamatan untuk profil
banyak mengandung mineral primer berwarna tanah yang telah ditambang dan ditinggalkan
gelap yaitu piroksin, keragaman warn tanah untuk bahan dasar pembuatan batu bata zona
secara vertikal (Rajamuddin et al., 2006; perakarannya relatif sedikit sampai tidak ada.
Rajamuddin, 2014). Hasil pengamatan lapangan Hal ini diduga bahwa tanah yang telah
yang dilakukan pada tanah yang ditambang ditambang kurang mendapatkan suplai dari
untuk bahan dasar pembuatan batu bata vegetasi pada bagian atas tanah sehingga
disajikan pada Tabel 1 dan 2. Struktur tanah mengalami penurunan kesuburan tanah yang
pada keempat profil menghasilkan struktur sangat signifikan yang berdampak pada
tanah yang remah, granuler, dan sub angular penurunan kualitas dari tanah itu sendiri.

http://jtsl.ub.ac.id 161
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 1 : 159-166, 2020
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.1.20

Tabel 1. Morfologi tanah Inceptisol yang tidak ditambang serta ditambang dan ditinggalkan > 10 tahun pada daerah Pagak Kedung Winangun Klirong,
Kabupaten Kebumen.
No. Paramater Tanah yang tidak ditambang Tanah yang ditambang dan ditinggalkan > 10 tahun
Jeluk (cm) Jeluk (cm)
0-10 10-30 30-50 50-80 0-10 10-30 30-50 50-80
1 Warna Coklat Coklat Coklat Coklat Coklat Coklat Coklat Coklat
gelap kekuningan kekuningan kekuningan kekelabuan gelap kekuningan kekuningan
10 YR 3/3 gelap gelap gelap sangat gelap 10 YR 3/3 gelap gelap
10 YR 4/4 10 YR 4/4 10 YR 3/4 10 YR 3/2 10 YR 4/4 10 YR 3/4
2 Struktur Remah Remah Remah Remah Granuler Granuler Granuler Granuler
3 Konsistensi Gembur Gembur Gembur Gembur Lepas-lepas Lepas-lepas Lepas-lepas Lepas-lepas
4 Perakaran Banyak Sedang Sedikit Sedikit Sedikit Sedikit Tidak ada Tidak ada
5 Batas Berangsur Berangsur Berangsur Berangsur Samar Samar Samar Samar
Horison

http://jtsl.ub.ac.id 162
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 1 : 159-166, 2020
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.1.20

Tabel 2. Morfologi tanah Inceptisol yang ditambang dan ditinggalkan ± 5 tahun serta ditambang dan ditinggalkan ± 1-3 tahun pada daerah Pagak Kedung
Winangun Klirong Kabupaten Kebumen.
No Paramater Tanah yang ditambang dan ditinggalkan ± 5 tahun Tanah yang ditambang dan ditinggalkan ± 1-3 tahun
Jeluk (cm) Jeluk (cm)
0-10 10-30 30-50 50-80 0-10 10-30 30-50 50-80
1 Warna Coklat Coklat Coklat Coklat Coklat Coklat Coklat Coklat
kekuningan kekuningan gelap kekuningan kekelabuan gelap kekuningan kekuningan
gelap gelap 10 YR 3/3 gelap sangat gelap 10 YR 3/3 10 YR 5/4 10 YR 5/6
10 YR 3/4 10 YR 3/4 10 YR 3/4 10 YR 3/2
2 Struktur Granuler Granuler Granuler Granuler Granuler Granuler Subangular Subangular
blocky blocky
3 Konsistensi Lepas-lepas Lepas-lepas Lepas-lepas Lepas-lepas Lepas-lepas Lepas-lepas Lepas-lepas Lepas-lepas
4 Perakaran Sedikit Sedikit Tidak ada Tidak ada Sedikit Sedikit Tidak ada Tidak ada
5 Batas Samar Samar Samar Samar Samar Samar Berangsur Berangsur
Horison

http://jtsl.ub.ac.id 163
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 1 : 159-166, 2020
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.1.20

Gambar 1. Tanah Inceptisol setelah ditambang untuk bahan baku pembuatan batu bata.

http://jtsl.ub.ac.id 164
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 1 : 159-166, 2020
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.1.20

Pada penelitian yang dilakukan pada tanah cukup intensif sehingga batas horizon tanah
Inceptisol yang ada pada toposekuen lereng menjadi tidak jelas.
selatan Gunung Merapi (Resman, 2006)
diketahui bahwa tanah Inceptisol memiliki
batas horison yang rata dan jelas serta ada juga
Ucapan Terima Kasih
batas horison yang bergelombang tidak jelas. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala
Hal ini karena daerah tersebut memang berada Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
di lereng gunung. Lain halnya dengan hasil Provinsi Sumatera Selatan yang telah memberikan
pengamatan lapangan pada tanah Inceptisol kesempatan dalam mengikuti Workshop Penulisan
Karya Tulis Ilmiah sehingga penulis bisa ikut
yang telah ditambang dan tanah yang sudah
berpartisipasi dalam kegatan dan dapat menulis
ditambang, batas horison dari keempat profil artikel yang diterbitkan dalam jurnal ini. Terima
tanah menunjukkan batas horison yang samar kasih juga penulis sampaikan kepada rekan-rekan
sampai berangsur dengan bentuk horison tidak peneliti yang telah membantu penelitian ini.
teratur dan tidak jelas (Tabel 1 dan 2). Hal ini
menunjukkan bahwa tanah Inceptisol terletak
pada topografi yang tidak rata dan Daftar Pustaka
bergelombang. Selain itu diduga ada penyebab Darmawidjaja, M.Isa. 1970. Azas-Azas Klasifikasi
lain untuk batas tanah yang sudah ditambang Tanah. RRC-Getas. Getas.
dan ditinggalkan bertahun-tahun yaitu adanya Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Mediyatama
pengalian tanah yang cukup intensif sehingga Sarana Perkasa. Jakarta.
tanah menjadi tidak jelas batasnya. Rajamuddin, U.A. dan Sanusi, I. 2014. Karakteristik
morfologi dan klasifikasi tanah inceptisol pada
beberapa sistem lahan di Kabupaten Jeneponto
Kesimpulan Sulawesi Selatan. Jurnal Agroland 21(2): 81-85.
Rajamuddin, U.A., Syamsul. A.S. dan Radjagukguk,
Dibandoingkan dengan tanah yang tidak B. 2006. Karakteristik kimiawi dan mineralogi
ditambang untuk bahan dasar batu bata, tanah tanah pada beberapa ekosistem bentang lahan
Inceptisol yang telah ditambang untuk bahan karst di Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Ilmu
dasar batu bata mengalami perubahan Tanah dan Lingkungan 6: 1-12.
morfologi. Warna tanah berubah dari coklat Resman. 2006. Kajian Beberapa Sifat Kimia dan
gelap dan coklat kekuningan menjadi coklat Fisika Inceptisol Pada Toposekuen Lereng
kelam sampai coklat kekuningan; menunjukkan Selatan Gunung Merapi Kabupaten Sleman.
kandungan bahan organik yang lebih tinggi Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada.
Tesis.
daripada horizon di bawahnya. Struktur tanah
Resman. 2011. Morfologi dan karakteristik tanah di
berubah dari struktur yang remah menjadi Pugeran, Yogyakarta. Jurnal Agroteknos 1(2):
granuler sampai sub angular blocky; menunjukkan 102-106.
bahwa tanah yang sudah ditambang bertahun- Sembiring, M., Ridwandi, dan Mukhlis. 2013.
tahun mengalami penurunan bahan organik. Morfologi dan klasifikasi tanah lereng utara
Konsistensi tanah berubah dari gembur Gunung Sinabung Kabupaten Karo Sumatera
menjadi lepas-lepas kemungkinan hal ini Utara. Jurnal Online Agroteknologi 2(1): 324-
disebabkan kandungan bahan organik tanah 332.
menjadi menurun serta mengurangi vegetasi Syukur, A. dan Nur Indah, M. 2006. Kajian
yang tumbuh diatas tanah tersebut. Zona pengaruh pemberian macam pupuk organik
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe
perakaran tanah berubah dari perakaran yang
di Inceptisol, Karanganyar. Jurnal Ilmu Tanah
banyak menjadi zona perakaran yang relatif dan Lingkungan 6: 124-131.
sedikit; kemungkinan disebabkan kurang Taharu. 2006. Karakterisik dan Genesis Tanah yang
mendapatkan suplai dari vegetasi pada bagian Berkembang Pada Beberapa Tipe Bentang
atas tanah sehingga mengalami penurunan Lahan Karst Gunung Kidul. Fakultas Pertanian.
kesuburan tanah yang sangat signifikan. Tanah Universitas Gadjah Mada. Tesis.
Inceptisol terletak pada topografi yang rata dan
bergelombang. Adanya penggalian tanah yang

http://jtsl.ub.ac.id 165
halaman ini sengaja dikosongkan

http://jtsl.ub.ac.id 166

You might also like