You are on page 1of 17

TRANSFORMATOR

DALAM KEADAAN
TANPA BEBAN
KELOMPOK 4 :
JULIA BUDI RAHAYU
ABDI REYHAN
HIJRA
IDHAM WAHYUDI
AHLIL AKBAR
Transformator dalam Keadaan Tanpa Beban

Transformator adalah perangkat elektromagnetik yang sangat penting dalam sistem


tenaga listrik. Transformator digunakan untuk mengubah tegangan listrik dari satu level ke
level yang berbeda tanpa mengubah frekuensi. Keadaan tanpa beban (no-load condition)
pada transformator adalah salah satu kondisi operasi yang perlu dipahami dengan baik
karena memiliki dampak penting pada kinerja dan efisiensi transformator.
Rumusan Masalah

01 02
Transformator Satu Fasa Transformator Tiga Fasa
1. Perhitungan arus magnetisasi 1. Rangkaiann Listrik
secara grafis 2. Rangkaian Magnit
2. Penetapan Arus Magnetisasi 3.Tegangan Titik Bintang
Secara Analitis 4. Perhitungan Arus Magnetik
3. Penetapan Arus Magnetisasi untuk Transformator tiga Fasa
Secara Experimental
01
Transformator
Satu Fasa
Transformator 1 fasa adalah salah satu jenis transformator yang digunakan dalam
sistem tenaga listrik untuk mengubah tegangan dari satu level ke level yang berbeda tanpa
mengubah frekuensi. Ini adalah bentuk paling sederhana dari transformator dan sering
digunakan dalam aplikasi rumahan, industri, dan komersial. Kita akan membahas
perhitungan arus magnetisasi secara grafis, penetapan arus magnetisasi secara analitis,
dan penetapan arus magnetisasi secara eksperimental pada transformator 1 fasa dalam
keadaan tanpa beban.
1. Perhitungan Arus Magnetisasi Secara Grafis

Contoh Soal
2. Penetapan Arus Magnetisasi Secara Analitis
Contoh Soal
Diberikan Data Transformator:
Jumlah lilitan pada belitan primer (N1) = 1000 lilitanJumlah lilitan pada belitan sekunder (N2) =
200 lilitanFrekuensi operasi (f) = 50 HzTegangan primer (V1) = 220 V. Hitunglah arus
magnetisasi secara analitis pada transformator tanpa beban ini?
Penyelesaian:
Hitung Tegangan Primer yang Diinduksi (E1):Tegangan primer yang diinduksi (E1) dalam
transformator tanpa beban sama dengan tegangan primer yang diberikan (V1).
E1 = V1 = 220 V
Hitung Fluks Magnetik Maksimum (Φmaks):Gunakan rumus berikut untuk menghitung fluks
magnetik maksimum dalam inti transformator tanpa beban:
Φmaks = (E1 * N1) / (4.44 * f)
Φmaks = (220 V * 1000 lilitan) / (4.44 * 50 Hz)
Φmaks ≈ 990 mWb (miliweber)
Hitung Arus Magnetisasi Maksimum (I_maks):Arus magnetisasi maksimum (I_maks) dapat
dihitung menggunakan rumus berikut:
I_maks = (Φmaks * 2 * π * f) / N1
I_maks = (990 mWb * 2 * π * 50 Hz) / 1000 lilitan
I_maks ≈ 3.14 A
3. Penetapan Arus Magnetisasi Secara Experimental
Penetapan arus magnetisasi secara eksperimental pada transformator 1 fasa dapat dilakukan
dengan menggunakan peralatan pengukuran yang sesuai. Di bawah ini adalah langkah-langkah umum
untuk melakukan pengukuran arus magnetisasi secara eksperimental:

• Peralatan yang Diperlukan:


1. Transformator 1 fasa.
2. Sumber tegangan bolak-balik yang sesuai dengan rating transformator.
3. Amperemeter (pengukur arus) yang mampu mengukur arus yang sangat kecil.
4. Voltmeter (pengukur tegangan) untuk memonitor tegangan primer.
5. Pengukur daya aktif atau wattmeter (opsional) untuk mengukur daya input.

• Langkah-Langkah:
1. Siapkan peralatan, sesuaikan tegangan, pastikan tanpa beban , ukur tegangan primer dan arus
primer,
2. Rekam data , lalu hitung arus magnetisasi sesuai rumus yang telah kita ketahui pada pembahasan
sebelumnya

Pengukuran arus magnetisasi secara eksperimental penting untuk memahami karakteristik


operasional transformator 1 fasa dalam keadaan tanpa beban. Ini membantu dalam evaluasi efisiensi
transformator dan pengujian kualitas transformator yang digunakan dalam sistem tenaga listrik.
02
Transformator
Tiga Fasa
Transformator tiga fasa tanpa beban adalah transformator tiga fasa
yang tidak memiliki beban yang terhubung ke belitan sekundernya.
Dalam transformator ini, belitan sekundernya terbuka atau tidak
terhubung ke beban apa pun. Transformator tiga fasa tanpa beban
sering digunakan untuk mengubah tegangan dalam sistem tiga fasa
tanpa mengubah daya aktifnya. Beberapa poin penting tentang
transformator tiga fasa tanpa beban adalah

Tujuan Utama Transformator tiga fasa tanpa beban digunakan untuk


mengubah tegangan dari satu level ke level yang lebih tinggi atau lebih
rendah dalam sistem tiga fasa. Ini berguna dalam distribusi dan
transmisi daya listrik untuk menyediakan tegangan yang sesuai untuk
peralatan dan jaringan listrik yang berbeda.
1. Rangkaian Listrik
Gulungan primer dan sekunder dari transformator dapat
dihubungkan dalam konfigurasi berbeda seperti yang ditunjukkan
untuk memenuhi hampir semua persyaratan. Dalam kasus gulungan
transformator tiga 3-fasa, tiga bentuk koneksi dimungkinkan: "star"
(wye), "delta" (jala). Pertimbangkan rangkaian disamping .
Transformator tiga 3-fasa memiliki tiga set gulungan primer dan
sekunder. Bergantung pada bagaimana set gulungan ini saling
berhubungan, menentukan apakah koneksi adalah konfigurasi
star atau delta. Tiga tegangan yang tersedia, yang masing-masing
dipindahkan dari yang lain dengan 120 derajat listrik, tidak hanya
memutuskan jenis koneksi listrik yang digunakan pada sisi primer dan
sekunder, tetapi menentukan aliran arus transformator.
Dengan tiga transformator fasa tunggal yang dihubungkan bersama,
fluks magnetis pada tiga transformator berbeda dalam fasa dengan
120 derajat waktu. Dengan trafo tiga 3-fasa tunggal ada tiga fluks
magnetis pada inti yang berbeda dalam fasa waktu sebesar 120
derajat.
Metode standar untuk menandai belitan transformator tiga 3-fasa
adalah memberi label tiga belitan primer dengan huruf kapital (huruf
besar) A, B dan C, yang digunakan untuk mewakili tiga 3-fasa individu
yaitu MERAH, KUNING, dan BIRU. Gulungan sekunder diberi label
dengan huruf kecil, a, b dan c. Setiap gulungan memiliki dua ujung
yang biasanya berlabel 1 dan 2 sehingga, misalnya, belitan kedua dari
ujung primer memiliki ujung yang akan diberi label B1 dan B2,
sedangkan belitan ketiga sekunder akan diberi label c1 dan c2 seperti
yang ditunjukkan.
2. Rangkaian Magnetik
Rangkaian magnetik pada transformator tiga fasa tanpa beban
adalah inti besi (biasanya berbentuk lembaran-lapisan) dan tiga
belitan (primer, sekunder, dan tersier dalam beberapa kasus). Inti besi
berfungsi sebagai media yang mengalirkan fluks magnetik, sedangkan
belitan menghubungkan inti tersebut ke sistem tiga fasa.

Rangkaian magnetik transformator tiga fasa tanpa beban pada


dasarnya menciptakan jalur untuk fluks magnetik yang
memungkinkan transfer energi dari belitan primer ke belitan sekunder,
tetapi tanpa mengubah daya aktif karena tidak ada beban yang
terhubung ke belitan sekunder. Hal ini memungkinkan penggunaan
transformator untuk mengubah tegangan dalam sistem tiga fasa
tanpa menghasilkan daya aktif tambahan. Transformator ini penting
dalam distribusi dan transmisi daya listrik tiga fasa.mengacu pada
jalur.

Rangkaian magnetik juga mencakup parameter seperti


permeabilitas inti besi, panjang jalur magnetik, luas penampang inti,
serta cara fluks magnetik terinduksi dalam inti besi
3. Tegangan Titik Bintang dan Lilitan dalam Hubungan Bintang
Dalam transformator tiga fasa, jika tidak ada beban yang terhubung ke sisi sekunder (output), maka
akan ada tegangan titik bintang pada sisi sekunder. Tegangan titik bintang pada sisi sekunder ini
biasanya disebut sebagai "tegangan fasa" atau "tegangan linier."Tegangan fasa (Vf) pada sisi sekunder
transformator tiga fasa tanpa beban dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Vf = Vs / √3

Di mana:
Vf adalah tegangan fasa pada sisi sekunder (output).
Vs adalah tegangan fase pada sisi primer (input).

Perhatikan bahwa tegangan fasa pada sisi sekunder (Vf) adalah lebih rendah daripada tegangan
fase pada sisi primer (Vs) dalam perbandingan dengan faktor √3. Ini karena transformator tiga fasa
mengurangkan tegangan saat mengubah dari sisi primer ke sisi sekunder.

Sedangkan untuk lilitan dalam bintang pada transformator tiga fasa, sisi sekunder (output) biasanya
terhubung dalam konfigurasi bintang (Y) atau segitiga (Δ) tergantung pada kebutuhan aplikasi. Pada
konfigurasi bintang, ujung-ujung lilitan (terminal) dari ketiga fasa dihubungkan ke titik pusat bintang, dan
titik ini menjadi titik netral sistem.
KESIMPULAN
Arus magnetisasi dalam transformator 1 fasa dalam keadaan tanpa beban adalah parameter
penting yang memengaruhi kinerja transformator. Penentuan arus magnetisasi dapat dilakukan
secara grafis dengan menggunakan kurva histeresis, secara analitis dengan persamaan
magnetisasi inti, atau secara eksperimental dengan mengukur arus pada gulungan primer.
Memahami dan mengukur arus magnetisasi ini membantu dalam merancang dan mengoperasikan
transformator dengan efisien.

Transformator tiga fasa adalah komponen penting dalam sistem tenaga listrik tiga fasa.
Keadaan tanpa beban adalah kondisi operasi yang perlu dipahami untuk mengoptimalkan kinerja
transformator. Dalam hubungan bintang, tegangan titik bintang dan perhitungan arus
magnetisasi adalah konsep penting yang harus dipahami untuk merancang, mengoperasikan, dan
menguji transformator tiga fasa dengan efisien. Arus magnetisasi merupakan komponen penting
dalam operasi transformator tanpa beban, dan perhitungannya membantu memahami
karakteristik transformator dalam kondisi ini.
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and


includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

You might also like