You are on page 1of 3

NAMA : DILLA DESTIANI

NIM : 857384518
TUGAS TUTORIAL ONLINE KE-❶
PDGK4407/PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS/3 SKS
PROGRAM STUDI S1 PGSD

1. Jelaskan pengertian istilah anak berkebutuhan khusus !


Jawaban :
Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang karena kelainan yang dimilikinya memerlukan
bantaun khusus dalam pembelajaran agar mampu mengembangkan potensinya secara optimal.
Kelainan tersebut dapat berada di bawah normal, dapat juga diatas normal. Sehingga sebagai
dampaknya, diperlukan pengaturan khusus dalam pelayanan pendidikan.
2. Jelaskan isi PP No. 17/2010 pasal 129 ayat 3!
Jawaban :
PP No. 17/2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan, Pasal 129, ayat 3
menetapkan 12 jenis peserta didik berkelainan, yaitu tunanetra, tunarungu, tunawicara,
tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, berkesulitan belajar, autis, memiliki gangguan motorik, menjadi
korban penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat adiktif lain, serta yang memiliki
kelainan lain.
3. Jelaskan penyebab munculnya kebutuhan khusus bedasarkan waktu terjadinya!
Jawaban :
Berdasarkan waktu terjadinya, penyebab kelainan dapat dibagi menjadi tiga kategori seperti berikut :
a. Penyebab Prenatal, yaitu penyebab yang beraksi sebelum kelahiran. Artinya, pada waktu
janin masih berada dalam kandungan, mungkin sang ibu terserang virus, misalnya virus
rubela, mengalami trauma atau salah minum obat, yang semuanya ini berakibat bagi
munculnya kelainan pada bayi. Berdasarkan penyebab ini, Anda tentu dapat memahami
kehati-hatian yang ditunjukkan oleh seorang calon ibu selama masa kehamilan. Kehati-hatian
ini merupakan satu usaha untuk mencegah beraksinya berbagai penyebab yang
memungkinkan terjadinya kelainan.
b. Penyebab Perinatal, yaitu penyebab yang muncul pada saat atau waktu proses kelahiran,
seperti terjadinya benturan atau infeksi ketika melahirkan, proses kelahiran dengan
penyedotan (di-vacuum), pemberian oksigen yang terlampau lama bagi anak yang lahir
premature. Dari uraian ini Anda dapat menduga betapa pentingnya proses kelahiran tersebut.
Keteledoran yang kecil dapat berakibat fatal bagi bayi. Misalnya, keterlambatan memberi
oksigen, kecerobohan menggunakan alat-alat atau kelebihan memberi oksigen akan
mengundang munculnya kelainan yang tentu saja akan mengagetkan orang tua bayi.
c. Penyebab Postnatal, yaitu penyebab yang muncul setelah kelahiran, misalnya kecelakaan,
jatuh, atau kena penyakit tertentu. Penyebab ini tentu dapat dihindari dengan cara berhati-
hati, selalu menjaga kesehatan, serta menyiapkan lingkungan yang kondusif bagi keluarga.
4. Jelaskan jenis pelayanan pendidikan sesuai dengan kebutuhan para penyandang kelainan!
Jawaban :
Sesuai dengan kebutuhan para penyandang kelainan, jenis pelayanan pendidikan dapat dibedakan
menjadi 3 kategori sebagai berikut :
 Layanan pendidikan yang berkaitan dengan bidang kesehatan dan fisik seperti kebutuhan
yang berkaitan dengan koordinasi gerakan anggota tubuh dan berbagai jenis gangguan
kesehatan, melibatkan berbagai tenaga profesional. Seperti ahli terspi fisik (physical therapist
occupational therapist, dan berbagi dokter ahli)
 Layanan pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan emosional sosial, seperti kebutuhan
yang berkaitan dengan konsep diri, penyesuaian diri dengan lingkungan/masyarakat sekitar,
menghadapai peristiwa penting dalam hidup, dan kebutuhan bersosialisasi. Layanan
pendidikan ini melibatkan para psikologi dan pekerja sosial.
 Layanan pendidikan yang memang berkaitan dengan kebutuhan pendidikan, yang merupakan
kebutuhan terbesar para penyandang kelainan, melibatkan ahli pendidikan dari berbagai
bidang dan psikolog. Sesuai dengan luasnya bidang pelayanan pendidikan ini, bebagai model
pelayanan pendidikan telah dikembangkan.
5. Jelaskan perbedaan pendidikan segregasi, intergrasi dan inklusi!
Jawaban :
 Pendidikan segregasi adalah pendidikan yang terpisah dari sistem pendidikan anak
normal. Pendidikan anak berkebutuhan khusus melalui segregasi maksudnya adalah
penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan secara khusus dan terpisah dari
penyelenggaraan pendidikan untuk anak normal. Dengan kata lain anak berkebutuhan
kusus diberikan layanan pendidikan pada pada lembaga pendidikan khusus untuk anak
berkebutuhan khusus, seperti Sekolah Luar Biasa atau Sekolah Dasar Luar Bias, Sekolah
Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa. Pendidikan
segregasi merupakan pendidikan yang paling tua. Pada awal pelaksanaan, sistem ini
diselenggarakan karena adanya kekhawatiran atau keragaman terhadap kemampuan anak
berkebutuhan khusus untuk belajar bersama dengan anak normal. Selain itu, adanya
kelainan fungsi tertentu pada anak berkebutuhan khusus memerlukan layanan pendidikan
dengan menggunakan metode yang sesuai dengan kebutuhan khusus mereka. Misalnya,
untuk anak tuna netra, mereka memerlukan layanan khusus berupa braille, orientasi
mobilitas. Anak tuna rungu memerlukan komunikasi total, bina persepsi bunyi: anak tuna
daksa memerlukan layanan mobilisasi dan aksesilbilitas, dan layanan terapi untuk
mendukung fungsi fisiknya.
 Bentuk layanan pendidikan terpadu/integrasi adalah sistem pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama-sama dengan anak
normal belajar dalam satu atap. Sistem pendidikan integrasi disebut juga sistem
pendidikan terpadu yakni sistem pendidikan yang membawa anak berkebutuhan khusus
kepada suasana keterpaduan dengan anak normal. Keterpaduan tersebut dapat bersifat
menyeluruh, sebagian, keterpaduan dalam rangka sosialisasi. Pada sistem keterpaduan
secara penuh dan sebagian, jumlah anak berkebutuhan khusus dalam satu kelas maksimal
10% dari jumlah siswa keseluruhan. Selain itu dalam satu kelas hanya satu jenis kelainan.
Hal ini untuk menjaga beban guru kelas tidak terlalu berat, dibanding jika guru harus
melyani berbagai macam kelainan. Untuk membantu kesulitan yang dialami oleh anak
berkenutuhan khusus, di sekolah terpadu disediakan Guru Pembimbing Khusus (GPK).
GPK dapat berfungsi sebagai konsultan bagi guru kelas, kepala sekolah atau anak
berkebutuhan khusus itu sendiri. Selain itu GPK juga berfungsi sebagai pembimbing di
ruang bimbingan khusus tau guru kelas pada kelas khusus.
 Pendidikan Inklusi adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran
dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada
umumnya. Pendidikan Inklusif memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak
untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak. Hal ini memungkinkan
peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah reguler.

Perbedaan Segregasi, Integrasi, dan Inklusif

Faktor Segregasi Integrasi Inklusif


Mengikuti
Kurikulum Terpisah kurikulum yang Dirancang sesuai kebutuhan
berlaku
Peserta didik 1. Sebagian besar peserta didik
berkebutuhan berkebutuhan khusus dapat belajar di
khusus sudah sekolah umum dengan akses dan
dapat menikmati lingkungan yang konsusif.
Ditujukan bagi pendidikan, tetapi 2.Guru dapat memperkaya wawasan
peserta didik yang sekolah (guru dan serta meningkatkan kreativitas dalam
tidak memiliki peserta didik) pengelolaan kelas.
kebutuhan khusus. tidak dituntut 3. Peserta didik lain menerima
Manfaat Peserta didik untuk membuat perbedaan yang ada dan memiliki
dengan kebutuhan persiapan khusus kepekaan sosial yang tinggi serta
khusus sulit dan tidak harus mampu menjalin persahabatan
mendapatkan beradaptasi dengan peserta didik berkebutuhan
pendidikan. dengan peserta khusus.
didik 4. Orang tua peserta didik
berkebutuhan berkebutuhan khususmerasa yakin
khusus. bahwa anaknya akan mendapatkan
pendidikan yang lebih baik.
Ada di dalam sistem sekolah umum,
Menjadi bagian dimana pelaksanaan pendidikan,
Sistem Terpisah dari
dari sekolah pengelolaan kelas dapat menjamin
Pendidikan sekolah umum
umum peningkatan pendidikan dan akses
untuk semua peserta didik.
Guru wali kelas, guru bidang studi
Pada masing- Tergantung relasi
serta guru pembimbing khusus
Tanggung masing unit dan kepedulian
bertanggung jawab penuh pada
Jawab penyelenggara masing-masing
kelangsungan proses belajar peserta
pendidikan. guru.
didik berkebutuhan khusus.

Sumber :
 Modul 1-9 Pengantar pendidikan anak berkebutuhan Khusus PDGK4407 edisi 2
I.G.A.K.Wardani,dkk, Universitas Terbuka
 https://sites.google.com/a/students.unnes.ac.id/pus/page/model-layanan-pendidikan-abk
 https://disdik.depok.go.id/pendidikan-inklusif/#:~:text=Pendidikan%20Inklusif%20adalah
%20sistem%20penyelenggaraan,sama%20dengan%20peserta%20didik%20pada

You might also like