You are on page 1of 5

PELAKSANAAN ASUHAN GIZI TERSTANDAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


445.14/PAP/I/22 II 1/5

Ditetapkan
Direktur RSUD Drs. H. Amri Tambunan
STANDAR
PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL 10.01.2022

dr. H. Hanif Fahri. MM, M. Ked (KJ), Sp. KJ


NIP. 19711110 200604 1 039
PENGERTIAN Suatu proses asuhan gizi terstandar yang dilakukan pada pasien yang
beresiko kurang gizi, sudah mengalami kurang gizi dan atau kondisi
khusus dengan penyakit tertentu dan merupakan suatu rangkaian yang
berulang.
TUJUAN Suatu proses asuhan gizi terstandar yang dilakukan pada pasien yang
beresiko kurang gizi, sudah mengalami kurang gizi dan atau kondisi
khusus dengan penyakit tertentu dan merupakan suatu rangkaian yang
berulang.
KEBIJAKAN SK Direktur UPT RSUD Drs. H. Amri Tambunan Nomor 87 Tahun
2022 tentang Pelayanan Gizi di UPT RSUD Drs. H. Amri Tambunan
PROSEDUR Proses Asuhan Gizi Terstandar terdiri dari 4 langkah yang berurutan dan
saling berkaitan: 1). Pengkajian Gizi, 2). Diagnosa Gizi, 3). Intervensi
Gizi dan 4). Monitoring dan evaluasi Gizi.
1. Pengkajian Gizi
Pengkajian Gizi merupakan suatu proses pengumpulan, verivikasi
dan interprestasi data yang sistematis dalam upaya mengidentifikasi
masalah gizi dan penyebabnya.
a) Anamnesis Riwayat Gizi
Anamnesis data yang meliputi asupan makan termasuk
komposisi, pola makan, diet saat ini dan data lain yang terkait.
Anamnesis kualitatif dilakukan dilakukan untuk memperoleh
gambaran kebiasaan makan/pola makan sehari berdasarkan
frekuensi penggunaan bahan makanan.
Asupan gizi sehari melalui recall makanan 24 jam.
b) Pengukuran Antropometri
 Tinggi badan (TB), berat badan (BB). Pada kondisi tinggi
badan tidak dapat diukur dapat digunakan Tinggi Lutut
(TL), Lingkar Lengan Atas (LLA), Tebal Lipatan Kulit,
lingkar pinggang dan lingkar panggul sesuai kebutuhan.
PELAKSANAAN ASUHAN GIZI TERSTANDAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


445.14/PAP/I/22 II 2/5

 Penilaian status gizi dilakukan dengan membandingkan


berupa beberapa ukuran tersebut diatas misalnya Index Massa
Tubuh (IMT) yaitu ratio BB terhadap TB. Kecepatan
pertumbuhan atau perubahan berat badan.
c) Pemeriksaan fisik klinis
 Pemeriksaan fisik terkait gizi antara lain edema, asites,
kondisi gigi gerigi, massa otot yang hilang, tebal lemak,
gangguan gastrointestinal.
d) Riwayat Personal
 Meliputi riwayat obat-obatan atau suplemen yang sering
dikonsumsi, dan suplemen yang dikonsumsi.
 Keluhan utama yang terkait dengan masalah gizi.
 Status social ekonomi.
 Data umum pasien antara lain umur, pekerjaan, dan tingkat
pendidikan.
2. Diagnosa Gizi
Diagnosa gizi adalah kegiatan mengidentifikasi dan memberi nama
pada masalah gizi yang actual dan atau beresiko menyebabkan
masalah gizi, yang merupakan tanggung jawab dietisien untuk
menanganinya secara mandiri.
Diagnosa gizi dilakukan dalam tiga domain yaitu:
a) Domain Intake
Masalah aktual yang berhubungan dengan asupan energi, zat gizi,
cairan, substansi bioaktif dan makanan baik yang melalui oral
maupun parenteral dan enteral.
Label Diagnosa:
 Keseimbangan Kalori Energi
 Asupan makanan secara oral/ enteraol/ parenteral
 Keseimbangan substansia bioaktif
 Keseimbangan zat gizi:
- Lemak dan kolesterol
- Protein
- Karbohidrat dan serat
- Vitamin
- Mineral
PELAKSANAAN ASUHAN GIZI TERSTANDAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


445.14/PAP/I/22 II 3/5

b) Domain Klinis
Masalah gizi yang berkaitan dengan kondisi medis atau
fisik/fungsi organ
Label Diagnosa:
 Keseimbangan Fungsi
 Keseimbangan biokimia
 Keseimbangan berat badan.
c) Domain Perilaku/ Lingkungan
Masalah gizi yang berkaitan dengan pengetahuan, perilaku/
kepercayaan, lingkungan fisik dan askes dan keamanan makanan.
Label Diagnosa:
 Pengetahuan dan kepercayaan
 Keseimbangan aktifitas fisik dan fungsi
 Keamanan dan askes makanan
3. Intervensi Gizi
Intervensi gizi merupakan tindakan yang terencana secara
khusus, dengan tujuan untuk mengatasi masalah gizi, termasuk
perilaku, kondisi lingkungan atau status kesehatan individu,
kelompok, atau masyarakat yang berkaitan dengan gizi. Terdapat
dua komponen intervensi gizi yaitu perencanaan intervensi dan
implementasi.
a. Penetapan tujuan intervensi
Penetapan tujuan harus dapat diukur, dicapai dan ditentukan
waktunya dan mengacu pada diagnose gizi.
b. Preskripsi Diet
Preskripsi gizi secara singkat menggambarkan rekomendasi
mengenai kebutuhan energy dan zat gizi individual, jenis diet,
bentuk makanan, komposisi zat gizi, frekuensi makan
- Perhitungan kebutuhan zat gizi yang diberikan kepada
pasien atas dasar diagnosis, kondisi pasien dan jenis penyakit.
- Jenis Diet
PELAKSANAAN ASUHAN GIZI TERSTANDAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


445.14/PAP/I/22 II 4/5

4. Monitoring dan Evaluasi Gizi


Kegiatan monitoring dan evaluasi gizi dilakukan untuk mengetahui
respon pasien/klien terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya.
Tiga langkah monitoring dan evaluasi gizi yaitu:
a. Monitor Perkembangan
Tujuan kegiatan untuk melihat apakah hasil yang terjadi sesuai
dengan yang diharapkan oleh klien maupun Tim Asuhan Gizi.
Kegiatan yang berkaitan dengan monitor perkembangan yaitu:
 Mengecek pemahaman dan diet pasien.
 Menentukan apakah intervensi dilaksanakan sesuai dengan/
rencana/ preskripsi diet.
 Menentukan apakah status pasien/klien tetap atau berubah.
 Mengidentifikasi hasil lebih baik yang positif maupun
negative.
 Mengumpulkan informasi yang menunjukkan alasan tidak
adanya perkembangan dari kondisi pasien.
b. Mengukur Hasil
Dalam proses asuhan gizi terstandar hal yang harus diukur jelas
tergambar pada komponen tanda dan gejala dari diagnosis gizi.
Kegiatan ini mengarahkan pada memilih indicator yang sesuai
dengan medis dan tujuan manajemen.
c. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil merupakan kegiatan membandingkan hasil antara
data terbaru dengan data (status) sebelumnya, tujuan intervensi
dan atau rujukan standar yang ditetapkan secara sistematis.
Setiap ahli gizi/nutrisionis dalam melakukan penulisan
pencatatan perkembangan pasien minimal 1x perawatan,
dilakukan lagi pada setiap kali terjadi perubahan intervensi gizi
dan atau dilakukan setelah 3 hari rawatan. Pengisian
pengulangan ADIME kembali dilakukan setelah 7 hari rawatan.
PELAKSANAAN ASUHAN GIZI TERSTANDAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


445.14/PAP/I/22 II 5/5

Berdasarkan tiga tahapan kegiatan monitoring dan evaluasi diatas


akan medapatkan 4 jenis hasil, yaitu:
 Secara langsung seperti: perubahan perilaku, perubahan asupan
zat gizi, perbaikan status gizi dan peningkatan pengetahuan
pasien/ klien.
 Status klinik dan kesehatan, meliputi nilai laboratorium, berat
badan, tekanan darah, perubahan profil factor resiko, tanda dan
gejala status klinis, infeksi dan komplikasi lain.
 Client centered seperti kualitas hidup, kenyamanan,
kemandirian, dan kemampuan fungsi klien.
Health care utilization and cost, meliputi perubahan obat, prosedur
khusus, kunjungan klinik yang terencana ataupun tidak terencana
dan lama rawat.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Perawatan Intesnif

You might also like