You are on page 1of 14

MAKALAH

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Untuk memenuhu tugas mata kuliah BIOLOGI DASAR

Dosen pengampu: UUN ROHMAWATI,M.Si.

Oleh kelompok 3:

1. AMALIATUZZAHRO (1031723009)
2. LAILATUL QOMARIAH (1031723008)
3. LUTHFIAH RIZQOTUL MAWADAH (1031723013)
4. TRI SURYANTI (1031723012)

PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA PASURUAN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat allah SWT. Karena atas limpahan rahmat-nya
kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah tepat waktu sehingga dapat
memenuhi tugas mata kuliah Biologi dasar. Shalawat serta salam tak lupa kita
curahkan pada junjungan kita baginda Nabi Muhammad saw. Semoga kita
termasuk umatnya yang mendapatkan syafaatnya kelak.
Terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah
Biologi dasar, ibu Uun Rohmawati karena bersedia membagi ilmunya kepada
kami. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran, tenaga maupun
materi.
Kami sebagai penulis sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun penyampaiannya. Untuk
itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Mohon maaf jika ada salah kata dan kami ucapkan terima kasih telah
membaca makalah ini. Semoga makalah dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Pasuruan, 11 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................1
1.3 TUJUAN.......................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1 PENGERTIAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP.............................2
2.2 DASAR-DASAR KLASIFIKASI.............................................................3
2.3 PEMBAGIAN HEWAN...........................................................................4
2.4 MACAM MACAM SISTEM KLASIFIKASI..........................................5
2.5 SISTEM KINGDOM DALAM KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP....6
BAB III..................................................................................................................10
KESIMPULAN......................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................10
3.2 SARAN...................................................................................................10
BAB IV..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di dalam Alam semesta ini terdapat komponen biotik dan abiotik.


Komponen biotik (makhluk hidup) jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka
ragam. Mulai dari laut, dataran rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk
hidup yang jumlahnya banyak dan sangat beraneka ragam. Karena jumlahnya
banyak dan beraneka ragam, maka kita akan mengalami kesulitan dalam
mengenali dan mempelajari makhluk hidup. Untuk mempermudah dalam
mengenali dan mempelajari makhluk hidup maka kita perlu cara. Cara untuk
mempermudah kita dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup disebut
Sistem Klasifikasi (penggolongan / pengelompokan).

Adapun ilmu yang secara khusus mempelajari tentang klasifikasi makhluk


hidup dinamakan ilmu taksonomi. Ilmu taksonomi ini bertujuan untuk
mempermudah pengenalan dan pembelajaran terhadap makhluk hidup serta
mempermudah dalam mengkomunikasikannya kepada orang lain. Ilmu taksonomi
ini senantiasa berkembang dari masa ke masa, sehingga muncul tokoh – tokoh
baru dalam taksonomi dan pendapat – pendapat serta teori – teori tentang
taksonomi. Ilmu taksonomi ini melahirkan berbagai sistem klasifikasi yang
berbeda – beda sesuai dengan dasar yang digunakan dalam kegiatan tersebut.

Hal inilah yang kemudian menarik untuk diketahui lebih lanjut tentang
bagaimana sistem klasifikasi makhluk hidup. Oleh karena itu penulis berusaha
untuk memberikan pemahaman tentang pertanyaan tersebut dalam makalah yang
berjudul “Klasifikasi Makhluk Hidup”. Semoga makalah ini dapat menjadi
jawaban dan memberikan pemahaman terkait pertanyaan yang dikaji.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a) Apa yang dimaksud dengan klasifikasi makhluk hidup.

b) Bagaimana sistematika dalam pengklasifikasian organisme.

c) Bagaimana cara menyusun kunci dikotomi

1.3 TUJUAN

a) Untuk mengetahui dan menjelaskan apa itu klasifikasi makhluk


hidup.

1
b) untuk menjelaskan bagaimana sistematika dalam pengklasifikasian
organisme.

c) untuk menjelaskan bagaimana cara Menyusun kunci dikotomi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Klasifikasi makhluk hidup adalah adalah pengelompokan


makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki dengan tujuan
untuk menyederhanakan objek yang beraneka ragam. Manfaat dari
klasifikasi makhluk hidup adalah mempermudah dalam mempelajari
makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.

Klasifikasi makhluk hidup dilakukan berdasarkan persamaan dan


perbedaan ciri yang dimilikinya. Menurut sistem klasifikasi lima
kingdom yang dikemukakan oleh Robert H. Whittaker pada tahun 1969,
makhluk hidup dibedakan menjadi kingdom Monera, kingdom Protista,
kingdom Plantae (tumbuhan), kingdom Fungi (jamur), kingdom
Animalia (hewan).

Dalam proses klasifikasi makhluk hidup perlu juga adanya


proses identifikasi. Identifikasi merupakan suatu proses yang dapat kita
lakukan untuk menentukan atau mengetahui identitas dari suatu jenis
organisme. Banyak metode yang dapat kita gunakan untuk mengetahui
identitas suatu jenis organisme, diantaranya dengan konfirmasi langsung
kepada ahlinya, mencocokkan dengan spesimen, atau dengan
menggunakan suatu instrumen yaitu kunci identifikasi atau kunci
determinasi.

Kunci determinasi tersebut merupakan serangkaian pertanyaan


yang dapat menggiring kita sehingga dapat mengetahui nama dari jenis
organisme yang ingin kita ketahui identitasnya. Kunci determinasi
adalah uraian keterangan tentang ciri-ciri makhluk hidup yang disusun
berurut mulai dari ciri umum hingga ke ciri khusus untuk menemukan
suatu jenis makhluk.

Adapun beberapa tujuan dari klasifikasi makhluk hidup yaitu :

1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan


ciri ciri yang dimiliki

2
2. Mendeskripsikan ciri ciri suatu jenis makhluk hidup untuk
membedakan dengan makhluk hidup jenis yang lain

3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup

4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya

5. Menyederhanakan objek studi sehingga mempermudah


mempelajarinya

6. Mengetahui tingkat evolusi makhluk hidup atas dasar


kekerabatan

2.2 DASAR-DASAR KLASIFIKASI

1. Ciri Fisik

Ciri-ciri fisik adalah hal yang paling mudah bagi kita


untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup. Misalnya, kita
mengetahui bahwa ayam dan elang termasuk dalam golongan
Aves (burung) karena persamaan fisik keduanya, yaitu: berbulu,
bersayap, dan berparuh.

2. Ciri Morfologi dan Anatomi

Ciri-ciri morfologi dapat kita lihat dari bentuk luar tubuh


makhluk hidup. Misalnya, bentuk paruh dan bentuk cakar pada
hewan serta bentuk pohon dan bentuk bunga pada tumbuhan.
Sementara itu, ciri-ciri anatomi dapat kita lihat dari struktur
tubuh organisme. Misalnya, ada atau tidaknya sel trakea atau
kambium.

3. Ciri Biokimia

Ciri-ciri biokimia dapat kita lihat pada jenis-jenis enzim,


protein, DNA, dan lainnya. Ciri-ciri tersebut dapat menjadi
pedoman bagi kita untuk menentukan hubungan kekerabatan
antara makhluk hidup satu dan yang lainnya.

4. Berdasarkan pada manfaat

Dapat diketahui bahwa banyak manfaat dari makhluk


hidup yang beraneka ragam. Nah, dari manfaat yang telah
diketahui kemudian dapat dijadikan dasar pada saat melakukan
klasifikasi makhluk hidup. Misalnya, tanaman sirih dan kencur
dapat digolongkan dalam tanaman obat.

3
2.3 PEMBAGIAN HEWAN

Pembagian hewan ada 2 yaitu berdasarkan makanannya dan


ada tidaknya tulang belakang.

a. Makanannya

Herbivora adalah golongan hewan pemakan tumbuhan hijau.


Memiliki gigi geraham depan (dens premolare) dan geraham
belakang (dens molare) yang kuat dan banyak. Memiliki gigi seri
(dens incisivus) yang tajam. Tidak mempunyai gigi taring (dens
caninus). Memiliki enzim selulase. Contoh : Jerapah, zebra,
Banteng dsb.

· Karnivora adalah golongan hewan pemakan daging.


Memiliki gigi taring (dens caninus) yang tajam. Memiliki
kuku yang tajam. Memiliki sisi rahang dan ujung gigi
geraham yang saling bertemu. Contoh : Singa, Harimau,
Kucing, Buaya dll.

· Omnivora adalah golongan hewan pemakan daging dan


tumbuhan hijau (pemakan segala). Memiliki sifat
perpaduan antara herbivora dan karnivora. Contoh :
Musang, Beruang, Ayam, Tikus dll.

· Insektivora adalah golongan hewan pemakan serangga.


Contoh : Cecak, Kadal, Bunglon, Kelelawar dll.

b. Ada tidaknya tulang belakang

Invertebrata yaitu golongan hewan yang tidak mempunyai


tulang belakang. Dibagi menjadi 9 phylum/filum yaitu :

1) Porifera (hewan berpori), contoh : Spongia sp/hewan


spon.

2) Coelenterata (hewan berongga), contoh : Hydra viridis

4
3) Platyhelminthes (cacing pipih), contoh :Taenia
saginata (cacing pita)

4) Nemathelminthes (cacing gilig), contoh :Ancylostoma


duodenale/cacing tambang pada usus duabelas jari
manusia.

5) Annelida (cacing gelang), contoh : Hirudo


medicinalis/lintah, Lumbricus terrestris (cacing tanah).

6) Mollusca (hewan bertubuh lunak), contoh :siput,


Octopus sp (gurita).

7) Arthropoda (hewan berbuku-buku), dibagi menjadi 4


kelas yaitu : a) Insect (serangga), b) Crustacea (udang
udangan), c) Arachnida (laba-laba), di) Myriapoda
(lipan)

8) Echinodermata (hewan berkulit duri), dibagi menjadi 5


kelas yaitu : a) Asteroidea (bintang laut), b)
Echinoidea (landak laut), c) Holothuroidea (teripang),
d) Crinoidea (lilia laut)

Vertebrata yaitu golongan hewan yang mempunyai ruas-


ruas tulang belakang. dibagi menjadi 5 kelas yaitu :

1) Pisces (ikan), contoh : Osteoglossum bicirrhosum


(ikan Arwana).

2) Amphibia (katak), contoh : Rana sp

3) Reptilia (hewan melata/merayap), contoh : ular, kadal,


bunglon.

4) Aves (unggas), contoh : Aquila chrysaetos (rajawali).

5) Mamalia (hewan memiliki kelenjar mammae), contoh :


sapi, kambing, Orangutan.

2.4 MACAM MACAM SISTEM KLASIFIKASI

1. Klasifikasi sistem buatan ( artifisial )

Sistem klasifikasi buatan mengutamakan tujuan praktis dalam


ikhtisar dunia makhluk hidup. Dasar klasifikasi adalah ciri
morfologi, alat reproduksi, habitat dan penampakan makhluk hidup

5
(bentuk dan ukurannya). Misalnya, pada klasifikasi tumbuhan ada
pohon, semak, perdu, dan gulma. Berdasarkan tempat hidup, dapat
dikelompokkan hewan yang hidup di air dan hewan yang hidup di
darat. Berdasarkan kegunaannya, misalnya makhluk hidup yang
digunakan sebagai bahan pangan, sandang, papan dan obat-obatan.

2. Sistem klasifikasi alami (natural)

Klasifikasi makhluk hidup yang menggunakan sistem alami


menghendaki terbentuknya takson yang alami. Pengelompokkan
pada sistem ini dilakukan berdasarkan pada karakter karakter
alamiah yang mudah untuk diamati, pada umumnya berdasarkan
karakter morfologi, sehingga terbentuk takson takson yang alami
misalnya hewan berkaki empat,hewan bersirip, hewan tidak
berkaki, dan sebagainya. tumbuhan misalnya tumbuhan berdaun
menyirip, tumbuhan berdaun seperti pita, dsb.

3. Sistem klasifikasi filogenik

merupakan suatu cara pengelompokkan organisme


berdasarkan garis evolusinya atau sifat perkembangan genetik
organisme sejak sel pertama hingga menjadi bentuk organisme
dewasa. Sistem klasifikasi filogeni ini merupakan sistem
klasifikasi yang mendasari sistem klasifikasi modern, Semakin
dekat hubungan kekerabatan, maka semakin banyak persamaan
morfologi dan anatomi antar takson. Semakin sedikit persamaan
maka makin besar perbedaannya, berarti semakin jauh hubungan
kekerabatannya. Misalnya, orang utan lebih dekat
kekerabatannya dengan monyet dibandingkan dengan manusia.
Hal itu didasarkan pada tes biokimia setelah ilmu pengetahuan
berkembang pesat, terutama ilmu pengetahuan tentang
kromosom, DNA, dan susunan protein organisme.

2.5 SISTEM KINGDOM DALAM KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman


dulu. Ahli filosof Yunani, Aristoteles (384-322 SM) mengelompokkan
makhluk hidup ke dalam dua kelompok besar yaitu kelompok hewan
(animalia) dan kelompok tumbuhan (plantae), namun keberadaan
organisme mikroskopis belum dikenal pada saat itu.

Sistem klasifikasi makhluk hidup terus mengalami kemajuan


seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem
klasifikasi makhluk hidup dikelompokan dalam satu-satuan kelompok

6
besar yang disebut kingdom. Sistem kingdom ini pertama
diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus.

Sistem kingdom pun terus mengalami perubahan dan


perbaikan hingga sekarang dan sering menjadi pro dan kontra bagi
para ilmuwan. Beberapa sistem klasifikasi makhluk hidup yang telah
diperkenalkan oleh para ahli adalah :

1. Sistem Dua kingdom

Sistem yang dikembangkan oleh ilmuwan Swedia yaitu Carolus


Linnaeus tahun 1735. Makhluk hidup dibagi menjadi 2 kingdom
yaitu:

A. Kingdom Animalia (Dunia Hewan)

Ciri–ciri : tidak memiliki dinding sel, tidak berklorofil,


mampu bergerak bebas.

B. Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)

Ciri–ciri : memiliki dinding sel, berklorofil, mampu


berfotosintesis.

2. Sistem Tiga Kingdom

Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman (Ernst


Haeckel) tahun 1866. Makhluk hidup dibagi menjadi 3 kingdom
yaitu

A. Kingdom Animalia (Dunia Hewan) Ciri-ciri : heterotrof,


eukariot multiseluler dan dapat bergerak.

B. Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan) Ciri-ciri : autotrof,


eukariotik multiseluler, berklorofil dan mampu
berfotosintesis.

C. Kingdom Protista Ciri-ciri : organisme bersel satu atau


uniseluler dan organisme multiseluler sederhana).

3. Sistem Empat Kingdom

Sistem Ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika (Herbert


Copeland) tahun 1956. Makhluk hidup dibagi menjadi 4 kingdom
yaitu:

A. Kingdom Animalia (Dunia Hewan)

7
B. Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)

C. Kingdom Protista

D. Kingdom Monera Ciri-ciri memiliki inti tanpa membran inti


(prokariotik).

4. Sistem Lima Kingdom

Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika (Robert H.


Whittaker) tahun 1969. Makhluk hidup dibagi menjadi 5
kingdom yaitu :

A. MONERA

Monera adalah makhluk hidup yang tidak memiliki


membran inti (organisme prokariot). Meskipun tidak
memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan inti.
Bahan inti itu berupa asam inti atau DNA (deoxyribo
nucleic acid atau asam deoksiribonukleat).

Kelompok Monera ini terdiri dari Eubacteria (selama


ini kita mengenalnya sebagai bakteri) dan Archaebacteria
(bakteri yang hidup pada habitat ekstrim).

B. PROTISTA

Protista adalah kingdom makhluk hidup yang terdiri


dari satu sel atau banyak sel yang memiliki membran inti
(organisme eukariot).

Protista dikelompokan secara sederhana seperti


protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan
(alga), dan protista mirip jamur.

C. FUNGI (JAMUR)

Fungi atau jamur merupakan kingdom makhluk


hidup yang tidak memiliki kloroplas. Tubuh jamur ada
yang terdiri dari satu sel, berbentuk benang, atau tersusun
dari kumpulan benang. Dinding selnya terdiri dari zat kitin.

Oleh karena itu jamur tidak dapat dikelompokkan


dalam dunia hewan atau tumbuhan. Kelompok ini terdiri
dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan
jamur air (Oomycota).

8
D. PLANTAE (TUMBUHAN)

Plantae dan kingdom tumbuhan adalah makhluk


hidup bersel banyak yang mempunyai kloroplas. Di dalam
kloroplas terkandung klorofil. Karena memiliki klorofil,
maka tumbuhan dapat melakukan fotosintesis.

Sel tumbuhan termasuk eukariotik (memiliki


membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa.
Tumbuhan umumnya memiliki akar, batang, dan daun,
kecuali beberapa jenis tumbuhan yang memiliki akar semu
(rizoid), seperti pada bryophyta (tumbuhan lumut).

Perkembangbiakan tumbuhan terjadi secara kawin


maupun tak kawin. Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut
(Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan
berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae).

E. ANIMALIA

Animalia disebut juga kingdom hewan. Sel-selnya


mempunyai membran inti (eukariotik) dan tidak memiliki
kloroplas. Selain itu sel hewan tidak memiliki dinding sel.
Berbeda dengan tumbuhan, hewan dapat bergerak aktif dan
memiliki sistem saraf

5. Sistem Enam Kingdom

Pada tahun 1970-an seorang mikrobiologi bernama Carl


Woese dan peneliti lain dari University Of Illinois menemukan suatu
kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota
kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan
Archaebacteria.

Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariotik


dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokariot. Hal itu
menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah
kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang
kemudian disebut Eubacteria.

Adapun keenam kingdomnya adalah :

a) Kingdom Animalia (Dunia Hewan)

b) Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)

c) Kingdom Protista dan) Kingdom Mycota (Dunia Jamur)

9
d) Kingdom Eubacteria

e) Kingdom Archaebacteria Namun hingga sekarang yang


diakui sebagai sistem klasifikasi standar adalah sistem Lima
Kingdom yang ditemukan oleh Whittaker.

BAB III

KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN

Klasifikasi adalah cara pengelompokkan makhluk hidup


berdasarkan persamaan ciri dan perbedaan yang dimilikinya dengan
tujuan untuk menyederhanakan objek yang beraneka ragam.
Manfaat dari klasifikasi makhluk hidup adalah mempermudah
dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.

Dasar dari klasifikasi pada makhluk hidup adalah persamaan


dan perbedaan ciri : ciri-ciri fisik, morfologi dan anatomi, biokimia,
berdasarkan pada manfaat. Sistem klasifikasi makhluk hidup yang
telah diperkenalkan oleh para ahli adalah : Sistem dua, tiga, empat,
lima kingdom, dan enam kingdom. Pengelompokan makhluk hidup
dapat dilakukan dengan berbagai sistem yaitu artifisial, natural, dan
filogeni.

Dalam proses klasifikasi makhluk hidup perlu adanya proses


identifikasi. Identifikasi merupakan suatu proses yang dapat kita
lakukan untuk menentukan atau mengetahui identitas dari suatu
jenis organisme. Banyak metode yang dapat kita gunakan untuk
mengetahui identitas suatu jenis organisme, diantaranya dengan
konfirmasi langsung kepada ahlinya, mencocokkan dengan
spesimen, atau dengan menggunakan suatu instrumen yaitu kunci
identifikasi atau kunci determinasi.

Kunci determinasi adalah uraian keterangan tentang ciri-ciri


makhluk hidup yang disusun berurut mulai dari ciri umum hingga
ke ciri khusus untuk menemukan suatu jenis makhluk hidup. Kunci
determinasi yang paling sederhana ialah kunci dikotom. Kunci
dikotom berisi keterangan yang disusun berpasangan dan
menunjukkan ciri yang berlawanan.

10
3.2 SARAN

Sebagai makhluk hidup dan juga sebagai manusia, kita harus


mengetahui dan mempelajari tentang klasifikasi makhluk hidup
yang sangat beraneka ragam. Kita sebagai manusia yang memiliki
akal sehat juga harus menjaga kelestarian bumi beserta isinya yaitu
flora dan fauna agar tidak ada kepunahan lagi. Meningkatkan ilmu
pengetahuan juga sangat penting bagi diri kita sendiri maupun
orang lain karena dunia ini mengalami perubahan dan
perkembangan yang begitu cepat agar nantinya kita dapat
meningkatkan kualitas diri kita.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Andi Nur Azizah. 2017. Makalah Biologi (Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup).
Online:https://www.academia.edu/35241887/Makalah_Biologi_Sistem_Kl
asifikasi_Makhluk_Hidup_docx
Dr. Ramlawati, M.Si. Drs. H. Hamka L., M.S. Sitti Saenab, S.Pd., M.Pd. Sitti
Rahma Yunus, S.Pd., M.Pd. 2017. Sumber Belajar Penunjang Plpg 2017
Mata Pelajaran Ipa Bab Ii Klasifikasi Makhluk Hidup

Luh Made Suastikarani, S.Pd, M.Pd. 2019. E Modul Biologi “Klasifikasi


Makhluk Hidup). Online:https://repositori.kemdikbud.go.id/20338/1/Kelas
%20X_Biologi_KD%203.3%20%281%29.pdf

11

You might also like