You are on page 1of 7

Cerita Horor Pada Malam Hari

Saya di suruh bapak saya untuk mengantarkan makanan buat para pekerja yang berada di kebun pada
malam hari. sesampainya saya di kebun saya langsung memberikan makanan kepada para pekerja.
Saya di minta untuk mengambil senter di rumah salah satu pekerja, saat di perjalanan saya merasa
seperti ada yang duduk pada bagian belakang motor. Motor terasa berat sehingga saya panik , motor
susah dikendalikan seperti ada yang mengendalikan.

Saya tidak berani melihat ke arah belakang dan spion motor, saya langsung manambah kecepatan
sepeda motor yang di kendarai. Motor yang saya kendarai mengalami crash, saya pun jatuh dan
membentur pondasi saya melihat motor yang saya kendarai rusak parah saya melihat tubuh yang
tergeletak tak berdaya. Saya mendekati tubuh tersebut dengan situasi yang gelap saya tidak tahu tubuh
siapa yang tergeletak di situ Saya memanggil-manggil warga tidak lama setelah saya memanggil warga.

Saya melihat ada beberapa orang yang membawa tubuh tersebut, dan tubuh tersebut dibawa ke
rumah saya. Tubuh tersebut langsung dimandikan dan dikafankan saya melihat tubuh tersebut tidaklah
asing saya melihat ada tanda yang sama dengan tubuh saya. Saya membuka mukanya, saya terkejut
karena tubuh yang tergeletak itu ialah tubuh saya. Dan ternyata kejadian tersebut ialah mimpi, saya
langsung menceritakan kejadian tersebut kepada orang tua .
Suara Malam Selasa

Malam itu aku tidak pernah tau kenapa mata ini seakan ingin selalu terbuka ,, dan kantuk pun tak
pernah kunjung datang. Jam sudah menunjukkan pukul 00.34, Tapi mata ini terus saja tidak bisa di ajak
tidur. Sedangkan seisi rumah telah tertidur nyenyak sekali. Dan ku paksa kan mata ini untuk tertidur
karena jam telah sangat larut sekali.. Ku matikan lampu kamarku dan hanya gelap yang menemani
tidurku. Bukanya nyenyak tapi malam itu seakan akan ada seseorang yang berapa di sisiku .

Aku terus berpikir “ahk Cuma perasaanku”Tapi itu belum selesai ketakutan demi ketakutan terus
datang... “Takk,ttaak,,,takkk” suara seseorang mengetuk .. tapi dimana??Ah suara itu berasal dari atap
kamarku ..“Ahk mungkin tikus atau kucing,,” aku lanjutkan untuk tidur dan berpikir positif..10 menit
berlalu tapi mata ini tidak pernah merasa mengantuk ..“Hi,hi,,hi,”Suara apa itu?? Apa iya suara
seseorang tertawa? Hatiku mulai resah ingin segera aku keluar kamar dan tidur dengan orang tuaku
..“Hi....hi....hi” Suara itu lagi!!!. Jangtungku mulai serasa lepas .. dan mataku terus saja tidak bisa merasa
ngangtuk malah semakin tidak bisa tidur ...

Entah karena rasa takut atau memang pada malam itu sangat menakutkan.Bulu kuduk ku mulai
merinding tubuh mulai panas dingin .. hati begitu resah dan Mata terus terbuka melihat sekeliling
kamar yang begitu gelap hingga. “Brak...”Sesuatu jatuh .. aku bangun tapi tidak ada sesuatu... Aku
lanjutkan tidurku malam itu karena jam mulai terus berjalan...“Kreet,,,” Ahk suara lemari baju terbuka.
Hatiku mulai resah dan mulai merasa takut rasanya ingin berlari tapi rasa penasaran ku terus
memberontak hingga aku buka lemari baju itu.DAN ...“Kretttt,,,, brak”Lemari bajuku terbuka lalu
tertutup lagi dengan sangat kenjang dan keras terdengar...Aku buka dan “hi,,,hi,,,hi,,,”.Sesosok putih
berada didalam lemari bajuku .. sehingga aku kaget dan berlari keluar membangunkan orang tua
ku...Setelah orang tuaku mengecek nya tidak ada apa apa didalamnya hanya ada baju ku saja.
Pasar Misteri Di Gunung Lawu

Mendaki gunung adalah kegiatan yang menyenangkan, namun apa jadinya jika hal tersebut menjadi
cerita yang menyeramkan. Gunung Lawu adalah gunung yang berada di daerah perbatasan antara
Karanganyar (Jawa Tengah) dengan Magetan (Jawa Timur) yang banyak dijadikan sebagai objek
pendakian.

Namun, Gunung Lawu bukan gunung yang biasa sebab banyak pendaki yang menemui kejadian mistis
disana. Sejumlah kejadian mistis banyak ditemui seperti kehadiran pasar di daerah lereng gunung.
Cukup aneh karena jarang ada pasar di daerah pegunungan. Namun pasar yang dimaksud adalah pasar
hantu, yang terletak di pos 5 pendakian melalui Candi Cetho. Masyarakat setempat mempercayai jika
ada yang melewati pasar hantu tersebut dan mendengar suara pedagang menanyai “mau beli apa?”,
pendaki harus menjawab pertanyaan tersebut.

Jika ditawari sesuatu, maka harus ditolak dan mengambil sesuatu yang ada disekitar seperti batu.
Setelah itu pendaki juga harus melemparkan uang ke arah sumber suara, jika tidak maka ia akan
ditimpa kesialan selama berada di Gunung Lawu. Beberapa pendaki yang melanggar pantangan ini
dikabarkan tersesat sampai hilang diculik ke dimensi lain. Seseorang pendaki sengaja menentang akan
adanya pasar gaib tersebut seorang pendaki tersebut sengaja melakukan hal yang dilarang itu pada
pukul 11 malam pendaki tersebut sontak panik karena apa yang di ceritakan warga benar terjadi. Yang
lebih mengejutkannya ia melihat banyak sekali seorang pendaki yang juga mengalami kejadian serupa
dengannya
Menangkap Pencuri Di Malam Hari

Di suatu hari warga-warga di Desa Sudagaran mengaku kehilangan benda-benda berharga seperti
emas, uang, dan perhiasan. Ketua RW mengadakan rapat untuk menangkap Tuyul yang meresahkan
warga setempat, pada malam harinya warga sepakat untuk tidak tidur agar dapat menangkap tuyul
yang berkeliaran di Desa Sudagaran. Warga yang menjaga pos ronda melihat ada anak kecil yang tidak
menggunakan baju langsung di hampiri olehnya, warga tersebut melihat dengan jelas bahwa anak kecil
itu membawa sejumlah uang dan perhiasan.

Warga tersebut langsung menangkap anak kecil itu dan membawanya ke pos ronda, penjaga pos ronda
langsung teriak “ tuyul tuyul sambil membunyikan Kentungan” warga langsung berdatangan karena
penasaran dengan orang yang memelihara tuyul itu. Tuyul langsung di perintah warga untuk
menunjukan arah dimana orang yang menyuruh tuyul untuk mencuri di Desa Sudagaran.

Tuyul yang ketangkap basah pun langsung menuju ke tempat tuannya. Tetapi malah mengarah ke salah
satu rumah warga. Dan ternyata yang di sangka tuyul adalah anak dari pak anuk yang habis mandi dan
membaluri tubuh dengan penuh bedak, yang membuat anak pak anuk mirip dengan tuyul. pak anuk
menyuruh anaknya untuk mengantarkan perhiasan dan uang agar di antarkan ke rumah pak waweng,
malah di tangkap warga karena ia di sangka tuyul oleh warga yang sedang ada jadwal di pos ronda.
Cerita Mistis Gunung Gede

Gunung Gede berada dalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango, tepatnya di antara tiga
kabupaten, yakni Bogor, Cianjur dan Sukabumi. Dengan ketinggian 2.958 meter, gunung satu
ini juga meninggalkan kisah mistis. Salah satunya tentang penunggu Gunung Gede yang
merasuki tubuh salah satu pendaki. Siang itu sekumpulan pendaki remaja menaiki gunung
tersebut bersama beberapa pemandu. Hal tersebut dilakukan demi keamanan. Menjelang
sampai ke puncak, rombongan tersebut beristirahat. Namun, salah satu pendaki melakukan
tindakan yang tidak sopan. Dirinya buang air kecil sembarangan tanpa permisi terlebih dahulu.
Setelah kencing sembarangan, pandangannya langsung kabur.

Dia langsung melihat sesosok pria dengan pakaian kerajaan sambil membawa keris. Di sisinya
terdapat dua ekor macan yang mengerang. Sosok tersebut dipercaya sebagai penunggu yang
marah akibat tindakan tidak sopan pendaki ini. Dia pun kesurupan. Kemudian, dari perspektif
teman-temannya, pendaki itu mengerang dengan nafas berat dan berlari-larian naik dan turun
tanjakan itu. Teman-temannya yang kebingungan pun hanya bisa ikut berteriak histeris.
Sementara pemandu dan beberapa pendaki lain berusaha menenangkannya. Dalam
pandangannya, dia seperti dibawa ke sebuah era yang penuh dengan orang-orang zaman
kerajaan. Dia kemudian merasa seperti ditarik menjauh dari kerajaan kemudian mulai
sadarkan diri.

Saat sadar, dia kembali melihat sosok penunggu tersebut dalam keadaan marah bersama dua
ekor macan tadi. Dia sadar dengan kondisi badannya sudah dibaringkan di posko terdekat.
Raut wajah teman-teman dan pemandu sudah khawatir. Tidak hanya sampai di situ, keesokan
harinya saat turun, dia melewati posko yang sama ketika kesurupan dan seperti mendengar
bisikan dalam bahasa Jawa, diiringi oleh erangan geram harimau. Dia pun bergegas mengucap
doa dan berangkat dari posko itu untuk turun.
Bermalam Di Pos Dua Gunung Slamet

Berada di antara lima kabupaten, Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal dan Pemalang, Jawa
Tengah, Gunung Slamet memiliki ketinggian 3.428 meter. Gunung ini dikenal dengan
medannya yang sulit dan membahayakan. Selain itu juga dikenal dengan penunggunya yang
berada di pohon-pohon besar. Hal serupa dialami oleh seorang pendaki pria asal Bandung
yang mendaki bersama enam temannya. Malam pertama mereka sampai di pos dua setelah
memulai perjalanan dari dukuh Bambangan. Malam itu hujan semakin deras membuat
pendaki ini kalang kabut membangun tenda yang terus diterpa angin. Hujan reda sekitar dua
jam kemudian. Namun, tidur salah satu pendaki terusik dengan suara dari pohon besar di
dekat mereka.

Ternyata pendaki ini memiliki indera keenam dan melihat sosok makhluk besar bertengger di
puncak pohon. Makhluk tersebut berbentuk kelelawar seukuran manusia dewasa, berwarna
putih dengan kepala manusia. Meski begitu, makhluk itu ternyata tidak mengganggu mereka
secara berlebihan. Hanya membuat suara pada pepohonan. Pendaki itu kembali tertidur
sampai pagi. Kemudian, mereka pun melanjutkan perjalanan ke puncak. Betapa terkejutnya
pendaki itu ketika melihat sesosok hitam telah 'menunggu' mereka di posko lima. Dia pun
berusaha tenang, karena pemandangan yang mengerikan. Wajah makhluk itu hitam legam
dengan mata yang terbuka lebar berwarna merah.

Pendaki itu membaca doa-doa selama beristirahat. Teman-temannya yang sudah paham
dengan kemampuannya ikut berdoa bersamanya. Tak lama suasana lebih nyaman dengan
kicauan burung dan bertemu dengan tim lain. Perjalanan mereka berlanjut dengan lancar dan
tanpa gangguan serta penampakan sejak doa-doa yang dipanjatkan sepanjang jalan.
Warung Misterius Di Alas Roban

Pukul 01.00 WIB, di tengah perjalanan melewati Alas Roban, sebuah bus mengalami masalah. Sopir
mengarahkan bus ke pinggir jalan. Ketika Briyan menoleh ke kiri, ada 5 bocah berdiri di pinggir bus.
Kondisi mereka mengerikan, tubuhnya tidak utuh, dan terlihat separuh batok kepalanya terpenggal.
Ada yang tangannya putus, kepalanya terbelah dan ada yang badannya putus dan tersisa sebelah.
Perjalanan dilanjutkan, beberapa menit kemudian, bus berhenti lagi. Mogok di jalur utara Alas Roban
yang menurun.

Briyan pun mengajak penumpang lain bernama Pak Ridwan untuk mencari makan. Kebetulan ada
sebuah warung, mereka pun masuk dan melihat makanan di etalase kosong. Lalu terlihat seorang
wanita yang membelakangi mereka sambil mencuci piring. Dipanggilnya ibu tersebut untuk memesan
makanan. Respon ibu itu hanya mengangguk tanpa menoleh pada mereka. Briyan dan Pak Ridwan pun
memutuskan untuk duduk dan menunggu. Mereka berpapasan dengan seorang remaja laki-laki,
usianya sekitar 15 tahun. Badannya tinggi kurus dan Ia mengenakan kaus serta berbalut sarung.
Sepuluh menit… lima belas menit… hingga tiga puluh menit berlalu, makanan tak kunjung disajikan.
Briyan pun memutuskan untuk menghampiri ibu pemilik warung. Briyan terkejut, ketika ibu pemilik
warung itu berpenampilan sangat menyeramkan. Matanya hanya satu, sebelah kanan saja karena mata
kirinya rusak dan bercucuran darah. Ia juga tidak memiliki hidung, mulutnya yang sangat lebar itu
menyeringai, taringnya mencuat.

Tidak pakai basa-basi lagi Briyan langsung berlari mengajak Pak Ridwan keluar dari warung itu. Dengan
memecahkan kaca keduanya melompat dari jendela yang berakibat pada kaki Pak Ridwan terluka.
Keduanya berlari mengejar bus yang ternyata telah meninggalkan keduanya. Begitu berhasil meraih
bus, dan masuk ke dalam kejadian menyeramkan tak kunjung berhenti. Bus justru dihadang
segerombolan makhluk halus. Sopir bus itu cepat-cepat menginjak pedal gas dan segera meninggalkan
Alas Roban. Briyan terbangun dari tidurnya karena mimpi tadi terasa begitu nyata dan menegangkan
Briyan menceritakan mimpi tadi kepada kedua orang tuanya

You might also like