You are on page 1of 14

MAKALAH

JASA-JASA PERBANKAN DALAM NEGERI

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Sistem Pembayaran Dalam dan Luar negeri


Dosen Pengampu: Ibu Nurchayati

Disusun oleh: Kelompok 3


1. Dely Puspita Ayu Kusno Putri (2105036134)
2. Syahro Yanuarti (2105036136)
3. Dita Ainurrizka (2105036137)
Kelas: PBAS D5

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR

Asaalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul: “Jasa-
Jasa Perbankan Dalam Negeri” Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahahat-sahahat dan pengikut-pengikutnya
sampai hari penghabisan.
Maka dari itu disusunlah makalah ini, semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat
berguna bagi kami semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Sistem Pembayaran
Dalam dan Luar Negeri dan semoga segala yang tertuang dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam rangka membangun khasanah
keilmuan. Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk memberi arahan dan tuntunan
agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal yang lebih bermakna.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karenaitu sangat berbahagia jikalau dosen pengampu memberikan koreksi dan arahan
untuk kebaikan kedepannya kelak. Kami berharap juga saran dan kritik dari pembaca
yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan
terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Semarang, 1 September 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan .................................................................................................................2
D. Manfaat................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Transfer..................................................................................................................3
B. Jasa Transfer Berdasarkan Media Pengiriman......................................................4
C. Inkaso....................................................................................................................5
D. Bank Garansi.........................................................................................................7
BAB III PENUTUP.............................................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat sekarang ini, jasa-jasa perbankan berperan penting bagi masyarakat di
Indonesia dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Tidak sedikit diantara masyarakat
Indonesia yang menggunakan jasa bank dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Hal ini
juga didukung oleh perkembangan dunia perbankan yang terjadi pada saat skarang ini.
Perkembangan dunia perbankan terlihat dengan banyaknya bank yang beroperasi di
Indonesia, sehingga menimbulkan persaingan antar bank-bank yang ada. Dilihat dari segi
persaingan bank-bank di Indonesia saat ini berperan aktif dalam menarik minat nasabah
yang dapat kita lihat dengan banyaknya produk-produk unggulan dari bankbank yang
ada.
Yang menjadi perhatian masyarakat adalah perkembangan dan peningkatan jasa
pelayanan perbankan. Hal ini dapat dilihat dari persaingan kualitas produk, pelayanan
jasa yang ditawarkan dan harga promosi diantara sekian banyaknya perusahaan
perbankan. Untuk memenangkan persaingan maka bank harus mampu memberikan
kepuasan kepada para nasabahnya, misalnya dengan memberikan layanan prima dengan
kualitas layanan produk/jasa yang dapat diandalkan daripada pesaingnya.
Peranan suatu bank adalah sebagai perantara keuangan yang mengambil posisi
diantara pihak yang berkelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Prinsip
yang mendasari usaha bank ialah kepercayaan dari masyarakat. Dalam menjalankan 2
fungsinya sebagai financial intermediary, bank akan berhubungan dengan semua lapisan
masyarakat yaitu berupa tabungan, deposito, pinjaman lainnya dan penggunaan jasa yang
disediakan oleh bank. Jasa-jasa bank ini diberikan sebagai pendukung dari kegiatan bank
yang semakin berkompetisi satu sama lain, dengan tujuan untuk memberi kepuasan dan
menarik para nasabahnya. Semakin lengkap jasa-jasa yang dapat dilayani oleh suatu
bank, maka akan semakin baik bank tersebut.
Bank sebagai salah satu lembaga keuangan sangat mempunyai nilai strategis dalam
kehidupan perekonomian suatu negara, sebab lembaga ini merupakan perantara bagi
pihak-pihak yang berkelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Dengan
demikian perbankan akan bekerja sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu
dapat bergerak dalam bidang perkreditan dan berbagai jasa-jasa yang diberikan, bank
melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistim pembayaran bagi
seluruh sektor perekonomian.1 Kemudian jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan
perbankan yang kegiatan perbankan yang ketiga. Tujuan pemberian jasa-jasa bank ini
adalah untuk mendukung dan memperlancar kegiatan menghimpun dana dan
menyalurkan dana.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan dalam latar belakang di atas, maka
rumusan masalah dalam penulisan ini adalah ditetapkan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan transfer?
1
I Nyoman Supartayana, Harly Stanly Muaja, and Roosje M. S. Sarapun. 2020. “Pelayanan Jasa-Jasa
Bank Dalam Kegiatan Usaha Perbankan Di Indonesia Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.” Lex
Privatum, Vol. 8, No. 1, 2020, hlm. 106

1
2. Apa yang dimaksud dengan jasa transfer berdasarkan media pengiriman?
3. Apa yang dimaksud dengan inkaso?
4. Apa yang dimaksud dengan Bank Garansi?
C. Tujuan
Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan dalam rumusan masalah di atas, maka
tujuan dalam penulisan ini adalah ditetapkan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi dari transfer.
2. Untuk mengetahui jasa transfer berdasarkan media pengiriman.
3. Untuk mengetahui mengenai inkaso.
4. Untuk mengetahui Bank garansi.
D. Manfaat
Secara langsung maupun tidak langsung ada banyak manfaat dalam menyelesaikan
makalah ini, diantaranya yaitu:
1. Bagi penulis
Memberikan dan menambah pengetahuan serta pemahaman mengenai jasa-jasa
perbankan dalam negeri.
2. Bagi pembaca/mahasiswa
Dapat membantu pembaca/mahasiswa dalam mempelajari dan mendalami tentang
analisis system pembayaran dalam dan luar negeri -terkait dengan jasa-jasa perbankan
dalam negeri.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Transfer
Transfer merupakan jasa pengiriman uang atau uang lewat bank baik pengiriman
uang dalam kota, luar kota atau ke luar negeri. Lama pengiriman dan besarnya biaya
kirim sangat tergantung dari sarana yang digunakan. Pemilihan sarana yang akan
digunakan dalam jasa transfer ini tergantung kemauan nasabah apakah lewat Surat,
Telex, Telepon, Faximile atau On Line Komputer. Sarana yang dipilih akan
memengaruhi kecepatan pengiriman dan besar kecilnya biaya pengiriman. Keuntungan
yang diperoleh bank lewat pengiriman uang atau transfer lewat bank, jika dibandingkan
dengan jasa pengiriman lainnya adalah sebagai berikut:2
1. Pengiriman uang lebih cepat
2. Aman sampai tujuan
3. Prosedur mudah dan murah.
Pengiriman uang (transfer), yang dimaksud dengan pengiriman uang adalah salah
satu pelayanan bank kepada masyarakat dengan bersedia melaksanakan amanat nasabah
untuk mengirimkan sejumlah uang, baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing yang
ditujukan kepada pihak lain (perusahaan, lembaga atau perorangan), di tempat lain
(dalam negeri maupun luar negeri).3
Pelaksanaan transaksi transfer melibatkan pihak-pihak sebagai berikut:4
1. Pengirim dana sebagai pihak yang menggunakan jasa bank. Pihak inidapat sebagai
nasabah bank pelaksana transfer atau pihak lain.
2. Bank pelaksana transfer keluar (drawer bank). Sebagai pihak penerima dana dan
amanat dari pihak pengirim untuk melaksanakan transfer kepada pihak yang
ditunjuk pengirim.
3. Bank yang menerima transfer masuk, Merupakan bank tertarik (drawee bank) yang
akan meneruskan dana kepada pihak yang ditunjuk pengirim.
4. Penerima dana terakhir (beneficiery). Adalah pihak yang berhak menerima dana
transfer dari pengirim. Pihak ini akan menerima dana transfer dari bank penerima
transfer masuk (drawee bank).
Pada saat terjadi transaksi transfer, pihak pengirim dibebani dengan materai dan
komisi transfer yang besarnya tergantung pada jumlah dana yang ditransfer, media yang
digunakan, apakah pengirim sebagai nasabah atau bukan nasabah bank pelaksana
transfer, dan apakah transfer melalui bank lain (bukan cabang bank sendiri).
Dana setoran transfer dapat terdiri atas uang tunai, simpanan giro, tabungan,
deposito berjangka dan setoran kliring (warkat kliring), misalnya cek atau bilyet giro
bank lain. Dalam hal dana yang disetorkan untuk ditransfer dalam bentuk warkat kliring,
transfer dilaksanakan setelah dalam kliring warkat yang bersangkutan dinyatakan efektif
(dananya ada).5

2
Dr. Kasmir, S.E., M.M., Buku Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajawali Pers, 2015
3
Thomas Suyato, et al, Kelembagaan Bank, Jakarta: Gramedia, 2003, hlm. 53
4
I Nyoman Supartayana, Harly Stanly Muaja, and Roosje M. S. Sarapun. 2020. “Pelayanan Jasa-Jasa
Bank Dalam Kegiatan Usaha Perbankan Di Indonesia Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.” Lex
Privatum, Vol. 8, No. 1, 2020, hlm. 107
5
Ibid.

3
Pencatatan transaksi transfer meliputi pencatatan transaksi transfer keluar dan
pencatatan transaksi transfer masuk.
a. Pencatatan transaksi transfer keluar
Transfer keluar pada dasarnya merupakan perintah dari suatu bank di suatu kota pada
cabang di kota lain, untuk membayarkan sejumlah uang tertentu kepada pihak yang
berhak menerima dana transfer.
b. Pencatatan transaksi transfer masuk
Transfer masuk adalah transfer yang diterima cabang atau suatu bank dari cabang
lain bank sendiri atau dari bank lain, untuk diteruskan kepada penerima terakhir
(beneficiery). Ada beberapa kemungkinan yang menjadi pihak penerima dana
transfer terakhir (benefciery), antara lain sebagai berikut:
1) Nasabah giro pada bank sendiri.
2) Bukan nasabah pada bank sendiri, melainkan sebagai penerima dana transfer
pada bank sendiri (bank penerima transfer masuk)
3) Nasabah bank lain, dalam artian dana transfer harus diteruskan lebih dulu
kepada bank lain di kota yang sama.

B. Jasa Transfer Berdasarkan Media Pengiriman


Pengelompokan jenis transfer berdasarkan media yang digunakan dalam
pengiriman berita transfer terdiri dari:6
1. Mail Transfer (MT)
Mail transfer adalah jasa pengiriman uang dengan surat atau by mail.
Mekanisme yang dilakukan adalah Bank Pengirim atas permintaan nasabah
mengirimkan perintah membayar (payment order) kepada Bank Pembayar di kota
tujuan melalui jasa kantor pos/kurir (courir service), seperti Titipan Kilat, Elteha,
DHL International, dll.
2. Wesel/Cek Bank
Mekanisme pengiriman uang dengan Wesel/Cek Bank adalah Bank Pengirim
mengeluarkan Wesel atau Cek yang ditarik atas Bank Pembayar. Wesel atau Cek ini
diserahkan kepada si Pengirim. Atas penyerahan wesel atau Cek tersebut si Pengirim
dapat:
 Pergi sendiri ke kota tujuan dan menguangkan Wesel atau Cek tersebut pada
Bank Pembayar.
 Mengirimkan Wesel atau Cek tersebut kepada Sipenerima, yang se- lanjutnya
Sipenerima yang akan menguangkan pada Bank Pembayar.
3. Lalu Lintas Giral (LLG)
Transfer dengan LLG adalah transfer yang terjadi antara dua bank yang
berbeda dan berada dalam suatu wilayah kliring yang sama. Transfer ini melibatkan
Bank Indonesia sebagai penyelenggara kliring. Mekanismenya dengan mengirimkan
Nota Kredit atau transmit data langsung melalui komputer dari Bank Pengirim ke
Bank Indonesia, yang kemudian akan diteruskan oleh Bank Indonesia kepada Bank
Penerima Transfer.
4. Telegraphic Transfer (TT)

6
Selamet Riyadi dan Puji Hadiyanti, Buku Manejemen Jasa-Jasa Perbankan Dalam dan Luar Negeri,
LP FE UI, 2012

4
Jenis transfer ini dilakukan oleh Bank Pengirim dengan mengirimkan perintah
bayar melalui telex atau kawat kepada Bank Pembayar. Biaya yang timbul dari
penggunaan telex atau kawat akan dibebankan kepada nasabah.
5. Pengiriman Uang melalui Telpon
Pengiriman uang dapat dilakukan melalui pesawat telpon, jika dalam kondisi
tertentu, misalnya karena pesawat telex rusak atau terganggu-nya aliran listrik
sehingga untuk mempercepat proses dilakukanlah dengan telpon. Pembicaraan lewat
telpon tersebut harus diikuti dengan konfirmasi secara tertulis. Biaya yang timbul
atas pembicaraan melalui telpon akan dibebankan kepada nasabah Pengirim.
6. Electronic Transfer
Pengiriman transfer ini dilakukan secara elektronik melalui komputer. Jumlah
yang akan ditransfer di input ke dalam komputer dan sebelum dikirim dilakukan
pemeriksaan terlebih dahulu oleh pimpanan yang berwenang menyetujui transaksi
transfer tersebut.
Pengiriman uang dengan telex, telpon, dan elektronik jauh lebih cepat sampai
daripada dengan surat (mail). Hal itu dikarenakan berita pengiriman uang selain
dengan surat dapat diterima pada waktu yang sama. Sedangkan jika dengan surat
berita baru akan diterima kemudian, apalagi jika kedua bank berada di kota atau
negara yang berlainan. Untuk transaksi transfer ini bank membebankan biaya kepada
nasabah Pengirim dalam bentuk provisi (upah) transfer dan biaya telex atau telpon.

C. Inkaso
Inkaso adalah jasa perbankan untuk melakukan penagihan atas warkat-warkat
berharga kepada pihak ketiga (Tertagih) atas permintaan nasabahnya (Penagih). Adapun
warkat-warkat berharga yang ditagih antara lain Cek, Wesel, Promes, Kwitansi, Kupon
Deviden, Travellers Check, dan sebagainya. Nilai uang yang terdapat dalam warkat yang
ditagih tersebut bisa dalam mata uang rupiah maupun valuta asing dan warkat tersebut
bisa berasal dari bank di dalam negeri maupun bank di luar negeri.7
Inkaso (collection) adalah kegiatan jasa bank melakukan amanat pihak ketiga
dalam bentuk penagihan kepada seseorang atau badan tertentu di kota lain yang ditunjuk
oleh pihak pemberi amanat. Kegiatan inkaso dilakukan untuk menyelesaikan tagihan
pihak pemberi amanat berupa warkat-warkat atau surat berharga yang tidak dapat segera
dibayarkan, karena pihak tertarik (pihak berutang) berada di luar wilayah kliring atau di
kota yang berbeda. Dengan demikian inkaso hanya dilakukan antarcabang suatu bank
atau antarbank yang berada di kota yang berbeda.
Berdasarkan pada pengertian tersebut, maka jasa inkaso dapat dikelompokan
sebagai berikut:
1. Jasa Inkaso Berdasarkan Wilayah (Mata Uang)
Pengelompokan jasa inkaso berdasarkan wilayah atau mata uang dibagi
menjadi:
a. Inkaso Dalam Negeri (Rupiah)
Inkaso Dalam Negeri terjadi apabila warkat yang diinkasokan berasal dari Bank
di Dalam Negeri dan dalam mata uang rupiah.
b. Inkaso Luar Negeri (Valuta Asing) atau Collection

7
Ibid.

5
Apabila warkat yang diinkasokan berasal dari bank di Luar Negeri dan dalam
mata uang valuta asing, maka disebut inkaso valuta asing [collection).
2. Jasa Inkaso Berdasarkan Pelaksanaannya
Pengelompokan jasa inkaso berdasarkan pelaksanaannya dapat dibagi menjadi:
a. Inkaso Keluar (outward collection)
Apabila suatu bank melakukan penagihan warkat ke bank lain atas perintah
nasabahnya.
b. Inkaso masuk (inward collection)
Apabila suatu bank menerima warkat banknya sendiri yang ditagih oleh bank
lain.
3. Para Pihak yang Terlibat dalam Jasa Inkaso
a. Principal
Principal adalah pihak yang mempercayakan penanganan collection pada
banknya.
b. Remitting Bank
Remitting bank adalah pihak yang diberi kepercayaan oleh principal untuk
menangani collection.
c. Collecting Bank
Collecting bank adalah pihak bank mana saja selain remitting bank, yang
terlibat dalam pemrosesan perintah collection.
d. Presenting Bank
Presenting bank adalah pihak collecting bank yang menyampai- kan tagihan
kepada Drawee.
e. Drawee
Drawee atau tertarik adalah pihak yang akan menerima tagihan seperti tertera
pada (sesuai dengan) perintah collection.
Manfaat inkaso dipandang dari pemberi amanat relatif lebih menguntungkan,
terutama dari segi kepraktisan penyelesaian. Sementara itu, manfaat kegiatan inkaso bagi
pihak bank pemrakarsa selain terjadinya pendapatan komisi inkaso dan sarana promosi
dengan meningkatkan pelayanan, juga mengendapnya dana inkaso sejak dapat ditagih
sampai dicairkan oleh pihak pemberi amanat merupakan keuntungan bagi bank.
Dipandang dari kegiatannya, inkaso dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Inkaso keluar
Inkaso keluar merupakan kegiatan bank pemrakarsa melaksanakan penagihan sesuai
dengan amanat yang diterimanya, baik untuk keuntungan nasabah bank sendiri
maupun pihak lainnya. Kegiatan inkaso keluar meliputi:
1) Penerimaan amanat dan warkat inkaso dari pemberi amanat.
2) Meneruskan amanat pada kantor cabang bank sendiri di kota tempat pihak
tertagih.
3) Penerimaan hasil inkaso dari kantor cabang pelaksana inkaso.
4) Penyerahan (pembayaran) hasil inkaso kepada pihak pemberi amanat.
2. Inkaso Masuk
Inkaso masuk merupakan tagihan dari cabang bank sendiri atau bank lain atas warkat
yang diterbitkan oleh nasabah sendiri. Kegiatan inkaso masuk meliputi:
1) Penerimaan tagihan masuk dari cabang bank sendiri di kota lain. Dalam hal ini,
bank penerima tagihan masuk merupakan bank pelaksana inkaso.

6
2) Pelaksanaan (realisasi) penagihan. Jika pihak tertagih (tertarik) sebagai nasabah
sendiri, bank pelaksana membebani rekening nasabah yang bersangkutan
sejumlah nominal inkaso. Dalam hal ini pihak tertarik adalah nasabah bank lain,
bank pelaksana melakukan penagihan pada bank tempat rekening tertarik
melalui kliring.
3) Pengiriman informasi mengenai hasil inkaso pada kantor cabang pemrakarsa.
Proses penyelesaian inkaso yang dilakukan oleh bank dibagi ke dalam dua bagian
yaitu:8
a. Inkaso berdokumen, dimana surat-surat yang diinkasokan disertai oleh dokumen
yang mewakili surat/barang tersebut.
b. Inkaso tidak berdokumen, surat yang diinkasokan tidak mewakili dokumen yang
mewakili surat/barang tersebut.

D. Bank Garansi
1. Pengertian Bank Garansi
Pada dasarnya bank garansi merupakan perjanjian penanggungan yang diatur
dalam Pasal 1820 KUH Perdata. Istilah garansi sendiri berasal dari bahasa Inggris
guarantee atau guaranty yang berarti menjamin atau jaminan. Dalam bahasa Belanda
disebut dengan borgtog. Dan isitilah inilah yang paling sering kita dengar selain
bank garansi sendiri.
Di satu sisi, pemberian garansi dapat dilihat sebagai suatu jaminan atas hutang
atau pekerjaan yang harus dilakukan oleh sesuatu pihak. Akan tetapi, di sisi lain,
pemberian garansi tersebut kebanyakan sebenarnya juga merupakan salah satu
model pembayaran, yakni memberikan pembayaran jika ada hutang yang tidak
terbayar atau ada pekerjaan yang tidak terlaksana.
Menjamin atau jaminan dalam perjanjian garansi dimaksudkan sebagai
tindakan dari pihak garantor untuk menjamin bahwa jika seseorang tidak
menunaikan kewajibannya, misalnya tidak membayar hutang-hutangnya, si garantor
tersebutlah yang akan melaksanakan/mengambil alih kewajiban tersebut. Jadi, jika
bank yang menjadi garantornya, banklah yang akan melaksanakan atau mengambil
alih kewajiban tersebut, yang biasanya berupa pembayaran ganti rugi.
Di dalam kegiatan pemberian jasa-jasa perbankan kepada nasabah, bank dapat
memberikan jasa-jasa pemberian bank garansi, sepanjang tidak
bertentangan/melanggar dari peraturan perundang-undangan.9
Pihak-pihak yang terkait di dalam bank garansi terdiri atas sebagai berikut:
a. Bank penerbit bank garansi. Sebagai pihak penjamin yang telah membuat
pengakuan tertulis, bahwa bank telah mengikatkan diri dengan pihak penerima
jaminan, dan akan mengganti kedudukan pihak terjamin apabila dalam batas
waktu tertentu dan dengan syarat-syarat tertentu pihak terjamin tidak memenuhi
kewajiban kepada pihak penerima jaminan.
b. Nasabah sebagai pihak yang dijamin atau disebut pihak “terjamin”. Nasabah
merupakan pihak yang melakukan transaksi yang mengakibatkan timbulnya
kewajiban kepada pihak ketiga.

8
Thomas Suyatno, et al, Kelembagaan Bank, Jakarta: Gramedia, 2003, hlm. 55
9
H. R. Daeng Naja, Buku Hukum Kredit dan Bank Garansi, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2018

7
c. Pihak ketiga yang menerima jaminan atau disebut pihak “penerima jaminan”.
Pihak ketiga biasanya sebagai pihak yang menuntut adanya bank garansi
sebagai persyaratan terjadinya transaksi. Pihak ketiga sangat berkepentingan
atas bank garansi, dalam usaha menghindari risiko yang timbul sebagai akibat
dari kelalaian pihak terjamin.
Keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa bank garansi diterbitkan oleh
bank, sebagai akibat adanya transaksi yang menimbulkan suatu kewajiban nasabah
kepada pihak ketiga pada waktu tertentu pada kemudian hari. Kewajiban nasabah
kepada pihak ketiga bisa dalam bentuk penyerahan hasil pekerjaan atau dalam
bentuk pembayaran, misalnya untuk memenangkan tender penyelesaian suatu
proyek, dan untuk penangguhan pembayaran cukai rokok atas rokok yang sudah
beredar di pasaran.
Dalam hal bank menerbitkan bank garansi untuk kepentingan nasabahnya,
untuk mengurangi risiko yang harus ditanggung bank apabila nasabah (terjamin)
tidak memenuhi kawajiban, kepada pihak terjamin diwajibkan memberikan jaminan
lawan (counter guarantee) yang nilai tunainya 100% atau kurang dari jumlah uang
jaminan yang tercantum dalam garansi bank, tergantung kesepakatan antara bank
dan pihak terjamin. Jaminan lawan tersebut dapat berupa uang tunai, simpanan giro,
deposito, surat-surat berharga, dan harta lainnya berupa barang-barang bergerak atau
tidak bergerak.
Selama jangka waktu bank garansi belum berakhir, simpanan giro atau
deposito yang dijadikan jaminan lawan akan dibekukan (diblokir) oleh bank, dalam
artian nasabah yang bersangkutan tidak dapat menarik giro atau deposito tersebut.
Apabila pada waktu yang telah ditentukan pihak terjamin ternyata cedera janji
(wanprestasi), pihak penerima jaminan (pemegang bank garansi) akan mengajukan
tuntutan (claim) kepada bank.
Setelah semua persyaratan dipenuhi, bank penjamin membayar kewajiban
terjamin sebesar nominal jaminan yang tercantum di dalam bank garansi. Jika
setoran jaminan dari pihak terjamin kurang dari jumlah nominal yang tercantum di
dalam bank garansi, kekurangannya diperlakukan sebagai kredit yang diberikan
pihak terjamin.
2. Jenis-Jenis Bank Garansi
Garansi bank bermacam-macam jenisnya tergantung dari segi mana garansi
bank itu dilihat. Garansi bank dapat dilihat dari segi-segi berikut ini:10
a. Dari segi tujuan penggunaan garansi bank
b. Dari segi mata uang yang digunakan dalam garansi bank; dan
c. Dari segi provisi yang dikenakan atas pemberian garansi bank.
 Dilihat dari Segi Tujuan Penggunaan:
a) Garansi bank untuk penyerahan barangbarang, baik mengenai barang-
barang yang dibiayai dengan kredit bank, maupun yang tidak dibiayai
dengan kredit bank.
b) Garansi bank untuk mendapatkan Keterangan Pemasukan Pabean (KPP)
atas barang-barang yang L/C-nya telah dibayar penuh oleh importir.

10
Ade Hari Siswanto, “Karakteristik Hukum dan Pelaksanaan Bank Garansi dalam Jaminan Kontrak
Jasa Konstruksi.” Jurnal of Lex Jurnalica, Vol.5, No. 1, 2017, hlm. 30-31

8
c) Garansi bank untuk pengeluaran barangbarang yang L/C-nya belum
dibayar penuh oleh importir.
d) Garansi bank untuk mengikuti tender pembangunan proyek yang dikenal
sebagai tender bond atau bid bond. Garansi bank ini erat hubungannya
dengan kesediaan terjamin sebagai peserta tender untuk melaksanakan
pembangunan proyek apabila dapat memenangkan tender.
e) Garansi bank untuk melaksanakan pembangunan proyek sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang telah diperjanjikan antara terjamin sebagai
pemborong pekerjaan Pembangunan proyek dan pemberi pekerjaan
Borongan yang dikenal sebagai performance bond atau contract bond.
Bagi pemberi pekerjaan borongan, garansi bank ini dimaksudkan untuk
menutup risiko apabila sebelum pekerjaan borongan itu selesai, ternyata
pemborong pekerjaan pekerjaan cidera janji.
f) Garansi bank untuk melindungi atau memberikan ganti rugi karena
pelaksanaan suatu kewajiban dalam suatu kedudukan tertentu, yang
dikenal sebagai indemnity bond.
g) Garansi bank untuk keperluan membayar uang muka sehubungan dengan
suatu kegiatan tertentu yang dikenal sebagai advance payment guarantee.
 Dilihat dari Segi Mata Uang yang Digunakan:
a) Garansi bank dalam mata uang Rupiah sehubungan dengan transaksi
yang terjadi di dalam negeri yang mempunyai kewajiban untuk
melakukan pembayaran kembali dalam mata uang Rupiah.
b) Garansi bank dalam valuta asing atau garansi bank dalam mata uang
Rupiah yang mempunyai kewajiban untuk melakukan pembayaran
terhadap luar negeri.
3. Tujuan Bank Garansi
Tujuan pemberian bank garansi oleh bank kepada pihak penerima jaminan atau yang
dijaminkan adalah sebagai berikut:
a. Memberi bantuan fasilitas dan kemudahan dalam memperlancar transaksi
nasabah.
b. Bagi pemegang jaminan bank garansi adalah untuk memberikan keyakinan
bahwa pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian bila pihak yang
dijaminkan melalaikan kewajibannya, karena pemegang akan mendapatkan
ganti rugi dari pihak perbankan.
c. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan, yang dijaminkan
dan yang menerima jaminan.
d. Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik, bagi bank
maupun bagi pihak lainnya.
e. Bagi bank di samping keuntungan yang di atas juga akan memperoleh
keuntungan dari biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta jaminan lawan
yang diberikan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Transfer adalah jasa pengiriman uang atau uang lewat bank baik pengiriman uang
dalam kota, luar kota atau ke luar negeri jangka waktu pengiriman dan besarnya biaya
kirim sangat tergantung dari sarana yang digunakan. Adapun jenis transfer berdasarkan
media yang digunakan dalam pengiriman berita yaitu; Mail Transfer (MT), Wesel/Cek
Bank, Lalu Lintas Giral (LLG), Telegraphic Transfer (TT), Pengiriman Uang melalui
Telpon, dan Electronic Transfer.
Inkaso adalah kegiatan jasa bank melakukan amanat pihak ketiga dalam bentuk
penagihan kepada seseorang atau badan tertentu di kota lain yang ditunjuk oleh pihak
pemberi amanat. Manfaat inkaso sebagai pemberi amanat relatif lebih menguntungkan,
terutama dari segi kepraktisan penyelesaian, pendapatan komisi inkaso dan sarana
promosi dengan meningkatkan pelayanan, juga mengendapnya dana inkaso sejak dapat
ditagih sampai dicairkan oleh pihak pemberi amanat merupakan keuntungan bagi bank.
Bank garansi merupakan perjanjian penanggungan, menjamin atau jaminan dalam
perjanjian garansi dimaksudkan sebagai tindakan dari pihak garantor untuk menjamin
bahwa jika seseorang tidak menunaikan kewajibannya. Atau dapat disimpulkan bahwa
bank garansi diterbitkan oleh bank, sebagai akibat adanya transaksi yang menimbulkan
suatu kewajiban nasabah kepada pihak ketiga pada waktu tertentu pada kemudian hari.

10
DAFTAR PUSTAKA

BUKU
Dr. Kasmir, S.E., M.M. (2015). Buku Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajawali Pers.
Naja, H. R. Daeng. (2018). Buku Hukum Kredit dan Bank Garansi, Bandung: PT Citra
Aditya Bakti.
Riyadi, Selamet dan Hadiyanti, Puji. (2012). Buku Manejemen Jasa-Jasa Perbankan Dalam
dan Luar Negeri, LP FE UI.
Suyatno, Thomas et al. (2003). Kelembagaan Bank, Jakarta: Gramedia.

JURNAL ARTIKEL
Siswanto, Ade Hari. (2017). “Karakteristik Hukum dan Pelaksanaan Bank Garansi dalam
Jaminan Kontrak Jasa Konstruksi.” Jurnal of Lex Jurnalica. 5 (1):24-35
Supartayana, I Nyoman, Harly Stanly Muaja, and Roosje M. S. Sarapun. (2020). “Pelayanan
Jasa-Jasa Bank Dalam Kegiatan Usaha Perbankan Di Indonesia Menurut Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 1998.” Journal of Lex Privatum 8(2): 106–15.

11

You might also like