You are on page 1of 199
IMAM FAKHRUDDIN AR-RAZI Pelopor Fisiognomi Dunia (1150—1210 M) KITAB .~--~» FIRASAT ILMU MEMBACA SIFAT DAN KARAKTER ORANG DARI BENTUK TUBUHNYA Seperti buku yang terbuka dengan sendirinya, buku ini mengajarkan hal-hal yang hendak disampaikan seseorang melalui bahasa dan bentuk tubuh. Cocok untuk para pendidik psikolog, jurnalis, penegak hukum, HRD, pebisnis, dan juga para pencari pasangan hidup. IMAM FAKHRUDDIN AR-RAZI KITAB <4 FIRASAT ILMU MEMBACA SIFAT DAN KARAKTER ORANG DARI BENTUK TUBUHNYA Seperti buku yang terbuka dengan sendirinya, buku ini mengajarkan hal-hal yang hendak LUTE Sy disarmpaikan seseorang melalui bahasa dan. SEJAK bentuk tubuh. Cocok untuk para pendidik, OT psikolog, jurnalis, penegak hukumn, HAD, pebisnis, ETE Val dan juga para pencari pasangan hidup. KITAB FIRASAT ILMU MEMBACA SIFAT DAN KARAKTER ORANG DARI BENTUK TUBUHNYA leh Imam Fakhruddin ar-Razi Diterjemahkan dati : AbFirdsah: Daffluka ild Marifah AkhiGq an-Nés wa Thabéi‘ihim wa ka‘annahurn Kitdbun Maftah Copyright ©2015 by Turos Pustaka Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagion atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. Penerjemah : Fuad Syaifuddin Nur Editor ‘odi Indrayadi Proofreader ‘Agus Khudlori, Ratih & Diana F. Desain Cover landrik Ferdiansyah Layouter : Tim Turos Pustaka 200 hal; 14x21. em ISBN 978-602-1583-17-3 ISBN 978-602-1583-64-7 (PDF) Diterbitkan pertama kali dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Turos Pustaka Cetakan 2, Januari 2015 Cetakan 2, Agustus 2015 Cetakan 3, Oktober 2017 Cetakan 4, April 2018 TUROS ‘Khazanah Pustaka Islam JI, Moch Kahfi ll Gg. Damai No. 119 (Area Setu Babaken) Jagakarsa, Jakarta Selatan — 12640 Telp./Faks.: (021) 29127123 | Hp: 085100573324 ‘www.turospustaka.com @ Turos Pustaka Q @turospustaka (8) @turos_pustaka DAFTAR ISI PENGANTAR PEMERIKSA—11 SEKELUMIT TENTANG PENULIS—23 FIRASAT—31 PEDOMAN PEMERIKSAAN—37 MUKADIMAH—41 Pasal Pertama: Firasat dan Kepribadian—45 Pasal Kedua: Keutamaan IImu Firasat—47 Imam Fakhruddin ar-Razi Pasal Ketiga: Pembagian Ilmu Firasat—50 Pasal Keempat: Metode Penarikan Kesimpulan dalam Ilmu Firasat—55 + Metode Pertama: Mengambil Kesimpulan dari Sebab—56 + Metode Kedua: Mengambil Kesimpulan dari Akibat—s9 + Metode Ketiga: Mengambil Kesimpulan dari Akibatnya Sebab—59 Pasal Kelima: Perbedaan IImu Firasat dengan Imu-ilmu Serupa—60 Pasal Keenam: Teknik-teknik untuk Mengetahui Watak Seseorang—74 + Teknik Pertama: Berdasarkan Bentuk dan Rupa Seseorang—75, + Teknik Kedua: Berdasarkan Jenis Suara—78 « Teknik Ketiga: Berdasarkan Kesamaan dengan Hewan dalam Bentuk Fisik Tertentu—80 + Teknik Keempat: Berdasarkan Kesamaan Ciri-ciri Rasial—84 * Teknik Kelima: Berdasarkan Perbedaan Jenis Kelamin—85 + Teknik Keenam: Berdasarkan Sebagian Watak yang Sudah Diketahui—88 Pasal Ketujuh: Rambu-rambu yang Harus Diperhatikan ketika Menggunakan Cara-cara di Atas—90 BABI Pasal Pertama: Tanda-tanda Kepribadian Ideal—103 Pasal Kedua: Ci ciri Kepribadian Ideal—114 Pasal Ketiga: Ciri-ciri Kepribadian Berdasarkan Keadaan Otak—117 Pasal Keempat: Ciri-ciri Kepribadian dari Mata—124 Pasal Kelima: Berbagai Kondisi Lidah—127 Pasal Keenam: Berbagai Kondisi Suara—128 Pasal Ketujuh: Berbagai Kondisi Jantung—130 BAB II Watak Manusia yang Berhubungan dengan Empat Tahapan Usia—133 BAB III Watak Manusia yang Berhubungan dengan Kondisi Ekonomi—147 Imam Fakhruddin ar-Razi BAB IV Watak Manusia yang Berkaitan dengan Letak Geografis—151 Petunjuk dari Organ-organ Tubuh—157 Pasal Pertama: Petunjuk-petunjuk dari Dahi—162 Pasal Kedua: Petunjuk-petunjuk dari Alis—163 Pasal Ketiga: Petunjuk-petunjuk dari Mata—164 Pasal Keempat: Petunjuk-petunjuk dari Hidung—173 Pasal Kelima: Petunjuk-petunjuk dari Mulut, Bibir, dan Lidah—176 Pasal Keenam: Petunjuk-petunjuk dari Wajah—178 Pasal Ketujuh: Petunjuk-petunjuk dari Tawa—181 Pasal Kedelapan: Petunjuk-petunjuk dari Telinga—182 Pasal Kesembilan: Petunjuk-petunjuk dari Leher—182 Pasal Kesepuluh: Petunjuk-petunjuk dari Suara, Napas, dan Ucapan—184 Pasal Kesebelas: Petunjuk-petunjuk dari Penampilan—185 Pasal Kedua Belas: Petunjuk-petunjuk dari Tulang Sulbi—186, Pasal Ketiga Belas: Petunjuk-petunjuk dari Gerakan—188 Pasal Keempat Belas: Petunjuk-petunjuk dari Perut—188 Pasal Kelima Belas: Petunjuk-petunjuk dari Punggung—189 Pasal Keenam Belas: Petunjuk-petunjuk dari Lengan dan Telapak Tangan—190 Pasal Ketujuh Belas: Petunjuk-petunjuk dari Kuku, Pinggul, Betis, dan Telapak Kaki—191 GLOSARIUM—195 MATRIKS EMPAT—203 TENTANG PENULIS—205 PENGANTAR PEMERIKSA FIRASAT BUKANLAH kemusyrikan. Hingga nanti, firasat akan tetap menjadi bagian dari prinsip “Iyydka na’budu wa iyydka nasta’in” (kepada-Mu kami menyembah dan kepada-Mu kami memohon pertolongan). Demikianlah yang ditegaskan oleh Imam Ibnu Qayyim dalam bukunya, Madérij as- Salikin (Titian-titian Bagi Para Pencari Tuhan). Imam Fakhruddin ar-Razi Sebab, firasat adalah cahaya yang Allah letak- kan di dalam kalbu hamba-Nya agar dengan caha- ya itu seorang hamba dapat membedakan antara yang hak dan yang batil, yang benar dan yang salah, yang palsu dan yang asli, serta yang jujur dan yang dusta. Firasat semacam ini selalu berbanding lurus dengan kekuatan iman. Semakin kuat iman seseorang, semakin tajamlah firasatnya. Ibnu Mas’ud ra. mengatakan, ada tiga manusia yang memiliki firasat sangat tajam. Pertama, al-‘Aziz yang dengan ketajaman fira- satnya terhadap Yusuf berkata kepada istrinya, “Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak.” (QS. Yusuf [12]: 21) Kedua, putri Nabi Syu'aib as. yang berkata ke- pada ayahnya berdasarkan firasatnya terhadap Musa, “Jadikanlah dia sebagai pekerja.” (QS. al- Qasas [28]: 26) Ketiga, Abu Bakar Shiddiq ra. yang memperli- hatkan ketajaman firasatnya terhadap Umar ra, ketika menunjuknya sebagai khalifah pengganti dirinya. 12 Pengantar Pemeriksa Dalam riwayat lain, Ibnu Mas’ud menambahkan: Juga istri Firaun ketika berkata, “(Ia) adalah pe- nyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat bagi kita atau kita ambil ia menjadi anak.” (QS. al-Qasas [28]: 9), kepada suaminya ketika melihat Musa as. Adapun orang yang paling tajam firasat- nya dari kalangan umat Muhammad adalah Abu Bakar Shiddiq, setelah itu baru Umar bin Khattab. Diriwayatkan bahwa setiap kali Abu Bakar ber- kata, “Sepertinya hal itu akan begini jadinya...” maka apa yang diucapkannya itu benar-benar ter- jadi. Cukup banyak bukti yang memperlihatkan bahwa firasat Abu Bakar selalu sesuai dengan ke- hendak Allah, terutama dalam beberapa peristiwa besar yang masyhur di tengah-tengah umat ini. Hal ini menegaskan bahwa firasat para saha- bat Rasulullah merupakan firasat yang sangat bisa dipercaya. Sebab, firasat mereka termasuk jenis firasat yang bersumber dari kekuatan dan cahaya yang hanya dianugerahkan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Keduanya—kekuatan dan cahaya—inilah yang 13 Imam Fakhruddin ar-Razi membuat hati seorang sahabat senantiasa hidup dan bersinar sehingga firasatnya tidak pernah me- Jeset. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya, “Dan apakah orang yang sudah mati kemudian Kami hidupkan dan Kami berikan ke- padanya cahaya yang membuatnya dapat berjalan di tengah-tengah orang banyak, sama dengan orang yang berada dalam kegelapan sehingga dia tidak dapat ke- luar darinya?” (QS. al-An'am [6]: 122) Atas dasar itu, kita harus hati-hati (baca: be- nar-benar memperhatikan dan mempertimbang- kan) dengan firasat seorang mukmin karena se- sungguhnya ia melihat dengan cahaya Allah. Guru kita, Fakhrudin ar-Razi, dalam pembu- kaan bukunya yang tengah kita pelajari ini me- negaskan bahwa jenis firasat yang dimiliki para sahabat itu tidak diperoleh melalui proses belajar (tidak bisa dipelajari, ed). Oleh karena itu, dalam buku ini ia hanya memusatkan pembahasannnya pada salah satu jenis firasat yang disebut dengan “Firasat Khalqiyyah”! (membaca karakter mela- lui bentuk anggota tubuh), 1 Dalam istilah keilmuan modern, ilmu ini disobut dengan Fisiognomi. Istilah ini singkatan dari dari dua kata, yaitu fisiologi dan anatomi, yang artinya ilmu membaca wejah dan sejumish anggota fisik untuk mengetahu! sifat, karakter dan kepribadian seseorang. Dalam cry

You might also like