You are on page 1of 9

MAKALAH

AKSIOLOGI
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Pada mata kuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu: Hammad Mutawakkil H, S.Sos., M.Pd.

Disusun Oleh:
ISMI NISA T
JAWWAD AZKA K

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat yang luarbiasa, keteguhan, serta kekuatan sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam semoga tercurahkan
limpahkan kepada Nabi kita semua Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin


dan tentunya dengan bantuan atau rujukan dari berbagai sumber, sehingga dapat
memperlancar penyusunan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.

Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan yang cukup seputar


Aksiologi. Di dalamnya dikupas sekilas tentang pengertian, macam-macam, dan
dampak dari media terhadap pendidikan atau pembelajaran.

Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Hammad Mutawakkil


H, S.Sos., M.Pd. Dosen mata kuliah Filsafat Ilmu yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah ini.

Kami sadar betul bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karenanya penulis sangat menghargai masukan atau kritik yang membagun
supaya bisa lebih baik lagi dalam penyusunan makalah kedepannya.

Ciamis, Maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Aksiologi .................................................................... 2


B. Fungsi Aksiologi.......................................................................... 3
C. Pendekatan Dalam Aksiologi........................................................ 4
D. Kaitan Aksiologi Dengan Filsafat Ilmu ..........................................4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 5
B. Saran ........................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 6


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam
mengenai ketuhanan, alam manusia, dan manusia sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal
manusia setelah mencapai pengetahuan. Perkembangan yang terjadi dalam
pengetahuan ternyata melahirkan sebuah polemik baru karena kebebasan
pengetahuan terhadap nilai atau yang bisa kita sebut sebagai netralitas
pengetahuan (value free). Sebaliknya ada jenis pengetahuan yang didasarkan pada
keterikatan nilai. Sekarang mana yang lebih unggul antara netralitas pengetahuan
dan pengetahuan yang didasarkan pada keterikatan nilai? Bagian dari filsafat
pengetahuan membicarakan tentang ontologis, epistomologis dan aksiologi,
Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Artinya pada
tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan
moral suatu masyarakat, sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan
oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan
sebaliknya malahan menimbulkan bencana.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian aksiologi?
2. Apa fungsi aksiologi ?
3. Apa saja pendekatan – pendekatan dalam aksiologi?
4. Apa kaitan aksiologi dengan filsafat ilmu?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian aksiologi
2. Untuk mengetahui fungsi aksiologi
3. Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan dalam aksiologi
4. Untuk mengetahui kaitan aksiologi dengan filsafat ilmu
BAB II
AKSIOLOGI ILMU

A. Pengertian Aksiologi Ilmu


Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang
berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami
sebagai teori nilai. Aksiologi ilmu (nilai) adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan
(Kattsoff: 1992). Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia
untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Aksiologi
meliputi nilai-nilai, parameter bagi apa yang disebut sebagai kebenaran atau
kenyataan itu sebagaimana kehidupan kita yang menjelajahi kawasan, seperti
kawasan sosial, kawasan fisik materiil, dan kawasan simbolik yang masing-
masing menunjukan aspeknya sendiri-sendiri. Lebih dari itu, aksiologi juga
menunjukan kaidah-kaidah apa yang harus kita perhatikan di dalam menerapkan
ilmu kedalam praksis. Menurut Suriasumantri aksiologi adalah teori nilai yang
berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Menurut kamus
Bahasa Indonesia aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan
manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika.

Menurut Bramel, aksiologi terbagi tiga bagian, yaitu :


1.Moral Conduct, yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus,
yaitu etika
2.Estetic Expression, yaitu ekspresi keindahan. Bidang ini melahirkan keindahan
3.Sosio-political life, yaitu kehidupan sosial politik, yang akan melahirkan filsafat
sosial politik.
Dari definisi-definisi aksiologi di atas, terlihat dengan jelas bahwa
permasalahan utama adalah mengenai nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu
yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang
dinilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika
dan estetika. Etika menilai perbuatan manusia, maka lebih tepat kalau dikatakan
bahwa objek formal etika adalah norma-norma kesusilaan manusia, dan dapat
dikatakan pula bahwa etika mempelajari tingkah laku manusia ditinjau dari segi
baik dan tidak baik di dalam suatu kondisi yang normative, yaitu suatu kondisi
yang melibatkan norma-norma. Sedangkan estetika berkaitan dengan nilai tentang
pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan
fenomena di sekelilingnya. Aksiologi adalah bagian dari filsafat yang menaruh
perhatian tentang baik dan buruk (good and bad), benar dan salah (right and
wrong), serta tentang cara dan tujuan (means and and). Aksiologi mencoba
merumuskan suatu teori yang konsisten untuk perilaku etis.

Kattsoff (2004: 323) menyatakan bahwa pertanyaan mengenai hakekat nilai


dapat dijawab dengan tiga macam cara yaitu:
1. Subyektivitas yatu nilai sepenuhnya berhakekat subyektif. Ditinjau dari sudut
pandang ini, nilai merupakan reaksi yang diberikan manusia sebagai pelaku dan
keberadaannya tergantung dari pengalaman.
2. Obyektivisme logis yaitu nilai merupakan kenyataan ditinjau dari segi ontologi,
namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu.Nilai-nilai tersebut merupakan
esensi logis dan dapat diketahui melalui akal.
3. Obyektivisme metafisik yaitu nilai merupakan unsur obyektif yang menyusun
kenyataan.

B. Fungsi Aksiologi
Aksiologi ilmu pengetahuan sebagai strategi untuk mengantisipasi
perkembangan dan teknologi (IPTEK) tetap berjalan pada jalur kemanusiaan.
Oleh karena itu daya kerja aksiologi antara lain :
1. Menjaga dan memberi arah agar proses keilmuan menemukan kebenaran yang
hakiki.
2. Dalam pemilihan objek penelaahan dapat dilakukan secara etis, tidak mengubah
kodrat manusia, dan tidak merendahkan martabat manusia.
3. Pengembangan ilmu pengetahuan diarahkan untuk dapat meningkatkan taraf
hidup yang memperhatikan kodrat dan martabat manusia serta memberikan
keseimbangan alam lewat pemanfaatan ilmu.
C. Pendekatan-Pendekatan dalam Aksiologi
Pendekatan-pendekatan dalam aksiologi dapat dijawab dengan tiga macam
cara, yaitu :
1. Nilai sepenuhnya berhakekat subyektif. Ditinjau dari sudut pandang ini, nilai-
nilai merupaka reaksi-reaksi yang diberkan oleh manusia sebagai pelaku dan
keberadaannya tergantung pada pengalaman-pengalaman mereka.
2. Nilai-Nilai merupakan kenyataan-kenyataan yang ditinjau dari segi ontologi
namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu.
3. Nilai-Nilai merupakan unsur-unsur obyektif yang menyusun kenyataan.

D. Hubungan Aksiologi dengan Filsafat Ilmu


Kaitan Antara Aksiologi Dengan Filsafat Ilmu adalah Nilai itu bersifat
objektif, tapi kadang-kadang bersifat subjektif. Dikatakan objektif jika nilai-nilai
tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai. Tolak ukur suatu
gagasan berada pada objeknya, bukan pada subjek yang melakukan penilaian.
Kebenaran tidak tergantung pada kebenaran pada pendapat individu melainkan
pada objektivitas fakta. Sebaliknya, nilai menjadi subjektif, apabila subjek
berperan dalam memberi penilaian; kesadaran manusia menjadi tolak ukur
penilaian.

Nilai subjektif selalu memperhatikan berbagai pandangan yang dimiliki


akal budi manusia, seperti perasaan yang akan mengasah kepada suka atau tidak
suka, senang atau tidak senang. Bagaimana dengan objektivitas ilmu? Sudah
menjadi ketentuan umum dan diterima oleh berbagai kalangan bahwa ilmu harus
bersifat objektif. Salah satu faktor yang membedakan antara peryataan ilmiah
dengan anggapan umum ialah terletak pada objektifitasnya.

Seorang ilmuan harus melihat realitas empiris dengan mengesampingkan


kesadaran yang bersifat idiologis, agama dan budaya. Seorang ilmuan haruslah
bebas dalam menentukan topik penelitiannya, bebas melakukan eksperimen-
eksperimen. Ketika seorang ilmuan bekerja dia hanya tertuju kepada proses kerja
ilmiah dan tujuannya agar penelitiannya berhasil dengan baik. Nilai objektif
hanya menjadi tujuan utamanya, dia tidak mau terikat pada nilai subjektif .
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang
berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami
sebagai teori nilai. Aksiologi ilmu (nilai) adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan
(Kattsoff: 1992).

Kaitan Antara Aksiologi Dengan Filsafat Ilmu adalah Nilai itu bersifat
objektif, tapi kadang-kadang bersifat subjektif. Dikatakan objektif jika nilai-nilai
tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai.

Aksiologi membberikan jawaban untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu


itu di pergunakan. Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan
kaidah-kaidah nilai. Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan
pilihan-pilihan nilai. Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan
operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma nilai.

B. Saran
Seorang pendidik hendaknya tahu akan pentingya hakekat nilai yang akan
diajarkan kepada para anak didiknya, sehingga anak didik mengetahui etika
keilmuan yang bermoral dalam ilmu yang dipelajarinya.

Semoga makalah ini bisa menjadi bahan acuan dan semangat untuk
mengkaji dan membuat makalah yang semakin baik. Pembahasan makalah ini
mungkin masih kurang sempurna. Oleh karena itu penulis masih membutuhkan
saran dan perbaikan dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Totok Wahyu. 2016. Aksiologi: Antara Etika, Moral, dan Estetika.
KANAL (JURNAL ILMU KOMUNIKASI). 4(2), 187-204.
Amsal, Bachtiar. 2004. Filsafat Ilmu.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Barnadib, Imam. 1990. Filsafat Pendidikan.
Yogyakarta: Andi offset.
Jalius Jama. 2008. Filsafat Ilmu.
Padang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Jujun , S. Suriassumantri. 1999. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
https://www.coursehero.com/
file/55532917/Aksiologi-ilmu-pengetahuandoc/

You might also like