You are on page 1of 9

AISATSU

1. Penjelasan umum mengenai salam (aisatsu) dan bentuk-bentuk aisatsu


berdasarkan konteksnya

Bagi pembelajar bahasa Jepang tingkat awal, nama aisatsu mungkin


terdengar asing. Aisatsu jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti “salam’
dan dalam bahasa Inggris dapat diartikan “greeting”. pada saat pembelajaran
awal, biasanya akan diajarkan terlebih dahulu bagaimana aisatsu ini dapat
digunakan. Hal ini bertujuan menumbuhkan minat pembelajar tingkat awal untuk
belajar bahasa Jepang.

Pengertian aisatsu menurut Ogawa, ialah suatu ungkapan yang dilakukan


dalam kehidupan sehari-hari berupa ungkapan ramah, mesra, atau hormat dan
dilakukan dengan tanya-jawab antar penuturnya. [8]

Menurut Osamu Mizutani dan Nobuku Mizutani dalam Aklima (9), adapun
jenis Aisatsu dalam bahasa Jepang, ialah:

1. Pertemuan / Perkenalan untuk pertama kali, terbagi menjadi dua ungkapan,


ialah:
a. Hajimemashite
Kata hajimemashite ini dipakai pada saat perkenalan. Penggunaan kata
hajimemashite adalah dipakai pada awal kalimat dan diikuti dengan nama
orang yang memberi salam tersebut atau bisa juga diikuti dengan nama
orang yang disapa. Kata hajimemashite memiliki fungsi sebagai salam
pembuka dalam sebuah perkenalan. Dengan kata lain dapat disebut juga
sebagai kata awal dalam perkenalan. Hal ini karena apabila dilihat dari
kanjinya, hajime yang berasal dari kata hajimeru yang berarti memulai.
b. Doozo Yoroshiku
Doozo yoroshiku juga digunakan pada saat perkenalan. Doozo yoroshiku
dapat diartikan senang sekali diperkenalkan dengan anda; mohon jangan
lupakan saya; girang sekali menjadi teman anda.cara penggunaannya
adalah dipakai pada akhir kalimat memperkenalkan diri setelah kalimat
hajomemashite. Kata doozo yoroshiku ini juga berfungsi sebagai kalimat
jawaban pada seseorang yang telah memperkenalkan dirinya kepada kita.
Dengan demikian kata doozo yoroshiku ini dapat digunakan oleh kedua
belah pihak, yaitu orang yang memperkenalkan diri dan orang yang
diperkenalkan.
Cara memperkenalkan diri:
Hajimemashite, watashi wa ……… desu
(Asal) kara kimashita.
Douzo Yoroshiku Onegaishimasu.
2. Bertemu kembali, , terbagi menjadi lima ungkapan, ialah:
a. Senjitsu wa shitsuree shimashita
b. Sinjitsu wa doomo
c. Sinjitsu wa gochisoosama deshita
Ketiga aisatsu tersebut diatas selain diucapkan pada saat bertemu
kembali, juga dapat disebut sebagai aisatsu untuk mengungkapkan
permohonan maaf apabila pada pertemuan sebelumnya ada melakukan
kesalahan (senjitsu-wa-shitsuree-shimashita), dan sebagai aisatsu untuk
mengungkapkan rasa terima kasih kepada lawan bicara atas kebaikannya
pada pertemuan sebelumnya (senjtsu-wa doomo, senjitsu-wa
gochisoosamadeshita).
d. Okaeri nasai
Okaeri nasai merupakan salam yang diucapkan kepada anggota keluarga
atau kepada orang yang masih berada dalam satu kelompok ketika tiba
Universitas Sumatera Utara dirumah. Dengan kata lain, diucapkan oleh
orang yang ditinggal. Okaeri nasai berarti ”Selamat datang”.
e. Tadaima
Tadaima adalah aisatsu yang diucapkan oleh seseorang kepada anggota
kelurga atau kepada orang yang masih berada dalam satu kelompok ketika
kembali ke rumah kepada orang yang ditinggal. Tadaima dapat diartikan
”Saya pulang”. Fungsinya untuk menjalin keakraban diantara anggota
keluarga atau anggota kelompok.

3. Bertemu pada kesempatan khusus, terbagi menjadi empat ungkapan, ialah:


a. Akemashite omedetoo gozimasu (Selamat tahun baru)
b. Sakunen chuu wa iroiro osewasama ni narimashita (Terima kasih untuk
segala hal yang telah kamu lakukan tahun lalu)
c. Honen (Kotoshi) mo yoroshiku onegai itashimasu (Saya mohon tahun ini
anda berbuat baik pada saya)
d. Doozo yoi otoshi o (Selamat tahun baru)
Keempat aisatsu diatas umumnya diucapkan pada saat tahun baru
yang dalam bahasa inggris sama dengan ucapan ”Happy new year”.
Ungkapan tersebut sebagai bentuk kegembiraan menyambut tahun yang
baru (akemashite omedetoo gozaimasu, doozo yoi otoshi o) dan juga
sebagai ungkapan terima kasih atas segala perlakuan baik yang telah
diterima pada tahun yang lalu dan agar pada tahun yang baru ini juga
mendapat perlakuan Universitas Sumatera Utara yang baik (sakunen chuu
wa iroiro osewasama-ni narimashita, honen (kotoshi) mo yoroshiku
onegai itashimasu). Keempat aisatsu diatas berfungsi untuk menjalin
keakraban.

4. Pada orang yang akan pergi, , terbagi menjadi dua ungkapan, ialah:
a. Itte irasshai Aisatsu
Itte irasshai ini diucapkan pada anggota keluarga atau anggota kelompok
ketika akan pergi. Artinya ”Cepat kembali”. Sebagai aisatsu balasan orang
yang akan pergi tersebut mengatakan ”itte mairimasu”. Aisatsu ini
berfungsi untuk menjalin keakraban.
b. (Dozoo) oki o tsukete
Aisatsu ini diucapkan kepada orang yang akan pergi. Artinya
”Hatihati!”. Aisatsu ini dapat dikatakan berfungsi sebagai aisatsu nasihat.

5. Pada saat berpisah, terbagi menjadi lima ungkapan, ialah:


a. Dewa, shitsuree itashimasu (Selamat tinggal)
b. Sayonara (Selamat tinggal)
c. Dewa (Ja), mata (Sampai jumpa lagi)
d. Ja. Kore de (Sampai disini dulu)
e. Itte mairimasu
Aisatsu diatas dipakai ketika berpisah. Namun ada sedikit
perbedaan untuk penggunaan aistasu sayonara. Sayonara biasanya
diucapkan ketika perpisahan tersebut untuk selamnya dan kemungkinan
tidak akan bertemu lagi, apabila seorang istri mengucapkan kata sayonara
pada suaminya ini berarti sang istri tidak akan tinggal bersama suaminya
lagi. Umumnya orang jepang mengucapkan selamat tinggal dengan aisatsu
ja kore de, ja mata, dewa shitsuree itashimasu.

6. Ketika selesai bertamu/pamitan, , terbagi menjadi tiga ungkapan, ialah:


a. Sorosoro shitsuree itashimasu
b. Osaki-ni shitsuree itashimasu
c. Shituree shimasu
Aisatsu ini digunakan ketika akan berpamitan kepada tuan rumah.
Artinya ”Saya permisi dulu”. Fungsi aisatsu ini adalah sebagai salam
perpisahan.

7. Permintaan maaf, terbagi menjadi empat ungkapan, ialah:


a. Sumimasen
b. Doomo sumimasen
c. Shitsuree shimasu
d. Gomen
Aisatsu diatas adalah aisatsu yang digunakan untuk menyatakan
permintaan maaf. Artinya ”Maaf”

8. Tidak menyurati/menemui seseorang dalam waktu yang lama


a. Gobusata itashimashita
Aisatsu ini adalah suatu ungkapan permohonan maaf untuk tidak menulis
surat atau menemui seseorang. Kalimat lengkapnya adalah ”gobusata-
itashimashite, mooshiwake arimasen” yang artinya ”Maaf, sudah lama
tidak menyurati/menemui anda” atau kepada teman biasa diucapkan
”gobusata shite,doomo” untuk mengatakan hal yang sama.

9. Ketika terlambat, terbagi menjadi dua ungkapan, ialah:


a. Osoku natte sumimasen
b. Omataseshite mooshiwake arimasen
Aisatsu ini digunakan sebagai ungkapan maaf karena telah
membuat seseorang menunggu. Artinya adalah ”Maaf, telah membuat anda
menunggu”.

10. Menerima pertolongan.


a. Sumimasen (onegai shimasu)
Aisatsu ini diucapkan ketika menerima pertolongan dari orang lain.
Aisatsu ini dapat diartikan ”Maaf menyusahkan!”. Aisatsu ini sebagai
ungkapan atas pertolongan yang telah diterima.

11. Pada saat bertemu, terbagi menjadi tiga ungkapan, ialah:


a. Gomen kudasai
Aisatsu ini digunakan oleh tamu kepada tuan rumah ketika
memasuki ruangan. Artinya ”Permisi!”. Aisatsu ini berfungsi sebagai salam
penghormatan kepada tuan rumah.
b. Yoku irasshaimashita
Aisatsu ini diucapkan oleh tuan rumah kepada tamunya ketika tamu
tersebut hendak berpamitan. Artinya ”Sering berkunjung, ya!”. aisatsu ini
berfungsi untuk keakraban.
c. Doozo ohairi kudasai
Aisatsu ini diucapkan oleh tuan rumah kepada tamunya. Biasanya
aisatsu ini adalah sebagai aisatsu jawaban untuk aisatsu gomen kudasai.
Aisatsu ini berarti ”Silahkan masuk!”.

12. Balasan/jawaban untuk ungkapan terima kasih dan permintaan maaf, terbagi
menjadi lima ungkapan, ialah:
a. Iie (Tidak)
b. Doo itashimashite (Sama-sama, tidak apa-apa)
c. Tondemonai (Tidak masalah)
d. Kochira-koso (Saya yang seharusnya mengucapkan itu)
e. Kamaimasen yo (Tidak masalah) Aisatsu diatas merupakan aisatsu yang
dipakai untuk menjawab aisatsu terima kasih atau aisatsu permintaan
maaf yang diucapkan oleh orang lain.

13. Aisatsu berdasarkan waktu, terbagi menjadi empat ungkapan, ialah:


a. Ohayoo gozaimasu
Ohayoo gozaimasu pada saat bertemu seseorang pada pagi hari.
Artinya ”Selamat pagi”. Dalam keluarga Jepang, aisatsu ohayoo-gozaimasu
ini juga diucapakan seorang anak kepada orang tua ketika pertama kali
bertemu dipagi hari.
b. Konnichiwa
Aisatsu konnichiwa yang berarti selamat siang ini dipakai pada saat
bertemu dengan seseorang pada siang hari.
c. Konbanwa
Aisatsu konbanwa dipakai saat bertemu seseorang pada malam
hari, tetapi masih ada kegiatan yang akan dilakukan (tidak dapat
digunakan sebagai ucapan selamat tidur).
d. Oyasuminasai
Aisatsu oyasuminasai adalah aisatsu yang diucapkan kepada
anggota keluarga pada malam hari sebagai ucapan selamat tidur, dengan
kata lain tidak ada lagi kegiatan yang akan dilakukan. Dengan demikian
dapat dapat kita lihat perbedaanya, apabila konbanwa ucapan selamat
malam kepada seseorang namun masih ada kegiatan yang akan dilakukan,
maka aisatsu oyasuminasai merupakan ucapan selamat malam kepada
anggota keluarga namun tidak ada lagi kegitan yang akan dilakukan selain
pergi tidur. Aisatsu oyasuminasai ini dapat diartikan ”Selamat
beristirahat”.

14. Meminta waktu seseorang, terbagi menjadi dua ungkapan, ialah:


a. Ojama shimasu
b. Ojama shimashita
Aisatsu ini digunakan ketika meminta waktu seseorang untuk diajak
bicara. Ojama shimasu diucapkan ketika memasuki ruangan dan memulai
pembicaraan sedangkan ojama-shimashite digunakan setelah selesai
pembicaraan dan bermaksud akan meninggalkan ruangan. Artinya adalah
”Maaf, saya mengganggu”.

15. Menyatakan terima kasih, terbagi menjadi enam ungkapan, ialah:


a. Arigatoo gozaimasu
b. Arigatoo
c. Arigatoo gozaimashita
d. Osewasama de gozaimashita
e. Gokuroosama
f. Doomo
Aisatsu diatas adalah aisatsu yang dipakai untuk menyatakan terima
kasih pada seseorang atas kebaikan yang telah diterima. Untuk aisatsu
arigatoo gozaimasu dan arigatoo gozaimashita walaupun memiliki arti
yang sama namun ada sedikit perbedaan dalam pemakaiannya. Arigatoo
gozaimashita biasanya dipakai untuk mengucapkan terima kasih pada
seseorang yang selesai hanya pada saat itu saja, misalnya pada saat kita
bertanya pada orang yang kita temui dijalan maka ucapkan terima kasih
yang kita pakai adalah arigatoo gozaimashita, sedangkan pada orang yang
kita temui setiap hari, kita mengucapkan kata terima kasih secara
berulang-ulang maka aisatsu yang dipakai untuk mengucapkan kata terima
kasih tersebut adalah arigatoo gozaimasu

16. Ketika seseorang sedang berbahagia, terbagi menjadi empat ungkapan, ialah:
a. Omedetoo gozaimasu (Selamat)
b. Yokatta desu ne
c. Sore wa naniyori desu ne (Hal itu lebih baik dari yang lain, ya!)
d. Oyorokobi mooshiagemasu (Saya turut gembira)
Aisatsu ini diucapkan kepada orang yang sedang mengalami hal
yang menggembirakan, misalnya pada acara perkawinan, ulang tahun,
kelahiran dan lainnya. Aisatsu ini berfungsi sebagai aisatsu ucapan selamat.

17. Pada orang yang sedang sakit.


a. Doozo odaiji ni / odaiji ni
Aisatsu ini diucapkan pada saat mengunjungi orang yang sedang
sakit dan juga diucapkan oleh seorang dokter kepada pasiennya setelah
selesai memeriksa. Artinya ”Semoga cepat sembuh!”. Aisatsu ini berfungsi
sebagai aisatsu penghibur .

18. Menanyakan kesehatan, terbagi menjadi tiga ungkapan, ialah:


a. Ogenki desu ka
b. Okawari arimasen ka
c. Ikaga desu ka
Ketiga aisatsu diatas (ogenki desu ka, okawari arimasen ka, dan
ikaga desu ka) adalah aisatsu yang digunakan untuk menanyakan kabar
seseorang. Ketiga aisatsu diatas dapat diartikan ”Apa kabar” atau dalam
bahasa inggris ”How are you!”.

19. Menjawab pertanyaan tentang kesehatan, terbagi menjadi dua ungkapan,


ialah:
a. Okagesama de (genki desu) (Berkat doa anda, saya sehat-sehat saja)
b. Okagesama de daibu yoku narimashita (Berkat anda, saya jadi lebih baik)
Okagesama de merupakan aisatsu untuk menjawab ketika
seseorang bertanya tentang keadaan/kesehatan. Aisatsu ini digunakan
untuk menjalin keakraban.

20. Meminta pertolongan seseorang, terbagi menjadi tiga ungkapan, ialah:


a. Otesuu o kakemashita
b. Gomendoo okakemashita
c. Onegai shimasu
Aisatsu diatas digunakan untuk meminta bantuan pada seseorang.
Artinya adalah ”Mohon bantuannya”. Diantara ketiga aisatsu diatas, yang
biasa digunakan adalah kata onegai shimasu. Kata onegai shimasu ini
dipakai diakhir kalimat.

21. Menyatakan bela sungkawa atas seseorang yang ditimpa musibah, terbagi
menjadi tiga ungkapan, ialah:
a. Kono tabi wa tonda koto de (Sungguh hal yang menakutkan)
b. Okuyami mooshiagemasu (Saya turut berbela sungkawa)
c. Osasshi itashimasu (Saya dapat merasakan bagaimana perasaan anda)
Aisatsu ini diucapkan kepada orang yang sedang ditimpa musibah,
misalnya perampokan. Aisatsu ini berfungsi sebagai aisatsu penghibur.

22. Ketika selesai melakukan pekerjaan yang sulit.


a. Otsukaresama deshita
b. Gokurosama
Aisatsu ini diucapkan pada orang lain setelah ia menyelesaikan
suatu pekerjaan atau melalui sebuah kesulitan. Pegawai kantor memakai
aisatsu ini ketika akan pulang kantor sebagai salam perpisahan yang
mempunyai maksud yang sama dengan aisatsu ja, mata. Aisatsu ini dapat
diartikan ”Anda pasti lelah ya!”. Fungsi aisatsu ini adalah sebagai aisatsu
perpisahan dan menjalin keakraban.

23. Menawarkan makanan, terbagi menjadi dua ungkapan, ialah:


a. Doozo (meshiagatte kudasai)

Aisatsu ini digunakan ketika menawari makanan/minuman kepada


tamu. Artinya ”Silahkan ambil!”. Dapat dikatakan fungsi aisatsu ini adalah
sebagai aisatsu penawaran.

b. Moo sukoshi ikaga desu ka


Aisatsu ini juga digunakan untuk menawarkan makanan/minuman,
hanya saja tawarannya untuk menambah makanan/minuman. Arti aisatsu
ini adalah ”Silahkan tambah lagi!”. aisatsu ini berfungsi sebagai aisatsu
penawaran.
24. Menerima makanan/minuman, terbagi menjadi dua ungkapan, ialah:
a. Itadakimasu
Aisatsu ini digunakan ketika memulai makan/minum. Aisatsu ini
berfungsi sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada semua hal yang telah
turut serta dalam mempersiapkan makanan dan minuman yang telah
dihidangkan. Aisatsu ini dapat diartikan ”Saya menerima” atau ”Terima
kasih”.

b. Gochisoosama deshita
Aisatsu ini digunakan setelah selesai makan/minum. Aisatsu ini juga
berfungsi sebagai ungkapan terima kasih atas makanan dan minuman yang
telah dihidangkan. Aisatsu ini dapat diartikan ”Terima kasih”.

25. Ketika memberikan hadiah.


a. Tsumaranai mono desu ga (Ini benda yang tak seberapa)
b. Honno sukoshi desu ga (Ini hanya benda kecil)
c. Kokoro bakari no mono desu ga (Saya berikan ini dengan tulus)
Aisatsu ini diucapkan ketika memberikan hadiah/sesuatu pada
orang lain. Fungsi aisatsu ini adalah untuk menjalin keakraban.

26. Menyampaikan salam pada seseorang.


a. .........san ni yoroshiku
Aisatsu ini dipakai untuk menyampaikan salam pada seseorang.
Artinya ”Tolong sampaikan salam saya pada tuan......”. aisatsu ini untuk
menjalin keakraban.

27. Menunjukan cuaca.


a. Ii tenki desu ne
Aisatsu ini dipakai untuk memulai percakapan dengan seseorang.
Fungsi aisatsu ini adalah untuk menjalin keakraban. Artinya adalah
”Cuacanya bagus ya!”.
b. Atsui desu ne
Aisatsu ini untuk membuka percakapan. Artinya ”Panas ya!”. aisatsu
ini berfungsi untuk menjalin keakraban.
c. Samui desu ne Aisatsu samui desu ne ini juga digunakan membuka
percakapan. Artinya ”Dingin ya”. Aisatsu ini berfungsi untuk menjalin
keakraban.
d. Ii yooki desu ne Aisatsu ini digunakan sebagai pembuka percakapan.
Artinya adalah ”Musim yang bagus, ya!”.
e. Yoku furimasu ne Aisatsu ini juga digunakan sebagai pembuka
pembicaraan. Artinya adalah ”Hujannya lebat, ya!”.

2. Sikap Aisatsu yang Benar


Sumber:

You might also like