You are on page 1of 26

PEDOMAN ETIKA

DAN PERILAKU

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH


2019
PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

BAB I ............................................................................................................................ 2
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 2
Latar Belakang .................................................................................................................................. 2
Landasan Penyusunan Code of Conduct ..................................................................................... 3
Visi dan Misi Lembaga .................................................................................................................... 3
Tata Nilai Lembaga .......................................................................................................................... 4
Maksud, Tujuan dan Manfaat Code of Conduct ........................................................................ 5
stilah-Istilah Yang Digunakan ......................................................................................................... 6
BAB II ........................................................................................................................... 7
PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE (GG) ..................................................... 7
BAB III .......................................................................................................................... 8
ETIKA LEMBAGA LEMBAGA .................................................................................. 9
Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan ............................................................ 9
Pemberian dan Penerimaan Hadiah, Suap dan Lainnya ............................................................ 9
Kepedulian Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja ........................................................ 9
Pemberian Kesempatan Yang Sama Kepada Guru dan Karyawan Untuk Mendapatkan
Promosi........................................................................................................................................................ 10
Standar Etika Dalam Berhubungan dengan Stakeholders .......................................................... 10
Standar Etika Jajaran Manajemen ................................................................................................... 12
Hak Atas Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Right) .................................................. 16
BAB IV........................................................................................................................... 17
ETIKA/TUNTUTAN PERILAKU CIVITAS AKADEMIKA LEMBAGA .................. 17
Komitmen Civitas Akademika Lembaga ...................................................................................... 17
Menjaga Nama Baik Lembaga ....................................................................................................... 17
Menjaga Hubungan Baik Antar Civitas Akademika Lembaga ................................................. 18
Menjaga Kerahasiaan Lembaga ...................................................................................................... 18
Menjaga dan Menggunakan Asset Lembaga ................................................................................ 19
Menjaga Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja ........................................................ 19
Perilaku Asusila, Narkotika, Obat Terlarang dan Perjudian ...................................................... 20
Tidak Memanfaatkan Posisi Untuk Kepentingan Pribadi (Benturan Kepentingan) ............ 21
Aktivitas Politik ................................................................................................................................ 22
BAB V ............................................................................................................................ 23
PENEGAKAN DAN PELAPORAN ............................................................................ 23
Komitmen Code of Conduct ......................................................................................................... 23
Sosialisasi dan Internalisasi ............................................................................................................. 23
Pelanggaran ....................................................................................................................................... 24
Mekanisme Pelaporan Pelanggaran ............................................................................................... 24
Sanksi Atas Pelanggaran .................................................................................................................. 25
Reward atas Kepatuhan terhadap Code of Conduct ................................................................... 25

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 1


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

SMK Diponegoro Banyuputih yang selanjutnya disebut “Lembaga” menyadari arti pentingnya
implementasi Good Governance sebagai salah satu alat untuk meningkatkan nilai dan kinerja
lembaga jangka panjang secara berkesinambungan tidak hanya bagi guru namun juga segenap
pemangku kepentingan (Stakeholders) lainnya dalam arti pengelolaan Lembaga yang bukan
untuk mengejar keuntungan namun juga pengelolaan yang penuh amanah, transparan dan
akuntabel.

Kepercayaan pemangku kepentingan seperti Guru, Peserta Didik, Masyarakat Umum, dan
pemangku kepentingan lainnya merupakan faktor yang sangat menentukan bagi perkembangan
dan kelangsungan Lembaga. Kredibilitas Lembaga dan kepercayaan pemangku kepentingan
sangat erat kaitannya dengan perilaku Lembaga dalam berinteraksi dengan para pemangku
kepentingan. Pengelolaan Lembaga selain harus mengikuti peraturan dan perundangan yang
berlaku juga harus menjunjung tinggi norma dan nilai etika. Kesadaran untuk menjalankan
etika yang baik akan meningkatkan dan memperkuat reputasi Lembaga.

Atas dasar pemikiran ini maka Lembaga membuat Pedoman Perilaku yang selanjutnya disebut
Code of Conduct atau COC untuk lebih menyesuaikan terhadap perkembangan dunia
Lembaga dan ketentuan yang berlaku. Code of Conduct ini mengatur kebijakan nilai-nilai etis
yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standar perilaku yang harus dipatuhi oleh seluruh
Civitas Akademika Lembaga Pendidikan SMK Diponegoro Banyuputih.

Code of Conduct Lembaga adalah sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika usaha
Lembaga dan etika kerja setiap Civitas Akademika Lembaga yang bersifat sukarela yang disusun
untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian perilaku, sehingga
tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya kerja Lembaga dalam mencapai
visi dan misinya.

Dalam melakukan penyusunan Code of Conduct ini, Lembaga selalu memperhatikan hukum
dan ketentuan yang berlaku, Visi, Misi, Tujuan dan Nilai-Nilai yang dianut Lembaga, praktek-
praktek terbaik di internal maupun eksternal.

Sebagai pedoman yang bersifat dinamis, Code of Conduct ini akan dikaji secara berkala dan
berkelanjutan sesuai dengan dinamika yang terjadi di lingkungan Lembaga pendidikan. Namun
demikian, dalam setiap perubahannya, Lembaga tidak akan mengorbankan nilai-nilai yang telah
ada demi keuntungan jangka pendek semata.

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 2


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

2. Landasan Penyusunan Code of Conduct

Lembaga dalam menyusun Code of Conduct dilandasi oleh sikap berikut:


a. Selalu mengutamakan kepatuhan pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta mengindahkan norma-norma yang berlaku pada masyarakat.
b. Senantiasa berupaya menghindari tindakan, perilaku ataupun perbuatan-perbuatan yang
dapat menimbulkan konflik kepentingan, korupsi, kolusi maupun nepotisme serta selalu
mengutamakan kepentingan Lembaga di atas kepentingan pribadi, keluarga, kelompok
ataupun golongan.
c. Senantiasa sadar bahwa Lembaga dituntut untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan
dinamika dan perkembangan jaman serta tuntutan dari kebutuhan Pendidikan dan dunia
Industri.
d. Senantiasa mengutamakan keselamatan dan kesehatan bagi para Guru, Peserta Didik serta
seluruh Staff/Karyawan.
e. Senantiasa berupaya untuk dapat memberikan kontribusi maksimal pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara.
f. Selalu berusaha menerapkan prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban serta keadilan dalam mengelola Lembaga.

3. Visi dan Misi Lembaga

Visi
Visi dari SMK Diponegoro Banyuputih adalah terwujudnya sebuah SMK yang ASIK.
1. AGAMIS : Memiliki keshalehan dan nilai-nilai keislaman ala Ahlussunah Annahdliyah
dan berakhlakul karimah..
2. SMART : Tangguh, terampil, mampu mengembangkan keilmuan, beradaptasi,
mencari solusi, berinovasi dan mandiri.
3. INTEGRITAS : Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab dan disiplin.
4. KOMPETITIF : Mempunyai daya saing yang tinggi dalam kompetensi keahlian,
mampu bekerjasama dalam tim dan mengutamakan kebersamaan.

Misi

Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada mutu lulusan yang berkualitas baik
dibidang keilmuan, moral maupun sosial sehingga mampu menyiapkan dan mengembangkan
sumber daya yang unggul, terampil, mandiri, berdaya saing tinggi, siap bekerja didalam tim dan
mampu berinovasi.

4. Tata Nilai Lembaga

Adapun nilai-nilai yang dianut oleh Lembaga adalah sebagai berikut:

a. Integritas (Integrity)
Senantiasa melaksanakan pekerjaan dengan jujur dan penuh tanggung jawab serta beretika,
semata-mata untuk kepentingan Lembaga.
SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 3
PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

Integritas (Integrity) diterjemahkan kedalam 5 (lima) Perilaku Utama yang akan menjadi
pegangan dalam menjalankan kerja dan organisasi Lembaga, yaitu antara lain:
a) Bekerja untuk kepentingan Lembaga;
b) Tidak pernah menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan lain di luar kepentingan
Lembaga;
c) Bertanggung jawab dan mampu menjelaskan keputusan dan langkah-langkah yang
diambil dalam pekerjaan;
d) Menggunakan etika dalam bekerja dan beraktifitas didalam dan diluar Lembaga;
e) Senantiasa menjadi panutan bagi lingkungannya.

b. Mencintai Pekerjaan (Passion)


Memiliki semangat dan gairah dalam bekerja yang dilandasi rasa bangga dan cinta terhadap
pekerjaan dan Lembaga.
Mencintai Pekerjaan (Passion) diterjemahkan kedalam 5 (lima) Perilaku Utama yang akan
menjadi pegangan dalam menjalankan kerja dan organisasi Lembaga, yaitu antara lain :
1) Semangat dan keinginan yang kuat untuk senantiasa berbuat yang terbaik dibidangnya;
2) Menyenangi tugasnya dan selalu berpikir positif dalam bekerja;
3) Memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masalah-masalah Lembaga;
4) Bangga terhadap Lembaga sebagai wujud dari kebanggaan atas profesi yang
diembannya;
5) Senantiasa menghasilkan kualitas pekerjaan yang terbaik.

c. Senang Belajar Untuk Kemajuan (Learning)


Senantiasa belajar hal-hal baru dan berani untuk mencoba gagasan baru dan cara-cara kerja
yang lebih baik untuk kemajuan Lembaga.
Senang Belajar Untuk Kemajuan (Learning) diterjemahkan kedalam 3 (tiga) Perilaku Utama
yang akan menjadi pegangan dalam menjalankan kerja dan organisasi Lembaga, yaitu antara
lain:
1) Selalu ingin mengetahui dan belajar hal-hal baru untuk kemajuan Lembaga;
2) Melihat jauh ke depan dan senantiasa berusaha untuk membawa Lembaga kearah
“bonafiditas Lembaga”;
3) Berani melakukan hal-hal baru dengan niat semata-mata untuk memperbaiki kualitas,
proses dan output Lembaga.

d. Membangun Kepercayaan (Trust)


Percaya pada niat baik dan senantiasa menjaga kepercayaan yang diamanahkan dalam
melaksanakan tugas pekerjaan.
Membangun Kepercayaan (Trust) diterjemahkan kedalam 3 (tiga) Perilaku Utama yang
akan menjadi pegangan dalam menjalankan kerja dan organisasi Lembaga, yaitu antara lain:
1) Percaya pada niat yang baik dan senantiasa menjaga amanah;
2) Senantiasa membangun kepercayaan (Trust) diantara seluruh Civitas Akademika
Lembaga;
3) Tidak terkotak-kotak, selalu saling membantu untuk kepentingan Lembaga semata;

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 4


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

4) Selalu berorientasi kepada pelayanan terbaik untuk memperoleh kepercayaan dari para
stakeholders.
5. Maksud, Tujuan dan Manfaat Code of Conduct

a. Maksud penerapan Code of Conduct bagi Lembaga adalah sebagai berikut:

1) Setiap Civitas Akademika lembaga memahami bahwa segala aktivitas Lembaga


berlandaskan pada prinsip-prinsip tata kelola Lembaga yang baik;
2) Mendorong seluruh Civitas Akademika Lembaga untuk berperilaku yang baik dalam
melaksanakan segala aktivitas Lembaga;
3) Menciptakan suasana kerja yang kondusif, sehat dan nyaman dalam lingkungan
Lembaga;
4) Meminimalisasi peluang terjadinya penyimpangan atau merupakan bagian dari
manajemen risiko serta dapat membangun reputasi Lembaga.

b. Tujuan penerapan Code of Conduct bagi Lembaga adalah sebagai berikut:

1) Sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi Lembaga
secara profesional dan beretika;
2) Sebagai panduan perilaku bagi seluruh Civitas Akademika Lembaga yang harus
dipatuhi dalam melaksanakan segala aktivitas Lembaga;
3) Sebagai pegangan untuk mengindari konflik kepentingan dalam melaksanakan tugas
dan aktivitas Lembaga;
4) Mengembangkan hubungan yang harmonis, sinergi dan saling menguntungkan antara
Civitas Akademika Lembaga dan Stakeholders lainnya dengan Lembaga yang
berlandaskan prinsip-prinsip kelembagaan yang sehat dan etika berusaha yang menjadi
nilai-nilai serta falsafah Lembaga untuk menjadi Lembaga Pendidikan yang berdaya
saing tinggi.

c. Lembaga berusaha untuk melaksanakan Code of Conduct ini secara konsisten dan
konsekuen sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang, bagi:

1) Lembaga

a) Mendorong kegiatan operasional Lembaga agar lebih efisien dan efektif mengingat
hubungan dengan Peserta Didik, Masyarakat, Pemerintah dan Stakeholders lainnya
memiliki standar etika yang harus diperhatikan;

b) Meningkatkan nilai Lembaga dengan memberikan kepastian dan perlindungan


kepada Stakeholders dalam berhubungan dengan Lembaga sehingga menghasilkan
reputasi yang baik, yang pada akhirnya mewujudkan keberhasilan usaha dalam
jangka panjang.

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 5


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

2) Civitas Akademika Lembaga

a) Memberikan pedoman perilaku kepada setiap Civitas Akademika Lembaga;


b) Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, menjunjung tinggi nilai-nilai
kejujuran, beretika dan keterbukaan sehingga akan meningkatkan kinerja dan
produktifitas setiap Civitas Akademika Lembaga secara menyeluruh.

3) Masyarakat dan pihak lain yang terkait

Menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan antara Lembaga


dan masyarakat, yang pada akhirnya akan menciptakan kesejahteraan ekonomi-sosial
bagi masyarakat dan pihak lain yang terkait.

6. Istilah-Istilah Yang Digunakan

a. Lembaga, dengan huruf L Kapital, adalah SMK Diponegoro Banyuputih.

b. Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Conduct), adalah sistem nilai atau norma yang dianut
oleh setiap Civitas Akademika Lembaga dalam melaksanakan tugasnya yang didalamnya
memuat etika Lembaga dan perilaku seluruh Civitas Akademika Lembaga dalam mencapai
tujuan, visi dan misi Lembaga antara lain termasuk etika hubungan antara Lembaga dengan
Guru, Staff/Karyawan, Peserta Didik, Orang Tua/Wali Peserta dan Masyarakat dan
Lingkungannya.

c. Benturan kepentingan, adalah situasi atau kondisi yang memungkinkan organ utama
Lembaga memanfaatkan kedudukan dan wewenang yang dimilikinya dalam Lembaga
untuk kepentingan pribadi, keluarga atau golongan,sehingga tugas yang diamanatkan tidak
dapat dilakukan secara obyektif.

d. Guru, Staff/Karyawan, adalah orang yang terikat hubungan kerja dengan Lembaga serta
telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dan diangkat oleh Yayasan serta diberikan
penghasilan, kesejahteraan dan fasilitas sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan
Lembaga/Yayasan.

e. Civitas Akademika Lembaga, adalah Kepala Sekolah, Guru, Staff/Karyawan Lembaga.

f. Stakeholders, adalah setiap pihak yang memiliki kepentingan baik secara langsung maupun
tidak langsung baik finansial maupun non finansial terhadap Lembaga dan memiliki
pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kelangsungan hidup Lembaga,
termasuk didalamnya Pengurus Yayasan, Guru, Karyawan, Pemerintah, dan Masyarakat
serta pihak berkepentingan lainnya.

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 6


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

g. Nilai-Nilai Lembaga, adalah kombinasi dari nilai-nilai (values) dan keyakinan (beliefs), yaitu
prinsip-prinsip yang diyakini baik dan benar dalam menjalankan Lembaga dan organisasi,
yang menjadi pegangan bagi setiap Civitas Akademika Lembaga dalam berperilaku,
bertindak dan mengambil keputusan untuk mencapai tujuan bersama.

h. Etika, adalah sistem nilai atau norma yang diyakini oleh seluruh Civitas Akademika
Lembaga sebagai suatu standar perilaku pada Lembaga.

i. Etika Usaha, adalah sistem nilai atau norma yang dijabarkan dari filosofi pendirian
Lembaga dan yang dianut oleh Lembaga sebagai acuan Lembaga serta manajemennya
untuk berhubungan dengan lingkungannya, baik internal maupun eksternal (Stakeholder).

j. Etika Kerja, adalah sistem nilai atau norma yang dianut oleh setiap Pimpinan dan Karyawan
dalam melaksanakan tugasnya termasuk etika hubungan antar Karyawan dan Lembaga.

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 7


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

BAB II

PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE (GG)

Berikut ini adalah prinsip-prinsip Good Governance (GG) yang diterapkan dalam Code of
Conduct:

1. Transparansi (Transparency)

Lembaga menjamin pengungkapan informasi materiil dan relevan mengenai kinerja, kondisi
keuangan dan informasi lainnya secara jelas, memadai, akurat, dapat dibandingkan dan tepat
waktu serta mudah diakses oleh Stakeholders sesuai dengan haknya.

Prinsip keterbukaan ini tidak mengurangi kewajiban untuk melindungi informasi rahasia
mengenai Lembaga sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Akuntabilitas (Accountability)

Lembaga menjamin kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang, dan pertanggungjawaban


Jajaran Lembaga yang memungkinkan pengelolaan Lembaga terlaksana secara efektif.

Akuntabilitas merujuk kepada kewajiban seseorang atau organ kerja Lembaga yang berkaitan
dengan pelaksanaan wewenang yang dimilikinya dan/atau pelaksanaan tanggung jawab yang
dibebankan oleh Lembaga kepadanya.

Setidak-tidaknya Lembaga mengenal 3 (tiga) tingkatan akuntabilitas:

a. Akuntabilitas Individu

Akuntabilitas yang melekat kepada hubungan antara pimpinan dengan bawahan dan
berlaku kepada kedua belah pihak.

b. Akuntabilitas Kelompok

Akuntabilitas yang melekat kepada kelompok yang harus ditanggung bersama atas kondisi
dan kinerja yang tercapai.

c. Akuntabilitas Kelembagaan

Akuntabilitas yang melekat kepada Lembaga secara menyeluruh dalam menjalankan


aktivitas sesuai Anggaran Dasar Lembaga.

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 8


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

3. Bertanggung Jawab (Responsibility)

Lembaga menjamin kesesuaian dalam melaksanakan aktivitas kerja berdasarkan prinsip


kelembagaan yang sehat, pemenuhan kewajiban sesuai dengan peraturan yang berlaku,
bekerjasama secara aktif untuk manfaat bersama dan berusaha untuk dapat memberikan
kontribusi yang nyata kepada masyarakat.

4. Kemandirian (Independency)

Lembaga menjamin pengelolaan Lembaga secara profesional tanpa benturan kepentingan dan
pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
prinsip-prinsip kelembagaan yang sehat.

5. Kewajaran (Fairness)

Lembaga menjamin perlakuan yang adil dan setara dalam memenuhi hak-hak Stakeholders
berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 9


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

BAB III
ETIKA KERJA LEMBAGA

Secara sederhana yang dimaksud dengan etika dalam Code of Conduct ini adalah nilai dan norma
moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya. Dengan demikian etika Kerja bisa diartikan sebagai cara-cara baik untuk melakukan
kegiatan Kerja, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, Lembaga dan juga
masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan kerja secara baik, sesuai
dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun Lembaga di
masyarakat.

1. Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan

Peraturan merupakan produk hukum yang wajib ditaati dan menjadi pedoman. Oleh karena
itu, kepatuhan terhadap hukum merupakan standar dari perilaku yang harus dijalankan.
Lembaga senantiasa membina hubungan yang sehat, harmonis dan konstruktif dengan
Regulator, Legislator dan instansi terkait lainnya baik dari Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah. Lembaga juga menghindari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN) dalam berhubungan dengan Pemerintah/Regulator.

Peraturan perundang-undangan yang diterapkan untuk perilaku kerja Lembaga ini mencakup
Undang-undang, Peraturan Yayasan dan Kelembagaan, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Daerah, hukum bisnis, dan segala hukum serta peraturan yang berlaku khususnya yang
berkaitan dengan kerja Lembaga.

Memahami dan mematuhi peraturan perundang-undangan merupakan elemen utama yang


harus dijaga dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh setiap Civitas Akademika Lembaga.
Ketentuan selanjutnya dapat mengacu pada peraturan Lembaga yang berlaku.

2. Kepedulian Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting untuk keberhasilan aktivitas usaha
Lembaga. Lembaga berkomitmen untuk menerapkan dan memelihara perilaku yang dapat
mewujudkan keselamatan dan kesehatan kerja Civitas Akademika Lembaga. Oleh karena itu
bagi setiap Civitas Akademika Lembaga dalam bekerja harus:

a. Mentaati setiap peraturan perundang-undangan dan/atau standar tentang keamanan dan


keselamatan kesehatan kerja.

b. Mengutamakan tindakan pencegahan yaitu yang bersifat menghindari terjadinya


kecelakaan.

c. Menjaga tata tertib dan disiplin agar tercipta lingkungan kerja yang aman dan teratur
sehingga Lembaga dapat mencapai tujuannya dengan baik.

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 10


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

d. Melakukan penanggulangan atas kejadian kecelakaan yang terjadi sesuai dengan standar
dan prosedur yang berlaku dan senantiasa memiliki rencana penanggulangan keadaan
darurat.

e. Melaporkan setiap insiden dan kecelakaan kerja yang terjadi kepada pimpinan dan instansi
berwenang terkait dalam batas waktu yang ditentukan.

f. Melakukan pemeriksaan, inspeksi dan evaluasi secara berkala terhadap semua sarana
prasarana keselamatan kerja termasuk sumber daya.

3. Pemberian Kesempatan Yang Sama Kepada Guru dan Karyawan Untuk Mendapatkan
Promosi

a. Lembaga menjunjung tinggi penegakan hukum dan peraturan Lembaga dengan konsisten
tanpa membedakan ras, gender, agama dan jabatan.

b. Lembaga selalu menjunjung kesetaraan kerja termasuk di dalamnya larangan terhadap


segala bentuk diskriminasi.

c. Lembaga memberikan kesempatan yang sama dan setara serta perlakuan yang adil kepada
seluruh Guru dan Karyawan.

4. Standar Etika Dalam Berhubungan dengan Stakeholders

Kepercayaan merupakan unsur penting untuk meningkatkan loyalitas pihak yang berhubungan
dengan Lembaga, selain kepercayaan, peningkatan pelayanan yang tinggi menjadikan nilai
tambah tersendiri bagi Lembaga. Untuk menciptakan harmonisasi dan iklim usaha yang
terpercaya tersebut, Lembaga dalam menjalankan kerjanya senantiasa bertindak profesional,
jujur, adil dan konsisten dalam memberikan pelayanan kepada Stakeholders.

Landasan Lembaga dalam membina hubungan dengan Stakeholders dilaksanakan dengan


ketentuan sebagai berikut:

a. Hubungan Dengan Civitas Akademika Lembaga

Dalam rangka mewujudkan hubungan yang berkualitas, adil, serta dapat mendorong
intensitas dan kualitas partisipasi Civitas Akademika Lembaga, Lembaga akan
memperlakukan Civitas Akademika Lembaga sebagai anggota Lembaga dengan adil
dengan cara sebagai berikut:

1) Menghormati hak Civitas Akademika Lembaga serta akan selalu mengikutsertakan


Civitas Akademika Lembaga dalam menetapkan kebijakan pengelolaan Guru dan

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 11


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

Staff/Karyawan secara konsisten sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan


yang berlaku;

2) Selalu mensosialisasikan semua peraturan, khususnya peraturan baru, kepada seluruh


Civitas Akademika Lembaga;

3) Menciptakan kesempatan promosi yang sama kepada seluruh Civitas Akademika


Lembaga;

4) Menjunjung tinggi penegakan hukum dan peraturan Lembaga dengan konsisten tanpa
membedakan jabatan;

5) Senantiasa berusaha menciptakan tempat kerja yang berwawasan lingkungan serta


menjaga kesehatan dan keselamatannya;

6) Berusaha meningkatkan kesejahteraan Civitas Akademika Lembaga secara adil, layak


dan transparan;

7) Memberikan penilaian, penghargaan sesuai kinerja dan kompetensi Guru dan


Staff/Karyawan, baik secara kelembagaan, tim kerja maupun individu;

8) Menghargai kreativitas, inovasi dan inisiatif Guru dan Staff/Karyawan yang


memberikan nilai tambah terhadap Lembaga.

b. Hubungan Dengan Peserta Didik

Obyek yang menjadi sasaran kerja Lembaga adalah peserta didik, dimana peserta didik ini
adalah pengguna utama jasa Pendidikan yang diselenggarakan oleh Lembaga, untuk itu
Lembaga harus memperhatikan beberapa hal yaitu:
1) Membangun komunikasi dua arah yang positif dan harmonis;
2) Selalu memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas;
3) Ikut bertanggungjawab dalam penegakan disiplin.

c. Hubungan Dengan Orang Tua/Wali Peserta Didik

Orang Tua/Wali adalah stakeholders penting dalam kerja Lembaga, karena kepercayaan
Orang Tua/Wali adalah kunci dalam keberlangsungan Lembaga, untuk itu Lembaga harus
membangun kepercayaan yang tinggi dengan Orang Tua/Wali. Hal-hal berikut yang harus
diperhatikan:
1) Menginformasikan kondisi dan keadaan yang terjadi pada Peserta Didik secara berkala;
2) Selalu berkomunikasi apabila Peserta Didik melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan
aturan Lembaga;
3) Sharing of Knowledge dari apa yang diinginkan Orang Tua/Wali untuk keberhasilan
Peserta Didik.

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 12


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

d. Hubungan Dengan Pemerintah

Lembaga mempunyai komitmen untuk menjaga dan memelihara hubungan baik yang
komunikatif dengan Pemerintah, dalam hal ini dengan setiap Jajaran Pemerintah yang
berhubungan dengan kegiatan kerja Lembaga.

Hal-hal yang perlu diperhatikan Lembaga dalam menjaga hubungan dengan Pemerintah
adalah sebagai berikut:

1) Senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2) Membina hubungan yang sehat, harmonis dan konstruktif dengan Regulator,


Legislator dan instansi terkait lainnya baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah;

3) Menghindari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam berhubungan


dengan Pemerintah/Regulator;

4) Mematuhi dan mendukung peraturan perundang-undangan yang terkait dengan


aktivitas usaha Lembaga termasuk di dalamnya ketaatan terhadap pembayaran pajak,
retribusi, masalah ketenagakerjaan dan lingkungan hidup;

5) Mendukung program nasional maupun regional khususnya di bidang pendidikan;

6) Senantiasa berkomunikasi dan menjaga hubungan yang harmonis dan beretika


berdasarkan nilai kejujuran, saling menghormati, serta sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;

e. Hubungan Dengan Masyarakat dan Lingkungan Sekitar

1) Selalu membangun dan membina hubungan yang serasi dan harmonis serta berupaya
memberikan manfaat kepada masyarakat dan lingkungan di sekitar tempat Lembaga
beroperasi;
2) Senantiasa menjaga lingkungan hidup dengan meminimalkan dampak lingkungan dan
mempertahankan keseimbangan ekosistem yang ada serta melaksanakan
pemberdayaan masyarakat dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan;
3) Menghindari segala perkataan, tindakan yang mengarah kepada diskriminasi
masyarakat berdasar suku, agama, ras dan golongan.

5. Standar Etika Jajaran Manajemen

Kelangsungan hidup suatu Lembaga sangat ditentukan oleh kinerja dan citra Lembaga. Kinerja
dan citra Lembaga itu sendiri sangat ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu kemampuan (kapabiltas
dan kompetensi) dan perilaku setiap Civitas Akademika Lembaga sebagai penggerak roda
organisasi.
SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 13
PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

Oleh karena itu, sangat penting bagi Lembaga untuk mengatur perilaku yang beretika dalam
pelaksanaan aktivitas sehari-hari di pekerjaan.

a. Perilaku Sebagai Atasan Terhadap Bawahan

1) Menghargai dan memperlakukan bawahan sebagai manusia seutuhnya dengan


memperhatikan semua sisi kemanusiannya;
2) Selalu berkomunikasi secara santun, terbuka, jujur dan bertanggungjawab;

3) Senantiasa meningkatkan pengetahuan bawahan dan menghargai kreativitas, inovasi


dan inisiatif bawahan;

4) Melibatkan dan mempertimbangkan masukan dari bawahan dalam proses pengambilan


keputusan serta menghargai dan menerima perbedaan pendapat dan kritik yang
membangun;

5) Memberi keteladanan dalam tindakan dan perilaku sehari-hari, sesuai kata dengan
perbuatan;

6) Menjadi pelopor pembaharuan dan manajemen perubahan;

7) Mendorong budaya kepatuhan terhadap pedoman perilaku dan kebijakan Lembaga;


8) Mendorong/memotivasi bawahan untuk berprestasi dan secara bersama-sama
mencapai sasaran kinerja yang telah ditetapkan;

9) Melakukan koreksi atau teguran ke bawahan secara konstruktif, adil dan tanpa
mematahkan semangat kerja yang bersangkutan;

10) Memberikan kesempatan yang sama kepada bawahan untuk mengembangkan karirnya
tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, gender dan golongan;

11) Menanggapi setiap laporan yang diterima mengenai pelanggaran disiplin dan
menindaklanjutinya secara adil dan transparan sesuai peraturan Lembaga;

12) Menjaga keutuhan dan kekompakan seluruh Civitas Akademika Lembaga dengan
menghindari persaingan yang tidak sehat serta menghindari pengkotakan antar bagian;

13) Tidak melakukan intimidasi atau tekanan, penghinaan, dan pelecehan terhadap
bawahan.

b. Perilaku Sebagai Bawahan Terhadap Atasan

1) Bekerja jujur dan profesional dalam menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab;

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 14


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

2) Bersikap dan bertingkah laku santun terhadap atasan dan sesama Civitas Akademika
Lembaga;

3) Selalu berusaha meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan profesionalisme dalam


melaksanakan tugas;

4) Memberikan saran dan masukan yang positif kepada atasan dengan cara yang baik;

5) Berani dan bebas mengeluarkan pendapat secara santun dalam mendiskusikan


kebijakan atasan yang tidak sesuai dengan aturan dan/atau tujuan Lembaga dan
menyampaikan saran untuk perbaikan;

6) Tidak membahas secara negatif kebijakan atasan dengan sesama bawahan yang
berpotensi mengundang fitnah dan kontra produktif terhadap kinerja Lembaga;

7) Mematuhi peraturan Lembaga dan menginformasikan kepada atasan bila terdapat


indikasi penyimpangan;

8) Patuh dan konsekuen terhadap hukum, kebijakan (policy), dan Standard Operating
Procedure (SOP) yang sudah ditetapkan;

9) Tidak melakukan tindakan yang di luar kewenangannya;

10) Mematuhi dan menghormati kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja
Bersama (PKB).

c. Perilaku Sebagai Rekan Kerja

1) Selalu menjaga perilaku sopan dan santun baik di dalam maupun di luar pekerjaan;

2) Mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk bekerja dalam kelompok demi


kemajuan Lembaga;

3) Memiliki semangat kerja sama yang tinggi dan selalu siap membantu rekan ataupun
unit kerja lain untuk kebaikan Lembaga;

4) Bersedia berbagi pengetahuan dan keterampilan kepada rekan kerja lainnya tanpa
merasa takut tersaingi;

5) Menghargai orang lain, tidak meremehkan dan membeda-bedakan satu dengan lainnya;

6) Menerima setiap masukan dan saran yang diberikan untuk perbaikan diri dan
peningkatan kinerja;

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 15


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

7) Menciptakan keterbukaan informasi sesama rekan kerja dan antar unit kerja untuk
mendukung kerja sama dan koordinasi yang baik demi kemajuan Lembaga dengan
tidak melanggar Perjanjian Kerja Bersama antara Lembaga dan Karyawan yaitu
menyimpan rahasia Lembaga dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya;

8) Bersikap terbuka, simpatik dan membantu sesama rekan, saling menghormati dan
menghargai pendapat orang lain, serta dapat menerima perbedaan pendapat dengan
baik;

9) Memiliki semangat persaingan yang sehat untuk memacu prestasi kerja secara
maksimal;
10) Menghindari tindakan dan ucapan yang mengandung unsur intimidasi, pelecehan,
penghinaan, sikap mengejek, memfitnah dan merendahkan teman, serta saling
menjatuhkan terhadap sesama rekan kerja;

11) Bekerja dengan harmonis berdasarkan dedikasi dan kepercayaan bersama untuk
mencapai tujuan bersama.

6. Hak Atas Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Right)

a. Menghormati hak kekayaan intelektual pihak lain.

b. Berpartisipasi secara aktif untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual milik Lembaga.

c. Civitas Akademika Lembaga yang turut serta/bekerja dalam pengembangan suatu proses
atau produk yang akan digunakan oleh Lembaga, atau Civitas Akademika Lembaga yang
memiliki hak atas hasil karya tersebut, harus memperlakukan informasi yang terkait dengan
proses atau produk tersebut sebagai milik Lembaga baik selama masa kerja maupun setelah
Civitas Akademika Lembaga tidak bekerja lagi untuk Lembaga,

d. Seluruh Civitas Akademika Lembaga harus menginformasikan hasil karya yang


dihasilkannya baik selama maupun diluar jam kerja, jika hasil karya tersebut terkait dengan
kerja Lembaga.

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 16


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

BAB IV
ETIKA/TUNTUTAN PERILAKU CIVITAS AKADEMIKA

1. Komitmen Civitas Akademika

Dalam rangka mewujudkan komitmen Lembaga terhadap para pemangku kepentingan


(Stakeholders), maka seluruh Civitas Akademika memiliki komitmen untuk:

a. Senantiasa berpikir dan berperilaku secara kelembagaan dan tidak sektoral dengan
mengutamakan kepentingan Lembaga di atas kepentingan pribadi dan atau kelompok
untuk memberikan yang terbaik bagi Lembaga.

b. Melaksanakan tugas secara profesional dengan penuh tanggung jawab serta menjunjung
tinggi integritas, kejujuran, dan semangat kebersamaan.

c. Peduli dan tanggap terhadap keluhan Peserta Didik dan dengan segera menindaklanjuti
keluhan Peserta Didik.

d. Membuat rencana kerja dengan baik sesuai dengan ruang lingkup tugasnya.

e. Memahami sasaran kerja beserta ukuran keberhasilannya.

f. Bekerja keras, serta berusaha mencari cara yang terbaik dalam menyelesaikan tugas sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan dengan cara yang efektif dan efisien.

g. Memiliki motivasi yang kuat untuk mengembangkan diri dan memperluas pengetahuan.

h. Mematuhi seluruh ketentuan dan nilai-nilai Lembaga untuk menjaga dan mempertahankan
citra serta reputasi Lembaga.

2. Menjaga Nama Baik Lembaga

a. Selalu menjaga perilaku sopan dan santun baik di dalam lingkungan maupun di luar
lingkungan pekerjaan Lembaga.

b. Senantiasa berupaya meningkatkan kompetensi diri sejalan dengan perkembangan yang


terjadi.

c. Menghargai orang lain, tidak meremehkan dan membeda-bedakan satu dengan lainnya.

d. Senantiasa peduli dan menjaga citra baik serta reputasi Lembaga.

e. Melaksanakan ibadah agama yang dianut oleh masing-masing Civitas Akademika dengan
baik serta memahami dan mematuhi prinsip-prinsip agama agar terwujud kesholehan
spiritual dan social.
SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 17
PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

3. Menjaga Hubungan Baik Antar Civitas Akademika

a. Menjaga perilaku sopan dan santun sesama Civitas Akademika.

b. Menghargai antar Civitas Akademika dengan tidak meremehkan dan membeda-bedakan


satu dengan lainnya.

c. Berusaha memahami dan mengenali kebutuhan sesama Civitas Akademika.

d. Bersedia berbagi pengetahuan (sharing knowledge) dan keterampilan serta membantu


rekan kerja lainnya tanpa merasa takut tersaingi.

e. Senantiasa jujur dan berpikir positif antar Civitas Akademika.

4. Menjaga Kerahasiaan Lembaga

Setiap Civitas Akademika diwajibkan untuk memperlakukan informasi Lembaga yang bersifat
rahasia (confidential) yang diperolehnya dalam menjalankan tugas dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

a. Melindungi informasi rahasia, bukan hanya Civitas Akademika yang masih aktif bekerja
tetapi juga berlaku bagi Civitas Akademika yang sudah tidak bekerja selama waktu tertentu
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

b. Akses informasi, pengaturan mengenai kewenangan dan lingkup tugas Civitas Akademika
yang dapat melakukan akses terhadap informasi Lembaga yang diperlukan, baik yang
bersifat umum atau khusus.

Kewajiban menjaga kerahasiaan ini dikecualikan untuk:


1) Tujuan perpajakan.

2) Tujuan hukum persidangan atas kasus kriminal.

3) Pertukaran informasi antar Lembaga.

4) Permintaan tertulis, persetujuan yang diberikan oleh Stakeholders kepada Lembaga.

5. Menjaga dan Menggunakan Asset Lembaga

Aset merupakan sumber daya yang dimiliki Lembaga untuk digunakan dalam upaya pencapaian
tujuan Lembaga. Pemeliharaan dan penggunaannya merupakan bagian dari upaya untuk
mempertahankan kelangsungan kegiatan Lembaga.

Terhadap asset Lembaga, setiap Civitas Akademika wajib untuk:


SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 18
PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

a. Menjaga agar penggunaan asset Lembaga dilakukan untuk keperluan penciptaan nilai bagi
Lembaga sesuai kaidah-kaidah asset, ekonomi, dan finansial yang dapat
dipertanggungjawabkan dengan memperhitungkan resiko terkait.

b. Dilarang menyimpan harta Lembaga di luar tempat yang ditentukan Lembaga.

c. Menjaga, memelihara, mengamankan, dan menyelamatkan asset Lembaga sesuai dengan


ketentuan yang berlaku.

d. Menggunakannya sesuai jabatan, kewenangan dan lingkup pekerjaan yang sedang


dilaksanakan.

e. Tidak menggunakan dan memanfaatkan asset Lembaga untuk kepentingan pribadi,


kepentingan kelompok dan atau aktivitas politik serta pihak ketiga lainnya.

f. Menggunakan sesuai dengan peruntukkannya dan menjaga keutuhan serta fungsinya.

g. Memastikan bahwa setiap pencatatan dan pelaporan asset Lembaga menggunakan standar
yang berlaku umum.

6. Menjaga Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja

Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting untuk keberhasilan aktivitas usaha
Lembaga. Menerapkan dan memelihara perilaku yang dapat mewujudkan keselamatan dan
kesehatan kerja merupakan suatu keharusan. Oleh karena itu bagi Civitas Akademika dalam
bekerja harus:

a. Mentaati setiap peraturan perundang-undangan dan/atau standar tentang keamanan dan


keselamatan kesehatan kerja.

b. Selalu menjaga kebersihan tempat kerja.

c. Menguasai dan memahami situasi dan kondisi lingkungan kerja dengan mentaati
pelaksanaan ketentuan peraturan perundangan tentang keselamatan, kesehatan kerja dan
lingkungan.

d. Mengutamakan tindakan pencegahan yaitu yang bersifat menghindari terjadinya


kecelakaan.

e. Menghindari segala perbuatan yang mencelakakan diri sendiri atau orang lain, mengganggu
kesehatan, seperti minuman yang memabukkan, mengkonsumsi obat-obat terlarang, dan
lain-lain, sesuai ketentuan Lembaga.

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 19


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

f. Melakukan penanggulangan atas kejadian kecelakaan yang terjadi sesuai dengan standar
dan prosedur yang berlaku dan senantiasa memiliki rencana penanggulangan keadaan
darurat.

g. Melaporkan setiap insiden dan kecelakaan kerja yang terjadi kepada pimpinan Lembaga.

h. Melakukan pemeriksaan, inspeksi dan evaluasi secara berkala terhadap semua sarana
termasuk sumber daya dan peralatan.

7. Perilaku Asusila, Narkotika, Obat Terlarang, Minuman Keras dan Perjudian

Perilaku sehat yang dilandasi dengan nilai-nilai moral dan kesusilaan setiap Civitas Akademika
diyakini dapat mempengaruhi kontribusi kinerja yang diberikan kepada Lembaga serta
berpengaruh terhadap pembentukan citra Lembaga. Karena itu setiap Civitas Akademika:

a. Dilarang melakukan segala bentuk tindakan yang melanggar nilai kesusilaan antara lain
pelecehan, penghinaan, fitnah dan perilaku yang mengarah pada seksualitas yang
mengganggu.

b. Dilarang berselingkuh atau menjadi selingkuhan.

c. Dilarang menggunakan, mengedarkan dan menjual hal-hal yang berkaitan dengan


narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya serta minuman keras.

d. Dilarang menyimpan dan mengedarkan hal-hal yang berkaitan dengan bentuk-bentuk


pornografi.

e. Dilarang melakukan perjudian dalam bentuk apapun.

f. Dilarang membawa senjata tajam dan senjata api maupun senjata lainnya di lingkungan
Lembaga.

g. Dilarang membawa binatang peliharaan di lingkungan Lembaga.

8. Tidak Memanfaatkan Posisi Untuk Kepentingan Pribadi (Benturan Kepentingan)

Benturan Kepentingan adalah suatu kondisi dimana seseorang dapat membuat keputusan
dalam jabatannya di Lembaga yang dapat memberikan keuntungan pada dirinya sendiri atau
pihak lain. Dalam hal kepentingan pribadi atau golongan seseorang berpotensi mempengaruhi
secara negatif keputusan-keputusannya untuk kebaikan Lembaga, maka terjadilah suatu
penyalahgunaan jabatan.

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 20


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

Penyalahgunaan Jabatan adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab
dan wewenang Civitas Akademika yang ditetapkan dalam Sistem Organisasi Lembaga yang
disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau golongan atau pihak lainnya yang berpotensi
untuk mempengaruhi secara negatif terhadap pengambilan keputusan dan pencapaian tujuan
Lembaga.

Benturan Kepentingan dan Penyalahgunaan Jabatan terjadi apabila:

a. Memanfaatkan informasi dan data Lembaga untuk kepentingan di luar Lembaga.

b. Membuat aturan Lembaga untuk kepentingan pribadi.

c. Memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok.

Terhadap kondisi benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan tersebut, maka seluruh
Civitas Akademika:

a. Selalu menghindari benturan kepentingan dalam bentuk apapun dan menempatkan


kepentingan Lembaga sebagai satu-satunya tujuan pekerjaan.

b. Tidak membuata keputusan untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, atau golongan.

c. Tidak memanfaatkan informasi dan data Lembaga untuk kepentingan di luar Lembaga.

9. Aktivitas Politik

Lembaga menjamin seluruh Civitas Akademika untuk dapat melaksanakan hak atas
kesempatan untuk menyalurkan aspirasi politiknya. Lembaga tidak memberikan kontribusi
politik dan tidak berafiliasi ke partai politik manapun.

Terhadap aktivitas politik, seluruh Civitas Akademika:

a. Tidak memanfaatkan nama, aset, dan potensi Lembaga untuk tujuan politik tertentu.

b. Tidak mengatasnamakan Lembaga atau memberikan kontribusi atas nama Lembaga


kepada partai politik manapun.

c. Tidak membuat kesepahaman, perikatan, pernyataan baik secara langsung maupun tidak
langsung yang dapat menunjukan bahwa Lembaga memiliki keterikatan dengan partai
politik manapun.

d. Setiap aktivitas untuk menyalurkan aspirasi politik harus dilakukan di luar jam kerja dan
tidak menggunakan atribut Lembaga.

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 21


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

e. Apabila seseorang menduduki jabatan di partai politik atau kegiatan politik yang akan
mengganggu tugasnya di Lembaga, maka yang bersangkutan wajib mengajukan
pengunduran diri dari Lembaga.
f. Tidak melaksanakan aktivitas politik baik langsung maupun tidak langsung di lingkungan
Lembaga.

g. Dilarang menggunakan atribut partai politik atau organisasi sosial kemasyarakatan yang
terafiliasi dengan partai politik dalam lingkungan kerja Lembaga.

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 22


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

BAB V
PENEGAKAN DAN PELAPORAN

1. Komitmen Code of Conduct

a. Seluruh Civitas Akademika wajib menandatangani Pakta Integritas yang merupakan


komitmen Civitas Akademika untuk melaksanakan Code of Conduct yang diperbaharui
setiap tahun.

b. Code of Conduct harus disosialisasikan dan dipahami oleh seluruh Civitas Akademika

c. Pakta Integritas Guru dan Staff/Karyawan Lembaga dibuat dan ditandatangani dalam 2
(dua) rangkap asli. 1 (satu) rangkap asli disampaikan kepada Pengurus Yayasan yang
menangani bidang Ketenagaan, dan 1 (satu) rangkap asli disimpan oleh Guru dan
Staff/Karyawan Lembaga yang bersangkutan.

d. Format penandatanganan Pakta Integritas adalah sebagaimana contoh format-1

2. Sosialisasi dan Internalisasi

Dalam rangka menegakkan Code of Conduct ini maka Lembaga wajib melakukan sosialisasi.

Adapun tujuan dari sosialisasi adalah sebagai berikut:

a. Mewujudkan sense of belonging terhadap Code of Conduct sehingga melahirkan


kesadaran dari seluruh Civitas Akademika untuk melaksanakan Code of Conduct ini.

b. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan Civitas Akademika mengenai arti penting Code
of Conduct bagi kelangsungan eksistensi Lembaga.

c. Memberikan kesadaraan kepada Civitas Akademika bahwa Code of Conduct merupakan


bagian tak terpisahkan dari kerja dan penilaian kinerja seluruh Civitas Akademika.

3. Pelanggaran

Pelanggaran Code of Conduct merupakan tindakan indisipliner dan akan ditangani oleh Ketua
Yayasan yang berkoordinasi dengan pengurus Yayasan dan Kepala Sekolah. Setiap Civitas
Akademika yang mengetahui terjadinya pelanggaran Code of Conduct wajib melaporkan
kepada Kepala Sekolah atau Pengurus Yayasan. Pengurus Yayasan dan Kepala Sekolah
bertanggung jawab untuk:

a. Memonitor kepatuhan atas Code of Conduct.

b. Mencatat semua jenis pelanggaran yang dituduhkan.

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 23


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

c. Menindaklanjuti pelanggaran yang terjadi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Setiap Civitas Akademika yang menyampaikan pelaporan atas pelanggaran Code of Conduct
ini, tidak perlu merasa khawatir, karena Lembaga akan melindungi identitas pelapor sepanjang
pelaporannya dapat dipertanggungjawabkan.
Pelanggaran atas Code of Conduct ini akan diberikan sanksi atau ganjaran yang sesuai dengan
peraturan dan ketentuan yang berlaku di Lembaga.

4. Mekanisme Pelaporan Pelanggaran

a. Pelaksanaan Code of Conduct merupakan komitmen dan tanggung jawab seluruh Civitas
Akademika. Apabila terjadi pelanggaran atau penyimpangan maka Civitas Akademika wajib
melaporkan pelanggaran tersebut melalui:

1) Kepala Sekolah

2) Pengurus Yayasan;

b. Pengungkapan harus dilakukan dengan itikad baik dan bukan merupakan suatu keluhan
pribadi atas suatu kebijakan Lembaga tertentu (grievance) ataupun didasari kehendak
buruk/fitnah.

c. Segenap Civitas Akademika dan pihak eksternal Lembaga (Peserta Didik, Orang Tua/Wali
Peserta Didik dan Masyarakat) dapat melaporkan pelanggaran Code of Conduct yang
dilakukan oleh oknum Civitas Akademika dan Lembaga wajib menindaklanjuti pelaporan
yang berpotensi merugikan secara materiil dan dapat merusak citra Lembaga yang antara
lain disebabkan oleh penyimpangan, manipulasi dan lain sebagainya.

d. Pelapor wajib mencantumkan identitasnya dengan jelas pada laporan yang dibuat, disertai
dengan bukti pendukung yang relevan. Penerima laporan wajib merahasiakan identitas
pelapor.

e. Lembaga wajib menindaklanjuti setiap laporan yang diterima sesuai prosedur dan
mekanisme yang berlaku.

f. Lembaga juga akan menyediakan perlindungan hukum sebagaimana ketentuan peraturan


perundangan yang berlaku.

5. Sanksi Atas Pelanggaran

a. Setiap Civitas Akademika yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap Code of Conduct
ini akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di Lembaga.

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 24


PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU

b. Sanksi bagi Guru dan Staff/Karyawan yang melakukan pelanggaran ditetapkan oleh
Pengurus Yayasan.

c. Pengurus Yayasan memutuskan pemberian sanksi dengan:

1) tindakan pembinaan;
2) sanksi disiplin;
3) tindakan lainnya yang memunculkan efek jera;
4) Dikeluarkan dari Lembaga dengan surat pernyataan pengunduran diri karena tindakan
indisipliner.

d. Sanksi bagi Kepala Sekolah yang melakukan pelanggaran diputuskan oleh Pengurus
Yayasan melalui Rapat Khusus Yayasan.

e. Bila Peserta Didik yang melakukan pelanggaran, maka ditindak sesuai dengan peraturan
sekolah yang telah disepakati dengan Orang Tua/Wali Peserta Didik.

6. Reward atas Kepatuhan terhadap Code of Conduct

Segenap Civitas Akademika yang melakukan kepatuhan terhadap Code of Conduct akan
diberikan reward atau penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Lembaga. Hal ini
dimaksudkan agar setiap Civitas Akademika Lembaga lebih termotivasi untuk berperilaku
sesuai dengan Code of Conduct Lembaga.

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 25

You might also like