Professional Documents
Culture Documents
Code of Conduct SMK Diponegoro Banyuputih
Code of Conduct SMK Diponegoro Banyuputih
DAN PERILAKU
BAB I ............................................................................................................................ 2
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 2
Latar Belakang .................................................................................................................................. 2
Landasan Penyusunan Code of Conduct ..................................................................................... 3
Visi dan Misi Lembaga .................................................................................................................... 3
Tata Nilai Lembaga .......................................................................................................................... 4
Maksud, Tujuan dan Manfaat Code of Conduct ........................................................................ 5
stilah-Istilah Yang Digunakan ......................................................................................................... 6
BAB II ........................................................................................................................... 7
PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE (GG) ..................................................... 7
BAB III .......................................................................................................................... 8
ETIKA LEMBAGA LEMBAGA .................................................................................. 9
Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan ............................................................ 9
Pemberian dan Penerimaan Hadiah, Suap dan Lainnya ............................................................ 9
Kepedulian Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja ........................................................ 9
Pemberian Kesempatan Yang Sama Kepada Guru dan Karyawan Untuk Mendapatkan
Promosi........................................................................................................................................................ 10
Standar Etika Dalam Berhubungan dengan Stakeholders .......................................................... 10
Standar Etika Jajaran Manajemen ................................................................................................... 12
Hak Atas Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Right) .................................................. 16
BAB IV........................................................................................................................... 17
ETIKA/TUNTUTAN PERILAKU CIVITAS AKADEMIKA LEMBAGA .................. 17
Komitmen Civitas Akademika Lembaga ...................................................................................... 17
Menjaga Nama Baik Lembaga ....................................................................................................... 17
Menjaga Hubungan Baik Antar Civitas Akademika Lembaga ................................................. 18
Menjaga Kerahasiaan Lembaga ...................................................................................................... 18
Menjaga dan Menggunakan Asset Lembaga ................................................................................ 19
Menjaga Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Kerja ........................................................ 19
Perilaku Asusila, Narkotika, Obat Terlarang dan Perjudian ...................................................... 20
Tidak Memanfaatkan Posisi Untuk Kepentingan Pribadi (Benturan Kepentingan) ............ 21
Aktivitas Politik ................................................................................................................................ 22
BAB V ............................................................................................................................ 23
PENEGAKAN DAN PELAPORAN ............................................................................ 23
Komitmen Code of Conduct ......................................................................................................... 23
Sosialisasi dan Internalisasi ............................................................................................................. 23
Pelanggaran ....................................................................................................................................... 24
Mekanisme Pelaporan Pelanggaran ............................................................................................... 24
Sanksi Atas Pelanggaran .................................................................................................................. 25
Reward atas Kepatuhan terhadap Code of Conduct ................................................................... 25
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
SMK Diponegoro Banyuputih yang selanjutnya disebut “Lembaga” menyadari arti pentingnya
implementasi Good Governance sebagai salah satu alat untuk meningkatkan nilai dan kinerja
lembaga jangka panjang secara berkesinambungan tidak hanya bagi guru namun juga segenap
pemangku kepentingan (Stakeholders) lainnya dalam arti pengelolaan Lembaga yang bukan
untuk mengejar keuntungan namun juga pengelolaan yang penuh amanah, transparan dan
akuntabel.
Kepercayaan pemangku kepentingan seperti Guru, Peserta Didik, Masyarakat Umum, dan
pemangku kepentingan lainnya merupakan faktor yang sangat menentukan bagi perkembangan
dan kelangsungan Lembaga. Kredibilitas Lembaga dan kepercayaan pemangku kepentingan
sangat erat kaitannya dengan perilaku Lembaga dalam berinteraksi dengan para pemangku
kepentingan. Pengelolaan Lembaga selain harus mengikuti peraturan dan perundangan yang
berlaku juga harus menjunjung tinggi norma dan nilai etika. Kesadaran untuk menjalankan
etika yang baik akan meningkatkan dan memperkuat reputasi Lembaga.
Atas dasar pemikiran ini maka Lembaga membuat Pedoman Perilaku yang selanjutnya disebut
Code of Conduct atau COC untuk lebih menyesuaikan terhadap perkembangan dunia
Lembaga dan ketentuan yang berlaku. Code of Conduct ini mengatur kebijakan nilai-nilai etis
yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standar perilaku yang harus dipatuhi oleh seluruh
Civitas Akademika Lembaga Pendidikan SMK Diponegoro Banyuputih.
Code of Conduct Lembaga adalah sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika usaha
Lembaga dan etika kerja setiap Civitas Akademika Lembaga yang bersifat sukarela yang disusun
untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian perilaku, sehingga
tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya kerja Lembaga dalam mencapai
visi dan misinya.
Dalam melakukan penyusunan Code of Conduct ini, Lembaga selalu memperhatikan hukum
dan ketentuan yang berlaku, Visi, Misi, Tujuan dan Nilai-Nilai yang dianut Lembaga, praktek-
praktek terbaik di internal maupun eksternal.
Sebagai pedoman yang bersifat dinamis, Code of Conduct ini akan dikaji secara berkala dan
berkelanjutan sesuai dengan dinamika yang terjadi di lingkungan Lembaga pendidikan. Namun
demikian, dalam setiap perubahannya, Lembaga tidak akan mengorbankan nilai-nilai yang telah
ada demi keuntungan jangka pendek semata.
Visi
Visi dari SMK Diponegoro Banyuputih adalah terwujudnya sebuah SMK yang ASIK.
1. AGAMIS : Memiliki keshalehan dan nilai-nilai keislaman ala Ahlussunah Annahdliyah
dan berakhlakul karimah..
2. SMART : Tangguh, terampil, mampu mengembangkan keilmuan, beradaptasi,
mencari solusi, berinovasi dan mandiri.
3. INTEGRITAS : Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab dan disiplin.
4. KOMPETITIF : Mempunyai daya saing yang tinggi dalam kompetensi keahlian,
mampu bekerjasama dalam tim dan mengutamakan kebersamaan.
Misi
Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada mutu lulusan yang berkualitas baik
dibidang keilmuan, moral maupun sosial sehingga mampu menyiapkan dan mengembangkan
sumber daya yang unggul, terampil, mandiri, berdaya saing tinggi, siap bekerja didalam tim dan
mampu berinovasi.
a. Integritas (Integrity)
Senantiasa melaksanakan pekerjaan dengan jujur dan penuh tanggung jawab serta beretika,
semata-mata untuk kepentingan Lembaga.
SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 3
PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU
Integritas (Integrity) diterjemahkan kedalam 5 (lima) Perilaku Utama yang akan menjadi
pegangan dalam menjalankan kerja dan organisasi Lembaga, yaitu antara lain:
a) Bekerja untuk kepentingan Lembaga;
b) Tidak pernah menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan lain di luar kepentingan
Lembaga;
c) Bertanggung jawab dan mampu menjelaskan keputusan dan langkah-langkah yang
diambil dalam pekerjaan;
d) Menggunakan etika dalam bekerja dan beraktifitas didalam dan diluar Lembaga;
e) Senantiasa menjadi panutan bagi lingkungannya.
4) Selalu berorientasi kepada pelayanan terbaik untuk memperoleh kepercayaan dari para
stakeholders.
5. Maksud, Tujuan dan Manfaat Code of Conduct
1) Sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi Lembaga
secara profesional dan beretika;
2) Sebagai panduan perilaku bagi seluruh Civitas Akademika Lembaga yang harus
dipatuhi dalam melaksanakan segala aktivitas Lembaga;
3) Sebagai pegangan untuk mengindari konflik kepentingan dalam melaksanakan tugas
dan aktivitas Lembaga;
4) Mengembangkan hubungan yang harmonis, sinergi dan saling menguntungkan antara
Civitas Akademika Lembaga dan Stakeholders lainnya dengan Lembaga yang
berlandaskan prinsip-prinsip kelembagaan yang sehat dan etika berusaha yang menjadi
nilai-nilai serta falsafah Lembaga untuk menjadi Lembaga Pendidikan yang berdaya
saing tinggi.
c. Lembaga berusaha untuk melaksanakan Code of Conduct ini secara konsisten dan
konsekuen sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang, bagi:
1) Lembaga
a) Mendorong kegiatan operasional Lembaga agar lebih efisien dan efektif mengingat
hubungan dengan Peserta Didik, Masyarakat, Pemerintah dan Stakeholders lainnya
memiliki standar etika yang harus diperhatikan;
b. Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Conduct), adalah sistem nilai atau norma yang dianut
oleh setiap Civitas Akademika Lembaga dalam melaksanakan tugasnya yang didalamnya
memuat etika Lembaga dan perilaku seluruh Civitas Akademika Lembaga dalam mencapai
tujuan, visi dan misi Lembaga antara lain termasuk etika hubungan antara Lembaga dengan
Guru, Staff/Karyawan, Peserta Didik, Orang Tua/Wali Peserta dan Masyarakat dan
Lingkungannya.
c. Benturan kepentingan, adalah situasi atau kondisi yang memungkinkan organ utama
Lembaga memanfaatkan kedudukan dan wewenang yang dimilikinya dalam Lembaga
untuk kepentingan pribadi, keluarga atau golongan,sehingga tugas yang diamanatkan tidak
dapat dilakukan secara obyektif.
d. Guru, Staff/Karyawan, adalah orang yang terikat hubungan kerja dengan Lembaga serta
telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dan diangkat oleh Yayasan serta diberikan
penghasilan, kesejahteraan dan fasilitas sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan
Lembaga/Yayasan.
f. Stakeholders, adalah setiap pihak yang memiliki kepentingan baik secara langsung maupun
tidak langsung baik finansial maupun non finansial terhadap Lembaga dan memiliki
pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kelangsungan hidup Lembaga,
termasuk didalamnya Pengurus Yayasan, Guru, Karyawan, Pemerintah, dan Masyarakat
serta pihak berkepentingan lainnya.
g. Nilai-Nilai Lembaga, adalah kombinasi dari nilai-nilai (values) dan keyakinan (beliefs), yaitu
prinsip-prinsip yang diyakini baik dan benar dalam menjalankan Lembaga dan organisasi,
yang menjadi pegangan bagi setiap Civitas Akademika Lembaga dalam berperilaku,
bertindak dan mengambil keputusan untuk mencapai tujuan bersama.
h. Etika, adalah sistem nilai atau norma yang diyakini oleh seluruh Civitas Akademika
Lembaga sebagai suatu standar perilaku pada Lembaga.
i. Etika Usaha, adalah sistem nilai atau norma yang dijabarkan dari filosofi pendirian
Lembaga dan yang dianut oleh Lembaga sebagai acuan Lembaga serta manajemennya
untuk berhubungan dengan lingkungannya, baik internal maupun eksternal (Stakeholder).
j. Etika Kerja, adalah sistem nilai atau norma yang dianut oleh setiap Pimpinan dan Karyawan
dalam melaksanakan tugasnya termasuk etika hubungan antar Karyawan dan Lembaga.
BAB II
Berikut ini adalah prinsip-prinsip Good Governance (GG) yang diterapkan dalam Code of
Conduct:
1. Transparansi (Transparency)
Lembaga menjamin pengungkapan informasi materiil dan relevan mengenai kinerja, kondisi
keuangan dan informasi lainnya secara jelas, memadai, akurat, dapat dibandingkan dan tepat
waktu serta mudah diakses oleh Stakeholders sesuai dengan haknya.
Prinsip keterbukaan ini tidak mengurangi kewajiban untuk melindungi informasi rahasia
mengenai Lembaga sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merujuk kepada kewajiban seseorang atau organ kerja Lembaga yang berkaitan
dengan pelaksanaan wewenang yang dimilikinya dan/atau pelaksanaan tanggung jawab yang
dibebankan oleh Lembaga kepadanya.
a. Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas yang melekat kepada hubungan antara pimpinan dengan bawahan dan
berlaku kepada kedua belah pihak.
b. Akuntabilitas Kelompok
Akuntabilitas yang melekat kepada kelompok yang harus ditanggung bersama atas kondisi
dan kinerja yang tercapai.
c. Akuntabilitas Kelembagaan
4. Kemandirian (Independency)
Lembaga menjamin pengelolaan Lembaga secara profesional tanpa benturan kepentingan dan
pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
prinsip-prinsip kelembagaan yang sehat.
5. Kewajaran (Fairness)
Lembaga menjamin perlakuan yang adil dan setara dalam memenuhi hak-hak Stakeholders
berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
BAB III
ETIKA KERJA LEMBAGA
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika dalam Code of Conduct ini adalah nilai dan norma
moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya. Dengan demikian etika Kerja bisa diartikan sebagai cara-cara baik untuk melakukan
kegiatan Kerja, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, Lembaga dan juga
masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan kerja secara baik, sesuai
dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun Lembaga di
masyarakat.
Peraturan merupakan produk hukum yang wajib ditaati dan menjadi pedoman. Oleh karena
itu, kepatuhan terhadap hukum merupakan standar dari perilaku yang harus dijalankan.
Lembaga senantiasa membina hubungan yang sehat, harmonis dan konstruktif dengan
Regulator, Legislator dan instansi terkait lainnya baik dari Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah. Lembaga juga menghindari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN) dalam berhubungan dengan Pemerintah/Regulator.
Peraturan perundang-undangan yang diterapkan untuk perilaku kerja Lembaga ini mencakup
Undang-undang, Peraturan Yayasan dan Kelembagaan, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Daerah, hukum bisnis, dan segala hukum serta peraturan yang berlaku khususnya yang
berkaitan dengan kerja Lembaga.
Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting untuk keberhasilan aktivitas usaha
Lembaga. Lembaga berkomitmen untuk menerapkan dan memelihara perilaku yang dapat
mewujudkan keselamatan dan kesehatan kerja Civitas Akademika Lembaga. Oleh karena itu
bagi setiap Civitas Akademika Lembaga dalam bekerja harus:
c. Menjaga tata tertib dan disiplin agar tercipta lingkungan kerja yang aman dan teratur
sehingga Lembaga dapat mencapai tujuannya dengan baik.
d. Melakukan penanggulangan atas kejadian kecelakaan yang terjadi sesuai dengan standar
dan prosedur yang berlaku dan senantiasa memiliki rencana penanggulangan keadaan
darurat.
e. Melaporkan setiap insiden dan kecelakaan kerja yang terjadi kepada pimpinan dan instansi
berwenang terkait dalam batas waktu yang ditentukan.
f. Melakukan pemeriksaan, inspeksi dan evaluasi secara berkala terhadap semua sarana
prasarana keselamatan kerja termasuk sumber daya.
3. Pemberian Kesempatan Yang Sama Kepada Guru dan Karyawan Untuk Mendapatkan
Promosi
a. Lembaga menjunjung tinggi penegakan hukum dan peraturan Lembaga dengan konsisten
tanpa membedakan ras, gender, agama dan jabatan.
c. Lembaga memberikan kesempatan yang sama dan setara serta perlakuan yang adil kepada
seluruh Guru dan Karyawan.
Kepercayaan merupakan unsur penting untuk meningkatkan loyalitas pihak yang berhubungan
dengan Lembaga, selain kepercayaan, peningkatan pelayanan yang tinggi menjadikan nilai
tambah tersendiri bagi Lembaga. Untuk menciptakan harmonisasi dan iklim usaha yang
terpercaya tersebut, Lembaga dalam menjalankan kerjanya senantiasa bertindak profesional,
jujur, adil dan konsisten dalam memberikan pelayanan kepada Stakeholders.
Dalam rangka mewujudkan hubungan yang berkualitas, adil, serta dapat mendorong
intensitas dan kualitas partisipasi Civitas Akademika Lembaga, Lembaga akan
memperlakukan Civitas Akademika Lembaga sebagai anggota Lembaga dengan adil
dengan cara sebagai berikut:
4) Menjunjung tinggi penegakan hukum dan peraturan Lembaga dengan konsisten tanpa
membedakan jabatan;
Obyek yang menjadi sasaran kerja Lembaga adalah peserta didik, dimana peserta didik ini
adalah pengguna utama jasa Pendidikan yang diselenggarakan oleh Lembaga, untuk itu
Lembaga harus memperhatikan beberapa hal yaitu:
1) Membangun komunikasi dua arah yang positif dan harmonis;
2) Selalu memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas;
3) Ikut bertanggungjawab dalam penegakan disiplin.
Orang Tua/Wali adalah stakeholders penting dalam kerja Lembaga, karena kepercayaan
Orang Tua/Wali adalah kunci dalam keberlangsungan Lembaga, untuk itu Lembaga harus
membangun kepercayaan yang tinggi dengan Orang Tua/Wali. Hal-hal berikut yang harus
diperhatikan:
1) Menginformasikan kondisi dan keadaan yang terjadi pada Peserta Didik secara berkala;
2) Selalu berkomunikasi apabila Peserta Didik melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan
aturan Lembaga;
3) Sharing of Knowledge dari apa yang diinginkan Orang Tua/Wali untuk keberhasilan
Peserta Didik.
Lembaga mempunyai komitmen untuk menjaga dan memelihara hubungan baik yang
komunikatif dengan Pemerintah, dalam hal ini dengan setiap Jajaran Pemerintah yang
berhubungan dengan kegiatan kerja Lembaga.
Hal-hal yang perlu diperhatikan Lembaga dalam menjaga hubungan dengan Pemerintah
adalah sebagai berikut:
1) Selalu membangun dan membina hubungan yang serasi dan harmonis serta berupaya
memberikan manfaat kepada masyarakat dan lingkungan di sekitar tempat Lembaga
beroperasi;
2) Senantiasa menjaga lingkungan hidup dengan meminimalkan dampak lingkungan dan
mempertahankan keseimbangan ekosistem yang ada serta melaksanakan
pemberdayaan masyarakat dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan;
3) Menghindari segala perkataan, tindakan yang mengarah kepada diskriminasi
masyarakat berdasar suku, agama, ras dan golongan.
Kelangsungan hidup suatu Lembaga sangat ditentukan oleh kinerja dan citra Lembaga. Kinerja
dan citra Lembaga itu sendiri sangat ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu kemampuan (kapabiltas
dan kompetensi) dan perilaku setiap Civitas Akademika Lembaga sebagai penggerak roda
organisasi.
SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 13
PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU
Oleh karena itu, sangat penting bagi Lembaga untuk mengatur perilaku yang beretika dalam
pelaksanaan aktivitas sehari-hari di pekerjaan.
5) Memberi keteladanan dalam tindakan dan perilaku sehari-hari, sesuai kata dengan
perbuatan;
9) Melakukan koreksi atau teguran ke bawahan secara konstruktif, adil dan tanpa
mematahkan semangat kerja yang bersangkutan;
10) Memberikan kesempatan yang sama kepada bawahan untuk mengembangkan karirnya
tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, gender dan golongan;
11) Menanggapi setiap laporan yang diterima mengenai pelanggaran disiplin dan
menindaklanjutinya secara adil dan transparan sesuai peraturan Lembaga;
12) Menjaga keutuhan dan kekompakan seluruh Civitas Akademika Lembaga dengan
menghindari persaingan yang tidak sehat serta menghindari pengkotakan antar bagian;
13) Tidak melakukan intimidasi atau tekanan, penghinaan, dan pelecehan terhadap
bawahan.
1) Bekerja jujur dan profesional dalam menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab;
2) Bersikap dan bertingkah laku santun terhadap atasan dan sesama Civitas Akademika
Lembaga;
4) Memberikan saran dan masukan yang positif kepada atasan dengan cara yang baik;
6) Tidak membahas secara negatif kebijakan atasan dengan sesama bawahan yang
berpotensi mengundang fitnah dan kontra produktif terhadap kinerja Lembaga;
8) Patuh dan konsekuen terhadap hukum, kebijakan (policy), dan Standard Operating
Procedure (SOP) yang sudah ditetapkan;
10) Mematuhi dan menghormati kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja
Bersama (PKB).
1) Selalu menjaga perilaku sopan dan santun baik di dalam maupun di luar pekerjaan;
3) Memiliki semangat kerja sama yang tinggi dan selalu siap membantu rekan ataupun
unit kerja lain untuk kebaikan Lembaga;
4) Bersedia berbagi pengetahuan dan keterampilan kepada rekan kerja lainnya tanpa
merasa takut tersaingi;
5) Menghargai orang lain, tidak meremehkan dan membeda-bedakan satu dengan lainnya;
6) Menerima setiap masukan dan saran yang diberikan untuk perbaikan diri dan
peningkatan kinerja;
7) Menciptakan keterbukaan informasi sesama rekan kerja dan antar unit kerja untuk
mendukung kerja sama dan koordinasi yang baik demi kemajuan Lembaga dengan
tidak melanggar Perjanjian Kerja Bersama antara Lembaga dan Karyawan yaitu
menyimpan rahasia Lembaga dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya;
8) Bersikap terbuka, simpatik dan membantu sesama rekan, saling menghormati dan
menghargai pendapat orang lain, serta dapat menerima perbedaan pendapat dengan
baik;
9) Memiliki semangat persaingan yang sehat untuk memacu prestasi kerja secara
maksimal;
10) Menghindari tindakan dan ucapan yang mengandung unsur intimidasi, pelecehan,
penghinaan, sikap mengejek, memfitnah dan merendahkan teman, serta saling
menjatuhkan terhadap sesama rekan kerja;
11) Bekerja dengan harmonis berdasarkan dedikasi dan kepercayaan bersama untuk
mencapai tujuan bersama.
b. Berpartisipasi secara aktif untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual milik Lembaga.
c. Civitas Akademika Lembaga yang turut serta/bekerja dalam pengembangan suatu proses
atau produk yang akan digunakan oleh Lembaga, atau Civitas Akademika Lembaga yang
memiliki hak atas hasil karya tersebut, harus memperlakukan informasi yang terkait dengan
proses atau produk tersebut sebagai milik Lembaga baik selama masa kerja maupun setelah
Civitas Akademika Lembaga tidak bekerja lagi untuk Lembaga,
BAB IV
ETIKA/TUNTUTAN PERILAKU CIVITAS AKADEMIKA
a. Senantiasa berpikir dan berperilaku secara kelembagaan dan tidak sektoral dengan
mengutamakan kepentingan Lembaga di atas kepentingan pribadi dan atau kelompok
untuk memberikan yang terbaik bagi Lembaga.
b. Melaksanakan tugas secara profesional dengan penuh tanggung jawab serta menjunjung
tinggi integritas, kejujuran, dan semangat kebersamaan.
c. Peduli dan tanggap terhadap keluhan Peserta Didik dan dengan segera menindaklanjuti
keluhan Peserta Didik.
d. Membuat rencana kerja dengan baik sesuai dengan ruang lingkup tugasnya.
f. Bekerja keras, serta berusaha mencari cara yang terbaik dalam menyelesaikan tugas sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan dengan cara yang efektif dan efisien.
g. Memiliki motivasi yang kuat untuk mengembangkan diri dan memperluas pengetahuan.
h. Mematuhi seluruh ketentuan dan nilai-nilai Lembaga untuk menjaga dan mempertahankan
citra serta reputasi Lembaga.
a. Selalu menjaga perilaku sopan dan santun baik di dalam lingkungan maupun di luar
lingkungan pekerjaan Lembaga.
c. Menghargai orang lain, tidak meremehkan dan membeda-bedakan satu dengan lainnya.
e. Melaksanakan ibadah agama yang dianut oleh masing-masing Civitas Akademika dengan
baik serta memahami dan mematuhi prinsip-prinsip agama agar terwujud kesholehan
spiritual dan social.
SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH 17
PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU
Setiap Civitas Akademika diwajibkan untuk memperlakukan informasi Lembaga yang bersifat
rahasia (confidential) yang diperolehnya dalam menjalankan tugas dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Melindungi informasi rahasia, bukan hanya Civitas Akademika yang masih aktif bekerja
tetapi juga berlaku bagi Civitas Akademika yang sudah tidak bekerja selama waktu tertentu
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
b. Akses informasi, pengaturan mengenai kewenangan dan lingkup tugas Civitas Akademika
yang dapat melakukan akses terhadap informasi Lembaga yang diperlukan, baik yang
bersifat umum atau khusus.
Aset merupakan sumber daya yang dimiliki Lembaga untuk digunakan dalam upaya pencapaian
tujuan Lembaga. Pemeliharaan dan penggunaannya merupakan bagian dari upaya untuk
mempertahankan kelangsungan kegiatan Lembaga.
a. Menjaga agar penggunaan asset Lembaga dilakukan untuk keperluan penciptaan nilai bagi
Lembaga sesuai kaidah-kaidah asset, ekonomi, dan finansial yang dapat
dipertanggungjawabkan dengan memperhitungkan resiko terkait.
g. Memastikan bahwa setiap pencatatan dan pelaporan asset Lembaga menggunakan standar
yang berlaku umum.
Pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting untuk keberhasilan aktivitas usaha
Lembaga. Menerapkan dan memelihara perilaku yang dapat mewujudkan keselamatan dan
kesehatan kerja merupakan suatu keharusan. Oleh karena itu bagi Civitas Akademika dalam
bekerja harus:
c. Menguasai dan memahami situasi dan kondisi lingkungan kerja dengan mentaati
pelaksanaan ketentuan peraturan perundangan tentang keselamatan, kesehatan kerja dan
lingkungan.
e. Menghindari segala perbuatan yang mencelakakan diri sendiri atau orang lain, mengganggu
kesehatan, seperti minuman yang memabukkan, mengkonsumsi obat-obat terlarang, dan
lain-lain, sesuai ketentuan Lembaga.
f. Melakukan penanggulangan atas kejadian kecelakaan yang terjadi sesuai dengan standar
dan prosedur yang berlaku dan senantiasa memiliki rencana penanggulangan keadaan
darurat.
g. Melaporkan setiap insiden dan kecelakaan kerja yang terjadi kepada pimpinan Lembaga.
h. Melakukan pemeriksaan, inspeksi dan evaluasi secara berkala terhadap semua sarana
termasuk sumber daya dan peralatan.
Perilaku sehat yang dilandasi dengan nilai-nilai moral dan kesusilaan setiap Civitas Akademika
diyakini dapat mempengaruhi kontribusi kinerja yang diberikan kepada Lembaga serta
berpengaruh terhadap pembentukan citra Lembaga. Karena itu setiap Civitas Akademika:
a. Dilarang melakukan segala bentuk tindakan yang melanggar nilai kesusilaan antara lain
pelecehan, penghinaan, fitnah dan perilaku yang mengarah pada seksualitas yang
mengganggu.
f. Dilarang membawa senjata tajam dan senjata api maupun senjata lainnya di lingkungan
Lembaga.
Benturan Kepentingan adalah suatu kondisi dimana seseorang dapat membuat keputusan
dalam jabatannya di Lembaga yang dapat memberikan keuntungan pada dirinya sendiri atau
pihak lain. Dalam hal kepentingan pribadi atau golongan seseorang berpotensi mempengaruhi
secara negatif keputusan-keputusannya untuk kebaikan Lembaga, maka terjadilah suatu
penyalahgunaan jabatan.
Penyalahgunaan Jabatan adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab
dan wewenang Civitas Akademika yang ditetapkan dalam Sistem Organisasi Lembaga yang
disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau golongan atau pihak lainnya yang berpotensi
untuk mempengaruhi secara negatif terhadap pengambilan keputusan dan pencapaian tujuan
Lembaga.
Terhadap kondisi benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan tersebut, maka seluruh
Civitas Akademika:
b. Tidak membuata keputusan untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, atau golongan.
c. Tidak memanfaatkan informasi dan data Lembaga untuk kepentingan di luar Lembaga.
9. Aktivitas Politik
Lembaga menjamin seluruh Civitas Akademika untuk dapat melaksanakan hak atas
kesempatan untuk menyalurkan aspirasi politiknya. Lembaga tidak memberikan kontribusi
politik dan tidak berafiliasi ke partai politik manapun.
a. Tidak memanfaatkan nama, aset, dan potensi Lembaga untuk tujuan politik tertentu.
c. Tidak membuat kesepahaman, perikatan, pernyataan baik secara langsung maupun tidak
langsung yang dapat menunjukan bahwa Lembaga memiliki keterikatan dengan partai
politik manapun.
d. Setiap aktivitas untuk menyalurkan aspirasi politik harus dilakukan di luar jam kerja dan
tidak menggunakan atribut Lembaga.
e. Apabila seseorang menduduki jabatan di partai politik atau kegiatan politik yang akan
mengganggu tugasnya di Lembaga, maka yang bersangkutan wajib mengajukan
pengunduran diri dari Lembaga.
f. Tidak melaksanakan aktivitas politik baik langsung maupun tidak langsung di lingkungan
Lembaga.
g. Dilarang menggunakan atribut partai politik atau organisasi sosial kemasyarakatan yang
terafiliasi dengan partai politik dalam lingkungan kerja Lembaga.
BAB V
PENEGAKAN DAN PELAPORAN
b. Code of Conduct harus disosialisasikan dan dipahami oleh seluruh Civitas Akademika
c. Pakta Integritas Guru dan Staff/Karyawan Lembaga dibuat dan ditandatangani dalam 2
(dua) rangkap asli. 1 (satu) rangkap asli disampaikan kepada Pengurus Yayasan yang
menangani bidang Ketenagaan, dan 1 (satu) rangkap asli disimpan oleh Guru dan
Staff/Karyawan Lembaga yang bersangkutan.
Dalam rangka menegakkan Code of Conduct ini maka Lembaga wajib melakukan sosialisasi.
b. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan Civitas Akademika mengenai arti penting Code
of Conduct bagi kelangsungan eksistensi Lembaga.
3. Pelanggaran
Pelanggaran Code of Conduct merupakan tindakan indisipliner dan akan ditangani oleh Ketua
Yayasan yang berkoordinasi dengan pengurus Yayasan dan Kepala Sekolah. Setiap Civitas
Akademika yang mengetahui terjadinya pelanggaran Code of Conduct wajib melaporkan
kepada Kepala Sekolah atau Pengurus Yayasan. Pengurus Yayasan dan Kepala Sekolah
bertanggung jawab untuk:
Setiap Civitas Akademika yang menyampaikan pelaporan atas pelanggaran Code of Conduct
ini, tidak perlu merasa khawatir, karena Lembaga akan melindungi identitas pelapor sepanjang
pelaporannya dapat dipertanggungjawabkan.
Pelanggaran atas Code of Conduct ini akan diberikan sanksi atau ganjaran yang sesuai dengan
peraturan dan ketentuan yang berlaku di Lembaga.
a. Pelaksanaan Code of Conduct merupakan komitmen dan tanggung jawab seluruh Civitas
Akademika. Apabila terjadi pelanggaran atau penyimpangan maka Civitas Akademika wajib
melaporkan pelanggaran tersebut melalui:
1) Kepala Sekolah
2) Pengurus Yayasan;
b. Pengungkapan harus dilakukan dengan itikad baik dan bukan merupakan suatu keluhan
pribadi atas suatu kebijakan Lembaga tertentu (grievance) ataupun didasari kehendak
buruk/fitnah.
c. Segenap Civitas Akademika dan pihak eksternal Lembaga (Peserta Didik, Orang Tua/Wali
Peserta Didik dan Masyarakat) dapat melaporkan pelanggaran Code of Conduct yang
dilakukan oleh oknum Civitas Akademika dan Lembaga wajib menindaklanjuti pelaporan
yang berpotensi merugikan secara materiil dan dapat merusak citra Lembaga yang antara
lain disebabkan oleh penyimpangan, manipulasi dan lain sebagainya.
d. Pelapor wajib mencantumkan identitasnya dengan jelas pada laporan yang dibuat, disertai
dengan bukti pendukung yang relevan. Penerima laporan wajib merahasiakan identitas
pelapor.
e. Lembaga wajib menindaklanjuti setiap laporan yang diterima sesuai prosedur dan
mekanisme yang berlaku.
a. Setiap Civitas Akademika yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap Code of Conduct
ini akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di Lembaga.
b. Sanksi bagi Guru dan Staff/Karyawan yang melakukan pelanggaran ditetapkan oleh
Pengurus Yayasan.
1) tindakan pembinaan;
2) sanksi disiplin;
3) tindakan lainnya yang memunculkan efek jera;
4) Dikeluarkan dari Lembaga dengan surat pernyataan pengunduran diri karena tindakan
indisipliner.
d. Sanksi bagi Kepala Sekolah yang melakukan pelanggaran diputuskan oleh Pengurus
Yayasan melalui Rapat Khusus Yayasan.
e. Bila Peserta Didik yang melakukan pelanggaran, maka ditindak sesuai dengan peraturan
sekolah yang telah disepakati dengan Orang Tua/Wali Peserta Didik.
Segenap Civitas Akademika yang melakukan kepatuhan terhadap Code of Conduct akan
diberikan reward atau penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Lembaga. Hal ini
dimaksudkan agar setiap Civitas Akademika Lembaga lebih termotivasi untuk berperilaku
sesuai dengan Code of Conduct Lembaga.