You are on page 1of 4

MENELADANI KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW

A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN RASULULLAH DALAM PERSPEKTIF


ISLAM
Sebagaimana hadist yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW yakni: “Setiap manusia
adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya kepada
orang-orang yang telah dipimpinnya.”

Dari hadist di atas, dapat diartikan bahwa semua manusia yang hidup di muka bumi
ini adalah seorang pemimpin. Yang mana ia akan dimintai segala pertanggung jawabannya
atas apa yang mereka kerjakan. Hal ini juga dipertegas dalam firman Allah SWT yang
berbunyi:

“Kelak pada hari kiamat nanti, Kami akan menutup mulut-mulut mereka, dan
berkatalah kepada Kami mengenai tangan dan kaki mereka yang akan memberikan
kesaksian tentang apa yang telah mereka perbuat selama hidupnya”. (QS. Yasin: 65).

Dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist menjelaskan bahwasanya sifat kepimpinan dapat


dimiliki bagi setiap insan yang hidup di mukabumi ini.

B. FUNGSI KEPEMIMPINAN RASUL DAN 6 SIFAT DASAR KEPEMIMPINANNYA


YANG DIKEMBANGKAN OLEH TEORI KEPEMIMPINAN MODERN

1. Fungsi Perintis mengungkapkan bagaimana upaya pemimpin memahami dan


memenuhi kebutuhan utama para stakeholdernya, misi, dan nilai- nilai yang dianutnya
serta yang berkaitan dengan visi dan strateginya. Fungsi ini ditemukan Rasulullah
SAW, karena beliau melakukan berbagai langkah dalam mengajak umat manusia ke
jalan yang benar, beliau telah berhasil membangun suatu tatanan sosial yang modern
dengan memperkenalkan nilai kesetaraan universal, semangat kemajemukan dan
multikulturalisme, rule of law, dsb.

2. Fungsi Penyelaras mengungkapkan bagaimana seorang pemimpin menyelaraskan


keseluruhan sistem dalam suatu organisasi/lembaga agar mampu bekerja saling
sinergis. Sang pemimpin harus mampu memahami betul apa saja bagian-bagian dalam
sistem suatu oraganisasi/lembaga tsb. Kemudian ia menyelaraskan bagian-bagian
tersebut agar sesuai dengan strategi untuk mencapai sisi yang telah digariskan.
3. Fungsi Pemberdayaan mengungkapkan bagaimana upaya pemimpin untuk
menumbuhkan lingkungan agar setiap orang dalam suatu organisasi/lembaga
bersangkutan mampu melakukan yang terbaik dan selalu mempunyai komitmen yang
kuat. Seorang pemimpin harus memahami sifat pekerjaan atau tugas yang
diembannya.

4. Fungsi Panutan mengungkapkan bagaimana agar pemimpin dapat menjadi panutan


bagi para bawahannya. Bagaimana dia bertanggung jawab atas tutur kata, sikap,
perilaku, dan keputusan-keputusan yang diambilnya. Sejauh mana dia melakukan apa
yang dikatakannya. Rasulullah SAW dikenal sangat kuat berpegang pada
keputusannya yang telah disepakati. Rasulullah SAW menjadi panutan dalam
melaksanakan nasihat dan saran-sarannya, sehingga menjadi pribadi yang mulia.
Beliau adalah orang yang sangat dermawan kepada siapa pun yang datang dan
meminta pertolongan.

C. SIFAT-SIFAT DASAR KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW

1. Beriman dan Bertakwa Kepada Allah SWT

Di dalam perspektif islam seorang pemimpin harus memiliki model kepemimpinan


Rasulullah yang baik dan luhur. Baik dan luhur diartikan sebagai sesuatu yang tetap
harus berlandaskan pada dasar-dasar agamanya termasuk mengenai iman dan
ketakwaannya kepada Allah SWT.

Apabila seorang pemimpin ingin rakyatnya atau seseorang yang berada di bawahnya
memiliki sifat yang baik dan memiliki iman dan takwa kepada Allah SWT. Maka
iapun harus memiliki sifat yang sama agar apa yang dilakukannya menjadi tauladan
yang baik bagi rakyatnya.

2. Visioner: mempunyai ide yang jelas tentang apa yang diinginkan secara profesional
atau pribadi dan punya kekuatan untuk bertahan ketika mengalami kemunduran atau
kegagalan. Beliau sering memberikan berita gembira mengenai kemenangan dan
keberhasilan yang akan diraih oleh pengikutnya di kemudian hari. Visi yang jelas ini
mampu membuat para sahabat untuk tetap sabar dan tabah meskipun perjuangan dan
rintangan yang begitu berat.
3. Siddiq (Jujur)

Sifat seorang pemimpin haruslah jujur (As-Siddiq). Tidak hanya jujur, melainkan
mereka diharapkan mampu menanamkan jiwa kebenaran yang dilakukannya untuk
mencapai tujuan bersama.

4. Fathonah (Cerdas)

Seorang pemimpin juga harus memiliki kecerdasan, hal ini disebabkan seorang
pemimpin akan memimpin orang-orang dari berbagai macam watak dan tingkah
lakunya. Sehingga seorang pemimpin harus mengetahui teknik atau cara pendekatan
orang yang dipimpinnya dengan tepat dan cepat tanggap terhadap situasi di
sekelilingnya.

5. Tabligh menjadi hal yang harus dimiliki dan menjadi sifat dasar dari seorang
pemimpin. Tabligh artinya adalah menyampaikan. Seorang yang memiliki tabligh
akan menjadi orang yang dapat menyampaikan apapun yang telah menjadi amanat
dan juga tanggung jawab dirinya. Menyampaikan sesuatu harus secara jelas dan
jangan ada yang dikurangi atau diganti.

6. Berkemauan kuat: mencintai apa yang dikerjakan, mempunyai kesungguhan yang


luar biasa dalam menjalani hidup dikombinasikan dengan kesungguhan yang luar
biasa dengan kesungguhan dalam bekerja menjalani profesi dan bertindak.

7. Integritas: Integritas diperoleh dari pengetahuan sendiri dan kedewasaan.


Mengetahui kekuatan dan kelemahan, teguh memegang prinsip, dan belajar dari
pengalaman, bagaimana belajar dari dan bekerja dengan orang lain. Rasulullah SAW
dikenal memiliki integritas yang tinggi, berkomitmen terhadap apa yang dikatakan
dan diputuskannya, dan mampu membangun tim yang tangguh, seperti terbukti dalam
ekspedisi militernya.

8. Amanah : memperoleh kepercayaan dari orang lain. Rasulullah saw. Dikenal sebagai
orang yang sangat terpercaya ( al-Amiin), dan ini diakui oleh musuh-musuhnya,

9. Rasa ingin tahu : ingin tahu segala hal dan ingin belajar sebanyak mungkin. wahyu
pertama yang diturunkan adalah perintah untuk belajar (Iqra').

10. Berani : berani mengambil resiko, mencoba hal-hal baru. Kesanggupan memikul
tugas kepemimpinan dengan segala resiko adalah keberanian yang luar biasa.
Sumber:

https://dalamislam.com/sejarah-islam/kepemimpinan-rasulullah

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196011241988031-
EDI_SURESMAN/MENELADANI_KEPEMIMPINAN_RASULULLAH_SAW.pdf

You might also like