Professional Documents
Culture Documents
Askep Anak
Askep Anak
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1. Pengertian ISPA
bagian bawah. Infeksi ini disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri. ISPA
Penyakit ISPA ini paling banyak di temukan pada anak di bawah lima
tahun karena pada kelompok usia ini adalah kelompok yang memiliki
yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas, mulai dari
dijumpai pada balita dan anak-anak mulai dari ISPA ringan sampai berat.
2. Etiologi ISPA
partikel udara (droplet infection). Kuman ini akan melekat pada sel epitel
Selain bakteri dan virus ISPA juga dapat dipengaruhi oleh banyak
faktor, yaitu kondisi lingkungan (polutan udara seperti asap rokok dan
Poltekkes Kemenkes
1
tercemar oleh asap kendaraan bermotor, bahan bakar minyak, asap hasil
3. Patofisiologi ISPA
reaksi apa-apa.
Tubuh menjadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan
sebelumnya rendah.
akibat pneumonia.
partikel dan gas yang ada di udara amat tergantung pada tiga unsur alami
yang selalu terdapat pada orang sehat yaitu keutuhan epitel mukosa dan
terjadi pada saluran nafas yang sel-sel epitel mukosanya telah rusak akibat
infeksi yang terdahulu. Selain hal itu, hal-hal yang dapat mengganggu
Poltekkes Kemenkes
1
keutuhan lapisan mukosa dan gerak silia adalah asap rokok dan gas SO2
di alveoli dan akan dimobilisasi ke tempat lain bila terjadi infeksi. Asap
terjadinya infeksi saluran nafas, seperti yang terjadi pada anak. Penderita
(2016):
Poltekkes Kemenkes
1
1) Batuk.
4) Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37°C atau jika dahi anak
gejala dari ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai
berikut :
Poltekkes Kemenkes
1
gejala-gejala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih
5) Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba.
5. Penatalaksanaan ISPA
sebagian besar kasus ISPA atas disebabkan oleh virus. Infeksi Saluran
a. Terapi Suportif
b. Antibiotik
Poltekkes Kemenkes
1
6. Pathway
Invasi kuman
Poltekkes Kemenkes
1
7. Pemeriksaan Penunjang
8. Komplikasi
sembuh sendiri 5-6 hari jika tidak terjadi invasi kuman lainnya.
a. Sinusitis paranasal
Komplikasi ini hanya terjadi pada anak besar karena pada bayi
dan anak kecil sinus paranasal belum tumbuh. Gejala umum tampak
lebih besar, nyeri kepala bertambah, rasa nyeri dan nyeri tekan
Poltekkes Kemenkes
1
rangsang faring yang menetap tanpa sebab yang jelas perlu yang
otitis media akut (OMA). Gejala OMA pada anak kecil dan bayi dapat
kejang demam.
muntah atau diare. Karena bayi yang menderita batuk pilek sering
(OMP).
Poltekkes Kemenkes
1
Faktor-faktor OMP yang sering dijumpai pada bayi dan anak adalah :
penyaluran sekret.
pusat (meningitis).
c. Penyebaran infeksi
purulenta.
9. Pencegahan
alami.
Poltekkes Kemenkes
1
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
b. Usia
penelitian menunjukkan bahwa anak pada usia muda akan lebih sering
c. Jenis Kelamin
Angka kesakitan ISPA sering terjadi pada usia kurang dari 2 tahun,
d. Alamat
Poltekkes Kemenkes
2
2. Keluhan Utama
Adanya demam, kejang, sesak napas, batuk produktif, tidak mau makan
3. Riwayat Kesehatan
lemah, nyeri otot dan sendi, nafsu makan menurun, batuk, pilek dan
sakit tenggorokan.
d. Riwayat sosial
Poltekkes Kemenkes
2
4. Kebutuhan Dasar
c. BAK
d. Kenyamanan
e. Hygine
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
b. Tanda vital :
menurun, nafas sesak, nadi lemah dan cepat, suhu meningkat, sianosis
c. TB/BB
d. Kuku
kelainan.
Poltekkes Kemenkes
2
e. Kepala
f. Wajah
g. Mata
ikterik/ tidak, keadaan pupil, palpebra dan apakah ada gangguan dalam
penglihatan
h. Hidung
serta cairan yang keluar, ada sinus/ tidak dan apakah ada gangguan
dalam penciuman
i. Mulut
j. Leher
k. Telinga
Poltekkes Kemenkes
2
l. Thoraks
1) Inspeksi
2) Palpasi
a) Adanya demam
3) Perkusi
4) Auskultasi
Poltekkes Kemenkes
2
m. Abdomen
usus/tidak.
n. Genitalia
o. Integumen
tidak, apakah ada nyeri tekan pada kulit, apakah kulit teraba panas.
p. Ekstremitas
Adakah terjadi tremor atau tidak, kelemahan fisik, nyeri otot serta
kelainan bentuk.
6. Pemeriksaan Penunjang
Poltekkes Kemenkes
2
7. Analisa Data
dianalisa data sehingga dapat ditarik kesimpulan masalah yang timbul dan
8. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang biasanya muncul pada pasien ISPA menurut SDKI (2016)
kebutuhan oksigen
Poltekkes Kemenkes
2
Kriteria hasil :
3) Gelisah menurun
Intervensi :
1) Observasi
2) Terapeutik
Poltekkes Kemenkes
2
3) Edukasi
yang ke-3
4) Kolaborasi
Kriteria hasil :
1) Takikardia menurun
2) Hipoksia menurun
Intervensi :
1) Observasi
Poltekkes Kemenkes
2
2) Terapeutik
3) Edukasi
4) Kolaborasi
kebutuhan oksigen
aktivitas meningkat
Kriteria hasil :
Intervensi :
1) Observasi
aktivitas.
Poltekkes Kemenkes
2
2) Terapeutik
suara, kunjungan)
3) Edukasi
4) Kolaborasi
makanan
ansietas menurun
Kriteria hasil :
Intervensi :
1) Observasi
stresor)
Poltekkes Kemenkes
3
2) Terapeutik
3) Edukasi
4) Kolaborasi
Perry, 2010)
11. Evaluasi
Poltekkes Kemenkes
3
& Perry,2010)
Poltekkes Kemenkes