You are on page 1of 6

TUGAS ENERGI ALTERNATIF

TURBIN AIR

A. Turbin Pelton
Turbin pelton adalah suatu alat yang bekerja untuk merubah energi kinetik
air yang diakibatkan karena adanya energi potensial yang dimiliki oleh air
menjadi energi mekanik berupa putaran pada poros turbin tersebut. Dan
perputaran poros dari poros tersebut bisa digunakan untuk memutar generator
listrik yang kemudian bisa menghasilkan energi listrik. Pada roda turbin terdapat
sudu dan fluida kerja mengalir melalui ruang di antara sudu tersebut.

Gambar 2. 3 Turbin Pelton


Sumber.www.directindustry.com
B. Komponen-komponen Utama Turbin Pelton
a. Sudu turbin.
Sudu turbin ini berbentuk mangkok, yang dipasang disekeliling
roda jalan (raner). Setiap pemotongan pancaran air oleh mangkok pada
umumnya gangguan atas pancaran tersebut. Mendadak dan tanpa
diinginkan sebagian aliran membentur dan terbelokkan. Untuk
menambah panjangnya usia raner, digunakan bahan mangkok yang lebih
baik mutunya, misalnya baja tahan karat.
b. Nozzle.
Nozzle ini berfungsi untuk mengarahkan pancaran air ke sudu-
sudu turbin dan mengatur kapasitas air yang masuk ke turbin. Pada turbin
pelton mungkin dikonstruksikan dengan nozzle lebih dari satu buah. Pada
poros mendatar dilengkapi satu atau dua nozzle, sedang yang berporos
tegak mempunyai sampai 6 buah.

c. Rumah Turbin
Rumah Turbin ini berfungsi sebagai tempat kedudukan roda jalan
dan penahan air yang keluar dari sudu-sudu turbin. Agar raner tidak
terendam, rumah turbin harus cukup tinggi diatas muka air pacu-buri.
Konstruksinya harus cukup kuat untuk perlindungan seputar dari
kemungkinan mangkok atau raner rusak dan terlempar saat turbin
beroperasi.

d. Prinsip Dasar Turbin Pelton

Turbin Pelton merupakan turbin impuls, yang prisip kerjanya


mengubah energi potensial air menjadi energi kinetik dalam bentuk
pancaran air. Pancaran air yang keluar dari mulut nozzle diterima oleh
sudu-sudu pada roda jalan sehingga roda jalan berputar. Dari putaran
inilah menghasilkan energi mekanik yang memutar poros generator
sehingga menghasilkan energi listrik

e. Nozel
Nozel memiliki peran penting dalam meningkatkan kecepatan
aliran menumbuk sudu dan memutar turbin. Dimensi nosel dipengaruhi
oleh debit fluida dan head dari fluida tersebut sedangkan nosel itu sendiri
mempengaruhi dimensi dari sudu.

Gambar 2. 4 Nosel
Sumber.www.directindustry.com

Nozel mempunyai beberapa fungsi yaitu mengarahkan pancaran air


ke sudu turbin, mengubah tekanan menjadi energi kinetik dan mengatur
kapasitas air yang masuk turbin. Sudu turbin merupakan sarana untuk
merubah energi air menjadi energi mekanik berupa torsi pada poros sudu
dimana aliran air yang disemprotkan oleh nozel ke arah sudu
mengakibatkan daun-daun sudu terdorong dan berputar. Aliran air yang
diarahkan langsung menuju sudu- sudu melalui pengarah atau nozel ini
juga menghasilkan daya pada sirip. Selama sudu berputar, gaya bekerja
melalui suatu jarak, sehingga menghasilkan kerja. Dalam proses ini energi
ditransfer dari aliran air ke turbin.

Sudu dibentuk sedemikian sehingga pancaran air akan mengenai


tengah- tengah sudu dan pancaran air tersebut akan berbelok ke kedua arah
sehinga bisa membalikkan pancaran air dengan baik dan membebaskan
sudu dari gaya-gaya samping. Untuk turbin dengan daya yang besar,
sistem penyemprotan airnya dibagi lewat beberapa nozel. Dengan
demikian diameter pancaran air bisa diperkecil dan mangkok sudu lebih
kecil seperti pada gambar 4 di atas. Desain ini dibuat untuk mempermudah
dalam proses perakitan sehingga dapat diketahui langkah-langkah yang
harus dilakukan.
Sedangkan rumus persamaan untuk menghitung luas ujung saluran
nosel yang menumbuk sudu turbin adalah:

A
1 .d 2
4

Dimana:
π = 3,14
d2 = jari – jari diameter nozel (m2)
f. Sudu atau Bucket
Bucket pelton atau biasa disebut sudu, bentuknya seperti
mangkuk yang dibelah dua. Sudu yang terbelah ini berfungsi sebagai
pembagi pancaran menjadi dua bagian dan mengarahkan air sisa
semprotan dari nosel untuk terbuang kesamping atau tidak menyebar
sehingga mengganggu kerja sudu lainnya. Gaya pada bucket ini
berasal dari pancaran air yang keluar dari nosel, yang dibalikan setelah
membentur sudu, arah aliran berubah sehingga terjadi perubahan
momentum, gaya inilah yang disebut gaya impuls.

Gambar 2. 5 Sudu atau bucket Pelton


Sumber. Seith & Modi,1991

Geometri sudu turbin pelton yang meliputi lebar sudu (B),


kedalaman sudu (C), lebar bukaan sudu (M), panjang sudu (L), dan
jarak pusat pancaran jet ke ujung sudu (l) secara empiris (Seith &
Modi,1991).
Tabel 2. 4. Perbandingan Geometri Sudu Dengan Nozel
Tabel 2.5 Perbandingan Geometri Sudu Dengan Nozel
Diameter sudu (D) Diameter nozel (dn)
Lebar sudu (B) 4 sd 5 (dn)
Kedalaman sudu (c) 0,81 sd 1,05 (dn)
Lebar celah sudu (M) 1,1 sd 1,25 (dn)
Panjang sudu (L) 2,4 sd 3,2 (dn)
Jarak pusat pancaran air ke ujung sudu 1,2 sd 1,9 (dn)
Sudut pancaran air masuk sudu ( 1) 50 sd 80 (dn)
Sudut pancaran air keluar sudu (sudut 1600 sd 1700 (dn)
pantul) ( 2)
Gambar 2. 6 Dimensi sudu
Sumber. Seith & Modi,1991
Secara umum Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu
jumlah volume aliran per satuan waktu. Debit aliran dapat dituliskan pada
persamaan sebagai berikut:
Q = V/ t
Di mana:
Q = debit aliran air
(m3/s) V = volume
aliran (m3)
t = waktu aliran (s)

Menurut rumus persamaan untuk menghitung besarnya kecepatan aliran


air dapat digunakan persamaan berikut (Munson et al. 2013).
v=Q/A
Di mana:
v = Kecepatan aliran air (m/s)
Q = Debit aliran (m3/s)
A = Luas penampang nozel (m2)
Adapun perhitungan besarnya daya potensial air yang digunakan yaitu dengan
persamaan berikut (Mockmore, and Merryfield, 1949, Rajab Yassen, 2014).
Perhitungan daya potensial (Watt)
Pa = ρ. g. h. Q
Di mana :
Q = debit Aliran yang mengalir = 0,337 (m3/s)
 = massa jenis air = 1000
(kg/m3) g = gaya gravitasi =
9,81 (m/s3)
h = tinggi jatuh air menggunakan head pompa = 9 (m)

Perhitungan Torsi (Nm)


Perhitungan torsi pembebanan dapat di hitung menggunakan persamaan :

T = F.r
Dimana :

T = torsi ( Nm)

F = gaya yang bekerja / beban yang di gantungkan

( kg ) r = lengan / jari-jari pully = 0,05 ( m )

Perhitungan Daya Turbin (W)


Pt = T. ω

Dimana :
Pt = Daya turbin
(W) T = torsi
(Nm)
ω = Rasio kecepatan turbin
(rad/s) Perhitungan Rasio Kecepatan
Turbin (rad/s)
ω = 2.π.n/60

Dimana :

n = putaran poros turbin

(rpm) Perhitungan Efesiensi

Turbin (%)
η = Pt/Pa

Dimana :
Pt = Daya turbin (W)
Pa = daya potensial air (W)

You might also like