You are on page 1of 11

MAKALAH KOMPONEN-KOMPONEN HADITS

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Ulumul Hadits
Dosen Pengampu: Dra. Anisah Indriati, M. Si

Disusun oleh:
Esa Cahyaning Putri
(20102010027)
Kelas B
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakuktas Dakwah dan Komunikasi

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA


2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Komponen – Komponen
Hadits” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pengampu mata kuliah Ulumul Hadits. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Komponen Hadits bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Anisah Indriati, M. Si selaku dosen mata
kuliah Ulumul Hadits yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makakalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Blitar, 5 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan.....................................................................................2

BAB II ISI
A. Komponen – Komponen Hadits……..........................................................3
B. Pengertian Sanad………………………………….....................................3
C. Pengertian Matan……………………......……………...............................4
D. Pengertian Rawi………………….… …….............................................5
E. Kedudukan Sanad dan Matan……………………………………………..6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber hukum dalam agama Islam bersumber pada Al – Qur’an, Hadits, Ijma, dan
Qiyas. Hadits merupakan sumber hukum Islam kedua setelah Al – Qur’an. Banyak sekali
aspek yang dapat dikaji dalam hadits berkenaan dengan kehidupan manusia dengan Allah
SWT, maupun aspek kehidupan manusia antar manusia dan hubungan manusia dengan
alam.1
Ada tiga komponen dalam hadits yang harus ada pada setiap hadits, yaitu sanad,
matan, dan rawi. Sebuah berita tentang Rasullullah SAW (matan) dapat dikatakan sebagai
hadits jika dapat ditemukan susunan atau rangkaian sanadnya. Jika susunan sanadnya
bersambung, namun tidak ada berita yang dibawa oleh rasul tidak bisa disebut hadist.
Komponen hadits merupakan unsur pokok hadist yang sangat diperlukan setelah rasul
wafat.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai komponen atau unsur – unsur pokok
hadits. Maka, akan dijelaskan lebih dalam lagi terkait sanad, matan, dan rawi serta
kedudukan sanad dan matan dalam makalah yang berjudul “ Komponen – Komponen
Hadist”.

1
http://jailaniansera.blogspot.com/2018/10/fungsi-dan-kedudukan-hadis-dalam-al.html
B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembaca dalam mencari materi yang dibahas dalam makalah ini,
maka saya membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja komponen – komponen Hadist?
2. Apa yang dimaksud sanad?
3. Apa yang dimaksud matan?
4. Apa yang dimaksud rawi?
5. Bagaimana kedudukan sanad dan matan?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk megetahui apa saja komponen – komponen hadits.
2. Untuk mengetahui apa itu sanad.
3. Untuk mengetahui apa itu matan.
4. Untuk mengetahui apa itu rawi.
5. Untuk mengetahui kedudukan sanad dan matan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komponen – Komponen Hadist


Hadits terdiri dari tiga komponen, yaitu:
1. Sanad (rantai penutur)
2. Matan (redaksi hadits)
3. Rawi (mukhrij)

B. Pengertian Sanad
Sanad secara bahasa berarti sesuatu yang terangkat (tinggi) diatas tanah,
sedangkan secara istilah memiliki pengertian silsilah para perawi yang memindahkan
matan dari sumbernya yang pertama2. Dengan demikian, sanad adalah rantai penutur atau
perawi (periwayat) hadist. Sanad terdiri atas seluruh penutur, mulai orang yang mencatat
hadist tersebut dalam bukunya (kitab hadist) hingga Rasulullah. Sanad memberikan
gambaran keaslian suatu riwayat. Berikut gambaran sanad dalam sebuah hadits (warna
merah):

ِ‫ّللاه‬
َ ِ‫ح ْم َز ةَِ ب ْ هنِ ع َ ب ْ ده‬ َ ِ‫ش ه َ ابِ ع َ ْن‬ ‫ح د َ ث َن ه يِ ع ُ ق َ ي ْلِ ع َ ْنِ ا ب ْ هنِ ه‬ ُ ْ ‫ح د َ ث َن ه يِ ال ل َ ي‬
َ َِ‫ثِ ق َ ا ل‬ َ َِ‫ح د َث َن َ اِ س َ هع ي دُِ ب ْ نُِ ع ُ ف َ ي ْرِ ق َ ا ل‬
َ
ُِ‫ّللاُِ ع َ ل َ ي ْ ههِ َو س َ ل َ مَِ ق َ ا لَِ ب َ ي ْ ن َ اِ أ َ ن َ اِ ن َا ئ همِ أ ُت هي ت‬
َ ِ‫ّللاهِ صَ ل َ ى‬
َ َِ‫ب ْ هنِ ع ُ مَ َرِ أ َ َنِ ا ب ْ نَِ ع ُ َم َرِ ق َ ا لَِ س َ هم ع ْ تُِ َر س ُ و ل‬
ْ َ ‫َار يِ ث ُمَِ أ َ عْ ط َ ي ْ تُِ ف‬
َِ‫ض ل ه يِ ع ُ َم َرِ ب ْ ن‬ ‫جِ ف ه يِ أ َ ظْ ف ه‬
ُ ‫يِ ي َ ْخ ُر‬ َ ‫الر‬ ‫ح ت َ ىِ إ ه ن ه يِ ََل َ َر ىِ ه‬ َ ُِ‫ب ه ق َ د َ حهِ ل َ ب َ نِ ف َ ش هَر ب ْ ت‬
َِ‫ّللاهِ ق َ ا لَِ ال ْ هع ل ْ م‬
َ َِ‫خ ط َ ا بهِ ق َ ا ل ُ و اِ ف َ َم اِ أ َ َو ل ْ ت َ هُِ ي َ اِ َر س ُ و ل‬
َ ْ ‫ال‬

Terjemahan: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Ufair] berkata, Telah
menceritakan kepadaku [Al Laits] berkata, Telah menceritakan kepadaku ['Uqail] dari
[Ibnu Syihab] dari [Hamzah bin Abdullah bin Umar] bahwa [Ibnu Umar] berkata: aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku tidur, aku
bermimpi diberi segelas susu lalu aku meminumnya hingga aku melihat pemandangan
yang bagus keluar dari kuku-kukuku, kemudian aku berikan sisanya kepada sahabat
muliaku Umar bin Al Khaththab". Orang-orang bertanya: "Apa ta'wilnya wahai
Rasulullah?" Beliau menjawab: "Ilmu". (HR. Bukhari)

2
https://www.academia.edu/38892681/Komponen_hadist
C. Pengertian Matan
Secara etimologis, matan berarti segala sesuatu yang keras bagian atasnya,
punggung jalan (muka jalan), tanah keras yang tinggi.3 Dalam ilmu hadits, matam memiliki
makna “Perkataan yang disebut di akhir sanad (sabda Nabi Muhammad SAW) yang
disebut sesudah disebutnya sanad.”

Terkait dengan matan atau redaksi, yang perlu dicermati dalam memahami hadist
adalah:
1. Ujung sanad sebagai sumber redaksi, apakah merujuk pada Nabi Muhammad
atau bukan.
2. Matan hadits itu dalam hubungannya dengan hadits lain yang lebih kuat
sanadnya (apakah ada yang melemahkan atau menguatkan) dan bertolak
belakang atau tidak dengan ayat dalam Al – Qur’an

Dari contoh hadits sebelumnya, matan dapat dicontohkan sebagai berikut:

‫جِ ف ه يِ أ َظْ ف ه‬
ُِ‫َار يِ ث ُ مَِ أ َ عْ ط َ ي ْ ت‬ ُ ‫يِ ي َ ْخ ُر‬ ‫ح ت َ ىِ إ ه ن ه يِ ََل َ َر ىِ ه‬
َ ‫الر‬ َ ُِ‫ب َ ي ْ ن َ اِ أ َن َ اِ ن َا ئ همِ أ ُت هي تُِ ب ه ق َ دَ حهِ ل َ ب َ نِ ف َ ش هَر ب ْ ت‬
َِ‫ّللاهِ ق َ ا لَِ ال ْ هع ل ْ م‬
َ َِ‫خ ط َ ا بهِ ق َ ا ل ُ و اِ ف َ َم اِ أ َ َو ل ْ ت َ هُِ ي َ اِ َر س ُ و ل‬
َ ْ ‫ض ل ه يِ ع ُ َم َرِ ب ْ نَِ ال‬ ْ َ‫ف‬

"Ketika aku tidur, aku bermimpi diberi segelas susu lalu aku meminumnya hingga
aku melihat pemandangan yang bagus keluar dari kuku-kukuku, kemudian aku berikan
sisanya kepada sahabat muliaku Umar bin Al Khaththab". Orang-orang bertanya: "Apa
ta'wilnya wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Ilmu".

3
http://miratulamalia.blogspot.com/2015/02/makalah-komponen-hadist.html
D. Pengertian Rawi

Rawi adalah orang yang meriwayatkan sebuah hadits. Sebenarnya antara sanad dan
rawi itu merupakan dua istilah yang hampir sama. Sanad-sanad hadist pada tiap-tiap
thabaqah atau tingkatannya juga disebut rawi, jika dimaksud dengan rawi adalah orang
yang meriwayatkan dan memindahkan hadist, dapat dikatakan juga setiap rawi pada tiap-
tiap thabaqahnya merupakan sanad bagi thabaqah berikutnya.4

Untuk membedakan keduanya bisa dikatakan bahwa rawi dapat disebut mudawwin
(orang yang membukukan dan menghimpun hadist). Sedangkan orang-orang yang
menerima hadist dan hanya menyampaikannya kepada orang lain, tanpa membukukannya,
disebut sanad hadist. Berikut untuk memperjelas rawi dalam hadits (warna biru):

َّ ‫ن َع ْب ِد‬ َ َ ْ َ َ َ َ َّ َ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ ْ َ ْ ُ َ َ َ َّ َ
ِ‫الر ْح َمنِ ْبن‬ ِْ ‫ي َع‬
ِ‫ن ُع َم ْ ر‬
ِ ‫ن ُع َمِا َرة ْب‬
ِْ ‫ح ِد ثنِا أ ُب ْو ُم َعاو َي ِة َعنِ األ ْع َمشِ َع‬:ِ ‫ن أبِ شيب ِة وأب ِو كريبِ قِا ل‬ ِ ‫حدثنِا أبوبكرب‬
َ ْ َّ َ‫ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َ ْ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ز‬ َّ َ َ َ َ َ َ
‫ج فِإ‬
ِ ‫م الباء ِة فلييو‬ ِ ‫ع منك‬ ِ ‫يِا معشالشببِ منِ استطِا‬:ِ‫للا عليهِ وسلم‬ ِ ‫ّل‬ ِ ‫ل للاِ ص‬ ُِ ‫ل لنِا َر ُس ْو‬ َِ ‫ن َع ْبدللاِ قِا‬
َِ ‫قِا‬: ‫ل‬ ِْ ‫َيز ْيد َع‬
ُ َ ُ َّ َ َّ ‫ب‬ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َْْ ُ َ ْ ََ َ َْ َ َ ُ َّ
‫رواه البخِا ري ِو مسلم‬. ِ‫الص ْومِ فإن ِه ل ِه و َجاء‬ ِ ِ‫ِع ف َعل ْيه‬ِ ‫م يستط‬ ِ‫نل‬ ِ ‫ن للفرجِ وم‬ ِ ‫ص وأحص‬ ِ ‫ن ِه أغضِ للب‬.

“Abu bakar bin abi syaibah dan Abu Kuraib telah menceritakna (hadist) kepaa kami,
katanya:abu muawiyah telah menceritakan (hadist) kepada kami yang diterimanya dari
Al-A’may, dari Umarah bin Umar, dari Abd Ar-Rahman bin yazid dari Abdullah bin
Mas’ud katanya: ‘Rasulullah SAW telah bersabda kepada kami, wahai sekalian pemuda!
Barang siapa yang sudah mampu melakukan pernikahan , maka menikahlah. Karena
dengan menikah itu (lebih dapat) menutup mata dan lebih dapat menjaga kehormatan.
Akan tetapi, barang siapa yang belum mapu melakukannya, baginya hendaknya berpuasa.
Karena, dengan berpuasa itu dapat menahan hasrat seksual ”. (HR Al-Bukhari dan
Muslim)

Nama Bukhari dan Muslim merupakan rawi karena keduanya membukukan hadits dan
mereka disebut mudawwin.

4
http://miratulamalia.blogspot.com/2015/02/makalah-komponen-hadist.html
E. Kedudukan Sanad dan Matan
Sanad dan matan memiliki kedudukan penting dalam hadits, karena hadits yang
diperoleh atau diriwayatkan akan mengikuti siapa yang meriwayatkannya. Dengan sanad
suatu periwayatan hadits dapat diketahui mana yang dapat diterima atau ditolak dan mana
hadits yang sahih atau tidak, untuk diamalkan.5 Sanad merupakan sebuah jalan yang baik
untuk menetapkan hukum-hukum Islam.
Para ahli sangat berhati – hati ketika menerima sebuah hadits. Umumnya, riwayat
dari golongan sahabat tidak disyaratkan apa-apa untuk diterima periwayatannya. Akan
tetapi mereka pun sangat hati-hati dalam menerima hadist . Pada masa Abu bakar r.a. dan
Umar r.a. periwayatan hadis diawasi dengan hati-hati dan tidak akan diterima jika tidak
disaksikan kebenarannya oleh orang lain.6 Hadist tidak akan diterima oleh Ali bin Abu
Thalib sebelum yang meriwayatkannya disumpah.
Dengan adanya sanad, para ahli hadits dapat membedakan hadits yang shahih dan
hadits yang dhaif dengan melihat perawi hadits tersebut.

5
https://www.sahlan.web.id/2012/04/sanad-dan-matan-hadist.html

6
http://miratulamalia.blogspot.com/2015/02/makalah-komponen-hadist.html
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Komponen hadits ada tiga, yaitu: sanad, matan, rawi. Sanad adalah sekelompok orang atau
seseorang yang menyampaikan hadits dari Rasullullah SAW sampai kepada kita sekarang. Matan
adalah isi atau materi hadits yang disampaikan Rasullullah. Sedangkan rawi adalah orang yang
meriwayatkan hadits dan membukukannya.

Dengan sanad suatu periwayatan hadits dapat diketahui mana yang dapat diterima atau
ditolak dan mana hadits yang sahih atau tidak, untuk diamalkan dan dari sanad inilah para ahli
hadits dapat membedakan mana hadits shahih dan mana hadits dhaif.
DAFTAR PUSTAKA

http://jailaniansera.blogspot.com/2018/10/fungsi-dan-kedudukan-hadis-dalam-al.html

https://www.academia.edu/38892681/Komponen_hadist

http://miratulamalia.blogspot.com/2015/02/makalah-komponen-hadist.html

https://www.sahlan.web.id/2012/04/sanad-dan-matan-hadist.html

You might also like