You are on page 1of 22

Putusan Nomor : PUT-116411.15/2012/PP/M.

XIIB Tahun 2019

Jenis Pajak : PPh. Bd

Tahun Pajak : 2012

K
Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah
koreksi Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2012 berupa Penyesuaian
Fiskal Positif (Technical Assistance Fee) sebesar

JA
Rp1.075.109.631,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;

Koreksi Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2012 sebesar Rp1.075.109.631,00

PA
Menurut Terbanding :

bahwa Terbanding melakukan koreksi Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2012 berupa
Penyesuaian Fiskal Positif (Technical Assistance Fee) sebesar Rp1.075.109.631,00 yang tidak

N
disetujui oleh Pemohon Banding;

bahwa pada saat proses keberatan Terbanding telah melakukan peminjaman data melalui surat

LA
permintaan peminjaman buku, catatan, data dan informasi Nomor: S-9266/WPJ.07/BD.05/2016
tanggal 21 Oktober 2016, Pemohon Banding memberikan data yang terkait sengketa sebagai
berikut:

DI
- Fotokopi dokumen pendukung bahwa Indradewa K.A. Joesmen adalah pengurus Pemohon
Banding dan berhak menandatangani surat keberatan;
- Asli Surat Pernyataan;
- Fotokopi Akta Notaris Nomor 11 tanggal 24 September 2014, Nomor 02 Tanggal 02 Juni
GA
2010, dan Nomor 05 Tanggal 26 Januari 2007;
- Fotokopi Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan Tahun 2012;
- Fotokopi Laporan Keuangan Tahun 2012;
- General Ledger atas Technical Assistance;
N

- Fotokopi Invoice dan bukti transfer pembayaran atas technical assistance;


- Fotokopi Perjanjian antar Sodexo Pass International SAS dengan Sodexo Pass Indonesia;
- Fotokopi perhitungan biaya yang dikategorikan sebagai service dan invoice;
PE

bahwa berdasarkan penelitian Terbanding 99% saham Pemohon Banding dimiliki oleh Sodexo
Pass International sehingga terdapat hubungan istimewa antara kedua entitas tersebut;
T

bahwa berdasarkan executive summary atas Technical Assistance antara Pemohon Banding
dengan Sodexo Pass International diketahui sebagai berikut:
IA

• Sodexo Pass International memberikan jasa/layanan yang akan ditagih berupa Technical
Assistance kepada afiliasinya yang mencakup:
a. Jasa Keuangan;
AR

b. Layanan Sistem Informasi;


c. Jasa Pengembangan Penjualan;
d. Jasa Manajemen Umum;
e. Jasa Sumber Daya Manusia;
ET

f. Jasa Pemasaran;
• Biaya Technical Assistance yang ditagihkan kepada setiap afiliasi telah mengikuti standar
OECD;

bahwa alokasi Technical Assistance yang menjadi beban Pemohon Banding, sebagai berikut:
KR
SE
K
JA
PA
N
LA
DI
N GA
T PE
IA

bahwa dari alokasi biaya Technical Assistance tersebut di atas dapat diketahui bahwa
AR

jasa/layanan yang diberikan kepada Pemohon Banding merupakan shareholder activity yaitu
jasa tersebut terjadi hanya karena terdapat kepemilikan perusahaan induk pada salah satu atau
beberapa perusahaan yang berada dalam satu kelompok usaha dan jasa tersebut dilakukan
untuk kepentingan induk perusahaan sehingga jasa tersebut tidak dianggap terjadi dan tidak
ET

memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha;

bahwa berdasarkan Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-32/PJ/2011 tentang Penerapan Prinsip
Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam Transaksi antara Wajib Pajak dengan Pihak yang
KR

Mempunyai Hubungan Istimewa transaksi pemberian jasa dianggap benar-benar terjadi apabila:
a. Terdapat manfaat ekonomis atau komersial yang dapat menambah nilai atas penyerahan
atau perolehan jasa dimaksud;
b. Transaksi jasa antara Wajib Pajak dengan pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa
dianggap tidak memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam hal transaksi jasa
SE

terjadi hanya karena terdapat kepemilikan perusahaan induk pada salah satu atau beberapa
perusahaan yang berada dalam satu kelompok usaha. (shareholder activity);

bahwa berdasarkan Paragraf 7.9 Bab VII panduan penanganan transfer pricing yang
dikeluarkan oleh The Organization for Economic Co-operation and Development (OECD
Transfer Pricing Guidelines) juga menyatakan bahwa dan jasa yang dilakukan untuk
kepentingan induk perusahaan semata sehingga jasa tersebut tidak dianggap terjadi dan tidak
memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha;

bahwa data yang diberikan oleh Pemohon Banding berupa invoice atas Technical Assistance
tidak dapat menunjukkan kegiatan jasa/layanan yang dilakukan Sodexo Pass International
kepada Pemohon Banding yang menjadi dasar penagihan Technical Assistance, sehingga
eksistensi pekerjaan tersebut tidak dapat dibuktikan, data terkait sebagai berikut:

K
JA
PA
N
LA
DI
N GA
T PE
IA
AR
ET

bahwa berdasarkan SE-50/PJ/2013 tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Terhadap Wajib


Pajak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dijelaskan bahwa pembebanan atas biaya jasa
KR

intra grup seharusnya didasarkan pada biaya yang sebenarnya dikeluarkan untuk menyediakan
jasa tersebut;

bahwa metode pembebanan jasa yang digunakan terdiri dari metode langsung dan tidak
langsung dengan penjelasan sebagai berikut:
SE

a. Metode langsung (direct charges method)


1) Metode langsung digunakan dalam kondisi dimana jasa, penerima jasa, biaya yang
dibebankan, dan dasar pembebanan dapat secara jelas diidentifikasi, biaya dapat
dialokasikan secara langsung kepada penerima;
2) Metode langsung seharusnya dapat diterapkan perusahaan penyedia jasa ketika jasa
yang serupa selain diberikan kepada pihak afiliasi juga diberikan kepada pihak
independen;
b. Metode tidak langsung (indirect charges method)
Metode tidak langsung digunakan apabila metode langsung tidak dapat diterapkan atau
apabila biaya terkait jasa yang disediakan tidak mudah diidentifikasi dan diatribusikan kepada
perusahaan afiliasi, Terbanding berpendapat bahwa Pemohon Banding tidak dapat
memberikan bukti terkait dengan dasar penghitungan biaya jasa intra grup sebagaimana
dijelaskan diatas;

bahwa berdasarkan penelitian dan penjelasan di atas maka Terbanding berkesimpulan bahwa
tidak terdapat eksistensi dari jasa-jasa yang dibayarkan oleh Pemohon Banding kepada Sodexo
Pass International, sehingga atas biaya Technical Assistance tidak seharusnya menjadi

K
pengurangan penghasilan Pemohon Banding;

JA
bahwa sehubungan dengan kesimpulan bahwa tidak terdapat eksistensi dan jasa Technical
Assistance yang dibayarkan oleh Pemohon Banding kepada Sodexo Pass International, maka
Terbanding berpendapat bahwa atas pembayaran Technical Assistance yang telah diberikan
Pemohon Banding kepada Sodexo Pass International, sebesar Rp1.075.109.631,00 merupakan

PA
pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun;

bahwa berdasarkan uraian di atas, Terbanding berkesimpulan bahwa koreksi Terbanding sudah
tepat, dengan demikian, Terbanding menolak keberatan Pemohon Banding, dan
mempertahankan koreksi Terbanding atas Penyesuaian Fiskal Positif atas Technical Assistance

N
Fee sebesar Rp1.075.109.631,00;

LA
bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka diusulkan kepada Pengadilan Pajak untuk
menolak permohonan banding Pemohon Banding dan tetap mempertahankan Keputusan
Terbanding Nomor: KEP-01007/KEB/WPJ.07/2017 tanggal 15 Juni 2017 tentang Keberatan
atas Surat Ketetapan Pajak Nihil Pajak Penghasilan Nomor 00001/506/ 12/058/ 16 tanggal 22
Maret 2016 Tahun Pajak 2012;

Menurut Pemohon Banding :


DI
GA
bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi biaya Technical Assistance sebesar
Rp1.075.109.631,00;

bahwa Biaya Technical Assistance yang dibayarkan oleh Pemohon Banding ke Sodexo Pass
N

International (SPI) di Perancis adalah sehubungan dengan jasa dan layanannya yang diberikan
SPI, dan juga oleh Sodexo SA dalam porsi yang lebih kecil, kepada Pemohon Banding;
PE

bahwa adapun Pemohon Banding adalah perusahaan di dalam grup Sodexo yang beroperasi di
bidang Benefits and Rewards yang membutuhkan jasa dan layanan seperti yang dijelaskan di
bawah ini yang diberikan oleh Sodexo SA (perusahaan induk) dan SPI untuk mendukung
kegiatan bisnis perusahaan Pemohon Banding, perlu diketahui bahwa SPI adalah perusahaan
T

manajemen atas unit bisnis layanan Benefits and Rewards (“BRS”), dengan kata lain, SPI
bekerja untuk perkembangan dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan di bawah unit bisnis
IA

BRS yang terletak di berbagai negara dimana grup Sodexo beroperasi, termasuk Pemohon
Banding;
AR

bahwa seperti yang dijelaskan di dalam OECD, fungsi-fungsi yang terkait dengan grup secara
keseluruhan dapat dipusatkan di perusahaan induk atau sebuah pusat layanan grup (seperti
perusahaan manajemen atas sebuah unit bisnis) dan membuatnya tersedia untuk grup (atau
banyak anggota grup), fungsi-fungsi yang terpusat tergantung pada jenis bisnis dan struktur
ET

organisasi grup, di dalam kasus Pemohon Banding, sesuai dengan struktur organisasi bisnis
dari grup Sodexo, jasa technical assistance dipusatkan di dalam dan dilakukan oleh SPI dan
Sodexo SA;
KR

bahwa adapun contoh jasa technical assistance yang diberikan kepada perusahaan Pemohon
Banding adalah sebagai berikut:
- Jasa manajemen umum (general management services) berupa proses perencanaan
strategis: metodologi rencana strategis, bukti dialog strategis, pertukaran mengenai definisi
SE

strategi utama dan penerapan rencana tindakan terkait, mengawasi kinerja aktivitas,
penilaian peluang pertumbuhan dan risiko terkait, jasa terkait perkembangan aktivitas yang
sudah ada dan aktivitas yang baru;
- Jasa penjualan dan pemasaran (marketing and sales) berupa kampanye pemasaran dan
komersil, bantuan untuk (1) pengembangan proporsi nilai, (2) perancangan dan implementasi
proyek bisnis atau layanan baru, dukungan brosur pemasaran, newsletters, laporan tertentu,
harmonisasi internet dan intranet, bantuan manajemen krisis, implementasi program “Clients
for life”, evaluasi kinerja penjualan, identifikasi peluang pertumbuhan dan implementasi
rencana strategis tahunan, termasuk buku edisi penawaran layanan dengan deskripsi
layanan yang dilakukan masing-masing negara, keunggulan kompetitif masing-masing
negara;
- Jasa sumber daya manusia (human resources services) berupa definisi dan tindak lanjut
kebijakan SDM – mendukung metodologi dan proses evaluasi tahunan, dukungan perekrutan
para eksekutif, manajemen karir karyawan, perencanaan seminar dan pelatihan yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan country manager (pemasaran strategis,
keuangan dan non-keuangan), dan dukungan dalam proyek terkait SDM;
- Jasa keuangan, hukum, dan perpajakan berupa pengendalian dan perencanaan keuangan
dan analisis keuangan, konsolidasi dan bantuan pelaporan (produksi laporan akuntansi untuk

K
tujuan konsolidasi Grup dan untuk keperluan manajemen internal), implementasi proyek
“Skipper”, asuransi dan manajemen risiko, prosedur pengendalian internal, kontrak asuransi

JA
global dan kebijakan transportasi, pelaporan pajak, konsolidasi pajak, transfer pricing,
dukungan akuntansi, dan lain-lain;

bahwa seperti yang dijelaskan di atas, jasa-jasa yang dilakukan oleh SPI dan Sodexo SA

PA
adalah untuk mendukung kegiatan bisnis sehari-hari (akuntansi, keuangan, hukum, perpajakan,
dan lain-lain) dan juga pertumbuhan Pemohon Banding;

bahwa sebagai tambahan, dalam situasi yang dapat dibandingkan, perusahaan independen
akan bersedia untuk membayar jasa technical assistance jika dilakukan oleh sebuah

N
perusahaan independen atau dilakukannya sendiri;

LA
bahwa harga yang dibayarkan oleh Pemohon Banding ke SPI untuk jasa yang diberikan
mengacu pada harga yang dihitung berdasarkan Pedoman OECD (Organisation for Economic
Co-operation and Development) dan prinsip perpajakan internasional;

DI
bahwa Pedoman OECD dan prinsip-prinsip perpajakan internasional menganggap bahwa dalam
kasus tertentu jasa intra-group, Metode Margin Net Transaksional-Transactional Net Margin
GA
Method (di mana mark-up pada total biaya digunakan sebagai indikator tingkat laba) adalah
metode yang disetujui untuk mengukur kewajaran dan kelaziman usaha (arm’s length) dari
layanan intragrup (intra company);

bahwa sebagai akibatnya, metode ini telah diterapkan untuk menentukan harga dari technical
N

assistance dan metodologi berikut ini (sesuai dokumen TP) telah diikuti;
PE

bahwa pada langkah pertama, Sodexo SA dan SPI mengidentifikasi biaya yang sesuai dengan
layanan yang bermanfaat bagi perusahaan operasional, melalui proses-proses berikut ini:

- Identifiikasi dan alokasi biaya Technical Assistance dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Analisis fungsi yang dilakukan oleh Sodexo SA atau SPI untuk menentukan fungsi yang
T

secara eksklusif terkait dengan jasa Technical Assistance. Biaya yang terkait dengan
trademark, aset tidak berwujud serta kegiatan Shareholder dikeluarkan dari dasar
IA

perhitungan;
- Identifikasi biaya yang berkaitan dengan fungsi ini dan eliminasi biaya terkait duplikasi
jasa;
AR

bahwa seperti yang disebutkan di atas, berdasarkan metode tersebut, jasa terkait kegiatan
Pemegang Saham (shareholder activity) telah dikeluarkan dan karenanya tidak dibebankan
kepada perusahaan operasional;
ET

bahwa berdasarkan Pedoman OECD, shareholder activity terdiri dari aktivitas yang dilakukan
oleh anggota grup (biasanya perusahaan induk atau perusahaan holding regional) yang
dilakukan semata-mata karena kepentingan kepemilikan di satu atau lebih anggota grup,
KR

misalnya dalam kapasitasnya sebagai pemegang saham;

bahwa kemudian, OECD memberikan beberapa contoh aktivitas pemegang saham:


• Biaya kegiatan yang berkaitan dengan struktur yuridis perusahaan induk itu sendiri, seperti
rapat pemegang saham induk, penerbitan saham di perusahaan induk dan biaya dewan
SE

pengawas;
• Biaya yang berkaitan dengan persyaratan pelaporan perusahaan induk termasuk konsolidasi
laporan;
• Biaya penggalangan dana untuk akuisisi partisipasinya;

bahwa dalam kasus Pemohon Banding, biaya ini adalah biaya terkait kegiatan yang berkaitan
dengan perusahaan induk itu sendiri, seperti rapat pemegang saham induk, penerbitan saham
di perusahaan induk dan biaya dewan pengawas, persyaratan pelaporan induk perusahaan
termasuk konsolidasi laporan, telah dikeluakan dari dasar perhitungan technical assistance
yang diberikan kepada Pemohon Banding;
bahwa sebagai tambahan, perlu dicatat bahwa jasa sehubungan dengan perkembangan
Sodexo juga telah dikeluarkan;

bahwa sebagai konsekuensi, semua jasa yang disediakan oleh SPI dan Sodexo SA dilakukan
untuk kepentingan semua entitas yang membutuhkan asistensi/ bantuan SPI;

K
bahwa pada langkah kedua, biaya dialokasikan untuk masing-masing perusahaan yang
mendapat manfaat secara efektif, termasuk Pemohon Banding, biaya tidak dialokasikan pada

JA
perusahaan yang tidak mendapatkan manfaat dari layanan/ jasa;

bahwa alokasi biaya di antara berbagai afiliasi Sodexo didasarkan pada direct allocation, jika
memungkinkan, dan kunci alokasi yang dapat dibenarkan atau lainnya yang direkomendasikan

PA
dalam Pedoman OECD;

bahwa mengenai perusahaan yang beroperasi di unit bisnis BRS, sebagian besar biaya
dialokasikan sebanding dengan volume bisnis yang dikeluarkan. Beberapa biaya khusus,
seperti IT atau sumber daya manusia dialokasikan berdasarkan jumlah mailbox atau

N
berdasarkan jumlah karyawan;

LA
bahwa volume bisnis adalah indikator tolak ukur dari aktivitas bisnis Pemohon Banding, volume
bisnis ini sesuai dengan nilai untuk satu tahun fiskal;

bahwa beberapa dasar pengalokasian yang sudah ditetapkan (seperti Business volume, jumlah
DI
tenaga kerja, dan lain-lain), konsisten dengan standar yang ditetapkan dalam Pedoman OECD,
dengan demikian, biaya Sodexo SA dan SPI dialokasikan sedemikian rupa sehingga entitas
yang mendapat manfaat dari jasa tersebut membayar bagiannya sendiri sesuai dengan jasa
GA
yang mereka terima dari perusahaan manajemen;

bahwa dalam langkah ketiga margin 5% telah ditambahkan pada biaya langsung yang
dikeluarkan oleh Sodexo SA dan oleh SPI;
N

bahwa layanan yang diberikan oleh Sodexo SA dan SPI adalah layanan dengan nilai tambah
rendah, sehingga diterapkan margin 5%;
PE

bahwa mark-up yang diterapkan oleh SPI terletak dalam interval yang ditentukan oleh Direktorat
Jenderal Pajak dan Unit Pabean Komisi Eropa berkisar mulai dari 3% sampai 10% dengan
T

median seringkali sekitar 5% untuk penyediaan jasa intra-group tersentralisasi dengan nilai
rendah;
IA

bahwa mark-up sebesar 5% ini juga telah disetujui dan direkomendasikan dalam laporan yang
diterbitkan oleh OECD (BEPS, actions 8 sampai 10, yang diterbitkan pada tahun 2015);
AR

bahwa oleh karena itu, margin 5% ini telah diuji dengan menggunakan Transactional Net Margin
Method yang merupakan metode yang paling sesuai;

bahwa Pemohon Banding mohon agar Terbanding juga memperhatikan ketentuan dalam Pasal
ET

9 ayat (1) huruf f beserta penjelasannya, dimana di sana diterangkan mengenai hal ini;

bahwa perlu Pemohon Banding sampaikan bahwa pada saat pemeriksaan dan keberatan,
Pemohon Banding telah menyerahkan dokumen pendukung yang dapat membuktikan bahwa
KR

jasa technical assistance benar-benar terjadi dan dilakukan untuk kepentingan bisnis Pemohon
Banding;

bahwa berdasarkan penjelasan di atas, Pemohon Banding mohon agar koreksi biaya Technical
SE

Assistance sebesar Rp1.075.109.631,00 dibatalkan dan mengabulkan permohonan banding


Pemohon Banding, sehingga pajak terutang menjadi sebagai berikut:
Pemohon Banding
Uraian
Rp
Peredaran Usaha 12,526,101,145.00
Harga Pokok Penjualan 1,828,285,618.00
Laba Bruto 10,697,815,527.00
Biaya Usaha 13,109,636,497.00

K
Laba Operasi (2,411,820,970.00)
Penghasilan Neto Dalam Negeri Lainnya 3,334,861,105.00

JA
Biaya dari Luar Usaha -
Penyesuaian Fiskal Positif 3,036,206,164.00
Penyesuaian Fiskal Negatif 4,364,703,458.00
Jum lah Penghasilan Netto (405,457,160.00)

PA
Penghasilan Kena Pajak (405,457,160.00)
PPh Badan terutang -
Kredit Pajak:
PPh Pasal 23 -
Jumlah yang kurang (lebih) dibayar -

N
LA
Menurut Majelis :

bahwa menurut Majelis yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding a quo adalah
Koreksi Positif atas Penyesuaian Fiskal Positif berupa Biaya Technical Assistance Fee (IC)
sebesar Rp1.075.109.631,00; DI
bahwa sebagaimana dinyatakan Terbanding dalam Surat Uraian Bandingnya, menurut Majelis
GA
yang menjadi alasan Terbanding melakukan koreksi positif terhadap Penyesuaian Fiskal Positif
atas biaya Technical Assistance Fee (IC) sebesar Rp1.075.109.631,00 adalah hal-hal sebagai
berikut :
- berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing
N

Lima Nomor LAP-100/WPJ.07/KP.0605/ RIK.SIS/2016 tanggal 21 Maret 2016, diketahui


bahwa Pemeriksa (Terbanding) melakukan koreksi dengan alasan tidak ada bukti eksistensi
jasa yang diberikan oleh Sodexo Pass International, SA kepada Pemohon Banding hal
PE

demikian sesuai ketentuan dalam Pasal 12 ayat (3) Undang-undang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan dan Pasal 18 ayat (3) Undang-undang Pajak Penghasilan;

- berdasarkan data yang diberikan oleh Pemohon Banding pada proses Keberatan atas
T

alokasi biaya Technical Assistance, diketahui bahwa jasa/layanan yang diberikan kepada
Pemohon Banding merupakan shareholder activity yaitu jasa tersebut terjadi hanya karena
IA

terdapat kepemilikan perusahaan induk pada salah satu atau beberapa perusahaan yang
berada dalam satu kelompok usaha dan jasa tersebut dilakukan untuk kepentingan induk
perusahaan sehingga menurut Terbanding, jasa tersebut tidak dianggap terjadi dan tidak
AR

memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha.

- Sesuai ketentuan dalam Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-32/PJ/2011 tentang Penerapan
Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam Transaksi antara Wajib Pajak dengan Pihak
yang Mempunyai Hubungan Istimewa, dimana transaksi pemberian jasa dianggap benar-
ET

benar terjadi apabila:


a. Terdapat manfaat ekonomis atau komersial yang dapat menambah nilai atas penyerahan
atau perolehan jasa dimaksud;
b. Transaksi jasa antara Wajib Pajak dengan pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa
KR

dianggap tidak memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam hal transaksi
jasa terjadi hanya karena terdapat kepemilikan perusahaan induk pada salah satu atau
beberapa perusahaan yang berada dalam satu kelompok usaha. (shareholder activity);
SE

- Dalam Paragraf 7.9 Bab VII panduan penanganan transfer pricing yang dikeluarkan oleh The
Organization for Economic Co-operation and Development (OECD Transfer Pricing
Guidelines) juga menyatakan bahwa dan jasa yang dilakukan untuk kepentingan induk
perusahaan semata sehingga jasa tersebut tidak dianggap terjadi dan tidak memenuhi
Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha;

- Atas data yang diberikan oleh Pemohon Banding berupa invoice atas Technical Assistance
tidak dapat menunjukkan kegiatan jasa/layanan yang dilakukan Sodexo Pass International
kepada Pemohon Banding yang menjadi dasar penagihan Technical Assistance, sehingga
eksistensi pekerjaan tersebut tidak dapat dibuktikan;
- Berdasarkan SE-50/PJ/2013 tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Terhadap Wajib Pajak
yang Mempunyai Hubungan Istimewa dijelaskan bahwa pembebanan atas biaya jasa intra
grup seharusnya didasarkan pada biaya yang sebenarnya dikeluarkan untuk menyediakan
jasa tersebut;

bahwa sebagaimana dinyatakan dalam Surat Bandingnya, Pemohon Banding tidak setuju

K
terhadap koreksi yang dilakukan oleh Terbanding dengan alasan sebagai berikut:

JA
- Menurut Pemohon Banding, pada pokoknya Biaya Technical Assistance adalah bermanfaat
dan benar dilakukan untuk kepentingan bisnis Pemohon Banding, sehingga sudah
seharusnya dapat dibebankan;

PA
- Menurut Pemohon Banding, Biaya Technical Assistance yang dibayarkan oleh Pemohon
Banding ke Sodexo Pass International (SPI) di Perancis adalah sehubungan dengan jasa
dan layanannya yang diberikan SPI, dan juga oleh Sodexo SA dalam porsi yang lebih kecil,
kepada Pemohon Banding;

N
- Pemohon Banding adalah perusahaan di dalam grup Sodexo yang beroperasi di bidang
Benefits and Rewards yang membutuhkan jasa dan layanan seperti yang dijelaskan di

LA
bawah ini yang diberikan oleh Sodexo SA (perusahaan induk) dan SPI untuk mendukung
kegiatan bisnis perusahaan Pemohon Banding. SPI adalah perusahaan manajemen atas
unit bisnis layanan Benefits and Rewards (“BRS”), dengan kata lain, SPI bekerja untuk
perkembangan dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan di bawah unit bisnis BRS yang

-
DI
terletak di berbagai negara dimana grup Sodexo beroperasi, termasuk Pemohon Banding;

Sebagaimana yang dijelaskan di dalam OECD, fungsi-fungsi yang terkait dengan grup
GA
secara keseluruhan dapat dipusatkan di perusahaan induk atau sebuah pusat layanan grup
(seperti perusahaan manajemen atas sebuah unit bisnis) dan membuatnya tersedia untuk
grup (atau banyak anggota grup), fungsi-fungsi yang terpusat tergantung pada jenis bisnis
dan struktur organisasi grup, di dalam kasus Pemohon Banding, sesuai dengan struktur
N

organisasi bisnis dari grup Sodexo, jasa technical assistance dipusatkan di dalam dan
dilakukan oleh SPI dan Sodexo SA;
PE

- Menurut Pemohon Banding, jasa-jasa yang dilakukan oleh SPI dan Sodexo SA adalah untuk
mendukung kegiatan bisnis sehari-hari (akuntansi, keuangan, hukum, perpajakan, dan lain-
lain) dan juga pertumbuhan Pemohon Banding;
T

- Menurut Pemohon Banding dalam situasi yang dapat dibandingkan, perusahaan


independen akan bersedia untuk membayar jasa technical assistance jika dilakukan oleh
IA

sebuah perusahaan independen atau dilakukannya sendiri;

- Harga yang dibayarkan oleh Pemohon Banding ke SPI untuk jasa yang diberikan mengacu
AR

pada harga yang dihitung berdasarkan Pedoman OECD (Organisation for Economic Co-
operation and Development) dan prinsip perpajakan internasional;

- Menurut Pemohon Banding Pedoman OECD dan prinsip-prinsip perpajakan internasional


ET

menganggap bahwa dalam kasus tertentu jasa intra-group, Metode Margin Net
Transaksional-Transactional Net Margin Method (di mana mark-up pada total biaya
digunakan sebagai indikator tingkat laba) adalah metode yang disetujui untuk mengukur
kewajaran dan kelaziman usaha (arm’s length) dari layanan intragrup (intra company),
KR

dimana metode ini telah diterapkan untuk menentukan harga dari technical assistance dan
metodologinya telah diterapkan dalam dokumen TP Pemohon Banding;

- Menurut Pemohon Banding, biaya terkait kegiatan yang berkaitan dengan perusahaan induk
itu sendiri, seperti rapat pemegang saham induk, penerbitan saham di perusahaan induk
SE

dan biaya dewan pengawas, persyaratan pelaporan induk perusahaan termasuk konsolidasi
laporan, telah dikeluakan dari dasar perhitungan technical assistance yang diberikan kepada
Pemohon Banding, demikian pula jasa sehubungan dengan perkembangan Sodexo juga
telah dikeluarkan;

- Menurut Pemohon Banding, margin 5%, telah diuji dengan menggunakan Transactional Net
Margin Method yang merupakan metode yang paling sesuai;

- Pemohon Banding juga memberikan penegasan bahwa pada saat pemeriksaan dan
keberatan, telah menyerahkan dokumen pendukung yang dapat membuktikan bahwa jasa
technical assistance benar-benar terjadi dan dilakukan untuk kepentingan bisnis Pemohon
Banding dan Pemohon Banding memohon agar koreksi biaya Technical Assistance sebesar
Rp1.075.109.631,00 dibatalkan;

bahwa sesuai dengan Berita Acara Sidang Pemeriksaan Acara Biasa Nomor
BASP-114411.15/2012/PP-2, tanggal 16 Mei 2018, terkait dengan pokok sengketa, Terbanding
memberikan penjelasan sebagai berikut:

K
“Terbanding : bahwa nilai sengketa telah sama;

JA
bahwa alasan koreksi atas technical assistance fee sebagai berikut:

Sebagaimana terungkap dalam LHP halaman 13, Pemeriksa telah melakukan

PA
penelitian terhadap dokumen yang dilampirkan oleh Wajib Pajak berupa
Technical Assistance Review. Di dalam dokumen tersebut dijelaskan tentang
jenis layanan yang akan diberikan kepada PT SMSI berupa: Jasa keuangan,
Layanan Sistem Informasi, Jasa Pengembangan Penjualan, Jasa Sumber
Daya Manusia dan Jasa Pemasaran.

N
Dari dalam pembahasan akhir, Wajib Pajak menjelaskan bahwa biaya

LA
technical assistance merupakan gabungan dari seluruh biaya anak
perusahaan di masing-masing regional, kemudian setelah digabung kemudian
dibagi ke masing-masing anak perusahaan berdasarkan prosentase revenue.
Atas penjelasan tersebut, Pemeriksa meminta rincian cost base (detil biaya
DI
gabungan dari seluruh anak perusahaan) akan tetapi saat pembahasan akhir
Wajib Pajak tidak bisa memberikan rincian cost base yang dijadikan dasar
untuk pembagian biaya ke masing-masing anak perusahaan. Oleh karena
GA
tidak bisa menjelaskan, Pemeriksa tidak yakin atas eksistensi biaya tersebut.

Majelis : koreksi mengacu ke pasal berapa ? apakah koreksi terkait eksistensi ?

Terbanding : bahwa sesuai LHP halaman 13 mengacu Pasal 12 ayat 3 UU KUP terkait bukti
N

dan Pasal 18 ayat 3 terkait hubungan istimewa, dan benar koreksi terkait
eksistensi;”
PE

bahwa Majelis telah melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan Wajib Pajak
Badan Nomor LAP:100/WPJ.07/KP.0605/RIK.SIS/2016, tanggal 21 Maret 2016, dinyatakan
bahwa :
“Pemeriksa berpendapat tidak ada bukti eksistensi atas biaya jasa tersebut dan tetap
T

mempertahankan koreksi atas biaya tersebut. Dasar hukum Pasal 12 ayat (3) UU KUP, dan
Pasal 18 ayat (3) UU PPh”;
IA

selanjutnya dalam Kertas Kerja Pemeriksaan Indeks: B7, terkait dengan koreksi atas Technical
Assistance Fee (IC) sebesar Rp.1.075.109.631,00, dasar hukum yang dipergunakan adalah
AR

Pasal 6 ayat (1) UU PPh;

bahwa Majelis telah melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Penelitian Keberatan atas Surat
Ketetapan Pajak Nihil Pajak Penghasilan Nomor LAP-01007/KEB/WPJ.07/2017 tanggal 15 Juni
ET

2017, pada halaman 10 dinyatakan bahwa dasar hukum dilakukannya koreksi adalah Pasal 12
ayat (3) UU KUP dan Pasal 18 ayat (3) UU PPh;

bahwa terjadi perbedaan dalam pencantuman dasar hukum Terbanding dalam melakukan
KR

koreksi yaitu terkait dengan Pasal 6 ayat (1) UU PPh dan Pasal 18 (3) UU PPh, namun dari
alasan dan argumentasi Pemeriksa (Terbanding) dalam melakukan koreksi, secara substansi
koreksi adalah terkait dengan eksistensi dari pemberian jasa Technical Assistance, yang
selanjutnya difokuskan kepada tidak adanya rincian cost base (detil biaya gabungan dari
seluruh anak perusahaan);
SE

bahwa berdasarkan pembuktian, penjelasan/argumentasi/dalil yang disampaikan oleh para


pihak a quo, menurut Majelis, pokok permasalahan yang terjadi dalam sengketa a quo adalah
Terbanding melakukan koreksi atas Biaya Technical Assistance Fee (IC) sebesar
Rp.1.075.109.631,00 karena tidak dapat diyakini adanya eksistensi dari pengeluaran biaya
tersebut dengan dasar hukum Pasal 12 ayat (3) UU KUP dan Pasal 18 ayat (3) UU PPh;

bahwa menurut Majelis transaksi yang dilakukan antara Pemohon Banding dengan Sodexo
Pass International adalah transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa, hal
demikian didukung oleh penjelasan Terbanding pada halaman 3 (tiga) Laporan Hasil
Pemeriksaan, yang menyatakan bahwa Sodexo Pass International adalah merupakan
pemegang saham sebesar 99,79% atas Pemohon Banding. Dan Hal tersebut memenuhi kriteria
Hubungan Istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) huruf a Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, yang menyatakan bahwa:
”Hubungan istimewa sebagaimana dimaksud pada ayat 3 sampai dengan ayat (3d), Pasal 9
ayat (1) huruf f, dan Pasal 10 ayat (1) dianggap ada apabila :

K
a. Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung paling rendah 25% (dua puluh lima
persen) pada Wajib Pajak lain; hubungan antara Wajib Pajak dengan penyertaan paling

JA
rendah 25% (dua puluh lima persen) pada dua Wajib Pajak atau lebih; atau hubungan di
antara dua Wajib Pajak atau lebih yang disebut terakhir;”

bahwa menurut Majelis, dalam Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang

PA
Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2008, dinyatakan bahwa:
”Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan
pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan
Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya

N
sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa
dengan menggunakan metode perbandingan harga antara pihak yang independen, metode

LA
harga penjualan kembali, metode biaya-plus, atau metode lainnya.”

selanjutnya dalam Penjelasan Pasal 18 ayat (3) dijelaskan bahwa maksud diadakannya
ketentuan ini adalah untuk mencegah terjadinya penghindaran pajak yang dapat terjadi karena
DI
adanya hubungan istimewa. Apabila terdapat hubungan istimewa, kemungkinan dapat terjadi
penghasilan dilaporkan kurang dari semestinya ataupun pembebanan biaya melebihi dari yang
seharusnya. Dalam hal demikian, Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan
GA
kembali besarnya penghasilan dan/atau biaya sesuai dengan keadaan seandainya di antara
para Wajib Pajak tersebut tidak terdapat hubungan istimewa. Dalam menentukan kembali
jumlah penghasilan dan/atau biaya tersebut digunakan metode perbandingan harga antara
pihak yang independen (comparable uncontrolled price method), metode harga penjualan
kembali (resale price method), metode biaya-plus (cost-plus method), atau metode lainnya
N

seperti metode pembagian laba (profit split method) dan metode laba bersih transaksional
(transactional net margin method);
PE

bahwa menurut Majelis, dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-43/PJ/2010
tentang Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam Transaksi Antara Wajib
Pajak dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-32/PJ/2011, dalam Pasal 14 Ayat (1), (2) dan (3)
T

dinyatakan bahwa:
“(1) Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha wajib diterapkan atas transaksi jasa yang
IA

dilakukan antara Wajib Pajak dengan pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa.
(2) Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggap memenuhi Prinsip Kewajaran
dan Kelaziman Usaha sepanjang memenuhi ketentuan:
AR

a. penyerahan atau perolehan jasa benar-benar terjadi;


b. nilai transaksi jasa antara pihak-pihak yang mempunyai mempunyai Hubungan
Istimewa sama dengan nilai transaksi jasa yang dilakukan antara pihak-pihak yang
tidak mempunyai Hubungan Istimewa yang mempunyai kondisi yang sebanding, atau
ET

yang dilakukan sendiri oleh Wajib Pajak untuk keperluannya;


(3) Penyerahan atau perolehan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dianggap
benar-benar terjadi apabila terdapat manfaat ekonomis atau komersial yang dapat
menambah nilai atas penyerahan atau perolehan jasa dimaksud.”;
KR

bahwa sesuai dengan ketentuan a quo, menurut Majelis, dalam sengketa a quo yang harus
dibuktikan adalah apakah pembayaran atas jasa (Technical Assistance) yang dilakukan oleh
Pemohon Banding kepada Sodexo Pass International memenuhi ketentuan bahwa:
SE

- penyerahan atau perolehan jasa benar-benar terjadi;


- terdapat manfaat ekonomis atau komersial; dan
- nilai transaksi jasa antara pihak-pihak yang mempunyai mempunyai Hubungan Istimewa
sama dengan nilai transaksi jasa yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai
Hubungan Istimewa yang mempunyai kondisi yang sebanding, atau yang dilakukan sendiri
oleh Wajib Pajak untuk keperluannya.

bahwa pada persidangan tanggal 10 Oktober 2018, sebagaimana dituangkan dalam Berita
Acara Sidang Pemeriksaan Acara Biasa Nomor BASP-114411.15/2012/PP-9, Pemohon
Banding dan Terbanding menyampaikan simpulan akhir sebagai berikut :
bahwa dalam simpulan akhir, Pemohon Banding menyatakan tidak setuju dengan koreksi biaya
Technical Assistance Fee (IC) sebesar Rp1.075.109.631 yang dilakukan oleh Terbanding
dengan alasan-alasan sebagai berikut:

a. Adanya pergeseran dasar hukum koreksi dan tambahan pendapat yang digunakan
Terbanding sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum yang merugikan Pemohon
Banding.

K
Seperti yang dijelaskan Pemohon Banding pada persidangan-persidangan sebelumnya,

JA
bahwa berdasarkan dasar hukum yang tercantum di dalam Risalah Pembahasan, LHP,
SPUH, dan Laporan Penelitian Keberatan (“LPK”), dapat disimpulkan bahwa dasar hukum
yang digunakan adalah dasar hukum yang terkait dengan kewajaran transaksi dengan pihak
yang memiliki hubungan istimewa. Namun, di dalam SPUH bagian 3 (tiga). Pendapat Tim

PA
Peneliti (Terbanding) seperti di bawah ini, Terbanding menyimpulkan bahwa pembayaran
jasa technical assistance merupakan pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk
apapun, seperti yang dapat dilihat di bawah ini:

N
LA
DI
Menurut Pemohon Banding, jika alasan Terbanding mempertahankan koreksi adalah karena
atas pembayaran jasa tersebut dianggap sebagai pembagian laba, maka dasar hukum yang
dijadikan dasar koreksi adalah Pasal 9 ayat (1) huruf a UU PPh. Hal ini jelas menunjukkan
GA
ketidakkonsistenan Terbanding dalam melakukan dan/atau mempertahankan koreksi
dimana di satu sisi Terbanding menggunakan Pasal 18 ayat (3) UU PPh, PER-32/PJ/2011,
dan SE-50/PJ/2013 sebagai dasar hukum yang tercantum di dalam Risalah Pembahasan
dan SPUH, tetapi di sisi lain pendapat Terbanding yang tercantum di dalam SPUH lebih
mengarah ke Pasal 9 ayat (1) huruf a UU PPh.
N

Lebih lanjut, pada saat proses keberatan, Terbanding juga menambahkan penjelasan/
PE

pendapat yang menyatakan bahwa jasa technical assistance yang diberikan kepada
Pemohon Banding merupakan shareholder activity. Perlu Pemohon Banding sampaikan
bahwa pendapat ini tidak pernah disampaikan sebelumnya oleh Terbanding pada saat
pemeriksaan.
T

Adanya perbedaan dasar hukum dan tambahan pendapat Terbanding pada saat
pemeriksaan dan keberatan ini menyebabkan ketidakpastian dasar koreksi yang merugikan
IA

Pemohon Banding.
AR

b. Dokumen yang diminta oleh Terbanding bukan merupakan satu-satunya dokumen yang
dapat digunakan untuk membuktikan eksistensi jasa technical assistance fee.

Seperti yang dijelaskan oleh Terbanding di dalam Risalah Pembahasan, LHP, LPK, dan
Surat Uraian Banding (“SUB”), alasan Terbanding melakukan dan mempertahankan koreksi
ET

atas jasa technical assistance adalah karena Terbanding tidak meyakini eksistensi dari jasa
technical assistance tersebut. Ketidakyakinan Terbanding atas eksistensi jasa ini semata-
mata dikarenakan Pemohon Banding tidak dapat memberikan dokumen-dokumen yang
diminta oleh Terbanding dengan rincian sebagai berikut:
KR

- Dokumen yang menjelaskan tentang permintaan divisi/ departemen/ bagian/ dalam


perusahaan yang menjelaskan bahwa harus ada Jasa Technical Assistance dalam
rangka untuk mendapat, menagih, dan memelihara penghasilan/ penjualan. Dan
dokumen kajian dari divisi/ departemen/ bagian/ dalam perusahaan yang menjelaskan
SE

bahwa tanpa adanya jasa manajemen dan consulting berpengaruh dalam penjualan/
sales.
- Dokumen Surat Tugas perusahaan yang menugaskan pegawai Sodexo Pass
International (“SPI”) untuk melaksanakan Jasa Technical Assistance.
- Dokumen Time Sheet pegawai SPI yang sesuai dengan surat tugas melaksanakan Jasa
Technical Assistance.
- Dokumen Rapat Direksi yang memutuskan bahwa perusahaan perlu adanya Jasa
Technical Assistance dalam rangka untuk mendapat, menagih, dan memelihara
penghasilan/ penjualan dan dokumen Rapat Direksi tentang penunjukkan SPI sebagai
pihak yang akan memberikan Jasa Technical Assistance kepada perusahaan.
- Dokumen Laporan Pelaksanaan Jasa-Jasa Technical Assistance (Reporting Document)
yang telah dilaksanakan oleh SPI.

Menurut Pemohon Banding, dokumen-dokumen yang diminta oleh Terbanding di atas bukan
merupakan dokumen baku yang harus dipenuhi atau dimiliki oleh Wajib Pajak/ Pemohon
Banding untuk membuktikan eksistensi jasa technical assistance. Pemohon Banding
berpendapat bahwa tidak semua penyerahan jasa technical assistance dapat dibuktikan

K
dengan dokumen-dokumen seperti yang disebutkan oleh Terbanding tersebut, tergantung
bentuk jasa technical assistance yang diberikan. Lebih lanjut, perlu Pemohon Banding

JA
sampaikan bahwa tidak ada ketentuan dari Undang-Undang Pajak dan peraturan
pelaksananya yang secara spesifik mengatur mengenai jenis dokumen yang harus ada di
dalam mendukung pemberian technical assistance tersebut. Dengan demikian,
ketidakadaan dokumen-dokumen yang diminta oleh Terbanding tersebut bukan berarti

PA
bahwa eksistensi jasa technical assistance juga tidak ada.

Bahwa dokumen pendukung berupa invoice, journal voucher, bukti pembayaran, perjanjian
technical assistance, Transfer Pricing Documentation (“TP Doc”), detail general ledger,
email-email korespondensi, panduan/ guidance, alert, screenshot software, laporan dan

N
dokumen lainnya yang diserahkan oleh Pemohon Banding, dapat membuktikan kegiatan/
jenis bantuan technical assistance yang diberikan kepada Pemohon Banding, termasuk di

LA
dalamnya informasi sehubungan dengan siapa yang memberikan bantuan, bentuk bantuan,
kapan bantuan diberikan, dan di mana bantuan diberikan.

c. Terbanding tidak pernah melakukan pengujian kewajaran dan/ atau menyampaikan hasil
DI
pengujian transaksi hubungan istimewa kepada Pemohon Banding.

Perlu Pemohon Banding sampaikan bahwa pada saat pembahasan akhir, Terbanding
GA
menyatakan bahwa dasar hukum yang digunakan untuk mempertahankan koreksi adalah
Pasal 12 ayat (3) UU KUP dan Pasal 18 ayat (3) UU PPh. Pada proses keberatan,
Terbanding menambahkan PER-32/PJ/2011 dan SE-50/PJ/2013 sebagai dasar hukum
dilakukannya koreksi. Adapun peraturan-peraturan ini adalah peraturan terkait pengujian
transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
N

Terbanding melakukan koreksi atas seluruh nilai technical assistance yang dicatat oleh
PE

Pemohon Banding, yaitu sebesar Rp1.075.109.631. Menurut Pemohon Banding, kalimat


pada Pasal 18 ayat (3) UU PPh, yang juga merupakan dasar hukum koreksi Terbanding,
yang menyatakan bahwa “Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali
besarnya pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya
Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan
T

Wajib Pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi
IA

oleh hubungan istimewa” tidak berarti bahwa biaya atas suatu transaksi antar pihak yang
mempunyai hubungan istimewa sama sekali tidak dapat dijadikan pengurang dalam
perhitungan pajak penghasilan badan, melainkan DJP dalam hal ini adalah Terbanding
AR

harus melakukan analisa kewajaran dan penentuan harga transfer yang wajar.

Menurut Pemohon Banding, koreksi atas biaya Technical Assistance Fee yang dilakukan
oleh Terbanding tidak mengikuti pedoman/ panduan pemeriksaan kewajaran transaksi
afiliasi, sehingga diragukan keandalannya.
ET

Pemohon Banding berpendapat bahwa setiap koreksi atas transaksi dengan pihak yang
memiliki hubungan istimewa haruslah didasarkan pada Analisis Transfer Pricing dan Harga
Wajar sesuai ketentuan yang diatur dalam S-153/PJ.04/2010 tentang Panduan Pemeriksaan
KR

Kewajaran Transaksi Afiliasi.

Di dalam S-153/PJ.04/2010 diatur bahwa:


SE

“D. KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

1. Pemeriksa wajib menuangkan seluruh proses dan hasil penelitian atau penerapan
prinsip kewajaran dan kelaziman usaha ke dalam kertas kerja pemeriksaan, termasuk
mendokumentasikan keterangan dan proses pemberian keterangan lisan dari Wajib
Pajak, sehingga kewajiban mendokumentasikan proses dan hasil penelitian akan
meliputi seluruh proses dan hasil perolehan atau permintaan keterangan, data dan
informasi dari Wajib Pajak dan sumber lainnya.

2. Kertas kerja pemeriksaan sekurang-kurangnya memuat informasi tentang hal-hal berikut:


a. hasil penelitian atas analisis kesebandingan yang dibuat oleh Wajib Pajak atau
analisis kesebandingan yang dibuat pemeriksa;
b. kesimpulan mengenai karakter transaksi afiliasi dan transaksi independen yang
menjadi pembanding;
c. hasil penelitian atas analisis FAR yang dibuat oleh Wajib Pajak atau analisis FAR
yang dibuat pemeriksa;
d. kesimpulan mengenai karakter dan substansi usaha para pihak yang terlibat dalam
transaksi afiliasi dan transaksi independen yang menjadi pembanding;

K
e. hasil penelitian atas indikator tingkat laba yang dipilih oleh Wajib Pajak atau
pemilihan indikator tingkat laba oleh pemeriksa;

JA
f. hasil penelitian atas metode transfer pricing yang dipilih dan diterapkan oleh Wajib
Pajak atau pemilihan metode transfer pricing oleh pemeriksa;
g. hasil penelitian atas penerapan metode transfer pricing oleh Wajib Pajak atau

PA
penerapan metode transfer pricing oleh pemeriksa.”

Berdasarkan SPHP dan LHP yang diberikan oleh Terbanding kepada Pemohon Banding,
Pemohon Banding berpendapat bahwa Terbanding tidak memenuhi ketentuan seperti yang
diamanatkan di dalam S-153/PJ.04/2010. Menurut Pemohon Banding, koreksi yang

N
dilakukan oleh Terbanding menjadi tidak valid dan tidak dapat diandalkan (reliable) karena
tidak mencakup seluruh informasi/ hasil penelitian yang diamanatkan di dalam Panduan
Pemeriksaan Kewajaran Transaksi Afiliasi di atas.

LA
d. Jasa-jasa yang diberikan melalui technical assistance merupakan jasa yang berhubungan
dengan kegiatan usaha Pemohon Banding dan memberikan manfaat ekonomis, sehingga

DI
sudah seharusnya dapat dijadikan pengurang penghasilan pajak.

Berdasarkan penjelasan dan dokumen-dokumen pendukung yang Pemohon Banding


serahkan, dapat diketahui dengan jelas bahwa jasa-jasa yang diberikan merupakan jasa-
GA
jasa yang memberikan manfaat ekonomis bagi Pemohon Banding dan berhubungan
dengan kegiatan usaha Pemohon Banding, serta dalam rangka mendapat, menagih, dan
memelihara penghasilan (“kegiatan 3M”) Pemohon Banding, sehingga sudah seharusnya
dapat dibebankan dalam menghitung penghasilan kena pajak Pemohon Banding.
N

Adapun bentuk technical assistance yang diberikan kepada Pemohon Banding selama
PE

tahun pajak 2012 berdasarkan dokumen pendukung yang diserahkan adalah berupa
bantuan di bidang keuangan/ finance/ Direction Administrative et Financière (DAF),
manajemen umum, sistem informasi / IT, strategi / strategy, pemasaran / marketing, yang
dapat dilihat lebih rinci di dalam ringkasan bantuan technical assistance.
T

e. Jasa technical assistance yang diberikan kepada Pemohon Banding bukan merupakan
shareholder activity.
IA

Seperti yang tercantum di dalam Transfer Pricing Documentation (“TP Doc“) tahun pajak
2012 dan perjanjian technical assistance antara Pemohon Banding dan SPI, disebutkan
AR

bahwa biaya-biaya sehubungan dengan shareholder activity telah dikeluarkan dari dasar
perhitungan biaya technical assistance yang ditagihkan kepada Pemohon Banding.

TP Doc SPI Tahun Pajak 2012 halaman 9:


ET
KR
SE

Perjanjian Technical Assistance Appendix 1 – List and Description of The Assistance:


K
JA
PA
N
LA
DI
Berdasarkan kutipan TP Doc dan perjanjian technical assistance di atas, dapat disimpulkan
GA
bahwa biaya jasa technical assistance yang ditagihkan kepada Pemohon Banding tidak
termasuk biaya terkait shareholder activities.

Dari dokumen-dokumen pendukung eksistensi jasa technical assistance yang diserahkan


oleh Pemohon Banding berupa email korespondensi, laporan, panduan, alert dan dokumen
N

lainnya, juga dapat dilihat bahwa tidak ada jasa yang termasuk dalam shareholder activities
seperti yang didefinisikan oleh OECD di bawah ini:
PE

- Biaya kegiatan yang berkaitan dengan struktur yuridis perusahaan induk itu sendiri,
seperti rapat pemegang saham induk, pengeluaran saham di perusahaan induk dan
biaya dewan pengawas;
- Biaya yang berkaitan dengan persyaratan pelaporan perusahaan induk termasuk
T

konsolidasi laporan;
- Biaya penggalangan dana untuk akuisisi penyertaannya.
IA

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jasa technical assistance yang diberikan
kepada Pemohon Banding bukan merupakan shareholder activities seperti pendapat
AR

Terbanding.

f. Eksistensi, substansi, kelaziman, dan kewajaran transaksi jasa technical assistance dapat
dibuktikan dengan dokumen-dokumen yang diserahkan oleh Pemohon Banding.
ET

Dari penjelasan dan dokumen pendukung yang diserahkan oleh Pemohon Banding, dapat
dibuktikan eksistensi, substansi, kelaziman, dan kewajaran transaksi technical assistance.
Berdasarkan dokumen-dokumen pendukung, transaksi technical assistance telah memenuhi
unsur eksistensi atau keterjadian, substansi, kelaziman, dan kewajaran sebagai berikut:
KR

· Eksistensi hukum/ legal.


Berdasarkan dokumen-dokumen pendukung, dapat disimpulkan bahwa transaksi
technical assistance ini telah memenuhi unsur eksistensi secara hukum. Hal ini dapat
SE

dibuktikan dengan adanya perjanjian antara Pemohon Banding dan SPI. Adapun
Perjanjian Bantuan Teknis antara Pemohon Banding dan SPI tahun 2008 ini masih
berlaku sampai saat ini. Perjanjian tahun 2008 ini diperpanjang dengan persetujuan tahu
sama tahu (tacit agreement).

· Eksistensi keuangan/ finansial.


Berdasarkan dokumen-dokumen pendukung, dapat disimpulkan juga bahwa transaksi
technical assistance ini telah memenuhi unsur eksistensi secara keuangan. Hal ini dapat
dibuktikan dengan dokumen berupa detail GL, invoice, journal voucher, dan bukti
pembayaran.
· Eksistensi manfaat ekonomi.
Transaksi technical assistance ini juga telah memenuhi unsur eksistensi manfaat
ekonomi. Hal ini dapat dibuktikan dengan dokumen berupa ringkasan bantuan technical
assistance beserta email-email korespondensi, laporan (report), alert, dan dokumen
lainnya yang membuktikan kegiatan/jenis bantuan yang diterima oleh Pemohon Banding.

K
· Kelaziman dan Kewajaran.
Transaksi technical assistance ini juga telah memenuhi kelaziman dan kewajaran. Hal ini

JA
dapat dibuktikan dengan dokumen berupa Transfer Pricing Documentation Tahun 2012
yang telah diserahkan oleh Pemohon Banding, yang membuktikan bahwa transaksi
technical assistance adalah wajar.

PA
bahwa berdasarkan penjelasan di atas, maka Pemohon Banding mohon kepada Majelis Hakim
yang Terhormat untuk membatalkan koreksi biaya Technical Assistance Fee sebesar
Rp1.075.109.631;

bahwa dalam persidangan a quo, Terbanding juga menyampaikan simpulan akhir sebagai

N
berikut :
a. Pembayaran Technical Assitance Fee sebesar Rp 1.075.109.631 tidak didasarkan pada

LA
kontraktual yang valid.
Perjanjian yang ditunjukkan hanya berlaku 1 tahun dari sejak ditandatangani sehingga
sepanjang tidak ada bukti addendum atas perjanjian tersebut maka perjanjian tersebut tidak
valid untuk transaksi tahun pajak 2012.
DI
b. Tidak ada eksistensi jasa yang benar-benar terjadi.
Tidak ada bukti yang dapat diyakini tentang adanya pelaksanaan jasa/layanan yang secara
langsung diberikan oleh pihak Sodexo Pass International dan dimanfaatkan oleh Pemohon
GA
Banding.
Aktivitas yang ditunjukkan dalam bentuk korespondensi email antara pihak Sodexxo Pass
International dengan Pihak Pemohon Banding merupakan aktivitas korespendensi dalam
rangka koordinasi antara induk atau antar pihak afiliasi dalam grup.
N

c. Substansi aktivitas/layanan yang diberikan kepada PT SMSI dalam bentuk korespondensi


email lebih merupakan Passive Association atau Shareholder Activity yaitu jasa tersebut
terjadi hanya karena terdapat kepemilikan perusahaan induk pada salah satu atau beberapa
PE

perusahaan yang berada dalam satu kelompok usaha dan jasa tersebut dilakukan untuk
kepentingan induk perusahaan sehingga jasa tersebut tidak dianggap terjadi dan tidak
memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha.
d. Pembebanan imbalan jasa yang bersifat tetap setiap bulan menunjukkan bahwa
T

pembebanan imbalan tidak didasarkan pada riil aktivitas jasa yang sebenarnya tetapi hanya
didasarkan pada distribusi beban oleh pihak grup.
IA

Fakta tersebut sangat berbeda dengan apa yang telah diatur dalam dokumen Technical
Assistance Agreement (Pasal VI Remunerasi Penyedia) yang mengatur besarnya
AR

pembayaran didasari pada besarnya biaya langsung yang dikeluarkan oleh Penyedia
ditambah margin 5% dan biaya tidak langsung yang dikeluarkan oleh Penyedia. Sehingga
harus dibuktikan dasar biaya yang nyata-nyata dikeluarkan oleh Penyedia atas jasa yang
dilakukan.
ET

1) Berdasarkan Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-32/PJ/2011 tentang Penerapan Prinsip


Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam Transaksi antara Wajib Pajak dengan Pihak
yang Mempunyai Hubungan Istimewa transaksi pemberian jasa dianggap benar benar
terjadi apabila:
KR

a. terdapat manfaat ekonomis atau komersial yang dapat menambah nilai atas
penyerahan atau perolehan jasa dimaksud.
b. Transaksi jasa antara Wajib Pajak dengan pihak yang mempunyai Hubungan
Istimewa dianggap tidak memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam
hal transaksi jasa terjadi hanya karena terdapat kepemilikan perusahaan induk pada
SE

salah satu atau beberapa perusahaan yang berada dalam satu kelompok usaha.
2) Berdasarkan Paragrap 7.9 Bab VII panduan penanganan transfer pricing yang
dikeluarkan oleh The Organization for Economic Co-operation and Development (OECD
Transfer Pricing Guidelines) juga menyatakan bahwa jasa yang dilakukan untuk
kepentingan induk perusahaan semata sehingga jasa tersebut tidak dianggap terjadi dan
tidak memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha.
3) Berdasarkan uraian di atas, Terbanding berkesimpulan bahwa koreksi Terbanding atas
Penyesuaian Fiskal Positif atas Technical Assistance Fee sebesar Rp.1.075.109.631 telah
sesuai dengan fakta dan ketentuan perpajakan yang berlaku.
bahwa dalam persidangan, Pemohon Banding menyerahkan data Ringkasan dan bukti
email-email korespondensi, panduan/guidance/alert, laporan untuk membuktikan kegiatan/jenis
bantuan Technical Assistance yang diberikan kepada Pemohon Banding, termasuk di dalamnya
informasi sehubungan dengan siapa yang memberikan bantuan, bentuk bantuan, kapan
bantuan diberikan, dan dimana bantuan diberikan sebagai berikut :
No. Fungsi Dokumen Bentuk Jasa TA Pemberi Tanggal Manfaat bagi PB

K
Pendukung Jasa

1. Keuangan/Fin Email Persetujuan Sodexo 14 dan 15 Mendapatkan arahan dan/atau informasi


ance /Direction korespondensi, budget dan Pass Oktober mengenai target dan budget yang harus

JA
Administrative Budget Letter pengeluaran Internationa 2011 dicapai pada tahun pajak 2012, sehingga PB
et Financiere untuk tahun modal untuk l (SPI) dapat merencanakan dengan lebih matang
(DAF) pajak 2012 tahun pajak 2012 terkait tindakan yang dapat diambil untuk
mencapai target tersebut.
Email Undangan web SPI- 27 Januari Membahsa hasil kinerja keuangan untuk 4

PA
korespondensi conference call Motivation 2012 bulan pertama dari tahun pajak yang sedang
unutk para CFO Solutions berjalan, persiapan rencana keuangan
yang ada di Business selama 3 tahun ke depan, dan isu-isu
Eropa dan Asia Unit keuangan lainnya
Email Sharepoint Sodexo 01 Mendapatkan informasi mengenai kurs
korespondensi , Finance untuk Motivation November perusahaan (company exchange rate) yang
sharepoint informasi kurs Solutions- 2011 berlaku untuk semua perusahaan di dalam
finance yang berlaku di Internationa grup perusahaan.

N
dalam grup l HQ
perusahaan
Email Financial SPI 10 Mendapatkan kalender keuangan untuk

LA
korespondensi, Calendar untuk November tahun pajak 2012 yang berlaku untuk seluruh
kalender untuk tahun pajak 2012 2011 perusahaan di dalam grup SPI, salah satunya
tahun pajak adalah PB. Di dalam kalender ini terdapat
2012 detail hari libur yang disetujui oleh grup
perusahaan, sehingga PB dapat
merencanakan kegiatan operasioanl

DI perusahaan dan menyesuaiakn dengan


deadline dan hari libur yang ditentukan oleh
gup perusahaan untuk menghindari telat
pelaporan yang dapat berdampak pada
terganggunya kegiatan operasional
GA
perusahaan.
Email Rekomendasi MS Internal 25 Juli Mendapatkan informasi adanya kecurangan
korespondensi, terkait solusi atas Control 2012 internal yang dilakukan karyawan
flash masalah Team perusahaan yang disebabkan kurang
reccomendation kecurangan jelasnya pemisahan tugas.
terkait internal yang Mendapatkan rekomendasi solusi untuk
“Protection of terjadi dan masslah-masalah terkait kecurangan internal
N

payments” tindakan dan panduan untuk proteksi pembayaran.


pencegahan yang Dengan adanya panduan ini memungkinkan
dapat dilakukan perusahaan untuk menemukan kecurangan
PE

lebih awal dan bahkan mencegahnya


sebelum berdampak terhadap kegiatan
operasional perusahaan PB.
Email Internal Control Sodexo 20 Memperoleh informasi atas
korespondensi Alert dengan Motivation Septembe percobaan/tindakan kecurangan (fraud) yang
nama “Fraud Alert Solutions- r 2011 terjadi di dalam dan/atau mengatasnamakan
C Doray Group Head Office karyawan Sodexo agar semua pihak di dalam
T

Insurance 9 06 perusahaan lebih waspada agar terhindar


11”. dari tindakan kecurangan ini.
Email Sosialisasi Europe & 08 Memperoleh update atas kebijakan keuangan
IA

korespondensi, mengenai “New Asia November terkini dan format yang digunakan oleh grup
format Treasury Golden Rules Motivation 2011 perusahaan untuk mempersiapkan ringkasan
Golden Rules Format” yang Solutions- isu/hal-hal penting terkait keuangan yang
berlaku untuk SPI akan dibahas dan ditinjau pada saat diskusi
tahun pajak 2012 dengan grup perusahaan.
AR

Email Penduan Sodexo 20 dan 29 Memperoleh panduan cara pencatatan


korespondensi, mengenai Motivation februari transaksi stock option di dalam sistem
memo tentang cara/langkah- Solutions – 2012 akuntansi perusahaan sesuai dengan standar
Stock Options- langkah Internationa akuntansi yang berlaku.
Expenses for pencatatan l HQ
FY12 transaksi stock
ET

option pada
sistem akuntansi
Hyperion
Financial
Management
(HFM)
KR

Email Sosialisasi dan Motivation 17 Memperoleh update atas infromasi, panduan


korespondensi, panduan Solutions- Oktober dan standar format laporan treasury
panduan mengenai Head Office 2011 mingguan yang berlaku untuk perusahaa-
laporan treasury “Weekly perusahaan di dalam grup.
mingguan Reporting
Treasury”
Email Update terkait Sodexo 23 Memperoleh infromasi mengenai kebijakan-
SE

korespondensi, kebijakan- Motivation November kebijakan keuangan terbaru yang diterapkan


slide presentasi kebijakan Solutions – 2011 dan untuk perusahaan-perusahaan di dalam grup.
CFO Meeting keuangan grup Head Office 06
Insurance perusahaan Desember
2011
Email Diskusi terkait SPI 04-29 Mei Memperoleh panduan dan konsultasi terkait
korespondensi pembahasan 2012 pembuatan budget perusahaan.
anggaran
Email Sosialisasi dan Motivation 20-27 Memperoleh bantuan, asistensi dan
korespondensi, asistensi atas Solutions – Agustus konsultasi terkait grup accounting manual
template excel pertanyaan- Head Office 2012 (“GAM”)
terkait GAM pertanyaan terkait
GAM Cost
Restatement
Email Konsultasi atas Sodexo 07 Memperoleh konsultasi terkait cash
korespondesni pertanyaan- Motivation Oktober management
pertanyaan terkait Solutions- 2011
Cash head Office
Management
Email Konsultasi terkait Motivation 06 Maret- Memperoleh konsultasi terkait proses dan
korespondensi pergantian Solutions- 20 April biaya transisi aktuaris dari aktuaris yang
aktuaris head Office 2012 seblumnya ke altuaris yang baru, yaitu
Mercer.
Email Training terkait SPI 06-08 Memperoleh panduan dan konsultasi terkait
korespondensi, dengan dokumen Septembe proses pencatatan beban/hutang pajak dan
slide power perpajakan dan r 2011 dokumentasi perpajakan.

K
point “ Tax Proof contoh studi
FY2011 kasus
Training”,
template excel”

JA
Solution cas
pratique”
Email Asistensi terkait Sodexo 08 Juni Memperoleh asistensi seputar control atas
korespondensi contorl atas Motivation 2012 pencatatan laporan keuangan perusahaan
pencatatan Solutionns- dan permasalahan yang dihadapi pada saat

PA
laporan keuangan Philippines input data.
perusahaan
2. Manajemen Email Diskusi terkait Web 17 Mendapatkan masukan terkait program
Umum korespondensi platform Motivation November insentif, aspek marketting, komersial,
insentif/pengakua Center 2011 penetapan harga, operasional, call center,
n/penghargaan, Sodexo SDM Internal, model bbisnis, dan lainnya
diskusi terbuka Motivation yang dapat meningkatkan kinerja
terkait isu-isu Solutions- perusahaan.

N
yang dihadapi Internationa
oleh perusahaan. l HQ
Email Internal control Sodexo 02 Memperoleh update atas kebijakan dan
korespondensi, atas laporan Motivation Septembe template terbaru sehubungan dengan

LA
template keuangan Solutions- r 2011 Internal Control atas laporan keuangan
representation perusahaan dan Head Office perusahaan-perusahaan yang ada di dalam
letter template standar grup Sodexo. Dengan adanya template
dengan nama “ representation letter yang terstandarisasi ini
Sodexo akan memudahkan untuk melakukan internal
Motivation control atas laporan keuangan perusahaan

Alert komunikasi
internal
Solutions
Representation
Letter”.
Sodexo
Worldwidw News
Group
Internal
DI22
Februari
dan memastikan bahwa laporan keuangan
telah dibuat sesuai standar akuntansi yang
berlaku.
Memperoleh update atas isu-isu dan berita-
berita terkait perusahaan-perusahaan dalam
GA
periode Februari Communica 2012 grup Sodexo yang ada di seluruh dunia.
2012 tions
3 Sistem Emaio Asistensi atas SPI 14 Mendapatkan asistensi dan bantuan atas
Informasi/IT korespondensi pertanyaan- Agustus permasalahan sehubungan dengan error
pertanyaan terkait 2012 pada koneksi software skipper yang
error pada digunakan untuk untuk pembukuan
koneksi skipper perusahaan.
N

Email Sosialisasi Motivation 13-17 Memperoleh infromasi sehubungan dengan


korespondensi mengenai update Solutions – Oktober update atas software skipper 2 yang
Skipper 2 Head Office 2011 digunakan untuk pembukuan perusahaan.
Email Pemberitahuan Skipper 25,26, dan Memperoleh pemberitahuan mengenai
PE

korespondensi mengenai update GPS team 30 Juli update aplikasi skipper dan memperoleh
sistem/software 2012 update aplikasi skipper yang digunakan untuk
skipper pencatatan/pembukuan perusahaan.
4 Pemasaran/m Email Kunjungan oleh Sodexo 30 Memperoleh penialain dan masukan tentang
arketting korespondensi, sales & Motivation November struktur organisasi tim penjualan dan sistem
rencana marketting Solutions- 2011 komisi penjualan yang diterapkan oleh
kunjungan oleh manager Asia Singapore perusahaan agar mencapai kinerja yang lebih
T

Sales & untuk membahas baik.


Marketting dan mennjau
Manger Asia struktur
IA

organisasi tim
penjualan, sistem
komisi untuk
timpenjualan, dan
lainnya.
AR

Email Survei tentang Group IS&T 01 maret Memperoleh kesempatan untuk mengisi
komunikasi The information Communica 2012 survei tentang produk dan jasa yang
Grup Systems “ Voice tions diberikan oleh IT Group Sodexo, sehingga
of the Customer” kinerja IT Group Sodexo untuk menunjang
survey L’enquete kegiatan operasional perusahaan-
Global IS&T:”La perusahaan yang ada di dalam grup Sodexo
voix du client” dapat menjadi lebih baik.
ET

5 Strategi/Strate Email Dialog dengan Sodexo 23-24 Membahas dan memutuskan strategi-strategi
gy korespondensi, grup perusahaan Motivation Februari bisnis yang akan dilaksanakan dan rencana
ringkasan hasil untuk membahsa Solutions – 2012 tindakan (action plan) untuk mendukung
pertemuan strategi-strategi Singapore strategi tersebut.
(minutes of bisnis
meeting)
KR

Email Diskusi dengan SPI 16-18 Membahas berbagai hal termasuk perturan
korespondensi, grup perusahaan Januari perpajakan, profitabilitas, pengendalian
ringkasan hasil untuk membahas 2012 internal, training aplikasi Smartview, dan hal-
pertemuan berbagai isu hal lainnya yang berhubungan dengan
(minutes of terkait kegiatan kegiatan operasional perusahaan untuk
meeting) operasional mendapatkan solusi atau rencana tindakan
perusahaan yang dapat dilakukan unutk memperbaiki hal-
SE

hal tersebut.

bahwa Daftar Ringkasan a quo didukung dengan print-out dari materi atas setiap email yang
dikirimkan;

bahwa dari pemeriksaan terhadap korespondensi email antara pihak Sodexo Pass International
dengan Pemohon Banding diketahui bahwa bentuk technical assistance yang diberikan oleh
Sodexo Pass International kepada Pemohon Banding selama tahun pajak 2012 adalah berupa
bantuan di bidang keuangan/finance/Direction Administrative et Financière (DAF), manajemen
umum, sistem informasi /IT, strategi/strategy, pemasaran/ marketing, yang didokumentasikan
selanjutnya dikiriman melalui komunikasi email;
bahwa menurut Majelis, dari uraian sebagaimana dimuat dalam email-email a quo membuktikan
adanya kegiatan yang dilakukan secara fisik, misalnya kegiatan asistensi, training, dialog,
diskusi, survey, pengiriman sales,dll. Demikian pula bahwa Pemohon Banding telah
menguraikan manfaat yang diperoleh dari adanya pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan
tersebut;

K
bahwa terkait dengan argumentasi Terbanding yang menyatakan bahwa kegiatan yang
dilakukan tersebut merupakan aktivitas korespendensi dalam rangka koordinasi antara induk

JA
atau antar pihak afiliasi dalam grup (merupakan Passive Association atau Shareholder Activity),
Majelis berpendapat sebagai berikut :

bahwa menurut Majelis, menurut OECD suatu kegiatan dikategorikan sebagai shareholder

PA
activities, apabila memenuhi kriteria :
- Biaya kegiatan yang berkaitan dengan struktur yuridis perusahaan induk itu sendiri, seperti
rapat pemegang saham induk, pengeluaran saham di perusahaan induk dan biaya dewan
pengawas;
- Biaya yang berkaitan dengan persyaratan pelaporan perusahaan induk termasuk konsolidasi

N
laporan;
- Biaya penggalangan dana untuk akuisisi penyertaannya;

LA
bahwa menurut Majelis, dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor 50 Tahun 2013
tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan terhadap Wajib Pajak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa, Shareholder Activity adalah merupakan jasa yang ditujukan untuk aktivitas
DI
perusahaan induk dimana dalam kondisi tertentu, perusahaan induk akan membebankan biaya
jasa kepada anak perusahaannya meskipun anak perusahaan tersebut tidak membutuhkan jasa
tersebut dan tidak akan membayar jasa tersebut apabila tidak terdapat hubungan istimewa,
GA
dengan contoh kegiatan :
i. Kegiatan dalam rangka kebutuhan pelaporan dari perusahaan induk, misalnya
penyiapan laporan keuangan konsolidasian;
ii. Kegiatan yang berhubungan dengan status dan struktur hukum dari perusahaan induk,
N

misalnya mengawasi kepatuhan laporan tahunan, melaksanakan pertemuan pemegang


saham, menerbitkan saham dan pengawasan oleh dewan pengawas;
iii. Menghimpun dana untuk digunakan sendiri oleh induk perusahaan dalam rangka
PE

mengakuisisi usaha/cabang lain;

bahwa menurut Majelis, dari uraian kegiatan sebagaimana disampaikan oleh Pemohon Banding
a quo, telah membuktikan bahwa kegiatan yang dinamakan oleh Pemohon Banding sebagai
T

Technical Assistance tersebut, bukanlah Shareholder Activity;


IA

bahwa fakta tidak adanya kaitan antara biaya yang dibebankan oleh Pemohon Banding berupa
Technical Assistance Fee dengan Shareholder Activity diperkuat oleh penjelasan dalam
Transfer Pricing Documentation (“TP Doc“) tahun pajak 2012 dan perjanjian technical
AR

assistance antara Pemohon Banding dengan Sodexo Pass International SAS, yang disebutkan
bahwa biaya-biaya sehubungan dengan Shareholder Activity telah dikeluarkan dari dasar
perhitungan biaya technical assistance yang ditagihkan kepada Pemohon Banding;
ET

bahwa Majelis telah melakukan Pemeriksaan terhadap dokumen berupa Technical Assistance
Agreement (dalam bahasa Inggris dan Terjemahan) yang diserahkan oleh Pemohon Banding,
dan menurut Majelis hal-hal penting yang diperjanjikan dalam perjanjian tersebut adalah hal-hal
KR

sebaga berikut :
- Perjanjian dilakukan antara Pemohon Banding dengan Sodexo Pass International SAS;
- Berdasarkan perjanjian ini Penyedia (Sodexo Pass International SAS) menyanggupi dan
berkewajiban terhadap Pelanggan (Pemohon Banding) yang menerima, untuk memberikan
SE

bantuan dan saran di bidang yang tercantum dalam Lampiran 1 perjanjian ini. Selanjutnya
dalam Lampiran 1 dicantumkan Daftar dan Uraian dari Bantuan yang dikelompokkan dalam
6 (enam) kelompok, yaitu : Keuangan, Sistem Informasi, Sumber Daya Manusia,
Pengembangan Penjualan, Manajemen Utama dan Pemasaran;
- Dalam Pasal yang membahas tentang Remunerasi dijelaskan bahwa sebagai imbalan untuk
melakukan Bantuan, Pelanggan (Pemohon Banding) harus membayar kepada Penyedia
(Sodexo Pass International SAS), imbalan tahunan yang sesuai dengan bagian dari biaya
yang dikeluarkan oleh Penyedia (Sodexo Pass International SAS) untuk melakukan
Bantuan, yaitu (i) biaya yang secara langsung dikeluarkan oleh Penyedia ditambah margin
5% dan (ii) biaya yang secara tidak langsung dikeluarkan oleh Penyedia (Sodexo Pass
International SAS);
- Dalam Pasal terkait jangka waktu disebutkan bahwa perjanjian ini, ditandatangani untuk satu
tahun sejak 1 September 2008. Namun jika formalitas harus dilakukan dalam penerapan
hukum yang berlaku di Wilayah agar perjanjian tersebut berlaku, perjanjian ini dapat
diperpanjang dengan persetujuan tahu sama tahu untuk periode satu tahun sejak 1
September 2009, kecuali diakhiri dengan kesepakatan bersama para pihak setidaknya
dengan memberikan pemberitahuan dua bulan sebelum akhir periode kontrak saat ini,
termasuk periode awal, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam Pasal XII;

K
bahwa terkait dengan realisasi pembayaran Technical Assistance Fee pemohon Banding telah
menyerahkan dokumen berupa Invoice, Journal Voucher, dan Bukti Pembayaran/Transfer

JA
melalui Bank;

bahwa terkait argumentasi Terbanding yang menyatakan bahwa Perjanjian Technical

PA
Assistance tidak didasarkan pada kontraktual yang valid karena kontraknya sudak
berakhir/tidak berlaku lagi Pemohon Banding menjelaskan bahwa Perjanjian Technical
Assistance masih berlaku hingga saat ini, bahwa Perjanjian yang dibuat tahun 2008 a quo
diperpanjang dengan persetujuan tahu sama tahu (tacit agreement);

bahwa menurut Majelis, dari dokumen berupa Ringkasan dan bukti email-email korespondensi,

N
panduan/guidance/alert, selanjutnya didukung adannya bukti berupa Technical Assistance
Agreement dan dokumen pembayaran atas Technical Assistance Fee yang dilakukan oleh

LA
Pemohon Banding telah cukup untuk membuktikan bahwa kegiatan Technical Assistance yang
diberikan kepada Pemohon Banding pemohon Banding benar-benar dilakukan serta
memberikan manfaat secara ekonomi atau komersial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
Ayat (1), (2) dan (3) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-43/PJ/2010 tentang
DI
Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam Transaksi Antara Wajib Pajak
dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-32/PJ/2011;
GA
bahwa Pasal 14 Ayat (1), (2) dan (3) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-43/PJ/2010
tentang Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dalam Transaksi Antara Wajib
Pajak dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-32/PJ/2011, mensyaratkan bahwa setelah
N

terbukti bahwa transaksi antara para pihak yang mempunyai hubungan istimewa mempunyai
manfaat ekonomi atau komersial, maka yang harus dibuktikan selanjutnya adalah bahwa
PE

transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai mempunyai Hubungan Istimewa tersebut,


mempunyai nilai yang sama dengan transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak
mempunyai Hubungan Istimewa yang mempunyai kondisi yang sebanding dengan menerapkan
Analisis Kesebandingan dan menerapkan metode Penentuan Harga Transfer yang tepat ke
dalam transaksi;
T

bahwa terkait dengan analisa kesebandingan, Pemohon Banding dalam persidangan telah
IA

menyerahkan 2 (dua) jilid dokumen Transfer Pricing sebagai berikut:


- Technical Assistance Review Sodexo Pass International – OECD PT Sodexo Motivation
Solution Indonesia FY 2012;
AR

- Technical Assistance Review Sodexo – OECD PT Sodexo Motivation Solution Indonesia FY


2012;

bahwa berdasarkan penelitian Majelis terhadap dokumen Technical Assistance Review Sodexo
Pass International – OECD PT Sodexo Motivation Solution Indonesia FY 2012, diketahui bahwa
ET

Metode Transfer Pricing yang dipakai adalah “Transactional Net Margin Method (TNMM)”
(dengan indikator tingkat keuntungan = mark up pada biaya total);

bahwa dari ringkasan atas hasil pengujian yang dikelompokan ke dalam 4 kategori layanan
KR

berdasarkan kesamaan fungsi, pada Tabel 1.1 Ringkasan Hasil Wajar pada dokumen TP a
quo, diketahui rentang interkuartil hasil yang wajar adalah sebagai berikut:

Kategori Layanan Median Rentang Interkuartil


SE

Sistem Informasi 4,78% [1,89% - 10,44%]


Keuangan dan Akuntansi 9,08% [6,42% - 12,82%]
Pemasaran, Strategi & Managemen 7,48% [2,43% - 14,90%]
Sumber Daya Manusia 4,92% [1,92% - 8,43%]

bahwa berdasarkan hasil analisa kesebandingan a quo terbukti bahwa penerapan mark-up
sebesar 5% dari biaya total atas layanan yang diberikan oleh Sodexo Pass International
kepada Pemohon Banding adalah masih dalam batas / rentang kewajaran;

bahwa berdasarkan penelitian Majelis terhadap dokumen Technical Assistance Review Sodexo
– OECD PT Sodexo Motivation Solution Indonesia FY 2012, diketahui bahwa Metode Transfer
Pricing yang dipakai adalah “Transactional Net Margin Method (TNMM)” (dengan indikator
tingkat keuntungan = mark up pada biaya total);

bahwa dari ringkasan atas hasil pengujian yang dikelompokan ke dalam 3 (tiga) kategori
layanan berdasarkan kesamaan fungsi, pada Tabel 1.1 Ringkasan Hasil Wajar pada dokumen
TP a quo, diketahui rentang interkuartil hasil yang wajar adalah sebagai berikut:

K
Kategori Layanan Median Rentang Interkuartil
Keuangan dan Akuntansi 8,43% [6,32% - 10,49%]

JA
Pengembangan Penjualan, Strategi & Managemen 7,48% [1,71% - 13,70%]
Sumber Daya Manusia 4,92% [1,92% - 8,43%]

bahwa berdasarkan hasil analisa kesebandingan a quo diketahui bahwa penerapan mark-up

PA
sebesar 5% dari biaya total atas layanan yang diberikan oleh Sodexo SA kepada Pemohon
Banding adalah masih dalam batas / rentang kewajaran;

bahwa menurut Majelis dari dokumen Transfer Pricing sebagaimana disampaikan oleh
Pemohon Banding a quo, terbukti bahwa pembayaran Technical Assistance Fee yang dilakukan oleh

N
Pemohon Banding kepada Sodexo Pass International SAS maupun Sodexo SA masih dalam
batas/rentang kewajaran;

LA
bahwa berdasarkan pembahasan yang dilakukan tersebut di atas, Majelis berkesimpulan bahwa
pembayaran Technical Assistance Fee yang dilakukan oleh Pemohon Banding kepada Sodexo
Pass International sebesar Rp.1.075.109.63,00 telah memenuhi memenuhi Prinsip Kewajaran dan
DI
Kelaziman Usaha sebagaimana diatur dalam Pasal 14 Ayat (1), (2) dan (3) Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor Per-43/PJ/2010 tentang Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman
Usaha dalam Transaksi Antara Wajib Pajak dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan
GA
Istimewa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-
32/PJ/2011;

bahwa Pasal 8 huruf c Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.03/2013 tentang Tata
Cara Pemeriksaan menyatakan:
N

“Pelaksanaan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan harus


dilakukan sesuai standar pelaksanaan Pemeriksaan, yaitu :
PE

c. temuan hasil Pemeriksaan harus didasarkan pada bukti kompeten yang cukup dan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.”;

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dan penilaian terhadap alat bukti, dokumen/data yang
terkait dengan sengketa dan penjelasan/argumentasi/dalil yang disampaikan oleh para pihak,
T

Majelis berkesimpulan bahwa koreksi yang dilakukan oleh Terbanding atas Penyesuaian Fiskal
Positif berupa Biaya Technical Assistance Fee (IC) sebesar Rp1.075.109.631,00 adalah tidak
IA

tepat, karena tidak didasarkan pada bukti yang kuat dan berkaitan atau bukti kompeten yang
cukup dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan;
AR

Menimbang :

bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif Pajak;
ET

Menimbang :

bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai kredit pajak;
KR

Menimbang :

bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi administrasi,
kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya;
SE

Menimbang :

bahwa oleh karena berdasarkan hasil pemeriksaan dalam persidangan Pemohon Banding
dapat membuktikan seluruh alasan bandingnya, maka Majelis berketetapan untuk
menggunakan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak untuk mengabulkan seluruhnya permohonan banding Pemohon Banding
sehingga perhitungan pajaknya menjadi sebagai berikut:
Uraian Jumlah Menurut (Rp)
Pemohon Banding Terbanding Majelis Koreksi
Dikabulkan
Majelis
Peredaran Usaha 12.526.101.145 12.526.101.145 12.526.101.145
Harga Pokok Penjualan 1.828.285.618 1.828.285.618 1.828.285.618
Laba Bruto Usaha 10.697.815.527 10.697.815.527 10.697.815.527

K
Blaya Usaha 13.109.636.497 13.109.636.497 13.109.636.497
Penghasilan Neto (2.411.820.970) (2.411.820.970) (2.411.820.970)

JA
Penghasilan (Biaya) dari Luar Usaha 3.334.861.105 3.334.861.105 3.334.861.10
5
Fasilitas Penanaman Modal berupa - - -
pengurang penghasilan neto

PA
Penyesuaian Fiskal
Penyesuaian Fiskal Positif 3.036.206.164 4.111.315.795 3.036.206.164 1.075.109.631
Penyesuaian Fiskal Negatif 4.364.703.458 4.364.703.458 4.364.703.458
Jumlah (a-b) (1.328.497.294) (253.387.663) (1.328.497.294)

Penghasilan Neto Luar Negeri -


Jumlah Penghasilan Netto (405.457.159) 669.652.472 (405.457.159)

N
Zakat - - -
Kompensasi Kerugian - 669.652.472 -

LA
Penghasilan Kena Pajak (405.457.159) - (405.457.159)
PPh Badan Terutang - - -
Kredit Pajak
PPh Pasal 23 - - -
PPh Pasal 25
PPh Pasal 29
Jumlah
-
-
-
DI -
-
-
-
-
-
GA
Pajak Penghasilan yang Kurang/(Lebih) - - -
Bayar
Sanksi administrasi - - -
Jumlah PPh Kurang/(Lebih) dibayar - - -

Memperhatikan :
N

Surat Banding, Surat Uraian Banding, hasil pemeriksaan dan pembuktian di dalam persidangan
PE

serta kesimpulan Majelis;

Mengingat :
T

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, Undang-undang Nomor 6


Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah diubah
IA

terakhir dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007, dan Undang-undang Nomor 7 Tahun
1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang
Nomor 36 Tahun 2008;
AR

Memutuskan :

Mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Terbanding Nomor:


ET

KEP-01007/KEB/WPJ.07/2017 tanggal 15 Juni 2017, tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat
Ketetapan Pajak Nihil Pajak Penghasilan Badan Nomor: 00001/506/12/058/16 tanggal 22 Maret
2016 Tahun Pajak 2012, yang terdaftar dalam berkas sengketa Nomor: 116411.15/2012/PP,
atas nama Pemohon Banding, sehingga jumlah Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2012
KR

menjadi:

Uraian Jumlah (Rp)


Jumlah Penghasilan Neto (405.457.159)
SE

Kompensasi Kerugian -
Penghasilan Kena Pajak (405.457.159)
PPh Terutang -
Kredit Pajak -
Pajak yang kurang/(lebih) dibayar -
Sanksi Administrasi Pasal 13 ayat (2) -
Pajak yang kurang/(lebih) dibayar -

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan Musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangan


dicukupkan pada hari Rabu tanggal 10 Oktober 2018 oleh Hakim Majelis XII B Pengadilan Pajak
dengan susunan Majelis sebagai berikut:
Agus Purwoko, Ak. M.M., C.A. sebagai Hakim Ketua,
Johantiono, S.H. sebagai Hakim Anggota,
Bambang Sujatmiko, S.H., M.H. sebagai Hakim Anggota,

K
dengan dibantu oleh
Ir. Juahta Sitepu, M.M. sebagai Panitera Pengganti,

JA
Putusan Nomor PUT-116411.15/2012/PP/M.XIIB Tahun 2019 diucapkan dalam sidang terbuka
untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Rabu tanggal 10 April 2019, dengan susunan Majelis

PA
sebagai berikut:

Agus Purwoko, Ak. M.M., C.A. sebagai Hakim Ketua,


Masdi, S.E., M.Si. sebagai Hakim Anggota,
Bambang Sujatmiko, S.H., M.H. sebagai Hakim Anggota,

N
dengan dibantu oleh

LA
Ir. Juahta Sitepu, M.M. sebagai Panitera Pengganti,

dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, tidak dihadiri oleh Pemohon Banding dan
Terbanding.
DI
N GA
T PE
IA
AR
ET
KR
SE

You might also like