Professional Documents
Culture Documents
Lapming I Gabungan Tim Prov
Lapming I Gabungan Tim Prov
REPUBLIK INDONESIA
Minggu I
KKP (14 s.d 19 Agustus 2023)
NO. PROSEDUR PEMERIKSAAN
No.
Hasil Pemeriksaan M1
I A ENTRY MEETING
KOMUNIKASI KRITERIA PEMERIKSAAAN
II B PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
PIC 1 Apakah upaya pemerintah daerah dalam percepatan penurunan
prevalensi
Apakah stunting telah
pemerintah daerahefektif?
telah memiliki komitmen dan menyusun
AFE 1.1 peraturan/kebijakan percepatan penurunan prevalensi stunting secara
memadai?
Apakah pemerintah daerah telah menyusun peraturan/kebijakan
AFE 1.1.1
percepatan penurunan stunting yang lengkap dan selaras ?
AFE 1.1.1.1 -
Terdapat peraturan/kebijakan yang mengatur perencanaan,
pelaksanaan, dan pemantauan/monev percepatan penurunan
AFE 1.1.1.1.1
prevalensi stunting
1 Dapatkan peraturan/kebijakan terkait percepatan penurunan Telah didapatkan Draft Pergub No .. TAHUN 2022 TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI
prevalensi stunting dan laporan kegiatan sosialisasi PROVINSI RIAU.
2 Lakukan analisis untuk mengetahui apakah peraturan/kebijakan Telah dilakukan analisis terhadap Draft Pergub No .. TAHUN 2022 TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN
tersebut : STUNTING DI PROVINSI RIAU dengan hasil :
a. Telah mengatur perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan a. Dalam draft tersebut telah di memuat perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan monev percepatan penurunan
monev percepatan penurunan prevalensi stunting prevalensi stunting Provinsi Riau.
b. Telah disosialisasikan ke OPD terkait dan pemangku kepentingan
Jika tidak, lakukan wawancara dengan pejabat terkait dan tuangkan Berdasarkan hasil wawancara terhadap Dinas Bappedalitbang pada tanggal 6 oktober 2023 didapatkan informasi
dalam berita acara untuk mengetahui penyebabnya serta lakukan sebagai berikut:
analisis untuk mengetahui dampaknya dikaitkan dengan AQ 1.2.2 1. Setelah diajukan harmonisasi oleh Bappeda ke Biro Hukum, draft Pergub tersebut dikembalikan oleh Biro Hukum
dan 1.2.3 (keg intervensi spesifik dan sensitif) dikarenakan tidak ada hal khusus yang diatur dan terkait hal teknis sudah diatur dalam Perpres No. 72 Tahun 2021
dan Peraturan BKKBN No. 12 Tahun 2021. Berdasarkan diskusi dengan tim penyusun ranpergub, karena sudah ada
aturan yang mengatur secara teknis untuk PPS (Perpres No. 72 Tahun 2021 dan Peraturan BKKBN No. 12 Tahun
2021, apabila akan menyusun pergub harus ada hal khusus dan lebih teknis lagi yang akan diatur. Sehingga dari Tim
TPPS mengusulkan untuk penetapan kebijakan lainnya berupa Surat/Surat Edaran.
2. Pada saat rapat harmonisasi (bulan Desember 2021), dimana sudah terbit Perpres 72 Tahun 2021 dan Perban
BKKBN No 12 tahun 2021, maka kebutuhan penyusunan Pergub ditinjau kembali. Hasil Rapat terdapat di Biro Hukum
Provinsi Riau.
3. Dikarenakan draft Pergub tersebut belum ditetapkan maka belum dilakukan sosialisasi.
4. Penyusunan Surat/Surat Edaran tersebut akan dilakukan secepatnya setelah monitoring dan evaluasi dilaksanakan
pada tanggal 9 Oktober 2023.
1 Dapatkan peraturan/kebijakan terkait percepatan penurunan Telah didapatkan Draft Pergub No .. TAHUN 2022 TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI
prevalensi stunting PROVINSI RIAU.
2 Lakukan analisis apakah peraturan/kebijakan tersebut telah selaras Telah dilakukan analisis terhadap Draft Pergub No .. TAHUN 2022 TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN
dengan peraturan/ kebijakan pusat yang mutakhir. Jika tidak, STUNTING DI PROVINSI RIAU dengan hasil dalam draft perbup tersebut telah selaras dengan Perpres No. 72
lakukan wawancara dengan pejabat terkait dan tuangkan dalam Tahun 2021 dan Peraturan BKKBN No. 12 Tahun 2021.
berita acara untuk mengetahui penyebabnya serta lakukan analisis
untuk mengetahui dampaknya dikaitkan dengan AQ 1.2.2 dan 1.2.3
AFE 1.1.1.2 -
1. Dapatkan SK Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Telah didapatkan SK Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan laporan/notulen/risalah yang disusun oleh
laporan/notulen/risalah yang disusun oleh TPPS tingkat provinsi, TPPS tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan
2. kabupaten/kota,
Lakukan analisiskecamatan dan desa/kelurahan
untuk mengetahui apakah: Berdasarkan hasil analisis SK TPPS Provinsi didapatkan hasil :
a. Susunan keanggotaan TPPS telah melibatkan seluruh SKPD - Adanya ketidaksesuaian struktur SK TPPS dibandingkan Peraturan BKKBN No. 12 Tahun 2021 (Lampiran Bab III
terkait sesuai ketentuan dalam Perka BKKBN No. 12 Tahun 2021, Hal. 107-112).
b. SK TPPS telah dilengkapi pembagian dan uraian tugas yang jelas - Pada Bidang Perubahan Perilaku dan Pendampingan Keluarga, tidak terdapat anggota dari OPD yang membidangi
c. TPPS telah melakukan tugas dan fungsinya sosial.
Jika tidak, lakukan wawancara dengan pejabat terkait dan tuangkan - Pada bidang koordinasi dan konvergensi tidak terdapat anggota dari Balai pengawasan obat dan makanan provinsi
dalam berita acara untuk mengetahui penyebabnya serta lakukan serta mitra atau pihak lain yang dibutuhkan.
analisis untuk mengetahui dampaknya dikaitkan dengan AQ 1.2.2 - Pada Bidang Data , Monitoring, Evaluasi dan Knowledge Management tidak terdapat anggota dari kanwil agama.
dan 1.2.3 - Koordinator Bidang Data , Monitoring, Evaluasi dan Knowledge Management saat ini adalah Kepala Dinas
Komunikasi, Informatika dan Statistik, hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan BKKBN No. 12 Tahun 2021 dimana
seharusnya koordinator berasal dari Unsur Perguruan Tinggi/Universitas.
- Telah dilakukan telaah atas SK TPPS berdasarkan tagging program tiap Instansi dengan hasil bahwa keseluruhan
Bidang telah mempunyai program terkait penurunan prefalensi stunting baik berupa intervensi spesifik maupun
sensitif pada tahun 2022 dan 2023.
AFE 1.1.3.1 -
RPJMD dan RAD (jika ada) telah memuat kebijakan terkait percepatan
penurunan prevalensi stunting yang selaras dengan RPJMN serta
AFE 1.1.3.1.1
RKPD Provinsi telah memuat kebijakan terkait percepatan penurunan
prevalensi stunting yang selaras dengan RPJMD Provinsi
1. Dapatkan RPJMD, RAD (jika ada) dan RKPD Telah didapatkan dokumen melalui JDIH BPK dan Dinas Bappedalitbang diataranya yaitu RPJMN(Perpres No 18
Tahun 2020), RAN PASTI (Peraturan BKKBN No. 12 Tahun 2021), RPJMD Provinsi Riau (Perda Prov Riau No 03
Tahun 2019), RPJMD Perubahan Provinsi Riau (Perda Prov Riau No 04 Tahun 2022), RKPD Provinsi Riau Tahun
2022 (Pergub No 5 Tahun 2021), RKPD Perubahan Provinsi Riau Tahun 2022 (Pergub No 40 Tahun 2022), RKPD
Provinsi Riau Tahun 2023 (Pergub No 35 Tahun 2022),
2. Lakukan analisis untuk mengetahui apakah: Telah dilakukan analisis atas keselarasan RPJMD,Perubahan RPJMND, RKPD Tahun 2022, Perubahan RKPD Tahun
2022, RKPD 2023 dengan RPJMN, dengan hasil bahwa RPJMD dan RKPD Provinsi Riau telah selaras dengan
a. RPJMD dan RAD (jika ada) telah memuat kebijakan (strategi, RPJMN, Perpres 72 Tahun 2021 dan RAN-PASTI dalam hal target penurunan pravelensi stunting yaitu sebesar :
arah kebijakan, program dll) terkait percepatan penurunan Tahun 2022: 18,4%
prevalensi stunting yang selaras dengan RPJMN Tahun 2023:16%
b. RKPD telah memuat kebijakan (strategi, arah kebijakan, program Tahun 2024: 14%
dll) terkait percepatan penurunan prevalensi stunting yang selaras
dengan RPJMD Provinsi
Jika tidak, lakukan wawancara dengan pejabat terkait dan tuangkan
dalam berita acara untuk mengetahui penyebabnya serta lakukan
analisis untuk mengetahui dampaknya dikaitkan dengan AQ 1.2.2
dan 1.2.3
3 Langkah Kabupaten/Kota:
Lakukan analisis untuk mengetahui apakah:
a. RPJMD dan RAD (jika ada) telah memuat kebijakan (strategi,
arah kebijakan, program dll) terkait percepatan penurunan
prevalensi stunting yang selaras dengan RPJMD Provinsi dan
RPJMN
b. RKPD telah memuat kebijakan (strategi, arah kebijakan, program
dll) terkait percepatan penurunan prevalensi stunting yang selaras
dengan RPJMD Kabupaten/Kota
4 Buat simpulan dan identifikasi permasalahan dari hasil analisis dan
wawancara
RPJMD, RAD (jika ada) dan RKPD telah memuat target percepatan
AFE 1.1.3.1.2
penurunan prevalensi stunting yang selaras dengan RPJMN
Langkah Kabupaten/Kota:
a
Dapatkan dokumen anggaran kab/kota atas program/kegiatan
terkait penurunan prevalensi stunting. Lakukan analisa
apakah terdapat peningkatan anggaran dari tahun anggaran
sebelumnya.
b Dapatkan rekomendasi hasil ansit tahun 2022 dan 2023
c Analisa apakah rekomendasi tersebut telah diakomodir dalam
rencana program/kegiatan kab/kota
4 Buat simpulan dan identifikasi permasalahan dari hasil analisis dan
wawancara
1.2.1.1.2 Rencana kegiatan telah diintegrasikan ke dalam APBD
1 Dapatkan APBD dan APBD-P, DPA dan DPPA dan hasil
penyusunan rencana kegiatan
IL 1.2.1.3.1
Perhitungan kebutuhan TTD dilakukan berdasarkan data sasaran
1 Dapatkan kertas kerja perhitungan kebutuhan TTD kab/kota, Data kebutuhan TTD kab/kota telah didapatkan
pengajuan kebutuhan TTD ke Dinkes provinsi dan data pengadaan Mekanisme penghitungan kebutuhan TTD dilakukan oleh puskesmas daerah di kab/kota, diajukan ke dinkes kab/kota
TTD dimana dinkes akan mengisi link secara online, yang akan masuk ke database dinkes provinsi.
Dimana akan menjadi Usulan ROP (Rencana Obat Program) Gizi, selanjutnya di verifikasi oleh desk IFK dengan
berkoordinasi bersama program gizi dinkes provinsi.
IL 1.2.1.3.2
Distribusi TTD telah sesuai kebutuhan puskesmas
1 Dapatkan data distribusi TTD ke kab/kota dan pengajuan kebutuhan Telah didapatkan data distribusi TTD ke Kab/Kota
TTD kab/kota ke Dinkes provinsi 1) BAST yang ditandatangani oleh PT. Kimia Farma, dinkes dibantu oleh Kimia Farma dalam hal pendistribusian obat
ke Kab/Kota
2) SBBK sebagai bukti pendistribusian obat ke Dinas Kesehatan Kab/Kota, sbb:
a. Dinkes Kab. Rokan Hulu tgl 3 Agustus 2022
b. Dinkes Kota Dumai tgl 21 Juli 2022
c. Dinkes Kab. Indragiri Hilir tgl 19 Juli 2022
d. Dinkes Kab. Siak tgl 19 Juli 2022
e. Dinkes Kab. Rokan Hilir tgl 22 Juli 2022
f. Dinkes Kab. Indragiri Hulu tgl 19 Juli 2022
g. Dinkes Kab. Kuantan Singingi tgl 19 Juli 2022
h. Dinkes Kab. Bengkalis tgl 19 Juli 2022
i. Dinkes Kab. Pelalawan tgl 3 Agustus 2022
j. Dinkes Kab. Kampar tgl 26 Juli 2022
k. Dinkes Kab. Kep. Meranti tgl 19 Juli 2022
l. Dinkes Kota Pekanbaru tgl 23 Agustus 2022
Data SBBK dan BAST tahun 2023 masih dalam proses permintaan
Kabupaten/Kota:
1 Dapatkan data distribusi TTD ke puskesmas dan pengajuan
kebutuhan TTD puskesmas ke Dinkes
IL 1.2.1.4.1 Sarana dan prasarana (minimal USG dan Hb meter per puskesmas,
antropometri kit per posyandu) tersedia sesuai kebutuhan (jumlah
dan standar)
1 Dapatkan data antropometri kit, USG, Hb meter per kab/kota Data antropometri kit, USG tahun 2022 per Kabupaten/Kota telah didapatkan, data tahun 2023 masih dalam proses
permintaan
2 Lakukan analisis untuk mengetahui apakah antropometri kit, USG Saat ini masih terdapat kekurangan Antropometri Kit dan USG pada Kab/Kota dan sedang dalam proses pengadaan
dan Hb meter tersedia sesuai kebutuhan (jumlah dan standar). Jika oleh Kemenkes RI. Data Hb meter sedang dalam proses permintaan .
tidak, lakukan wawancara dengan pejabat terkait serta tuangkan
dalam berita acara untuk mengetahui penyebabnya serta lakukan
analisis untuk mengetahui dampaknya dikaitkan dengan AQ 1.2.2
dan 1.2.3 dan strategi pemerintah daerah untuk pemenuhannya
(dianggarkan dalam APBD, usulan permintaan sarpras kepada
Kemenkes dll).
Randy 1.2.2.1.1 Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat
tambahan asupan gizi sesuai target
1 Dapatkan data ibu hamil KEK, ibu hamil KEK yang menerima PMT Telah didapatkan data ibu hamil KEK dan ibu hamil KEK yang menerima PMT untuk periode tahun 2022 dan 2023
dan laporan pendampingan s.d. triwulan 2. Untuk 2023 triwulan 3 belum didapatkan karena masih ada Pemkab/Pemko yang belum melakukan
penginputan data ke aplikasi e-ppgbm. Informasi dari Dinas Kesehatan Pemprov Riau untuk batas waktu penginputan
untuk triwulan 3 yaitu pada tanggal 20 oktober. Akan dilakukan penarikan/permintaan data kembali setelah tanggal 20
oktober.
1 Dapatkan data remaja putri dan data remaja putri yang menerima Telah didapatkan data remaja putri dan data remaja putri yang menerima TTD untuk periode tahun 2022 dan 2023
TTD s.d. triwulan 2. Untuk 2023 triwulan 3 belum didapatkan karena masih ada Pemkab/Pemko yang belum melakukan
penginputan data ke aplikasi e-ppgbm. Informasi dari Dinas Kesehatan Pemprov Riau untuk batas waktu penginputan
untuk triwulan 3 yaitu pada tanggal 20 oktober. Akan dilakukan penarikan/permintaan data kembali setelah tanggal 20
oktober.
2 Lakukan evaluasi apakah persentase remaja putri yang
mengkonsumsi TTD per Desember 2022 dan Juni 2023 telah
mencapai target (angka target dapat dilihat di portal)
Randy 1.2.2.2.1 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI eksklusif
sesuai target
1 Dapatkan data bayi kurang dari 6 bulan, data bayi kurang dari 6 Telah didapatkan data bayi kurang dari 6 bulan dan data bayi kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif untuk
bulan yang mendapat ASI eksklusif dan laporan penyuluhan periode tahun 2022 dan 2023 s.d. triwulan 2. Untuk 2023 triwulan 3 belum didapatkan karena masih ada
mengenai pemberian ASI eksklusif Pemkab/Pemko yang belum melakukan penginputan data ke aplikasi e-ppgbm. Informasi dari Dinas Kesehatan
Pemprov Riau untuk batas waktu penginputan untuk triwulan 3 yaitu pada tanggal 20 oktober. Akan dilakukan
penarikan/permintaan data kembali setelah tanggal 20 oktober.
2 Lakukan evaluasi apakah persentase bayi kurang dari 6 bulan
mendapat ASI eksklusif per Desember 2022 dan Juni 2023 per
kab/kota telah mencapai target (angka target dapat dilihat di portal)
1 Dapatkan data anak balita gizi buruk, anak balita gizi buruk yang Data balita gizi buruk tetapi data anak baluta gizi buruk yang mendapat perawatan, laporan pendampingan dan
mendapat perawatan, laporan pendampingan dan laporan rujukan laporan rujukan masih belum diinput ke aplikasi eppbgm. Selain itu, perlu dilihat apakah data yang ada di eppbgm
selalu diupdate oleh pemerintah kota/kabupaten. Masih perlu dilakukan permeriksaaan apakah puskesmas/posyandu
sudah melakukan pendampingan dan rujukan kepada balita gizi buruk.
2 Lakukan evaluasi apakah persentase anak balita gizi buruk
mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk per Desember 2022
dan Juni 2023 telah mencapai target (angka target dapat dilihat di
portal)
1 Dapatkan data anak balita, data anak balita yang memperoleh Jumlah data balita yang memperoleh imunisasi masih perlu dicek dan dianalisis apakah posyandu dan puskesmas
imunisasi dasar lengkap dan laporan penyuluhan mengenai kabupaten/kota sudah melakukan update atau belum
imunisasi dasar
Aulia Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak
1.2.3.1.1 (min. air bersih) di desa/kelurahan lokasi prioritas sesuai target
1 Dapatkan data/pemetaan SPAM dan data desa lokasi lokus stunting Telah didapatkan data/pemetaan SPAM di seluruh wilayah provinsi Riau dan data desa lokus stunting
pada kab/kota sampel
4 Lakukan wawancara dengan pejabat terkait provinsi, terkait upaya Telah dilakukan wawancara terhadap Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Pemukiman Dinas PUPR PKPP Prov.
apa saja yang telah dilakukan provinsi dalam mendukung Riau perihal upaya yang telah dilakukan Provinsi dalam mendukung pencapaian target akses sanitasi adalah:
pencapaian target akses sanitasi (air limbah domestik) -Program kawasan pemukiman (Peningkatan kualitas kawasan pemukiman kumuh dengan 10Ha-15Ha). Jika luasnya
kurang dari 10Ha, masuk dalam kewenangan Pemerintah Kab/Kota, sedangkan jika luasnya lebih dari 15Ha masuk
dalam kewenangan Pemerintah Pusat
-Program peningkatan sarana, prasarana, dan utilitas umum (Penganggaran SPAM itu dibiayai oleh provinsi yang
diserahkan langsung ke desa)
-Program pengembangan perumahan (PUPR menyerahkan rumah dengan menentukan lokasi saja, sedangkan
kabupaten yang menentukan penerima bantuan rumah tersebut. Pemprov mengetahui lokasi stunting dari bappeda)
Adapun program lainnya yang dilakukan Pemerintah Provinsi yaitu membangun akses sanitasi dan air bersih di
Kab/Kota, namun pembangunan yang dilakukan tidak ada satupun yang dilaksanakan di desa lokus stunting Kab.
Siak, Kab. Kampar, dan Kota Pekanbaru di Tahun 2023.
5 Lakukan pengecekan fisik secara uji petik atas pemenuhan akses
sanitasi (tentatif)
6 Buat simpulan dan identifikasi permasalahan dari hasil analisis,
Aulia wawancara
Persentase dan pemeriksaan
desa/kelurahan fisik atau ODF sesuai target
stop BABS
1.2.3.1.3
1 Dapatkan data desa yang belum bebas BABS dan data desa lokus
stunting
2 Lakukan evaluasi apakah persentase desa/kelurahan stop BABS
atau ODF per Desember 2022 dan Juni 2023 telah mencapai target
(angka target dapat dilihat di portal)
1 Dapatkan data persalinan, data peserta KB pasca persalinan dan Data persalinan tahun 2022 dan 2023 s/d september, data peserta KB pasca persalinan2022 dan 2023 s/d september
laporan pendampingan ibu nifas dan laporan pendampingan ibu nifas tahun 2023 telah didapatkan. Namun laporan pendampingan ibu nifas tahun
2022 tidak tersedia karena pada tahun tersebut belum menggunakan elsimil
2 Lakukan evaluasi apakah persentase pelayanan KB pasca Berdasarkan data BKKBN Perwakilan Provinsi Riau dalam evaluasi Program Pembangunan Keluarga,
melahirkan per Desember 2022 dan Juni 2023 telah mencapai Kependudukan, dan Keluarga Berencana total pelayanan KB Baru sampai dengan Juli 2023 sebesar 40.983 Akseptor
target (angka target dapat dilihat di portal) atau 22,48% dari total target 182.282 Akseptor
1 Dapatkan data PUS, data PUS bukan peserta KB, laporan Data PUS tahun 2022 dan 2023 s/d september, data PUS bukan peserta KB 2022 dan 2023 s/d september telah
pendampingan PUS dan laporan penyuluhan KB didapatkan. Namun laporan pendampingan PUS tidak tersedia. Pendampingan hanya dilakukan pada catin, PUS
hamil, dan pasca persalinan.
2 Lakukan evaluasi apakah persentase unmet need pelayanan KB per
Desember 2022 dan Juni 2023 telah mencapai target (angka target
dapat dilihat di portal)
3 Lakukan analisis untuk mengetahui apakah:
4 Lakukan wawancara dengan pejabat terkait di kab/kota dan provinsi,
terkait upaya apa saja yang telah dilakukan provinsi dalam
mendukung pencapaian target unmet need pelayanan KB
Dapatkan data calon PUS/catin dan data calon PUS/catin yang Data calon PUS/catin dan data calon PUS/catin yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sampai dengan september
1 memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian pelayanan 2023 telah didapatkan.
nikah
Lakukan analisis untuk mengetahui apakah: Berdasarkan data progress output Pendampingan TPK Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Riau (Elsimil)
a. Pemeriksaan kesehatan telah menjadi salah satu syarat Periode Januari s.d September2023, catin yang telah menjalani pemeriksan kesehatan (data elsimil) sebanyak 5.412
pengajuan/pencatatan pernikahan atau 26% dari total Catin yang terdaftar di KUA 26.199
b. Calon PUS/catin yang terdaftar/tercatat di KUA dan Disdukcapil
telah menjalani pemeriksan kesehatan (bandingkan data calon
PUS/catin dari KUA dan Disdukcapil dan data pemeriksaan
kesehatan calon PUS/catin dari puskesmas)
3
Jika tidak, lakukan wawancara dengan pejabat terkait dan tuangkan
dalam berita acara untuk mengetahui penyebabnya dikaitkan
dengan AQ 1.1,1, 1.1.2, 1.1.3, 1.2.1, 1.3.1 dan 1.3.2 serta lakukan
analisis untuk mengetahui dampaknya
1 Dapatkan data keluarga berisiko stunting dan laporan Telah dilakukan permintaan data keluarga berisiko stunting kepada BKKBN, data telah didapatkan namun data yang
pendampingan keluarga berisiko stunting tersedia hanya data tahun 2022 sedangkan data tahun 2023 belum tersedia.
1 Dapatkan laporan pelaksanaan kampanye dan komunikasi Telah dimintakan laporan pelaksanaan kampanye dan komunikasi perubahan perilaku yang dilakukan di tingkat
perubahan perilaku yang dilakukan di tingkat desa/kelurahan, desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten/kota kepada dinas terkait namun laporan belum diterima.
kecamatan, dan kabupaten/kota
Nisa 1.3.1.1 -
Nisa 1.3.1.1.1
Pencatatan dan pelaporan melalui sistem informasi telah
a menghasilkan data yang berkualitas (lengkap, akurat,
konsisten, tepat waktu)
1 Dapatkan data hasil pengukuran dan penimbangan balita, data Telah didapatkan data keluarga berisiko stunting, data catin, data hamil, dan data ibu nifas, untuk data lainnya masih
keluarga berisiko stunting, data catin, data ibu hamil, data ibu nifas, dilakukan permintaan dan penarikan data oleh OPD terkait
data sasaran dan data cakupan layanan
2 Lakukan analisis untuk mengetahui apakah data tersebut telah: Hasil analisa dari data keluarga berisiko stunting:
a. Lengkap : seluruh field data terisi 1. Seluruh field data telah terisi dengan lengkap
b. Akurat : tidak terdapat anomali data, ketepatan data yang diinput 2. Terdapat hasil data dalam jangka waktu per bulan
dengan kondisi lapangan 3. Terdapat beberapa pengisian data yang tidak konsisten dan tidak memiliki aturan baku dalam pengisian data
c. Konsisten : tiap field data terisi sesuai baris dan/atau kolomnya, Berdasarkan hasil wawancaara, permasalahan tersebut terjadi karena petugas inputer pada balai penyuluh mengisi
data disajikan dengan format yang sama dan kompatibel dengan sesuai data manual yang diberikan serta tidak terdapat pilihan yang diberikan (penginputan dengan sistem pertanyaan
data yang sebelumnya terbuka)
d. Tepat waktu : data telah tersedia pada batas waktu penginputan
Jika tidak, lakukan wawancara dengan pejabat terkait/petugas Hasil analisa dari data catin, ibu hamil, dan ibu nifas:
inputer dan tuangkan dalam berita acara untuk mengetahui 1. Seluruh field data telah terisi dengan lengkap
penyebabnya serta lakukan analisis untuk mengetahui dampaknya 2. Terdapat hasil data dalam jangka waktu per bulan
dikaitkan dengan AQ 1.2.2 dan 1.2.3 3. Terdapat beberapa pengisian data yang tidak konsisten dan tidak memiliki aturan baku dalam pengisian data
4. Terdapat data yang terisi ganda dengan identitas yang sama dan memiliki hasil status risiko yang berbeda
Berdasarkan hasil wawancaara, permasalahan tersebut terjadi karena tidak terdapat pilihan yang diberikan
(penginputan dengan sistem pertanyaan terbuka/kuesioner)
3 Lakukan wawancara dengan pejabat terkait di kab/kota dan provinsi Berdasarkan hasil wawancara, beberapa upaya yang dilakukan antara lain:
untuk mengetahui upaya apa saja yang telah dilakukan provinsi - Melakukan monitoring dan evaluasi
dalam memastikan pencatatan dan pelaporan kab/kota telah - Melakukan pelatihan kepada petugas inputer
lengkap dan terintegrasi - Melakukan verifikasi oleh koordinator aplikasi e-PPGBM yang dibantu oleh -masing-masing binwil
- Melakukan reviu terhadap sistem manajemen data
1 Dapatkan hasil pemetaan kesenjangan data, notulensi pembahasan Masih dilakukan permintaan dan penarikan data oleh OPD terkait
2 Lakukan analisis untuk mengetahui apakah:
a. Pemetaan kesenjangan data telah dilakukan atas seluruh data
untuk indikator terkait stunting yang diperlukan pada SKPD terkait
b. Rencana kegiatan perbaikan sistem data untuk indikator terkait
stunting (data yang akan dilengkapi, SKPD dan sistem data yang
akan ditingkatkan, waktu pelaksanaan perbaikan data sistem,
anggaran yang diperlukan) telah disepakati dan disosialisasikan
kepada SKPD terkait
c. Rencana kegiatan perbaikan sistem data telah ditindaklanjuti
secara tepat waktu
Jika tidak, lakukan wawancara dengan pejabat terkait dan tuangkan
dalam berita acara untuk mengetahui penyebabnya serta lakukan
analisis untuk mengetahui dampaknya dikaitkan dengan AQ 1.2.2
dan 1.2.3
3 Lakukan wawancara/kuesioner kepada petugas inputer untuk Telah dilakukan wawancara kepada petugas inputer, kekurangan dan kelemahan antara lain:
mengidentifikasi kelemahan dan kekurangan sistem pengelolaan e-PPGBM:
data stunting (aplikasi e-PPGBM, SIGA, Elsimil dan Bina Bangda) 1. Akses internet
pada masing-masing SKPD yang membidangi program intervensi 2. Tenaga penginputan data yang terbatas, misalnya 1 puskesmas hanya terdapat 1 orang TPG dan data yang di
stunting. inputkan dari 20-30 posyandu yang ada di wilayah.
3. Beban pekerjaan dari tenaga penginputan tersebut.
SIGA:
1. Tidak semua wilayah memiliki jaringan yang stabil
2. Belum semua faskes yang menginput secara online, beberapa masih manual
3. Belum semua faskes praktek mandiri yang terinput dalam aplikasi
Elsimil:
1. Maintenance pada sistem, misal tidak dapat menarik data sehingga dilakukan secara manual
2. Sering terjadi error saat melakukan input data
SHT 1.3.2.1 -
2 Dapatkan dasar dan mekanisme penilaian kinerja yang Dasar Penilaian Kinerja adalah Petunjuk Teknis Penilaian Pemerintah Provinsi Terhadap Kinerja Pemerintah
dilaksanakan oleh provinsi Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting
3 Lakukan wawancara kepada pejabat terkait di kab/kota dan provinsi Hasil penilain kinerja disampaikan kepada Kabupaten/Kota. Feedback dari Kabupaten/Kota dapat dilihat dari
atas mekanisme dan pelaksanaan penilaian kinerja pelaksanaan 8 perbaikan data yang di input dalam web monev sebelum dan setelah dilakukannya penilaian kinerja. Untuk teknis
aksi konvergensi. Analisa apakah hasil penilaian kinerja yang pelaksanaan agar mencapai target sesuai dengan yang ditetapkan dalam Perpres, upaya yang dilakukan oleh
dilakukan provinsi dapat memberikan feedback kepada kab/kota Pemerintah Provinsi dilaksanakan masing-masing dinas teknis. Bappedalitbang menyampaikan hasil evaluasi
untuk perbaikan kinerja kedepan. indikator master ansit masing-masing Kabupaten/Kota dalam rapat tim konvergensi maupun dalam rembuk stunting.
SHT 1.3.2.1.2
Pemantauan dan evaluasi telah dilaksanakan secara periodik dan
dilaporkan secara tepat waktu
1 Dapatkan laporan pemantauan dan evaluasi semester 1 dan 2 tahun Dalam kegiatan pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh Provinsi Riau dilakukan dengan memberikan
2022 dan semester 1 tahun 2023 pemaparan terkait capaian masing-masing kabupaten/kota. Laporan Pemantauan dan evaluasi tertuang dalam
laporan TPPS. Untuk laporan pemantauan 8 aksi konvergensi tidak ada aturan baku yang mengharuskan membuat
laporan pemantaun dan evaluasi
2 Lakukan analisis untuk mengetahui apakah: Proses pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala melalui website monev, selain itu juga dilakukan
a. Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan setiap 6 bulan atau pemantauan dan melalui grup whatsapp. Pemantauan dan evaluasi juga dilakukan secara langsung dan akan
sewaktu-waktu jika diperlukan dilaksanakan pada 9 Oktober 2023 untuk pemantauan dan evaluasi aksi 6. Pemerintah Provinsi juga melakukan
b. Pemantauan dan evaluasi dilakukan atas pencapaian target Rapat Tim Konvergensi dalam melakukan pemantauan dan evaluasi.
prevalensi stunting, target antara, target indikator pelaksanaan 5
3 Jika tidak, lakukan wawancara dengan pejabat terkait dan tuangkan
dalam berita acara untuk mengetahui penyebabnya serta lakukan
4 analisis
Buat untuk mengetahui
simpulan dampaknya
dan identifikasi dikaitkan
permasalahan daridengan AQ 1.2.2
hasil analisis dan
dan 1.2.3
wawancara
SHT 1.3.2.1.3
Pemerintah provinsi telah memfasilitasi pelaksanaan Audit Kasus
Stunting kab/kota
1 Dapatkan Laporan Hasil Audit Kasus Stunting dan tindak lanjut atas
rekomendasi
2 Lakukan analisis untuk mengetahui apakah:
a. Audit dilaksanakan oleh Tim Audit Kasus Stunting yang
melibatkan Tim Teknis dan Tim Pakar
3 Jika tidak, lakukan wawancara dengan pejabat terkait dan tuangkan
dalam berita acara untuk mengetahui penyebabnya serta lakukan
analisis untuk mengetahui dampaknya dikaitkan dengan AQ 1.2.2
dan 1.2.3
4 Lakukan wawancara dengan pejabat terkait di kab/kota dan provinsi
atas fasilitasi apa saja yang telah diberikan oleh provinsi dalam
5 Buat simpulanaudit
pelaksanaan dan kasus
identifikasi permasalahan
stunting kab/kota dari hasil analisis dan
wawancara
Ketua Tim,
Yusie Rossita
NIP. 198207162007082001
Minggu I Minggu II
(14 s.d 19 Agustus 2023) KKP No. (20 s.d 26 Agustus 2023) KKP No.
Catatan KST Catatan KT Catatan PT Hasil Pemeriksaan M2 Catatan KST Catatan KT Catatan PT
Tambahkan informasi dan KKP bahwa tidak terdapat Lanjutkan sesuai arahan KST
peraturan dan kebijakan lain selain Draft Pergub
tersebut.
Lanjutkan dengan menggali informasi dan Telaah dan diskusi dengan pihak
pertimbangan Bidang Hukum Sekretariat Daerah Bappeda, dasar dan ketentuan dari
terkait tidak ditetapkannya draft tersebut sebagai penyusunan kebijakan provinsi
peraturan dalam kegiatan harmonisasi praturan terkait percepatan penurunan
stunting
Prosedur ini juga dilakukan untuk kabupaten/kota yang
disampel yang selanjutnya jika terdapat permasalahan
di kab/kota tersebut dapat ditelusuri lebih lanjut
dukungan pemerintah provinsi.
Simpulan dapat dibuat dan diarahkan pada kondisi Lanjutkan sesuai arahan KST.
yang terjadi di pemerintah provinsi dan upaya
pemerintah provinsi dalam memberikan dukungan
kepada kabupaten /kota
Dapatkan informasi dari sekretaris TPPS penyebab Lanjutkan sesuai arahan KST
ketidaksesuaian dan KKP jawaban prosedur tersebut.
Untuk permasalahan yang terjadi di provinsi dapat Lanjutkan sesuai arahan KST
disusun konsep TP
Bandingkan data output aplikasi dengan data dari Lanjutkan sesuai arahan KST.
masing-masing puskesmas pada kabupaten/kota
sampling
Buatkan kertas kerja yang berisi hasil distribusi Lanjutkan sesuai arahan KST
masing-masing puskesmas pada kabupaten sampel.
Dapat dilanjutkan pengecekan kesesuaian data Lanjutkan sesuai dengan arahan KST
EPPGBM di pemkab/kota sampel.
dari data tersebut, apakah sudah data pemetaan Tambahkan penjelasan anggaran
masuk dalam lokus stunting? dan realisasi kegiatan provinsi di
2002 dan 2023
Identifikasi angka target akses air
bersih untuk provinsi riau (dan per
kab/kota) di tahun 2022 dan 2023
dari dokumen RPJMN
dari pemetaan SPAM bandingkan
dengan penetapan desa lokus
stunting 2022 dan 2023. berapa
persen dari keg provinsi dan berapa
persen kab/kota berlokasi pada desa
lokus
Untuk 2022 menggunakan data apa? Bisa diperoleh? Tambahkan penjelasan pelaporan
pendampingan ibu nifas di tahun
2022. Apakah terdapat laporan
manual?
Adakah dampak dari ketidakkonsistenan dalam Dalami kondisi yang ditemukan saat
pengisian data tersebut? Misal/ contoh: Karena pendahuluan, yaitu dimana data
pengisian data tidak konsisten, maka pejabat pada aplikasi elsimil belum
berwenang sulit menyimpulkan nilai presentase sepenuhnya diinput berdasarkan
capaian. Dapar dilakukan wawancara lanjutan jika data kegiatan pendataan yang
diperlukan dilakukan oleh TPK.