You are on page 1of 46

KETENTUAN UMUM

DAN TATA CARA


PERPAJAKAN (KUP)
Dosen Pengampu :
Moh. Abdurrosyid, S.E.,M.Ak.,CPi

Fakultas Ekonomi & Bisnis


SPT
(SURAT PEMBERITAHUAN)

Fakultas Ekonomi & Bisnis


SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)

SURAT yang oleh WAJIB PAJAK digunakan untuk MELAPORKAN:

PENGHITUNGAN dan/atau PEMBAYARAN PAJAK

OBYEK PAJAK dan/atau BUKAN OBYEK PAJAK

HARTA dan KEWAJIBAN

SESUAI DENGAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN PERPAJAKAN

Fakultas Ekonomi & Bisnis


DEFINISI SPT

surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran
pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak dan/atau harta dan kewajiban, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. (Pasal 1 angka 11 UU KUP)

SPT Masa SPT Tahunan


yaitu Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa yaitu Surat Pemberitahuan untuk suatu
Pajak, terdiri dari: Tahun Pajak atau bagian Tahun Pajak
meliputi:
PPh Pasal 21 dan Pasal 26
PPh Pasal 22 -SPT Tahunan PPh WP Badan (SPT
PPh Pasal 23 dan Pasal 26 1771 dan SPT 1771$)
PPh Pasal 4 ayat 2 -SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi
PPh Pasal 15 (SPT 1770, 1770S dan 1770SS)
PPN (Form 1111) -SPT Tahunan Penundaan 1771Y,
PPN bagi Pemungut (Form 1107 PUT) 1770Y
Fakultas Ekonomi & Bisnis
KEWAJIBAN PENYAMPAIAN SPT

Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam bahasa
Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan menandatangani
serta menyampaikannya ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan
atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
{Pasal 3 ayat 1 UU KUP}

Penandatanganan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara biasa, dengan tanda tangan stempel,
atau tanda tangan elektronik atau digital, yang semuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama, yang tata cara
pelaksanaannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
{Pasal 3 ayat 1b UU KUP}

Wajib Pajak yang telah mendapat izin Menteri Keuangan untuk menyelenggarakan pembukuan dengan
menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah, wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan
dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan satuan mata uang selain Rupiah yang diizinkan, yang
pelaksanaannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. (Pasal 3 ayat 1a UU KUP)

Wajib Pajak mengambil sendiri Surat Pemberitahuan di tempat yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak atau
mengambil dengan cara lain yang tata cara pelaksanaannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan. (Pasal 3 ayat 2 UU KUP)
Fakultas Ekonomi & Bisnis
PENANDATANGAN SPT
Wajib Pajak wajib mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan
benar, lengkap, jelas, dan
menandatanganinya.{Pasal 4 ayat (1) UU tentang KUP}

Surat Pemberitahuan WP badan harus Dalam hal Wajib Pajak menunjuk seorang kuasa dengan
ditandatangani oleh pengurus atau surat kuasa khusus untuk mengisi dan menandatangani
direksi. (Pasal 4 ayat 2 UU KUP) Surat Pemberitahuan, surat kuasa khusus tersebut harus
dilampirkan pada Surat Pemberitahuan. (Pasal 4 ayat 3 UU
yaitu yang tercantum KUP)
namanya dalam susunan
pengurus yang tertera harus memenuhi syarat sbb: (PMK:229/PMK.03/2014)
dalam akte pendirian -memiliki NPWP;
maupun akte perubahan -telah menyampaikan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak terakhir;
-menguasai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan; dan
-memiliki Surat Kuasa Khusus dari WP yang memberi kuasa dengan format terlampir.
Dalam hal seorang kuasa bukan konsultan pajak dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat brevet atau ijazah pendidikan formal
di bidang perpajakan yg diterbitkan oleh perguruan tinggi negeri atau swasta dg status terakreditasi A, sekurang-kurangnya
DIII;
Dalam hal konsultan pajak dibuktikan dg kepemilikan Surat Izin Praktik yg diterbitkan Dirjen Pajak dan dilengkapi dg Surat
Pernyataan sbg Konsultan Pajak.
Fakultas Ekonomi & Bisnis
SPT DIANGGAP TIDAK DISAMPAIKAN
{Pasal 3 ayat (7)
UU KUP} Surat Pemberitahuan dianggap tidak disampaikan apabila:

a Surat Pemberitahuan tidak ditandatangani;


b Surat Pemberitahuan tidak sepenuhnya dilampiri keterangan dan/atau
dokumen sebagaimana diatur Peraturan Menteri Keuangan ;
SPT Tahunan Pajak PPh WP yang wajib menyelenggarakan pembukuan harus dilampiri dengan laporan
keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung
besarnya Penghasilan Kena Pajak. (Ps. 4 angka 4 UU KUP)
Dalam hal laporan keuangan diaudit oleh Akuntan Publik tetapi tidak dilampirkan pada SPT, SPT dianggap
tidak lengkap dan tidak jelas, sehingga SPT dianggap tidak disampaikan. {Pasal 4 angka 4b UU KUP}
Dalam hal WP menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk mengisi dan menandatangani SPT,
surat kuasa khusus tersebut harus dilampirkan pada SPT. (Ps. 4 angka 3 UU KUP)
c Surat Pemberitahuan yang menyatakan lebih bayar disampaikan setelah 3
(tiga) tahun sesudah berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak atau
Tahun Pajak, dan Wajib Pajak telah ditegur secara tertulis; atau

d Surat Pemberitahuan disampaikan setelah Dirjen Pajak melakukan


pemeriksaan atau menerbitkan surat ketetapan pajak.
Fakultas Ekonomi & Bisnis
CARA PENYAMPAIAN SPT

Disampaikan Secara diberi bukti penerimaan oleh


langsung petugas yang ditunjuk

Disampaikan melalui tanda bukti pengiriman


pos tercatat surat

Disampaikan melalui
tanda bukti pengiriman
jasa ekspedisi atau
surat
jasa kurir

e-Filing melalui ASP


(Penyedia Jasa kepada WP diberikan Bukti
Aplikasi) Penerimaan Elektronik

Fakultas Ekonomi & Bisnis


BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT
Pasal 3 ayat (3)

SPT MASA selain PALING LAMA 20 (dua puluh) HARI


SPT PPN setelah AKHIR MASA PAJAK

PALING LAMA AKHIR MASA PAJAK


SPT MASA PPN
BERIKUTNYA

SPT TAHUNAN PPh PALING LAMA 3 (tiga) BULAN


WP OP setelah AKHIR TAHUN PAJAK

SPT TAHUNAN PPh PALING LAMA 4 (empat) BULAN


WP BADAN setelah AKHIR TAHUN PAJAK

Fakultas Ekonomi & Bisnis


SANKSI KARENA TIDAK MEMENUHI KEWAJIBAN
PENYAMPAIAN SPT
ADMINISTRASI PIDANA
Apabila SPT tidak disampaikan dalam jangka waktunya Setiap orang yg karena kealpaannya: a. tidak menyampaikan SPT;
atau batas waktu perpanjangan penyampaian SPT, atau b. menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau tidak
dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar: lengkap, atau melampirkan keterangan yg isinya tidak benar
sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara
❑ Rp500.000 SPT Masa PPN,
dan perbuatan tsb merupakan perbuatan setelah perbuatan yg
❑ Rp100.000 SPT Masa lainnya,
pertama kali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13A, didenda
❑ Rp1.000.000 SPT Tahunan PPh Badan,
paling sedikit 1 kali jumlah pajak terutang yg tidak atau kurang
❑ Rp100.000 SPT Tahunan PPh OP dibayar dan paling banyak 2 kali jumlah pajak terutang yg tidak
(Pasal 7 UU KUP) atau kurang dibayar, atau dipidana kurungan paling singkat 3
bulan atau paling lama 1 tahun. (Pasal 38 UU KUP)
Apabila SPT tidak disampaikan dalam jangka waktunya
dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan Setiap orang yg dgn sengaja: c. tidak menyampaikan SPT; d.
pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam Surat menyampaikan SPT dan/atau keterangan yg isinya tidak benar
Teguran; maka jumlah pajak yang kurang dibayar/disetor atau tidak lengkap; sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
ditagih dengan SKPKB ditambah sanksi administrasi pendapatan negara dipidana dgn pidana penjara paling singkat 6
berupa kenaikan sebesar 50% untuk PPh, 100% bulan dan paling lama 6 tahun dan denda paling sedikit 2 kali
untuk PPh PotPut, 100% untuk PPN dan PPnBM. (Pasal jumlah pajak terutang yg tidak atau kurang dibayar dan paling
13 ayat 3 UU KUP) banyak 4 kali jumlah pajak terutang yg tidak atau kurang dibayar.
(Pasal 39 UU KUP)

Fakultas Ekonomi & Bisnis


YANG TIDAK DIKENAI SANKSI ADMINISTRASI BERUPA DENDA
KARENA TIDAK MEMENUHI KEWAJIBAN PENYAMPAIAN SPT
(Pasal 7 ayat 2 UU KUP)
SPT tidak disampaikan dalam jangka waktunya dikenakan sanksi
administrasi berupa denda (Pasal 7 UU KUP)

tidak dilakukan terhadap:


a. Wajib Pajak orang pribadi yang telah meninggal dunia;
b. Wajib Pajak orang pribadi yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha
atau pekerjaan bebas;
c. Wajib Pajak orang pribadi yang berstatus sebagai warga negara asing
yang tidak tinggal lagi di Indonesia;
d. Bentuk Usaha Tetap yang tidak melakukan kegiatan lagi di Indonesia;
e. Wajib Pajak badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tetapi
belum dibubarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
f. Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi;
g. Wajib Pajak yang terkena bencana, yang ketentuannya diatur dengan
Peraturan Menteri Keuangan; atau
h. Wajib Pajak lain yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan.

Fakultas Ekonomi & Bisnis


HAK WP BERKAITAN DENGAN PENYAMPAIAN SPT

1
Memperpanjang jangka waktu
penyampaian SPT;
(Pasal 3 ayat 4 UU KUP)
2
Membetulkan SPT;
(Pasal 8 ayat 1 dan ayat 6 UU KUP)
3
Mengungkapkan ketidakbenaran
pengisian SPT;
(Pasal 8 ayat 3 dan ayat 4 UU KUP)

Fakultas Ekonomi & Bisnis


MEMPERPANJANG JANGKA WAKTU
PENYAMPAIAN SPT
Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) untuk paling lama 2 (dua) bulan dengan cara
menyampaikan pemberitahuan secara tertulis atau dengan cara lain
kepada Direktur Jenderal Pajak yang ketentuannya diatur dengan
atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
(Pasal 3 ayat (4) UU KUP)

Apabila WP baik orang pribadi maupun badan ternyata tidak dapat menyampaikan SPT dalam jangka
waktunya karena luasnya kegiatan usaha dan masalah-masalah teknis penyusunan laporan keuangan, atau
sebab lainnya sehingga sulit untuk memenuhi batas waktu penyelesaian dan memerlukan kelonggaran dari
batas waktu yang telah ditentukan, WP dapat memperpanjang penyampaian SPT Tahunan PPh dengan cara
menyampaikan pemberitahuan secara tertulis atau dengan cara lain misalnya dengan pemberitahuan secara
elektronik kepada Dirjen Pajak.

Pemberitahuan harus disertai dengan penghitungan sementara pajak yang terutang dalam 1
(satu) Tahun Pajak dan Surat Setoran Pajak sebagai bukti pelunasan kekurangan pembayaran
pajak yang terutang, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan. (Pasal 3 ayat 5 UU KUP)
Fakultas Ekonomi & Bisnis
AKIBAT ADMINISTRATIF PERPANJANGAN WAKTU
PENYAMPAIAN SPT

Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan menunda penyampaian SPT Tahunan


dan ternyata penghitungan sementara pajak yang terutang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5) kurang dari jumlah pajak yang sebenarnya
terutang, atas kekurangan pembayaran pajak tersebut dikenai bunga sebesar
tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan yang dihitung dari saat berakhirnya batas waktu penyampaian Surat
Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf b dan huruf
c sampai dengan tanggal dibayarnya kekurangan pembayaran tersebut untuk
paling lama 24 bulan dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
(Pasal 19 ayat 3 UU KUP)

Fakultas Ekonomi & Bisnis


CONTOH
PT ABC setelah menyampaikan pemberitahuan tertulis menunda jangka
waktu penyampaian SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2020 (Tahun Takwim)
sampai dengan tanggal 30 Juni 2021 dengan perhitungan sementara
pajak terutang sebesar Rp100juta dan kredit pajak Rp80juta.
Kekurangan pajak (PPh Pasal 29) sebesar Rp20juta dilunasi pada
tanggal 25 April 2021.

PT ABC menyampaikan SPT sesungguhnya pada tanggal 30 Juni 2021


dengan jumlah pajak yang terutang sebesar Rp120juta. Kekurangan
pembayaran dilunasi tanggal 28 Juni 2021.

Dari kasus di atas maka PT ABC dikenakan bunga sebesar:


0,55% x 2 x Rp20.000.000,00 = Rp220.000,00
Jumlah bulan dihitung sejak 1 Mei 2021 – 28 Juni 2021 = 2 bulan.

Fakultas Ekonomi & Bisnis


CONTOH - lanjutan

tarif bunga yang


digunakan

Fakultas Ekonomi & Bisnis


MEMBETULKAN SPT
Wajib Pajak dengan kemauan sendiri dapat membetulkan Surat
Pemberitahuan yang telah disampaikan dengan menyampaikan pernyataan
tertulis, dengan syarat Direktur Jenderal Pajak belum melakukan
tindakan pemeriksaan.
(Pasal 8 ayat 1 UU KUP)
Dalam hal pembetulan Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menyatakan rugi atau lebih bayar, pembetulan Surat
Pemberitahuan harus disampaikan paling lama 2 (dua) tahun sebelum
daluwarsa penetapan.
(Pasal 8 ayat 1a UU KUP)

pada saat Surat Pemberitahuan


Pasal 13 angka (1) “Dalam jangka
Pemeriksaan Pajak disampaikan
kepada Wajib Pajak, wakil, waktu 5 (lima) tahun setelah saat
kuasa, pegawai, atau anggota terutangnya pajak atau berakhirnya
keluarga yang telah dewasa Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau
dari Wajib Pajak. Tahun Pajak, Direktur Jenderal Pajak
dapat menerbitkan Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar…”

Fakultas Ekonomi & Bisnis


AKIBAT ADMINISTRATIF PEMBETULAN SPT
TAHUNAN
Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat Pemberitahuan Tahunan yang
mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi
administrasi berupa bunga sebesar tarif bunga per bulan yang ditetapkan
oleh Menteri Keuangan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung
sejak saat penyampaian Surat Pemberitahuan berakhir sampai dengan tanggal
pembayaran, paling lama 24 bulan dan bagian dari bulan dihitung penuh 1
(satu) bulan. (Pasal 8 ayat 2 UU KUP)

CONTOH
PT ABC membetulkan sendiri SPT Tahunan PPh Tahun 2020 pada tanggal 20
Februari 2022, yang semula menyatakan jumlah pajak terutang sebesar
Rp100juta dan kredit pajak sebesar Rp80juta, dibetulkan seharusnya jumlah
pajak terutang sebesar Rp130juta dan kredit pajak tetap. Kekurangan
pembayaran pajak sebesar Rp30juta dibayar pada tanggal 18 Februari 2022.

Dari kasus di atas maka PT ABC dikenai sanksi administrasi berupa


bunga sebesar:
0,96% x 10 x Rp30.000.000 = Rp2.880.000
Jumlah bulan dihitung sejak 1 Mei 2021 – 18 Februari 2022 = 10 bulan.
Fakultas Ekonomi & Bisnis
CONTOH - lanjutan

tarif bunga yang


digunakan

Fakultas Ekonomi & Bisnis


AKIBAT ADMINISTRATIF PEMBETULAN SPT MASA

Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri Surat Pemberitahuan Masa yang
mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksi
administrasi berupa bunga sebesar tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak jatuh
tempo pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran, paling lama 24 bulan dan
bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan. (Pasal 8 ayat 2a UU KUP)
CONTOH
PT ABC membetulkan sendiri SPT Masa PPN Masa Januari 2021 pada tanggal 20
Desember 2021, yang semula menyatakan jumlah Pajak Keluaran yang harus dipungut
sendiri sebesar Rp100juta dan Pajak Masukan Rp80juta, dibetulkan seharusnya
jumlah Pajak Keluaran yang harus dipungut sendiri sebesar Rp130juta dan Pajak
Masukan tetap. Kekurangan pembayaran pajak sebesar Rp30juta dibayar pada
tanggal 18 Desember 2021.

Dari kasus di atas maka PT ABC dikenai sanksi administrasi berupa bunga
sebesar:
0,94% x 10 x Rp30.000.000 = Rp2.820.000
Jumlah bulan dihitung sejak 1 Maret 2021 – 18 Desember 2021 = 10 bulan.

Fakultas Ekonomi & Bisnis


CONTOH - lanjutan

tarif bunga yang


digunakan

Fakultas Ekonomi & Bisnis


MENGUNGKAPKAN KETIDAKBENARAN
PERBUATAN
Walaupun telah dilakukan tindakan pemeriksaan, tetapi belum
dilakukan tindakan penyidikan mengenai adanya ketidakbenaran
yang dilakukan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38,
terhadap ketidakbenaran perbuatan Wajib Pajak tersebut tidak
akan dilakukan penyidikan, apabila Wajib Pajak dengan kemauan
sendiri mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya tersebut
dengan disertai pelunasan kekurangan pembayaran jumlah pajak
yang sebenarnya terutang beserta sanksi administrasi berupa
denda sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pajak yang
kurang dibayar.
{Pasal 8 ayat 3 dan 3a UU KUP}

”Setiap orang yang karena kealpaannya:


a. tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan;
atau
b. menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi
isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau
melampirkan keterangan yang isinya tidak
benar ...”

Fakultas Ekonomi & Bisnis


MENGUNGKAPKAN KETIDAKBENARAN
PENGISIAN SPT

Walaupun Direktur Jenderal Pajak telah melakukan pemeriksaan, dengan syarat Direktur
Jenderal Pajak belum menerbitkan surat ketetapan pajak, Wajib Pajak dengan kesadaran
sendiri dapat mengungkapkan dalam laporan tersendiri tentang ketidakbenaran
pengisian Surat Pemberitahuan yang telah disampaikan sesuai keadaan yang
sebenarnya, yang dapat mengakibatkan:
a. pajak-pajak yang masih harus dibayar menjadi lebih besar/kecil;
b. rugi berdasarkan ketentuan perpajakan menjadi lebih kecil/besar;
c. jumlah harta menjadi lebih besar/kecil; atau
d. jumlah modal menjadi lebih besar/kecil;
dan proses pemeriksaan tetap dilanjutkan.
(Pasal 8 ayat 4 UU KUP)

Pajak yang kurang dibayar yang timbul sebagai akibat dari pengungkapan ketidakbenaran
pengisian Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) beserta sanksi administrasi
berupa bunga sebesar tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan dari pajak yang kurang dibayar, paling lama 24 bulan, harus dilunasi oleh Wajib
Pajak sebelum laporan tersendiri dimaksud disampaikan.
(Pasal 8 ayat 5 UU KUP)
Fakultas Ekonomi & Bisnis
KETETAPAN
PAJAK

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PENETAPAN

Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yang


terutang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan, dengan tidak
menggantungkan pada adanya surat ketetapan
pajak.
(Pasal 12 ayat 1 UU KUP)

Jumlah Pajak yang terutang menurut Surat


Pemberitahuan yang disampaikan oleh Wajib
Pajak adalah jumlah pajak yang terutang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
(Pasal 12 ayat 2 UU KUP)
Fakultas Ekonomi & Bisnis
PENETAPAN

PT XYZ adalah WP badan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan


barang-barang elektronik. PT XYZ melaporkan seluruh penghasilan yang
diperoleh selama tahun 2015 dan kredit pajaknya dalam SPT PPh badan
Tahun 2015, dengan perincian sbb:
Penghasilan Neto: Rp1.000.000.000,00
PPh terutang Rp 282.500.000,00
Kredit Pajak Rp 202.500.000,00
Pajak yang kurang dibayar Rp 80.000.000,00

jumlah pajak yang Pembayaran oleh WP tanpa didahului


terutang sesuai dengan dengan surat ketetapan pajak, yaitu
ketentuan peraturan melalui pemotongan/pemungutan pihak
perundang-undangan ketiga dan dibayar sendiri.
perpajakan
Fakultas Ekonomi & Bisnis
PENETAPAN

Apabila Direktur Jenderal Pajak mendapatkan


bukti jumlah pajak yang terutang menurut Surat
Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) tidak benar, Direktur Jenderal Pajak
menetapkan jumlah pajak yang terutang.
(Pasal 12 ayat 3 UU KUP)

KETETAPAN Berdasarkan hasil


pemeriksaan atau
keterangan lain
Surat
Ketetapan
Pajak
Fakultas Ekonomi & Bisnis
CONTOH
PT XYZ adalah WP badan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan barang-barang
elektronik. PT XYZ melaporkan seluruh penghasilan yang diperoleh selama tahun 2015
dan kredit pajaknya dalam SPT PPh badan Tahun 2015, dengan perincian sbb:
Penghasilan Neto: Rp1.000.000.000,00
PPh terutang Rp 282.500.000,00
Kredit Pajak Rp 202.500.000,00
Pajak yang kurang dibayar Rp 80.000.000,00

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan bahwa pajak yang dihitung


dan dilaporkan PT XYZ dalam SPT PPh Tahun 2015 tidak benar,
misalnya pembebanan biaya ternyata melebihi yang sebenarnya
sehingga PPh terutang kurang dilaporkan.

maka Direktur Jenderal Pajak menetapkan besarnya pajak yang Surat


terutang sebagaimana mestinya menurut ketentuan peraturan Ketetapan
perundang-undangan perpajakan. Pajak

Fakultas Ekonomi & Bisnis


SURAT KETETAPAN PAJAK

Surat ketetapan pajak adalah surat


ketetapan yang meliputi Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan,
Surat Ketetapan Pajak Nihil, atau
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar.
(Pasal 1 angka 15 UU KUP)

Fakultas Ekonomi & Bisnis


SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR
(SKPKB)

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar adalah surat


ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah
pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan
pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi
administrasi, dan jumlah pajak yang masih harus
dibayar.
(Pasal 1 angka 16 UU KUP)

JUMLAH POKOK PAJAK Rp10.000.000,00


JUMLAH KREDIT PAJAK Rp 6.000.000,00
JUMLAH KEKURANGAN PEMBAYARAN POKOK PAJAK Rp 4.000.000,00
BESARNYA SANKSI ADMINISTRASI Rp 2.000.000,00
JUMLAH PAJAK YANG MASIH HARUS DIBAYAR Rp 6.000.000,00

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PENERBITAN SKPKB
Pasal 13 (1) UU KUP
Dalam jangka waktu 5 (lima tahun) setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian
Tahun Pajak atau Tahun Pajak, Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan SKPKB dalam hal-hal sbb:

a. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan, pajak yang terutang tidak/kurang dibayar;


b. apabila SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dan setelah
ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran;

c. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan mengenai PPN dan PPnBM ternyata tidak seharusnya dikompensasikan
selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif 0%;
d. apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 atau Pasal 29 tidak dipenuhi, sehingga tidak dapat
diketahui besarnya pajak yg terutang.
e. apabila kepada Wajib Pajak diterbitkan NPWP dan/atau dikukuhkan sebagai PKP secara jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4a).
f. PKP tidak melakukan penyerahan BKP/JKP dan/atau ekspor BKP/JKP dan telah diberikan pengembalian Pajak
Masukan atau telah mengkreditkan Pajak Masukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (6e) UU PPN
Fakultas Ekonomi & Bisnis
PENERBITAN SKPKB
a
Pasal 13 (1) huruf a apabila berdasarkan hasil pemeriksaan, pajak yang terutang
UU KUP
tidak atau kurang dibayar;
Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKPKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar tarif
bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan paling lama
24 bulan, dihitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak,
bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sampai dengan diterbitkannya SKPKB
{Pasal 13 (2) UU KUP}
Contoh: SPT PPh Badan Tahun 2020 (Tahun Takwim) dilakukan
pemeriksaan dan diterbitkan SKPKB tanggal 20 Desember 2021.

Berakhirnya Terbit
tahun pajak SKPKB

31/12/20 1/1/21 12 bulan 20/12/21

Fakultas Ekonomi & Bisnis


CONTOH
PT XYZ adalah WP badan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan barang-barang
elektronik, menyampaikan SPT PPh badan Tahun 2020 (tahun takwim) pada tgl 30 April 2021,
dengan perincian sbb:
Penghasilan Neto Rp1.000.000.000,00
PPh terutang Rp 282.500.000,00
Kredit Pajak Rp 202.500.000,00
Pajak yang kurang dibayar Rp 80.000.000,00
Kekurangan (PPh Pasal 29) tersebut dibayar tgl 29 April 2021.

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata Penghasilan Neto seharusnya adalah


Rp1.100.000.000,00 sehingga PPh terutang seharusnya adalah Rp312.500.000,00.

Jumlah Pokok Pajak Rp312.500.000,00


DJP Jumlah Kredit Pajak Rp282.500.000,00
menerbitkan
Jumlah Kekurangan Pokok Pajak Rp 30.000.000,00
SKPKB tanggal
10 Oktober Sanksi adm (bunga 1,76%; 10 bulan) Rp 5.280.000,00
2021 Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp 35.280.000,00
Fakultas Ekonomi & Bisnis
CONTOH - lanjutan

tarif bunga yang


digunakan

Fakultas Ekonomi & Bisnis


PENERBITAN SKPKB
Pasal 13 (1) huruf b
UU KUP

b apabila SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (3) dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana
ditentukan dalam Surat Teguran;
Jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d ditambah dengan
sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar :
a. 50 % (lima puluh persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau
kurang dibayar dalam satu Tahun Pajak;
b. 100 % (seratus persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang
dipotong, tidak atau kurang dipungut, tidak atau kurang disetor, dan
dipotong atau dipungut tetapi tidak atau kurang disetor; atau
c. 100 % (seratus persen) dari Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang tidak atau kurang dibayar.
{Pasal 13 (3) UU KUP}

Fakultas Ekonomi & Bisnis


CONTOH
PT ABC adalah WP badan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Sampai dengan tanggal 30 April 2021,
PT ABC belum menyampaikan SPT Tahunan PPh badan tahun 2020. Oleh KPP diterbitkan Surat Teguran pd
tgl 20 Mei 2021 agar menyampaikan SPT dimaksud paling lambat tgl 3 Juni 2021. PT ABC baru
menyampaikan SPT tersebut tgl 5 Juni 2021, dengan perincian sbb:
Rugi (Rp200.000.000,00)
PPh terutang Rp --
Kredit Pajak Rp --
Pajak yang kurang dibayar Rp --

Apabila setelah dilakukan pemeriksaan ternyata menunjukan laba neto sebesar Rp100juta sehingga PPh
terutang seharusnya adalah Rp12.500.000,00.

Jumlah Pokok Pajak Rp12.500.000,00


DJP Jumlah Kredit Pajak Rp --
menerbitkan
SKPKB tanggal Jumlah Kekurangan Pokok Pajak Rp12.500.000,00
10 Desember Sanksi adm. Pasal 13 (3) a (50%) Rp 6.250.000,00
2021
Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp18.750.000,00
Fakultas Ekonomi & Bisnis
PENERBITAN SKPKB
Pasal 13 (1) huruf c
UU KUP

c apabila berdasarkan hasil pemeriksaan mengenai Pajak


Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih
pajak atau tidak seharusnya dikenakan tarif 0 %;

Jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d ditambah dengan sanksi administrasi
berupa kenaikan sebesar :… c. 100 % (seratus persen) dari
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah yang tidak atau kurang
dibayar.
{Pasal 13 (3) UU KUP}

Fakultas Ekonomi & Bisnis


CNTOH
PT PQR adalah pabrikan tekstil yang sudah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, melaporkan SPT
Masa PPN Desember 2020 dengan rincian sbb:
Pajak Keluaran Rp200.000.000,00
Pajak Masukan Rp230.000.000,00
Kurang/(Lebih) bayar (Rp30.000.000,00)
Atas kelebihan tersebut dikompensasikan ke Masa Januari 2021.
Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan, Pajak Keluaran adalah sebesar Rp220juta sehingga terdapat
jumlah yang tidak seharusnya dikompensasi,

Jumlah Pokok Pajak Rp220.000.000,00


DJP Jumlah Kredit Pajak (Rp230.000.000,00)
menerbitkan Jumlah Lebih bayar (Rp10.000.000,00)
SKPKB
tanggal 10 Dikompensasikan ke Masa Jan 2021 Rp 30.000.000,00
Desember Jumlah kekurangan Pokok Pajak Rp 20.000.000,00
2021 Sanksi adm. Pasal 13 (3) c (100%) Rp 20.000.000,00
Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp 40.000.000,00
Fakultas Ekonomi & Bisnis
PENERBITAN SKPKB
Pasal 13 (1) huruf d
UU KUP d
apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 atau Pasal 29 tidak
dipenuhi sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang.
Ketentuan mengenai Kewajiban WP ketika dilakukan
PEMBUKUAN pemeriksaan
Jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d ditambah
dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar :
a. 50 % (lima puluh persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau
kurang dibayar dalam satu Tahun Pajak;
b. 100 % (seratus persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau
kurang dipotong, tidak atau kurang dipungut, tidak atau kurang
disetorkan, dan dipotong atau dipungut tetapi tidak atau kurang
disetorkan;
c. 100 % (seratus persen) dari Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang tidak atau kurang
dibayar.
{Pasal 13 (3) UU KUP}

Fakultas Ekonomi & Bisnis


CONTOH
PT XYZ adalah WP badan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan barang-
barang elektronik, menyampaikan SPT PPh badan Tahun 2020 (tahun takwim) pada
tgl 30 April 2021, dengan perincian sbb:
Penghasilan Neto Rp1.000.000.000,00
PPh terutang Rp 282.500.000,00
Kredit Pajak Rp 202.500.000,00
Pajak yang kurang dibayar Rp 80.000.000,00
Kekurangan (PPh Pasal 29) tersebut dibayar tgl 29 April 2021.

Apabila ketika dilakukan pemeriksaan ternyata PT XYZ tidak meminjamkan buku2, catatan2 serta dokumen yang menjadi
dasar pengisian SPT sehingga pajak terutang tidak dapat dihitung. Berdasarkan data yang ada DJP menetapkan
Penghasilan Neto sebesar Rp1,1milyar dan PPh terutang sebesar Rp 312.500.000.
Jumlah Pokok Pajak Rp312.500.000,00
DJP
Jumlah Kredit Pajak Rp282.500.000,00
menerbitkan
SKPKB Jumlah Kekurangan Pokok Pajak Rp 30.000.000,00
tanggal 10 Sanksi adm. Pasal 13 (3) a (50%) Rp 15.000.000,00
Oktober 2021
Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp 45.000.000,00
Fakultas Ekonomi & Bisnis
PENERBITAN SKPKB
Pasal 13 (1) huruf e
UU KUP

e
apabila kepada Wajib Pajak diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak secara jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4a).

Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf e ditambah dengan
sanksi administrasi berupa bunga sebesar tarif
bunga per bulan yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan paling lama 24 bulan, dihitung sejak saat terutangnya pajak
atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sampai dengan
diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar.

{Pasal 13 (2) UU KUP}

Fakultas Ekonomi & Bisnis


CONTOH
CV PQR adalah pengusaha di bidang perdagangan barang elektronik yang mulai berusaha sejak awal Januari
2019, tetapi belum mendaftarkan diri sampai dengan tanggal 10 Oktober 2021 ketika Dirjen Pajak menerbitkan
NPWP secara jabatan. Berdasarkan data yang ada, diperoleh penghasilan neto selama tahun 2019 adalah sbb:
Penghasilan Neto Rp1.000.000.000,00
PPh terutang Rp 282.500.000,00
Kredit Pajak Rp 0,00
Pajak yang kurang dibayar Rp 282.500.000,00

Atas kekurangan pembayaran PPh badan tahun 2019 sebagai akibat penerbitan NPWP secara jabatan,
Dirjen Pajak dapat menerbitkan SKPKB. Misalkan diterbitkan tgl 10 Oktober 2021 maka SKPKB tersebut
adalah sbb:

Jumlah Pokok Pajak Rp282.500.000,00


Jumlah Kredit Pajak Rp 0,00
Jumlah Kekurangan Pokok Pajak Rp282.500.000,00
Sanksi adm (bunga 1,82%; 22 bulan) Rp113.113.000,00
Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp395.613.000,00
Fakultas Ekonomi & Bisnis
PENERBITAN SKPKB
juga berlaku untuk
Bunga yang
dihitung sebelum 2
November 2020

tarif bunga yang


digunakan

Fakultas Ekonomi & Bisnis


DALUWARSA PENERBITAN SKPKB
Pasal 13 UU KUP

(1) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat


terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian
Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, Direktur Jenderal Pajak
dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar…”

(4) Besarnya pajak yang terutang yang diberitahukan oleh Wajib Pajak dalam
Surat Pemberitahuan menjadi pasti sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan apabila dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun
Pajak, atau Tahun Pajak, tidak diterbitkan surat ketetapan pajak,
kecuali Wajib Pajak melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
dalam Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak dimaksud.

Fakultas Ekonomi & Bisnis


CONTOH

31/12 1/1/ 31/12 1/1/


/2015 2016 /2020 2021

Saat
terutang PPh
badan tahun SKPKB tetap dapat
jangka waktu 5 diterbitkan apabila WP
pajak 2015
(lima) tahun Dirjen melakukan tindak
dengan
tahun Pajak dapat pidana di bidang
takwim menerbitkan SKPKB perpajakan untuk
Tahun Pajak 2015

Fakultas Ekonomi & Bisnis


SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Fakultas Ekonomi & Bisnis

You might also like