Professional Documents
Culture Documents
Visio Teknikal
Visio Teknikal
GAMBAR TEKNIK
PENYUSUN
i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
Bahan ajar ini telah diperiksa dan disetujui untuk digunakan sebagai
Bahan Kuliah bagi mahasiswa Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Menyetujui :
Mengetahui/Menyetujui :
Pembantu Direktur I,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah
dan rahmat-Nya sehingga Penyusun mampu menyelesaikan Buku Bahan Ajar
berjudul “Gambar Teknik”. Buku Bahan Ajar ini disusun untuk memenuhi
kebutuhan dalam proses belajar mengajar matakuliah Gambar Teknik pada
Program Studi Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Bahan Ajar ini mengulas tentang aplikasi Microsoft Visio 2007 untuk
menggambar Diagram Alir Proses Teknik Kimia dan Diagram Pemipaan dan
Instrumentasi (P&ID). Peserta didik akan dituntun secara kolektif menggambar
diagram-diagram diatas sembari belajar mengenal standar ISA 5.1 sehingga pada
akhirnya dapat mahir menggunakan Microsoft Visio 2007 secara lebih efisien.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
GARIS-GARIS BESAR RENCANA PEMBELAJARAN ( GPRP )
NAMA MATAKULIAH
MATAKULIAH : Gambar Teknik
KODE MATAKULIAH
MATAKULIAH / SKS : KK214322 / 3 SKS (14 x (1 + 4) x 50 menit = 3500 menit)
STANDAR KOMPETENSI : Pada akhir perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa dapat mengoperasikan Ms. Visio untuk membuat
diagram alir proses dan P&ID berdasarkan informasi tentang prinsip kerja dan metodelogi proses teknik
kimia dan menjelaskan suatu diagram alir proses dan P&ID proses teknik kimia tertentu dengan benar
SEMESTER : III (Ganjil)
DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah ini mengajarkan gambar teknik kimia yang meliputi penguasaan software Ms. Visio sebagai
sarana utama menggambar secara digital beberapa skema atau diagram dalam teknik kimia, seperti
diagram alir proses (flowchart) dan P&ID (piping and instrumentation diagram)
diagram) meliputi simbol-simbol
dan label-label proses, peralatan proses, utilitas, pemipaan dan instrumentasi.
Kompetensi
No Indikator Pengalaman Belajar Materi Pokok Est. Waktu Pustaka Penilaian
Dasar
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat:
v
Kompetensi
No Indikator Pengalaman Belajar Materi Pokok Est. Waktu Pustaka Penilaian
Dasar
2 Menggunakan Memahami Menggambar ulang 1. Menggambarkan suatu 400 mnt pada
Ms. Visio untuk label, simbol- suatu contoh P&ID contoh P&ID tertentu pertemuan
menggambar simbol pada tertentu ke 6-7 Tugas 1
suatu P&ID P&ID sesusai menggunakan Ms.
2. Standar ISA 5.1 100 mnt pada UTS
ISA 5.1 Visio
Menggambar Menjelaskan suatu pertemuan ke 7 [1] Tugas 2
dan P&ID [2] Tugas 3
3. Menggambarkan P&ID 1000 mnt pada
Menjelaskan [3]
Menggambar P&ID berdasarkan informasi pertemuan Presentas
suatu P&ID [4]
berdasarkan metodelogi / diagram ke 8-11 i
proses informasi alir proses tertentu
tertentu metodelogi Laporan
proses/diagram alir 4. Presentasi Tugas 750 mnt pada UAS
proses Semester pertemuan
ke 12-14
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ms Visio Online Help
[2] www.wikipedia.com
[3] ISA-The Instrumentation, Systems, and Automation Society. 1992 . 5.1-1984 (R1992): Instrumentation Symbols and Identification .
North Carolina
[4] Wahana Komputer. 2007 . Panduan Praktis Microsoft Visio 2007 . Penerbit Andi. Yogyakarta
vi
BAB I
MENGGAMBAR DENGAN MICROSOFT VISIO
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas penggunaan Microsoft Visio 2007 untuk
menggambar diagram-diagram yang sering dibutuhkan dalam teknik kimia,
seperti flowchart dan P&ID. Setelah menyelesaikan bacaan pada bab ini,
diharapkan mahasiswa dapat mengoptimalkan penggunaan Microsoft Visio 2007
untuk membuat berbagai diagram yang dibutuhkan.
1
Jendela Template Categories dibagian kiri berisi daftar berbagai jenis
gambar yang dikelompokkan berdasarkan fungsinya dan masing-masing memiliki
tampilan yang spesifik.
Gambar 1.2 berikut akan muncul, jika Anda menekan ikon menu New
dibagian paling kiri dari kumpulan ikon di Toolbar.
Drawin Tools
Menu Bar Toolbar Ruler
Master Shape
Halaman
gambar
Status Bar
- Halaman gambar adalah daerah kerja dimana gambar didesain, ditampilkan dan
dapat diedit.
- Stencil adalah kumpulan Master Shape yang dapat di-drag ke dalam halaman
gambar. Shape adalah sebuah bidang gambar yang dibuat dari sebuah atau
sekumpulan garis, kurva, dan atau bidang-bidang gambar yang dikelompokkan
dengan menggunakan perintah group, yang mana juga dapat dibuat sendiri
dengan menggunakan drawing tools.
2
- Template adalah file Visio yang terdiri dari satu stencil atau lebih yang berisi
beberapa style dan pengaturan gambar.
Untuk sebuah halaman gambar yang aktif, klik menu File – Page Setup
sehingga muncul kotak dialog berikut:
3
Kotak dialog Page Setup mengandung sekumpulan tab diantaranya
adalah Print Setup untuk mengatur ukuran kertas, orientasi halaman, print zoom
dan gridlines, kemudian tab Drawing Scale untuk mengatur skala gambar, tab
Page Properties untuk mengatur properti halaman seperti nama, background, dan
satuan ukur.
2) Jika perlu atur ulang skala gambar dengan meng-klik Drawing Scale dan
1) Aktifkan halaman yang akan dikonversi, lalu klik menu File - Page Setup
dan tab Page Properties. Pada kotak dialog yang muncul, klik type
Background .
2) Klik OK
3) Klik tahan dan geser jenis background yang sesuai ke halaman gambar aktif
4
1.3 Membuat Layer
1) Klik menu View – Layer Properties untuk menampilkan kotak dialog Layer
Properties. Klik tombol New sehingga muncul lagi kotak dialog New Layer
berikut:
2) Isi nama layer baru pada kotak isian dan jika selesai klik OK.
1) Klik menu View – Layer Properties untuk menampilkan kotak dialog Layer
Properties.
2) Hilangkan atau munculkan tanda centang dengan cara meng-klik kotak-kotak
isian yang sesuai.
5
Berikut adalah penjelasan tentang elemen-elemen yang ada pada kotak
dialog Layer Properties .
klik pilihan Layer dan nama-nama layer yang dikehendaki. Jika sudah selesai klik
OK. Semua shape pada layer yang terpilih akan ditampilkan di layar monitor.
6
Untuk membuat layer-layer yang baik, sebaiknya pengaturan layer perlu
dilakukan, yakni dengan cara berikut:
1) Pilih satu layer yang aktif. Semua shape baru yang tidak mempunya layer yang
belum ditentukan akan ditambahkan secara otomatis ke dalam layer ini.
2) Kunci shape pada layer agar tidak dapat berubah atau terhapus secara tidak
sengaja.
3) Tentukan pula shape pada layer yang dapat di snap atau ditempelkan.
Shape dalam Microsoft Visio 2007 terbagi dalam 2 jenis, yaitu shape 1D
dan 2D. Shape 1D (1 dimensi), contohnya adalah garis lurus atau lengkung,
memiliki ujung dan akhir titik serta ditengah-tengahnya terdapat titik kontrol.
Shape 2D (2 dimensi), contohnya adalah segi empat dan ellip atau lingkaran,
umumnya berbentuk bidang yang dibuat dengan menggunakan shape 1D.
1) Klik toolbar Line sehingga mouse pointer berubah menjadi tanda plus di
halaman gambar. Klik pada satu titik kemudian drag ke titik lain.
2) Klik ikon Pointer Tool kemudian klik lagi garis yang telah dibuat
sehingga endpoint akan terlihat pada garis tersebut.
7
3) Klik Pencil Tool sehingga control point muncul. Jika Anda melakukan
drag terhadap control point ini, maka bentuk garis akan berubah menjadi
kurva. Untuk mengembalikan bentuk mouse pointer seperti semula, klik
Pointer Tool kembali.
4) Untuk menggambar shape 2D, maka Anda bisa meng-klik Rectangle tool
atau Ellipse tool . Pada shape 2D terdapat banyak handle yang dapat
digerakkan/dipindahkan dengan menggunakan mouse. Handle dapat digunakan
untuk melekatkan satu shape ke shape lain, memindahkan text shape, atau
mengubah lengkungan kurva.
Contoh: Buat segi empat dengan meng-klik Rectangle Tool. Handle jenis
control point terdapat pada garis, baik lengkung maupun lurus, yang terdapat
pada shape yang digambar dengan toolbar Pencil tool. Drag salah satu control
point untuk mengubah lengkungannya.
Gambar 1.6 berikut adalah contoh bentuk gambar yang berasal dari shape
segi empat yang digambar dengan toolbar Rectangle Tool yang tersedia di menu
8
1.5 Operasi Dengan Shape
Menyalin Shape
Shape atau objek secara umum dapat disalin dengan cepat melalui cara
berikut:
Shape atau objek secara umum dapat dihapus dari halaman gambar
melalui penekanan tombol Del setelah diseleksi.
(1) Lakukan seleksi terhadap shape/objek yang akan dihapus, lalu klik toolbar
Pencil Tool. Jika handle pada titik A , B , atau C di-klik, maka handle
tersebut akan berubah warnanya menjadi magenta. Tekan tombol Del
untuk menghapus sebagian bidang (lihat ilustrasi Gambar 1.9).
(2) Jika titik B atau C di klik, maka didapat Gambar 1.7a, sedangkan jika titik
A di klik, maka didapat Gambar 1.7b.
a) b)
9
Menggabungkan Shape
10
Pada Gambar 1.10a terlihat bahwa bidang ellip tergambar di sebelah
kanan bidang segi empat, karena hal tersebut dianggap bidang ellip memotong
bidang segi empat. Untuk mengambil bagian segi empat tersisa setelah
pemotongan, maka digunakan Shape – Operations – Substract sehingga
dihasilkan Gambar 1.10c bagian pertama.
Untuk operasi shape lainnya seperti Join, Trim dan Offset, Anda
dipersilahkan untuk bereksperimen dan membuat kesimpulan sendiri tentang
kegunaan sub-sub menu tersebut.
- Add to Group : menambahkan shape tertentu ke dalam group yang sudah ada
Semua shape dan teks dalam desain gambar perlu ditampilkan semenarik
mungkin, karena itu diperlukan pengaturan format shape dan teks sesuai
kebutuhan dan estetika yang diinginkan.
Untuk memformat teks, shape atau beberapa shape yang telah terseleksi,
maka klik menu Format sehingga muncul sub menu Text, Line, Shadow, Corner
11
Jika Anda mengaktifkan toolbar Formatting pada menu View-Toolbars,
maka terdapat pula beberapa ikon untuk pemformatan secara cepat.
Berikut adalah beberapa shape dan teks yang telah diformat. Cobalah
untuk menirunya.
TIC Transesterifikasi
Miring pt)
T=78 0C , t=2 jam Teks lack 14
lB
(Aria
103 n=350 rpm
belum Analisis:
pH=7 ??? Densitas
Kadar Asam Lemak Bebas
Gambar 1.12 dan Gambar 1.13 berikut adalah gambar 1D dan 2 D. Untuk
melatih kemampuan menggambar dengan Visio, Anda dipersilahkan sekali lagi
untuk-mencoba menyalin gambar-gambar tersebut.
TY
Condensing steam
V-1
TC
TT
Trap
12
1.7 Membuat Diagram
Jika Anda memilih salah satu dari jenis diagram, misalnya Flowchart,
maka akan muncul pilihan menu berikutnya sebagai berikut:
13
1.7.1 Diagram Sebab Akibat (Diagram Tulang Ikan, F ishbone)
Sebab 1 Sebab 2
Sebab sekunder 1.1.1
Sebab sekunder 1.2.1
Sebab primer 2.1
Akibat
Sebab 4 primer 1
Sebab primer 3.1
Sebab primer Tambahan 1
Sebab 4 primer .2
Sebab 4 Sekunder 1
Untuk membuat diagram sebab akibat seperti Gambar 1.13 di atas, maka
ikuti langkah-langkah berikut:
- Klik menu File - New – Business dan pilih Cause and Effect Diagram
(Metric). Tampil pada halaman gambar struktur awal diagram sebab akibat.
- Untuk menambah anak panah Sebab, klik dan drag shape Category 1 atau
14
- Klik anak panah Akibat dan ketik teks yang menggambarkan suatu akibat
tertentu, demikian juga untuk seluruh anak panah Sebab, lakukan hal yang
sama.
- Untuk menampilkan anak panah Sebab Primer, klik dan drag shape Primary
Cause ke halaman gambar dan posisikan kepala anak panahnya menyentuh
garis anak panah Sebab.
- Untuk menampilkan anak panah Sebab Sekunder, klik dan drag shape
Secondary Cause ke halaman gambar dan posisikan kepala anak panahnya
menyentuh garis anak panah Sebab Primer.
- Untuk merubah arah anak panah, gunakan perintah Rotate or Flip pada menu
Shape.
Diagram alir proses pada hakekatnya adalah suatu flowchart, dan untuk
bidang teknik kimia cukup dengan menggunakan beberapa anak panah dan
4 shape saja, meskipun demikian jika memang dikehendaki bisa saja
menggunakan shapes tambahan. Pembahasan lebih detail tentang diagram alir
peoses teknik kimia ini dapat Anda temukan pada Bab 2.
15
1.8 Latihan
PC = 1 atm
Vapor
DMF + water
set
h
LIC LT
set
X
PH
ARC
Steam
60 psia
AT
Reboiler
TS X
PH
Purge
Feed DMF + water + heavies
DMF + water + heavies
set
M T
Feed
TT TRC
F , CA,I , Ti 21 21
V I
FMP , TMP,o CA TY P
21
T
FMP , TMP,i
Minyak Panas
Product
F , CA , T
16
To TOH From TOH
Storage
Tank
Vacuum
Vacuum
Bleaching Vacuum
Bleacher Level
Motorised Mixer
Static MIxer
BPO Pre-
Buffer Stripper
Tank
FA
PHE
To Slope Condenser
Tank
PHE
PHE
Silo BPO
Trap FA
PHE Niagara Filter Filter Condenser
PHE
PHE RBDPO
Slurry Tank Trap
Filter
RBDPO
RBDPO
Outlet
CPO
Inlet
17
BAB II
DIAGRAM ALIR PROSES TEKNIK KIMIA
PENDAHULUAN
Untuk lebih mudah memahami materi ajar pada bab 2 ini, Anda perlu
terlebih dahulu memahami materi-materi pokok dalam teknik kimia, seperti
satuan-satuan operasi teknik kimia, peralatan industri proses, teknik reaksi kimia,
dan lain sebagainya. Pada hakekatnya, materi ajar pada bab 2 ini bertujuan
memberi bekal kepada mahasiswa untuk mengerti benar tentang diagram alir
proses, sehingga pada saatnya nanti mahasiswa mampu membuat dan membaca
diagram alir proses dengan benar.
18
Blok-blok yang sering digunakan pada diagram alir proses teknik kimia
meliputi terminator, process, predefined process, dan decision. Pada Microsoft
Visio 2007, simbol blok-blok tersebut diwakili oleh shapes seperti terlihat pada
Gambar 2.1. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang blok-blok tersebut.
(1) Shape terminator mewakili bahan baku yang digunakan dalam proses dan
sekaligus juga mewakili produk akhirnya, produk antara dan atau
sampingannya. Nama bahan baku/produk dan jika perlu kondisi teknisnya
harus dituliskan ditengah-tengah shape terminator ini (lihat Gambar 2.1a).
(2) Shape process mewakili proses/prosedur sederhana yang tidak memerlukan
pengaturan kondisi proses yang rumit, seperti pemanasan, pendinginan,
pencucian, dan lain-lain. Pada Gambar 2.1b terlihat penggambaran proses
pencucian dengan menggunakan air pencuci.
(3) Shape predefined process mewakili proses-proses tertentu yang rumit
dengan pengaturan kondisi operasi, misalnya proses reaksi kimia
transesterifikasi (Gambar 2.1c) yang membutuhkan kondisi pengadukan
350 rpm dan suhu reaksi 64 oC selama waktu reaksi 1 jam.
(4) Shape decision mewakili prosedur logika menggunakan persyaratan
tertentu untuk menentukan arah aliran pada pemrosesan lebih lanjut. Pada
Gambar 2.1d terlihat decision tentang nilai pH yang menentukan arah aliran
ke samping kiri/kanan jika syarat pH belum terpenuhi dan ke bawah jika
sudah terpenuhi.
Transesterifikasi
Air Pencuci Air Bekas Pencuci o
T=64 C, t=1jam
Buah Kelapa Sawit Pencucian
n=350 rpm
(d) (e)
19
(5) Sebagai tambahan, untuk mewakili proses analisis yang dilakukan terhadap
materi (pada bahan baku atau produk) atau terhadap aliran materi (pada
anak panah!!), maka digunakan shape process tetapi dengan modifikasi
menggunakan garis putus-putus. Penjelasan tentang jenis analisisnya harus
diberikan, misalnya seperti terlihat pada contoh Gambar 2.1e.
Penggunaan shapes dan anak panah pada diagram alir proses teknik
kimia seharusnya dapat menggambarkan proses yang diterapkan terhadap bahan
baku sehingga menjadi produk dan pada ahirnya, diagram yang terbentuk dapat
dibaca oleh banyak orang dan diikuti aliran prosesnya tanpa perbedaan persepsi.
Prosedur : Bagian lemak yang dipisahkan dari daging sapi mula-mula dicuci
dengan air sampai bersih kemudian ditiriskan hingga tidak ada lagi air yang
menetes. Lemak sapi kemudian dicairkan pada permukaan yang panas dan lemak
cair yang terbentuk dialirkan kedalam suatu bejana penampung yang dilengkapi
dengan saringan kawat stainless steel yang lembut. Prosedur ini dilaksanakan
seterusnya sampai didapatkan lemak cair dalam jumlah yang cukup sebagai
persediaan bahan baku pada proses pembuatan biodiesel. Analisis kimia yang
dilakukan terhadap produk lemak sapi ini antara lain adalah densitas lemak sapi
dan kadar asam lemak bebas ( free fatty acid, FFA).
Tugas : Buatlah diagram alir proses pemurnian lemak sapi berbasis pada
keterangan atau prosedur di atas.
20
Jawab : Dalam kasus ini jelas bahwa sebagai bahan baku adalah lemak sapi
bukan daging sapi. Dalam proses pemurnian ini, mula-mula lemak mengalami
proses pencucian dan pentirisan kemudian proses pemanasan atau lebih tepatnya
proses pencairan lemak, lalu diikuti penyaringan dan terakhir analisis kimia
tentang densitas dan kadar asam lemak bebas. Dengan demikian diagram alir
proses pemurnian lemak boleh jadi dapat berbentuk seperti berikut:
Lemak Sapi
Pentirisan
Pencairan
:
Analisis :
Densitas
Kadar Asam Lemak Bebas
dengan meng-klik ikon New tepat dibagian kepala panah hitam, kemudian
pilih Flowchart – Basic Flowchart (Metric). Pada halaman baru yang terbentuk,
atur tingkat Zoom yang sesuai dan nyaman untuk Anda bekerja. Berikutnya, klik
dan drag shape terminator ke halaman gambar, lalu klik ganda bagian tengah
dari shape tersebut dan ketikkan Lemak Sapi, akhiri dengan meng-klik bagian luar
shape. Kini Anda telah memiliki satu blok yang melambangkan bahan baku.
21
Seterusnya dengan cara yang sama, Anda klik dan drag shape process
untuk pencucian, tempatkan dibawah bahan baku. Untuk menghubungkan shape
terminator dan process, klik Line Tool pada Toolbar Standard, lalu buat garis
penghubung. Untuk menambahkan kepala panah pada garis penghubung, maka
dalam keadaan garis penghubung ter-seleksi klik ikon Line Ends tepat
pada bagian kepala panah hitam kemudian pilih jenis panah yang sesuai. Sekarang
Anda telah memiliki 2 blok yang melambangkan bahan baku dan proses
pencucian. Seterusnya dengan melihat pada contoh diagram yang sudah jadi,
Anda dipersilahkan menyelesaikan diagram Anda.
22
- Setelah waktu reaksi tercapai, reaktor dimatikan dan cairan dikeluarkan dari
reaktor dan ditampung ke dalam corong pisah. Asam pospat ditambahkan
secukupnya sambil diaduk ringan hingga pH cairan menjadi netral lalu
dibiarkan sejenak supaya terjadi pemisahan gliserol kelapisan bagian bawah.
Tugas : Buatlah diagram alir proses pembuatan biodiesel dari lemak sapi berbasis
pada keterangan atau prosedur-prosedur di atas.
23
Dengan demikian, diagram alir proses pembuatan biodiesel dari lemak
sapi dapat terlihat seperti berikut:
KOH 0.1 M
Pemanasan
T=110 0C
t = 15 menit
Analisis
o Densitas
o Kadar FFA
Pencairan
Transesterifikasi
T=78 0C , t=2 jam
P= 1atm , n=350 rpm
Asam pospat
Air Pencuci
Pencucian
belum
pH = 7 ??
Pemanasan
T=110 0C
t=15 menit
Analisis
o Viskositas pada 40 0C
0
o Densitas pada 15 C
o Spektra IR
Gambar 2.3: Diagram Alir Proses Pembuatan Biodiesel Dari Lemak Sapi
24
Sebenarnya, diagram alir proses diatas memuat beberapa
penyederhanaan-penyederhanaan, seperti misalnya pada proses netralisasi yang
dilambangkan dengan menggunakan shape predefine process tetapi tidak
memberikan penjelasan tentang kondisi operasinya sebaliknya pada proses
pemanasan yang notabene proses biasa disebutkan suhu dan waktunya; proses
pengambilan 300 mL dan memasukkan lemak cair ke dalam reaktor; pengaktifan
etanol dengan katalis NaOH; proses pencucian biodiesel menggunakan asam
pospat dan air pencuci yang tidak diperjelas kapan atau bagaimana
pelaksanaannya; dan penanganan produk. Meskipun demikian, orang yang
bergelut pada bidang teknik kimia umumnya akan dapat memahami diagram
tersebut, jadi jika diperlukan Anda dapat menyempurnakannya.
Prosedur : Proses pembuatan bioaditif dari biodiesel berbasis lemak sapi akan
dilaksanakan melalui jalur reaksi kimia nitrasi sebagai berikut:
- Jalur proses reaksi kimia nitrasi dilaksanakan secara batch pada tekanan 1 atm
dengan menggunakan reaktor labu leher 3 kapasitas 1 liter. Reaktor
ditempatkan pada ice bath didalam lemari asam.
- Mula-mula asam nitrat direaksikan dengan asam sulfat dalam rasio molar 1:1,
lalu hasilnya direaksikan dengan biodiesel pada suhu dibawah 20 0C. Setelah
reaksi selesai, cairan hasil reaksi dicuci dengan air beberapa kali. Untuk
memisahkan sisa air dari produk bioaditif, digunakan CaCl 2 anhidrat
secukupnya dan selanjutnya disimpan pada botol berlabel untuk keperluan
analisis.
- Proses reaksi nitrasi ini dilaksanakan dengan variasi perbandingan jumlah mol
biodiesel terhadap asam nitrat sebesar 1:1 dan 1:1.25. Ke-2 produk reaksi yang
dihasilkan ini masing-masing akan dikarakterisasi dengan infra red (FT-IR)
sehingga dapat ditentukan keberadaan gugus nitratnya. Keberadaan gugus
nitrat pada produk akan menunjukkan tingkat keberhasilan reaksi nitrasi, yakni
pembentukan senyawa etil ester nitrat.
25
- Selain analisis FT-IR, dilakukan juga analisis penentuan angka setana terhadap
solar yang telah dicampur dengan ke-2 produk aditif yang diperoleh, masing-
masing dalam konsentrasi 2% v/v. Produk yang dapat memberikan peningkatan
angka setana terbesar akan dipilih sekali lagi sebagai sampel uji emisi gas
buang dan kinerja pada mesin diesel pada konsentrasi 1% dan 2% v/v sehingga
pada akhirnya akan dapat diketahui seberapa jauh peningkatan angka setana
dan perbaikan emisi gas buang serta kinerja yang dapat diberikan melalui
penambahan bioaditif ini pada bahan bakar solar.
Etil Ester
(Biodiesel)
Asam Sulfat Pekat dan
Asam Nitrat dalam rasio
mol 1:1
Nitrasi
0
T < 20 C
rasio mol biodiesel dan asam nitrat
1:1 dan 1:1.25
Pemurnian
- Pencucian dgn air
- Dehidrasi dengan CaCl 2
Analisis/Pengujian
- Karakterisasi dengan FT-IR
- Pengujian dengan mesin diesel
-penentuan angka setana
-emisi gas buang
-kinerja
Etil Ester Nitrat
(Bioaditif
Dapat dilihat pula, bahwa diagram alir proses di atas juga mengandung
beberapa penyederhanaan, diantaranya adalah aliran larutan asam nitrat yang telah
diaktifasi dengan katalis asam sulfat dengan perbandingan mol 1:1 dinyatakan
melalui suatu penjelasan secukupnya. Penyederhaan berikutnya dapat dilihat pada
26
proses nitrasi, dimana ditambahkan informasi tentang pengulangan proses yang
sama tetapi dengan variasi rasio mol. Pada proses pemurnian, terlihat proses
pencucian dan dehidrasi yang seharusnya dilaksanakan secara berturut-turut,
tetapi hanya dinyatakan dalam 1 simbol proses saja.
2.3 Latihan
Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang digunakan sebagai bahan baku
ada dua jenis, yakni TKKS yang direbus dahulu dan yang tidak direbus. Untuk itu
TKKS mula-mula dibersihkan dengan air, direbus dan atau langsung dicabik-
cabik dan dipotong-potong hingga menjadi semacam serabut, kemudian dijemur
dibawah sinar matahari sampai menjadi kering. Serabut TKKS kemudian
dipotong pendek dan diayak dengan ayakan 0,63 mm. Serbuk TKKS kemudian
disimpan dalam suatu wadah berpenutup rapat. Serbuk TKKS ini dibuat
secukupnya sekaligus sebagai persediaan bahan baku.
27
Proses Hidrolisis
Proses Fermentasi
28
BAB III
DIAGRAM PEMIPAAN DAN INSTRUMENTASI
PENDAHULUAN
Seperti halnya pada bab 2, materi ajar pada bab ini juga membutuhkan
pemahaman tersendiri terhadap materi-materi pokok dalam teknik kimia, seperti
satuan-satuan operasi teknik kimia, peralatan industri proses, teknik reaksi kimia,
pengendalian proses dan sebagainya. Pada hakekatnya, materi ajar pada bab 3 ini
bertujuan memberi bekal kepada mahasiswa untuk mengerti benar tentang
diagram pemipaan dan instrumentasi, sehingga pada saatnya nanti mahasiswa
mampu membuat dan membaca P&ID dengan benar.
Semua instrument dan alat proses dengan nama dan nomor identifikasi serta
simbol-simbolnya
29
Semua jenis katup, semua pipa proses, termasuk ukuran dan nomor identifikasi
serta simbol-simbolnya
Miscellaneous-vents, drains, special fittings, sampling lines, reducers,
increasers and swagers
Permanent start-up and flush lines
Arah aliran dan interconnections references
Control inputs and outputs, interlocks
Quality level
Annunciation inputs dan computer control system input
Informasi tentang vendor dan contractor interfaces
Identification of components and subsystems delivered by others
Intended physical sequence of the equipment
30
3.2.1 Sistem Identifikasi Instrumen
3.2.2 Simbol-Simbol
Pada ISA-5.1 terdapat banyak simbol yang mengilustrasikan suatu unit
proses, instrumen, dan pemipaan serta signal. Berikut akan dijabarkan beberapa
simbol yang ada pada ISA-5.1
31
Main process Minor process / utillity Trace heated Trace heated Signal elektrik
Pada Gambar 3.1 diatas, label “main process” merujuk pada suatu pipa
yang mengalirkan materi utama proses, sedangkan label “insulated” merujuk pada
pipa-pipa yang memiliki isolasi. Label “trace heated” menunjukkan bahwa
sekeliling pipa dililit kawat untuk memanaskan isi dalam pipa. Label “lagged”
mengindikasikan bahwa pipa terbungkus di dalam suatu bahan tekstil atau
fiberglass dengan warna tertentu sehingga berfungsi sebagai alternatif dalam
pengecatan pipa.
4"-SS-N
V-312
32
S M
Simbol-Simbol Transducer
Transducer adalah istilah umum untuk alat yang menerima informasi
dalam bentuk satu atau lebih besaran-besaran fisis, memodifikasi informasi
tersebut dan atau bentuknya, dan akhirnya memproduksi suatu signal keluaran
tertentu. Tergantung dari aplikasinya, sebuah transducer dapat merupakan sebuah
primary element (sebagai sensor atau detector), transmitter, relay, converter atau
alat-alat lainnya.
33
Locally, or field, Board, or control Mounted behind
mounted Room, mounted the board,
Orifice plate with Orifice plate with vena Orifice plate with vena contracta,
flange or corner taps contracta, radius, or pipe taps radius, or pipe taps connected to
differential pressure transmitter
FE FQI FE FE
13 14 15 16
Turbine- or Positive-
Propeller- Type Displacement- Type Venturi Tube Flow Nozzle
Contoh 1 : Perhatikanlah Gambar 3.6 tentang loop pengukuran laju alir cairan
dalam pipa ( flow loop ) sebagai berikut:
SQ.RT
FY FIC FLA
10A 10 10
FIC FLA
10 10
FT
I/P
10
FY
10B
FT
FE 10
10
(a) (b)
34
Gambar 3.7a diatas dapat dipahami sebagai berikut: Flow element FE-10
jenis orifice plate with flange taps yang berfungsi mengukur perbedaan tekanan
suatu aliran di dalam pipa dihubungkan dengan suatu electronic flow transmitter
FT-10. Signal keluaran transmitter kemudian dikonversi secara akar pangkat dua
melalui converter FY-10A dan diteruskan ke flow indicator controller FIC-10 dan
juga ke low flow alarm FLA-10. Signal keluaran dari controller lalu diterusksan
ke I/P transducer FY-10B sehingga terjadi konversi dari electronic signal ke
pneumatic signal. Signal terakhir ini kemudian digunakan untuk menggerakkan
flow control valve FCV-10.
35
Dalam banyak kasus, penggambaran flow loop diatas dan loop-loop
lainnya dipermudah dengan tidak menggambarkan semua komponen –
komponennya. Gambar 3.6a diatas misalnya dipermudah menjadi Gambar 3.6b
dengan hanya menggambarkan alat-alat utamanya saja, seperti controller, alarm,
dan transmitter atau bahkan lebih ekstrim lagi hanya bagian controller saja seperti
contoh berikut:
PC
Reaktan 2 Reaktan 1
TC
Uap Jenuh
Produk
Kondensat
36
3.3 Menggambar P&ID
LC LA
Storage Tank
37
Gambar 3.8 hanya memperlihatkan alat-alat utama saja berdasarkan
uraian proses di atas. Anda dipersilahkan menyempurnakan P&ID di atas dengan
membuat signal-signal transmisi antar instrumen yang lebih lengkap!!
Contoh 2: Proses produksi biodiesel dari minyak kedelai melalui jalur reaksi
kimia transesterifikasi menggunakan katalis kalium metoksida. Reaksi
dilaksanakan pada reaktor tangki berpengaduk dengan putaran pengaduk 350 rpm
dan suhu reaksi 64 0C. Cobalah untuk menjelaskan P&ID dibawah ini.
FC FC
V-1 V-2
LT LT
LC
P-1 P-2
Kalium Metoksida Minyak Kedelai
0
Air panas
Air panas, 64 C
FC
V-3
V-4 Biodiesel
P-3
38
Untuk menjaga suhu reaksi, tergambar aliran air panas 64 0C masuk ke
dalam reaktor. Artinya P&ID tersebut tidak memperlihatkan unit pemanas air
yang menghasilkan air bersuhu 64 0C. Untuk itu Anda dapat melengkapi P&ID di
atas dengan unit pemanas air.
3.4 Latihan-Latihan
Petunjuk :
1) Gambar dahulu tangki A, B, C dan reaktor dengan posisi seperti Gambar 3.11
2) Buatlah sirkulasi cairan dari A ke reaktor dan uap A yang terbentuk di dalam
reaktor dialirkan ke condenser kemudian kembali ke A. Berikutnya tetapkan
equipments dan instruments seperlunya. Dalam kasus ini, karena reaktan A
jumlahnya berlebih dan lebih volatile dibandingkan dengan produk dan
reaktan lainnya, maka pada suhu reaksi yang sama dengan titik didihnya
dipastikan terdapat sisa reaktan A yang akan menguap didalam reaktor
sehingga dapat meningkatkan tekanan di dalam reaktor. Jadi suatu condenser
jelas diperlukan untuk mengkondensasi setiap terbentuknya uap A.
Kebutuhan equipments mungkin berupa pompa, beberapa katup kontrol, dan
condenser beserta penampung kondensat, dengan instrumen-instrumen yang
dibutuhkan untuk pembuatan sistem flow, temperature, and level control.
39
3) Buatlah sirkulasi cairan masing-masing dari B dan C ke reaktor dan tetapkan
equipments dan instruments seperlunya.
A B
TY
Condensing steam
V-1
TC
Process fluid
Heated process fluid
T,K T,K
3
q , m /jam
TT
Trap
40
Pada sistem ini, suhu fluida keluar dikendalikan melalui pengaturan
posisi katup uap, dimana laju uap dalam hal ini tergantung oleh posisi katup uap
dan pressure drop di katup uap. Penempatan dan penggunaan instrumen diatas
dirancang untuk dapat mengkompensasi setiap gangguan pada sistem jika terdapat
penyimpangan suhu fluida keluar terhadap set point. Jika terjadi gejolak
kenaikkan tekanan uap didalam pipa uap, yang mana menyebabkan tekanan uap di
hulu katub meningkat, maka laju uap akan dapat berubah. Jika gejolak kenaikkan
tekanan uap yang menjadi gangguan utama pada sistem, maka sistem akan kurang
optimal dalam mengkompensasi gangguan ini. Untuk membantu pengendalian
suhu pada HE ini, dirancang skema berikut:
SP
FY FRC
FT
Condensing steam
TRC
Process fluid
Heated process fluid
T,K T,K
3
q , m /jam
TT
Trap
Karena setiap perubahan pada laju uap akan berimplikasi pada tekanan
uap di shell side pada HE, maka tekanan uap di shell side ini juga dapat digunakan
untuk mengkompensasi gangguan kenaikkan tekanan uap di hulu katup uap.
41
3.4.3 Buatlah sebuah P&ID berdasarkan diagram alir proses pembuatan
biodiesel dari lemak sapi berdasarkan Gambar 2.3
42
DAFTAR PUSTAKA
43
LAMPIRAN -LAMPIRAN
44
Lampiran 1: I dentification Letters
FIRST-LETTER SUCCEEDING-LETTERS
MEASURED OR READOUT
OUTPUT
INITIATING MODIFIER OR PASSIVE MODIFIER
FUNCTION
VARIABLE FUNCTION
A Analysis Alarm
B Burner flame, User's
User's Choice User's Choice
Combustion Choice
C Conductivity Control
D Density, Specific
Differential
Gravity
E Sensor (Primary
Voltage
Element)
F Ratio
Flow Rate
(Fraction)
G Glass, Viewing
User's Choice
Device
H Hand (manually
High
initiated)
I Current (Electrical) Indicate
J Power Scan
K Time, Time Time Rate of
Control Station
Schedule Change
L Level Light Low
M Middle,
Moisture, Humidity Momentary
Intermediate
N User's
User's Choice User's Choice User's Choice
Choice
O Orifice,
User's Choice
Restriction
P Point (Test)
Pressure, Vacuum
Connection
Q Integrate,
Quantity
Totalize
R Radiation, Ratio Record
S Speed, Frequency Safety Switch
T Temperature Transmit
U Multifunctio
Multivariable Multifunction Multifunction
n
V Vibration, Valve, Damper,
Viscosity Louver
W Weight, Force Well
X Unclassified X Axis Unclassified Unclassified Unclassified
Y Event, State or Relay, Compute,
Y Axis
Presence Convert
Z Driver, Actuator,
Position,
Z Axis Unclassified Final
Dimension
Control Element
45
Lampiran 2: Simbol-Simbol Peralatan dan Instrument
Fan, blower Axial fan Radial fan Vacuum pump or Compressor Pump
46
(Lampiran 2 : Simbol-Simbol … Sambungan)
Simbol-Simbol Valve
Simbol-Simbol Pipa
Thermally
Pipa Flexible pipe Cooled or heated pipe Jacketed pipe
insulated pipe
47
(Lampiran 2 : Simbol-Simbol … Sambungan)
Lain-Lain
Filter Back draft Funnel Covered gas Curved gas Gas bottle
damper vent vent
48
Lampiran 3 : ISA S5.1
49