You are on page 1of 14
8 for nent, band ional tater ation 144 uate 006, 12 PENGARUH ORGANISASI PROYEK TERHADAP KINERJA PELAKSANAAN KONTRSTUKSI Hanif Stal pengajar Jurusan Teknik Sip, Polteknik Negeri Lhokseumawe Email: hanifpnl@yshoo.com ABSTRAK Upaya peningkatan kualtas tenaga Kerja merupakan usaha yang ditakukan oleh konektor uniuk meningkatken Kuala kerjanya, Peningkaten kuaitas tenaga kerja secara gers besar dpengaruhi olch faktor internal dan faktor eksteral, “Tujuan dari peneltian ini adalah untuk menjawab permasalahan faklor-faKor intemal yang mempengaruhi kuaitas kerja tim proyek dalam strktur organisasi proyek kontraktor paca pelaksanaan konstruksi dan menentukan variabel-variabel yang diperiuken untuk peringkatan kvaltas perusahaan Kontaktor. Responden yang dpiih terdi dari unsurunsur {ontraktor, yaitu manejer proyek dan pengewas lapangan.Alat untuk menganaliss data penelian ini berupa analsa ‘deskrepff dan anaisa inferensial. Hesl peneliiaan menunjukkan untuk subaspek-subaspek lerjainya tumpang tindin pekerjacn enter dvsi dalam stuktur organisa proyek, kemempuen menempattan pekeja dalam proyek, kemampuan beradeplasi dalam segala perubshan, kondls| peralatan dan mesin yang digunkan, dan reaisasi waklu sesuai dengan rencana proyek yang dikjakan adalah subaspet-subaspek yang paling dominan dalam mempengaruhi optimasi Kneria proyek. Pengaruh aspek organisasi, espek pekera, aspek lingkungan ‘isi, aspek peralatan dan teknolog! yang igunaksn dalam proyek, dan aspek kualias kinera tim dalam strukiurorgarisasi proyek kentraktor terhadap aspek ‘optima knesja proyek adalah sebesar69,6%, ‘Kata kunct: Organisesiproyek, optinasi kine, huaftas konteuk PENDAHULUAN Kontraktor pelaksana merupakan perusahaan yang bekerja dalam bidang jasa konstruksi. Jasa onstruksi dapat didefinsikan sebagai jasa layanan Konsultasi perencanaan pekerjaan Konstruksi. Sedangkan pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan ala sebagian rangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan beserla pengawasan. Sebagal perusahaan jasa Konstruksi, maka kkualtas suber daya menusia pada perusahaan kontraktor adalah merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Peningkatan kualilas tenaga kerja secara garis besar dipengaruhi oleh dua faktoryaltufaktor internal ddan fakior ekstomal. Dengan mengetahui faktor internat dan faktor ekstemal yang mempengaruhi upaya peningkatan kualitas tenaga kerja perusahaan secara bertahap dan terus menerus dapat dilekukan sesuei dengan skala proritas pengembangan perusahaan, sehingga misi dan tujuan organisasi dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan, Dalam organisasi proyek kontruksi, permasalahan yang timbul adalah sebagal berikut: 1. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi kualitas tenaga kerja pada perusahaan kontruks, 2. Upaya-upaya yang periu dilakukan tentang struktur organisasi proyek yang tidak jelas dalam penempatan tenaga kerja dilapangan. Tujuan dari Penelian ini adalah untuk menjawab permasalahan feklorakior intemal yang ‘empengaruhi Kualtas kinerja tim proyek dalam struktur orgenisasi proyek pelaksanaan konstruksi bangunan gedung, serta menentukan variabel-variabel yang diperiukan untuk peningkatan kualitas pelaksanaan kontruksi.. JURNAL PORTAL, ISSN 2085-7454, Volume 5 No. 2, Oktober 2013, halaman: 13 Dasar Teori Manajemen dan Organisasi Manajemen proyek terditi dari struktur organisasi dan sistem informasi. Organisasl dltetapkan oleh manajemen puncak (top manajomen) dan ditetapkan pula hubungan antara anggota tim proyek da manajor proyek. Salah satu struktur yang sering dipakal adalah struktur organisasi yang bersifat fungsional, di mana struktur oganisasi dikelompokkan menurut area fungsi spesifik. Pengertian manajeren menurut Husen (2009), adalah suatu seni tentang memimpin organisast yang terciriatas keglatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian terhadap sumber-sumber daya yang lerbatas dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang efekti dan efision. Tyjuannya adalah untuk mendapatkan metode atau teknis yang paling baik agar dengan sumber-sumber daya yang terbalas dapat diperoleh hasil maksimal dalam hal ketepatan, Kecepatan, penighematan dan keselamatan kerja secara konprehensit. Dasar Teori Organisasi Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sedangkan struktur organisasi adalah kerangka antar fiubungan dari orang-orang atau unit-unit organisasi yang masing-masing memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang tertentu. Struktur organisasi harus menunjukkan satuan-satuan organisasi dan garis wewenang sehingga terihat jelas batasan-batasan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap personil dalam organisasi. Dengan demikian diharapkan adanya suatu kejelasan arah dan koordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan. N Menurut Kenneth dan Gary. (1992), struktur organisasi merupakan rumusan peran dan hubungan eran, pengalokasian aktivitas guna mensyahkan distribusi kekuasaan diantara jabatanjabatan administrati serta jaringan kerja komunikasi formal guna mencapai pembagian tenaga yang efisien sefta efektvitas koordinasi aktivitas-aktivtas anggotanya. Hierarki Organisasi Proyek Menurut Husen (2009), hierarki organisasi proyek atau organizing analysis table (OAT) yang bertingkat dimulai dari tingkat paling alas seperti pimpinan proyek hingga paling akhir atua pelaksana. Hierarki ini disusun dengan tujuan mempermudah pengololaan dan alokasi sumber daya manusia sesuai dengan tanggung jawab dalam organisasi proyek. Kebethasitan peyenggaraan proyek biasanya ditunjang olch organisasi dengan susunan program kerja, yang sasaran seria tujuannya terta dengan balk. Memahami Struktur Perincian Proyek (WBS) Menurut. Mingus (2006), untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tetang pekerjaan yang ada dalam suatu proyek, kita membagi total pekerjaan menjadi unut-unit yang dapat cikelola. Perusahaan berbeda mempunyai istilah yang berbeda untuk beragam unit, tetapi hierarkinya, terlepas dari nama-namanya afsetiap level, selalu disebut Work Breakdown Structure (WBS). Tujuan WBS adalah mengorganisasikan proyek menjadi berbagai level pelaporan ringkas. Dalam skema penamaan level-level in, nama teratas dianggap sebagai level salu, yang tengah sebagai level dua, dan yang tiga sebagai level tiga. Dalam organisas| ini, level terendah disebut "detail tugas," dan sbgala sesuatu yang lain dinamakan "ingkasan tugas.” JURNAL PORTAL, ISSN 2085-7454, Volume 5 No. 2, Oktober 2013, halaman: 14 Tim Men tert kegi pet Met Sec dan dap beri -3e YBRE PF an oleh ayek da bersifat janisasi sthadap stif dan derigan epatan, artentu, ‘ni-unit Struktur ) yang Fala rdaye yazan Tim Proyek Menurut Nurick dan Thamhain (1999), menyebutkan bahwa membentuk tim sangat penting, Terutama dalam sebuah proyek yang diorientasikan pada lingkungan Kerjanya dimana terdir dari kegiatan antar multdisipin yang sangat komplek dan membuluhkan penggabungan dari beberapa spesialisasijuga dukungan dari beberapa kelompok. Analisis Statistik Metode yang digunakan Secara umum, stalistk adalah metode iimiah dalam mengumpulkan, mengklarfkasikan, meringkas, ‘dan menganalisis data guna mendukung pengambilan kesimpulan yang valid dan berguna sehingga ‘dapat menjadi dasar pengambilan keputusan yang masuk akal, analisa-analisa tersebut sebagai brikut: |. Analisa deskriptif, yailu analisa untuk menggambarkan, merjabarkan, dan menguraikan data- data stalisti berfrekuensi standar deviasi, median, modus dan proporsi-akan diguntakan dalam analisa ini untuk menggambarkan kecendrungan kontraktor-kontraktor di Lhokseurtawe dalam penggungan struktur organisasi proyek konstruksi. Analisa inferensial, adalah analisa dengan menggurakan dala sampel untuk memperkirakan sebuah parameter populasi yang tidak diketahui. Analisa inferensial yang digunakan adalah Cronbach alpha dengan softwere SPSS 16 untuk menganalisa perbedaan e:ganisasi proyek kontraktor yang satu dengan organisasi prayek kantraktor lainnya, ° 3, Analisa regresi, adalah analisa yang digunakan untuk memperilhatkan hubungan variabel terikat dengan dua atau lebin variabel bebas. Ini menghasilkan suatu persamaan yang menghubungken statu variabel tidak bebas dengan variabel bebas yang jumlahniya lebih dar salu. Pengufian Reliabilitas Kuesioner Menurut Arikunto (2002), Pengujian rebialitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh ‘mana alt ukur yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Keandalan merupakan salah satu ppelunjuk penting mengenai mutu suatu peneliian. Keandalan menunjukkan ketepatan dati alat ukur. Suatu pertanyaan yang jelas, mudah dipaham, dan terperinc. Salah satu mefode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode c-aipha, untuk mengujinya dlakukan 4 tahap pengujian, sebagal berikut 1. Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus: pw EE Dimana : Si : Varians skor dari ap item pertanyean 37? : Jumlah kuadrat item Xi _xFZ: Jumlah item Xi yang dikuadratkan NX: dumlah responden JURNAL PORTAL, ISSN 2085-7454, Volume 5 No. 2, Oktober 2013, halaman: 15 2. Kemudian menjumlankan varians semua item dengan rumus : DY si=S, 48, 4.45, Dimana : Si + dumiah varian skor tap item Si, Se, Se: Varians item ke 1, 2,0 3. Menghitung varians total dengan rumus : Dimana : St: Varlans skor dar tiap item pertanyaan DCW? Jumlah kuadrat item Yi tip responden ©¥F2 : Jumlah item jawaban Yi tiap responden yang dikwadratkan NN ~: Jumah responden 4, Masukkan nilai Alpha dengan rumus : tl 2] Kay Dimana : Ri + Nilairelabiltas XSi: Jumiah varidn skor tiap item st + Varians skor dar tiap item pertanyaan K : dumlah item Dasar pengambilan keputusan pada metode ini ‘alah dengan membandingkan nilai Rii yang didapat dari langkah-langkah di atas dengan rtabel, yaitu sebagai berikut: 1. Jika nilai Ri > rtabel, maka butir atau variabel tersebut adalah reliabel (andal). 2. Jika nilai Rii < rtabel, maka butir atau variabel tersebut adalah tidak realibel (tidak andal). Si jp*bobor Nilai Rata-rata (Xm) Dengan : fi sfrokuens! pada skala i (f= 4, 2... 8) X Kode Aspek (A, B,..nn m : Nomor urut janis panyebab dalam aspek X (1, 2, Untuk mengetahui homogenitas jawaban responden, Varian (Xm) = 8! 4100, — ita Rec Ban JURNAL PORTAL, ISSN 2085-7454, Volume 5 No. 2, Oktober 2013, halamar ka digunakan varians. Varians merupakan jumiah kuadrat semua deviasi nilat-ilal individual terhadap rata-ata kolompok. Makin Kecl sebarannyalnilainya, berarti nlai data semakin sama, makin besar sebarannya berarti makin bervariasi nilai datanya. Varian secara matematis bisa dituliskan sebagai berixut : METOD( Pengumy Dalam pe terdiri dar 4. Penga penem g didapat erupakan ‘kin ‘kecil ni makin 4 man: 16 Uji Regresi Linier Berganda Uji regresi liner berganda adalah pengembangan dari ui regresi sederhana. Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nila variabel teikat Y) apabila variabel bebas minimal dua atau lebih (Sugiyono, 2008). Uji regresi linier berganda adalah alat analisis peramalan nitai pengaruh dua variabel bebas ‘atau lebih terhadap salu varabel teikat (untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X1, X2, X3, .... Xn) dengan satu variabel terkal. Persamaan regres! tinier berganda dirumuskan sebagai berikut: a, Dua variabel bebas: Y= at DiXs + beXe b. Tiga variabel bebas: Yat DiXt + baXe+ baXa c. Empat variabel bebas: Y® at biXt + boXo + baXs + beXe d. Lima variabel bebas: y= at BaXs + baXe + DsXo + DaXa + bsX5 Koefisien korelasi yang biasanya digunakan untuk mengukur derajat hubungan dari dua variabel adalah koefisien Korelasi sederhana yaitu jenis kosfisien korelesi Pearson (R). Rumus untuk rmenghitung koefisien korelasi Pearson (Sugiyono, 2005) yaitu: nEXY - €XI€Y> EX’ €x> pry’-€ys_ Datam hal ini: R = koefision korelasi Pearson; X = variabel bebas Y= variabel terkat f= jumlah sampel ‘Sedangkan untuk menyatakan besar keciinya sumbangan variabel X teradap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinasi (R®) sebagai berikut (Riduan, 2003): KP = Rex 100% Dimana: KP = besamya koefisien penentu (determinan); R= koefisien korelasi. METODOLOGI Pengumpulan Data Dalam penelitan in data yang dikumpulkan berupa data primer maupun data sekunder. Data primer terdiri dari: . 1. Pengamatan dan survey proyek bangunan gedung yang sedang dilaksanakan tentang penempatan pekeria yang sestai dengan keahlannya. JURNAL PORTAL, ISSN 2085-7454, Volume 5 No. 2, Oktober 2013, halaman: 17 2. Melakukan wawancara dan kuesioner kepada responden lerdi dari manajer proyek, site manajer, site engineering, dan pelaksana proyek bangunan gedung yang berasal dari perusahaan kontrakior yang sedang melaksanakan pekerjaannya, ‘Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur. Subjek dan objek penelitian ‘Subjek dalam peneliian ini adalah manajemen pelaksanaan bangunan gedung yang dittk beratkan kepada penggunaan struktur orgenisasi kontraktor pelaksana, sedang objek peneliizan adalah penempatan sumber daya manusia, serta peralatan dan (eknologi yang digunakan dalam penyelesaian pekerjaan bangunan gedung. Penentuan Variabel Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitaan ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah kondisi organisasi, pekerja, lingkungan fisk, serta peralatan dan teknologi yang digunakan. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi eleh variabel lainnya yang bersifat bebas, dengan demikian ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan merupakan variabel terikat dengan simbul (Y). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Refiabilitas Instrumen Kuisioner Sebelum dilakukan analisis statistik deskriptif berupa nilai mean dan varian respon berskala Likert yang diberixan oleh para responden, maka ‘erlebih dahulu harus diuji relabelnya suatu instrumen atau alat pencarian data dengan uji refabillas Cronbach Alpha. Uji relabiilas dilakukan untuk mengetabui suatu konsistensi hasil pengukuran dari instrumen yang dipakai, Dalam pengukuran reliabiltas ini digunakan cara one shot atau pengukuran sekali saja, Suatu instrument dikatakan reliebel apabila memiliki rilai Cronbach Alpha tebin besar dari 0,60. Untuk menguji reliabiltas, digunakan alat bantu komputer dengan software SPSS Version 16, Secara ringkas hasil uj reliabiftas diperihatkan pada Tabelt. Dari Tabel 4 tersebut jika nilai Alpha Cronbach yang diperoleh 2 0,6, maka hasil jawaban kusioner ag55 | weuat | 1.008 Sika meng “Ter adak 0,13€ stump kualit Kasil pada “setuju’, 4,001 - 9 paling ai varian 2k yang van: 20 Bb Tae um 163 208 23 ect zz2agzge22gagg Subaspek Gambar 4 Grafik Mean Score Jawaban Responden untuk Aspek Organisasi ika. dipethatikan dari rilai_varian skor total jawaban yang diberiken pada Tabel 2 yang juga menggambarkan homogenitas jawaban, terihat bahwa pada aspek organisasi, subaspek “Terjadinya tumpang tindih pekerjaan antar divisi dalam struktur organisasi pada proyek anda’ adalah subaspek yang paling banyak responden memberikan jawaban “setuju” dengan nilai verian 0,136, Tidak jelasnya job description atau pembagian kerja bagi tiap divisi menyebabkan terjadinya tumpang ‘indih pekerjzan di antara divisi-divisi pekerjaan. Hal dapat mempengaruhi turunnya kualtas kinesja tim perusahaan kontraktor. Hasil jawaban akhir responden untuk aspek pekerja berupa nilai mean dan varian, dipertinatkan pada Tabel 3 dan Gambar 2, Pada aspek ini terdapat 6 subaspek. 2m) 8 gE RR gro oso co bi 2 as oe 5 86 ‘Sub Aspel Gambar 2 Grafik Mean Score Jawaban Responden untuk Aspek Pekeria Jika diperhatikan dari nilai varian skor total jawaban yang diberikan pada Tabel 3 yang juga ‘menggambarkan homogeritas jawaben, terlinat bahwa pada aspek pekerja, subaspek "Kemampuan menempalkan pekerja di dalam proyek" adalah subaspek yang paling banyak responden ‘memberiken jawaban *seluju" dengan nilaivarian 0,322. Penempatan tenaga kerja yang profesional menyebabkan meningkatknya kualtas kinesja tim perusahaan kontraktor. Hesil jawaban akhir responden untuk aspek fingkungan fisik berupa rilai mean dan varian, dipedtinatkan pada Tabel 4 dan Gambar 3. Pada aspek ini terdapat 13 subaspek. Jka diperhatikan dati rill varian skor total jawaban yang diberikan pada Tabel 4 yang juga menggambarkan homogenitas. jawaban, terlhnat bahwa pada aspek lingkungan fisik, subaspek “Kemampuan beradaptasi dalam segala perubahan’ adalah subaspek yang paling banyak responden memberikan jJawaban “setuju" dengan nilai varian 0,233. Adaptasi yang baik terhadap segala kondisi lapangan kerja dapat meyebabkan pekerjaan dapat terus dakukan tanpa adanya halangan yang berartiakibat perubahan kondisilapangan kerja \ JURNAL PORTAL, ISSN 2085-7454, Volume 5 No. 2, Oktober 2013, halaman; 21 Tabel 5 D6 socsessesg ggg or ‘Sub Aspek — Gambar 3. Grafik Mean Score Jawaban Responden untuk Aspek Linkungan Fisik Tabet3__Hasil Jawaban Akhir Responden untuk Aspek No._| Subaspek Mean Jawaban| Varian 81 _| Kerampuan metode Kea enggola proyek 1.5625 | Neel | 0.641 '82 | Kemampuan menyelesaitan pembagian ker Gi proyek 714062 | Setyu | 0378 83 | Kemampuan menompatkan pekera i dalam proyek 714688 | Setyu | 0322 '84_| Kemampuan dalam mengolofa organisasiproyek "(6000 | Setyu [0.323 ci ‘85 _| Keramnpyan menerapken jadwak kerja dengan anggota proyek 15000 | Setyu | 03328 7 ‘86 | Kemampuan dalam mombag! baban Kerja mengolota proyek 17500 | serju | 0.516 Hasil jawaban akhi: responden untuk aspek peralatan dan teknologi yang digunakan dalam proyek ‘berupa nilai mean dan varian, diperlihatkan pada Tabel 5 dan Gambar 4. Pada aspek ini terdapat 7 ‘subaspek. Jika diperhatikan dari nilai varian skor total jawaban yang diberikan pada Tabel 5 yang juga menggambarkan homogenitas jawaban, terlihat bahwa pada aspek Peralatan dan Teknologi yang Digunakan dalam Proyek, subaspek “Kondisi peralatan dan ‘mesin yang akan digunakan’ adalah subaspek yang paling banyak responden memberikan jawaban ‘setuju’ dengan nilai varian 0,242. Kondisi peralatan dan mesin untuk melaksanakan pekerjaan yang selalu dijaga dalam kondisi siap pakai dengan perawatan yang baik akan menunjang terlaksananya pekerjaan konstruksi ‘ dengan tancar dan dapat meningkatknya kualitas kinerja tim perusahaan kontraktor. Tabel 4. Hasit Jawaban Akhir Responden untuk Aspek Lingkungan Fisik No. Subaspek Mean |” Jawaban Varian Tab C_| Komurikest yang balk dalam tm proyek. 8750 Selyju O37T C2 | Tepat wakiu 17168, Setuju 0.402 C3 Mutu yeng oihasikan, 7.4688 Sel 0.257 ‘C4 | Tepat aya 15313 ‘Selyju 0451 ‘CS | Kemampuan memolivas! anggota tim proyek 1.5938 Setylu ‘701 (C6 | Pean seta angola tm proyek 17168, Setiju 0.467 ‘C7 | Ketnampuan menyelesaikan masalah 14975 ‘ely 0.264 ‘C8 | Kemampuan menganalsis resto proyek 1.5000 Set 0.452 ‘C2 | Keberhasian pekerjean yang pernah dinasikan | 1.5312 Setyu 0322 10] Kemampuan beradopiasidalom segala penubchan | 1.2438. Sol 0.238 L C11] Lingkungan kerja perusahaan 1.5000 ‘Setyju 0.452 j_t ‘C12| Kemampuan anggota memecankan mesalah 4.5000 Sety 0.645, ' ‘Ci3] Kemampuan mengatasi perbedaan 2.6250 Neral 1.855 _ JURNAL PORTAL, ISSN 2085-7454, Volume 5 No. 2, Oktober 2013, halaman: 22 1 proyek ‘dapat 7 5 yang 2knologi unakan” i varian ondisi nstruksi Tabel 6. Hasil Jawaban Akhir Responden untuk Aspek Peralatan dan Teknologi yang Digunakan dalam Proyek No. Subaspek Mean | Jawaban Varian 11 | Kemampuan angola memecahkan masalah 15315, Set 0.386 ‘02 | Saing percaya sd Solus 0378 ‘D3 | Kondis peralotan dan mesin yang akan igunekan “| “1.3750 Seto 0.242 4 | Tepat biaya 14375 Sel O64t D5 | Tepat wekiu 19375; Solu 2448 ‘D6 | Kemampuan menganalisis resko proyek 15938, Solu o701 ‘D7 | Manajemen perusahaan 14375) ‘Seluj 0.319 250 3 20 ig Fy Ry gos 7 oI = 10 930 0.00 OL 2 OL gF Oe oF Gambar 4, Grafik Mean Score Jawaban Responden untuk Aspek Peralatan dan Teknologi yang Digunakan dalam Proyek oS 2.00 Fer ast 3 a eos ee Sub Aspek Gambar 5. Grafik Mean Score Jawaban Responden untuk Aspek Kualitas Kinerja Tim dalam ‘Struktur Organisasi Proyek Kontraktor Tabel 6. Hasi! Jawaban Akhir Responden untuk Aspek Kualitas Kinerje Tim dalam Struktur Organisasi Proyek Kontraktor No. ‘Subaspek Mean | _Jawaban Varian ET | Kesesuaian rencana dari volume dan biaya pocctaon dl 4.5000 Setyy 0.452 EZ | Kesesuaian bieye relsast da volume pekerjaan Giapengan 19438 Souja on EB | Kondist realisasi biaya pekerjaan dl Tepangan | enon soup ase suai target EZ_| Produk pokorfian s2sual mutu yang dentukan | 1.8438 Seu on £6 | Realsasi wakiu seaual dengan rencand proyek ‘i fe ateran 13750 Solus 0.208 JURNAL PORTAL, ISSN 2085-7454, Volume 5 No. 2, Oktober 2013, halaman: 23 Has jawaban akhir responden untuk aspek Kualitas kinetja tim dalam struktur organisas! proyek ontraktor berupa nila mean dan varian, diperlinatkan pada Tabel 6 dan Gambar 5. Pada aspek ini terdapat 5 subaspek, Jika diperhatikan dari rilaivarian skor total jawaban yang diberkan pada Tabel 6 yang juga menggambarkan homogenitas jawaban, terihat bahwa pada aspek kualitas kinerja tim dalam struktur organisasi proyek Kontraktor, subaspek “Realisasi waktu sesuai dengan rencana proyek yang dikerjakan" adalah subaspek yang paling banyak responden memberikan jawaban “setuju” dengan nilai varian 0,308. Adanya realisasi waktu sesuai dengan rencana kerja proyek yang dlikeyjakan di lapangan menyebabkan pekerjaan dapat terus dilakukan dengan lancar tanpa adanya addendum pertambahan waktu, Kesesuaian rencana dari volume dan biaya pekerjaan di lapangan sebagai buah hasil eslimasi yang balk juga dapat meningkatkan motivasi kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan sesual dengan spesifikasi teknis dan wakty yang diberikan sehingga kualitas Kinerja tim perusahaan kontraktor dapat meningkat. Hesiljawaban akhir responden untuk aspek oplimasi kinerja proyek berupa nilai mean dan varian, diperthatkan pada Tabel 7 dan Gambar 6. Pada aspek ini terdapat 3 subaspek. Jika diperhatkan dati rilai varian skor total jawaban yang diberikan pada Tabel 7 yang juga menggambarkan homogenitas jawaban, terihal bahwa pada aspek optimasi kinerja proyek, subaspek ‘Waktu’ adalah subaspek yang paling banyak responden memberikan jawaban “seluju" dengan nilai varian 0,319. Masalah waktu dapat menimbulkan kerugian biaya bila terlambat dari yang direncanakan serta mengurtungkan bila dipercepal. Manajemen waklu yang baik dan sesuai dengan target bobot dan volume pekerjaan yang diatur dalam skerra'time schedule yang baik dan terus dilaksanakan secara konsisten dapat mengekibatkan pekerjaan tcpnstruksi gedung diselesaikan sesual target waktu yang diberikan dalam konlrak sehingga kualitas kineyja tim perusahaan kontraktor dapat meningkat. ‘Tabel 7. Hasil Jawaban Akhir Responden untuk Aspek Optimasi Kinerja Proyek No. Subaspek Mean | Jawaban | Varian FT| Biaya: berkaitan dengan perencanaen dan pengendalian i selomaproyek balangsong- 14687 | Seni 0.580 F2 | Mu berkatan dengan kualies produk akfir yang nantinya dapat meningkalkan daya saing serta memberikan kepuasan | 1.4062 | Setuju 0378 begi pelanggan. FS | Waktu: masalah waklu dapat rienimbuikan kerugian biaya bila {eambat dari yang direncanakan serta menguntungkan tila | 1.4375 | Setyju 0319 dipercepal. M8) og 148 g _ ut . = ge | a 140 138 136 B ‘Sub Aspek Gambar 6. Grafik Mean Score Jawaban Responden untuk Aspek Optimasi Kinerja Proyek JURNAL PORTAL, ISSN 2085-7454, Volume 5 No. 2, Oktober 2043, halaman: 24 Dari hiptes Ho: Ha Tola taraf 0,00 regte ons Untu deng Ho Ha Tola sign lobit x5 mer kal pro Dar Ree 100 Si proyek aspek ini ang juga m dalam a proyek 1 *setuju” rek yang aadanya lapangan or untuk sehingga n varian, ethatiken mbarkan {" adalah 1 0,319, an serta abot dan nsecara at waktu ringkat. yan: 24 Dari hasil analisis regresi linier melalui uji F untuk menguji Kelinieran model secara signiikan, hiptesa yang digunakan adalah: Ho = model regresi kualtas kinerja tim proyek dalam struktur organisasi proyek kontraktor pada petaksanaan konstruksi bangunan gedung adalah tidak finier secara signifixan; Ha = model regresi kualitas kinerja tim proyek dalam struktur organisasi proyek kontraktor pada pelaksanaan konstruksi bangunan gedung adalah liner secara signifikan; Tolak Ho jka, F hitung > F tabel, atau dengan menggunakan taraf signifkansi tolak Ho jka sig. < taraf signifikansi a. Dengan menggunakan taraf signifiansi a sebesar 5% = 0,05, terlihat bahwa sig. 0,000 < lara signifikansi «= 0,08, maka Ho ditolek, dan Ha diterima, atau dengan kata lain model regresi kualias kinerja tim proyek dalam struktur organisasi proyek kontraktor pada pelaksanaan konstruksi bangunan gedung adalah linier secara signifikan. Untuk pengujan hubungan linier yang signifkan antara variabel-variabel bebas dan variabol terikat dengan uit, hipotesa yang digunakan adalah: Ho = variabel bebas yang dtinjau mempunyai tidak mempunyai hubungan tinier secara signitikan dengan vatiabel tedkat; Ha = variabel bebas yang ditinjau mempunyai mempunyai hubungan liner seoara signifkan dengan Vatiabel terkal; Tolak Ho jika, thitung > t tabel, atau dengan menggunakan taraf signifikansi tolak Ho jika sig. < taraf signifkansi a. Dengan menggunaken taraf signifions! a sebesar 5% = 0,06, terlihal bahwa variabet bebas X2 dan X5 yang mempunyai hubungan linier secara signfikan karena nilai sig. yang diperoleh lebih kecil dar taraf signiikansi a = 0,06, yaitu sig. untuk variabel X2 = 0,000 dan sig, untuk vartabel XS = 0,003, atau dengan kata Jain Ho cltotak dan Ha diterima, atau variabel bebas yang citinjau ‘mempunyai hubungan linier secara signifan dengan variabel terikat. Kedua variabel bebas yang mempunyai hubungan yang lier secata signikan adalah X2 = aspek pekerja dan X5 = aspek kualitas kinerja tim. Hal ii berarti Kedua aspek ini mempunyai pengaruh dalam oplimasi Kinerja proyek. Dati hasi koefisien detrminasi (kuadrat dari Koefsion Korelasi) R2 yang diperoteh terlinat bahwa rilat R? adalah 0,696. Sehingga besarnya KP (Koefision Penentu) adalah KP = R? x 100% = 0,696 x 400% = 69,6%. Nilal ini berarti pengaruh aspek organisasi, aspek pekerja, aspek lingkungan fisik, aspek peralatan dan teknologi yang digunakan dalam proyak, dan aspek kualitas Kinerja tim dalam siruktur organisasi proyek kantrakiortethadap aspek optimasi kinera proyek adalah sebesar 69,6% dan sisanya sebesar 100% - 69,6% = 30,4% ditentukan oleh variabe! fain yang tidak ditelti dalam penelifian ini. KESIMPULAN Dari hasl peneliiaan dan analisa yang dlakukan diperoleh Kesimpulan sebagal berikut: 41. Hubungan antara faktor optimas’ kina proyek (¥) dengan faktor-faktor Organisasi (1), Pekerja (2), Lingkungan fisik (X3), Peralatan dan Teknologi yang digunakan (X4), dan Kualitas kinerja tim dalam Struktur Organisasi Proyek Kontraktor (X6) diperihatkan dalam persamaam regrest finier berganda: JURNAL PORTAL, ISSN 2085-7454, Volume 5 No. 2, Oktober 2013, halaman: 25 Y¥ = 0,310 - 0,002 X1 + 0,373 X2 - 0,048 X3 - 0,037 X4 + 0,252 X5_ dengan koefisien penentu ‘sebesar 69,6%. 2. Faktor pekerja dan faktor kualtas kinerja tim datam pelaksanaan konstruksi_mempunyai hubungan lnier yang signifkan dengan faktor optimasi kinerja proyek. DAFTAR KEPUSTAKAAN Arikunto,S., 2002, Manajemen Peneiitian, PT. Rineka Cipla, Jakarta. Husen, A., 2009, Manajemen Proyek, Ecisi Pertama, Andi Offset Jogyakarta. * Mingus, N., 2006, Project Management dalam 24 jam, Alpha Teach Yourself, Prenada Jakarta. Nutick, AJ., Thamhain, H J., Cleiand D., Gareis, R., 1999, Strategic Project Management, McGraw- Hill International Editions, Chapter 19 Kenneth,NW dan Garry, 1992, Perilaku Organisasi dan dan Psikolog’ Personalia, PT. Gramedia, Jakarta. Sugiyono , 2005 , Statistika Untuk Penelitian Alfabela ; Bandung. JURNAL PORTAL, ISSN 2085-7454, Volume 5 No. 2, Oktober 2013, halaman: 26 KIN

You might also like