You are on page 1of 8

A.

Pendahuluan
Tuberkulosis (TB) sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di dunia walaupun upaya penanggulangan TB telah dilaksanakan di
banyak negara melalui manajemen Directly Observed Treatment Shourt-course (DOTS)
sejak tahun 1995.1Menurut laporan WHO tahun 2017, secara global diperkirakan 6,3 juta
kasus TB baru. Penyakit TB tetap menjadi 10 penyebab kematian tertinggi di dunia dan
kematian akibat TB secara global diperkirakan mencapai 1,3 juta pasien.
Menurut Gobal Tuberculosis Report WHO (2017), diperkirakan insidensi TB di
Indonesia sebesar 391 kasus/100.000 penduduk dan angka kematian 42 kasus per 100.000
penduduk. Pada tahun 2017 ditemukan jumlah kasus tuberkulosis sebanyak 425.089 kasus,
meningkat bila dibandingkan semua kasus tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2016
sebesar 360.565 kasus.2,3
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada tahun
2016dilaporkan bahwa jumlah seluruh pasien TB (semua tipe) mencapai 5.828 orang dan
pada tahun 2017, jumlah seluruh pasien TB adalah 6.644 orang. Apabila dibandingkan
dengan tahun 2016,
Pelaksanaan program TB dilaksanakan sesuai visi Puskesmas Aikmel yaitu “
Mewujudkan Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Aikmel yang Seha, Produktif dan
Berkualitas”. Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan Misi Puskesmas Aikmel yaitu
1) meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), dukungan sarana/fasilitas dan
kemampuan Manajemen Puskesmas yang memadai. 2) Memberikan Pelayanan yang
terjangkau, merata dan berkualitas secara professional kepada seluruh lapisan masyarakat.
3) Mengembangkan Pemberdayaan Masyarakat, Peran serta lintas sektoral dalam upaya
inovatif dalam pelayanan kesehatan, sesuai dengan tata nilai Puskesmas Aikmel yaitu
Melayani dengan menerapkan budaya ‘ 5S “ (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun)
B. Latar Belakang
Di Provinsi NTB, jumlah kasus TB terbanyak ditemukan di Kabupaten Lombok
Timur. Pada tahun 2017, jumlah kasus terduga TB mencapai 13.237 kasus dengan jumlah

Kerangka AcuanTB Center 1


target penemuan sebesar 16.310 kasus. Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, didapatkan
jumlah keseluruhan kasus TB adalah 1.613 dengan 1.182 kasus merupakan kasus TB BTA
positif, 287 kasus dengan rontgen positif, 118 kasus TB ekstra paru, dan 26 kasus TB paru
anak.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi bulanan program UKM Puskesmas pada pada
tanggal 11 Januari 2018 tentang evaluasi hasil cakupan program UKM selama 1 tahun
salah satu program yang belum mencapai target adalah TB dengan target Pemeriksaan
Suspec 954 orang (95%) pada tahun 2017 dan pencapaian baru mencapai 552 orang
(57,44%) dan target penemuan BTA positif dari target 95 orang (95%) baru mencapai 29%
(28 orang).
Desa Aikmel dengan jumlah penduduk terbanyak di antara 10 desa di wilayah kerja
Puskesmas Aikmel pada tahun 2018 mencapai 9.384 jiwa perlu mendapat perhatian yang
serius sehubungan dengan jumlah kasus yang terbanyak pula di antara desa lain yaitu
penemuan kasus BTA positif terhadap suspect yaitu sebesar 56,41%, artinya Desa Aikmel
merupakan daerah kantong TB yang memungkinkan masih banyak kasus yang belum
terdeteksi. merupakan daerah kantong. orang
Pada minilokakrya bulan puskesmas pada tanggal 27 Januari 2018 dengan agenda
penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) salah satu masalah yang diangkat adalah analisis
rendahnya cakupan penemuan kasus TB di masyarakat, salah satu bentuk inovasi yang
akan dikembangkan adalah draf tentang Pembentukan TB Center.
Hasil rapat minilokakrya puskesmas kemudian dibawa pada pertemuan
Minilokakrya Lintas sektoral pada tanggal 21 Februari 2018, salah satu masalah yang
diangkat pada pertemuan tersebut adalah tentang masih rendahnya suspect TB dan
penemuan BTA positif. Pada minilokakrya lintas sektoral tersebut ditetapkan beberapa
hasil keputusan atau rencana kegiatan, salah satunya adalah pengembangan inovasi
kegiatan program TB yaitu TB Center Desa Aikmel sebagai upaya meningkatkan
penemuan dan penanganan kasus TB di masyarakat.
C. Tujuan

Kerangka AcuanTB Center 2


1. Tujuan Umum
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan terhadap penyakit tuberkulosis di
masyarakat melalui TB Center di Desa Aikmel

2. Tujuan Khusus
a. Sebagai wadah penyebarluasan informasi tentang penyakit TB di masyarakat
khususnya di desa Aikmel
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan penemuan
kasus tersangka TB di masyarakat khususnya desa Aikmel
c. Mendekatkan akses pelayanan kepada masyarakat terhadap penanganan kasus TB
di desa
d. Menngkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat terhadap penanganan kasus TB
di desa
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Divisi Koseling dan - Penyuluhan


Informasi - Pengadaan dan distribusi leaflet ke sasaran khususnya
kontak serumah
- Pemberian pot sputum pada sasaran
2 Divisi Pelacakan - Penyuluhan
- Pengambilan sputum kasus tersangka TB pada kotak
serumah
- Pendampingan pemeriksaan sputum ke
puskesmas/rujukan
3 Divisi pendampingan - Penyuluhan

Kerangka AcuanTB Center 3


- Pengambilan OAT di puskesmas
- Pengawasan / pendampingan minum obat di rumah
- Pendampingan pemeriksaan lanjutan di puskesmas /
RSU
4 FGD Pelaksanaan TB - Pertemuan dalam rangka fasilitasi pemecahan masalah
Center yang dihadapi
5 Pertemuan/ refreshing - Penyampaian materi oleh narasumber puskesmas
kader TB center - Diskusi
- RTL
6 Pertemuan koordinasi - Penyampaian hasil dan permasalahan yang dihadapi
bulanan setiap bulan
- RTL

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


No Kegiatan Pelaksana Program TB Lintas Program Lintas Sektoral Ket
Pokok Terkait Terkait
1 Divisi - Menyusun rencana 1. Program promosi 1. Kader Beranda BOK
Koseling kegiatan kesehatan TB
dan - Koordinasi dengan - menyiapkan - Mengkoord
Informasi LP/LS media inir
- Menentukan tempat penyuluhan/lealet pengerahan
dan waktu pelaksanaan - narasumber sasaran
- Menyiapkan bahan 2. Laboratorium tersangka
penyuluhan / lealet - Menyiapkan pot TB di
- Menyipakan pot sputum dusun
sputum
- Membuat laporan
kegiatan
2 Divisi - Melakukan koordinasi 1. Laboratorium 1. Kader BOK
dengan puskesmas - Pemeriksaan Beranda TB
Pelacakan
- Menyiapkan form sputum di - Mendampin
screening dan rujukan puskesmas gi kasus
- Pengambilan sputum melakukan
- Pengiriman sputum ke pemeriksaa

Kerangka AcuanTB Center 4


puskesmas dengan n sputum di
rujukan puskesmas
- Membuat laporan
kegiatan

3 Divisi - Membuat jadwal 1. Laboratorium 1. Kader : BOK


kunjungan - Pemeriksaan pendampinga
pendamping
- Koordinasi dengan lanjutan sputum n ke
an LP/LS di puskesmas puskesmas
- Monotoring OAT dan
- Membuat laporan pengawasan
kegiatan minum obat
4 FGD - Menyusun jadwal 1. Promkes, laboran : 1. Desa : BOK/
- Koordinasi dengan narasumber mengkoordin ADD
LP/LS ir peserta dan
- Menentukan tempat menyiapkan
dan waktu pelaksanaan tempat
- Menyiapkan bahan dan
materi pertemuan
- Membuat laporan
kegiatan

5 Pertemuan/ - Menyusun rencana 1. Program promosi1. 1. TB Center BOK


refreshing kegiatan kesehatan Desa Aikmel
kader TB - Koordinasi dengan - Narasumber - koordinasi
center LP/LS 2. Laboratorium dengan
- Menentukan tempat - Narasumber kepala desa
dan waktu pelaksanaan dan tim TB
- Menyiapkan bahan dan center
materi pertemuan
- Membuat laporan
kegiatan
6 Pertemuan - Menyusun rencana 1. Program promosi2. 1. TB Center Swa
koordinasi kegiatan kesehatan, Desa Aikmel daya
bulanan - Koordinasi dengan laboran - koordinasi
LP/LS - Narasumber dengan
- Menentukan tempat kepala desa
dan waktu pelaksanaan dan tim TB
- Menyiapkan bahan dan center
materi pertemuan
- Membuat laporan

Kerangka AcuanTB Center 5


kegiatan

F. Sasaran
1. Pengurus TB Center/Beranda TB
2. Penderita TB di Desa Aikmel
3. Suspec TB di Desa Aikmel

G. Jadwal Kegiatan
2018

No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Divisi Koseling dan


X X X X X X
Informasi
2. Divisi Pelacakan X X X X X X
3. Divisi
X X X X X X
pendampingan
4. FGD Pelaksanaan
X
TB Center
5 Pertemuan/
refreshing kader TB X
center
6 Pertemuan
X X X X X X
koordinasi bulanan
Kerangka AcuanTB Center 6
H. Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai
dengan jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang diperoleh pada bulan
tersebut.
Setiap kegiatan yang tercantum dalam jadwal pelaksanaan dievaluasi. Evaluasi terhadap
kegiatan dilakukan oleh kepala puskesmas dan Penanggung Jawab UKM. Adapun cara
membuat laporan evaluasi dilakukan dua kali yaitu pada saat proses kegiatan dan di
akhir kegiatan. Laporan tersebut selanjutnya disampaikan kepada tim untuk peningkatan
kinerja selanjutnya.
.
I. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dengan menggunakan format rekapitulasi dan laporan yang telah ditetapkan,
kemudian dibahas dan dianalisis serta penyusunan rencana tindak lanjut.
Adapun evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara mengisi chek list dan dilakukan
setelah selesai kegiatan.

J. Penutup
Demikian kerangka acuan pelaksanaan program inovasi TB Center ini dibuat sebagai
acuan dalam pelaksanaan pelaksanaan program TB di desa Aikmel.

Aikmel, Mei 2018


Kepala Puskesmas Aikmel

Satar, SKM. M.Kes.


NIP. 19721231 200003 1 039

Kerangka AcuanTB Center 7


Kerangka AcuanTB Center 8

You might also like