You are on page 1of 3

Nama : Safa'atul Hamdalah

NIM : 048365224
Prodi : Sistem Informasi
UPBJJ : Surabaya

Jawaban Tugas Tuton 1

1. A. Berikut ayat QS. Al- Baqarah (2) : 165 dan Terjemahannya.

‫َ َُ َ ﱡ‬ َ َْ ُ ْ ُ ‫َ ْ َﱠ‬ ‫ﱠ‬
‫آﻣﻨﻮا أﺷﺪ ُﺣ &'ﺎ ِﻟﻠ ِﻪ ۗ َوﻟ ْﻮ‬ ‫ون اﻟﻠ ِﻪ أﻧﺪادا ُ ِﺤ ﱡﺒﻮﻧ ُﻬ ْﻢ ﻛ ُﺤ ﱢﺐ اﻟﻠ ِﻪ ۖ َواﻟ ِﺬﻳﻦ‬
ِ ‫ﺎس ﻣﻦ ﻳﺘ ِﺨﺬ ِﻣﻦ‬
‫د‬ ! ‫َو ِﻣ َﻦ اﻟﻨ‬
َ َ1 ُ َ َ ‫َ ﱠ‬ َ َ ‫ُ ﱠ‬1 ‫َ َ َ ﱠ‬1 َ ْ ََ ْ ُ َ ََ
‫اب‬
ِ ‫ﻌﺎ وأن اﻟﻠﻪ ﺷ ِﺪ ﺪ اﻟﻌﺬ‬2‫ﻳﺮى اﻟ ِﺬﻳﻦ ﻇﻠﻤﻮا ِإذ ﻳﺮون اﻟﻌﺬاب أن اﻟﻘﻮة ِﻟﻠ ِﻪ ﺟ ِﻤ‬
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat
cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka
melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat
berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”.

(i). Pengertian hubban dalam QS. Al- Baqarah (2) : 165 adalah sikap orang beriman yang
menunjukkan kecintaan yang luar biasa kepada Allah SWT.
(ii). Pengertian iman dalam QS. Al- Baqarah (2) : 165 disebutkan “asyaddu hubban lillah” yang
artinya suatu sikap yang melambangkan suatu kecintaan yang amat sangat luar biasa kepada Allah
SWT yang diwujudkan dengan mengorbankan jiwa dan raga untuk dan karena Allah SWT.

B. Berikut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 dan Terjemahannya.

َ ُ ُْ ‫ ٌ ﱠ َْ َُ َ َ َ ُ ْ ُْ ٌ ﱠ‬Bُ ْ ُ
َ‫ون ﺑﻬﺎ‬ ْ َ ‫ ﱢ‬1 َ ‫ﱢ‬ َ ‫َ َ َ ﱠ‬1 َ َ ْ َ َ
ِ ‫ﻋﻴﻦ < ﻳ' ِﺼﺮ‬B ‫ﻬﻢ أ‬1 ‫ﻘﻬ َﻮن ِﺑﻬﺎ وﻟ‬B ‫ﺲ ۖ ﻟﻬﻢ ﻗﻠﻮب < ﻔ‬E
! ‫وﻟﻘﺪ ذرأﻧﺎ ِﻟﺠﻬﻨﻢ ﻛ ِﺜﻴﺮا ﻣﻦ ٱﻟ ِﺠﻦ و ِٱﻹ‬
َ َٰ ُ ُ َ ٰٓ ۟ ‫ ۟ َ ٰٓ َ ْ َ ْ َ ٰ َ ْ ُ ْ َ ﱡ‬B \ َ َ ُ َ ْ َ ‫َ ُ ْ َ َ ٌ ﱠ‬
‫ ِﻔﻠﻮن‬N‫ ِﺌﻚ ﻫﻢ ٱﻟﻐ‬N‫ﻞ ﻫﻢ أﺿﻞ ۚ أوﻟ‬X ‫ ِﻢ‬N‫ ِﺌﻚ [ﭑﻷﻧﻌ‬N‫وﻟﻬﻢ ءاذان < ^ﺴﻤﻌﻮن ِﺑﻬﺎ ۚ أوﻟ‬
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-
orang yang lalai”.

C. Pengertian iman dalam QS. Al-A’raaf (7):179 adalah keyakinan dalam hati yang diwujudkan dengan
perbuatan menggunakan seluruh indra.

D. Pengertian iman menurut kedua ayat diatas yaitu sikap atau perilaku untuk mewujudkan suatu
kecintaan yang sangat luar biasa kepada Allah SWT dengan mengorbankan segalanya serta
melakukan apapun menggunakan seluruh indranya hanya karena dan demi Allah SWT.
2. A. Terjemahan Q.S. Ali-Imran (3) : 190 adalah “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang
berakal”.
Terjemahan Q.S. Ali-Imran (3) : 191 adalah "(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia;
Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.".
Penjelasan hakikat manusia dari kedua ayat tersebut adalah manusia diciptakan oleh Allah SWT
dengan dibekali akal seharusnya mampu menggunakannya untuk merenungkan dan memikirkan
atas segala yang ada di langit dan bumi merupakan bukti kebesaran Allah SWT.

B. Terjemahan Q.S. Qaaf (50) : 16 adalah “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya”.
Penjelasan hakikat manusia dari ayat tersebut adalah bahwasannya Allah selalu mengetahui
segalanya bahkan yang ada didalam hati manusia dan jauh lebih dekat dibandinkan urat pada
leher manusia.

C. Penjelasan hakikat kesempurnaan manusia dari ketiga ayat tersebut adalah manusia sebagai
makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna yang dibekali akal untuk merenungkan segala
yang ada di langit dan bumi merupakan bukti kebesaran Allah serta harus meyakini bahwa Allah
mengetahui segalanya meski tersembunyi dalam hati manusia.

3. A. Pengertian terminologis tentang masyarakat adalah suatu konsep yang digunakan oleh
sekumpulan individu yang disebabkan oleh kesamaan dalam sistem, tradisi, konvensi dan hukum
yang mengarah kepada kehidupan yang kolektif dimana di dalam sistem tersebut masyarakat
saling berhubungan satu sama lainnya dalam bentuk suatu kesatuan.

B. Penjelasan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan QS. Az-
Zukhruf: 32 yaitu masyarakat berasal dari kehendak Allah SWT dan diciptakan dengan
keberagaman yang sengaja dikehendaki-Nya. Manusia dijadikan berbagai bangsa dan suku agar
saling mengenal satu sama lain dan manusia seharusnya mengambil Allah sebagai satu-satunya
pelindung dan penyembah. Hal ini menunjukkan bahwa keberagaman dan perbedaan yang ada
dalam masyarakat seharusnya dihargai dan digunakan sebagai sarana untuk saling mengenal
dan memahami satu sama lain.

C. Menurut pandangan masyarakat madani, kriteria masyarakat yang beradab dan sejahtera adalah
sebagai berikut:
 Masyarakat yang beradab yang memiliki perilaku yang baik yang mampu menjunjung
toleransi dan hak asasi manusia dalam kehidupan bersosial serta mampu memelihara
lingkungan hidup dan kelestarian alam.
 Masyarakat sejahtera yaitu mampu memiliki kehidupan layak, berkualitas, dan adanya
keseimbangan antara kebutuhan individu dan kepentingan sosial.

D. Prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera diantaranya :


 Keadilan: Setiap orang harus diakui hak dan kewajiban yang sama di masyarakat, dan
harus dihargai hak asasi manusia yang sama.
 Persamaan: Setiap orang harus diakui hak dan kewajiban yang sama di masyarakat, tanpa
terkecuali berdasarkan latar belakang, jenis kelamin, agama, atau status sosial.
 Solidaritas: Setiap orang harus memahami bahwa keberhasilan atau kegagalan individu
berdampak pada keberhasilan atau kegagalan masyarakat secara keseluruhan, dan harus
bersikap solidaritas terhadap sesama anggota masyarakat.
 Toleransi: Setiap orang harus menerima dan menghargai perbedaan-perbedaan di antara
individu-individu dalam masyarakat, dan harus bersikap toleransi terhadap pendapat,
agama, atau kepercayaan yang berbeda.
 Keterbukaan: Setiap orang harus bersikap jujur dan terbuka dalam berkomunikasi dengan
sesama anggota masyarakat, dan harus menerima kritik atau saran yang membangun.
 Kepedulian: Setiap orang harus memahami bahwa keberlangsungan masyarakat
sejahtera tergantung pada kepedulian terhadap kebutuhan dan kondisi sesama anggota
masyarakat, dan harus bersikap peduli terhadap kebutuhan dan kondisi sesama

You might also like