Professional Documents
Culture Documents
Makalah Pencemaran Tanahaktivitas Pertanian Dan Perkebunan Kel 6
Makalah Pencemaran Tanahaktivitas Pertanian Dan Perkebunan Kel 6
MAKALAH
PENCEMARAN TANAH
AKTIVITAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
Mata Kuliah : Kimia Lingkungan
Dosen Pengampu:
Drs. I Made Sadiana, M.Si
Chuchita, S.Pd., M.Sc
Faisal 223020208017
PALANGKA RAYA
2023
Page |2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah Bahasa Indonesia dengan tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Drs. I Made Sadiana, M.Si
Chuchita, S.Pd., M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah Kimia Lingkungan dan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini membahas tentang “PENCEMARAN TANAH AKTIVITAS PERTANIAN
DAN PERKEBUNAN”. Adapun tujuan penyusunan makalah ini untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Kimia Lingkungan
Dalam proses penyusunan makalah ini kami mengalami berbagai hambatan, namun berkat
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu,
namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan
segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan pada makalah
ini. Harapan kami semoga makalah ini memberikan ilmu dan manfaat khusunya bagi kami
dan para pembaca sekalian.
Palangkaraya,oktober 2023
Kelompok 3
Page |3
DAFTAR ISI
BAB 1...................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.................................................................................................................................5
1.1LATAR BELAKANG..................................................................................................................5
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................5
1.3 TUJUAN PENULISAN...............................................................................................................6
1.4 MANFAAT PENULISAN..........................................................................................................6
BAB II...................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN...................................................................................................................................7
2.1 1.DEFINISI PENCEMATAN TANAH DAN JENIS POLUTAN YANG UMUM DI
TEMUKAN PADA AKTIFITAS PERTANIAN DAN.....................................................................7
2.2 DAMPAK PENCEMARAN TANAH AKTIVITAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN.......9
A.Masalah Kesehatan Akibat Polusi Tanah....................................................................................9
B.dampak dari penggunaan pestisida yaitu sebagai berikut:.......................................................11
2.3 PENYEBAB PENCEMARAN TANAH AKTIVITAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN. 12
2.4 REGULASI DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN TANAH AKTIVITAS PERTANIAN
DAN PERKEBUNAN.....................................................................................................................13
2.5 SOLUSI DAN LANGKAH-LANGKAH PENCEGAHAN PENCEMARAN TANAH
AKTIVITAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN........................................................................14
2.6 STUDI KASUS DAN CONTOH..............................................................................................15
2.7 DAMPAK SOCIAL DAN EKONOMI PENCEMARAN TANAH AKTIVITAS PERTANIAN
DAN PERKEBUNAN.....................................................................................................................16
A.Pencemaran tanah aktivitas pertanian dan perkebunan dapat menimbulkan dampak sosial. 16
B.Pencemaran tanah aktivitas pertanian dan perkebunan dapat menimbulkan dampak ekonomi
.....................................................................................................................................................17
BAB III................................................................................................................................................18
PENUTUP...........................................................................................................................................18
3.2 SARAN.....................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................20
Page |4
DAFTAR TABEL
Gambar 2.1 contoh pupuk.....................................................................................................................6
Gambar 2.2 penggunaan pestisida........................................................................................................6
Gambar 2. 3 penyakit akibat pencemaran tanah...................................................................................8
Gambar 2.4 penyakit difteri...................................................................................................................8
Gambar 2.5 dampak negatif pencemaran tanah.................................................................................10
Gamabar 2.6 dampak negatif pencemaran tanah...............................................................................10
Gamabar 2. 7 perkebunan bawang merah..........................................................................................14
Gambar 2.8 rusaknya perkebunan bawang akibat pestisida...............................................................14
Gambar 2. 9 penggunaan pestisida.....................................................................................................14
Page |5
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas
hidupnya. Sudah terbukti bahwa industry dan teknologi yang maju identik dengan tingkat
kehidupan yang lebih baik. Jadi kemajuan industri dan teknologi berdampak positif terhadap
lingkungan hidup karena meningkatkan kualitas hidup manusia.Beberapa kelompok
masyarakat ketakutan akan adanya pencemaran
lingkungan yang ditimbulkan oleh kemajuan industri dan teknologi tersebut. Namun,
kurangnya pengetahuan masyarakat akan bahaya dari pencemaran lingkungan tambah
merumitkan permasalahan lingkungan dan mereka pun ikut andil dalam melakukan
pencemaran
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Definisi pencemaran tanah dan jenis polutan yang umum di temukan aktivitas
pertanian dan perkebunan?
2. Dampak pencemaran tanah aktivitas pertanian dan perkebunan?
3. Penyebab pencemaran tanah aktivitas pertanian dan perkebunan?
4. Regulasi dan pengendalian pencemaran tanah aktivitas pertanian dan perkebunan?
5. Solusi dan langkah pencegahan pencemaran tanah aktivitas pertanian dan
perkebunan?
6. Studi kasus yang terjadi?
7. dampak social dan ekonomi pencemaran tanah aktivitas pertanian dan
perkebunan?
Page |6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 1. DEFINISI PENCEMATAN TANAH DAN JENIS POLUTAN YANG UMUM DI
TEMUKAN PADA AKTIFITAS PERTANIAN DAN
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: Polusi
(Pencemaran) tanah biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair, bahan kimia industry,
atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, zat kimia, atau air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah yang tidak
memenuhi syarat/peraturan (illegal dumping).
Aktivitas pertanian dan perkebunan merupakan salah satu sektor yang paling banyak
menyumbang pencemaran tanah. Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahan kimia dan
limbah pertanian yang tidak dikelola dengan baik. Jenis-jenis polutan yang umum ditemukan
dalam pencemaran tanah akibat aktivitas pertanian dan perkebunan adalah sebagai berikut.
1. Gangguan ginjal
Paparan berbagai zat beracun akibat polusi tanah, seperti merkuri dan logam berat,
bisa membuat seseorang lebih berisiko mengalami kerusakan dan gangguan fungsi
ginjal. Bahkan zat beracun tersebut bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronis
dan kanker ginjal. Bukan hanya mengontaminasi tanah, merkuri juga cukup sering
mencemari udara dan perairan, termasuk air sungai dan air laut.
2. Kanker
Selain dapat menyebabkan keracunan, paparan logam arsenik, merkuri, dan zat
beracun lain dari tanah yang tercemar dalam jangka panjang juga dapat membuat
Anda berisiko menderita kanker, misalnya kanker kulit, kanker payudara, kanker
usus, dan kanker pankreas. Ini karena zat penyebab polusi tanah umumnya beracun
dan memiliki efek karsinogenik sehingga bisa merusak sel-sel tubuh dan memicu
terbentuknya sel kanker.
P a g e | 10
Gambar 2.5 dampak negatif pencemaran tanah Gamabar 2.6 dampak negatif pencemaran tanah
lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta
mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia,
banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam PP No. 150 Tahun 2000 disebutkan bahwa
"kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang
melampaui kriteria baku kerusakan tanah"
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan
on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri
dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi
zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan
air).
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan
terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara
lain:
1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain
dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup
dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi
terciumnya bau busuk dari gasgas yang timbul pada proses pembusukan, maka
penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah.
2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan
oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah
yang dapat terbakar seperti plastik bekas bungkus pupuk, mulsa plastik dan serat
baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari
pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang
tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotongpotong menjadi partikel-partikel kecil,
kemudian dikubur.
3. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai
dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
P a g e | 15
Gamabar 2. 7 perkebunan bawang merah Gambar 2.8 rusaknya perkebunan bawang Gambar 2. 9 penggunaan
akibat pestisida pestisida
Kondisi rusak terhadap kualitas tanah terjadi di separuh lahan bawang merah di
Kabupaten Brebes. Pemberian pestisida tanaman bawang dinilai menjadi satu penyebab
kemerosotan kualitas tanah. Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Brebes telah
melakukan pengukuran uji kualitas tanah lahan pertanian bawang merah di beberapa desa.
"Sebagian besar atau 50 persen kualitas lahan pertanian di sentra produksi bawang merah di
Brebes sudah rusak. Terakhir kami ambil sampel lahan di Desa Padasugih, Kecamatan
Brebes," ucap Kepala KLH Brebes, Edy Kusmartono, Minggu (14/8/2016). Menurutnya,
hasil pengukuran uji kualitas tanah di lahan pertanian Desa Padasugih dalam kondisi rusak.
Banyaknya penggunaan pestisida oleh petani lah yang menjadi penyebabnya. Selain
pestisida, kata Edy, penurunan kualitas tanah juga disebabkan pola tanam petani yang hanya
menggunakan sistem satu pola tanam, yakni hanya bawang merah. "Banyaknya penggunaan
pestisida dan pola tanam petani menjadi penyebab penurunan kualitas tanah laham bawang
merah," terangnya. Penurunan kualitas tanah dapat dilihat dari beberapa indikator. Antara
lain derajat pelurusan air atau kemampuan menyerap air yang masih rendah, serta kadar PH
atau asam tanah cukup rendah di bawah 7,0. Kondisi tanah dengan PH dibawah 7,0 bisa
dikatakan rusak ringan hingga sedang. Sedangkan kerusakan parah jika PH menunjukan
angka dibawah 4,0. "Hasil pengukuran di lahan bawang merah di Brebes kisaran empat
hingga lima. Artinya kerusakan kategori ringan hingga sedang," jelasnya.
Hingga akhir tahun ini, pihaknya akan terus melakukan penelitian kualitas tanah di
sejumlah lokasi sentra produksi bawang merah. Dalam dua tahun terakhir ini, KLH Brebes
telah melakukan penelitian kualitas tanah di tujuh kecamatan sentra bawang merah. Tujuh
kecamatan antara lain, Kecamatan Larangan, Songgom, Brebes, Tanjung, Bulakamba,
Wanasari, dan Jatibarang. Rata-rata kerusakan kualitas tanah di tujuh kecamatan itu
berkategori ringan hingga sedang. "Meskipun kerusakan tanah belum masuk kategori rusak
berat, ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebab, bisa mempengaruhi kualitas bawang
merah," imbuhnya. Sementara, seorang petani bawang merah, Wikarto (40) mengaku
menggunakan pestisida yang dicampur pupuk penyubur tanaman dalam jumlah lebih banyak
dibandingkan musim tanam sebelumnya. "Saya sudah memberikan pestisida sampai lima kali
P a g e | 16
dalam musim tanam ini. Sebelumnya hanya dua kali," jelasnya. Banyaknya porsi pemberian
pestisida atau obat hama, lantaran pada kondisi cuaca sekarang ini, hama tanaman bawang
merah berkembang biak lebih cepat. "Biasanya bulan ini sudah kemarau dan angin banyak
berhembus, musim yang bagus untuk petani bawang. Namun, sekarang masih turun hujan
sehingga kondisi tanah jadi lembab dan banyak hama dan penyakit tanaman bawang,"
jelasnya. Ia mengaku tidak tahu soal menurunnya kualitas tanah akibat pestisida yang
dipakai. Menurutnya, ia lebih mengutamakan hama penyakit tanaman hilang dari lahannya.
A.Pencemaran tanah aktivitas pertanian dan perkebunan dapat menimbulkan dampak sosial,
antara lain:
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Polusi tanah biasanya terjadi karena kebocoran luar
cair, bahan kimia industry, penggunaan pestisida, zat kimia, atau air luar dari tempat
penimbunan sampah dan luar industri yang langsung dibuang ke tanah yang tidak
memenuhi syarat/peraturan (illegal dumping).Aktivitas pertanian dan perkebunan
merupakan salah satu sektor yang paling banyak menyumbang pencemaran tanah.
2. Polusi tanah, yang merupakan bahaya lingkungan yang umum, dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan pada manusia. Hal ini dapat menyebabkan kanker ginjal,
menyebabkan kerusakan pada lapisan ginjal dan menyebabkan keratitis ginjal. Hal ini
juga dapat menyebabkan kanker, menyebabkan kerusakan pada organ reproduksi,
menyebabkan menstruasi tidak normal, menyebabkan masalah kualitas sperma, dan
meningkatkan risiko endometriosis, endometriosis, dan kanker ovarium atau testis.
Hal ini juga dapat menyebabkan kanker pernapasan, menyebabkan kerusakan pada
organ reproduksi dan menyebabkan hilangnya sperma. Hal ini juga dapat
menyebabkan kerusakan saraf dan hormon sehingga menyebabkan kerusakan pada
organ reproduksi. Hal ini juga dapat menyebabkan kondisi yang disebut kanker janin,
yang menyebabkan kelahiran prematur, pertumbuhan yang buruk, atau kematian pada
rahim.
3. Aktivitas pertanian dan perkebunan dapat menyebabkan pencemaran tanah karena
penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan Selain itu, limbah pertanian
seperti sisa tanaman dan kotoran hewan juga dapat menjadi faktor penyebab
pencemaran tanah
4. Untuk mengendalikan pencemaran tanah dari aktivitas pertanian dan perkebunan,
pemerintah dapat membuat regulasi dan kebijakan yang mengatur penggunaan
pestisida dan pupuk kimia yang aman dan tidak berlebihan. Selain itu, petani dan
pekebun juga dapat menggunakan teknik pertanian organik yang lebih ramah
lingkungan dan tidak menggunakan bahan kimia berbahaya
5. Beberapa solusi dan langkah pencegahan pencemaran tanah dari aktivitas pertanian
dan perkebunan lain
Menggunakan teknik pertanian organik yang ramah lingkungan dan tidak
menggunakan bahan kimia berbahaya.
Mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan.
Menggunakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran
hewan.
Menjaga kebersihan lingkungan sekitar pertanian dan perkebunan agar
tidak terjadi kebocoran limbah.
P a g e | 19
3.2 SARAN
Dengan adanya Makalah ini kami mengharapkan bertambahnya wawasan pembaca, dan
menambah referensi untuk ilmu pengetahuan tentang Pencemaran Tanah akibat aktivitas
pertanian dan perkebunan . diharapkan pendidik mampu mendidik dan memacu peserta didik
untuk memiliki kepekaan dalam berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara
mandiri serta, mampu mendorong peserta didik untuk inisiatif sendiri dalam belajar bukan
karena paksaan. Pembelajaran Kimia Lingkungan dapat memberi kesempatan kepada peserta
didik agar dapat memahami diri sendiri dan lingkungannya.
P a g e | 20
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman, A. A. (1985). Peranan Pola Tanam . dalam Pengendalian Erosi pada Pertanaman
Lahan Kering Semusim.
Agus, F. d. (2004). Tinjauan Umum Multifungsi Pertanian‖. Seminar Nasional Multifungsi Pertanian
dan Ketahanan Pangan.
Muslimah. (2015). Dampak pencemaran tanah dan langkah pencegahan . Agrisamudra jurnal
penelitian https://ejurnalunsam.id/index.php/jagris/article/view/224.