Professional Documents
Culture Documents
Artcle-Pandangan Islam Tentang Hukum Pacaran
Artcle-Pandangan Islam Tentang Hukum Pacaran
PENDAHULUAN
Cinta kepada lawan jenis merupakan hal yang fitrah bagi setiap
manusia. Karena cinta-lah, keberlangsungan hidup manusia bisa terjaga.
Oleh sebab itu, Allah Ta’ala menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia
dan kenikmatan bagi penghuni surga. Islam sebagai agama yang sempurna
juga telah mengatur bagaimana menyalurkan fitrah cinta tersebut dalam
syariatnya yang rahmatan lil ‘alamin.
1
1.2 Rumusan Masalah
Topik yang dibahas di dalam makalah ini melahirkan rumusan masalah
yang diantaranya adalah :
a. Apa yang dimaksud pacaran?
b. Bagaimana hukum pacaran dalam islam?
c. Apakah landasan islam bahwa pacaran itu haram?
d. Bagaimana pandangan islam tentang pacaran?
e. Bagaimana konsep islam mengatur hubungan sepasang remaja?
f. Apa hikmah dilarangnya pacaran dalam islam?
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1 Pengertian pacaran
Pacaran dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar “pacar”,
yang kemudian diberi akhiran–an. Terdapat beberapa pengertian pacaran
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu
a. Pacar : teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai
hubungan atau kekasih.
b. Berpacaran : bercintaan, berkasih-kasihan.
c. Memacari : menjadikan sebagai pacar; mengencani.
Dari pengertian tersebut, pacaran hanya merupakan sikap batin, namun
bagi para remaja sikap batin ini disusul dengan tingkah laku atau perilaku
berdua-duaan, saling memegang, dan seterusnya. Istilah pacaran dengan
tunangan sering dirangkai menjadi satu. Para remaja yang berpacaran, jika
ada kesesuaian lahir batin, dilanjutkan dengan tunangan. Sebaliknya,
mereka bertunangan biasanya diikuti dengan pacaran. Pacaran di sini,
dimaksudkan sebagai proses mengenal pribadi masing-masing, yang
dalam Islam disebut dengan “Ta’aruf”(saling kenal-mengenal).
Dikarenakan unsur-unsur ini dilarang dalam agama Islam, maka tentu saja
hal-hal yang di dalamnya terdapat unsur tersebut adalah dilarang,
termasuk dengan aktifitasnya yakni Pacaran. Hal ini sebagaimana telah
disebutkan dalam hadits berikut :
Dalil di atas kemudian juga diperkuat lagi oleh beberapa hadits dan ayat
Al-Qur'an berikut :
Telah berkata Aisyah r.a. "Demi Allah, sekali-kali dia (Rasul) tidak
pernah menyentuh tangan wanita (bukan mahram) melainkan dia
hanya membai'atnya (mengambil janji) dengan perkataaan."
Dari Jarir bin Abdullah r.a. dikatakan: "Aku bertanya kepada Rasulallah
SAW tentang memandang (lawan-jenis) yang (membangkitkan
syahwat) tanpa disengaja. Lalu beliau memerintahkan aku mengalihkan
(menundukan) pandanganku."
"Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidak-lah seperti wanita yang lain,
jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (merendahkan
suara) dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada
penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik."
2. Menjaga Kesucian
Menjaga kesucian adalah adalah hal yang paling ditekankan untuk
dilaksanakan dari Allah Swt dan tidak ada satupun pacaran yang
menjaga kesucian batiniah tersebut.
ضبلبه سوانلبذيسن سوالسلياسستاعبفبف انلبذيسن سل سيبجهدوسن بنسكءالحءا سحنت ى هياغبنسليههم انله بمان سف ا
سيابستهغاوسن االبكستءاسب بمنمءا سمسلسكات أسايسمءاهنهكام سفسكءابتهباوههام إبان سعبلامهتام بفليبهام سخاليلرا
سوآسهتاوههام بمان سمءابل انلب انلبذ ي آسستءاهكام سوسل هتاكبرههاوا سفستسليءابتهكام سعسل ى االبسغءابء إبان
ض االسحسليءابة الفدانسليءا سوسمان هياكبرفهنن سفبإنن انلس بمان أسسرادسن ستسح ف
صلنءا بلستابستهغاوا سعسر س
“Dan orang-orang yang بحليمtidak
فاومر سرmampu سباعبد إباكسراhendaklah menjaga
بهبهنن سغهkahwin
kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan
karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang
memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan
merek, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan
berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang
dikurniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-
budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri
mengingini kesucian, kerana
7 kamu hendak mencari keuntungan
duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka
sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
(kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu”
Rasullullah bersabda :
“Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang paling
baik terhadap pasangannya (istrinya). Dan aku adalah orang yang
paling baik terhadap istriku”
2. Cinta Kepada Lain Jenis Hanya Ada Dalam Wujud Ikatan Formal
Dalam Islam, cinta kepada lain jenis itu hanya dibenarkan manakala
ikatan diantara mereka berdua sudah jelas. Sebelum adanya ikatan itu,
maka pada hakikatnya bukan sebuah cinta, melainkan nafsu syahwat
dan ketertarikan sesaat.
Sedangkan pemandangan yang kita lihat dimana ada orang Islam yang
melakukan praktek pacaran dengan pegang-pegangan,ini menunjukkan
9
bahwa umumnya manusia memang telah terlalu jauh dari agama.
Karena praktek itu bukan hanya terjadi pada masyarakat Islam yang
nota bene masih sangat kental dengan keaslian agamanya, tapi
masyakat dunia ini memang benar-benar telah dilanda degradasi
agama.
10
Nabi SAW bersabda;
"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan
sekali -kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang
tidak muhrimnya, karena ketiganya adalah setan."
(HR. Ahmad)
5. Menutup aurat.
Diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat dan dilarang
memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya,
kecuali untuk suaminya. Dalam hadis dikatakan bahwa wanita
yang keluar rumah dengan berpakaian yang mempertontonkan
lekuk tubuh, memakai minyak wangi yang baunya semerbak,
memakai "make up" dan sebagainya setiap langkahnya dikutuk
oleh para Malaikat, dan setiap laki-laki yang memandangnya sama
11
dengan berzina dengannya. Di hari kiamat nanti perempuan seperti
itu tidak akan mencium baunya surga (apa lagi masuk surga).
Oleh karena itu, jalan keluar bagi para pemuda yang tidak kuat
menahannya adalah :
a) Menikah, supaya bisa menjaga mata dan kehormatan.
b) Kalau belum siap menikah, banyaklah berpuasa dan
berolahraga
c) Jauhkan mata dan telinga dari segala sesuatu yang akan
membangkitkan syahwat
d) Dekatkan diri dengan Allah, dengan banyak membaca Al
Qur’an dan merenungkan artinya. Banyak berzikir, membaca
shalawat, shalat berjamaah di Masjid, menghadiri pengajian-
pengajian dan berteman dengan orang-orang yang shaleh yang
akan selalu mengingatkan kita kepada jalan yang lurus.
e) Dan ingat bahwa Allah telah menjanjikan kepada para anak
yang sabar menahan pacaran dan zina yaitu dengan bidadari,
yang kalau satu diantaranya.
f) menampakkan wajahnya ke alam dunia ini, setiap laki-laki
yang memandangnya pasti akan jatuh pingsan karena
kecantikannya.
12
yang suci tersebut terus terjaga kesuciannya dalam jalan yang benar. Yakni
jalan dari aturan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. dalam al-Qur’an :
يءا أسفيسهءا الننءاهس انتهقاوا سرنبهكهم انلذ ي سخسلسقهكام بمان سنافٍةس وابحسدٍةة سو سخسلسق بمانهءا سزاوسجهءا
ل سكيثليرال سو بنسءالء سو انتهقاوا انلس انلذ ي ستسءاسئهلاوسن ببه سو ا ا س
لارحءاسم سو سبنث بمانههمءا برجءا ل
إبنن انلس كءاسن سعلساليهكام سريقليبلءا
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan- mu yang telah
menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah
menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang
biakkan laki- laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan) mempergunakan (nama- Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan) peliharalah (hubungan silaturahmi.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu
(Q.S An-Nisa : 1)
raslullah bersabda :
“hal yang halal untuk dilakukan tapi paling dibenci oleh Allah adalah
cerai”.
Dari sabda rasulullah ini, sebenarnya telah mengajarkan kepada kita bahwa
Allah, sangat menekankan kesetian terhadap pasangan hidup setelah menikah.
Tetapi, pacaran telah merusak kekuatan tersebut. Pacaran telah memberikan
ruang terbuka untuk ketidaksetiaan. Pacaran telah merusak kesetiaan pada
pasangan pernikahan. Bahkan, jika pacar kita tersebut beberapa bulan
kemudian, menjadi pasangan hidup kita, maka sesungguhnya, tela lemahlah
kekuatan itu, karena telah diawali oleh tindakan yang melenceng dari jalan
kebenaran. Ketika jalan kebenaran itu dijaga, maka kuatlah setia, tetapi jika
telah dilanggar pada awalnya maka telah lemahlah setia.
13
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya
nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat
oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha
Penyanyang”(Yusuf ayat 53)
3. Mempertahankan manusia untuk senantiasa bertindak dijalan kebenaran dan
mencegahnya lemah karena perasaan.
BAB III
PENUTUP
14
3.1 Kesimpulan
Islam tidak pernah mengharamkan cinta. Islam mengarahkan cinta agar ia
berjalan pada koridornya. Bila bicara cinta di antara lawan jenis, satu-
satunya jalan adalah dengan pernikahan, yang dengannya cinta menjadi
halal dan penuh keberkahan. Sebaliknya, Islam melarang keras segala
jenis interaksi cinta yang tidak halal alias menjurus kepada hal-hal berbau
zinah atau maksiat. Bukan karena apa pun, tapi karena Islam adalah
agama yang memuliakan manusia dan mencegah kerusakan-kerusakan
yang akan terjadi pada diri manusia itu sendiri.
"Tidak ditemukan jalan lain bagi dua orang yang saling mencintai selain
menikah" (HR. Ibnu Majah)
3.2 Saran
sebaiknya pacaran tidak dilakukan karena lebih banyak membawa
mudaratnya daripada manfaatnya. Jika memang ingin menyalurkan
perasaan karena tertarik pada lawan jenis, disarankan untuk melakukan
khitbah dengan tidak merugikan pihak laki-laki atau perempuan dan
mempunyai tujuan yang jelas yakni pernikahan. Sesungguhnya pacaran
yang baik adalah setelah menikah karena pasangan sudah berstatus halal
bagi kedua belah pihak dan Jadikan agama dan keimanan sebagai alat
untuk membatasi atau mengontrol diri dalam berpacaran agar tidak
terjerumus dalam pergaulan bebas
BAB IV
15
DAFTAR PUSTAKA
http://sitiraudlatussyipa.blogspot.co.id/2013/09/pacaran-dalam-
islam.html
http://sucimardalena.blogspot.co.id/2013/10/pandangan-islam-
tentang-pacaran.html
https://alquranmulia.wordpress.com/2015/04/06/tafsir-ibnu-katsir-
surat-al-baqarah-ayat-146-147/
http://dinaalvionita21.blogspot.co.id/2014/11/pacaran-dalam-
kacamata-islam.html
http://beni.yu.tl/hukum-berpacaran-menurut-islam-beserta-d.xhtml
www.surat-yasin.com
www.hidayatullah.com
http://syamilbarokah.blogspot.co.id/2015/03/pacaran-dalam-
pandangan-hukum-islam-dan.html
http://dinarnisma19.blogspot.co.id/2014/12/say-no-to-
pacaran.html
http://www.anjrahuniversity.com/dalil-hadist-al-quran-haramnya-
pacaran-islami-biasa/
16