You are on page 1of 3

Hijau : Bareng

Merah:Tu Sri
Biru : Gung Triska
Om Swastiastu
Kami akan menceritakan sebuah kisah yang berkaitan dengan BAHAYA MINUMAN
KERAS.

Disebuah tempat lebih tepatnya dirumah sepasang suami istri yang Bernama bli tut dan gek sri,
gek sri sedang menampi beras, kemudian terlihat bli tut keluar dari rumah dengan membawa alat
alat gotong royong.
(Dialog)
Lalu bli tut mengambil motor untuk berangkat kepura.
(Dialog)
Sesampainya bli tut dipura, ia melihat keadaan pura sepi. Karena melihat keadaan pura sepi bli
tut pun menelepon teman-temannya untuk datang kepura .
(Dialog)
Setelah semua berkumpul, mereka pun mulai melakukan kerja bakti.
(Dialog).
Setelah selesai kerja bakti mereka pun beristirahat.
(Dialog)
Disela sela beristirahat ada salah satu dari mereka mengusulkan untuk membeli arak.
(Dialog)
Tak terasa sore berganti malam, karena sedang asik minum, bli tut tidak menyadari bahwa
malam telah tiba. Sementara itu dirumah mbok gek sri sedang khawatir
(Dialog)
Kemudian karna merasa sudah terlalu banyak minum, bli tut pulang ke rumah dalam keadaan
mabuk.
(Dialog)
Tanpa diduga bli tut jatuh dari motor karna berada dalam pengaruh alkohol
(Dialog)
Saat beli tut pulang dalam keadaan mabuk disertai banyak luka, mb gek sri berlari khawatir
menghampiri bli tut.
(Dialog)

PESAN MORAL:
Jadi yang dapat kita simpulkan adalah konsumsi miras harus dilakukan dengan bijak dan
bertanggung jawab karena walaupun memiliki nilai positif yaitu social dan rekreasi Miras
memiliki dampak negatif yaitu merusak kesehatan fisi dan mental jika disalahgunakan.

Bener banget dan contoh seperti itu telah di contohkan langsung melalui drama ini oleh anak
anak kelas Genetica. Inti yang dapat kami simpilkan melalui drama ini adalah
Jauhi minuman keras karena kebaikan dan kesehatanmu jauh lebih berharga
daripada kesenangan sesaat yang diberikan olehnya.

Saya Tu Sri dan saya Gung Triska menagkhiri dengan Paramasanthi Om Santhi,
Santhi, Santhi Om

You might also like