You are on page 1of 20

Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216

NAMA : DODDY PRABOWO

NIM : PO7233321866

KELAS : 1B SANITASI

ANALISIS JURNAL PARAMETER KIMIA YANG TERDAPAT PADA SAMPAH

 Judul Jurnal :
Analisis Dampak Limbah/Sampah Rumah Tangga Terhadap Pencemaran
Lingkungan Hidup

 Jenis :
Pencemaran sampah yang berpengaruh terhadap lingkungan

 Zat Kimia :
Zat kimia yang dihasilkan dari limbah rumah tangga, yaitu:
1. Limbah organik
Limbah organik pada umumnya mengandung unsur karbon (C), Nitrogen dan Fosfor
2. Limbah anorganik
Limbah anorganik mengandung unsur karbon (C) misalnya seperti besi, Nitrogen, dan
Fosfor
Adapun zat lain yang terkandung pada sampah meliputi O2 dan CO2

 Dampak

Limbah rumah tangga dapat mempengaruhi terhadap kualitas air, sehingga terjadi
pencemaran terhadap air misalkan air bekas mandi dan air cucian. Air yang tercemar tidak
dapat di gunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, air yang sudah tercemar dan kemudian
tidak dapat di gunakan lagi sebagai penunjang kehidupan manusia, akan menimbulkan
dampak sosial yang sangat luas dan akan memakan waktu lama untuk memulihkannya,
padahal air yang di butuhkan untuk keperluan rumah tangga sangat banyak. Air tidak dapat

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

1
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216

digunakan untuk keperluan industri, kalau air sudah tercemari air tersebut tidak bisa di
gunakan untuk keperluan industri usaha untuk meningkatkan kehidupan manusia tidak akan
tercapai. Air tidak dapat di gunakan untuk keperluan pertanian, karna airnya sudah tercemar
maka tidak bisa digunakan lagi sebagai irigasi, untuk pengairan di persawahan dan kolam
perikanan, karena adanya senyawa anorganik yang mengakibatkan perubahan drastis pada pH
air. Dampak dari pembungan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah tangga,
limbah padat organik yang didegradasi oleh mikroorganisme akan menimbulkan bau yang
tidak sedap (busuk) akibat penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di sertai
dengan pelepasan gas yang berbau tidak sedap. Limbah organic yang mengandung protein
akan menghasilkan bau yang tidak sedap lagi (lebih busuk) karena protein yang yang
mengandung gugus amin itu akan terurai menjadi gas ammonia.Dampak dalam kesehatan
yaitu dapat menyebabkan dan menimbulkan penyakit, potensi bahaya kesehatan yang dapat
di timbulkan adalah: penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal
dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.

 Cara Terpapar
Proses terpaparnya yaitu melalui pembakaran atau pembuangan limbah/sampah rumah tangga
secara liar, sehingga zat yang terkandung di dalam sampah tersebut memberikan pengaruh
bagi lingkungan setempat.

 Lampiran Jurnal

ANALISIS DAMPAK LIMBAH/SAMPAH RUMAH TANGGA


TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP

Oleh :
Rosmidah Hasibuan,
SPd, M.Si Dosen Tetap
STKIP Labuhanbatu

ABSTRAK

Sampah atau limbah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-
hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinjak dan sampah spesifik. Dampak
limbah rumah tangga dapat mempengaruhi terhadap pencemaran lingkungan seperti
penurunan kualitas air, maka akan mempengaruhi terhadap tingkat kesehatan bagi
orang lain. Adapun peraturan yang mengatur tentang lingkungan hidup terutama
pengelolaan sampah/limbah rumah tangga sudah ada yaitu diatur dengan peraturan
pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

2
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216

Dalam pengelolaan limbah atau sampah rumah tangga adanya hambatan yang terjadi
seperti kurangnya tingkat kepedulian dari lingkungan rumah tangga itu sendiri, kurangnya
tempat-tempat pembuangan sampah, serta kurangnya penegakan hukum terhadap para
pelanggarnya. Beberapa cara pengelolaan sampah/limbah rumah tangga yang dapat
dilakukan yaitu dengan melakukan perencanaan yang baik terhadap pengelolaan
sampah/limbah tersebut seperti daur ulang, pembakaran, pemisahan, pengomposan, dan
pembusukan.

Kata kunci: Limbah rumah tangga, pencemaran, Lingkungan Hidup.

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

3
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216
I. PENDAHULUAN sebagai akibat dari aktivitas manusia yang
Kehadiran sampah merupakan merupakan bahan yang sudah tidak dapat
salah satu persoalan yang dihadapi oleh dipergunakan lagi. Menurut Keputusan
masyarakat. Keberadaan sampah tidak Dirjen Cipta Karya, nomor
diinginkan bila dihubungkan dengan 07/KPTS/CK/1999: Juknis Perencanaan,
faktor kebersihan, kesehatan, kenyamanan Pembangunan dan Pengelolaan Bidang
dan keindahan (estetika). Tumpukan Ke-PLP-an Perkotaan dan Perdesaan,
onggokan sampah yang mengganggu sampah adalah limbah yang bersifat padat
kesehatan dan keindahan lingkungan terdiri dari zat organik dan zat anorganik
merupakan jenis pencemaran yang dapat yang dianggap tidak berguna lagi dan
digolongkan dalam degradasi harus dikelola agar tidak membahayakan
lingkunganyang bersifat sosial (Bintarto, lingkungan dan melindungi investasi
1997:57) pembangunan.
Salah satu faktor yang Bertambahnya jumlah penduduk
mempengaruhi lingkungan adalah perkotaan yang terjadi tidak hanya
masalah pembuangan dan pengelolaan tingginya kelahiran tetapi juga adanya
sampah. Sampah adalah bahan buangan urbanisasi masyarakat. Dengan jumlah

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

4
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216
penduduk yang tinggi akan tangga dalam pengelolaan limbah rumah
mengakibatkan terhadap tingginya volume tangga merupakan kendala terpenting.
limbah yang dihasilkan dari rumah Dampak limbah rumah tangga
tangga. terhadap lingkungan hidup perlu
Pada saat ini manusia kurang akan mendapat perhatian dari pemerintah.
kesadaran lingkungan sendiri. Banyak di Dalam menjaga lingkungan hidup
antara mereka yang kurang mengerti akan pemerintah memerlukan adanya aturan
kebersihan lingkungan, sehingga mereka yang jelas dan tegas tentang lingkungan
dengan mudahnya membuat limbah yang hidup, serta mensosialisasikan kepada
sangat berbahaya bagi lingkungan. Seperti masyarakat.
halnya aktivitas sehari-hari yang kita Berdasarkan uraian diatas dapat
lakukan seperti mandi, mencuci dan diambil suatu rumusan masalah sebagai
berbagai aktifitas lain yang kita anggap pembatasan dalam pembahasan pada
sepele namun menghasilkan sisa buangan penulisan karya ilmiah ini sebagai berikut:
ternyata dapat membahayakan bagi 1. Bagaimana dampak limbah rumah
manusia dan lingkungan khususnya tangga terhadap lingkungan hidup?
lingkungan laut. Dari sekian banyak 2. Bagaimana analisis terhadap
aktifitas manusia ternyata yang paling peraturan tentang lingkungan hidup?
berbahaya adalah limbah rumah tangga. 3. Hambatan apa saja yang terjadi
Walaupun kita tidak hidup di wilayah
terhadap pengelolaan limbah rumah
pesisir dan banyak limbah industri yang
tangga untuk menjegah terhadap
tidak diolah juga dapat membahayakan
pencemaran lingkungan hidup?
perairan laut tapi melihat banyaknya
4. Apakah ada cara terhadap dampak
penduduk Indonesia dengan limbah rumah
limbah rumah tangga terhadap
tangga yang tidak diolah serta di hasilkan
penjegahan pencemaran lingkungan
setiap hari. Dapat dikatakan keruksakan
hidup?
karena limbah rumah tangga lebih besar
dari pada limbah industry. II. DAMPAK LIMBAH RUMAH

Kepedulian masyarakat khususnya TANGGA

rumah tangga dalam pengelolaan limbah 2.1 Pengertian Limbah Rumah Tangga
rumah tangga sangat diperlukan untuk Berdasarkan Pasal 1 angka
membantu pemerintah dalam menangani (20) Undang-Undang Nomor 32
permasalahan lingkungan hidup. Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Kurangnya partisipasi lingkungan rumah Pengelolaan Lingkungan Hidup
Limbah adalah sisa suatu usaha
Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

5
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216
dan/atau kegiatan. Sedangkan berbahaya dan beracun, sedangkan
limbah rumah tangga adalah limbah limbah air cucian, limbah kamar
yang dihasilkan dari satu atau mandi, dapat mengandung bibit-
beberapa rumah. bibit penyakit atau pencemar
Sedangkan berdasarkan biologis seperti bakteri, jamur,
Peraturan Pemerintah nomor 81 virus, dan sebagainya. Namun
Tahun 2012 bahwa sampah rumah secara teknis sebagian orang
tangga adalah sampah yang berasal mendefinisakan limbah organik
dari kegiatan sehari-hari dalam sebagai limbah yang hanya berasal

rumah tangga yang tidak termasuk dari mahluk hidup (alami) dan

tinjak dansampah spesifik. sifatnya mudah busuk. Artinya

Adapun sumber limbah bahan-bahan organik alami namun

rumah tangga sebagai berikut: sulit membusuk/atau terurai,

a) Limbah Organik, seperti kertas, dan bahan organik

berdasarkan pengertian secara sintetik (buatan) yang sulit

kimiawi limbah organik membusuk atau terurai.

merupakan segala limbah yang b) Limbah Anorganik,

mengandung unsur Karbon (C), berdasarkan pengertian secara

sehingga meliputi limbah dari kimawi, limbah yang tidak

mahluk hidup (misalnya kotoran mengandung unsur karbon, seperti

hewan dan manusia seperti logam (misalnya besi dari mobil

tinja (feaces) bepungsi bekas atau perkakas dan almunium

mengandung mikroba potogen, air dari kaleng bekas atau peralatan

seni (urine) umumnya rumah tangga), kaca dan pupuk

mengandung Nitrogen dan Posfor) anorganik (misalnya yang

sisa makanan (sisa-sisa sayuran, mengandung unsure nitrogen dan

wortel, kol, bayam, salada dan fospor). Limbah-limbah ini tidak

lain-lain) kertas, kardus, karton, air memiliki unsur karbon sehingga

cucian, minyak goreng bekas dan tiak dapat di urai oleh mikro

lain-lain. Limbah tersebut ada organism. Seperti halnya limbah

yang mempunyai daya racun yang organik, pengertian limbah

tinggi, misalnya: sisa obat, baterai organik yang sering diterapkan

bekas, dan air aki. Limbah tersebut dilapangan umumnya limbah

tergolong (B3) yaitu bahan anorganik dalam bentuk padat

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

6
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216
(sampah) agak sedikit berbeda 5. Sampai sapuan
dengan pengertian diatas secara (street sweeping), yaitu limbah
teknis limbah anorganik di padat hasil sapuan jalanan yang
definisikan sebagai limbah yang berisi berbagai sampah yang
tidak dapat atau sulit terurai atau tersebar di jalanan.
busuk secara alami oleh miro
6. Sampah industry (industry waste),
organism pengurai. Dalam hal ini
yaitu sebuah limbah padat
bahan organic seperti plastic,
buangan industri.
karet, kertas, juga dikelompokan
2.2 Dampak Limbah Rumah Tangga
sebagai limbah anorganik. Bahan-
Terhadap Pencemaran Lingkungan
bahan tersebut sulit terurai oleh
Hidup
mikroorganisme sebab unsur
Limbah rumah tangga dapat
karbonnya memebentuk rantai
mempengaruhi terhadap kualitas air,
kimia yang kompleks dan panjang.
sehingga terjadi pencemaran terhadap
Klasifikasi limbah padat
air misalkan air bekas mandi dan air
(sampah) menurut istilah teknis ada 6
cucian. Air yang tercemar tidak dapat
kelompok, yaitu:
di gunakan lagi untuk keperluan
1. Sampah Organik mudah
rumah tangga, air yang sudah tercemar
busuk (garbage), yaitu limbah
dan kemudian tidak dapat di gunakan
padat semi basah berupa bahan-
lagi sebagai penunjang kehidupan
bahan organic yang mudah busuk.
manusia, akan menimbulkan dampak
2. Sampah Anorganikdan organic tak
sosial yang sangat luas dan akan
membusuk (rubbish) yaitu limbah
memakan waktu lama untuk
padat anorganik atau organic memulihkannya, padahal air yang di
cukup kering yang sulit terurai butuhkan untuk keperluan rumah
oleh mikro organisme, sehingga tangga sangat banyak. Air tidak dapat
sulit membusuk, misalnya kertas, digunakan untuk keperluan industri,
plastik kaca dan logam. kalau air sudah tercemari air tersebut
3. Sampah abu (ashes), yaitu limbah tidak bisa di gunakan untuk keperluan
padat yang berupa abu, biasanya industri usaha untuk meningkatkan
hasil pembakaran. kehidupan manusia tidak akan

4. Sampah bangkai binatang (bead tercapai. Air tidak dapat di gunakan

animal), yaitu semua limbah yang untuk keperluan pertanian, karna


airnya sudah tercemar maka tidak
berupa bangkai binatang.
Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

7
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216
bisa

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

8
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216
digunakan lagi sebagai irigasi, untuk kimia yang di gunakan sebagai pupuk
pengairan di persawahan dan kolam alam pertanian maupun limbah dari
perikanan, karena adanya senyawa perternakan dan manusia, salah satu
anorganik yang mengakibatkan yang paling sering di temukan adalah
perubahan drastis pada pH air.Dampak detergen. Eutropikasi adalah perairan
dari pembungan limbah padat organik menjadi terlalu subur sehingga terjadi
yang berasal dari kegiatan rumah ledakan jumlah alga dan fitoplankton
tangga, limbah padat organik yang yang saling berebut mendapat cahaya
didegradasi oleh mikroorganisme akan untuk fotosintesis. Karena terlalu
menimbulkan bau yang tidak sedap banyak maka alga dan fitoplankton di
(busuk) akibat penguraian limbah bagian bawah akan mengalami
tersebut menjadi yang lebih kecil yang kematian secara massal, serta terjadi
di sertai dengan pelepasan gas yang kompetensi dalam mengkonsumsi
berbau tidak sedap. Limbah organic O2 karena terlalu banyak organisme
yang mengandung protein akan pada tempat tersebut. Sisa respirasi
menghasilkan bau yang tidak sedap menghasilkan banyak CO2 sehingga
lagi (lebih busuk) karena protein yang kondisi perairan menjadi anoxic dan
yang mengandung gugus amin itu menyebabkan kematian massal pada
akan terurai menjadi gas hewan-hewan di perairan tersebut.
ammonia.Dampak dalam kesehatan b. Peningkatan emisi CO2 akibat dari
yaitu dapat menyebabkan dan banyaknya kendaraan, penggunaan
menimbulkan penyakit, potensi listrik berlebihan serta buangan
bahaya kesehatan yang dapat di industri akan memberikan efek
timbulkan adalah: penyakit diare dan peningkatan kadar keasaman laut.
tikus, penyakit ini terjadi karena virus
Peningkatan CO2 tentu akan
yang berasal dari sampah dengan
berakibat buruk bagi manusia terkait
pengelolaan yang tidak tepat. Penyakit
dengan kesehatan pernapasan, Salah
kulit seperti kudis dan kurap.
satu fungsi laut adalah sebagai
Berikut ini dampak negative dari limbah
penyerap dan penetral CO2 terbesar
rumah tangga yang masuk ke dalam
di bumi. Saat CO2 di atmosfer
lingkungan laut:
meningkat maka laut juga akan
a. Eutrofikasi, penyebab terbesar adalah
menyerap lebih banyak CO2 yang
sungai yang bermuara di laut, limbah
mengakibatkan meningkatnya derajat
yang terbawa salah satu adalah
keasaman laut. Hal ini
bahan
Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

9
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216
mempengaruhi kemampuan

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

10
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216
karang dan hewan bercangkang kedalam rantai makanan. Banyak dari
lainnya untuk membentuk cangkang. potongan
Jika hal ini berlangsung secara terus
menerus maka hewan-hewan tersebut
akan punah dalam jangka waktu yang
dekat.
c. Plastik, yang menjadi masalah
terbesar dan paling berbahaya.
Banyak hewan yang hidup pada atau
di laut mengkonsumsi plastik
karena kesalahan, Karena tidak jarang
plastik yang terdapat di laut akan
tampak seperti makanan bagi hewan
laut. Plastik tidak dapat di cerna dan
akan terusberada pada organ
pencernaan hewan ini, sehingga
menyumbat saluran pencernaan dan
menyebabkan kematian melalui
kelaparan atau infeksi. Plastik
terakumulasi karena tidak mudah
terurai, plastik akan photodegrade
(terurai oleh cahaya matahari) pada
paparan sinar matahari, tetepi hanya
dapat terjadi dalam kondisi kering.
Sedangkan dalam air plastik hanya
akan terpecah menjadi potongan-
potongan yang lebih kecil, namun
tetap tetep polimer, bahkan sampai
ke Pe tingkat molekuler. Ketika
pertikel-pertikel plastik mengambang
hingga seukuran zooplankton dan di
konsumsi oleh hewan lain yang lebih
besar, dengan cara inilah plastik

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

11
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216
plastik ini berakhir di perut yang jelas dan tegas terhadap terjadinya
burung- burung laut dan hewan pelanggaran. Serta aturan yang jelas dan
laut lain termasuk penyu. Bahan tegas memberikan
beracun yang digunakan dalam
pembuatan bahan plastik dapat
terurai dan masuk ke lingkungan
ketika terkena air. Racun ini
bersifat hidrofobik (berkaitan
dengan air) dan menyebar di
permukaan laut. Dengan demikian
plastik jauh lebih mematikan di
laut dari pada di darat.
Kontaminan hidrifobik juga dapat
terakumulasi pada jarak lemak,
sehingga racun pelasti diketahui
mengganggu system endokrin
ketika di konsumsi, serta dapat
menekan system kekebalan tubuh
atau menurun tingkat reproduksi.
III. ANALISIS PERATURAN TENTANG
LINGKUNGAN HIDUP
Peraturan tentang lingkungan
hidup mengatur tentang pengelolaan
lingkungan hidup serta menjaga
lingkungan atas adanya pemanasan
global atau perubahan iklim. Banyak
faktor yang mempengaruhi terjadi
penurunan kualitas lingkungan
misalnya banyaknya limbah terutama
limbah rumah tangga yang tidak
dikelola dengan baik.
Pengelolaan

lingkungan khususnya mengenai


limbah diperlukan adanya aturan
Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

12
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216
kepastian hukum dan perlindungan pengadilan dan hanya memberikan ganti
terhadap setiap orang untuk mendapatkan rugi dan pemulihan lingkungan hidup.
lingkungan hidup yang baik dan sehat. Peraturan Perundangan yang
Selain itu juga diperlukan adanya peran mengatur tentang lingkungan hidup
pemerintah daerah dalam menjaga sebagai berikut:
kualitas lingkungan hidup sebagaimana 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun
tata pemerintahan kita dengan adanya 2009 Tentang Perlindungan dan
otonomi daerah. Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Didalam Undang-Undang Nomor 2. Peraturan pemerintah Nomor 82
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Pengelolaan Lingkungan Hidup hanya
Kualitas Air dan Pengendalian
mengatur tentang limbah yang dihasilkan
Pencemaran Air;
dari industri, padahal limbah tidak hanya
3. Peraturan Pemerintah Nomor 81
dihasilkan dari industri saja melainkan
Tahun 2012 Tentang Pengelolaan
juga limbah yang berasal dari rumah
Sampah Rumah Tangga dan Sampah
tangga. Jika dilihat dari pencemarannya
Sejenis Sampah Rumah Tangga;
limbah dari rumah tangga juga cukup
4. Peraturan Pemerintah Nomor 101
berbahaya seperti plastik, air bekas cucian
yang dibuang kesungai dan lainnya. Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Meskipun undang-undang tentang Limbah Bahan Berbahaya dan

perlindungan dan pengelolaan lingkungan Beracun;


hidup memberikan sanksi pidana terhadap 5. Peraturan Menteri Negara
pelanggaran lingkungan hidup tetapi Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun
masih dimungkinkan adanya penyelesaian 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan
lingkungan hidup diluar dari pengadilan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui
serta masih berlakunya sanksi Bank Sampah;
administratif. Hal ini memberikan IV. HAMBATAN DALAM
kemudahan terhadap pelaku pencemaran
PENANGANAN LIMBAH RUMAH
lingkungan hidup untuk melakukan
TANGGA TERHADAP
pelanggaran karena sebelum sampai
PENCEMARAN LINGKUNGAN
dituntut secara pidana hanya diberikan
HIDUP
sanksi administrasi atau bahkan
Pembuangan sampah yang tidak
penyelesaian terhadap sengketa
diurus dengan baik akan mengakibatkan
lingkungan hidup dilakukan diluar
masalah besar, karena penumpukan

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

13
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216
sampah atau membuangnya
sembarangan ke kawasan terbuka
akan mengakibatkan

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

14
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216
pencemaran tanah yang juga akan Kemudian sampah an organik atau
berdampak ke saluran air tanah. Demikian sampah kering, contoh logam, besi,
juga pembakaran sampah akan kaleng, plastik, karet juga botol yang
mengakibatkan pencemaran udara, tidak dapat mengalami pembusukan
pembuangan sampah ke sungai akan secara alami. Selain itu sampah
mengakibatkan pencemaran air, berbahaya, contoh baterai, botol racun
tersumbatnya saluran air dan banjir. nyamuk termasuk jarum suntik bekas.
Selain itu, eksploitasi lingkungan Permasalahan sampah di Indonesia
adalah menjadi isu yang berkaitan dengan antara lain semakin banyaknya limbah
pengurusan sampah, terutama sekitar kota. sampah yang dihasilkan masyarakat,
Untuk itu, banyak negara besar kurangnya tempat sebagai pembuangan
melakukan 'incineration' atau pembakaran, sampah, sampah sebagai tempat
yang menjadi alternatif dalam berkembang dan sarang dari serangga dan
pembuangan sampah. Sementara itu, tikus, menjadi sumber polusi dan
permasalahan yang dihadapi untuk proses pencemaran tanah, air, dan udara, menjadi
ini adalah biaya pembakaran lebih mahal sumber dan tempat hidup kuman-kuman
dibandingkan dengan sistem pembuangan yang membahayakan kesehatan.
akhir (sanitary landfill). Apabila sampah Beberapa hambatan yang terjadi
ini digunakan untuk pertanian dalam terhadap pengelolaan/penanganan limbah
jumlah yang besar, maka akan rumah tangga diantaranya sebagai berikut:
menimbulkan masalah karena 1. Adanya ketidakpedulian dari orang-
mengandung logam berat. orang didalam rumah tangga itu
Sampah adalah suatu bahan yang sendiri;
terbuang atau dibuang dari sumber hasil 2. Kurangnya kepedulian masyarakat
aktifitas manusia maupun alam yang terhadap kelestarian lingkungan
belum memiliki nilai ekonomis. Sampah
hidup seperti membuang sampah
berasal dari rumah tangga, pertanian,
rumah tangga ke sungai atau
perkantoran, perusahaan, rumah sakit,
ketempat- tempat yang tidak
pasar, dsb. Secara garis besar, sampah
semestinya;
dibedakan menjadi sampah organik atau
3. Kurangnya tempat-tempat sampah
sampah basah, contoh sampah dapur,
yang disediakan oleh pemerintah;
sampah restoran, sisa sayuran, rempah-
4. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah
rempah termasuk sisa buah yang dapat
mengalami pembusukan secara alami. tentang pentingnya pengelolaan
limbah khsususnya rumah tangga;
Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

15
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216
5. Tidak adanya perancangan dari membakar limbah-limbah padat
perusahaan tentang kemasan yang misalnya kertas-kertas dengan
dapat didaur ulang; menggunakan minyak tanah lalu di

6. Kurangnya penegakkan terhadap nyalakan apinya. Kelebihan cara

aturan tentang lingkungan hidup. membakar ini adalah: mudah dan


tidak membutuhkan usaha keras,
V. CARA PENANGANAN LIMBAH RUMAH
membutuhkan tempat atau lokasi yang
TANGGA TERHADAP PENJEGAHAN
cukup kecil, dapat di gunakan sebagai
PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP
sumber energy baik untuk pembangkit
Cara penanggulangan pencemaran
uap air panas, listrik dan pencairan
limbah rumah tangga yang efektif supaya
logam.
tidak merusak pada lingkungan dan
c) Dengan cara pengomposan
menjadikan lingkungan tetap bersih dan
Merupakan proses biokimia, yaitu
terhindar dari bibit penyakit yakni dengan
zat organik dalam limbah
cara:
di pecah, menghasilkan humas yang
a) Dengan cara di daur ulang
Di jual ke pasar loak atau tukang bermanfaat untuk memperbaiki

rongsokan yang bisa lewat di depan strutur tanah.

rumah-rumah. Cara ini bisa d) Pemisahan

menjadikan limbah atau sampah yang Yaitu dengan cara pengambilan bahan

semula bukan apa-apa sehingga bisa tertentu kemudian diperoses lagi

menjadi barang yang ekonomis dan sehingga mempunyai nilai ekonomis.


bisa menghasilkan uang. Dapat juga di e) Dengan cara pembusukan

jual kepada tetangga kita yang Limbah tersebut untuk mendapatkan

menjadi tukang loak atau pemulung. kompos, pada proses ini, aka nada

Barang-barang yang dapat di jual energi organik yang terbuang dalam

antara lain kertas-kertas bekas, Koran bentuk panas dan gas polusi yang

bekas, majalah bekas, ban bekas, radio terjadi mencakup udara, tanah, dan air

tua, TV tua dan sepeda yang using. yang terjadi dari proses pembusuksn
b) Dengan cara pembakaran bahan organik, karena aktivitas dari

Cara ini adalah cara yang paling mikroorganisme potogen yang

mudah untuk di lakukan karena tidak berbahaya bagi hewan dan manusia.

membutuhkan usaha yang keras. Cara Pencemaran secara kimia terjadi

ini bisa di lakukan dengan cara karena pelapisan ion negatif dari
pembusukan yang membuat gas-

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

16
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216
gasdan senyawa beracun.Penumpukan

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

17
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216
sampah dengan ketebalan-ketebalan ketidakpedulian dari linkungan rumah
tertentu kemudian diurug dengan tangga itu sendiri, kurangnya peran
tanah yang bisa disebut land
fillsystem.Metode ini merupakan cara
yang paling diunggulkan sampai saat
ini, sekalipun hanya dapat mengurai
bau dari 40%. Dan masalah ini tidak
akan pernah tuntas mengingat bau
adalah gas yang bersifat ringan dan
segera mengisi ruangan.
VI. KESIMPULAN
1. Dampak limbah rumah tangga yang
dibuang secara sembarangan akan
mengakibatkan terhadap penurunan
kualitas air dan tidak dapat
dipergunakan lagi. Dampak lain
seperti pembuangan limbah sampai
ke air laut akan terjadi perubahan
terhadap air laut maka kehidupan air
laut akan terancam punah/mati;
VII. Diperlukan adanya penegakan
hukum terhadap pelaku
pencemaran lingkungan hidup
serta memberikan sanksi yang
berat. Dan terhadap limbah
rumah tangga diperlukan adanya
aturan jelas dan tegas serta
adanya sosialisasi yang terus
menerus kepada masyarakat
tentang pengelolaan limbah
rumah tangga;
1. Hambatan dalam pengelolaan limbah
rumah tangga karena adanya

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

18
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216
dari masyarakat itu sendiri, air.htm
kurangnya ketersediaan tempat
http://www.karawangnews.com/2013/06/
sampah dari pemerintah, tidak adanya mas alah-sampah-di-indonesia-
perencanaan dari perusahaan tentang dan.html

kemasan yang dapat didaur ulang;


2. Cara penanganan limbah rumah
tangga dapat dilakukan dengan cara
daur ulang,
pembakaran, pengomposan,
pemisahan, dan pembusukan.

DAFTAR PUSTAKA
Bintarto, R. 1997. Geografi kota, pengantar,
cetakan pertama. Yogyakarta. Spring

Kristanto, Philip. (2002). Ekologi Industri.

Jogjakarta: Andi.

Mulia, R.M. (2005). Kesehatan Lingkungan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sastrawijaya, A.T (2000). Pencemaran


Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

Wardhana, W.A. (2001).


Dampak Pencemaran Lingkungan.
Yogyakarta: Andi.

http://noviresbioku.blogspot.com/2015/05/
lim bah-rumah-tangga-dan-
pencemaran.html

http://
fajarnugrahablogspotcom.blogspot.co
m/ 2015/07/normal-0-false-false-
false-en- us-x-none.html

http://www.anneahira.com/
artikel- pencemaran-
Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

19
Rosmidah Hasibuan ISSN Nomor 2337-7216

Undang-Undang Nomor 32 Tahun


2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

Peraturan pemerintah Nomor 82


Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran
Air;

Peraturan Pemerintah Nomor 81


Tahun 2012 Tentang
Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga;

Peraturan Pemerintah Nomor 101


Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun;

Peraturan Menteri Negara


Lingkungan Hidup Nomor 13
Tahun 2012 Tentang
Pedoman Pelaksanaan
Reduce, Reuse, dan Recycle
Melalui Bank Sampah.

Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016

20

You might also like