You are on page 1of 5

Nama : Andika Perwira Atmaja

Kelas : TI21C
NIM : 21416226201103

JURNAL 1
Judul : Application of lean manufacturing technology in a milk manufacturing company
Penulis : Morakinyo Kehinde Onifade & Olufemi Adebayo Oroye
Tahun : 2021

I. LATAR BELAKANG PENELITIAN


Dampak negatif yang seringkali ditimbulkan oleh krisis ekonomi global pada industri dan
produksi barang dan jasa. Krisis semacam ini dapat mengakibatkan penurunan permintaan,
pemotongan biaya, bahkan penutupan fasilitas produksi. Namun, sejumlah ahli percaya
bahwa krisis ini seharusnya dianggap sebagai peluang untuk melakukan perubahan
fundamental dalam operasi industri, dengan fokus pada produksi lean, yang bertujuan untuk
mengurangi pemborosan dan biaya produksi sambil menjaga kualitas.

Penerapan prinsip-prinsip manajemen lean dan tekniknya dianggap sebagai cara efektif
untuk mencapai tujuan ini. Prinsip-prinsip ini, yang pertama kali dikenalkan melalui sistem
produksi Toyota, bertujuan untuk mengurangi pemborosan dan persediaan dalam upaya
meningkatkan efisiensi produksi. Pentingnya memahami dan menerapkan konsep ini dalam
berbagai industri adalah karena dapat menghasilkan peningkatan kualitas produk,
pengurangan pemborosan, dan penghematan biaya produksi yang dapat berdampak positif
pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Meskipun manajemen lean memiliki manfaat yang jelas, tidak semua prinsipnya dapat
diterapkan dengan mudah di semua jenis industri. Oleh karena itu, perlu melakukan analisis
yang cermat serta pengukuran kinerja yang tepat. Beberapa organisasi gagal dalam
menerapkan praktik lean karena kurangnya pemahaman dan alat pengukuran yang sesuai.
Inilah mengapa penelitian ini mendorong penggunaan model kuantitatif untuk
mengevaluasi kinerja lean, efektivitasnya dalam sistem produksi, dan mencari area yang
dapat ditingkatkan dalam pengambilan keputusan organisasi.

Penelitian ini berfokus pada konsep penghapusan pemborosan sebagai prinsip lean
manufacturing, yang merupakan elemen utama dalam mencapai efisiensi dan peningkatan
kualitas dalam produksi. Melalui studi kasus pada sebuah perusahaan manufaktur susu
bubuk di Nigeria, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengurangi
pemborosan dalam upaya untuk memenuhi permintaan pelanggan yang meningkat dan
mengoptimalkan keuntungan perusahaan. Studi ini memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang praktik lean dalam industri ini dan bagaimana hal itu dapat berdampak
positif pada produksi dan kualitas produk.
II. TUJUAN PENELITIAN
• Menganalisis dampak krisis ekonomi global yang berulang terhadap industri,
khususnya dalam konteks perusahaan manufaktur susu bubuk di Nigeria.
• Mengidentifikasi pengaruh prinsip-prinsip dan teknik manajemen lean dalam
meningkatkan efisiensi produksi, kualitas, dan pengurangan pemborosan dalam
sistem produksi perusahaan manufaktur susu bubuk.
• Mengukur dan mengevaluasi efektivitas penerapan prinsip-prinsip lean dalam
perusahaan manufaktur susu bubuk.
• Mencari area potensial untuk perbaikan dalam sistem produksi yang dapat
membantu perusahaan manufaktur susu bubuk menjadi lebih berkelanjutan,
mengurangi biaya produksi, dan memenuhi permintaan yang meningkat.
• Memahami sejauh mana prinsip-prinsip lean dapat diterapkan dalam konteks
industri susu bubuk di Nigeria dan mengidentifikasi kendala atau perbedaan yang
mungkin muncul.
• Mengevaluasi dampak penerapan konsep lean pada manufaktur susu bubuk,
terutama dalam hal penghapusan pemborosan yang terkait dengan produksi
berlebihan, persediaan, langkah-langkah pemrosesan ekstra, gerakan, cacat,
menunggu, dan transportasi.
• Mengembangkan rekomendasi dan praktik manufaktur lean yang sesuai dengan
konteks perusahaan susu bubuk untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi
pemborosan, dan menjaga kualitas produksi.
III. METODE PENELITIAN
Jurnal ini menggunakan metode analisis statistik, khususnya analisis autoregresi dan
analisis rata-rata bergerak. Dalam analisis autoregresi, data kerugian aktual dievaluasi
menggunakan fungsi autokorelasi (ACF) untuk mengidentifikasi pola ketergantungan
antara observasi pada waktu yang berbeda. Analisis ini melibatkan penggunaan rumus
matematis yang menghitung koefisien autokorelasi (rk) pada beberapa lag (tiga atau
empat lag). Lag-lag terbaik yang muncul dari analisis ini digunakan untuk memodelkan
autoregresi (AR).

Di sisi lain, analisis rata-rata bergerak dilakukan pada data penggunaan aktual. Dalam
analisis ini, fungsi autokorelasi juga digunakan untuk mengidentifikasi pola
ketergantungan dalam data penggunaan. Lag-lag terbaik yang muncul dari perhitungan
ACF digunakan untuk menganalisis rata-rata bergerak (MA).

Selain analisis time series tersebut, jurnal juga mencakup analisis multivariat, di mana
data kerugian aktual, penggunaan aktual, dan kerugian moneter dievaluasi dalam
hubungannya satu sama lain. Kerugian moneter dianggap sebagai variabel respons dalam
analisis multivariat ini.
JURNAL 2

Judul : Implementation of lean manufacturing to enhance the efficiency of acrylic resins


production process
Penulis : Sahrupi, Gerry Anugrah Dwiputra, Uswatun Chasanah
Tahun : 2019

I. LATAR BELAKANG PENELITIAN


Pertumbuhan perusahaan pelapis di Indonesia yang meningkat telah meningkatkan
persaingan di antara produsen cat dan berdampak pada perusahaan pemasok. Kesuksesan
industri manufaktur sangat tergantung pada kemampuan perusahaan untuk menghadapi
persaingan yang semakin ketat di pasar. Dalam rangka untuk tetap bersaing, perusahaan-
perusahaan manufaktur perlu mengadopsi konsep manufaktur lean, yang bertujuan
menghilangkan pemborosan dalam proses produksi untuk meningkatkan kualitas dan
produktivitas. Keberhasilan implementasi manufaktur lean juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti keterlibatan top manajemen, kepemimpinan yang kuat, sikap dan perilaku
karyawan, sumber daya yang tersedia, dan budaya organisasional.

Dalam konteks ini, PT XYZ, sebuah perusahaan yang memproduksi resin polimer,
menghadapi tantangan dalam proses produksinya. Mereka mengadopsi sistem produksi
make-to-order, namun menghadapi kesenjangan antara target produksi dan produksi
sebenarnya, yang menyebabkan biaya tambahan dalam penanganan produk dan
penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemborosan dalam proses
produksi resin akrilik PT XYZ menggunakan pendekatan manufaktur lean untuk
meningkatkan efisiensi produksi. Harapannya, analisis ini akan membantu mengurangi
lead time produksi dan biaya persediaan. Namun, penelitian ini masih terbatas pada analisis
pemborosan dalam proses produksi dan belum melibatkan elemen-elemen kunci seperti top
manajemen yang mendukung implementasi lean secara menyeluruh di perusahaan.
II. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dan mengidentifikasi pemborosan dalam proses
produksi resin akrilik. Dengan menggunakan pendekatan manufaktur lean, penelitian ini
bertujuan untuk mencapai beberapa tujuan utama:

• Mengidentifikasi pemborosan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan


memahami berbagai jenis pemborosan yang terjadi dalam proses produksi resin akrilik
di PT XYZ. Ini mencakup pemborosan dalam hal transportasi, persediaan, gerakan,
penundaan, pengolahan berlebih, produksi berlebih, dan cacat.
• Meningkatkan efisiensi: Dengan memahami dan menghilangkan pemborosan,
tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dalam proses produksi. Dengan
mengurangi pemborosan, perusahaan dapat mengurangi waktu produksi, biaya
persediaan, dan meningkatkan produktivitas.
• Mengurangi lead time: Salah satu tujuan utama adalah mengurangi lead time dalam
proses produksi. Dengan mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan,
perusahaan dapat memproses pesanan pelanggan dengan lebih cepat dan lebih efisien.
• Meningkatkan kualitas produk: Dengan fokus pada penghilangan pemborosan,
penelitian ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk akhir. Dengan
mengurangi cacat dan pemborosan lainnya, perusahaan dapat memberikan produk
berkualitas tinggi kepada pelanggan.
• Mengurangi biaya produksi: Dengan meminimalkan pemborosan dan meningkatkan
efisiensi, tujuannya adalah juga untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan.
III. METODE PENELITIAN
Pengumpulan data dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Data yang diperlukan
dalam proses analisis adalah data waktu pemrosesan produksi, data pemborosan tujuh, data
produksi selama tahun 2017, dan data laporan harian operator produksi. Analisis data
menggunakan pendekatan manufaktur lean.
Manufaktur lean diperlukan untuk mencapai tujuan utama penghilangan pemborosan.
Tujuan utama manufaktur lean adalah menghilangkan pemborosan dengan mengurangi
keragaman sumber pemborosan seperti pemasok, waktu pemrosesan, dan permintaan
.Manufaktur lean dianggap sebagai konsep untuk mengurangi biaya dan merespons
kebutuhan konsumen dengan baik oleh banyak industri di seluruh dunia, serta memiliki
potensi untuk meningkatkan produktivitas, dan mengurangi biaya manufaktur [16].
Pendekatan lean berfokus pada perbaikan berkelanjutan terhadap nilai pelanggan melalui
identifikasi dan penghapusan aktivitas yang tidak menambah nilai yang boros.
Data waktu pemrosesan diuji untuk memastikan kecukupan dan keseragaman data sebelum
digunakan untuk tahap berikutnya. Peta alur kerja digunakan sebagai referensi dalam
pembuatan pemetaan kondisi saat ini. Dalam pemetaan kondisi saat ini menggambarkan
aliran proses dari setiap stasiun kerja. Alat Uji Analisis Aliran Nilai (VALSAT) dari data
kuesioner pemborosan tujuh dengan memberikan bobot pada pemborosan berdasarkan
tabel Alat Pemetaan Aliran Tujuh. Alat dengan bobot tertinggi adalah alat yang paling
cocok untuk pengolahan data lebih lanjut. Ketika VSM diterapkan pada semua tahap
proses, maka nilai tambah dan non-nilai tambah dapat dianalisis dan menggunakan VSM
sebagai alat visual untuk membantu melihat pemborosan yang tersembunyi dan sumber
pemborosan.
Hasil VALSAT untuk pengolahan lebih lanjut adalah Pembuatan Pemetaan Aktivitas
Proses. Pembuatan Pemetaan Aktivitas Proses (PAM) didasarkan pada setiap aktivitas kerja
dalam proses produksi. Setiap aktivitas diidentifikasi secara rinci berdasarkan kategori
aktivitas (operasi, transportasi, inspeksi, penundaan, dan penyimpanan) dan jenis aktivitas
(nilai tambah, non-nilai tambah, non-nilai tambah yang diperlukan). Selain itu, PAM juga
dapat dianalisis berdasarkan kategori pemborosan tinggi dalam VALSAT. Hasil pengolahan
dengan PAM akan mendapatkan aktivitas yang terlambat di setiap area.
Analisis diagram tulang ikan berguna untuk mengetahui penyebab penundaan yang terjadi.
Data diperoleh melalui wawancara dengan karyawan yang memahami masalah. Langkah
selanjutnya adalah mengusulkan perbaikan dengan metode 5W + 1H. Dengan hasil
peningkatan yang diusulkan, dilakukan pemetaan lagi, yaitu Pemetaan Aktivitas Masa
Depan dan dianalisis melalui Pemetaan Aktivitas Proses Masa Depan. Perhitungan efisiensi
waktu proses dilakukan untuk menentukan perbedaan lead time sebelum dan setelah
perbaikan. Pemetaan Kondisi Saat Ini dibuat untuk memetakan urutan proses aktual yang
terjadi di lantai produksi. Pemetaan Kondisi Masa Depan dibuat untuk menggambarkan
desain aliran proses lean setelah menghilangkan akar penyebab pemborosan melalui
perbaikan proses [24].
No Judul Metode Hasil
1 Application of lean ACFModel fungsi transfer linear ekonometri mengidentifikasi
manufacturing bahwa pabrik bubuk saat ini memiliki banyak kerugian
technology in a bahan dalam proses manufaktur. Data penggunaan aktual
milk mencakup pemborosan selama produksi. Model ELTF
manufacturing mengoperasikan sistem umpan balik antara penggunaan dan
company kerugian aktual, memungkinkan peramalan nilai kerugian
(Morakinyo dan penggunaan yang sistematis. Model ini didasarkan pada
Kehinde Onifade prinsip manufaktur lean, mengevaluasi kerugian dan
& Olufemi penggunaan berdasarkan catatan eksisting, dan
Adebayo Oroye, menghasilkan nilai-nilai yang dimodelkan berdasarkan
2021) interaksi kedua faktor tersebut. Proses umpan balik
membantu mengurangi pemborosan dalam produksi dan
menghasilkan nilai penggunaan yang efisien. Model ELTF
juga mengungkapkan kerugian terkait dengan praktik
konvensional pabrik pada bahan bubuk. Meskipun nilai-nilai
ini didasarkan pada model dan mungkin memiliki kesalahan,
analisis multivarians menunjukkan bahwa sebagian kecil
penggunaan aktual berdampak pada profitabilitas pabrik.
Temuan ini mengonfirmasi adanya pemborosan dalam
produksi. Prinsip lean technology adalah eliminasi
pemborosan, dan model ini dapat membantu mengendalikan
pemborosan di masa depan dalam sistem produksi.
2 Implementation of VALSAT Lead time dalam proses produksi resin akrilik sebelum
lean manufacturing perbaikan adalah 1298 menit, dan setelah diperbaiki menjadi
to enhance the 1075 menit, terjadi peningkatan efisiensi waktu produksi
efficiency of resin akrilik sebesar 17,18%. Implikasi dari penelitian ini
acrylic resins terhadap manajemen perusahaan adalah kesadaran yang
production process meningkat di kalangan manajemen untuk terus melakukan
(Sahrupi, Gerry perbaikan secara berkelanjutan, baik dalam pengaturan
Anugrah Dwiputra, proses maupun dalam pengembangan sumber daya manusia.
Uswatun Efisiensi dalam proses produksi resin akrilik dapat
Chasanah, 2019) ditingkatkan dengan terus memperbaiki proses produksi dan
melakukan pemeliharaan mesin secara berkala. Kelemahan
dari penelitian ini adalah tidak adanya integrasi aspek
teknologi informasi dalam produksi, perencanaan,
pelanggan, dan pemasok, yang dikenal sebagai lean
production industri 4.0.

You might also like