You are on page 1of 23

PERIMENOPAUSE

Nuristy Brillian Ainindyahsari Winarna, M.Keb


Perimenopause merupakan fase peralihan antara
pramenopause dan pascamenopause. Perimenopause
merupakan fase klimakterium. Klimakterium adalah masa
peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Fase
Klimakterium terdiri atas fase pramenopause, perimenopause,
menopause, dan pascamenopause

Masalah fisik (hot flashes, rasa kering pada vagina, mudah sakit
Perimenopause kepala, pengeroposan tulang, peningkatan kadar kolesterol
jahat, kulit kering), masalah kognitif (sulit berkonsenterasi,
mudah lupa), masalah seksual (penurunan gairah seksual dan
kesuburan), dan masalah psikologis (perubahan kondisi mood,
mudah tersinggung, peningkatan gejala depresi dan kecemasan)

Usia perimenopause wanita secara umum, dimulai pada usia 40


tahun wanita, meskipun mungkin saja dimulai pada usia 30
tahun (ACOG, 2018)
Menopause adalah istilah dari bahasa yunani yang diambil
dari kata menos, yang berarti bulan dan pause yang berarti
berhenti, yang berarti berhentinya siklus datang bulan

Peristiwa Alamiah dan Normal


Terjadi Pada Seorang Wanita

Keluhan dan Gangguan


Sebagian wanita pada usia 35 tahun
memiliki sekitar 10.000 – 100.000 folikel

Meningkatnya usia, jumlah folikel


tersebut akan semakin berkurang

Adanya proses ovulasi pada setiap siklus juga karena


adanya apoptosis. Terjadi terus menerus hingga usia
sekitar 50 th -> fungsi ovarium menurun.

Oligomenorhea

Pembentukan Estrogen turun - Produksi


Proses penuaan dan penurunan
FSH dan LH meningkat dan tetap - Kadar
fungsi ovarium menyebabkan
FSH >35 mIU/ml dan kadar estradiol < 30
ovarium tidak mampu menjawab
pg/ml, maka wanita tersebut dapat
rangsangan hipofisis untuk
dikatakan telah mengalami menopause
menghasilkan hormon steroid
Pe r i m e n o p a u s e
Pada masa perimenopause terjadi penurunan
jumlah folikel pada ovarium serta penurunan
fungsi ovarium dalam mensekresi inhibin,
sehingga terjadi penurunan sekresi estrogen
dan gangguan umpan balik negatif pada
hipofisis anterior yang mengakibatkan
peningkatan FSH dan LH
HORMON BERPENGARUH Estrogen Progesteron
PADA WANITA
GnRH FSH & LH

Menjelang menopause perubahan organ yang terjadi

Uterus Tuba Falopi

Serviks Vagina

Vulva Ovarium
Gejala dan Keluhan
Gejala yang paling umum pada wanita perimenopause adalah perubahan dari pola haid. Lebih
dari 90% wanita perimenopause akan mengalami perubahan dalam siklus haid

Keluhan Vasomotorik
Keluhan yang muncul berupa semburan panas yang muncul
tiba-tiba (Hot flushes) dirasakan mulai dari daerah dada
menjalar ke leher dan ke wajah disertai keringat banyak,
kulit tampak kemerahan, peningkatan suhu pada telapak
tangan, peningkatan frekuensi detak jantung dan perasaan
kurang nyaman. Hal ini seringkali terjadi pada malam hari.

Night Sweat (Berkeringat di Malam Hari)


Kondisi ini merupakan dari rasa panas pada malam hari,
sehingga seringkali menimbulkan berupa keringat yang
banyak. Hal ini dapat terjadi selama 30 detik sampai
dengan 5 menit
Gejala dan Keluhan

Dryness Vaginal (Kering pada Vagina) & Drypareunia


Kondisi ini dikarenakan menurunnya hormone esterogen
yang menyebabkan dinding vagina menjadi tipis, dan dapat
membuat rasa tidak nyaman atau sakit saat melakukan
hubungan seksual. Hal ini juga dapat menyebabkan mudah
mengalami infeksi.

Penurunan Daya Ingat


Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar estrogen dalam
sistem saraf pusat yang mana estrogen mempengaruhi fungsi
kognitif yang artinya berpengaruh terhadap fungsi otak.
Gejala dan Keluhan

Insomnia (susah tidur)


Selain karena hot flushes yang membuat tidak nyaman, hal
ini disebabkan oleh penurunan kadar estrogen dalam sistem
saraf pusat yang mana estrogen mempengaruhi fungsi
kognitif yang artinya berpengaruh terhadap fungsi otak

Penurunan Libido
Menurunnya hormone esterogen dan hormone seks, sehingga
gairah seksual juga menurun.
Gejala dan Keluhan

Gangguan pada Tulang dan Persendian


Hormon estrogen sangat berperan dalam mempertahankan
keseimbangan kerja osteoblast (pembentukan tulang) dan
osteoklast (penyerapan tulang). Apabila kadar estrogen
turun maka tidak ada yang menghambat resorpsi tulang
yang mengakibatkan gangguan pada proses tulang tersebut
kemudian menyebabkan pengeroposan tulang.

Keluhan Psikologis (Depresi, Cemas, Mudah


Tersinggung, Kelelahan mental)
Turunnya hormon estrogen menyebabkan turunnya
Neurotransmiter di dalam otak, Neurotransmiter di dalam otak
tersebut mempengaruhi suasana hati sehingga Neurotransmiter
ini kadarnya rendah, maka akan muncul perasaan cemas yang
merupakan pencetus terjadinya depresi ataupun stress.
Bagaimana Cara
Pencegahan &
Perawatannya?
TERAPI SULIH HORMON
Terapi hormon estrogen untuk mengurangi gejala menopause. Estrogen
yang diberikan dapat secara oral, intravagina atau transdermal. Sedangkan
progesteron cara pemberiannya dapat secara oral, transdermal maupun
diberikan bersama alat intrauterine (mirena, bayer schering)
Terapi menggunakan hormon yang diberikan untuk
mengurangi efek defisiensi hormon pada wanita
pascamenopause

Wanita yang ovariumnya telah diangkat,


terutama untuk menggantikan produksi
estrogen oleh ovarium.
INDIKASI
Berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan oleh North American Menopause
Society (NAMS) :

Indikasi primer pemberian terapi sulih hormon adalah untuk mengatasi


keluhan menopause seperti gejala vasomotor berupa hot flush dan
gejala urogenital.

Di Indonesia, terapi sulih hormon umumnya diberikan pada pasien


menopause dengan keluhan akibat defisiensi estrogen atau adanya
ancaman osteoporosis.
PENGGUNAAN TERAPI SULIH HORMON

Wanita-2 yang a-simtomatis (tanpa keluhan) sebaiknya tidak


menggunakan terapi hormone. Terapi hormon dianjurkan
hanya pada wanita yang mengalami keluhan.

Pada sindroma post menopause, terapi sulih hormon sebaiknya


diberikan dalam jangka pendek yaitu dalam 2-3 tahun
dengan dosis minimal yang efektip .

Wanita-wanita yang memakai terapi sulih hormon lebih dari 5


tahun, harus diberikan konsultasi tentang kemungnan
terjadinya resiko efek jangka panjangnya
Pasien dianjurkan untuk menjaga kesehatan
dengan melakukan gaya hidup sehat seperti tidak
merokok dan berolah raga minimal 30 menit
sebanyak 3x seminggu. Bila Tidak Ada
Keluhan??
Latihan kebugaran

Diet yang sehat : kacang serat, buah-buahan,


sayuran dan protein (ikan 2x seminggu). Diet <
1sendok teh garam perhari, kolesterol < 300mg/hari,
kalsium 1gr/hari, vit D 800 IU/hari
Latihan Kebugaran
Terdiri dari 3 gerak dasar
(MOLIS)
Move: gerak kontinyu dan ritmis pada otot
besar. Gerak ini meningkatkan daya tahan
jantung-paru dan memperbaiki komposisi
tubuh
Lift: melawan beban, baik BB sendiri maupun
beban luar. Melatih kekuatan dan daya
tahan otot, pembentukan dan
pengencangan otot
Stretch: meregang sendi, mengulur otot.
Melatih kelentukan sendi dan kelenturan
otot, sehingga mobilitas gerak tinggi
Bila ada keluhan

Ingin TSH Tak ingin TSH

Apakah terdapat Disarankan menjaga


kontra-indikasi kesehatan
absolut

Kontraindikasi absolut TSH adalah kanker endometrium, kanker


payudara, gangguan fungsi hati berat, perdarahan pervaginam yang tidak
jelas sebabnya, trombo-emboli, penyakit jantung koroner, angina, infark
miokard, meningioma
Terapi Sulih Hormon - Histerektomi

Bagi wanita yang masih Bagi wanita yang telah menjalani


mempunyai uterus, diberikan histerektomi hanya diberikan
kombinasi estrogen - progesteron estrogen setiap hari tanpa terputus

Pemberian progesterone
untuk mengurangi resiko terjadinya
keganasan pada uterus.
EVALUASI TH

Pemeriksaan
follow-up

Keluhan tidak Keluhan


berkurang berkurang

Evaluasi dosis Efek samping

Tidak Ada Ada

Evaluasi
Teruskan TSH
Hentikan
Untuk pengobatan gejolak panas (hot flushes), pemberian
terapi sulih hormon sistemik diberikan selama 1 tahun dan
kemudian dihentikan secara berangsur-angsur dalam
periode 1-3 bulan.
Lama Penggunaan Untuk perlindungan terhadap tulang dan menghindari
atrofi urogenital, TSH dapat diberikan dalam jangka
TSH lama tetapi setiap 5 tahun harus dievaluasi.
Mengacu pada hasil penelitian terbaru, lama pemakaian
terapi sulih hormon di Indonesia maksimal 5 tahun. Hal ini
ditentukan berdasarkan aspek keamanan penggunaan
terapi sulih hormon jangka panjang.
Efek Samping Terapi Sulih Hormon

Efek samping terkait estrogen berupa mastalgia (nyeri pada


payudara), retensi cairan, mual, kram pada tungkai dan sakit kepala.

Kenaikan tekanan darah dapat terjadi, namun sangat jarang.

Perlu untuk diinformasikan kepada pasien bahwa mastalgia tidak


berkaitan dengan kanker payudara.
TERIMAKASIH

You might also like