Professional Documents
Culture Documents
1.4 Li LBM 2
1.4 Li LBM 2
31102200026
Seorang anak sering menahan pipis karena malas ke kamar mandi. Padahal, proses
pengosongan kandung kemih merupakan proses fisiologis tap individu. Ketika kandung
kemih membesar, maka sinyal akan terkirim ke otak untuk menghasilkan
"sensasi" kandung kemih penuh dan ingin buang air kecil (BAK). Proses menahan BAK
maupun pengosongan urin melibatkan kerja berbagai otot-otot uretra dan saraf otonom.
LI
- Filtrasi ( penyaringan)
Proses yang kedua setelah terjadi filtrasi di glomerulus. Proses perpindaham cairan dari
tubulus renalis menuju ke pembuluh darah yang mengelilinginya yaitu kapiler peitubuler.
- Sekresi
Urine sekunder yang dihasilkan tubulus proksimal dan lengkung henle akan mengalir
menuju tubulus kontortus distal. Urine sekunder akan melalui pembuluh kapiler darah
untuk melepaskan zat zat yang sudah tidak ada lagi berguna bagi tubuh dan
terbentuklah urine.
jurnal Perawat Indonesia, Volume 4 No 2, Hal 413-Agustus 2020, 4(2), 413–423 ( Tari,
S., Salesman, F., & Yudowaluyo, A. (2018).)
3. Apa otot yang berperan dalam menahan BAK dan pengosongan urin?
Otot detrusor yaitu lapisan tengah yang tersusun dari berkas-berkas otot polos yang
membentuk sudut agar kontraksi kandung kemih serentak ke segala arah. Otot detrusor ini
terdiri dari serat-serat otot polos, yaitu lapisan dalam berupa longitudinal, tengah sirkular, dan
luar longitudinal.
Syalwa Meutia, Nurul Utami, Selvi Rahmawati,Rani Himayani,.2021. Sistem Saraf Pusat dan
Perifer
Sistem kemih terdiri dari dua ginjal, dua ureter, satu kandung kemih, dan satu uretra. Setelah
ginjal menyaring plasma darah, ginjal mengembalikan sebagian besar air dan zat terlarut ke
aliran darah. Air dan zat terlarut yang tersisa merupakan urin, yang melewati ureter dan
disimpan di kandung kemih sampai dikeluarkan dari tubuh melalui uretra
Fungsi fari ginjal diantaranya adalah menyaring zat-zat sisa metobolisme yaitu salah
satunya kreatinin dari dalam tubuh dan menyerapnya kembali zat lain yang masih
dibutuhkan kedalam tubuh.Ketika ginjal sudah rusak maka fungsi tersebutakan terganggu
yang menyebabkan kreatinin dapat diserap kembalike dalam tubuh yang seharusnya
dikeluarkan dari dalam tubuh.
Fungsi pelvis renalis adalah sebagai wadah penampung urine sementara. Setelah
dihasilkan oleh area filtrasi ginjal (nefron), urine ini kemudian akan dialirkan ke ureter dan
dibuang keluar tubuh.
Ureter berfungi mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih. Kandung kemih merupakan
tempat berkumpulnya urine memiliki tiga muara yaitu dua muara ureter dan satu muara
uretra
Fungsi kandung kemih adalah sebagai tempat penyimpanan urin dan mendorong urin keluar
tubuh dengan dibantu uretra.
Uretra adalah saluran yang berfungsi untuk mengeluarkan urin ke seluruh tubuh
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 01, April 2019 (Mosesa,
P.S, Kalesaran F.C Angela, dan Kawatu A.T Paul. 2017 )
Refleks berkemih adalah jalur refleks dimana buang air kecil atau berkemih terjadi. Refleks ini
diinduksi oleh stimulasi reseptor regang yang ada di dinding kandung kemih dan uretra. Tekanan
intravesikal meningkat ketika kandung kemih mengumpulkan sekitar 300 sampai 400 mL urin. Ini
meregangkan dinding kandung kemih dan dengan demikian menghasilkan stimulasi reseptor
peregangan dan penciptaan impuls sensorik yang mengarah ke buang air kecil. Pada orang dewasa
yang sehat, proses berkemih ini berada di bawah kendali sukarela.
Proses mictrurition
Saat kandung kemih penuh, ia mengirimkan sinyal ke otak untuk proses pengosongan. Fase
pengosongan kandung kemih disebut berkemih, dan ini melibatkan refleks terkoordinasi dari sfingter
uretra luar dan dalam di bawah regulasi somatik dan simpatik.
Mula-mula impuls aferen atau impuls sensorik dari reseptor mencapai medula spinalis melalui
serabut sensoris saraf pelvis (saraf parasimpatis).
Impuls motorik yang dibuat di sumsum tulang belakang mengalir melalui serat motorik saraf panggul
menuju kandung kemih dan sfingter internal.
Impuls motorik ini (impuls eferen) menciptakan kontraksi otot detrusor dan juga relaksasi sfingter
internal. Dengan demikian, urin memasuki uretra dari kandung kemih.
Begitu urin mencapai uretra, reseptor peregangan yang ada di uretra distimulasi, dan mereka
mengirimkan impuls aferen ke sumsum tulang belakang melalui serabut saraf panggul.
Sekarang impuls yang dibuat dari pusat tulang belakang menyumbat saraf pudenda. Hal ini
menyebabkan relaksasi sfingter eksternal, dan berkemih terjadi.
Pusat fasilitasi untuk berkemih ada di pons, dan beberapa bahkan ada di korteks serebral. Ini
memfasilitasi berkemih melalui pusat tulang belakang.
Pusat penghambat berkemih terdapat di korteks serebral dan otak tengah. Ini menghambat
berkemih dengan menekan pusat berkemih tulang belakang.
Journal's Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu Volume 07, Nomor 01, April 2019
(Mosesa, P.S, Kalesaran F.C Angela, dan Kawatu A.T Paul. 2017 )