Professional Documents
Culture Documents
Prof. DR - soedirmanKartohadiprodjo"Pancasila Sebagai PandanganHidupKekeluargaan" KELOMPOK 5
Prof. DR - soedirmanKartohadiprodjo"Pancasila Sebagai PandanganHidupKekeluargaan" KELOMPOK 5
SoedirmanKartohadiprodjo“Pancasila sebagai
PandanganHidupKekeluargaan”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kuliah
Mata Kuliah: Pancasila
Dosen Pengampu:
M. Alifudin Ikhsan, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh,
Sedangkan pengertian dari filsafat sendiri yaitu usaha berpikir secara rasional,
sistematik, radikal, komperhensif, dan universal. Filsafat memiliki tujuan untuk menemukan
landasan metafisik dan secara singkat, filsafat memiliki sifat mengajak untuk selalu berpikir
secara kritis serta mendalam mengenai segala sesuatu. Pada masa kini, Pancasila telah
memperoleh pengertian atau makna yang dapat dikatakan jauh lebih luas terkait landasan bagi
satu tatakenegaraan Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila yang merupakan dasar negara
Indonesia memilki beberapa penafsiran sepanjang tahun 1945 sampai sekarang. Pada tahap
pengusulan oleh BPUPKI sampai pada tahap pengesahan oleh PPKI Pancasila memiliki makna
yang diusulkan oleh tokoh-tokoh negara serta pandangan yang menyatakan bahwa Pancasila
memenuhi syarat dikatakan sebagai sebuah filsafat, terpatnya filsafat negara. Dari tokoh-tokoh
negara yang mengungkapkan pandangannya tersebut, salah satunya adalah Soediman
Kartohadiprodjo.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari Pancasila sebagai pandangan hidup kekeluargaan menurut
prof.Dr. soedirman kartohadiprodjo.
2. Untuk mengetahui perbandingan konsep Pancasila sebagai sistem filsafat dengan
pandangan hidup kekeluargaan.
3. Untuk mengetahui hubungan antara kekeluargaan dengan sila kelima pancasila yang
berisi tentang keadilan sosial.
4. Untuk mengetahui penerapan filosofi Pancasila sebagai pandangan hidup kekeluargaan
menurut prof.Dr. soedirman kartohadiprodjo di era sekarang.
5. Untuk mengetahui filosofi Pancasila sebagai pandangan hidup kekeluargaan menurut
prof. Dr. soedirman kartohadiprodjo berhubungan erat dengan landasan inti Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
2.2. Konsep Pancasila Sebagai System Filsafat dengan Pandangan Hidup Kekeluargaan
menjadi panduan bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan. Konsep ini terdiri dari prinsip
keagamaan, moral, serta sosial. Tujuan konsep filsafat Pancasila ini yaitu dapat mensejahterakan
kehidupan masyarakat dengan menerapkan hal membangun persatuan dan kesatuan. Dalam
mewujudkan tujuan tersebut muncul pandangan hidup kekeluargaan yang sudah ada pada filsafat
pancasila. Arti kekeluargaan sendiri menurut Soediman Kartohadiprodjo ialah pengakuan terhadap
masing-masing kepribadian individu yang berbeda-beda namun terikat pada satu kesatuan.
Pengakuan terhadap kelompok hidup di indonesia seperti berdasarkan suku batak, sunda,
minangkabau, jawa, dan lain sebagainya, serta pengakuan pada kelompok yang bukan berasal dari
indonesia misalnya ialah suku Indian, Arab, serta suku Tiong Hoa. (Shidarta, 2015).
Adanya perbedaan tiap kelompoknya maka dibutuhkan suatu tatanan hukum untuk seluruh
rakyat mendapatkan keadilan yang tidak memandang asal serta latar belakang kelompoknya.
Pelaksanaan keadilan ini terikat oleh pengayoman terhadap tata hukum serta semangat
kekeluargaan seluruh bangsa Indonesia. Sehingga Soediman menyatakan pendapatnya tentang hal
demokrasi yang memberikan ciri khas Indonesia yaitu dengan membentuk pemerintahan
pancasila. Beliau juga memberikan pendapat tentang pengakuan hak asasi manusia yaitu tiap
individu harus patuh pada yang bertugas untuk mengatur pergaulan hidup, namun tetap memiliki
kekuasaan terhadap hak-hak asasi manusia (Shidarta, 2015).
Paham kekeluargaan ini melekat pada jiwa pancasila yang menggantikan paham akan
individualisme karena adanya perbedaan tiap individu. Beliau berpendirian pada pemikirannya
yaitu adanya perbedaan dalam kesatuan maupun sebaliknya yaitu kesatuaan dalam perbedaan.
Hidup kekeluargaan yang artinya menerima semua perbedaan yang ada menurut soediman dapat
tercapai tujuan hidup manusia yaitu kesejahteraan sosial seperti pada konsep pancasila.
2.3. Hubungan antara kekeluargaan dengan sila kelima pancasila yang berisi tentang
keadilan sosial
Dalam ketertarikannya mendalami Pancasila sebagai ideologi, Soediman Kartohadiprodjo
memiliki satu sisi pemikiran tentang keyakinan konsep “Keadilan Sosial” tepatnya dalam sila
kelima dari Pancasila yakni “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” , sebagai konsep inti
yang sesuai dengan “kekeluargaan” sebagaimana terdapat dalam prinsip konstitusi. Konsep ini
menjadi suatu yang perlu adanya perhatian karena telah tertuang melalui kata kerja “mewujudkan
keadilan sosial” dalam Pembukaan UUD 1945 yang menjadikan bagian ini menjadi aspek
aksiologis negara.
Soediman mengungkapkan jikalau ada penolakan pun, yang ditolaknya ialah dasar
pemikiran individualisme itu, bukan pada jiwanya. Ia mengatakan jika paham Individualisme ini
dapat digantikan dengan paham Kekeluargaan, yang lebih menjiwai terhadap Pancasila dengan
pedoman pemikiran dari nilai nilainya yakni ‘kesatuan dalam perbedaan; perbedaan dalam
kesatuan’.Dengan demikian, terdapat suatu hubungan diantara "Keadilan Sosial" pada Sila ke-5
dengan kesesuaiannya dan tujuannya terhadap konsep "Kekeluargaan" yang juga terdapat dalam
prinsip konstitusi. Adanya hubungan tersebut diyakinkan dengan buah pikir Soediman dalam
memaknai suatu Kekeluargaan sebagai wujud dari Keadilan Sosial terhadap beragam perbedaan
latar belakang kelompok-kelompok yang ada di Indonesia ini sehingga menjadikan mereka "satu"
dengan tetap memberdayakan Hak Asasi Manusianya dalam bernegara. Yang pada akhirnya
menjadikan hidup bernegara yang lebih sejahtera dan bahagia.
2.4. Penerapan filosofi Pancasila sebagai pandangan hidup kekeluargaan menurut prof.Dr.
soedirman kartohadiprodjo di era sekarang
Di era yang semakin maju ini, kehidupan masyarakat cenderung lebih
kompleks dan bersifat individualis. Hal tersebut dapat menimbulkan adanya konfliks-konfliks
yang ada dimasyarakat. Dengan diterapkan filosofi dari pancasila sebagai pandangan hidup
kekeluargaan ini akan sangat berdampak besar ke kehidupan bermasyarakat yang lebih harmonis.
Di era sekarang ini penerapan dari filosofi pancasila sebagai pandangan hidup kekeluargaan ini
dapat dilakukan dengan cara membangun kedekatan antar masyarakat. Membangun kedekatan
antar masyarakat ini dapat dilakukan mulai dari skala paling kecil yaitu anggota keluarga. Hal lain
yang diterapkan dari filosofi pancasila sebagai pandangan hidup kekeluargaan ini yaitu dengan
menghargai perbedaan dan keragaman. Sesuai dengan konsep filosofi dari pancasila sebagai
pandangan hidup kekeluargaan adalah dengan tidak membeda-bedakan kelompok manusia yang
satu dan lainnya. (Shidarta, 2015).
2.5. Hubungan antara inti pancasila dengan filosofi Pancasila sebagai pandangan hidup
kekeluargaan
Filosofi pancasila sebagai pandangan hidup kekeluargaan dapat diartikan bahwa jika salah
satu atau sebagian orang mengalami ketidakadilan maka menurut Soediman dapat dikatakan
bahwa ketidakadilan tersebut dialami oleh semua orang. Karena Soediman sendiri menganut kata
“Kesejahteraan” yang mana kata tersebut lebih mengacu kepada kesejahteraan bagi
semuanya.
Makna dari pancasila sebagai pandangan hidup kekeluargaan dapat diartikan pula bahwa
mengakui adanya perbedaan yang terdapat di dalam negara Indonesia seperti perbedaan suku,
budaya, ras,dll tetapi tetap berpegang teguh pada kesatuan yang ada. Jika dikaitkan dengan sila
pancasila hal ini berhubungan dengan sila ke-3 yaitu persatuan indonesia. Dari pernyataan yang
ada menurut Soediman diperlukan adanya sebuah tatanan hukum yang dapat mengatur jalannya
negara yang mana tatanan hukum tersebut berlaku untuk seluruh masyarakat indonesia tanpa
memandang latar belakang yang mereka miliki.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Pancasila sebgai filsafat dapat dilihat dari makna yang terkadung dalam pancasila itu
sendiri, yaitu tentang pandangan, nilai, serta pemikiran yang bijaksana tentang dasar negara
dan budaya bangsa. Dimana, nilai – nilai dalam pancasila tersebutlah yang nantinya akan
mnjadi dasar negara dan pandangan dalam bernegara. Dalam pandangan Soediman, cara
berfikir filsafat pancasila dalam memaknaik keadilan sosial sebagai konsep inti, sesuai dengan
konsep kekeluargaan. Dimana, keadilan tidak memandang dari latar belakang kondisi.
Pengaturan keadilan yang berlandaskan kekeluargaan ini dapat tercapai bila adanya hukum
dan tata tertib yang bijak dan sesuai dengan nilai – nilai pancasila. Tujuan konsep filsafat
Pancasila ini yaitu dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat dengan menerapkan hal Yang
membangun persatuan dan kesatuan. Arti kekeluargaan menurut Soediman kartohadipjo
adalah pengakuan terhadap kepribadian individu yang berbeda akan tetapi terikat pada satu
kesatuan. Paham kekeluargaan melekat pada jiwa pancasila yang menggantikan paham akan
individualisme karena adanya perbedaan tiap individu. Menurut pemikiran Soediman
kartohadipjo 'keadilan sosial' pada sila kelima dari Pancasila merupakan konsep inti yang
sesuai dengan "kekeluargaan" sebagai mana terdapat dalam prinsip konstitusi.
Soediman juga menuliskan pendapatnya mengenai keadilan pada sila ke-5 yang berintikan
kekeluargaan memiliki makna mengakui adanya perbedaan kepribadian individu, tetapi tetap
terikat satu kesatuan, dalam arti lain memiliki kepribadian yang berbeda-beda tetapi tidak
memiliki kepribadian yang bebas dan tidak mengacuhkan yang lain.Soediman juga
menyatakan adanya "kesejahteraan sosial" dari sebuah "keadilan sosial" ada karena Hak asasi
manusia didalamnya. Paham individualisme dapat digantikan paham kekeluargaan yang lebih
menjiwai Pancasila dengan pedoman pemikiran 'kesatuan dalam perbedaan; perbedaan dalam
kesatuan'. Hubungan sila ke-5 dengan kekeluargaan diperkuat dengan buah pikir Soediman
dalam memaknai suatu kekeluargaan sebagai wujud dari keadilan sosial terhadap beragam
perbedaan latar belakang individu dan kelompok yang ada di Indonesia. Dengan diterapkan
filosofi dari pancasila sebagai pandangan hidup kekeluargaan ini akan sangat berdampak besar
ke kehidupan bermasyarakat yang lebih harmonis.Saat ini penerapan dari filosofi Pancasila
sebagai pandangan hidup kekeluargaan dapat dilakukan dengan cara membangun kedekatan
antar masyarakat, menghargai perbedaan dan keragaman yang sesuai dengan konsep filosofi
Pancasila sebagai pandangan hidup kekeluargaan, yang tidak membedakan kelompok manusia
satu dengan yang lainnya
3.2. Saran
Kita sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepatutnya menjunjung persatuan dan
kesatuan dalam bentuk rasa kekeluargaan. Karena dengan begitu, bangsa dan negara Indonesia
akan tetap bersatu dan terjaga rasa persatuan dan kesatuannya. Dengan terjalinnya rasa
kekeluargaan ini maka akan menumbuhkan banyak hal baik dalam menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara seperti meningkatkan rasa toleransi, rasa senasib sepenanggungan,
gotong royong, empati, dan hal baik yang lainnya. Dan untuk menjaga persatuan dan kesatuan
negara agar tetap utuh diperlukan tatanan hukum yang mengatur
DAFTAR PUSTAKA
Fathun, L. M. (2018). Resensi Buku. Jurnal Mandala Jurnal Ilmu Hubungan Internasional, 3(1),
166–173. https://doi.org/10.33822/mjihi.v1i1.288
Shidarta, S. (2015). Membaca Ulang Pemaknaan Keadilan Sosial Dalam Gagasan Revolusi
Hukum Soediman Kartohadiprodjo. Veritas et Justitia, 1(1), 20–38.
https://doi.org/10.25123/vej.1415